Professional Documents
Culture Documents
Makalah ALIEN KLP.8
Makalah ALIEN KLP.8
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK VIII
ARIMBI PUSPA MEGA
20700113048
REZKY AMALIA
20700113060
ANDI HAERANI
20700113072
Penyusun
Kelompok VIII
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebebasan Linear...........................................................................................2
B. Basis dan Dimensi...........................................................................................8
C. Ruang Baris dan Ruang Kolom...................................................................20
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................32
B. Saran..............................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................33
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak orang yang beranggapan bahwa Matematika itu rumit, karena
alasan itulah banyak orang yang menghindari Matematika. Padahal Matematika
dapat kita jumpai di dalam kehidupan sehari-hari, dan mau tidak mau kita pasti
menggunakan Matematika. Oleh karena itu kami membuat makalah ini dengan
maksud membantu pemahaman masyarakat agar mereka tidak menilai
Matematika adalah sesuatu yang buruk.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kebebasan linear?
2. Apa itu basis dan dimensi?
3. Apa itu ruang baris dan ruang kolom?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kebebasan linear.
2. Untuk mengetahui basis dan dimensi.
3. Untuk mengetahui ruang baris dan ruang kolom.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KEBEBASAN LINEAR
Definisi
Jika S = { v1, v2, . . . , vr} adalah himpunan takkosong vektor-vektor,
maka persamaan vektor.
k1v1 + k2v2 + . . . + krvr = 0
Memiliki paling tidak satu solusi, yaitu:
k1 = 0, k2 = 0, . . . , kr = 0
Jika ini satu-satunya solusi, maka S di sebut sebagai himpunan bebas
linear (linearly independent). Jika terdapat solusi-solusi lain, maka s
disebut sebagai himpunan tidak bebas linear (linearly dependent).
Contoh 1 : Himpunan Bebas Linear
Jika v1 = (2, -1, 0, 3), v2 = (1, 2, 5, -1), dan v3 = ( 7, -1, 5, 8), maka himpunan
vektor-vektor S={v1, v2, v3} tidak bebas linear, karena 3v1 + v2 - v3 = 0.
Contoh 2 : Himpunan Tidak Bebas Linear
Polinomial-polinomial
P1 = 1 x, p2 = 5 + 3x 2x2, dan p3 = 1 + 3x x2
Membentuk suatu himpunan tidak bebas linear pada p2 karena 3p1 p2 + 2p3
= 0.
Contoh 3 : Himpunan Bebas Linear
Perhatikan vektor-vektor i= (1, 0, 0), j= ( 0, 1, 0 ), k= ( 0, 0, 1 ) pada R3.
Persamaan vektor dalam bentuk komponen-komponennya.
k1j + k2j + k3k = 0
Menjadi
k1 (1, 0, 0) + k2 ( 0, 1, 0 ) k3 ( 0, 0, 1 ) = (0, 0, 0 )
Atau secara ekuivalen,
(k1 , k2j , k3 ) = (0,0,0)
1, x, x2, . . . , xn
Membentuk suatu himpunan bebas linear vektor-vektor pada pn.
Penyelesaian
Misalkan p0 = 1, p1 = x, p2 = x2, . . . , pn = xn dan asumsikan bahwa beberapa
kombinasi linear dari polinomial ini adalah nol, misalnya.
a0p0 + a1p1 + a2p2 + . . . + anpn = 0
Atau secara ekuivalen,
a0 + a1k + a2x2 + . . . + anxn = 0 untuk semua x pada (, )
Kita harus menunjukkan bahwa
a0 = a1 = a2 = . . . = an = 0
untuk melihat bahwa hal ini memang benar, ingatlah dari aljabar linear bahwa
polinomial taknol dengan pangkat n memiliki paling banyak n akar yang
berbeda. Tetapi hal ini mengimplikasikan bahawa a0 = a1 = a2 = . . . = an = 0 ;
atau jika tidak, sesuai dengan (1) diperoleh bahwa a0 + a1k + a2x2 + . . . + anxn
adalah suatu polinomial tak nol dengan takterhingga banyaknya akar.
Istilah tidak bebas linear berarti bahwa vektor-vektor bergantung
satu sama lain dengan suatu cara. Teorema berikut menunjukkan bahwa ini
adalah fakta sebenarnya
Teorema 5.3.1
Suatu himpunan S dengan dua atau lebih vektor adalah :
(a) Tidak bebas linear jika dan hanya jika paling tidak salah satu dari
vektor pada S dapat dinyatakan sebagai suatu kombinasi linear
dari vektor-vektor lain pada S.
