You are on page 1of 79
58 [BAR 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIANG Bab 5 Kapasitas Daya Dukung Penurunan FundasiTiang 5.1. KAPASITAS DAYA DUKUNG AKSIAL FUNDASI TIANG Fundasi tiang pancang dapat dibedakan menjadi : a. Tiang pancang yang dipancang masuk sampai lapisan tanah keras, sehingga daya dukung tanah untuk fundasi ini lebih ditekankan pada tahanan ujungnya. Tiang pancang tipe ini disebut end bearing pile atau point bearing pile. Untuk tiang pancang tipe ini harus diperhatikan bahwa ujung tiang pancang harus terletak pada lapisan tanah keras. b. Apabila tiang pancang tidak mencapai lapisan tanah keras, maka untuk menahan beban yang diterima tiang pancang, mobilisasi tahanan sebagian besar ditimbulkan oleh gesekan antara tiang pancang dengan tanah (skin friction). Tiang pancang seperti ini disebut friction pile. Kapasitas daya dukung tiang dibedakan oleh daya dukung ujung dan daya dukung gesek, dan apabila kedua daya dukung tersebut dimobilisasi maka akan didapat : Qu = Q + Q Se = rl) Que Qu: Q, = Kapasitas daya dukung tiang pancang maksimum Q, = Kapasitas daya dukung ujung yang didapat dari tanah di bawah ujung fundasi Q, = Kapasitas daya dukung yang didapat dari gaya gesekan atau gaya adhesi antara tiang pancang dengan tanahnya. {BAD 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDAS! TIANG 59 Qu = Kapasitas daya dukung tiang pancang ijin SF | = Faktor keamanan (safety factor) KAPASITAS DAYA DUKUNG UJUNG FUNDASI TIANG PANCANG Berdasarkan data laboratorium kapasitas daya dukung ujung tanah dapat dihitung menurut beberapa rumus yang diusulkan oleh Meyerhoff, Terzaghi, dan Tomlinson. Berikut akan dibahas persamaan yang diusulkan tersebut diatas untuk setiap jenis tanah. 5.1.1.1. Tanah Berbutir Halus (c-soils) MEYERHOFF Menurut Meyerhoff kapasitas daya dukung ujung untuk tanah berbutir halus adalah sebagai berikut : (5.3) Qe=Ap .c . Ne.. Dimana : Ap = _luas penampang tiang c = kohesi (sebaiknya didapat dari U-test) yang didapat pada ujung tiang pancang Ne’ = Faktor daya dukung yang telah disesuaikan (adjusted bearing capacity factor). Untuk tanah di bawah ujung tiang. uu-test. = Unconsolidated Undrained test (salah satu jenis tes triaxial) TERZAGHI Terzaghi berpendapat bahwa untuk tanah berbutir halus, maka kapasitas daya dukung ujung dapat ditentukan sebagai berikut : Q=A, U3 ¢ N + q Ni) .. (5.4) Dimana : Ne = faktor daya dukung untuk tanah di bawah ujung tiang Nq = _ faktor daya dukung untuk tanah di bawah ujung tiang (untuk @ = 0 didapat Nq = 1) q = effective overburden pressure = ¥ (yi h) i = banyak lapis tanah 60 [BAB 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIANG TOMLINSON Kapasitas daya dukung ujung dapat ditentukan menurut rumus yang diturunkan Tomlinson sebagai berikut : Qe c (5.5) c = kohesi (sebaiknya didapat dari UU test) yang didapat pada ujung tiang pancang Ne = Factor daya dukung yang telah disesuaikan (adjusted bearing capacity factor). UU-test = Unconsolidated Undrained test (salah satu jenis tes triaxial) 5.1.1.2. Tanah Berbutir Kasar (¢-soils) MENYERHOFF Untuk tanah berbutir kasar, rumus daya dukung ujung dibedakan dalam dua hal : iy Le a. Untuk , maka kapasitas daya dukung ujung B B adalah sebagai berikut : L Le b. Untuk , maka kapasitas daya dukung ujung B B adalah sebagai berikut : QA, 4 tetapi harga Qe harus lebih kecil daripada : Q = A, (SON!). tang Q..A,,N,’ dan q sama dengan sebelumnya, [BAB 5 XAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDAS) TIANG 61 Sedangkan L = panjang tiang B = _ dimensi penampang tiang ® = sudut geser dalam L —— = The critical depth ratio (perbandingan kedalaman) yang didapat dari grafik B bearing capacity factor (gambar 5.1.) it Conoun 1/8 32610 Dorm AG 10 (nes reduced) a Ne# N20 Bearing copocity factors N,,My MENG 2 che z i é Gambar 5.1. Mencari angka kedalaman kritis Terzaghi Kapasitas daya dukung ujung pada tanah berbutir kasar menurut Terzaghi sebagai berikut : (5.8) Q=A,@N, a + ¥ BNy ay)... dimana : Qe Ap. Nq » Ny, B dan q sama dengan sebelumaya. >) [BAB 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIANG = berat isi tanah di bawah ujung tiang a, dan gy = faktor penampang Nilai aq dan ay dibasa diambil sebagai berikut : + penampang persegi dan bulat ag = 1.0 = penampang persegi ay = 0.4 = penampang bulat ay = 03 TOMLINSON Kapasitas daya dukung ujung pada tanah berbutir kasar menurut Tomlison adalah sebagai berikut : -G.N (5.9) Dimana Nq , q dan Ap sama dengan sebelumnya 5.1.1.3. Tanah Pada Umumnya (c-¢ soils) MEYERHOFF Untuk tanah pada umumnya, kapasitas daya dukung ujung menurut Meyerhoff sebagai berikut : Q=A, CN) +0 GN, )- (5.10) Dengan memperhitungkan berat fundasi tiangnya, kapasitas daya dukung ujung menjadi sebagai berikut : (5.11) Q=A,C NJ +g W-). Dimana : Q, A,, ¢ dan { sama dengan sebelumnya N, dan n,* adalah faktor daya dukung yang telah disesuaikan 1) = faktor (menurut Meyerhoff n = 1) 1+2Ko n= ao menurut Vesic x, =1- sin @) [BAB 3 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDAS! TIANG 63 N,' dan Nj menurut Meyerhoff dibedakan atas : Tiang pendek (short pile) : N,’ dan N,' didapat dari tabel 5.1. Tiang panjang (long pile) : N.' dan N,’ didapat dari gambar 5.1. Tabel 5.1. Harga Ne’ dan Nq! untuk tiang pendek (short pile) odeg NN, N, Nice NIN, 2tang(1-sing)? Ny. 0 5.14 1.0 0 0.19 ° ° 5 65 16 Ol 0.24 0.15 01 10 83 25 04 0.30 0.24 04 15 11.0 3.9 12 0.36 0.29 Ml 20 14.8 64 2.9 0.43 0.32 29 2520.7 10.7 68 0.51 0.31 68 3030.1 184 15.1 0.61 0.29 15.7 3546.1 33.3 33.9 0.72 0.25 37.1 40. 753 642 79.5 0.85 0.21 93.7 45 133.9 134.9 200.8 101 0.17 262.7 50 266.9 319.0 568.5 1.20 0.13 873.7 * NuNi = Meyerhof value. Penentuan short pile atau long pile didapat dari dua cara peninjavan, yaitu : a.Dihitung harga faktor kelenturan (flexibility factor B) : K, = modulus of horizontal subgrade reaction = dimensi fundasi tiang B E, = modulus elastis fundasi tiang I, = momen inersia penampang fundasi tiang 64 ‘BAB 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIANG Untuk tiang bebas (free head): ~ disebut shorv/rigid pile jika BL < 1.5 = disebut longyinfinite pile jika B L > 2.5 Untuk tiang terjepit (fixed head): ~ disebut short/tigid pile jika B L < 0.5 — disebut long/infinite pile jika BL > 1.5 b. Dihitung harga faktor kekakuan (stiffness factor R): oe Pada tanah lempung padat yang overconsolidated biasanya harga K, konstan untuk setiap kedalaman, K,=K,/5.. (5.14) K, adalah modulus of subgrade reaction Terzahghi yang dicari dari load deflection test dengan menggunakan pelat persegi berdimensi 1 feet : Gaya pada pelat (kN/m? atau ton/feet?) perpindahan horizontal ( m atau