Professional Documents
Culture Documents
3
Tumor jinak ovarium kira-kira 15% dari jumlah seluruh kanker epithel
ovarium. Biasanya terjadi pada usia <35 tahun. Penggunaan obat-obat penyubur
meningkatkan resiko terjadinya tumor ovarium.
anita pada umumnya mempunyai 2 ovarium, yaitu kanan dan kiri, yang
dengan mesovarium menggantung di bagian belakang ligamentum latum, kiri dan
kanan. Ukuran ovarium adalah kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan
ukuran panjang kira-kira 4 cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5 cm. pinggir atasnya
atau hilusnya berhubungan dengan mesovarium tempat ditemukannya pembuluhpembuluh darah dan serabut-serabut saraf untuk ovarium.
Struktur ovarium terdiri atas :
1. Korteks di sebelah luar yang diliputi oleh epitelium germinativum yang
berbentuk kubik, dan di dalam terdiri dari stroma serta folikel-folikel
primordial.
2. Medulla di sebelah dalam korteks tempat terdapatnya stroma dengan
pembuluh-pembuluh darah, serabut-serabut saraf, dan sedikit otot polos.
Diperkirakan pada wanita terdapat kira-kira 100.000 folikel primer. Tiap
bulan satu folikel akan keluar, kadang-kadang dua folikel, yang dalam
perkembangannya akan menjadi folikel de Graaf. Folikel-folikel ini merupakan
bagian terpenting dari ovarium dan dapat dilihat di korteks ovarii dalam letak
yang beraneka-ragam dan pula dalam tingkat-tingkat perkembangan dari satu sel
telur dikelilingi oleh satu lapisan sel-sel saja sampai menjadi folikel de Graaf
yang matang terisi dengan likuor follikuli, mengandung estrogen dan siap untuk
berovulasi.
-
Dalam endokrinologi reproduksi wanita, ovarium memiliki dua fungsi
utama yaitu:
1. Fungsi proliferatif (generatif), yaitu sebagai sumber ovum selama masa
reproduksi. Di ovarium terjadi pertumbuhan folikel primer, folikel de Graaf,
peristiwa ovulasi dan pembentukan korpus luteum.
2. Fungsi sekretorik (vegetatif), yaitu tempat pembentukan dan pengeluaran
hormon steroid ( estrogen, progesteron dan androgen )Fungsi ovarium yang
utama adalah menghasilkan sel telur (ovum).
Selain itu ovarium juga berperan dalam mengatur siklus haid wanita.
Di antara tumor-tumor ovarium, ada yang bersifat neoplastik dan ada yang
bersifat nonneoplastik. Tumor-tumor nonneoplastik dibagi menjadi tumor akibat
radang dan tumor lainnya, yaitu kista folikel, kista korpus luteum, kista lutein,
kista inklusi germinal, kista endometrium, dan kista Stein-Leventhal. Tumortumor neoplastik dibagi dibagi atas tumor jinak dan tumor ganas, selanjutnya
tumor jinak dibagi menjadi tumor kistik dan tumor solid, sedangkan tumor ganas
dibagi menjadi tumor epitelial ovarium, tumor stroma sex-cord, tumor sel
germinal, sarkoma dan karsinoma metastatik. Dalam referat ini akan dibahas
mengenai tumor jinak ovarium.
Setelah mengulas secara singkat mengenai anatomi, fisiologi dan patologi
ovarium, dalam bab selanjutnya akan dibahas lebih lanjut mengenai tumor junak
ovarium. Beberapa hal penting yang kita harus ketahui yaitu apakah definisi
tumor ovarium? Apa saja yang menjadi etiologi dari tumor ovarium? Apakah
gejala dan tanda dari tumor ovarium? Apa saja jenis-jenis tumor ovarium menurut
klasifikasinya? Serta bagaimana cara pemeriksaan, penatalaksanaan, dan
terapinya.
Tumor ovarium adalah suatu massa yang tumbuh pada ovarium. Tumor jinak
ovarium, yang juga dikenal sebagai atypical proliferating tumors adalah massa
yang terdiri dari kelompok tumor yang menunjukan proliferasi epitel yang
biasanya jinak dan non invasive. Diantara tumor-tumor ovarium ada yang bersifat
neoplastik dan ada yang bersifat non neoplastik.
