You are on page 1of 19



   


   3 
Tumor jinak ovarium kira-kira 15% dari jumlah seluruh kanker epithel
ovarium. Biasanya terjadi pada usia <35 tahun. Penggunaan obat-obat penyubur
meningkatkan resiko terjadinya tumor ovarium.

  

anita pada umumnya mempunyai 2 ovarium, yaitu kanan dan kiri, yang
dengan mesovarium menggantung di bagian belakang ligamentum latum, kiri dan
kanan. Ukuran ovarium adalah kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan
ukuran panjang kira-kira 4 cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5 cm. pinggir atasnya
atau hilusnya berhubungan dengan mesovarium tempat ditemukannya pembuluhpembuluh darah dan serabut-serabut saraf untuk ovarium.
Struktur ovarium terdiri atas :
1. Korteks di sebelah luar yang diliputi oleh epitelium germinativum yang
berbentuk kubik, dan di dalam terdiri dari stroma serta folikel-folikel
primordial.
2. Medulla di sebelah dalam korteks tempat terdapatnya stroma dengan
pembuluh-pembuluh darah, serabut-serabut saraf, dan sedikit otot polos.
Diperkirakan pada wanita terdapat kira-kira 100.000 folikel primer. Tiap
bulan satu folikel akan keluar, kadang-kadang dua folikel, yang dalam
perkembangannya akan menjadi folikel de Graaf. Folikel-folikel ini merupakan
bagian terpenting dari ovarium dan dapat dilihat di korteks ovarii dalam letak
yang beraneka-ragam dan pula dalam tingkat-tingkat perkembangan dari satu sel
telur dikelilingi oleh satu lapisan sel-sel saja sampai menjadi folikel de Graaf
yang matang terisi dengan likuor follikuli, mengandung estrogen dan siap untuk
berovulasi.

Folikel de Graaf yang matang berisi ovum, stratum granulosum, teka


interna, dan teka eksterna.

-
    
Dalam endokrinologi reproduksi wanita, ovarium memiliki dua fungsi
utama yaitu:
1. Fungsi proliferatif (generatif), yaitu sebagai sumber ovum selama masa
reproduksi. Di ovarium terjadi pertumbuhan folikel primer, folikel de Graaf,
peristiwa ovulasi dan pembentukan korpus luteum.
2. Fungsi sekretorik (vegetatif), yaitu tempat pembentukan dan pengeluaran
hormon steroid ( estrogen, progesteron dan androgen )Fungsi ovarium yang
utama adalah menghasilkan sel telur (ovum).
Selain itu ovarium juga berperan dalam mengatur siklus haid wanita.


  
Di antara tumor-tumor ovarium, ada yang bersifat neoplastik dan ada yang
bersifat nonneoplastik. Tumor-tumor nonneoplastik dibagi menjadi tumor akibat
radang dan tumor lainnya, yaitu kista folikel, kista korpus luteum, kista lutein,
kista inklusi germinal, kista endometrium, dan kista Stein-Leventhal. Tumortumor neoplastik dibagi dibagi atas tumor jinak dan tumor ganas, selanjutnya
tumor jinak dibagi menjadi tumor kistik dan tumor solid, sedangkan tumor ganas
dibagi menjadi tumor epitelial ovarium, tumor stroma sex-cord, tumor sel
germinal, sarkoma dan karsinoma metastatik. Dalam referat ini akan dibahas
mengenai tumor jinak ovarium.









Setelah mengulas secara singkat mengenai anatomi, fisiologi dan patologi
ovarium, dalam bab selanjutnya akan dibahas lebih lanjut mengenai tumor junak
ovarium. Beberapa hal penting yang kita harus ketahui yaitu apakah definisi
tumor ovarium? Apa saja yang menjadi etiologi dari tumor ovarium? Apakah
gejala dan tanda dari tumor ovarium? Apa saja jenis-jenis tumor ovarium menurut
klasifikasinya? Serta bagaimana cara pemeriksaan, penatalaksanaan, dan
terapinya.