feet) Pada Tabel 5.2. hubungan antara harga K, dengan undrained shearing srength tanah lempung overconsolidated. ‘Tabel 5.2. Hubungan antara K, dengan konsistensi tanah Consistensi stiff very stiff hard Undrained cohesion (cm) KNim? 100-200 200-400 >400 tons/feet® 1-2 24 >4 Range of K, MN/m? 18-36 36-12 >72 tons/feet” 50-100 100-200 >200 Recommended K, MN/m! 2 34 >180 tons/feet® 75 150 >300 BAB 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIANG 65 Pada tanah lempung yang normally consolidated dan tanah berbutir kasar, biasanya harga modulus tanahnya dianggap bertambah secara linier dengan kedalamannya. Persamaan stiff- ness factor R berubah menjadi stiffness factor T. mateicae (5.16) n, = koefisien variasi modulus tanah. Harga n, bisa dilihat pada Tabel 5.3. x = kedalaman B = dimensi tiang Tabel 5.3. Koefisien modulus tanah n, Relative density Loose Medium dense dense nh for dry or moist soil (Terzaghi) KN/m* 25 75 20 tons/feet* 7 2 56 nh for submerged soil (Terzaghi) MNim* 14 5 12 tons/feet’ 4 14 34 nh for submerged soil (Reese et al) MN/m* 5.3 16.3 34 tons/feet* Le) 46 96 Beberapa harga nh adalah : — Tanah lempung lunak normally consolidated nh = 350 s/d 700 kN/m? (I sampai 2 ton/feet’) - Tanah lempung lunak organik nh = 150 kN/m? (0,5 ton/feet*) [BAB 5 KAPASTAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDAST TIANG Besarya modulus tanah untuk tiang pancang dengan free head bisa dilihat pada Tabel 5.4. Tabel 5.4. menentukan Kekakuan Tiang Berdasarkan harga R dan T | ; Untuk free head soil modulus. linearly increasing constant short pile Ls2T LSs2R long pile L247 L235R TERZAGHI Kapasitas daya dukung untuk tanah pada umumnya menurut Terzaghi adalah sebagai berikut = (5.17) Q=A,(3 ¢ N+ GN, + ¥ B Ny ay)... Biasanya untuk pemakaian praktis di mana telah diperhitungkan berat fundasi tiangnya, persamaan (2.17) menjadi : (5.18) Q=A,(13 ¢ N+G(N,- 1) + 7B Nyay). TOMLINSON Kapasitas daya dukung ujung untuk tanah pada umumnya (c-# soil) sebagai berikut : (5.19) Q=A, (ON. +4N,) di mana notasi sama dengan sebelumnya. 5.1.2, KAPASITAS DAYA DUKUNG FRIKSI FUNDASI TIANG PANCANG Seperti pada daya dukung ujung, rumus daya dukung friksi bermacam-macam juga, tetapi dari sekian rumus, yang terkenal adalah ; — cara o dari Tomlinson — cara \ dan Vijayvergiya dan Focht — cara-cara lainnya [BAB S KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIANG 67 5.1.2..1. Cara a Tomlinson Cara 0, dari Tomlinson dapat digunakan untuk tanah terbutir halus (c-soill), tanah berbutir kasar (¢-soils), maupun tanah pada umumnya (c-# soils). Meskipun sebetulnya Tomlinson lebih menghendaki untuk tanah c-soils, untuk mobilisasi Komponen @ tanah biasanya diambil dari cara B . menurut Tomlinson hanya mobilisasi komponen @ kalau terpaksa dihitung maksimum hanya diijinkan 50%. Untuk tanah c-9 soils ame te Of = aen As + —- KG tan (6) As sumbangan sumbangan C-soils #-soils | sebetulnya bagian ini adalah cara B atau L feo. ar= fi aCpa++f K4@ tan (8) pdL keliling tiang dimana : & = faktor adhesi yang merupakan fungsi dari cohesi atau hasil undrained shear- ing strength (lihat tabel 5.8) c = cohesi atau hasil undrained shearing strength K = coefficient of lateral pressure, harganya terletak dari Ko sampai 1.75. Biasanya direncanakan mengambil harga yang mendekati Ko. Harga untuk tiang pancang dihitung sbb : Ko = (1-sing) V OCR. (5.21) dimana : Ko = coefficient at rest condition OCR = over consolidation ratio = qc/q0 qc¢ = _preconsolidated pressure qo = _ overburden pressure (untuk memudahkan perhitungan ambil OCR = 1) ® = sudut geser dalam biasanya diambil tegangan effektifnya, 8 Z geser efectif antara tanah dan material tiang, kalau tidak disebutkan dapat diambil 8 = 1¢ (lebih baik @ dalam 9’) atau lihat tabel 5.5 As = _Luas selimut tiang pancang yang menerima geser 68 {An 5 RAPASITAS DAYS DUKUNG DAW PENURUNAN FUNDASI TANG: Tabel 5.5. Harga # Friction angle, Interface materials d, degrees++ Mass concrete or masonry on the following: Celan sound rock 35 Celan gravel, gravel-sand mixtures, coarse sand 29-31 Clean fine to medium sand, silty medium to coarse sand. silty or clayey gravel Clean fine sand, silty or clayey fine to medium sand 19-24 Fine sandy silt. nonplastie silt 17-19 Very stiff and hard residual or preconsolidated clay 22-26 Medium stiff and stiff clay and silty calay 17-19 Steel sheet piles against: Clean gravel. gravel-sand mixture, well-graded rock fill with spalls 2 Clean sand, silty snad-gravel mixture. single-size hard-rock fill 17 Silty sand, gravel orsand mixed with silt or clay 14 Fine sandy silt, nonplastic silt i Formed conerete or concrete sheetpiling against Clean grave, gravel-sand mixtures, well-graded rock fill | with spalls 22-26 Clean sand, silty sand-gravel mixture, single size hard rock fill 17-22 | Silty sand, gravel or sand mixed with silt or clay 7 Fine sandy silt. nonplasstic silt 14 Various structural materials Masonry on masonry, igneous and metamorphic rocks: Dressed soft rock on dresed soft rock 35 Dressed hard rock on dresed soft rock 33 Dressed hard rock on dressed hard rock 29 Masonry on wood (cross grain) 26 Steel on steel at sheet-pile interlocks 17 Wood on soil 14-168 Persamaan (5.19) apabila digunakan untuk 9-soils bagian c-soils hilang, dan sebaliknya | jika digunakan untuk c-soils. Cara a dari Tomlinson dimodifikasi oleh Broms terutama pada bagian sumbangan 9- —_soilsnya. Lo [BAD 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDAS! TIANG 69 1 Qf =ac As +—— Ks q tan(8) As.. 2 Harga Ks dan 8 untuk berbagai material tiang pancang bisa dilihat pada tabel 5.6 berikut : Tabel 5.6 Harga ks dan 8 menurut Tomlinson Ks for Pile type 8 lew relative density High relative density o-oo ees eo steel 200 05 1.0 concrete 34 6 2] 2.0 wood 2B» 15 4.0 Selain itu nilai Ks dapat pula ditentukan dari hasil sondir. Hubungan antara qe, ¢ dengan Ks melalui nilai relative density tanah dapat dilihat pada tabel 5.7. Tabel 5.7. Harga Ks Fungsi dari Pembacaan CPT(qC) dan Sudut Geser Dalam (@) Ks corresponding to ae ° low relative density 0-50 kg/cm? 28-30° medium relative density 50-100kg/em* 30-36? high relative density >100kg/em? >36° ‘Ada beberapa modifikasi dari cara ot yang menggunakan Nord lond’s coefficient, tetapi modifikasi ini tidak dibahas dalam buku ini. 5.1.2.2. Cara i | | Pada cara ini khususnya hanya berlaku untuk c-soils, Besarnya kapasitas daya dukung, Qf adalah sbb. : re 7” ‘BAB 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIANG Qf = A (G + 2c) As.. ae dimana : c, As dan @ notasi yang sama dengan sebelumnya 2 = koefisien tanpa dimensi dari Vijayvergiya dan Focht bisa dilihat pada gambar 5.2. Gambar 5.2. Koefisien 4 vijayvergiya dan Focht. 