(b) Bebas linear jika dan hanya jika tidak ada vektor pada S yang
dapat dinyatakan sebagai suatu kombinasi linear dari vektorvektor lain pada S.
Akan dibuktikan bagian (a) dan meninggalkan bukti bagian (b) sebagai
latihan.
Bukti: (a). Misalkan S = {v1, v2, . . . , v3} adalah suatu himpunan dengan dua
atau lebih vektor. Jika kita mengamsumsikan bahwa S tidak bebas linear,
maka terdapat skalar k1, k2, . . . , kr yang tidak semuanya nol, sedemikian rupa
sehingga
K1v1 + K2v2 +. . . + Krvr = 0
Untuk lebih spesifik, misalkan k1 0. Maka (2) dapat ditulis kembali
sebagai
V1 =
( )
k r
k v 2+ +
v
k1 r
2
( )
Teorema 5.3.2
Suatu himpunan S dengan dua atau lebih vektor adalah :
(c) Suatu himpunan terhingga vektor-vektor yang mengandung vektor
nol adalah tidak bebas linear.
(d) Suatu himpunan dengan tepat dua vektor adalah bebas linear jika
dan hanya jika tidak satupun dari vektornya merupakan kelipatan
skalar dari vektor lainnya.
Hasil kedua sesuai dengan fakta bahwa ketiga vektor adalah bebas linear jika
dan hanya jika tidak satu pun dari vektor tersebut merupakan kombinasi
linear dari dua vektor lainnya. Secara geometris, hal ini sama dengan
menyatakan bahwa tidak satu pun dari vektor-vektor tersebut terletak pada
bidang yang sama dengan dua vektor lainnya, atau dengan kata lain, ketiga
vektor tersebut tidak pada bidang yang sama ketika ditempatkan sedemikian
rupa sehingga titik awalnya terletak pada titik asal.
Teorema 5.3.3
v 2 v 21
v12 v1n
v 22 v 2 n
v m v m1
v m 2 v mn
Perhatikan persamaan
k1v1 k 2 v 2 k r v r 0
Jika kita menyatakan kedua ruas dari persamaan ini dalam bentuk komponenkomponennya sebagaimana diilustrasikan pada contoh 4, dan kemudian
menyetarakan komponen-komponen yang bersesuaian, maka diperoleh:
v11k1 v 21k 2 v r1 k r 0
v12 k1 v 22 k 2 v r 2 k r 0
v1n k1 v 2 n k 2 v rn k r 0
Ini merupakan sistem homogen yang terdiri dari n persamaan dengan r faktor
yang tidak diketahui k1 , , k r . Karena r > n, maka sesuai dengan teorema
1.2.1, sistem tersebut memiliki solusi-solusi nontrivial. Oleh karena itu, S =
v1 , v 2 , , vk
Teorema 5.3.3
Jika fungsi f 1 , f 2 , , f n memiliki n 1 turunan kontinu pada
interval (, ) , dan jika Wronskian dari fungsi-fungsi ini tidak
identik dengan nol pada (, ) , maka fungsi-fungsi ini membentuk
( n 1)
(, ) .
suatu himpunan bebas linear pada C
B. BASIS DAN DIMENSI
1. Sistem koordinat bukan siku-siku
Definisi:
Jika V adalah suatu ruang vektor sebarang dan S = { v1 , v2 , vn} adalah
suatu himpunan vektor-vekto pada V maka S disebut basis untuk V jika dua
syarat berikut berlaku:
a. S bebas linear
b. S merentang V
Suatu basis adalah generalisasi ruang vektor dari suatu sistem koordinat pada
ruang berdimensi 2 dan ruang berdimensi 3. Teorema berikut akan memahami
hal tersebut.
Teorema 5.4.1
Jika S = { v1 , v2 , vn} adalah suatu basis dari ruang vektor V, mka setiap
vektor v pada V dapat dinyatakan dalam bentuk v = c 1 v 1 + c 2 v 2 +
c n v n dengan tepat satu cara.
