You are on page 1of 2

1.

Insidensi
Kista endometrium dikenal juga sebagai penyakit pada wanita karier,
karena hal ini dialami oleh mereka sekitar 10% wanita karier yang ada dii
Amerika Serikat, dan juga sekitar 10-15% dari wanita yang mengalami
kesuburan atau yang mengalami menstruasi berusia dari 35-44 tahun.
Biasanya kista endometrium ini juga kemungkinan dialami oleh para remaja.
Penyebab yang pasti belum bisa disepakati oleh kalangan ahli yang berpegang
pada beberapa teori mereka masing-masingnya. Namun dari beberapa
penelitian biasanya terungkap bahwa sekitar 25-35% wanita yang tidak subur
biasanya mengalami masalah kista endometrium atau kista endometriosis, dan
diduga ada hubungannya dengan suatu gangguan sistem reproduksi.
Resikonya biasanya 7 kalo lebih besar jika ibu ajtau saudara perempuannya
juga mengalami penyakit kista endometrium ini.
Usia rata-rata wanita yang

menjalani

diagnosis

bervariasi antara 25 30 tahun. Endometriosis jarang ditemui


pada

gadis

yang

berada

pada

tahap

menjelang

haid

(premenarcheal), tetapi dapat diidentifikasi pada minimal 50%


gadis atau wanita muda berusia kurang dari 20 tahun yang
mempunyai

keluhan-keluhan

seperti

nyeri

pelvik

dan

dyspareunia. Kebanyakan kasus yang terjadi pada wanita


muda berusia kurang dari 17 tahun berkaitan dengan anomali
duktus mullerian dan gangguan servik atau vagina. Kurang
dari

5%

wanita

postmenopause

membutuhkan

operasi

endometriosis, dan kebanyakan wanita pada usia tersebut


telah menerima terapi estrogen. Di sisi lain, prevalensi
endometriosis tanpa gejala mungkin lebih rendah pada wanita

berkulit hitam dan lebih tinggi pada wanita berkulit putih di


wilayah Asia.
2. Etiologi
Mekanisme terjadinya endometriosis belum diketahui secara pasti dan sangat
kompleks, berikut ini beberapa etiologi endometriosis yang telah diketahui:
Regurgitasi haid
Gangguan imunitas
Luteinized unruptured follicle (LUF)
Spektrum disfungsi ovarium
Mekanisme Perkembangan Endometriosis :
Penyusukan sel endometrium dari haid berbalik
Metaplasia epitel selomik
Penyebaran limfatik dan Vaskuler
Sisa sel epitel Muller embrionik
Perubahan sel genitoblas
Penyebaran iatrogenik atau pencangkokan mekanik
Imunodefisiensi lokal
Cacat enzim aromatase
3. Klasifikasi
4. Diagnosis
5. Penatalaksanaan

You might also like