5.1.2.3. Cara-cara Lainnya Khususnya untuk tanah berpasir dapat digunakan persamaan Vesic (1970) sebagai berikut : Qs = As Xv (10)'5#94 L dalam KPa (5.24) [BAB S KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIANG n dimana : Xv = 8 (untuk large displacement piles) Dr = relative density Khusus dari hasil test dilapangan (sondir dan boring) dapat digunakan persamaan sebagai berikut : Data SPT Meyerhof (1956; 1976) Qs=As Xm N... (5.25) L dalam KPa dimana: Xm = Koef Meyerhof diambil Xm=2.0 untuk large displacement piles Xm=1.0 untuk small displacement piles N = nilai SPT rata-rata setelah dikoreksi ~ Data CPT Meyerhof, Qs = 0.005 Gc As. (5.26) L dalam Kpa Kalau harga gc bervariasi persamaan (5.26) bisa dituliskan dalam bentuk Pp Qs (5.27) a = x & 1,. 200 isl Poo ‘BAR 5 KAPASITAS DAYA DURUNG AN PENURUNAN FUNDASI TANG pembacasy 4¢ rita pte lapro 1° oe rk ee fe. —> WV hoe he Gambar 5.3. Skematik Penurunan Persamaan Kapasitas Daya Dukung Friksi *** Khusus tanah kepasiran; dan didasarkan atas test tarik (pull-out tests). Ireland menganjurkan (lihat gambar 5.4.) Qs = pL (yz +q) K tang | TT (5.28) q+ qo | dimana : z = kedalaman titik pusat grafitasi dari bagian tiang yang terbenam | q = go = beban yang bekerja di permukaan | K = keefisien tegangan tanah lateral dapat diambil K=1.75 p= perimeter/keliling tiang | Gambar 5.4. Skematik Diagram Mencari Kapasitas Daya Dukung Friksi dari Ireland BAB 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIANG B +++ Khusus tanah kapasiran yang keras sehingga digunakan tiang pancang meruncing, (iihat gambar 5.5) Norland (1963) sin (@+d) Qs= Z As K q ——— AL... (5.29) cos(c)cosd dimana : 8 = sudut gesekan efektif antara pile dengan tanah, bisa diambil 2 5=——_ 9 3 « = koefisien tekanan tanah, 1,7-2.2)Ko atau 1.5-2.0)Ko K=( © = sudut peruncingan tiang Gambar 5.5. Skematik Diagram mencari Kapasitas Daya Dukung Friksi dari Nordland §.1.3. APLIKASI RUMUS-RUMUS, Rumus-rumus tiang pancang yang diusulkan oleh Terzaghi dan Meyerhoff sebenarnya sudah mencakup daya dukung ujung dan gesekan jika kedalaman tiang mencapai 25 meter sampai 50 meter. Rumus-rumus Terzaghi baik digunakan untuk kedalaman sampai sekitar 25 meter dan rumus Meyerhoff untuk kedalaman lebih dari 25 meter. Jika kedalaman tiang sudah melebihi 50 meter maka daya dukung tiang lebih mengandalkan pada gesekan tiang. Untuk kondisi ini maka rumus-rumus Tomlinson menjadi lebih cocok untuk digunakan. re om” 1405 KAPASIAS AYA DUKUNG DAW PENURUNAN FUNDASI TANG 5.2. GAYA GESER NEGATIF (NEGATIVE SKIN FRICTION/DRAG DOWN) Pada suatu tanah timbunan, akibat beban yang dapat berupa overburden pressure, maka pada tanah akan mengalami peristiwa konsolidasi sehingga terjadi penurunan. Akibat penurunan timbul gaya geser dalam arah kebawah sepanjang tebal tanah timbunan tadi. Apabila tanah timbunan tadi terletak diatas tanah asli lunak dan dibawabnya lagi terdapat tanah asli padat, penurunan yang timbul tidak saja pada tanah timbunan tetapi juga pada tanah lunaknya. (liat gambar 5.6) Eng rovistence End Resistonce Gambar 5.6. Gambar Skematik Mobilisasi Gaya Geser Negatif. a) Pada tanah timbunan di atas tanah asli padat b) Pada tanah timbunan di atas tanah asli di mana lapis tanah asli lunak 5.2.1. FORMULA UNTUK MENGHITUNG GAYA GESER NEGATIF Rumus Umum dari negative skin friction yang dibuat oleh Cayle & Sulaiman adalah sebagai berikut : Fn = (CA + 8V tg 8) Dn P Fn = (Ca +k y Dn tg 8) DnP.. dimana : Fn = total friction yang bekerja pada tiang Ca = adhesi kalau tidak disebutkan dapat diambil harga kohesi c atau 2/3 ¢ BAB 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDAS! TIANG 5 Y= berat isi tanah pada tanah timbunan Dn = tebal tanah timbunan 6 = kalau tidak disebutkan sama dengan sudut geser dalam (9) dari tanah timbunan. P = Keliling tiang yang menerima gaya geser (skin friction) k = Coeffisien of lateral pressure Ka < K Kp Jika gaya geser negatif (negative skin friction) terjadi pada tanah liat saja (cohesive soils, ada dan 9 = 0), maka persamaan (4-1) menjadi sebagai berikut : Fn = Ca Dn P.. (5.31) Sebaliknya untuk tanah yang kepasiran (cohesionless soils) (c = 0 dan g = ada) berlaku : Fn = k y Dr tg 8 P.. (5.32) Untuk kondisi lapisan yang terlihat pada gambar (5.6) akan berlaku persamaan untuk gaya geser negatif (negative skin friction) : Fn = (Ca, + ov, tg ,) DI P + (Ca2 + Sv2 tg 82) D2P . (5.33) Fn = (Ca, + j,D,k, tg 8,) D1 Pl + Ca, + y2D2k2 tg 82) D2 P2........(5.34) Gambar (5.6b) untuk tanah liat Fn = (Ca, D, P) + (Ca, D, P) Untuk cohensionless coils adalah : Fn = (yID,k, tg 6) D, P+ (2D,k, tg 8) D, P.. Sedangkan harga S.F dan hubungannya dengan gaya geser negatif adalah : gaya dukung ultimate untuk satu tiang ieeess teers tects coe ont eteeeCeeeESSRRRESEE beban yang bekerja + gaya geser negatif Gaya geser negatif perlu diperhatikan terutama kalau kita melakukan perancangan konstruksi dermaga. Di Indonesia bangunan konstruksi dermaga biasanya terletak didaerah pantai dengan sifat tanah yang kurang baik (sangat lunak) sehingga apabila ada tanah timbunan kemungkinan terjadinya gaya geser negatif sangat besar. = = 6 BAB 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIANG Perlu diperhatikan bagi para insinyur sipil bahwa dibangun dermaga, tes pembebanan tiang yang dilakukan selain tes pembebanan tiang aksial perlu dilakukan tes pembebanan tiang tarik. Karena dengan tes pembebanan tarik, akan dapat diketahui kapasitas daya dukung gesernya. Untuk penggunaan formula kapasitas Daya Dukung Friksi dapat dipakai rumus-rumus yang lain, seperti a Tomlison atau 4 Viyayvergiya. 5.3. KAPASITAS DAYA DUKUNG FUNDASI TIANG DALAM GRUP 5.3.1. JARAK ANTARA TIANG PANCANG (PILE SPACING) DALAM KELOMPOK ‘TIANG (PILE GROUPS) Jarak antara tiang pancang didalam grup tiang sangat mempengaruhi perhitungan kapasits daya dukung dari grup tiang pancang. Untuk bekerja sebagai grup tiang jarak antara tiang (spacing) ‘S’ ini, biasanya tunduk pada code-code (peraturan-peraturan) bangunan pada daerah masing-masing. Pada umumnya $ bervariasi antara : — jarak minimum $ = 2D dan — jarak maksimum $ = 6D Tergantung darj fungsi pile misalnya : sebagai friction pile minimum S = 3d — sebagai end befring pile minimum $ = 2,5d Tergantung dari klasifikasi tanah — kalau terletak pada lapisan tanah liat keras minimum S$ = 3,5d - kalau didaerah lapis padat_mimimum S = 2d pengaturan tiang disuatu poer (kepala tiang) dapat dilihat pada gambar 5.7. 