Bukti:
Karena S merentang, maka sesuai Definisi dari suatu himpunan rentangan
bahwa setiap vektor pada V dapat dinyatakan sebagai suatu kombinasi linear
dari vektor-vektor pada S untuk melihat bahwa hanya terdapat satu cara untuk
menyatakan vektor sebagai suatu kombinasi linear dari vektor-vektor pada s,
kita misalkan beberapa vektor v dapat ditulis sebagai
v = c 1 v 1 + c 2 v 2 + c n v n
dan juga sebagai
v = k 1 v 1 + k 2 v 2 + k n v n
0 = ( 1k 1) v 1 + ( 2k 2) v 2 + ( nk n)v n
Karena ruas kanan dari persamaan ini adalah suatu kombinasi linear dari
vektor-vektor pada S, kebebasan linear dari S mengaplikasikan bahwa
c
( 1k 1) v 1=0,
c
c
( 2k 2) v 2=0. ( nk n)v n = 0
Yaitu,
c
( 1=k 1) v 1 ,
c
c
R3
j = (0, 1, 0)
10
Dan
k = (0, 0, 1)
R3 .
R3 . Dengan melihat koefisien-koefisien i, j, k pada (l), karena koordinatkoordinat v relative terhadap basis standar adalah a, b, dan c sehingga
(v )s=(a , b , c )
Dengan membandingkan hasil ini dengn (l) maka
v = (v )s
persamaan ini menyatakan bahwa komponen-komponen dari suatu vektor v
relative terhadap suatu sistemn koordinat siku-siku xyz dan koordianatkoordinat v relative terhadap basis standar adalah sama. Jadi, sistem
koordinat dan basisnya menghasilkan korespondensi satu ke satu yang tepat
sama antara ruang berdimensi 3 dan tripel bilangan real yang berurutan.
Contoh 2 Basis Standar untuk Rn
Pada contoh 3 subbab sebelumnya kami telah menunjukkan bahwa jika
e1 = (1, 0, 0,.0),
e1 = (0, 1, 0,.0),
en = (0, 0, 0,.0)
maka
S = { e1, e2, e3, en}
Adalah suatu himpunan bebas linear pada Rn . lebih lanjut, himpunan ini juga
merentang Rn karena vektor sebarang v = (v1 , v2 , vn ) pada Rn dapat ditulis
sebagai
v = v 1 e1 + v 2 e 2 + v n e n
Jadi, S adalah suatu basis untuk Rn dan disebut basis standar untuk Rn sesuai
dengan (2) bahwa koordinat-koordinat v = (v1 , v2 , vn ) relative terhadap
basis standar adalah v1 , v2 , vn sehingga
(v )s
= v1 , v2 , vn
11
, sehingga suatu
= b1
2c1 + 9c2 + 3 c3
= b2
c1 + 4 c3
= b3
= 0
2c1 + 9c2 + 3 c3
=0
c1 + 4 c3
=0
12
hanya memiliki solusi trivial. Amati bahwa sistem (3) dan (5) memiliki
matriks koefisien yang sama. Jadi menurut teorema 4.3.4 bagian (b), (e) dan
(g), dapat dibuktikan secara simultan bahwa S adalah bebas linear dan
merentang R3 dengan menunjukkan bahwa pada sistem (3) dan (5) matriks
koefisiennya memiliki determinan tak nol. Dari
A=
[ ]
1 2 3
2 9 3
1 0 4
| |
1 2 3
2 9 3
1 0 4
= 1
Jika S = (v1, v2, v3), adalah s uatu himpunan bebaas linear pada ruang vektor
V, maka S adalah suatu basis untuk subruang rentang (S) karena himpunan S
merentang rentang (S) berdasarkan Definisi dari rentang S
Definisi
Suatu ruang vektor tak nol V disebut berdimensi terhingga jika terdiri dari
himpunan terhingga vektor-vektor (v1, v2, v3) yang membentuk suatu basis.