   


   
Tumor ovarium adalah suatu massa yang tumbuh pada ovarium. Tumor jinak
ovarium, yang juga dikenal sebagai atypical proliferating tumors adalah massa
yang terdiri dari kelompok tumor yang menunjukan proliferasi epitel yang
biasanya jinak dan non invasive. Diantara tumor-tumor ovarium ada yang bersifat
neoplastik dan ada yang bersifat non neoplastik.

  
Ada beberapa teori yang menerangkan terjadinya tumor ovarium, diantaranya
adalah sebagai berikut :
1. teori ovulasi
terjadinya invaginasi kapsul epitel pasca ovulasi ke dalam stroma ovarium.
Dengan rangsangan hormone pada stroma, sel-sel epitel berpotensi untuk
menjadi kista-kista baru yang nantinya akan menjadi tumor epitel ovarium.
2. teori endokrin
epitel pada kapsul ovarium berasal dari mullerian, dan jaringan ini responsive
terhadap hormone dengan cara yang sama seperti epitel mullerian berespon
saat muncul dalam endometrium atau tuba fallopii. Menurut teori endokrin, di
lingkungan hormonal yang tidak seimbang ini dapat menyebabkan neoplasia.
3. teori substansial eksogen
teori ini menduga bahwa iritan seperti bedak merupakan factor pemicu tumor
neoplastik jinak dan ataupun ganas.
4. teori transformasi
tidak semua tumor jinak dapat menjadi ganas, namun ada kemungkinan
terjadi degenerasi maligna pada tumor tersebut.




-
  !   ! 
Banyak tumor ovarium tidak menunjukkan gejala dan tanda, terutama
tumor ovarium yang kecil. Sebagian besar gejala dan tanda adalah akibat dari :
1. Akibat pertumbuhan
Adanya tumor di dalam perut bagian bawah bisa menyebabkan pembenjolan
perut. Tekanan terhadap alat-alat disekitarnya disebabkan oleh besarnya
tumor atau posisinya dalam perut. Misalnya gangguan miksi, obstipasi, edema
pada tungkai, tidak nafsu makan, rasa sesak, dan lain-lainnya.
2. Akibat aktivitas hormonal
Pada umumnya tumor ovarium tidak mengubah pola haid, kecuali tumor itu
sendiri yang mengeluarkan hormon. Dapat menyebabkan amenore, dan
hipermenore.
3. Akibat komplikasi
Perdarahan ke dalam kista biasanya terjadi sedikit-sedikit sehingga berangsurangsur menyebabkan pembesaran kista dan menimbulkan gejala yang
minimal. Akan tetapi bila perdarahan banyak akan terjadi distensi dari kista
dan menimbulkan nyeri perut mendadak.
Putaran tangkai dapat terjadi pada tumor bertangkai dengan diameter 5 cm
atau lebih, akan tetapi belum amat besar sehingga terbatas gerakannya.
Kondisi yang mempermudah terjadinya torsi adalah kehamilan, karena pada
kehamilan, uterus yang membesar dapat mengubah letak tumor sehingga
terjadi perubahan mendadak dalam rongga perut
Infeksi pada tumor terjadi jika dekat tumor terdapat sumber kuman patogen
seperti appendiksitis, divertikulitis atau salpingitis akuta.
Robekan dinding kista dapat terjadi pada torsi tangkai dan trauma seperti
jatuh, pukulan pada perut, dan waktu persetubuhan. Bila kista mengandung
cairan serous, maka rasa nyeri akan segera mengurang. Tetapi bila robekan
kista disertai perdarahan yang timbul secara akut, maka dapat terjadi
perdarahan bebas yang menimbulkan rasa nyeri terus menerus disertai tandatanda akut abdomen.


