You are on page 1of 51

TERMOKIMIA

Arini Nur Fitria (1205870)


Della Galatika (1205064)
Mita Nurhayati (1203103)

KALORIMETRI

Definisi
McMurry : Pengukuran jumlah panas yang
ditransfer selama reaksi
Whitten : teknik eksperimen yang digunakan
untuk menentukan perubahan energi yang
menyertai perubahan fisika atau kimia didasarkan
pada perubahan temperatur ketika sistem
menyerap atau melepaskan energi dalam bentuk
panas.
Silberberg : cara pengukuran panas yang
dilepaskan atau diserap oleh proses fisika atau
kimia di laboratorium.

Definisi Kelompok
Kalorimetri adalah suatu teknik yang digunakan
untuk mengukur perubahan energi yang terjadi
selama proses perubahan fisika ataupun kimia.

Makroskopis
Proses pengukuran perubahan energi yang
terjadi selama reaksi kimia dapat dilakukan dengan
menggunakan alat kalorimeter. Kalor yang dilepas
atau dikeluarkan oleh suatu proses reaksi dilakukan
dengan mengukur perubahan suhu pada suatu zat
yang diketahui kapasitas panasnya (biasanya air dan
segala sesuatu yang mengalami dampak langsung
dari reaksi tersebut). Terdapat 2 jenis kalorimeter,
yaitu kalorimeter sederhana dan kalorimeter bom.
Pada kalorimeter sederhana, kalor reaksi diukur
pada tekanan tetap sedangkan pada kalorimeter
bom, kalor reaksi diukur pada volume tetap.

Proses reaksi yang dapat diukur perubahan energinya


menggunakan kalorimeter sederhana yang memiliki
kapasitas panas 228,66 J/K adalah reaksi netralisasi HCl
dengan NaOH 0,1 M sebanyak 150 mL. Bila diketahui suhu
larutan HCl sebelum direaksikan dengan NaOH bersuhu
25,9oC adalah 25,9 oC dan suhu akhir setelah kedua
larutan tersebut dicampur adalah 300,2 oC, maka kalor
reaksi netralisasi HCl dengan NaOH dapat diketahui.
Proses reaksi yang dapat diukur perubahan energinya
menggunakan kalorimeter bom yang memiliki kapasitas
panas 420J/K berisi 650 g air adalah reaksi pembakaran
naftalena. Jika suhu air sebelum reaksi adalah 20 oC dan
suhu air setelah reaksi adalah 26,4 oC ; maka kalor reaksi
pembakaran naftalena dapat diketahui.

Submikroskopis
Suatu proses perubahan kimia umumnya melibatkan
energi. Untuk mengetahui perubahan energi yang
terjadi pada suatu proses dilakukan teknik kalorimetri
yaitu dengan cara mengukur kalor yang diserap atau
dilepaskan. Hal ini dilakukan berdasarkan asas black,
yaitu jumlah kalor yang dilepas = jumlah kalor yang
diterima.
Namun, kalor yang diserap atau dilepaskan oleh
lingkungan tidak secara langsung menunjukkan jumlah
kalor yang terlibat dalam suatu reaksi. Badan
kalorimeter dan air (sebagai zat yang diukur perubahan
suhunya) juga turut menyerap kalor yang dihasilkan,
sehingga perlu ditentukan juga kalor yang diserap oleh
kalorimeter dan air agar diketahui kalor yang terlibat
dalam reaksi saja. Jumlah kalor yang diserap oleh air
dan kalorimeter dipengaruhi oleh kapasitas panas air

kapasitas kalorimeter adalah 228,66 J/K, volume HCl


Jika
dan NaOH masing-masing adalah 100 mL serta suhu
sebelum reaksi = 25,9oC dan suhu setelah reaksi =
27,2OC maka kalor yang terlibat pada reaksi netralisasi
HCl dan NaOH dapat ditentukan menggunakan
persamaan sebagai berikut.

q netralisasi = 1925,75 J
Karena suhu akhir lebih besar daripada suhu awal, maka
diketahui bahwa reaksi tersebut melepas energi sebesar
1925,75 J.
Proses tersebut melepaskan energi karena pada
proses tersebut terjadi pembentukan ikatan antara H+
(dari larutan HCl) dan OH- (dari larutan NaOH)
membentuk H2O yang merupakan molekul stabil.