24d 5 KAPASITAS DAYA DUKUING DAN PENURUNAW FUNDASI TIANG 7 + Zoites Antes Sota a ; SILA, ee —— tb, (ese oy ieeceasts| \ 24> 1 etl lo 9 eH eal i 8S e rt ! o ! ae 7 Lee es 3 oe | yl im yea ec Single row for @ wok fa sane sand Double cow for a wall camber 3.7. Tipikal Pengaturan Fundasi Tiang Gambar 5.7. Tipikal Pengaturan Fundasi Tiang 5.3.2, EFISIENS! GRUP TIANG (PILE GROUP EFFICIENCY) Apabila pengaturan tiang pada suatu poer telah mengikuti persyaratan. Maka kapasitas daya dukung grup tiang tidak sama dengan kapasitas daya dukung satu tiang dikalikan dengan banyaknya tiang pada grup tiang tersebut. Tetapi didefinisikan sebagai perkalian antara kapasitas daya dukung satu tiang dengan banyaknya tiang dikalikan lagi effisiensi grup tiang. 8 [BAB 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIANG Atau dituliskan dalam rumus sebagai berikut : Qug = Qut x nx Eg. dimana : Qug= kapasitas daya dukung maksimum grup tiang Eg = Effisiensi grup tiang n= banyak tiang Qut= kapasitas daya dukung maksimum satu tiang Persamaan (5.37) dimana terkandung suatu Efficiency grup tiang dapat diterangkan seperti terlihat pada gambar (5.8) berikut ini : r—S282_- = = — ,go¢scen, ‘o 2 ) Gambar 5.8. Gambar Sekematik Mobilisasi Tekanan yang Digambarkan dalam Bentuk Diagram Tegangan Keruntuhan Berupa Gelembung (Bulb) (a). Gambar mobilisasi tegangan untuk keruntuh tiang tunggal | (b). Mobilisasi tegangan tidak saling berpotongan | (c). Mobilisasi tegangan yang saling berpotongan Keterangan : a. Bulb pressure pada satu tiang (analisis tiang tunggal) b. Bulb pressure pada kumpulan tiang dimana jarak antara tiang (spacing) adalah S > 6D (harus dilakukan analisis tiang grup) | c. Bulb pressure pada kumpulan tiang dimana Spacing S terletak antara 2D dan lebih kecil sama dengan D (harus dilakukan analisis tiang grup). BAB 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIANG 19 Dari gambar (5.8) terlihat bahwa pada gambar (a) dan (b) mobilisasi tekanan atau kapasitas daya dukung yang digambarkan dalam bentuk bulb pressure tidak berpotongan, berarti kapasitas daya dukung total tiang grup = kapasitas daya dukung satu tiang dikalikan banyaknya tiang (n tiang) Pada gambar 5.8c; terdapat perpotongan antara diagram tegangan anggauta tiang grup. Dari hal ini berarti bahwa mobilisasi tekanan tidak dapat sepenuhnya (100%) karena ada satu daerah tegangan yang menjadi milik bersama sehingga perlu adanya yaang disebut efficiency grup tiang. Kapasitas daya dukung total tiang group = kapasitas daya dukung satu tiang dikalikan banyaknya tiang dikalikan lagi dengan efficiency grupnya. Perlu diterangkan disini bahwa Efficiency Group Eg maksimum mempunyai nilai Eg = 1 artinya kembali kepada kondisi gambar 5.8b. Banyak persamaan untuk mencari effisiensi group tiang, dari antaranya yang paling sering dipakai adalah persamaan Conversi-Labarre, yang diformulasikan sebagai berikut : (n-1) m + (m-1) n Eg=1-Q 00 mn (5.38) dimana : = effisiensi group tiang arc tan d/s dlaam drajat = banyak tiang pancang dalam baris = banyaknya baris dalam tiang = diameter dari tiang = spacing (jarak antara tiang) ves son " 5.3.3. KAPASITAS YANG DUKUNG GRUP TIANG Kapasitas daya dukung tiang dalam grup dapat dihitung berdasarkan anggapan : - Keruntuhan tiang tunggal (Individual pile failure) ~ Keruntuhan blok (Block failures) Penentuan bahwa harus menggunakan individual pile failure atau block failure terutama didasarkan atas Klasifikasi tanahnya dan juga oleh jarak antara tiang (spacing) dari fundasi yang bersangkutan. Dihitung sebagai Individual Pile Failure Untuk c-soils, c-@ soils dan g-soils apabila dipenuhi syarat minimum spacing selalu dihitung sebagai individual pile failure. Persamaan untuk menghitung kapasitas daya dukung aksial total adalah sebagai berikut : 30 BAB 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDAS] TIANG untuk C-¢ soils dan C soils Qug = Qut x nx Eg (5.39) dimana Eg, effisiensi grup tiang pancang, yang nilainya bervariasi dari 0,7 (pada spac- ing s = 3D) sampai | pada (S 2 8D) untuk 9 soils Qug = Qut *n* Eg... dihitung sebagai Block Failure — Biasanya untuk tanah c-soil, khususnya c-soils yang lunak, atau tanah pasir lepas. — Untuk tanah liat keras dan tanah pasir padat yang mempunyai spacing S < 3.D. (dianjurkan untuk dihitung sebagai block failure) Keruntuhan yang terjadi adalah tidak lagi Individual pile failure tetapi sudah block failure dan dihitung berdasarkan rumus Coyfe and Sulaiman sebagi berikut : Qubg = 2D (W +1) f+13c¢xNexWxL.. (5.41) L_, a akibat akibat tahanan friksi tahanan ujung dimana : Qubg = daya dukung maksimum group tiang sebagai block failure D = kedalaman group tiang W = _lebar group tiang L = _panjang group tiang f = ac = friksi (gaya geser) antara cohessive soils dengan permukaan tiang disebut juga unit adhesi. Dapat digunakan tabel a yang dikeluarkan oleh Tomlinson seperti pada tabel (5.8) c = kohesi Ne = (Bearing capacity factors) Faktor kapasitas daya dukung Qubg Qall = ——— (5.42) SF BAB 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDAS! TIANG 81 Dimana : SF = angka keamanan (biasa diambil = 3) Qall = gaya dukung ijin dari group tiang ie ering strength Cu in KN/m? oer shearing strangt an arevets | sutt eter . eet eey 3 s 5 z 3 « Fem ve ont cuy Tabel 5.8. Harga « Menurut Tomlinson Tabel 5.8. Harga a menurut Tomlinson Seperti telah diterangkan dimuka ada peneliti yang menganjurkan bahwa untuk tanah liat lebih baik dihitung sebagai block failure. Liu didalam bukunya menganjurkan khususnya untuk tanah kohesif dihitung berdasarkan kedua pola keruntuhan apakah block failure atau individual pile failure. Dan anggapannya bahwa akan dipilih block failure bila : 1b Out oe < = ~xn.x£g. (5.43) disini SF untuk Individual pile failure biasa diambil = 2 Eg dapat bervariasi, tetapi untuk loose sand dengan S yang memenuhi syarat minimum dianjurkan rumus (5.43) diambil untuk Eg = 1 sedangkan untuk klasifikasi jenis tanah lainnya harga Eg harus dicari. | 82 [BAB 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIANG 5.3.4. DISTRIBUSI GAYA PADA GRUP TIANG Didalam grup tiang gaya-gaya luar yang bekerja pada kepala tiang (kolom) didistribusikan pada grup tiang berdasarkan rumus elasitisitas sebagai berikut, a LLrrrC—~—S Qum =—— + sara ae (5.44) dimana : Qum = _beban aksial untuk sembarang anggota memberi tiang v = beban vertikal total yang bekerja pada titik pusat group tiang a = banyak tiang dalam grup Mx,My = momen pada arah sumbu x dan sumbu y xy = jarak dari tiang terhadap sumbu y sebagi x dan terhadap sumbu y sebagai x, dimana sumbu x dan sumbu y melewati pusat grup tiang. tanda + = diberikan sehubungan dengan hasil perkalian m, dan my tethadap jarak x dan y. 5.4. BEBAN LATERAL YANG BEKERJA PADA TIANG TUNGGAL Gaya tahanan maksimum dari beban lateral yang bekerja pada tiang tunggal adalah suatu persoalan yang kompleks, karena merupakan permasalahan interaksi antara elemen bangunan agak kaku dengan tanah, yang mana dapat diperlakukan berdeformasi sebagai elastis ataupun plastis. 