  " !# " 
!   "
a. Tumor akibat peradangan
b. Tumor lain :
Kista folikel
Kista korpus luteum
Kista lutein
Kista inklusi germinal
Kista endometrium
Kista stein-leventhal

!   "# "
a. Kistik
Kistoma ovarii simpleks
Kistadenoma ovarii serosum
Kistadenoma ovarii musinosum
Kista endometroid
Kista dermoid
b. Solid
Fibroma, leiomioma, fibroadenoma, papiloma, angioma, limfangioma
Tumor Brenner
Tumor sisa adrenal (maskulinovo-blastoma)

$
!   "

 "
Kista ini merupakan tumor jinak ovarii paling umum dan yang
paling sering ditemukan secara kebetulan. Sebuah kista folikuler bisa
bertahan sampai beberapa siklus menstruasi dan diameternya bisa
mencapai 10cm.

Kista ini berasal dari folikel de graaf yang tidak berovulasi, namun
tumbuh terus menjadi kista folikel atau dari beberapa folikel primer yang
tumbuh di bawah pengaruh hormone estrogen dan tidak mengalami
atresia. Kista ini bisa soliter maupun multiple. Dinding dalam kista terdiri
atas beberapa lapisan sel granulose, karena adanya tekanan dalam kista
terjadilah atrofi pada lapisan ini. Cairan kista jernih dan mengandung
estrogen. Oleh karena itu terkadang dapat menyebabkan gangguan haid.
Kista ini lambat laun dapat mengecil dan hilang spontan. kista ini
membutuhkan penanganan jika menimbulkan gejala atau jika belum
hilang dalam waktu 8-16 minggu.

  


Pada keadaan tertentu korpus luteum mempertahankan diri (korpus
luteum persisten). Cairan dalam kista berwarna merah coklat karena
perdarahan sering terjadi dalam kista. Dinding kista terdiri atas lapisan
sel-sel theca. Kista jenis dapat menimbulkan gangguan haid berupa
amenore maupun metroragia. Perdarahan yang terus menerus dapat
menimbulkan rupture kista dan menimbukan nyeri perut yang mendadak.
Penanganan kista ini menunggu sampai kista hilang sendiri.

0
!0  
Kista ini biasanya bilateral dan biasanya akibat pengaruh hormone
hCG yang berlebihan. Pada pemeriksaan mikroskopik terlihat luteinisasi
sel-sel theca. Kista ini biasanya dijumpai pada mola hidatidosa,
koriokarsinoma, sehingga kista ini akan mengecil pula dengan hilangnya
mola atau koriokarsinoma.


"  
Kista ini terjadi karena invaginasi dan isolasi bagian-bagian kecil
dari epitel germinativum pada permukaan ovarium. Kista terletak di

bawah permukaan ovarium, dindingnya terdiri atas 1 lapisan epitel kubik


atau torak rendah dan isinya cairan jernih dan serous.


 % 
Kelainan ini terkenal dengan nama sindrom Stein-Leventhal yang
terdiri dari infertilitas, amenore dan hirsutisme tanpa maskulinisasi serta
kedua ovarium membesar. Hal ini mungkin disebabkan gangguan
keseimbangan

hormonal,

umumnya

terdapat

gangguan

ovulasi.

Hyperplasia endometrium sering ditemukan pada keadaan ini. Terapinya


adalah klomifen yang bertujuan menyebabkan ovulasi. Namun  
  
perlu dipertimbangkan apabila terapi dengan klomifen tidak
berhasil memberikan ovulasi.