Ada beberapa teori yang menerangkan terjadinya tumor ovarium, diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. teori ovulasi
terjadinya invaginasi kapsul epitel pasca ovulasi ke dalam stroma ovarium.
Dengan rangsangan hormone pada stroma, sel-sel epitel berpotensi untuk
menjadi kista-kista baru yang nantinya akan menjadi tumor epitel ovarium.
2. teori endokrin
epitel pada kapsul ovarium berasal dari mullerian, dan jaringan ini responsive
terhadap hormone dengan cara yang sama seperti epitel mullerian berespon
saat muncul dalam endometrium atau tuba fallopii. Menurut teori endokrin, di
lingkungan hormonal yang tidak seimbang ini dapat menyebabkan neoplasia.
3. teori substansial eksogen
teori ini menduga bahwa iritan seperti bedak merupakan factor pemicu tumor
neoplastik jinak dan ataupun ganas.
4. teori transformasi
tidak semua tumor jinak dapat menjadi ganas, namun ada kemungkinan
terjadi degenerasi maligna pada tumor tersebut.
-
!
!
Banyak tumor ovarium tidak menunjukkan gejala dan tanda, terutama
tumor ovarium yang kecil. Sebagian besar gejala dan tanda adalah akibat dari :
1. Akibat pertumbuhan
Adanya tumor di dalam perut bagian bawah bisa menyebabkan pembenjolan
perut. Tekanan terhadap alat-alat disekitarnya disebabkan oleh besarnya
tumor atau posisinya dalam perut. Misalnya gangguan miksi, obstipasi, edema
pada tungkai, tidak nafsu makan, rasa sesak, dan lain-lainnya.
2. Akibat aktivitas hormonal
Pada umumnya tumor ovarium tidak mengubah pola haid, kecuali tumor itu
sendiri yang mengeluarkan hormon. Dapat menyebabkan amenore, dan
hipermenore.
3. Akibat komplikasi
Perdarahan ke dalam kista biasanya terjadi sedikit-sedikit sehingga berangsurangsur menyebabkan pembesaran kista dan menimbulkan gejala yang
minimal. Akan tetapi bila perdarahan banyak akan terjadi distensi dari kista
dan menimbulkan nyeri perut mendadak.
Putaran tangkai dapat terjadi pada tumor bertangkai dengan diameter 5 cm
atau lebih, akan tetapi belum amat besar sehingga terbatas gerakannya.
Kondisi yang mempermudah terjadinya torsi adalah kehamilan, karena pada
kehamilan, uterus yang membesar dapat mengubah letak tumor sehingga
terjadi perubahan mendadak dalam rongga perut
Infeksi pada tumor terjadi jika dekat tumor terdapat sumber kuman patogen
seperti appendiksitis, divertikulitis atau salpingitis akuta.
Robekan dinding kista dapat terjadi pada torsi tangkai dan trauma seperti
jatuh, pukulan pada perut, dan waktu persetubuhan. Bila kista mengandung
cairan serous, maka rasa nyeri akan segera mengurang. Tetapi bila robekan
kista disertai perdarahan yang timbul secara akut, maka dapat terjadi
perdarahan bebas yang menimbulkan rasa nyeri terus menerus disertai tandatanda akut abdomen.
"!#"
!"
a. Tumor akibat peradangan
b. Tumor lain :
Kista folikel
Kista korpus luteum
Kista lutein
Kista inklusi germinal
Kista endometrium
Kista stein-leventhal
!"#"
a. Kistik
Kistoma ovarii simpleks
Kistadenoma ovarii serosum
Kistadenoma ovarii musinosum
Kista endometroid
Kista dermoid
b. Solid
Fibroma, leiomioma, fibroadenoma, papiloma, angioma, limfangioma
Tumor Brenner
Tumor sisa adrenal (maskulinovo-blastoma)
$
!"
"
Kista ini merupakan tumor jinak ovarii paling umum dan yang
paling sering ditemukan secara kebetulan. Sebuah kista folikuler bisa
bertahan sampai beberapa siklus menstruasi dan diameternya bisa
mencapai 10cm.
