Professional Documents
Culture Documents
548
OPINI
atau diradiasi, terlebih lagi diberikan kemoterapi. Jika terapi alternatif tersebut gagal,
pemberi jasa pengobatan alternatif memakai alasan tidak berjodoh atau tidak cocok.
Salah satu terapi alternatif yang cukup banyak digunakan adalah herbal. Tidak seperti
obat yang umumnya mengandung 1 atau
beberapa zat aktif yang telah terstandarisasi
dan teruji, herbal mengandung berbagai zat
aktif beserta kandungan lainnya yang belum
terdokumentasi. Efeknya juga tidak selalu
dapat diprediksi. Badan Pengawasan Obat
dan Makanan tidak melakukan kajian khasiat
dan keamanan menyeluruh mengenai herbal dan hanya beberapa produk herbal yang
dilakukan uji toksisitas atau kontrol kualitas.
Demikian pula dengan studi interaksi antara
herbal dengan obat yang masih jarang
dilakukan. Produk herbal/nutraseutikal dapat berinteraksi dengan obat kemoterapi,
menyebabkan sensitisasi kulit terhadap
radioterapi, gangguan tekanan darah, serta
potensi interaksi lain dengan obat anestesi
selama prosedur pembedahan. Beberapa
herbal seperti garlic, ginger, dan ginkgo
memiliki sifat anti-koagulan dan perlu
dihindari bagi pasien yang memiliki kecenderungan perdarahan atau yang mendapat
anti-koagulan.4,5
Dampak ekonomi penggunaan terapi komplementer/alternatif juga terbilang besar.
Hasil suatu survei yang dilakukan di Amerika
Serikat, menunjukkan terjadinya peningkatan kunjungan pasien ke terapis alternatif/
komplementer dari 427 juta pada tahun
1990 menjadi 629 juta pada tahun 1997, melebihi kunjungan ke seluruh dokter umum di
Amerika Serikat. Biaya yang dikeluarkan
diperkirakan sekitar US$ 27 milyar.4
Manfaat Terapi Komplementer
Sebenarnya pengobatan medis juga
menggunakan obat-obatan yang berasal
dari tumbuhan seperti contohnya obat
kemoterapi paclitaxel berasal dari kulit
pohon sejenis pinus yang disebut Taxus
baccata di Amerika dan Taxus chinensis di
Asia. Contoh lain, vincristine berasal dari
bunga Vinca rosea dari Madagaskar tapi
kemudian dicari dan dipisahkan zat aktifnya
sehingga dapat ditentukan dosisnya secara
akurat. Sebaliknya pengobatan alternatif
yang menggunakan herbal dengan tanpa
mengetahui zat aktifnya langsung dipasarkan ke masyarakat.
549
OPINI
komplementer, terutama yang telah teruji,
perlu diintegrasikan terhadap penanganan pasien secara holistik sehingga tercapai
perbaikan kualitas hidup, kepuasan pasien,
serta hubungan antara klinisi dengan
pasien.
Di Indonesia, terdapat 9.600 jenis tanaman
obat, tetapi yang dimanfaatkan baru 350
jenis. Sedangkan yang sudah diuji klinik
sehingga disebut fitofarmaka baru 5 jenis
yang tidak satupun indikasinya terhadap
kanker Uji klinik terhadap tanaman obat itu
penting dilakukan bukan untuk mempersulit pengembangan pengobatan alternatif
tetapi sebagai upaya untuk menghargai hak
pasien terhadap informasi yang benar dan
tidak menyesatkan.
Tulisan ini dibuat dengan tujuan mendudukkan perkara pada tempatnya serta
memberikan informasi yang seimbang dan
dari tangan pertama kapada masyarakat
sehingga tidak terkecoh oleh harapan yang
dihembuskan para pemberi pengobatan
alternatif. Berpikir kritislah dan tanyakan
segala sesuatu kepada ahlinya. Saya yakin
suatu saat nanti ada peneliti yang benarbenar ingin berbuat sesuatu untuk umat
manusia tidak terburu-buru ingin memetik
keuntungan secara finansial, mengikuti
kaidah penelitian yang benar dan didukung
dengan dana penelitian yang cukup
sehingga lahir obat kanker baru yang berasal
dari khasanah flora Indonesia sehingga
dapat mengharumkan nama bangsa
Indonesia.
550
DAFTAR PUSTAKA
1. Schmidt K, Ernst E. Assessing website on complementary and alternative medicine for cancer.Annals of
Oncology.2004;15:733-42.
2. National Cancer Institute.Thinking about complementary and alternative medicine: a guide for people
with cancer.2005.Available from: www.cancer.gov
3. Helyer LK, et al.The use of complementary and alternative medicines among patients with locally
advanced breast cancer a descriptive study.BMC Cancer.2006;6(39);DOI:10.1186/1471-2407-6-39.
4. Cassileth BR, Deng G.Complementary and alternative therapies for cancer.The Oncologist.2004;9:80-9.
5. National Center for Complementary and Alternative Medicine.Cancer and CAM: at a Glance.2010.
6. Gerson-Cwilich R, Serrano-Olvera A, Villalobos-Prieto A.Complementary and alternative medicine
(cam) in Mexican patients with cancer.Clin Transl Oncol.2006;8(3):200-7.
7. MedlinePlus.Cancer alternative therapies.2011.Available from: www.nlm.nih.gov
8. National Cancer Institute.Complementary and alternative medicine in cancer.2009.Avilable from:
www.cancer.gov
9. Kutner J, Smith M, Corbin S, et al.Massage therapy versus simple touch to improve pain and mood in
patients with advanced cancer: a randomized trial.Annals of Internal Medicine.2008;149(6):369-79
10. National Center for Complementary and Alternative Medicine.Hypnosis may reduce hot flashes in
breast cancer survivors.2008.Available from: http://nccam.nih.gov
11. Lu C, Lee JJ, Komacki R, et al.Chemoradiotherapy with or without ae-941 in stage iii non-small cell lung
cancer: a randomized phase III trial.Journal of National Cancer Institute.2010;102(2):1-7.
12. National Center for Complementary and Alternative Medicine.Powdered shark cartilage for advanced
breast and colorectal cancer.2005. Available from: http://nccam.nih.gov