&
!  # "

!"  "
$'    "
Kista ini mempunyai permukaan rata dan halus, biasanya
bertangkai, seringkali bilateral dan dapat menjadi besar. Dinding kista
tipis dan cairan didalam kista jernih, serous dan berwarna kuning.
Pada dinding kista tampak lapisan epitel kubik. Berhubung dengan
adanya tangkai, dapat terjadi torsi (putaran tangkai) dengan gejalagejala mendadak. Diduga bahwa kista ini suatu jenis kistadenoma
serosum yang kehilangan epitel kelenjarnya berhubung dengan
tekanan cairan dalam kista.
&'    
Menurut Meyer, tumor ini berasal dari suatu Teratoma, di
mana dalam pertumbuhannya satu elemen mengalahkan elemenelemen lainnya. Tumor ini paling sering terdapat pada wanita berusia
antara 20-50 tahun, dan jarang sekali pada masa prapubertas. Tumor
ini lazimnya berbentuk multilokuler. Tumor ini menerima darahnya

melalui suatu tangkai, kadang-kadang dapat terjadi torsi yang


mengakibatkan gangguan sirkulasi. Gangguan ini dapat menyebabkan
perdarahan

dalam

kista

dan

perubahan

degenerative

yang

memudahkan timbulnya perlekatan kista dengan omentum, usus-usu


dan peritoneum perietale. Dinding kista agak tebal dan berwarna putih
keabu-abuan, yang terakhir ini khususnya bila terjadi perdarahan atau
perubahan degenerative dalam kista. Pada pembukaan terdapat cairan
lender yang khas, kental seperti gelantin, melekat dan berwarna
kuning sampai coklat tergantung dari pencampurannya dengan darah.
Keganasan dapat terjadi dalam kira-kira 5-10% dari kistadenoma
ovarii musinosum.
'   
Tumor ini berasal dari epitel permukaan ovarium (germinal
epithelium), bentuk epitel pada papil beraneka ragam tetapi sebagian
besar epitelnya terdiri atas epitel bulu getar, seperti epitel tuba.
Ditemukan pada wanita berusia antara 20-50 tahun, dan jarang sekali
pada masa prapubertas.
Pada umumnya tumor jenis ini tak mencapai ukuran yang amat
besar

dibandingkan

dengan

kistadenoma

ovarii

musinosum.

Permukaan kista biasanya licin, berbentuk multilokuler, warnanya


putih keabu-abuan, potensi pertumbuhan papiler ke dalam rongga
kista. Isi kista cair, kuning dan kadang-kadang coklat karena campuran
darah. Tidak jarang kistanya sendiri kecil, tetapi permukaannya penuh
dengan pertumbuhan papiler.
Pada jaringan papiler dapat ditemukan pengendapan kalsium
dalam stromanya yang dinamakan psamoma. Adanya psamoma
biasanya menunjukkan bahwa kista adalah kistadenoma ovarii
serosum papiliferum, tetapi bahwa tumor ini ganas. 30-35%
kistadenoma ovarii serosum ini mengalami perubahan menjadi ganas

'   


Kista ini biasanya unilateral dengan permukaan licin, pada
dinding dalam terdapat satu lapisan sel-sel yang menyerupai lapisan
epitel endometrium. Kista ini tidak ada hubungannya dengan
endometriosis uteri.

'  


Kista dermoid adalah satu teratoma kistik yang jinak di mana
struktur-struktur ektodermal dengan diferensiasi sempurna seperti
epitel kulit, rambut, gigi, dan produk glandula sebasea berwarna putih
kuning menyerupai lemak, Nampak lebih menonjol daripada elemenelemen entoderm dan mesoderm. Tumor ini berasal dari sel telur
melalui proses partenogenesis.
Tumor ini merupakan 10% dari seluruh neoplasma ovarium
yang kistik dan paling sering ditemukan pada wanita yang masih
muda. Tumor ini dapat mencapai ukuran yang sangat besar, sehingga
beratnya mencapai beberapa kilogram.
Dinding kista kelihatan putih, keabu-abuan dan agak tipis.
Konsistensi tumor sebagian kistik kenyal, di bagian lain padat. Bila
dibelah Nampak satu kista besar dengan ruangan kecil-kecil dalam
dindingnya. Pada umumnya terdapat satu daerah pada dinding bagian
dalam yang menonjol dan padat. Bahan yang terdapat dalam rongga
kista ialah produk dari kelenjar sebasea berupa massa lembek seperti
lemak, bercampur dengan rambut.
Pada kista dermoid dapat terjadi torsi tangkai dengan gejala
nyeri mendadak di perut bagian bawah. Perubahan menjadi ganas kirakira 1,5% dari semua kista dermoid dan biasanya pada wanita lewat
menopause.