Jika kapasitas panas suatu kalorimeter bom


adalah 420J/K berisi 650 g air, suhu air sebelum
pembakaran naftalena adalah 20 oC dan suhu air
setelah pembakaran naftalena adalah 26,4oC maka
kalor
pembakaran
naftalena
tersebut
dapat
ditentukan menggunakan persamaan berikut :

q pembakaran = 4428,544 J
Karena suhu akhir lebih besar daripada suhu awal,
maka diketahui bahwa reaksi tersebut melepas
energi sebesar 1925,75J
Pelepasan energi disebabkan karena energi yang
digunakan untuk memutus ikatan pada naftalen
lebih kecil dibandingkan dengan energi yang
dilepaskan untuk membentuk ikatan pada molekul
CO2 dan H2O yang dihasilkan.

Simbolis
Skema alat kalorimeter
sederhana

Skema Alat Kalorimeter Bom

Reaksi

penetralan HCl dengan NaOH


H+(aq) + OH-(aq) H2O(l) +
Reaksi pembakaran Naftalena
C10H8 (s) + 12O2(g) 10CO2 + 4H2O + 4428,544 J

PERUBAHAN ENTALPI

Definisi
Henrickson : jumlah panas yang digunakan atau
dihasilkan pada suatu proses
Rob Lewis : perubahan energi suatu zat pada
tekanan atmosfer yang konstan (seperti pada
tabung reaksi atau gelas kimia yang terbuka)
McMurry : panas yang ditransfer dari atau ke
sistem jika tekanan sistem tidak berubah.
Whitten : kuantitas panas yang ditransfer ke
dalam atau keluar sistem selama terjadi
perubahan fisika maupun kimia pada tekanan
tetap, qp.
Silberberg : panas yang ditangkap atau
dilepaskan pada tekanan konstan

Definisi Kelompok
Perubahan entalpi adalah jumlah kalor yang diserap
atau dilepaskan suatu proses yang dilakukan pada
tekanan tetap

Makroskopis
Perubahan
entalpi
dapat
diukur
melalui
percobaan
laboratorium
dengan
mengamati
perubahan suhu setelah suatu reaksi kimia yang
dilakukan pada tekanan tetap. Dari nilai perubahan
suhu maka nilai perubahan entalpi suatu proses
dapat diketahui. Misalnya, dilakukan reaksi
netralisasi HCl oleh NaOH pada kalorimeter dengan
tekanan tetap dan diperoleh perubahan entalpi
sebesar -1925,75 J.

Submikroskopis
Hampir semua reaksi kimia terjadi pada tekanan
tetap (biasanya tekanan atmosfer). Perubahan
entalpi menunjukkan besarnya kalor yang diterima
atau dilepaskan oleh suatu reaksi kimia. Pada suatu
reaksi terjadi perubahan suhu akibat adanya
perbedaan energi antara pemutusan ikatan pada
reaktan dengan energi untuk pembentukan ikatan
produk.
Reaksi penetralan HCl oleh NaOH melepaskan
kalor. Proses tersebut melepaskan kalor karena pada
proses tersebut terjadi pembentukan ikatan antara
H+ (dari larutan HCl) dan OH- (dari larutan NaOH)
membentuk H2O yang merupakan molekul stabil.
Pelepasan kalor pada pembentukan molekul H2O
lebih besar daripada kalor yang dibutuhkan untuk

Simbolik
Reaksi

penetralan HCl dengan NaOH


H+(aq) + OH-(aq) H2O(l) +

PERUBAHAN ENTALPI
STANDAR

Definisi
Rob

Lewis

menyatakan

perubahan

perubahan

entalpi

entalpi

standar

reaksi

saat

reaktan dan produk pada keadaan standar


Mc.

Murry

perubahan

entalpi

standar

menyatakan perubahan entalpi dari suatu zat


pada tekanan 1 atm dan tempertaur tertentu,
biasanya 25oC, konsentrasi 1M untuk semua zat
berupa larutan

Whitten : perubahan entalpi standar menyatakan


perubahan entalpi dari suatu zat pada tekanan
strandar (1 atm) dan suhu tertentu (25oC atau 298
K).
Silberberg
menyatakan

perubahan

entalpi

standar

perubahan entalpi suatu zat pada

keadaan standar pada tekanan 1 atm, konsentrasi


1M dan pada suhu 25oC (298 K).