Kista ini berasal dari folikel de graaf yang tidak berovulasi, namun
tumbuh terus menjadi kista folikel atau dari beberapa folikel primer yang
tumbuh di bawah pengaruh hormone estrogen dan tidak mengalami
atresia. Kista ini bisa soliter maupun multiple. Dinding dalam kista terdiri
atas beberapa lapisan sel granulose, karena adanya tekanan dalam kista
terjadilah atrofi pada lapisan ini. Cairan kista jernih dan mengandung
estrogen. Oleh karena itu terkadang dapat menyebabkan gangguan haid.
Kista ini lambat laun dapat mengecil dan hilang spontan. kista ini
membutuhkan penanganan jika menimbulkan gejala atau jika belum
hilang dalam waktu 8-16 minggu.
0
!0
Kista ini biasanya bilateral dan biasanya akibat pengaruh hormone
hCG yang berlebihan. Pada pemeriksaan mikroskopik terlihat luteinisasi
sel-sel theca. Kista ini biasanya dijumpai pada mola hidatidosa,
koriokarsinoma, sehingga kista ini akan mengecil pula dengan hilangnya
mola atau koriokarsinoma.
"
Kista ini terjadi karena invaginasi dan isolasi bagian-bagian kecil
dari epitel germinativum pada permukaan ovarium. Kista terletak di
%
Kelainan ini terkenal dengan nama sindrom Stein-Leventhal yang
terdiri dari infertilitas, amenore dan hirsutisme tanpa maskulinisasi serta
kedua ovarium membesar. Hal ini mungkin disebabkan gangguan
keseimbangan
hormonal,
umumnya
terdapat
gangguan
ovulasi.
dalam
kista
dan
perubahan
degenerative
yang
dibandingkan
dengan
kistadenoma
ovarii
musinosum.
c
!
$'
Tumor ini berasal dari elemen-elemen fibroblastik stroma
ovarium atau dari beberapa sel mesenkhim yang multipoten. Potensi
untuk menjadi ganas sangat rendah yaitu kurang dari 1%. Sering
ditemukan pada penderita dalam masa menopause dan sesudahnya.
Tumor ini dapat mencapai diameter 2-30cm, beratnya dapat
mencapai 20 kg dengan 90% unilateral. Permukaannya tidak rata,
konsistensi
keras,
warnanya
merah
jambu
keabu-abuan.
2) !
Tumor ini sangat jarang ditemukan, yaitu 0,5% dari semua
tumor ovarium. Biasanya pada wanita yang dekat atau sesudah
menopause. Menurut Meyer, tumor ini berasal dari sisa-sisa sel-sel
althard yang belum mengadakan diferensisasi, tetapi penelitian
terakhir member petunjuk bahwa sarang-sarang tumor Brenner berasal
dari epitel selomik duktus Mulleri.
Besarnya tumor beraneka ragam. Lazimnya tumor unilateral,
yang pada pembelahan berwarna kuning muda menyerupai fibroma,
denga kista-kista kecil (multikistik). Mikroskopiknya terdiri dari dua
elemen, yaitu sarang-sarang yang terdiri atas sel-sel epitel yang
dikelilingi jaringan ikat yang luas dan padat. Sarang-sarang tersebut
dapat mengalami degenerasi sehingga terbentuk ruangan yang terisi
cc
3) "
Tumor ini sangat jarang, biasanya unilateral dan besarnya
bervariasi antara 0,5-16 cm diameternya. Tentang asalnya, ada 2 teori,
yang satu menyatakan bahwa tumor berasal dari sel-sel mesenkhim
folikel primordial, dan yang lain mengatakan dari sel adrenal ektopik
dalam ovarium.
Pada pembelahan warna permukaan tumor kuning, dan pada
pemeriksaan histologik sel-sel disusun dalam stroma seperti zona
glomerulosa dan zona fasikulata pada glandula suprarenalis.
Tumor
ini
menyebabkan
gejala
maskulinisasi
seperti
Bila pasien dalam keadaan gawat, perhatikan apakah ada hipovolemik. Dapat
juga menyebabkan perbesaran KGB, dan efusi pleura, tetapi jarang dijumpai
pada tumor jinak ovarium.
Pemeriksaan Abdomen
Pada abdomen dapat ditemukan adanya cairan, caput medusa pada dinding
abdomen, pada palpasi dapat ditemukan adanya massa pada abdomen
bawah. Untuk mengetahui adanya akut abdomen, dapat dengan cara
mendengarkan bising usus, bila negative kemungkinan terjadi peritonitis.