5.4.1. HUBUNGAN PEMBEBANAN LATERAL DAN DEFORMASI TANAH. Untuk memudahkan penjelasan hubungan pembebanan lateral dan deformasi tanah, maka diambil sebagai contoh adalah tiang tunggal bebas (Free head). ‘Adapun hubungan antara beban lateral dengan terjadinya deformasi tanah sebagai berikut: | 1. Pada mulanya untuk pembebanan yang rendah tanah akan berdeformasi elastis (the soils compresses elastically) disamping itu terjadi pergerakan tiang, dimana pergerakan tersebut | cukup mampu untuk mentransfer sebagian tekanan dari pile ke lapisan tanah yang lebih dalam. 2. Untuk pembebanan selanjutnya, beban menjadi lebih besar, lapisan tanah akan runtuh plastis dan mentransfer seluruh bebannya ke lapis tanah yang lebih dalam lagi. | | 3. Hal ini akan berlanjut dan menciptakan mekanisme keruntuhan yang ada hubungannya | dengan kekakuan tiang. [BARS KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIANG 83 5.4.2. MEKANISME KERUNTUHAN Mekanisme keruntuhan dengan memperhatikan tipe tiang berdasarkan kekakuannya dapat dibedakan : (lihat gambar 5.9 dan 5.10) 1, Rotasi untuk tiang pendek / kaku (short/rigid pile) 2. translasi; untuk tiang pendek/kaku (short/rigid pile) 3. Patahan pada daerah dimana terdapat momen lentur maksimum; untuk tiang panjang/ lentur (long pile) Tekanan pasif tidak dapat tidak dapat menahan gaya menahan Lateral gaya lateral @ (b) Gambar 5.9. Mekanisme keruntuhan pada tiang pendek a. Tian bebas — b. Tiang jepit 5.4.2.1. Menghitung Tahanan Maksimum Akibat Beban Lateral Untuk menghitung tahanan maksimum akibat beban lateral, tindakan yang harus dilakukan adalah : — Menentukan tipe tiang apakah termasuk short pile atau rigid pile, dapat menggunakan dua cara : 1. Dihitung harga flexibility faktor B 2. Dihitung harga stiffness faktor R atau L. 84 [BAB 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIANG — Kemudian setelah ditentukan tipe tiang apakah short/rigid pile baru dilaksanakan perhitungan tahanan maksimum dari tipe tiang tersebut. Tahanan maksimum lateral dapat dihitung dengan bermacam-macam cara antara lain Brinch hansen, Broms, Matlock dan Reese dan lain-lainnya. CARA BRINCH HANSEN Cara Brinch Hansen sangat tepat untuk tanah yang uniform (seragam) maupun untuk tanah yang berlapis pada short/rigid pile. Dapat juga dipergunakan pada jenis tanah yang berupa c-soil, -soil maupun c-p soils tetapi tetap type fundasi tiang yang digunakan adalah short pile. Dasar teori Tekanan yang ada pada suatu unit kaku (dalam hal ini tiang), akan mempunyai titik rotasi sejauh X dari permukaan tanah, dimana titik tersebut diberikan dari hasil oleh penjumlahan momen yang terdapat diatas dan dibawah titik rotasi. Lihat gambar (5.11) fe) tb) te) Gambar 5.11. Cara Brinch Hansen untuk mendapatkan tahanan lateral maksimum a, Diagram reaksi tanah b. Diagram gaya geser c. Diagram momen lentur {AB 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TANG 85 Urut-urutan pekerjan dengan melihat gambar 5.11 adalah : Free Head Buat diagram tegangan tanah berupa tegangan pasif seperti pada gambar. 2. Bagi diagram tegangan pasif didalam n clemen horizontal sehingga setiap elemen mempunyai tebal 4 3. Unit tegangan pasif untuk kedalaman z diberikan oleh rumus : Pz = Poz Kqz + ¢ Kez... (5.45) dimana : Pz = unit tegangan pasif Poz = effective overburden pressure c = cohesi pada kedalaman z dapat diambil, c¢ = Cu = undrained shearing strength Berupa short term loading seperti pada pembebanan akibat gaya gelombang (docking impact dari kapal) c . = ¢’ = drained shearing strength Beupa long term loading seperti pada pembebanan yang bekerja pada dinding penahan tanah Kqz = Koefisien tegangan pasif akibat sudut geser dalam (frictional) pada kedalaman z. Kez = Koefisien tegangan pasif akibat komponen kohesinya pada kedalaman z. 4. Harga Kq dan Ke dapat dilihat pada gambar (5.12) 5. menghitung total tahanan pasif untuk setiap elemen horizontal L Total tahanan pasif = Pz (5.46) n 6. Mengambil M pada titik dimana beban lateral bekerja Zor cL z=l Lc XZ M=z pz (+2) B- pz —— (+2... (5.41) zZ=0 a z n 86 [BAB 3 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIANG Gambar 5.12. Koefisien Kq dan Ke dari Brinch Hansen 7. Mencari titik rotasi pada kedalaman x sehingga Mx = 0 Jadi untuk mendapatkan titik rotasi dilakukan dengan cara coba-coba (trial dan error) Jika tiang menerima juga beban luar berupa momen M selain gaya horizontal H, maka Momen m dapat diganti dengan gaya horizontal H x e. Fixed head Dikarenakan kepala tiang terjepit terhadap rotai yang terjadi maka perlu mencari tinggi ekivalen e, (lihat gambar 5.11). Persamaan untuk mencari tinggi ekivalen adalah : e, (e+Z,). dimana : e, = tinggi ekivalen untuk fixed head short pile e = tinggi dari permukaan tanah sampai titik dimana dikenakan gaya horizontal pada fixed head. Zf = jarak dari permukaan tanah sampai titik virtuil fixity. Panjang Zr biasanya tidak diketabui, tetapi untuk kepentingan praktis diambil : Zf = 1.5m (5 feet) untuk tanah berbutir kasar padat atau tanah berbutir halus keras Zf = 3m (10 feet) untuk tanah berbutir kasar lepas atau tanah berbutir halus lunak, [BAB 5 KAPASITAS DATA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIANG 87 Setelah mendapatkan titik pusat rotasi dari persamaan (5.47) maka dilanjutkan dengan kegiatan, 8. Mencari tekanan lateral maksimum yang bekerja pada tiang terhadap gaya horizontal Hu, dapat diperoleh dengan mengambil momen pada titik pusat rotasi sebagai berikut : x L x+L L Hu(e+x)=E pz — Ba-2 +E pz — B(z - x)... ° a x n (5.49) 9. Kemudian tindakan terakhir adalah menggambarkan diagram gaya lintang dan momen Ienturnya. Momen lentur maksimum terjadi pada titik dimana gaya lintang sama dengan nol. Momen maksimum untuk digunakan sebagai check dimensi dan tulangan tiang. CARA BROMS Cara Broms dapat digunakan untuk menghitung tahanan maximum akibat gaya lateral baik pada rigid pile maupun long piles. Rigid piles; — Cara Broms berlaku pada tanah berbutir halus uniform (=O) dan tanah berbutir kasar. Long piles; — Pada tanah berbutir halus dan tanah berbutir kasar. = Cara Broms pada tanah berbutir halus untuk short term loading Reaksi dari tanah terhadap tiang dapat dilihat pada gambar (5.13) Gambar 5.13. Reaksi tanah dan momen lentur untuk tiang pendek akibat gaya lateral a. Tiang bebas b. Tiang jepit 88 [BAB 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIANG Anggaran Dasar Tegangan tanah sama dengan