c


! 
$'   
Tumor ini berasal dari elemen-elemen fibroblastik stroma
ovarium atau dari beberapa sel mesenkhim yang multipoten. Potensi
untuk menjadi ganas sangat rendah yaitu kurang dari 1%. Sering
ditemukan pada penderita dalam masa menopause dan sesudahnya.
Tumor ini dapat mencapai diameter 2-30cm, beratnya dapat
mencapai 20 kg dengan 90% unilateral. Permukaannya tidak rata,
konsistensi

keras,

warnanya

merah

jambu

keabu-abuan.

Konsistensinya ada yang benar-benar keras yang disebut fibroma


durum, dan ada yang cukup lunak yang disebut fibroma molle. Bila
tumor dibelah, permukaannya biasanya homogeny, akan tetapi pada
tumor yang agak besar, mungkin terdapat bagian-bagian yang menjadi
cair karena nekrosis. Fibroma ovarii yang besar biasanya mempunyai
tangkai, dan dapat terjadi torsi dengan gejala-gejala mendadak. Yang
penting ialah bahwa pada tumor ini sering ditemukan sindroma meigs.

2) !
Tumor ini sangat jarang ditemukan, yaitu 0,5% dari semua
tumor ovarium. Biasanya pada wanita yang dekat atau sesudah
menopause. Menurut Meyer, tumor ini berasal dari sisa-sisa sel-sel
althard yang belum mengadakan diferensisasi, tetapi penelitian
terakhir member petunjuk bahwa sarang-sarang tumor Brenner berasal
dari epitel selomik duktus Mulleri.
Besarnya tumor beraneka ragam. Lazimnya tumor unilateral,
yang pada pembelahan berwarna kuning muda menyerupai fibroma,
denga kista-kista kecil (multikistik). Mikroskopiknya terdiri dari dua
elemen, yaitu sarang-sarang yang terdiri atas sel-sel epitel yang
dikelilingi jaringan ikat yang luas dan padat. Sarang-sarang tersebut
dapat mengalami degenerasi sehingga terbentuk ruangan yang terisi

cc

sitoplasma. Tumor Brenner ini menghasilkan estrogen, sehingga


terapinya terdiri dari pengangkatan ovarium.

3) " 
Tumor ini sangat jarang, biasanya unilateral dan besarnya
bervariasi antara 0,5-16 cm diameternya. Tentang asalnya, ada 2 teori,
yang satu menyatakan bahwa tumor berasal dari sel-sel mesenkhim
folikel primordial, dan yang lain mengatakan dari sel adrenal ektopik
dalam ovarium.
Pada pembelahan warna permukaan tumor kuning, dan pada
pemeriksaan histologik sel-sel disusun dalam stroma seperti zona
glomerulosa dan zona fasikulata pada glandula suprarenalis.
Tumor

ini

menyebabkan

gejala

maskulinisasi

seperti

hirsutisme, pembesaran klitoris, atrofi mammae, dan perubahan suara.



 "

Selama usia reproduktif, kebanyakan massa di ovarium adalah jinak.


Pasien dengan gejala yang akut biasanya memerlukan operasi. Sebaliknya pasien
dengan gejala yang kronik sebaiknya dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
1. Riwayat Ginekologik
Meliputi tanggal haid terakir, siklus haid, kehamilan, kontrasepsi, riwayat
obat-obatan dan riwayat keluarga.
2. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik harus ditujukan pada regio abdomen dan pelvis.
Pemeriksaan fisik ini juga diikuti dengan pemeriksaan PAP smear.
Pemeriksaan rektovaginal sangat diperlukan untuk menentukan karakteristik
fisik dari masaa tersebut. Penentuan akan ukuran tumor ovarium ini sangat
penting dalam memutuskan apakah massa ini memerlukan tindakan eksplorasi
pembedahan atau tindakan observasi dan tindakan yang bersifat non invasive.

