Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
et.al.,
2006.
Hlm
340-344)
yaitu
a.
memerlukan pemahaman dan penguasaan ilmu serta ketrampilan dari dokter gigi,
agar bisa memberikan estetik yang alami seperti gigi asli (Aschheim & Dale,
2001). Salah satu bahan restorasi estetik yang mendekati gigi asli adalah resin
komposit (Anusavice, 2003). Resin komposit merupakan bahan restorasi adhesive
yang dapat berikatan dengan jaringan keras gigi melalui mechanical interlocking
(Powers & Sakaguchi, 2006).
Resin komposit merupakan bahan restorasi gigi yang telah lama digunakan
untuk menggantikan jaringan gigi yang hilang dan mampu memodifikasi warna
serta kontur gigi sehingga meningkatkan faktor estetik restorasi (Craig dan
Powers, 2006). Resin komposit dapat digunakan untuk beberapa macam aplikasi,
antara lain untuk merestorasi gigi anterior dan posterior yang patah atau terkena
karies, penyesuaian oklusi, sementasi dari restorasi indirect (tidak langsung),
perekat braket ortodontik, dan mentransformasi gigi secara estetik (Schneider
dkk., 2010).
Berdasarkan jumlah volume bahan pengisi, resin komposit diklasifikasikan
menjadi resin komposit packable dan resin komposit flowable. Resin komposit
packable yaitu resin dimetakrilat yang memiliki jumlah volume bahan pengisi
sebesar 66 - 70 % dengan ukuran partikel 0,7 - 2 m. Komposisi filler yang tinggi
dapat menyebabkan kekentalan atau viskositas menjadi meningkat sehingga sulit
untuk mengisi celahkavitas yang kecil. Akan tetapi, dengan semakin besarnya
komposisi filler juga menyebabkan bahan ini dapat mengurangi pengerutan
selama polimerisasi dan adanya perbaikan sifat fisik terhadap adaptasi marginal.
Resin komposit packable diindikasikan untuk restorasi klas I, klas II dan klas VI
(MOD) (Craig dan Powers, 2002).
Penggunaan komposit resin untuk restorasi gigi posterior semakin
berkembang. Namun sebaik apapun restorasi yang telah dilakukan, kebocoran
tumpatan merupakan hal yang dapat ditemukan baik pada restorasi yang telah
lama maupun yang masih tergolong baru. Kebocoran mikro didefinisikan sebagai
celah mkroskopik anatara dinding kavitas dan tumpatan yang dapat dilalui mikro
organisme, cairan, molekul, dan ion. Kebocoran tersebut dapat mengakibatkan
terjadinya karies sekunder, sensitivitas pulpa dan diskolorasi margin (Kubo,