nol terjadi sampai sedalam 1,50 B dari permukaan tanah. Hal ini dianggap sebagai effek penyusutan tnah (soil shrinkage). Urutan pekerjaan — Untuk free head urutan perhitungan adalah sebagai berikut : 1, Dengan anggapan dasar seperti tersebut diatas dan referensi gambar 5.13 dihitung Mmax dan gaya lateral Hu. 2. Mmax dan Hu bisa didapat dari tiga persamaan sb Hu f= (5.50) 9quB- M,,, = Hu'(e + 1.5B + 0.56)... (5.51) M,,,, = 2.25 Cu B q? (5.52) dimana : j = jarak kedalaman titik dimana gaya geser sama dengan ng 3. Dengan memasukkan persamaan (5.50) ke (5.51) didapat persamaan A. Kemudian dengan adanya hubungan g = L - f - 1.5 B dan f seperti pada persamaan (5-50), masukkan kedalam persamaan (5.52) didapat persamaan B. | 4. Pers. A > dua anu dalam Mmax dan Hu) didapat | Pers. B > dua anu dala Mmax dan Hu { Mmax dan Hu ay Gambar 5.14 Freebody diagram tegangan untuk mencari besar h, dan M,,,.. fixed head, short pile, e-soils [BAB 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDAS! TIANG 89 Z Hu=0 Hu = 9 Cu B (L ~ 1.5 B) Mmax =Hu . ¢,, «+ (5.53) =M pada permukaan, lihat bawah Mmax = Hu { 1/2. (L-15B)+15B) L+15B Mmax = Hu ++ (5.54) 2 persamaan 5.53 disubstitusikan ke persamaan (5.54) didapat nilai Mmax, (1+1.5B) Mmax = 9 Cu B (L — 1.5 B) ++ (5.55) 7 1 Mmax = —— 9 Cu B (L? - 2.25 B’) (5.56) iz Cara grafis dapat dilakukan dengan menggunakan gambar 5.15. Dengan cara menentukan Hu ). CuB? nilai aS dan SS maka akan didapat ( Sehingga nilai Hu dapat dihitung. Ubimate loverad resistence He CeO? Embedment teagm 78 Gambar 5.15 Cara grafis Broms untuk mendapatkan Hu pada tiang pendek dengan jenis tanah berbutir halus. : 90 BAB 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIANG ~ Cara Broms pada tanah berbutir kasar a. Free Head Reaksi dari tanah berbutir kasar terhadap tiang dapat dilihat pada gambar (5.16). Gambar 5.16 Reaksi tanah dan momen lentur untuk tiang pendek akibat gaya lateral pada /— tanah berbutir kasar (a) tiang bebas (free head) (b) tiang jepit (fixed head) Anggapan Dasar Resultante tekanan pasif pada ujung pile untuk tanah berbutir kasar dapat digantikan dengan gaya horisontal P. Urut-urutan pekerjaan 1, Dengan anggapan dasar dan referensi gambar 5.16 dihitung Mmax dan gaya lateral Hu. 2. Diagram tegangan tanah dihitung dengan, Pz = 3B P, Kp.. (5.57) dimana : B= lebar tiang P., = effective overburden pressure pada kedalaman z Kp = coefficient of passive presure dari Rankine [BAB 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIANG 1 1+sin(g) o 3. Setelah dibuat diagram tegangan tanah ulangi step 5 s/d 9 dari cara Brinch Hansen dengan titik rotasi pada kedalaman L. b. Fixed Head Reaksi tanah untuk fixed head seperti terlihat pada gambar 5.17 R=3ByL Kp — = 15 ByL? Kp. ae] Gambar 5.17 Freebody diagram tegangan untuk mencari besar Hu dan Mmaks free head, short pile, g-soils L R=3ByL Kp = 15 ByL2 Kp 2 ZH =O ———> Hu-R+P=0 Hu =R-P IM(A) = 0 R L=Hu(e+L) [BAD 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIANG RL = Hu@e+L) 3 RL ——— (5.59) 3(e+L) RL RL R-P=——— —___> P=R-——_. ..- (5.60) 3(e+L) 3(e+L) RL 15 ByL? KpL Pers. (5.59) > Hu = ———— = (5.61) “364+ 3(e+L) 0.5 By L2 Kp L (e+L) “ + (5.61) =Mx lihat atas x 1 2 Mx = Hu (e+x) - —— @ ByL kp). —~x.— x L 2) 3 1 Mx = Hu (etx) -—— By LKp x 2 (5.62) oMx 3 ax 2 Bu " 3ByKp \/__2.Hu 3 By Kp Masukkan ke persamaan (6-18) didapat {BAB 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIANG 93 Mx <1 [2 Hu 1 a ———)-— ByYK Ka Hue + VoRy Kp yo Ue 6 Hu 6 Hu M,q, = Hu (e + \/ ——— ) -3 Hu \/ ———... B y Kp B y Kp 2 Hu 3B j Kp Masukkan persamaan (5.61) pada persamaan (5.63) didapat Mmax free head. ~ Untuk fixed head, 1. Besarnya Hu dicari dari keseimbangan gaya =H =0 1 Hu =3ByLK,—j~ L=15ByL* Kp 2. Besarnya Mu dicari dari XMsurface = Hu . efix dengan melihat bagian atas 1 2 EMsurface = 3 ByL Kp.—— L .—~ L=ByL'Kp . L dengan melihat bagian bawah Besar Hu pada fixed, free head terutama untuk tanah berbutir kasar yang uniform dapat juga dicari dengan cara grafis seperti pada gambar (5.18) BAB 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIANG Ulamote toverot teslstonce Hu/ Ce 6* Empesment atm LB Gambar 5.18 Cara grafis Broms untuk mendapatkan Hu pada tiang pendek dengan jenis tanah berbutir kasar. — Cara Broms untuk cohesive soils; long piles Dikarenakan anggapan bahwa untuk long pile, gaya pasif yang dimobilisasi sepanjang tiang yang tak terhingga, maka beban lateral batas Hu yang dpat ditahan oleh tiang dinyatakan dalam Momen tahanan maximum Mu dari penampang tiang. Cara sederhana dalam menghitung beban batas; berlaku untuk kondisi : — pembebanan ringan, baik untuk short atau long pile = lebar tiang; kecil sampai medium — dengan anggapan seperti gambar 5.19 dibawah ini Gambar 5.19 Tiang tunggal mendapatkan gaya lateral dan dianggap sebagai kantilever (cara sederhana) (a) tiang bebas (fee head) (b)_tiang jepit (fixed head) [BAB 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIANG 95 Beban lateral maximum Mu — Fee headed pile > Hu =——_ (5.67) (e + zf) 2 Mu — Fixed headed pile ———————> Hu = ————_— (5.68) (e + 22f) Dimana pada cara penyederhanaan ini zf yang diambil 1.5 m untuk tanah berbutir halus lunak dan 3,0 m untuk tanah berbutir halus keras. Selain itu oleh Broms dikembangkan suatu cara untuk menghitung besar Hu dan Mmaks dengan anggapan diagram tegangan yang dimobilisasi seperti terlihat pada gambar (5.20) Gambar 5.20. Reaksi tanah dan momen Jentur untuk tiang panjang akibat gaya Jateral pada tanah berbutir halus (a) tiang bebas (free head) (b) tiang jepit (fixed head) FREE HEAD Urut-urutan pekerjaan sebagai berikut : 1. Gambar diagram tegangan tanah dan momen lentur seperti gambar (5.20) di atas. 2. Untuk free head, pada tempat dimana terjadi patahan diambil DM ke atas (lihat gambar (5.21) [BAB 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIANG ise b= |f Ws srsecver — SS | Gambar 5.21. Freebody diagram tegangan untuk mencari besar Hu dan Mmaks’ Free head long piles, c-soils P=9CuBf Mmax = Hu (e + 1.5 B + 0,5 f) 3. Mencari besarnya f ambil DH =0 H = P —————_> H= 9 Cu Bf .. (5.70) Pada long pile ini ada 2 anu dengan hanya 1 persamaan. Untuk memecahkan diambil Mmax = Mu penampang 4, Apabila Mmax = diambil sebagai Mu dari penampang tiang, maka persamaan (5.69) menjadi . Mu = Hu (e + 1.5 B + 0.5 f) Mu Hu (e+15B+05 f) BAB KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIANG 97 FIXED HEAD Dari free body diagram tegangan seperti terlihat pada gambar (5.22) —By ae lt} ——— Pere Gambar 5.22. Freebody diagrma tegangan untuk mencari besar Hu’ fixed head, long piles c-soils didapat, =Mx ———————> Mmax f 2 Mu+Hu— - Hu(15 B+f)=0 2 2 Mu - Hu (1.5 B + f/2)=0 Maka, 2 Mu | Hu = (5.71) (15 B+05 f) 6. Selain itu dapat pula dicari dengan grafik Broms, ultimate lateral resistance untuk | long pile pada cohesive soils seperti pada gambar (5.23) {BAB S KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIAN Tmo i. AZ “iimare vexntanes moment My/Co88 Gambar 5.23. Cara grafis Broms untuk mendapatkan Hu pada tiang panjang dengan jenis tanah berbutir halus. — Cara Broms untuk cohesionless soils, long piles Untuk tanah berbutir kasar (cohesionless soils), tiang panjang (long piles), akibat gaya lateral, besar Hu dan Mu dihitung berdasarkan anggapan mobilisasi diagram tegangan seperti terlihat pada gambar (5.24). Gambar 5.24 Reaksi tanah dan momen lentur untuk tiang panjang akibat gaya lat- eral pada tanah berbutir kasar (a) tiang bebas (free head) (b) tiang jepit (fixed head) [BAB 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIANG 99 FREE HEAD Urut-urutan pekerjaan, 1. Dengan anggapan dasar serta referensi gambar (5.24) dicari besarnya Mu dan Hu. 2. Mmax dan Hu dihitung dari (lihat gambar 5.25) f= 0.82 \/ YB Kp (5.72) Mmax = H (e + 0.67f) (5.73) Mu Hu = (5.74) e+09.54 |/ yB Kp 3. Dari ZH = 0 1 3 Hu =R=3ByfKp.—- f = >~ 7 f Kp B = 2 he ~ 3B Kp (5.75) f =)/ 067 Hu = 082,/ Hu yB Kp y B Kp Gambar 5.25. Freebody diagram tegangan untuk mencari besar Hu’ free head, long piles, c-soils ee a 100 {BAB 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIANG Ambil, [Mf > Mmax 2 Mmax = Hu (€ + 5—1) Mmax Hu = ———__. (e + 2/3. f) Persamaan (5.75) disubstitusikan ke persamaan (5.76) Mmax. Hu = ————_______ © +067 x 0.82 Hu i y B Kp Mmax. ee e+ 0.55 Hu 7B Kp FIXED HEAD Karena fixed maka timbul lendutan seperti berikut, lihat gambar (5.26) | ve Gambar 5.26. Freebody diagram tegangan untuk mencari besar Hu’ fixed head, long piles, 9-soils [BAB 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIANG 101 Lihat gambar (5.26) imMf ————> Mmax 2 Mu = Hu (e + f) + Hu 1/3 f=0 2 2Mu = Hu ( —— f+e) 2 Mu Hu = ———__—_ coe eae Dari TH = 0 1 3 Hu =R=3 By Kp — f =——yf? KpB au Py 2 ¥ Pi; 0.67 Hu Hu =\/ ——— = 0282 —— 1B Kp YB Kp Masukkan persamaan (6-36) kedalam persamaan (6-35) didapat, 2 Mu j Hu e + 0,54 7B Kp 4, Setelah Mmax didapat, harus dicheck apakah Hu = .(a5.80) Mmax < Mu dari penampang tiang pancang (OK) Mmax > Mu penampang tiang pancang; dimensi penampang harus dirubah atau diperbesar. Perlu dicatat bahwa beban lateral yang dapat ditahan oleh long pile lebih besar dibandingkan dengan short pile untuk penampang tiang yang sama. Sehingga untuk beban lateral yang dapat ditahan oleh tiang vertikal harus diperkirakan berapa tiang yang cukup untuk dapat dimobilisasi tahanan maksimum, sehingga tidak ada gunanya mengambil panjang tiang yang lebih dalam dari pada yang dibutuhkan. Pengertian ini bisa digunakan bila faktor-faktor lainnya misal kedalman tanah keras tidak diperhitungkan. 102 BAB 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDAS! TIANG Biasanya diambil panjang tiang L = 4T (untuk kenaikan linier soi] modulus) L = 3.5 R (untuk konstan soil modulus dan free head) L = 2R (untuk konstan soil modulus dan fixed head) Selain itu dapat pula dicari dengan grafik Broms tahanan lateral batas untuk long piles pada tanah berbutir kasar seperti pada gambar (5.27) once HuKpasy” lateral re Y LE we © ry J e002 ‘ttumate resistonce moment Me/B°7' Kp Gambar 5.27. Cara grafis Broms untuk mendapatkan Hu pada tiang panjang dengan jenis tanah berbutir kasar (g-soils) 5.4.2.2. Lentur dan Tekuk pada Tiang Vertikal yang Sebagian Tertanam Perhitungan cara Davisson dan Robinson untuk tiang vertikal yang sebagian tertanam menerima gaya-gaya luar seperti pada gambar (5.28) di bawah ini. Gambar 5.28. Tekuk tiang yang menahan gaya vertikal dan horizontal pada ujung tiang (a) tiang sebagian tertanam (b) tiang atau kolom ekivalen dari dasar jepit ee {DAB 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDAS! TIANG 103 Menurut Davisson dan Robinson, untuk tiang yang sebagian tertanam menerima gaya luar berupa : ~ gaya axial P ~ gaya horisontal H - momen M Maka untuk mendapatkan panjang ekivalen dari tiang yang dianggap berdiri bebas dengan terjepit didasarnya faktor yang menentukan adalah modulus elastisitas tanah atau harga R dan T dari tiang yang tertanam tersebut. Panjang ekivalen ditentukan berdasarkan rumus berikut : dimana : L, = panjang ekivalen z, = jarak dari surface ke titik jepit dasar = 1.4 R untuk soil modulus yang tetap pada lapis tanah = L8 T untuk soil modulus yang berubah/naik linier e = jarak dari tempat bekerjanya gaya luar sampai kepermukaan tanah Persamaan (5.81) adalah suatu rumus pendekatan untuk menghitung panjang ekivalen yang menurut Davisson & Robinson dapat digunakan untuk keperluan perancangan struktur bila : Lemax = L/R > 4 —————> untuk tanah dengan soil modulus konstan Lmax = L/T > 4 —————> untuk tanah dengan soil modulus naik linier Sedangkan beban axial kritis dihitung menurut rumus : . > untuk kondisi free headed WEI Per = Aerz? > untuk fixed headed n (ED (e+2f? Per = (5.83) 104 [DAB 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIANG Dimana : - E, I adalah modulus dan inertia tiang — fungsi karakteristik tanah masuk didalam penentuan z, 5.4.2.3. Defleksi Tiang Vertikal Akibat Memikul Beban Lateral Dalam menghitung defleksi tiang vertikal akibat beban lateral dapat ditempuh dengan bermacam-macam cara. Diantaranya yang paling sederhana adalah dihitung menurut rumus berikut ini. (lihat juga gambar 5.29) Free head Fixed nea Gambar 5.29. Tiang menerima beban horizontal dan dianggap sebagai kantilever sederhana H (e+2fP “3 EL H (etzf) 2.ET Persamaan (5.84) berlaku untuk defleksi pada kepala tiang fee head, sedang (5.85) untuk defleksi pada kepala tiang yang fixed head. [BAB 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAM FUNDASI TIANG 105 Cara lain yang lebih maju diberikan oleh Broms akan diterangkan berikut ini. Tanah berbutir halus (cohesive soils) Untuk mengetahui kelakuan/tipa tiang, Broms membaginya berdasarkan harga B (flexibility factor). dimana : B= Kh B 4 D pile Untuk BL < 1.5 ———> short/rigid pile untuk free headed pile lse 4H + ) yo = (5.86) Untuk B L < 0.5 ————> short/rigid pile untuk fixed headed pile 4 5.87 ° = ——_—_ (5. yo" kh BL ey Menurut Broms, harga Kh (coefficient of subgrade reaction) dapat diambil = KI seperti yang dicantumkan dalam tabel (5.2) Untuk long pile atau finite pile Free headed pile bila BL > 2.5 2 HB (eB) Ke B yoo Fixed headed pile bila BL > 1.5 i os eee B [BAB 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIANG 106 dimana, Keo = coefficxient subgrade reaction untuk long pile Keo dihitung