Professional Documents
Culture Documents
Terus bagaimana ya bila terjadi tumpahan bahan kimia akibat kecelakaan kerja di laboratorium?
Sebelumnya kita harus mengetahui bahan kimia yang tumpah tersebut untuk menentukan
langkah penanganannya. Jangan lupa dalam menanganinya harus menggunaka APD lengkap.
Berikut ada beberapa cara menangani tumpahan bahan kimia, tentu tidak semuanya karena
banyak sekali bukan bahan kimia yang ada. Bahan kimia yang akan dibahas adalah yang sering
digunakan di laboratorium.
1. Tumpahan Asam-asam Anorganik
Tumpahan asam-asam anorganik seperti HCl, HF, HNO3, H3PO4, H2SO4 haruslah diperlakukan
dengan penanganan khusus. Bahan tumpahan tersebut permukaannya ditutup dengan
NaHCO3atau campuran NaOH dan Ca(OH)2 dengan perbandingan1:1. Selanjutnya diencerkan
dengan air supaya brbentuk bubur dan selanjutnya dibuang kebak pembuangan air limbah.
2.Basa Akali dan Amonia
Tumpahan basa-basa alkali dan ammonia seperti amonia anhidrat, Ca(OH)2, dan NaOH dapat
ditangani dengan mengencerkannya dengan air dan dinetralkan dengan HCl 6 M. Kemudian
diserap dengan kain dan dibuang.
3. Bahan-Bahan Kimia Oksidator
Tumpahan bahan-bahan kimia oksidator (padat maupun cair) seperti amonium dikromat,
amonium perklorat, asam perklorat, dan sejenisnya dicampur dengan reduktor (seperti garam
hypo, bisulfit, ferro sulfat) dan ditambahkan sedikit asam sulfat 3 M. selanjutnya campuran
tersebut dinetralkan dan dibuang.
4. Bahan-Bahan Kimia Reduktor
Tumpahan bahan-bahan kimia reduktor ditutup atau dicampurkan dengan NaHCO3 (reaksi
selesai) dan dipindahkan ke suatu wadah.. Selanjutnya kedalam campuran tersebut ditambahkan
Ca(OCl)2 secara perlahan-lahan dan air (biarkan reaksi selesai). Setelah reaksi selesai campuran
diencerkan dan dinetralkan sebelum dibuang ke perairan.
Untuk pemusnahan bahan reduktor (seperti Natrium bisulfit, NaNO2, SO, Na2SO2) dapat
dipisahkan antara bentuk gas dan padat. Untuk gas (SO2), alirkan kedalam larutan NaOH atau
larutan kalsium hipoklorit. Untu k padatan, campurkan dengan NaOH (1:1) dan ditambahkan air
hingga terbentuk slurry. Slurry yang terbentuk ditambahkan kalsium hipoklorit dan air dan
dibiarkan selama 2 jam. Selanjutnya dinetralkan dan dibuang ke perairan.