Bila pasien dalam keadaan gawat, perhatikan apakah ada hipovolemik. Dapat
juga menyebabkan perbesaran KGB, dan efusi pleura, tetapi jarang dijumpai
pada tumor jinak ovarium.
Pemeriksaan Abdomen
Pada abdomen dapat ditemukan adanya cairan, caput medusa pada dinding
abdomen, pada palpasi dapat ditemukan adanya massa pada abdomen
bawah. Untuk mengetahui adanya akut abdomen, dapat dengan cara
mendengarkan bising usus, bila negative kemungkinan terjadi peritonitis.
Pasien juga merasa perutnya tegang, tidak nyaman, adanya tekanan pada
perut bawah, gejala urinary dan gastrointestinal.
Pemeriksaan Bimanual
Ini merupakan pemeriksaan yang penting. Dengan cara palpasi massa
antara vagina dan abdomen, dinilai apakah massa mobile dan
konsistensinya.
USG
USG dapat memperlihatkan adanya massa ovarium, walaupun tidak dapat
membedakan antara yang jinak dan ganas. Massa yang padat cenderung
ganas, dibanding dengan massa yang kistik. Selain itu dapat juga
digunakan Transvaginal USG, MRI ataupun CT Scan juga dapat
membantu.
Aspirasi Kista Ovarium dengan Bantuan USG
Tidak direkomendasikan sebagai alat bantu diagnostic karena untuk tumor
yang ganas, dapat menyebar di sepanjang jalur jarum yang digunakan
untuk aspirasi.
3. Pemeriksaan darah dan serum marker
Adanya massa di daerah pelvis disertai dengan peningkatan sel darah putih
dapat disebabkan oleh infeksi. Serum marker merupakan pemeriksaan yang
rutin dikerjakan untuk tumor ovarium. Peningkatan CA 125 dapat
mengarahkan pada karsinoma ovarium. anita dengan endometriosis juga
menyebabkan peningkatan level CA 125, tetapi tidak setinggi adanya

c

keganasan. Konsentrasi -hCG yang meningkat dapat disebabkan adanya


kehamilan ektopik, selain itu juga dapat disebabkan oleh tumor trophoblastik
dan germ cell tumor. Level estradiol juga dapat meningkat pada pasien
dengan kista folikular dan sex cord stromal tumor. Peningkatan androgen
dapat terjadi pada Sertoli- Leydig tumor.
  " (
# "



Unilateral

Bilateral

Kistik

Solid

Mobile

Terfiksasi

Halus

Irregular

Ascites (-)

Ascites (+)

Pertumbuhan lambat

Pertumbuhan cepat

Sering pada usia muda

Sering pada usia tua



"
Penatalaksanaan tergantung pada berat ringannya penyakit, usia pasien,
dan keinginan pasien untuk memiliki anak.
$

   "  


Bila pada pemeriksaan didapatkan tumor diameter 6 cm, CA 125 < 35 mU/ml,
vaskularisasi normal pada sekitarnya, dapat dilakukan tindakan konservatif.
Pada kasus ini, bila tumor tidak membesar dalam 3 bulan, dan tetap tidak
membesar setelah 6 bulan, disertai dengan kadar CA 125 < 35 mU/ml
biasanya akan mengalami resolusi dalam 3 7 tahun.
Tumor jinak dengan diameter < 10 cm dapat dilakukan laparoskopik.
Kriteria observasi tumor ovarium yang asimptomatik :
x unilateral tumor atau kista tanpa adanya massa padat
x wanita premenopause dengan tumor berdiameter 3-10 cm
x wanita postmenopause dengan tumor berdiameter 2-6 cm
c

x CA 125 dalam batas normal


x Tidak ada asites atau perlengketan pada omentum
&
   "  

)  
Bila pasien menunjukan penyakit yang berat, perdarahan atau akut
abdomen diperlukan operasi segera. Pada pasien dengan kista ovarium dan
hamil, sering terjadi torsio atau perdarahan. Kista dermoid dapat rupture
dan mengakibatkan peritonitis. Kista ovarium dapat didiagnosis sebelum
kehamilan, sehingga dapat direncakan persalinan secara sectio Caesar.