Jika tidak terdapat suatu himpunan semaacam ini, V disebut sebagai
13
(6)
w m=a 1m v 1+ a2 m v 2+ +a nm v n
Untuk menunjukkan bahwa S tidak bebas linear, kita harus menentukan
skalar-skalar k 1 , k 2 , , k m yang tidak semuanya nol, sedemikian rupa
sehingga
k 1 w1 + k 2 w2 ++k m wm =0
(7)
Dengan menggunakan persamaan-persamaan pada (6), maka dapat ditulis
kembali persamaan (7) sebagai
( k 1 a11 +k 2 a12++k m a1 m
v1
v n =0
+ ( k 1 an 1 +k 2 an 2 ++ k m anm
Jadi, dari kebebasan linear dari S, masalah pembuktian bahwa S adalah
himpunan tidak bebas linear hanya menjadi pembuktian bahwa terdapat
skalar-skalar k 1 , k 2 , , k m yang tidak semuanya nol, yang memenuhi
a11 k 1+ a12 k 2+ +a1 m k m =0
14
(9)
v n =a1 n v 1+ a2 n v 2 ++a mn v m
Untuk memperoleh kontradiksi ini, kami akan menunjukkan bahwa terdapat
skalar k 1 , k 2 , , k 2 , yang tidak semuanya nol, sedemikian rupa
sehingga
k 1 v 1 +k 2 v 2 ++ k n v n=0
(10)
Tetapi amati bahwa (9) dan (10) memiliki banyak bentuk yang sama
dengan (6) dan (7) kecual bahwa m dan n dipertukarkan dan demikian pula
untuk w dan v-nya. Jadi, perhitungan yang mengarah ke (8) kini
menghasilkan
a11 k 1+ a12 k 2+ +a1 m k m =0
a21 k 1 +a22 k 2 ++a 2 m k m=0
am 1 k 1 +a m 2 k 2+ +amn k n =0
Sistem linear ini memiliki lebih banyak factor yang tidak diketahui
disbanding jumlah persamaannya, dan oleh karena itu, sesuai teorema
1.2.1 memiliki solusi- solusi nontrivial.
15
Sesuai dengan teorema sebelumnya bahwa jika S = {v1, v2, vn} adalah
basis sebarang untuk ruang vektor V, maka semua himpunan pada V yang
secara simultan merentang V dan bebas linear harus memiliki tepat n
vektor. Jadi, semua basis untuk menghasilkan teorema berikut, yang
merupakan salah satu teorema yang paling penting dalam aljabar linear.
Teorema 5.4.3
Semua basis untuk ruang vektor berdimensi terhingga memiliki jumlah
vektor yang sama
Untuk melihat bagaimana teorema ini berkaitan dengan konsep dimensi,
ingatlah bahwa basis standar untuk Rn memiliki n vektor (contoh 2). Jadi,
teorema 5.4.3 secara tidak langsung menyatkan bahwa semua basis untuk
Rn khususnya setiap basis untuk R3 memiliki tiga vektor, setiap basis
untuk R2 memiliki dua vektor, pada setiap basis R1 (=R) memiliki satu
vektor. Secara intuitif, R3 adalah berdimensi tiga, R2 (suatu bidang) adalah
berdimensi dua, dan R (suatu garis) adalah berdimensi satu. Jadi, untuk
ruang-ruang vektor yang telah dikenal, jumlah vektor pada suatu basis
adalah sama dengan dimensinya. Ini mendasari Definisi berikut.
Definisi
Dimensi dari ruang vektor V yang berdimensi terhingga, dinotasikan
dengan dim (V), diDefinisikan sebagai banyaknya vektor-vektor pada
suatu basis utnuk V. selain itu, kita menDefinisikan ruang vektor nol
sebagai berdimensi nol.
Contoh 9 Dimensi dari Beberapa Ruang Vektor
- dim (Rn ) = n
[Basis standar memiliki n vektor (contoh 2)]
- dim Pn = n + 1
[Basis standar memiliki n + 1 vektor (contoh 5)]
- dim (Mmn) = mn
[Basis standar memiliki mn vektor (contoh 6)]
Contoh 10 Dimensi dari Ruang Solusi
Tentukan basis dan dimensi dari ruang solusi sistem homogeny
2x1 + 2x2 x3
+ x5 = 0
- x5 = 0
x3 + x4 + x5 = 0
penyelesaian
16
Pada contoh 7subbab 1.2 telah ditunjukkan bahwa solusi umum dari
sistem yang diberikan adalah
x1 = -s t,
x2 = s ,
x3 = t,
x4= 0,
x5= t
[ ][ ][ ][ ] [ ] [ ]
x1
st s t
1
1
x2
s
s
0
1
0
x3 = t = 0 + t =s 0 +t 1
0
0
0
0
0
x4
t
0
t
0
1
x5
[] []
1
1
1
0
v 1= 0 dan v 1= 1
0
0
0
1
17
18
b. Jika S adalah suatu himpunann yang terdri dari tiga vektor nonkolinear
R3 yang terletak pada suatu bidang yang sama melewati titik asal
Teorema 5.4.5
Jika V adalah suatu ruang vektor berdimensi n dan jika S adalah suatu
himpunan pada V dengan tepat n vektor, maka S adalah basis V jika salah
satu dari hal berikut berlaku, S merentang V atau S bebas linear.
