Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bidang ilmu mikrobiologi mempelajari mengenai mikroba yang meliputi fungi,
bakteri, atau mikroorganisme kecil lainnya. Selain itu salah satu bagian terpenting dalam
mikrobiologi adalah pengetahuan tentang cara-cara mematikan, menyingkirkan, dan
menghambat
pertumbuhan
menghancurkan,
mikroorganisme
menghambat
pertumbuhan
tersebut.
Cara
yang
mikroorganisme
dan
dilakukan
untuk
menyingkirkan
mikroba/mikroorganisme
dapat
dilakukan
dengan
menumbuhkan
dan
1.2
Tujuan
1. Mengetahui cara pembuatan media pertumbuhan Mannitol Salt Agar (MSA)
BAB II
MATERI DAN METODE
2.1 Materi
2.1.1 MSA
Manitol Salt termasuk media selektif karena memiliki konsentrasi yang sangat tinggi
NaCl (7,5%). Kebanyakan bakteri tidak dapat bertahan hidup di lingkungan kadar garam
sangat tinggi (hipertonik). Tapi genus Staphylococcus mungkin sudah beradaptasi dengan
lingkungan tinggi kadar garam dan tumbuh baik di media ini.
Mannitol salt agar merupakan media pertumbuhan bakteri selektif yang mengandung
7,5%
NaCl,
yang
dapat
menghambat
pertumbuhan
kebanyakan
bakteria
selain Streptococcus. Kebanyakan bakteri tidak dapat bertahan hidup dalam lingkungan,
sangat saline hipertonik. Namun Staphylococcus genus ini juga disesuaikan dengan
lingkungan garam dan tumbuh dengan baik di media ini. Medium ini juga mengandung
mannitol, fenol red sebagai indikator pH yang berguna untuk mendeteksi adanya asam yang
dihasilkan oleh Staphylococcus yang memfermentasi mannitol dapat menghasilkan zona
berwarna kuning di sekitar pertumbuhannya, sedangkan yang tidak dapat memfermentasikan
manitol tidak akan menimbulkan perubahan warna. Hal ini digunakan untuk isolasi selektif
patogen dugaan staphlococcus.
Produk limbah yang dihasilkan bakteri, metabolit asam organik, mengubah indikator
pH di MSA dari merah menjadi kuning cerah. Patogen Staph, seperti Staphylococcus aureus,
adalah fermentor manitol, dan ketika tumbuh di Salt Agar Manitol, limbah mereka mengubah
MSA warna kuning cerah.
Sebaliknya, nonpathogenic Staph seperti Staphylococcus epidermidis(alias Staph epi),
flora normal yang tumbuh pada kulit manusia, tidak memfermentasi manitol. Ketika Staph
epi tumbuh di Salt Manitol, warna alami oranye-merah muda agar tidak berubah,
karena Staphylococcus epidermidis tidak makan manitol atau menghasilkan limbah asam
yang dihasilkan organik.
b.
c.
d.
2.2 Metode
Alat - alat yang digunakan pada pembuatan medium MSA adalah beaker glass,
pengaduk, hot plate stirrer dan stirrer bar, pH indikator universal, labu Erlenmeyer, autoklaf.
Sedangkan bahan bahan yang digunakan dalam pembuatan MSA adalah 0,05 gram lab
lemco powder, 0,5 gram peptone, 0,5 gram mannitol, 3,75 gram sodium Chloride, 1,25 x 104 gram phenol red, 0,75 gram agar, dan 50 ml akuades.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1
Hasil
Hasil yang diperoleh dari praktikum media pertumbuhan adalah pembuatan media
MSA. Selain itu juga ada media tegak, miring dan cawan petri untuk mengembangbiakkan
organisme tertentu.
3.2
Pembahasan
Media pertumbuhan mikroorganisme adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran
zat-zat
makanan
(nutrisi)
yang
diperlukan
mikroorganisme
untuk
dirakituntuk
menyusun
komponen
sel. Media
pertumbuhan
dapat digunakan
Medium sintesis yaitu media yang komposisi zat kimianya diketahui jenis dan
Medium semi sintesis yaitu media yang sebagian komposisinya diketahui secara pasti,
misanya PDA (Potato Dextrose Agar) yang mengandung agar, dekstrosa dan ekstrak kentang.