Definisi Kelompok
Perubahan
perubahan
standar.

entalpi standar (Ho) menyatakan


entalpi yang diukur pada keadaan

Makroskopik
Proses pengukuran perubahan energi yang
terjadi selama reaksi kimia dapat dilakukan dengan
menggunakan alat kalorimeter yang dilakukan pada
keadaan standar.
Dalam reaksi pembakaran 1 mol gas propana
dengan 5 mol gas oksigen menghasilkan 3 mol gas
karbon dioksida dan 4 mol uap air dengan
perubahan entalpi sebesar 2043 kJ. Sedangkan jika
dalam reaksi pembakaran tersebut dihasilkan air
yang berupa cairan, maka besarnya perubahan
entalpi sebesar 2219 kJ

Submikroskopik
Besarnya perubahan entalpi bergantung pada
wujud reaktan dan produk, tekanan dan suhu.
Untuk memastikan pengukuran dilakukan dengan
cara yang sama, sehingga reaksi yang berbeda
dapat dibandingkan dengan keadaan yang sama
maka reaksi dilakukan dalam keadaan standar.
Untuk gas, keadaan standar pada tekanan 1 atm
dengan asumsi gas berupa gas ideal.
Untuk zat berwujud larutan, keadaan standar
pada konsentrasi 1 M.
Untuk zat murni (unsur dan senyawa) keadaan
standar pada tekanan 1 atm dan pada suhu 25C
(298 K).

Sebagai contoh, dalam reaksi pembakaran 1 mol


gas propana dengan 5 mol gas oksigen menghasilkan
3 mol gas karbon dioksida dan 4 mol uap air dengan
perubahan entalpi sebesar 2043 kJ. Sedangkan jika
dalam reaksi pembakaran tersebut dihasilkan air yang
berupa cairan, maka besarnya perubahan entalpi
sebesar 2219 kJ. Adanya perbedaan besarnya
perubahan entalpi sebesar 176 kJ, menunjukkan
bahwa diperlukan sejumlah energi agar air berubah
menjadi uapnya, sehingga besarnya kalor yang
dilepaskan oleh produk yang terbentuk berupa gas
lebih kecil dibandingkan dengan produk berupa air
cair. Besarnya perubahan entalpi pada reaksi
pembakaran propana yang menghasilkan air berupa
cairan menunjukkan perubahan entalpi pembakaran
propana pada keadaan standar.

Simbolik
Besarnya perubahan entalpi
saat pembakaran propana dengan oksigen

Besarnya perubahan entalpi standar


saat pembakaran propana dengan oksigen

PERUBAHAN ENTALPI
PEMBENTUKAN STANDAR

Definisi
Rob Lewis

: perubahan entalpi pembentukan

standar (Hof) menyatakan perubahan entalpi


untuk

pembentukan

mol

zat

dari

unsur-

unsurnya pada keadaan standar.


Mc. Murry

: perubahan entalpi pembentukan

standar (Hof) menyatakan pembentukkan 1 mol


zat pada keadaan standar dari unsur-unsurnya
pada keadaan standar.

Whitten

: perubahan entalpi pembentukan

standar (Hof) menyatakan perubahan entalpi


untuk reaksi 1 mol zat dari unsur-unsurnya pada
keadaan standar
Silberberg : perubahan entalpi pembentukan
standar (Hof) menyatakan perubahan entalpi
untuk pembentukan zat pada keadaan standar.

Definisi Kelompok
Perubahan entalpi pembentukan standar (Hof)
menyatakan perubahan entalpi pada pembentukan
1 mol zat dari unsur-unsurnya pada kondisi standar.

