You are on page 1of 3

E-Budgeting

Pengertian
E-Budgeting merupakan sebuah system keuangan yang disimpan secara online
dengan tujuan transparansi bagi setiap pihak. Sistem ini diterapkan sebagai
dokumentasi penyusunan anggaran disebuah daerah. Setiap orang bisa mengakses
data data anggaran yang disusun oleh sebuah pemerintah daerah sehingga
diharapkan bisa mencegah upaya penggelapan dana atau kecurangan dari birokrasi
setempat.
Lalu apakah DKI Jakarta merupakan daerah pertama yang menggunakan system
ini ? ternyata tidak. Sejak pertama yang menggelontorkan gagasan tentang ebudgeting sekitar tahun lalu, Ahok mengungkapkan bahwa dirinya terinspirasi oleh
penerapan e-budgeting oleh Pemerintah Kota Surabaya. Bahkan system tersebut
sudah diterapkan dalam dua periode kepemimpinan Kepala Daerah dan terbukti
lancer. Ahok pun mengirimkan sebuah tim untuk mempelajari dan membangun
system e-budgeting yang bisa diterapkan di Jakarta.
Keunggulan system E-Budgeting
Sistem e-budgeting kini pun mulai membuktikan sejumlah keunggulan dibandingan
dengan penerapan dokumentasi keuangan secara Konvensional. Beberapa
keunggulannya seperti :
1. Mencegah tindakan korupsi
Praktik korupsi disejumlah daerah terkadang bisa disamarkan dengan proses
manupulasi data keuangan. Dalam kurun waktu tertentu, pencatatan dana bisa
diakali dengan lebih mudah karena masih menggunakan system Konvensiaonal
seperti aplikasi excel. Jadi lumrah semisal ada penggelapan atau penggelembungan
dana yang tiba tiba terjadi dalam sebuah data keuangan Pemerintah Daerah.
Dengan menerapkan system e-budgeting, upaya upaya tersebut bisa dicegah
karena data yang telah diinput sudah tidak bisa lagi diutak-atik dan telah tersebar
oleh public.
2. Prinsip Transparansi Publik
Pemantauan data keuangan sekaligus pengendaliannya oleh public merupakan
praktik dari demokratisasi keuangan disebuah Pemerintah Daerah. Warga bisa
langsung melayangkan keluhan jika mencurigai data yang tidak semestinya.mereka
juga bisa memastikan apakah dana pajak yang telah dibayarkan sudah digunakan
sebagaimana mestinya. Transparansi public merupakan kewajiban dari setiap
Pemerintah Daerah untuk mencegah dan mengantisipasi segala tindakan
kecurangan dalam pengelolaan APBD. Prinsip keterbukaan data informasi Keuangan
kepada masyarakat juga sudah diatur Perundangan yaitu Peraturan Menteri Dalam

Negeri No. 13 Tahun 2006. Peraturan ini yang menjadi pedoman penerapan system
e-budgeting untuk setiap instansi daerah di seluruh Indonesia.
3. Efisiensi Pendataan Keuangan
Sistem pendataan keuangan pun bisa langsung secara efisien dan efektif. Dengan
menggunakan system dan jaringan terpadu, maka Pemerintah Daerah bisa
langsung mengendalikan dan mengevaluasi secara langsung. Disaat bersamaan,
warga juga bisa berperan aktif dalam mengawal data yang telah tersimpan secara
online tersebut.
Meski sering dipuji sebagai sebuah terobosan kebijakan keuangan yang berpihak
kepada masyarakat, tetap saja ada sebuah kelemahan yang sangat
mengkhawatirkan. Kelemahan itu terkait pada rentannya system Pemerintah yang
cenderung mudah dibobol oleh hacker atau terkena virus online yang bisa merusak
data. Tapi kemungkinan kemungkinan tersebut pastinya sudah diantisipasi melalui
system keamanan yang diterapkan dalam e-budgeting. Sejauh ini, lebih banyak
keunggulan yang menonjol dari system e-budgeting, namun harus tetap
mengedepankan optimalisasi dari segi teknis dan kemampuan pengelolaan yang
tepatdari SDM yang bertanggung jawab.
Dasar hukum E-budgeting di Pemerintah DKI Jakarta diatur dalam Keputusan
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 3 Tahun 2015 tentang STANDAR SATUAN
HARGA KEGIATAN ELECTRONIC BUDGETING DALAM RANGKA PENYUSUNAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015.
Tampilan depan system e-budgeting

Tampilan komponen dalam system e-budgeting

Untuk PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) dapat dibuka pergub 57 tahun 2014

You might also like