You are on page 1of 15
BAB VI PSYCHROMETRY Psychrometry semula berarti hal yang bersangkutan dengan pengukuran keadaan dingin. Sekarang psychrometry dipakai untuk menyatakan keadaan udara sebubungan dengan kelembuban. Dalam persoalan int kita menganggap habwa atmosfer terdiri dari udara kering dan wap air, adanya gas dan uap-uap lainnya Giabsikan, Kadar uap air di atnosfer sangut kevil, tctapi pengaruhnya sangal besar. Rasa nyaman tergantung pada kelembaban udara tersebut, di samping suku ruangan. Dalam berbagai bal pengaturan kelembaban udara san; penting, misalnya © Pada porcetakan; Kadang-kadang warna saling overlap dan scring juga tidak dertemu, sébab kertas dapat memuni/menyusut, bila kelembaban berubah Juga cepat tidaknya cat warna kering, © Pada pendinginan daging: Bila udara terlaly kering, daging mengkerut dan menjadi kering, bila udara terlalu Iembab daging imudah rusak © Pada pabtikt pemintalan; Bila udara terlalu keting benang mudsh putus, bila teclalu lembab benang sukar dipintal. 6.1. Istilah-istilah dalam Psychrometry. Dry bulb tempcratur (Tio) : suhu gas/campuran gas terukur oleh termomteter ‘biasa dengan korcksi terhadap radiasi. ‘Wet bulb temperatur (Tys) : suby air (cait/padat) yang menguap dalam udara Jenuh secara adiahatis, © Dew point temperatur (Ty) : suhu di mana uap air di udara mulai mengembun, subu ini sama dengan subu pada 100% kelembaban relatif. Kelembaban relatif (Rx) : perbadingan tekanan fraksi molckul uap air dengan tckanan uap air jenvh pada sulu yang sarna Perbandingan kelembaban ; ialah berat uap air yang terkandung dalam satu satuan berat/massa udara kering. ‘Kelembahan absolut ; berat wap air tiap satuan volume udara. Tingkat kejenuhan (Degrce of saturation) . perbandingan berat uap air dalam satu satuan berat udara kering dengan berat ap air dalam satu satuan berat udara kering dalam keaduan jenvh pada suhu yang sama. Psychrometer alat pongukur kelembaban udara. 6.2. Sifat-sifat Campuran Uap Air—Udara Uap tidak: mengikuti hukum-hukum gas ideal, karena itu untuk menentukan sifat- sifat uap diperlukan tabel atau chart, Dalam keadaan tertentu sifat-sifat gas ideal dapat didekati, misainya : uap air pada super heated yang sangat tinggi atau pada tekanan yang sangat rendah. Tekanan parsial uap air di udara sangat rendah, pada Pesewat pendingin kira-kira 0,01 ~ 0,5 psi, karena itu dapat digunakan persamaan gas ideal Menurut Dr. Carrier, tekanan parsial uap air di udara dihitung sebagai berikut : @~ Pov) Tn ) Pa = Puy — Po Pot Con “Tea? HP aan 132g Setelah dikoreksi dengan steam table yang baru, mak 7 -T, Pum Poy — 22 Po) Ta-Tas) 2850-144 Ty dimana: Pee = tekanan wap air pada wel bulb temperatur (in Ig) Pa = tekanan uap air pada dry bulb temperatur (in Hg) p = tekanan udara (barometer) . (in Hg) Tas = temporatur dry bulb (F) i Tre ~ temperatur wet bulb (F) Puy © tekanan parsial yup air (in Lg) Berat uap air di udara biasanys dinyotakan dalam “Grain!” yainu sama dengan 1/7000 fb atau 1 Ib ~ 7000 Grain, dan berat udara dalam Ib. Scbagai reference dipakai | Ib udaza kering, (Ibs) Humidity Ratio dapat dihitung dengan persamaan : (inh. Wy = 9822 Py _ 0.622 py a ] 4354 py [= dap =| Pa Pte [Wb | pry TB, 63. Kandungan Panas (Ecat Content) Proses pada pesawat pendingin dapat diangsap berlangsung pada tekanan kinstan Enthelpi campuran wap + udara sama dengan enthalpi udara kering ditambah cathalpi uup air dengan standard perbandinyan berat masing-masing. Sebagai ddasar penentuan uotuk uap dan sir pada 32 F, untuk udara pada 0 F dan tekanan atmostfer. 