Makroskopik
Proses pengukuran perubahan energi yang
terjadi selama reaksi imia dapat dilakukan dengan
menggunakan alat kalorimeter yang dilakukan pada
keadaan standar.
Berikut merupakan data besarnya Hof dari
Formula
Hof (kJ/mol)
beberapa senyawa
C(graphite)

C(diamond)

1,9

Cl(g)

121,0

Cl2(g)

Na(s)

Na(g)

107,8

Submikroskopik
Entalpi pembentukkan strandar digunakan untuk
mengetahui perubahan entalpi standar suatu reaksi.
Sangat banyak reaksi kimia yang terjadi sehingga
sulit untuk menentukan perubahan entalpi standar
masing-masing reaksi secara percobaan, sehingga
digunakan entalpi pembentukan standar.
Suatu unsur pada keadaan standar memiliki Hof
sebesar 0. Sebagai contoh, Na pada keadaan padat
memiliki Hof = 0 sedangkan pada keadaan gas Hof
= 107,8 kJ/mol. Hal ini menunjukkan bahwa Na pada
keadaan gas tidak stabil pada tekanan 1 atm dan
pada suhu 298,15 K, dan dibutuhkan energi untuk
berubah wujudnya menjadi gas sehingga nilai Hof
0.

Simbolik

Untuk
menentukan perubahan entalpi standar
dengan menggunakan entalpi pembentukan standar
:
Hfo(reaktan)

REAKSI EKSOTERM

Definisi
Charles

Henricson:

Reaksi

kimia

yang

menghasilkan panas ketika reaksi berlangsung


Whiten: Reaksi yang melepaskan energi berupa
panas.
Rob Lewis: Reaksi yang menghasilkan panas.
Richard Meyers: Reaksi yang membebaskan
energi ke lingkungan sekelilingnya.

McMurry: Reaksi yang memiliki H negatif karena


sistemnya kehilangan energi berupa panas
Silberberg: Reaksi yang memiliki H<0 karena
panas dilepaskan dari sistem.

Definisi Kelompok
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai pelepasan
energi berupa kalor dari sistem ke lingkungan

Makrokopis
Energi dari hasil reaksi eksotermik yang berupa
kalor

dapat

dirasakan.

Sebagai

contoh

saat

menggunakan hot pack atau kompres panas untuk


menghangatkan bagian tubuh atau mengobati bagian
tubuh yang lebam. Saat menggunakan hot pack kita
dapat merasakan panas. Perasaan panas ini adalah
energi yang dilepaskan saat reaksi eksoterm dan
berupa kalor. Peristiwa ini menunjukkan bahwa pada
saat reaksi eksoterm berlansung,
suhu.

terjadi kenaikan

Submikroskopis
Saat reaksi eksoterm berlangsung, terjadi
kenaikan suhu. Hal ini akibat adanya pelepasan kalor
dari reaksi yang terjadi terhadap segala sesuatu
yang mengalami dampak secara langsung dari
reaksi. Sebagai contoh dalam penggunaan hot pack.
Suatu hot pack dapat mulai terasa panas saat
dilakuka
beberapa
tindakan
fisik
seperti
menggetakan atau membuka segel pada packnya.
Dalam hot pack ini terjadi reaksi yang melibatkan
beberapa bahan kimia, tetapi reaksi utamanya
adalah reaksi oksidasi besi. Besi dalam hot pack ini
berupa bubuk halus yang dapat meningkatkan
efisiensi reaksi.

Reaksi oksidasi Fe melepaskan energi karena terjadi


pembentukan Fe dan O yang akan menyebabkan
nilai entalpi produknya akan lebih kecil dari nilai
entalpi total reaktan. Dan menyebabkan perubahan
entalpi pada reaksi ini eksoterm atau
negatif (-)

bernilai

Simbolis
4Fe(s) + 3O2(g) 2Fe2O3 H 1650 kJ

PERSAMAAN TERMOKIMIA

Definisi
Whitten: Persamaan Termokimia adalah persamaan
kimia yang telah setara dan disertai dengan nilai H.
Rob

Lewis:

kombinasi

Persamaan

Termokimia

adalah

persamaan kimia dengan nilai H yang

telah diketahui.
Silberberg:

Persamaan

termokimia

adalah

persamaan kimia yang telah setara dan disertai


dengan kalor reaksinya (H)

Definisi Kelompok
Persamaan termokimia adalah persamaan yang
telah setara dengan nilai H yang telah diketahui.