Untuk bahan ekstrak kentang, kita tidak dapat mengetahui secara detail tentang komposisi
senyawa penyusunnya.
3.
Medium non sintesis yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang tidak dapat
diketahui secara pasti dan biasanya langsung diekstrak dari bahan dasarnya, misalnya Tomato
Juice Agar, Brain Heart Infusion Agar, Pancreatic Extract.
Penggolongan media berdasarkan kegunaannya, yaitu :
1.
Media diperkaya yaitu media yang ditambahi zat-zat tertentu misalnya serum darah
ekstrak tanaman dan lain sebagainya, sehingga dapat digunakan untuk menumbuhkan
mikroba yang bersifat heterotrof.
2.
Media selektif yaitu media yang ditambahi zat kimia tertentu untuk mencegah
pertumbuhan mikroba lain (bersifat selektif). Misalnya media yang mengandung Kristal
violet pada kadar tertentu dapat mencegah pertumbuhan bakteri gram positif tanpa
mempengaruhi pertumbuhan bakteri gram negatif.
3.
Media diferensial yaitu media yang ditambahi zat kimia (bahan) tertentu yang
Media penguji yaitu media dengan susunan tertentu yang digunakan untuk pengujian
Media untuk perhitungan jumlah mikroba yaitu media spesifik yang digunakan untuk
Media khusus yaitu media untuk menentukan tipe pertumbuhan mikroba dan
Mencampur bahan bahan : bahan bahan yang dilarutkan dalam air suling.
penyaringan dapat digunakan kertas saring, kapas atau kain. Untuk media agar atau gelatin
penyaringan harus dilakukan dalam keadaan panas.
3.
menggunakan kertas pH, pH meter atau dengan komparator blok. Pengaturan pH media dapat
dilakukan dengan penambahan asam atau basa (organik atau anorganik).
4.
ke dalam tabung reaksi, erlenmeyer atau wadah lain yang bersih, kemudian dibungkus kertas
sampul (kertas perkamen) supaya tidak basah sewaktu disterilkan.
5.
Sterilisasi : pada umumnya sterilisasi media dilakukan dengan uap panas di dalam
sebuah produk
yang akan
menyebabkan fenol merah dalam agar agar menjadi kuning. Hal ini digunakan untuk
isolasi selektif patogen dugaan (pp) Staphylococcus. Menurut Kateete (2010) Mannitol Salt
Agar juga dapat digunakan untuk meningkatkan identifikasi Staphylococcus aureus dalam
pengaturan sumber daya terbatas. Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan Mannitol
Salt Agar dan tes deoxyribonulease (DNase) yaitu untuk meningkatkan efiensi tabung uji
koagulasi dalam pengaturan sumber daya yang terbatas.
Komposisi Mannitol Salt Agar, yaitu :
a.
Pepton 10 gr. Merupakan sumber nitrogen organik yang digunakan sebagai sumber
nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan mikroba.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Lab-Lemco powder 1,0 gr. Sebagai sumber vitamin B, karbon, dan asam amino
esensial.
(Atlas, 2006)
Resep medium menurut aturannya (untuk media instan biasanya tercantum pada tabel,
Timbang masing masing bahan sesuai kebutuhan, misalnya butuh 500 ml, media
Masing masing bahan tersebut dihomogenkan ke dalam aquades, dapat dengan cara
Media dimasukan pada suatu tempat (beker, tabung, dll) untuk kemudian ditutup dan
disteririlisasi.
(Hadioetomo, 1993)
Interpretasi hasil :
Positif
Negative
Contoh bakteri :
Streptococcus hemolythicus dan staphylococcus aureus
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Pembuatan
medium
pertumbuhan
pada MSA ,
terjadi
proses
sterilisasi
4.2
Saran
1. Sebelum melakukan percobaan, alat, bahan, dan lingkungan sekitar harus steril, begitu
juga dengan praktikan.
2. Praktikan harus berhati hati dalam melakukan percobaan, karena sebagian besar alat
alat yang digunakan terbuat dari glass.
3. Praktikan sebaiknya tidak boleh bergurau ataupun gaduh ketika praktikum sedang
dilaksanakan, agar praktikum berjalan dengan lancar.