5 Enthalpi campuran udara—uap: ft ~ Cy. Tue + Wn Hl. by dimana: hy =Jtg (pada dew point) + 0,45 (Tay — Tap) = 1061 + 0,444 Te sehingga: = Cp. Tan + Wy He (106? + 0.444 Tas) Isi panas juga sering dinyatakan dengan panas total : Ta = Cp. Tub + Hevb. hgus Dalam rumus tersebut, Hows = humidity ratio wap jemuh pada Ty how = enthalpi uap jemah pada Tw Kelembaban relatif (Relatif humidity) dinyatakan sebagai berikut Ru = 2 dimana+ Py = tekanan parsial uap air (in Hg) Py ‘vps =tekanan wap air jonuh pada Tus (in Hg) ddan derajet kejenuban dinyatakan sebagai berikul : 2 a dimana: Wi = humidity ratio (actual) Ws = humidity ratio pada Tap Py (- Py) sehingga hubungan kedua pernyataan di ates adalah : Ry Contoh Soal Pada sebuah sling thermometer terbaca 80 Fu» dan 67 Fw. Hitunglah Ru yang ditunjukkan jika barometer menunjukkan 29.92 in Ig. Penyelesaian. Dari tabel uap didupat : tekanan uap pada 80 Fa = 1,0323 in Hg. tckanan uap pada 67 Fa, = 0,6668 in lig =, Ty = 7) pir = pep— PBs) Tn Tes) 2830-144 T = 0,6568 ~ 0,1392 = 0,5276 in Hg Dengan menggunakan persamazn : Ry = Be x W527 9 544 (5196) P, 10823 Untuk: menghitung derajat kefenuhan (derajat penguapan) : = 29,92 1,0323 29,92 = 05276 Dari tabel uap di dapat dew point temperatur pada 0,5276 in Hg = 60,3 F. Menghitung humidity ratio dan volume tiap Ib dry air. — 9,622 py _ 0,622~0,5276 -0511=0,501 = 0,01119 Ibesp siflbas a Po py 2992-05276 hes ye MRE UO 565998 | icc aite P 0.5276 . 0,499. 144 Enthalpi di hitung sebagai berikut, dimana Cp ~ 0,2404 pada 80 Fus b= Cp. Tas + Wa (1061 | 0.444. Ta) 2404 $0 + 001119 (1061 + 0,444 . 80) =31,30 BTUMb. Contoh Soal 1. Diberikan : Toy ~ 78 F dan Twa = 65 F Tentukan : Ry Jawab :— Tarik garis tegak lurus dari titik 78 F pada garis skala Tw ihemotong garis lengkung wet bulb. — Ikuti garis lengkung tersebut menuju kee 65 F ~ Tarik garis dari titik 65 F tadi memotong gatis dry bulb, — Titik potong kedua garis terscbut adalah tik dimana garis Ra memotong (50%), Jadi pada 78 F db dan 65 f wb, relatif humidity adalah 50%. 2. Diberikan ; Tuy = 78 F dan Ru= 50%. Tenmkan : Tw Jewab —:— Tentukan titik 78 F pada skala dry bulb, — Tatik garis tegak lurus dari tidk terscbut memotong garis 50% Ry Iengkung wet bulb, ~ Titik potong tersebut adalah titik temperatur wet bulb, Mengenal Psychrometric Charts beY-AULE ‘werguLe WeT-sULE TEMPERATURE ‘SCALE ow DRY-AULE, TEMPERATURE SCALE RELATIVE HUMIDITY “GRAINS OF MOISTURE a 1s0 GRAINS OF MOISTURE GRAINS OF MOISTURESCALE DRY BULB SCALE 3. Diberikan Tentukan Jawab 4. Diberikan Tentukan Jawab $. Diberiken ‘Tentukan Jawab 6. Diberikan ‘Tentukan Jawab 2 Taw = 65 F dan Ry = 50% 2 Tae i= Tentukan titik 65 F pada garis skala wet bulb. ~ Tacik garis dari tittk terscbut menurut garis wet bulb hingga memotong garis 50% Ru — Dari, titik tersebut tari garis tegak lumus terhadap garis skala temmperatur dey bulb, — Titik potongnya adalah titik Fes, 1 Tay = 78 F dan Teo = 65 F 2 Tap :~ Tontukan perpotongan garis wb dan db. ~ Dari titik potong