You are on page 1of 4

Berbakti Kepada Orang Tua Dapat Menghilangkan Kesulitan Yang Sedang Dialami

Kaum Muslimin rahimakumullah,


Ada sebuah kisah, dimana secara logika kesulitan tersebut sulit untuk dipecahkan atau bahkan tidak bisa
dipecahkan menurut perhitungan manusia, namun lantaran amalan berbakti kepada kedua orang tua,
kesulitan itu mendapatkan jalan keluar. Kisah tentang hal ini diriwayat dari Ibnu Umar radhiyallaahu
anhuma mengenai tiga orang yang terjebak dalam gua, dan salah seorangnya bertawassul dengan bakti
kepada ibu bapaknya.
Haditsnya sebagai berikut:

.
.











:










Pada suatu hari tiga orang dari ummat sebelum kalian sedang berjalan, lalu kehujanan. Mereka
berteduh pada sebuah gua di kaki sebuah gunung. Ketika mereka berada di dalamnya, tiba-tiba sebuah
batu besar runtuh dan menutupi mulut gua. Sebagian mereka berkata kepada yang lain: Ingatlah amal
terbaik yang pernah kamu lakukan. Kemudian mereka memohon kepada Allah dan bertawassul melalui
amal tersebut, dengan harapan agar Allah menghilangkan kesulitan tersebut. Salah satu di antara
mereka berkata: Ya Allah, sesung-guhnya aku mempunyai kedua orang tua yang sudah lanjut usia
sedangkan aku mempunyai isteri dan anak-anak yang masih kecil. Aku menggembala kambing, ketika
pulang ke rumah aku selalu memerah susu dan memberikan kepada kedua orang tuaku sebelum orang
lain. Suatu hari aku harus berjalan jauh untuk mencari kayu bakar dan mencari nafkah sehingga pulang
sudah larut malam dan aku dapati orang tuaku sudah tertidur, lalu aku tetap memerah susu sebagaimana
sebelumnya. Susu tersebut tetap aku pegang lalu aku mendatangi keduanya namun keduanya masih
tertidur pulas. Anak-anakku merengek-rengek menangis untuk meminta susu ini dan aku tidak
memberikannya. Aku tidak akan memberikan kepada siapa pun sebelum susu yang aku perah ini
kuberikan kepada kedua orang tuaku. Kemudian aku tunggu sampai keduanya bangun. Pagi hari ketika
orang tuaku bangun, aku berikan susu ini kepada keduanya. Setelah keduanya minum lalu kuberikan
kepada anak-anakku. Ya Allah, seandainya perbuatan ini adalah perbuatan yang baik karena mengharap
wajah-Mu, maka bukakanlah mulut gua ini. Maka batu yang menutupi pintu gua itu pun bergeser
sedikit.. (HR. Bukhari (no. 2272), Fathul Baari (IV/449), Muslim (no. 2743).



Khutbah Kedua:



Akan Dimasukkan Ke Surga Ooleh Allah Azza wa Jalla
Kaum Muslimin rahimakumullah,
Berbuat baik kepada orang tua dan taat kepada keduanya dalam kebaikan merupakan jalan menuju
Surga. Sedangkan durhaka kepada orang tua akan mengakibatkan seorang anak tidak masuk Surga.
Dan di antara dosa-dosa yang Allah Azza wa Jalla segerakan adzabnya di dunia adalah berbuat zhalim
dan durhaka kepada orang tua. Dengan demikian, jika seorang anak berbuat baik kepada orang tuanya,
Allah akan meng-hindarkannya dari berbagai malapetaka, dengan izin Allah Azza wa Jalla dan akan
dimasukkan ke Surga.
Kaum Muslimin rahimakumullah,
Lalu bagaimana bentuk-bentuk durhaka kepada orang tua? Agar pemahaman tentang berbakti kepada
orang tua lebih sempurna, maka Khatib akan menyebutkan lawan dari perbuatan ini, yakni durhaka
kepada kedua orang tua. Apa saja amalan yang dikategorikan durhaka kepada orang tua? Berikut poinpoinnya:
1. Menimbulkan gangguan terhadap orang tua, baik berupa perkataan atau pun perbuatan yang membuat orang tua sedih atau sakit hati.
2. Berkata ah atau cis dan tidak memenuhi pang-gilan orang tua.
3. Membentak atau menghardik orang tua.
4. Bakhil atau kikir, tidak mengurus orang tuanya, bahkan lebih mementingkan yang lain daripada
mengurus orang tuanya, padahal orang tuanya sangat membutuhkan. Seandainya memberi nafkah pun,
dilakukan dengan penuh perhitungan.
5. Bermuka masam dan cemberut di hadapan orang tua, merendahkan orang tua, mengatakan bodoh,
kolot, dan lain-lain.
6. Menyuruh orang tua, misalnya menyapu, mencuci atau menyiapkan makanan. Pekerjaan tersebut
sangat tidak pantas bagi orang tua, terutama jika mereka sudah tua dan lemah. Tetapi, jika si ibu
melakukan pekerjaan tersebut dengan kemauannya sendiri, maka tidaklah mengapa, dan karena itu
seorang anak harus berterima kasih dan membantu orang tua.
7. Menyebut kejelekan orang tua di hadapan orang banyak atau mencemarkan nama baik orang tua.

