You are on page 1of 1

Susu merupakan ekskresi kelenjar susu yang dikeluarkan dari ambing sapi dengan

cara diperah menggunakan tangan atau alat perah atau melalui proses pengisapan oleh anak
sapi (suckling) (Usmiati dan Abubakar 2009). Kandungan nilai gizi yang tinggi menyebabkan
susu menjadi media yang sangat disukai oleh mikroba untuk pertumbuhan dan
perkembangannya, sehingga dalam waktu yang sangat singkat susu dapat menjadi tidak layak
dikonsumsi bila tidak ditangani dengan benar (Saleh 2004).
Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mencegah kerusakan pada susu adalah
dengan cara pengolahan susu. Proses pengolahan susu bertujuan untuk memperoleh susu
yang berkualitas tinggi, berkadar gizi tinggi, memiliki daya simpan lebih lama,
mempermudah pemasaran dan transportasi, dan meningkatkan nilai jual dan daya guna (Saleh
2004). Contoh pengolahan susu di antaranya adalah susu Ultra High Temperature (UHT).
Susu UHT menurut SNI (BSN 1998) adalah susu yang hanya dilakukan pemanasan dengan
suhu diatas titik didih susu yaitu 135 0C selama 2 detik. Mikroba, enzim, spora dan sebagian
vitamin hilang pada susu ini. Sehingga kandungan gizi pada susu steril lebih rendah namun
daya simpan susu ini lebih lama.
Usaha memenuhi ketersediaan susu harus disertai dengan usaha meningkatkan
kualitas dan keamanan produk susu, karena nilai gizi suatu pangan yang tinggi tetap tidak
akan ada artinya apabila pangan tersebut berbahaya bagi kesehatan. Oleh sebab itu perlu
dilakukan pengujian dan pengawasan terhadap mutu suatu produk susu dan hasil olahannya
Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi kualitas dan
keamanan susu dari susu olahan yaitu susu UHT yang beredar dipasaran.

You might also like