tersebut tarik garis dew point (sejajar alas) hingga memotong garis Iengkung dp, ~ Titik potong tersebut adalah temperatur dew point (Tuy). Twa = 65 F dan Rir= 50% 2 Tap ~ Tentukan ttik 65 F pada garis skala wet bulb. — Dari titik th tarik garis menurut garis wet bulb hingga memotong garis $0% Ri. — Dari titik potong terscbut tarik garis menurut garis dew point hingga memotong garis lengkung skala dew point. — Perpotongan tersebut adalah tts Tap > Tw = 78 F dan Ru = 50% 2 Tap = Tenlukan titi potong garis 78 F db dan garis 50% Ru ~ Dari titk potong tersebut tarik garis mendatar sejajar alas atau menurut garis dew point, hingga memotong garis skala dew point ~ Titik potong tersebut adalah titk Tsp. 6 7. Diberikan : T= 78 F dan Tas = 68 Tentukan : Grain moisture Jawab = ‘Tentukan titik potong garis 78 F db dan paris 63 F wb, — Dati tik potong tersebut taik garis menurut garis Grain moisture hingga memotong garis skala yrain moisture, — Titik potongnya adalah titik Grain Moisture 8. Moisture dapat diulur dalam (Gri/Ib.air) atau (Grif .air) untuk mendapatkan moisture dalam (Gr./f air) gunakan cara yang sama sebagai berikut : Diberikam : Tay= 78 F dan Twa = 65 F Tentuken : Moisture (GrJ/ft.air) Jawab = — ‘Tentukan titik potong garis 78 db dan 65 F wb — Dari titik terscbut tarik garis garis skala moisture (72 Grain) jajar alas hingga memotong ' — Titik potong tersebut adalah besarya grain moisture dalam (Grain/Ib fair). — Dari titik potong garis 78 F db dan garis 65 F wb ditarik garis sejajar dengan garis Cu.ft hingga memotong garis skala dry bulb, terdapat 13,8 12 Bagilah 72 Gu/13,8 f} = 4 5 Grains/f? Jadi pada 78 F db dan 65 F wb, moisture content dalam udara dapat di baca : 72 grain/Ib.air atau 5 grain/tt ai. Contoh aplikasi Psychrometric Chart a. Humidity Ditenmkan : Temperatur udara luar 85 F db Ros udara luar 70% Ditanyakan : Langkah apa yang harus dilakukan agar kondisi udare luar ‘tersebut menjadi comfort condition dalam ruangan misalnya dengan 75 F db dan 50% Rn. Penyelesaian: 1, Tentukan titik potong garis 70% Ry dan 85 F db pada Psychrometric Chart (titik 1) 2. Tentukan titik potong garis 50% Ry dan 75 F db pada psychrometric chart (titik 2). 3. Hubungan kedua tik terscbut, 4. Perubahan dari titik 1 Ke titik 2 adalah — Rup dari 70% - 50%, berarti uap air harus dikeluarkan dari udara sebeser 130 GR ~65 GR ~ 65 Grain. — Typ dari $5 F 75 F, berarti subu udara harus diturunkan 10°F atau panas harus dikeluarkan dari udara luar. b. Dew Point Diberikan : Udara luar T= 90 F To 75 F ‘Temperatur permukean saluran udara (duct) dingin 60 F. ‘Tentukanlah : Typ dan apakah terjadi kondensasi pada permukaan duct. Penyelesaian = 1. Tentukan titik potong ‘Ty dan Ty pada psychrometrie chart dan dari 1itik tersebut tarik garis horizontal memotong garis dew point, di dapat 69 F, (Tap) 2. Ini derarti kondensasi akan mulai terbentuk pada 69 F, Karena Temperutur permukean duct 60 F maka wap air mengembun pada pemmukaan duct. Catatan : Untuk menghindari terjadinya kondensasi pada permmukaan duet, saluran (duct) harus dibesi isolasi, 6.4, Proses Pada Psychrometri Dalam system AC Kebanyaicun dara dari ruangan dicampur dengan udara Iuat engan maksud untuk ventilasi. Udara dalam ruangan dapat mengalamni proses sobagai berikut : a