Pasien juga merasa perutnya tegang, tidak nyaman, adanya tekanan pada
perut bawah, gejala urinary dan gastrointestinal.
Pemeriksaan Bimanual
Ini merupakan pemeriksaan yang penting. Dengan cara palpasi massa
antara vagina dan abdomen, dinilai apakah massa mobile dan
konsistensinya.
USG
USG dapat memperlihatkan adanya massa ovarium, walaupun tidak dapat
membedakan antara yang jinak dan ganas. Massa yang padat cenderung
ganas, dibanding dengan massa yang kistik. Selain itu dapat juga
digunakan Transvaginal USG, MRI ataupun CT Scan juga dapat
membantu.
Aspirasi Kista Ovarium dengan Bantuan USG
Tidak direkomendasikan sebagai alat bantu diagnostic karena untuk tumor
yang ganas, dapat menyebar di sepanjang jalur jarum yang digunakan
untuk aspirasi.
3. Pemeriksaan darah dan serum marker
Adanya massa di daerah pelvis disertai dengan peningkatan sel darah putih
dapat disebabkan oleh infeksi. Serum marker merupakan pemeriksaan yang
rutin dikerjakan untuk tumor ovarium. Peningkatan CA 125 dapat
mengarahkan pada karsinoma ovarium. anita dengan endometriosis juga
menyebabkan peningkatan level CA 125, tetapi tidak setinggi adanya
c
Unilateral
Bilateral
Kistik
Solid
Mobile
Terfiksasi
Halus
Irregular
Ascites (-)
Ascites (+)
Pertumbuhan lambat
Pertumbuhan cepat
"
Penatalaksanaan tergantung pada berat ringannya penyakit, usia pasien,
dan keinginan pasien untuk memiliki anak.
$
!
$
"
Keuntunagn dari tekni ini adalah tidak perlu dilakukan operasi, dengan syarat
kista yang diaspirasi tidak membentuk cairan kembali. Setelah cairan
diaspirasi perlu pemeriksaan sitologi. Tidak dianjurkan untuk tumor ganas.
Calon terbaik untuk aspirasi adalah wanita muda dengan kista yang unilateral,
unilokular, diameter <10 cm. Dapat diterapkan pada pasien yang memiliki
resiko yang besar jika dilakukan operasi.
&
"
Indikasi laparoskopi :
c
perawatan,
kemungkinan
dapat
terjadinya
cepat
kembali
perlengketan
beraktifitas,
dibanding
dengan
memperkecil
laparotomi.
Kerugiannya antara lain, eksisi yang tidak lengkap dari dinding kista,dan
kemungkinan adanya keganasan yang tidak diprediksi dapat terjadi.
Kista dermoid sebaikya dilakukan laparotomi, karena kemungkinan cairannya
bocor dan mengakibatkan komplikasi yang serius. Pada wanita < 35 tahun,
tumor ovarium jarang yang menyerupai keganasan. Laparotomi penting
mengeksplorasi seluruh abdomen dan melihat keadaan kedua ovarium. Pada
wanita <35 tahun tumor ovarium sering kelihatan tidak ganas, bahkan
mungkin massa tersebut adalah tumor ganas, yang tampak seperti germ tumor
yang responsif terhadap kemoterapi. Maka kistektomi atau oophorectomy
merupakan terapi yang cocok dan aman untuk massa ovarium pada kelompok
usia ini.
x Nyeri :
KET
Spontaneous abortion
Pelvic inflammatory disease
Appendicitis
Meckel's diverticulum
Diverticulitis
x Pembesaran Abdomen :
Kehamilan
Fibroid uterus
Full bladder
Distended bowel
Ovarian malignancy
Colorectal carcinoma
x Efek Tekanan :
Urinary tract infection
Constipation
x Efek Hormonal
Semua hal yang menyebabkan gangguan menstruasi, pubertas prekoks
dan perdarahan postmepousal.
c
c*
! *!
1. Prawirohardjo, Sarwono. Tumor inak Pada Alat Genital. Dalam Ilmu Kandungan
edisi kedua, cetakan kelima.
2.
4. Monga, Ash. Benign tumors of the ovary. Dalam : Ginecology By Ten Teachers,
ed 18. New York : Edward Arnold Publishers.
co