Makroskopis
Persamaan

termokimia

memiliki

perbedaan

dengan reaksi kimia pada umumnya. Persamaan


termokimia

memiliki

koefisien

yang

setara

dan

terdapat penulisan perubahan kalor yang menyertai


reaksinya. Karena entalpi reaksi juga bergantung
pada wujud zat yang terlibat dalam reaksi, maka
wujud atau keadaan zat juga harus dinyatakan dalam
persamaan

reaksi.

persamaan termokimia

Berikut

beberapa

contoh

H2 (g) + 1/2 O2 (g) > H2O (l) H = -286 kJ


2 H2 (g) + O2 (g) > 2 H2O (l) H = -572 kJ

C2H5OH(l) + 3O2(g) > 2CO2(g) + 3H2O(l) H = - 1367


kJ/mol
2CO2(g) + 3H2O(l) > C2H5OH(l) + 3O2(g) H = -1367
kJ/mol

Submikroskopis
Nilai perubahan entalpi yang dituliskan pada
persamaan

termokimia

harus

sesuai

dengan

stoikiometri reaksi, artinya jumlah mol zat yang


terlibat

dalam

reaksi

sama

dengan

koefisien

reaksinya.
H2 (g) + 1/2 O2 (g) > H2O (l) H = -286
kJ
Persamaan di atas menunjukkan untuk membentuk 1
mol H2O dari gas hidrogen dengan gas oksigen
dibebaskan kalor sejumlah 286 kJ.

Sehingga untuk dapat membentuk 2 mol air diperlukan


gas oksigen dan gas hidrogen dua kali lipat dari yang
sebelumnya. Sehingga reaksi yang terjadi adalah
2 H2 (g) + O2 (g) > 2 H2O (l) H = -572 kJ
Karena akan dibentuk 2 mol air, maka perlu dilepaskan
kalor yang lebih besar. Sehingga H yang dituliskan pun
harus menjadi dua kali lebih besar dari nilai H pada
pembentukkan 1 mol air.

C2H5OH(l) + 3O2(g) > 2CO2(g) + 3H2O(l)

H = -

1367 kJ/mol
Tanda negatif (-) menujukkan bahwa reaksi berlangsung
eksoterm. Koefisisen menunjukkan jumlah mol. Menurut
persamaan di atas, ketika 1 mol C2H5OH (l) bereaksi
dengan 3 mol O2 (g) akan menghasilkan 2 mol CO2 (g)
dan 3 mol H2O (l) serta dilepaskan kalor sejumlah 1367
KJ.

Untuk

melakukan

reaksi

sebaliknya,

diperlukan

penyerapan kalor sejumlah 1.367 kJ dalam kondisi yang


sama.
2CO2(g) + 3H2O(l) > C2H5OH(l) + 3O2(g)

H = +

Hal yang harus diperhatikan dalam persamaan


termokimia, yaitu:
1. koefisien dalam persamaan termokimia setara
menunjukkan
jumlah mol dari reaktan dan
produk, bukan menunjukkan jumlah molekul. Oleh
sebab itu, dapat diterima jika koefisien dituliskan
sebagai pecahan dari pada sebagai bilangan bulat,
jika diperlukan.
2. Jumlah dari H ( atau perubahan termokimia
lainnya) menunjukkan jumlah mol dari zat yang
ditetapkan dari persamaan. Jumlah perubahan zat
ini disebut 1 mol dari reaksi , sehingga kita dapat
menyatakan H dalam satuan energi/mol reaksi.
Untuk mempersingkat satuan dari H kadangkadang ditulis KJ/mol atau hanya KJ. Tidak ada
persoalan satuan apa yang digunakan. Jika jumlah
zat yang terlibat dalam reaksi berbeda, maka
skala H (atau perubahan lainnya) harus sesuai.

3. Dalam persamaan termokimia, fasa semua zat


adalah penting dan harus dituliskan. Kalor diserap
atu dilepaskan ketika perubahaan fasa terjadi,
sehingga jumlah kalor akan berbeda dalam reaksi
tergantung fasa dari reaktan dan produk.
4. Jumlah dari H biasanya tidak berubah secara
signifikan dengan sedikit perubahan suhu.

Simbolis
H2 (g) + 1/2 O2 (g) > H2O (l) H = -286 kJ
2 H2 (g) + O2 (g) > 2 H2O (l) H = -572 kJ

C2H5OH(l) + 3O2(g) > 2CO2(g) + 3H2O(l) H = - 1367


kJ/mol
2CO2(g) + 3H2O(l) > C2H5OH(l) + 3O2(g) H = -1367
kJ/mol

You might also like