b & a & Mixing : peneampuran udara niangan dengan udara Iuar yang bersih. Filtering : pengaringan kotoran-kotoran yang terkandung dalam wari, Dehumidifying : pengambilan wap air yang terkandung dalam udare. Cooling : pongambilan panas yang ada pada udara ruangan. Humidifying F : penambahan usp air ke dalam udara rangan, Kombinasi dari proses-proses tersebut di utas tergantung dari pada disain kondisi mangan dan Kondisi udara luur. Proses yang dislami udara tersebut dapat diperlihatkan dalam psychrometric chart scbagai berikut SSF 15F 8F Keterangan : 1, Subu udara ruangan masuk ke A‘C Apparatus (75 F): Sulu udara luer masuk ke A/C apparatus (85 F). Sulu campuran udara luar dan udara ruangan (80 F). Udara campuran dikondisiken menjadi 53 F. Usdara tersebut masuk ruangan dan mengambil panas dari ruangan sehingga subunaik menjadi 75 F. Demikian proses pengkondisian udara secara benulang. yep LATENT HEAT. 1. Latent heat penguapan ialah panas yang dibutubkan untuk mengubah air aay eairan pada 212 °F menjadi uap pada 212 °F. 2, Latent heat pembekuan ialah panas yang dibuang untuk mengubah cairan menjadi beku (padat) pada suhu yang sama. Sctiap kondisi di mana terjadi penguapan, tetapi tidak ada perubahan suhu berarti menambah punas latent (latent heat). Pada seat latent heat dibuang, moisture content berkurang tetapi temperstur tinggal tetap, Setiap Kondisi yang mengakibatkan toy telap berarti mengeluarkan panas latent. UDARA CAMPURAN (Air Mixture) ‘Temperatur udara campuran dapat dilentuken pada psychrometris ehar sebagai berikut : Diberikan :— Total air quantity CFM = 2000 ~ Retum air quantity CFM, = 1000 = Retum air temp. Tr = 80 Fa, 62 Fao — Vent. Air quantity CFMou = 1000 — Temp, dara luar Tox 90 Fue, 75 Pee Tentukan : Temperaturudara campuran (Ti) wet bulb dan dry bulb, Penyclesaian : 1, Temtukan titik temp. retum air (80 Fas, 62 Fax) 2. Tentukan titik temp. outdoor air (90 Foy, 75 Fus) 3, Hubungkan kedua titik terscbut 4. Tentukan persentase return air 10 1000 2000 5. Tentukan persentase outdoor air. 1000 100% = 50% (0,5) 2000 6. Selisih Te return sir dan outdoor air: 90 F— 80 F = 10 F 7. Menentukan Tr dry bulb. x 100% = 50% (0,5) ~ 1OF x %retumair= 10x 0,5=5,0 - Ta—50=90-5=85F 8. Menentukan T,i,wet bulb. ~ Terik garis dari titik 85 Fa, menurut garis Tuy sampai memotong garis vkala wet bulb, ~ Terbaca Trix = 69 Fro, 80F 8sF 90F 6.5. By Pass Air By pass alr adalah udara yang Kembali dari ruangan (return air) tctapi tidak melewati aparat pendingin. By pass air diukur dengan by pass factor ( Cont Diberiian Coil temperatur 50 F (Teoa) Temp. Udara masuk coil 80 F (Tra) Temp, udara meninggalkan coil 60 F (Ts) u Tekanan =: BF Penyelesaian © — Tea - Tai= 60-50=10 =T- Tow = 80-50 =30 ~ BF adalah 10/30=0.33 Jni menandakan temperatur udara meninggalkan coil (Ti) = ‘60 F telah menurunkan 2/3 dari porbedaan temperatur udara smiésuk (Tra)'dan Teo. Dalam praktcknya BF untuk Cooling Coll ditetapkan setelah mengadakan test dan perhitungan agar BF diketahui sebelum coil dipasang APPARATUS DEW POINT Karena cooling coil berada di dalam apparatus pendingin maka temperatur permukaan coll juga discbut sebagai apparatus dew point temperatur (Tai) SPECIFIC VOLUME Skala fF adalah alas gambar psychrometric dan guris volume specific identik dengan garis £2/fb udara. Contoh berikut int adalah care penentuan volume spesifik dengan dasar tekanan uudara pada permukaan Iaut dan udara kering. 