berdasarkan rumus, a Ko Keo = 8 dimana, = suatu koefisien yang besarnya, a = 0.52, / Ko B* (ED pile dimana Ko bisa diambil = Kh = K1 Untuk keperluan praktis Gene dimana, harga 1 dan 72 didapat dari tabel (5.9) dan tabel (5.10) berikut ini, Tabel 5.9. harga koefisien 11 menurut Broms Shearing strenth tons/ft? Coefficient 1, <2 0.32 27-107 0.36 | > 107 0.40 \ [BAB 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TANG 107 Tabel 5.10 Harga koefisien 72 menurut Broms. Steel 1.00 | | Concrete Las | } Wood 1.30 | Po Apabila harga Ko didapat dari hasil percobaan horizontal subrgade reaction maka Ko dihitung dengan rumus, Ko = 1.67 Eso .... -. (5.93) dimana, Eso = modulus sekan dari grafik tegangan-regangan dengan tegangan yang dikenakan pada tanah yang besarnya 50% dari tegangan hancurnya. Tanah Berbutir Kasar (Cohesionless soils) Untuk tanah berbutir kasar, kelakuan/tipe tiang dilihat dari besaran harga 7) dari Broms n= dimana, nh = coef modulus tanah dari Reese, bisa dilihat dari tabel 5.3. Harga defleksi yo dapat dihitung berdasarkan persamaan berikut ini : Short pile NL < 2 1.33 e IHC 1+ ) yo= LV? nh 108 [BAB 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIANG - Fixed head 2H yo = ——— L? nh = Long pile nL > 4 Free head 2,4 H (1 + 0.67 Se (5.97) ae? (ED Fixed head 0.93 H yo= (5.98) nh(EI)® Disamping itu defleksi tiang akibat beban horisontal pada tanah berbutir kasar dapat pula dicari dengan grafik Broms seperti pada gambar 5.30 Ormensioniess length WL Gambar 5.30. Mencari defleksi tiang akibat gaya horizontal untuk tanah berbutir kasar menurut Broms _, [BAB 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIANG 409 5.4.2.4. Analisis Elastis untuk Tiang Vertikal yang Menerima Beban Lateral Prosedur perhitungan yang dilakukan dalam perhitungan pada bab sebelumnya adalah : ~ Mencari beban lateral ultimate Hu dari penampang tiang yang diberikan (atau dibalik menentukan penampang tiang yang diperlukan untuk beban lateral ultimate Hu yang diberikan). Kemudian dengan membagi Hu dengan SF akan didapat beban kerja(working load) H - Prosedur Jainnya adalah menghitung defleksi yo pada permukaan tanah untuk suatu range dari beban lateral H yang menaik sampai suatu harga Hu. Kemudian working load diambil untuk harga yo yang masih didalam batas yang diizinkan. Defleksi yo bisa juga didapat dari grafik yang ada seperti yang diterangkan pada bab sebelumnya. Dengan melihat prosedur perhitungan yang diterangkan, alangkah baiknya bila dapat dihitung juga, momen lentur, diagram gaya lintang (shearing force), deformasi permukaan tiang pada seluruh kedalaman untuk beban kerja (working load) yang dipilih. Hal ini bisa didapat untuk Kondisi beban Kerja yang diambil bila dianggap bahwa tiang berkelakuan sebagai elastic beam pada tanah yang juga bersifat elastis. A. REESE & MATLOCK Memberikan gambaran mengenai defleksi slopes, momen lentur, gaya geser dan diagram tegangan tanah seperti pada gambar 6.23. Diagram tegangan tanah tadi, untuk tanah yang normally consolidated dan cohesionless soils dimana modulus elastisitas tanah Es, dianggap naik sebanding dengan kedlaman dari 0,0 dipermukaan tanah. ‘ Me —— ( } . Gambar 5.31. Defleksi, slop momen lentur, gaya geser/lintang dan diagram tegangan tanah untuk kondisi elastis menurut Reese & Matlock. x - * y 110 [BAB 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIANG Disamping itu diberikan juga beberapa kurva untuk mendapatkan keofisien- koefisien, yang diperlukan dalam mengetahui besarnya defleksi, slope, momen lentur, gaya lintang dan diagram tegangan tanah. Untuk lateral load H pada free head pile, koefisien-koefisien tersebut didapat dari gambar 5.32. Untuk Momen M yang bekerja pada free head pile, koefisien-koefisien tersebut didapat dari gambar 5.33. Khusus untuk fixed pile, koefisien-koefisien yang diperlukan dapat dilihat pada gambar 5.34, Untuk kombinasi pembebanan, persamaan untuk menghitung defleksi, slope dan lain-lainnya sebagai berikut : FREE HEAD AyHT? By Mt T? Deflection y = yA + yB = + ne ae ET EI AsHT® Bs Mt T? Slope s=SA+SB= + : El aa (5.100) Bending moment M=M,+M,=AmHT + Bm Mt ... By Mt Shearing foree V=V,+V, a ApH — Bp Mt Soil reaction P =P, + PB = + Tp FIXED HEAD Fy HT Deflection v=... (5.104) EI Bending moment Mf=Fm HT Soil reaction Pf = Fp H/T [BAB S KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIANG WW Dimana, H = beban lateral yang bekerja di permukaan tanah T = faktor kekakuan = (E I/nh)" Mt — = momen yang bekerja di kepala tiang ‘Ay, By = koefisien defleksi ‘As, Bs = slope coefficient Av, Bv = shearing force coefficients Fy = deflection coefficient untuk fixed head Fm = momen coefficient untuk fixed head Fp = soil reaction coefficient untuk fixed head Pada gambar-gambar untuk mencari koefisien-koefisient tersebut diatas, yang dimaksud dengan z adalah : z= sehingga Zmax = L/T Apabila bekerja H yang berjarak ¢ dari kepala tiang maka didapat momen, Mt=H pada kepala tiang yang harus memenuhi persamaan (5.99) sampai dengan (5.106). Rumus tersebut sekarang terditi dari Ma yang didapat dari H yang bekerja di permukaan tanah ditambah Mb yang didapat dari momen Mt. Khusus untuk bangunan kelautan yang menggunakan long piles (L > 4T), rumus (5.99) diambil oleh Matlock dan Reese dengan menghubungkan pada koefisien defleksi (deflection coefficient cy) menjadi : ns (5.107) = ; y y EI dimana, Sp a (5.108) =Ay+ 6. cy y HT harga cy dibuatkan grafiknya sebagai fungsi z = x/y (tanpa dimensi) dan fungsi Mt/ (HT) seperti yang diperlihatkan pada gambar 5.35. ‘BAB 5 KAPASITAS DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN FUNDASI TIANG B. DAVISSON AND GILL Untuk keadaan dimana tiang elastis pada tanah elastis dengan modulus tanah selalu Konstan. Momen lentur dan defleksi dihubungkan dengan koefisien kekakuan R (lihat bab 2) Bet Kh B oe Tetapi disini harga Kh = K = K, (lihat tabel 5.2) ~ Koefisien defleksi dan momen (Mm) didapat dari grafik Dafisson & Gill sebagai fungsi kedalaman z = x/R dibedakan untuk kondisi free headed pile dimana : — _tiang menerima momen pada kepala tiang dengan gaya horisontal = 0 (tidak bekerja) — ting menerima gaya horisontal dan momen 0 pada kepala tiang Syarat pemakaian grafik — tiang yang tertanam mempunyai panjang L > 2R - untuk harga Zmax = L/R > 5 diambil harga Zmax = 5R Rumus-rumus yang diturunkan oleh Davisson & Gill untuk free headed piles sebagi berikut. Load on pile head Free headed pile Momen M Bending Moment = M Mm Momen M Deflection =M ym RED Horizontal load H Bending momen =H MhR Horizontal load H deflection =HyhR*¥El) pada grafik diambil M dan H satuan unit | ton m dan 1 ton

You might also like