8. Memasukkan kemungkaran ke dalam rumah, misalnya alat musik, mengisap rokok, dan lain-lain.
9. Lebih mentaati isteri daripada kedua orang tua. Bahkan ada sebagian orang yang tega mengusir
ibunya demi menuruti kemauan isterinya.
Nas-alullaahas salaamah wal aafiyah
10. Malu mengakui orang tuanya. Sebagian orang merasa malu dengan keberadaan orang tua dan
tempat tinggal ketika status sosialnya meningkat. Tidak diragukan lagi, sikap semacam itu adalah sikap
yang sangat tercela, bahkan termasuk kedurhakaan yang keji dan nista.
Di antara bentuk berbakti kepada orang tua adalah:
1. Bergaul bersama keduanya dengan cara yang baik. Di dalam hadits Nabi shallallahu alaihi wa
sallam disebutkan bahwa memberi kegembiraan kepada seseorang mukmin termasuk shadaqah, lebih
utama lagi kalau memberi kegembiraan kepada orang tua kita
2. Berkata kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut. Hendaknya dibedakan adab berbicara antara kepada kedua orang tua dengan ke-pada anak, teman atau dengan yang lain. Berbicara
dengan perkataan yang mulia kepada kedua orang tua.
3. Tawadhu (rendah hati). Tidak boleh kibr (som-bong) apabila sudah meraih sukses atau memenuhi
jabatan di dunia, karena sewaktu lahir, kita berada dalam keadaan hina dan membutuhkan pertolongan,
kita diberi makan, minum, dan pakaian oleh orang tua.
4. Memberi infaq (shadaqah) kepada kedua orang tua, karena pada hakikatnya semua harta kita adalah
milik orang tua. Oleh karena itu berikanlah harta itu kepada kedua orang tua, baik ketika mereka minta
ataupun tidak.
5 . Mendoakan kedua orang tua. Di antaranya dengan doa berikut:








Wahai Rabb-ku, kasihilah keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidikku sewaktu kecil.
Seandainya orang tua masih berbuat syirik serta bidah, kita tetap harus berlaku lemah lembut kepada
keduanya, dengan harapan agar keduanya kembali kepada Tauhid dan Sunnah. Bagaimana pun, syirik
dan bidah adalah sebesar-besar kemungkaran, maka kita harus mencegahnya semampu kita dengan
dasar ilmu, lemah lembut dan kesabaran. Sambil terus berdoa siang dan malam agar orang tua kita
diberi petunjuk ke jalan yang benar.
Kaum Muslimin rahimakumullah,

Mungkin timbul pertanyaan, bagaimana saya harus berbakti kepada kedua orang tua saya, karena
keduanya telah meninggal. Ketahuilah kaum muslimin, Islam pun tetap membukakan pintu bagi orangorang yang hendak berbakti kepada orang tuanya di saat keduanya telah tiada. Yang harus kita lakukan
adalah:
1. Meminta ampun kepada Allah Azza wa Jalla dengan taubat nashuha (jujur) bila kita pernah berbuat
dur-haka kepada keduanya di waktu mereka masih hidup.
2. Menshalatkannya dan mengantarkan jenazahnya ke kubur.
3. Selalu memintakan ampunan untuk keduanya.
4. Membayarkan hutang-hutangnya.
5. Melaksanakan wasiat sesuai dengan syariat.
6. Menyambung silaturrahim kepada orang yang keduanya juga pernah menyambungnya.
Semoga dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai Islam tersebut, kita dimudahkan oleh
Allah Azza wa Jalla dalam mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah wa rahmah. Aamiin.



















.

























.























You might also like