1. Temperatur udara 56 Fip, tentukan sp.vol, Jawab Dari titik 56 Fay buat garis scjajar garis sp.volume menuju ke garis lengkung. ‘Titik potong garis tersebut dengan garis alas adalah sp.vol (13 (®/Ib.) ENTHALPL Dalam psychrometric chart, enthalpi adalah panas yang terkandung dalam udare dan vap air. Diberikan + —Temperatur awal Tay ~ 78 F dan Tw = 65 F —Temperatur akhir ‘'4,= 55 F dan Twp - 50 F Tentukanlah A. Total heat removed B, Latent heat dan Moisture removed C, Sensitle heat facior. Penyelesaian + A. 1, Tentukan semua titik-titik temperatur awal dan akhir pada PC. R 2. Tarif garis wet bulb kondisi awal hingga memotong skala enthalpi dan basa pada titik tersebut 30 BTU . Tarik aris wet bulb dari kondisi akhir hingga memotong skela enthalpi dan basa 20,3 BTU. 4, Total heat removed : 30 Btu - 20,3 BTU=9,7 BTU. 1. Tarik garis horizontal dasi kondisi akhir (55 Fas) memotorig garis 78 Fas (Konidisi awal). . Tarik garis dry billb dari titik tersebut ke kondisi awal. Hubungkan tik kendisi awal dan titik kondisi akhir, maka di dapat sebuah segitiga 4. Dari titik sudut siku segitiga di tarik garis enthalpi memotong skala enthalpi, basa 26 BTU. 5, Sisi horizontal sogitiga adalah garis Sensible Heat dan sisi vertikal adalah geris Latent Heat. Jadi: SH=26 LH= =5,7 BTUbair 0-26 = 4,0 BTUMbair 6. Pada kondisi uwal : moisture removed : 71 grain. Pada kondisi akhir: moisture removed : 48,7 grain. Total moisture removed = 71 grain — 48,7 grain ~ 22,3 gr/lb.da, Sensible Heat Factor Dari date point 5 di atas daapt dibitung : SHF = 5,7/9,7=0,59 SENSIBLE HEAT Panas yang dibutubkan untuk menaikkon suhu air dinamakan Sensible Heat atau sebaliknya. Jika suhu udara dari:$0 F dinaikkan menjadi 70 F maka moisture content tinggal telap, artinya penambahan panas sensible (SH) hanya menaikkan subu tetapi tidak mengubah moisture content, dan scbaliknya. : Pada kondisi yang sama, ~ Tap juga sama — Top nai, — Ru turun. B SENSIBLE COOLING Sensible cooling terjadi jika Ty turun dan Tdp tetap, sedangkan Tes turun dan Ry mak, HEATING DAN HUMIDIFYING Hal ini terjadi secara bersamasn dan merupakan kobalikan dari proses pendinginan, COOLING DAN DEHUMIDIFYING Hol ini juga terjadi secara bersamaan. Udara yang didinginkan dan diturunkan humiditinya harus dilewatken cooling coil, Alat tcrsebut dinamakan HUMIDIFIER SENSIBLE HEAT FACTOR (SIF) SHF ialah perbandingan besarnya Sensible Heat dan Total Heat..Dalam hal ini Total Heat adalah SH +LH. Nilai SHF yang paling tanyak digunakan dalam system AC di atas 0,5. Contoh = Diberikan : Beban pendingin 10 ton ‘Temperatur ruzngan Tw :80F Teo :67F Supply Air Temperatur Ts, : 60 F Tro 258 F Ditanyakun : Sensible Heat Factor Jawab : 16 1. Tentukan titik pada psychrometric chart sesuai temperatur ruangan dant supply air. 2. Hubungkan kedua titik dan tarik garis terscbut sehingga memotong skala SHF. 3. Di dapat 0,8. Ini berarti 80% panas hilang adalah karena sensible hea cheat. Pada kondisi ini alat apparatus yang dibutuhkan harus mampu membuang & ton SH dan 2 ton LH. Note : Dipersilahkan membuat sendiri gambar prosesnya, 15

You might also like