)  


arang ditemukan kista ovarium, dan biasanya jinak. Yang paling sering
adalah teratoma dan kista folikular. Gejalanya meliputi nyeri abdomen,
distensi abdomen, pubertas prekoks. Penatalaksanaan tergantung pada
beratnya penyakit

! 

$
  "  
Keuntunagn dari tekni ini adalah tidak perlu dilakukan operasi, dengan syarat
kista yang diaspirasi tidak membentuk cairan kembali. Setelah cairan
diaspirasi perlu pemeriksaan sitologi. Tidak dianjurkan untuk tumor ganas.
Calon terbaik untuk aspirasi adalah wanita muda dengan kista yang unilateral,
unilokular, diameter <10 cm. Dapat diterapkan pada pasien yang memiliki
resiko yang besar jika dilakukan operasi.

&
 " 
Indikasi laparoskopi :

x Massa abdomen yang meragukan


x Usia < 35 tahun
x USG menunjukan tidak ada massa padat
x Simple ovarian cyst

c

Keuntungan laparoskopi yaitu nyeri post operatif sedikit, mempersingkat


lamanya

perawatan,

kemungkinan

dapat

terjadinya

cepat

kembali

perlengketan

beraktifitas,

dibanding

dengan

memperkecil
laparotomi.

Kerugiannya antara lain, eksisi yang tidak lengkap dari dinding kista,dan
kemungkinan adanya keganasan yang tidak diprediksi dapat terjadi.

  
Kista dermoid sebaikya dilakukan laparotomi, karena kemungkinan cairannya
bocor dan mengakibatkan komplikasi yang serius. Pada wanita < 35 tahun,
tumor ovarium jarang yang menyerupai keganasan. Laparotomi penting
mengeksplorasi seluruh abdomen dan melihat keadaan kedua ovarium. Pada
wanita <35 tahun tumor ovarium sering kelihatan tidak ganas, bahkan
mungkin massa tersebut adalah tumor ganas, yang tampak seperti germ tumor
yang responsif terhadap kemoterapi. Maka kistektomi atau oophorectomy
merupakan terapi yang cocok dan aman untuk massa ovarium pada kelompok
usia ini.


  
x Nyeri :
KET
Spontaneous abortion
Pelvic inflammatory disease
Appendicitis
Meckel's diverticulum
Diverticulitis
x Pembesaran Abdomen :
Kehamilan
Fibroid uterus
Full bladder
Distended bowel
Ovarian malignancy

Colorectal carcinoma
x Efek Tekanan :
Urinary tract infection
Constipation
x Efek Hormonal
Semua hal yang menyebabkan gangguan menstruasi, pubertas prekoks
dan perdarahan postmepousal.

c


 

c*

 ! *! 

1. Prawirohardjo, Sarwono. Tumor inak Pada Alat Genital. Dalam Ilmu Kandungan
edisi kedua, cetakan kelima.

2.

3. R. ames, S. Ronald, Y. Beth. Neoplasm of the Ovarian and Fallopian Tube.


Dalam : Danforths Obstretics and Gynecology, ed 9. California : Lippincott
illiams & ilkins Publishers.

4. Monga, Ash. Benign tumors of the ovary. Dalam : Ginecology By Ten Teachers,
ed 18. New York : Edward Arnold Publishers.

5. A. ohn, . Howard. Surgery for benign gynecologic conditions. Dalam : Te


Linde's Operative Gynecology, 10th Edition. California : Lippincott illiams &
ilkins Publishers.

co

You might also like