Bukti :
Asumsikan S memiliki tepat n vektor dan merentang V. untuk
membuktikan S adalahsuatu basis, akan di tunjukkan S adalah himpunan
bebas linear. Tetapi jika hal ini tidak berlaku, maka beberapa vektor v pada S
adalah suaatu kombinasi linear dari vektor-vektor lainnya. Jika kita
menghilangkan vektor ini, dari S, maka sesuai dengan teorema plus/minus
(5.4.4b) diperoleh bahwa himpunan sisa yang terdiri dari n 1 vektor masih
merentang V. Tetapi hal ini tidak mungkin, karena sesuai teorema 5.4.2b,
tidak ada himpunan dengan vektor kurang dari n yang dapat merentang ruang
vektor berdimensi n. Dengan demikian, S bebas linear.
Asumsikan S memiliki tepat n vektor dan merupakan suatu himpunan
bebas linear. Untuk membuktikan bahwa S adalah suatu basis, kita harus
menunjukkan S merentang V. tetapi jika hal ini tidak berlaku. Maka terdapat
beberapa vektor v didalam V yang tidak berada pada rentang (S). Jika kita
menyisipkan vektor ini kedalam S. Maka sesuai dengan teorema plus/minus
(5.4.4a) bahwa himpunan yang terdiri dari n + 1 vektor ini akan masih bebas
linear tetapi hal ini tidak mungkin karena menurut teorema 5.4.2a tidak ada
himpunan dengan vektor lebih dari n yang bebas linear. Dengan demikian S
merentang V.
Teorema 5.4.6
Misalkan S adalah suatu himpunan terhingga dari vektor-vektor pada suatu
ruang vektor V berdimensi terhingga
a. Jika S merentang V, tetapi bukan suatu basis untuk V, maka S dapat di reduksi
menjadi suatu basis untuk V dengan mengeluarkan vektor-vektor yang sesuai
dari S.
19
b. Jika S adalah suatu himpunan bebas linear yang belum merupakan basis
untuk V dengan menyisipkan vektor-vektor yang sesuai ke dalam S
Bukti :
a. Jika S adalah suatu himpunan vektor-vektor yang merentang V tetapi bukan
merupakan basis untuk V. maka S adalah suatu himpunan tidak bebas linear.
Jadi, beberapa vektor v pada suatu S dapat dinyatakan sebagai suatu
kombinasi linear dari vektor-vektor lain pada S besar dengang mnggunakan
teoremaa plus/minus( 5.4..4b) kita dapat mengeluarkan v dari S, dan
himpunan S yang di peroleh masih akan tetap merentang V jika S bebaas
linear, maka kita dapat mengeluarkan beberapa vektor yang sesuai dari S
sehingga menghasilkan himpunan S yang masih merentang V kita dapat terus
mengeluarkan vektor-vektor dengan cara ini hingga kita tiba pada suatu
himpunan vektor-vektor pada S yang bebas linear merentang V. Subhimpunan
dari S ini adalah basis untuk V
b. Misalkan bahwa dim(V) = n. jika S adalah himpunan bebas linear yang belum
menjadi basis untuk V maka S gagal merentang v dan terdapat beberapa
vektor v pada V yang tidak termasuk dalam rentang (S). menurut teorema
plus/minus (5.4.4a) dapat disisipkan v kedalam S dan himpunan s masih akan
tetap bebas linear jika S merentang V maka S adalah basis untuk V, dan
pembuktianpun selesai. Jika S tidak merentang V, maka bisa disisipkan suatu
vektor yang sesuai kedalam S sehingga menghasilkan suatu himpunan S
yang masih bebas linear. Kita dapat terus menyisipkan vektor-vektor dengan
cara ini hingga kita memperoleh suatu himpunan n vektor bebas linear pada
V. himpunan akan menjadi basis untuk V sesuai dengan teorema 5.4.5
20
a m1 a m 2
vektor-vektor
r1 a11 a12
r2 a 21
a1n
a 2 n
a mn
a1n
a 22 a 2 n
rm a m1 a m 2 a mn
n
pada R yang dibentuk dari baris-baris A disebut vektor baris (row
vector) dari A, dan vektor-vektor
a11
a 21
a1n
a
a
a
21
22
c1
,
c1
,
cn 2n
a m1
am2
a mn
pada Rm yang dibentuk dari kolom-kolom A disebut vektor kolom
(column vector) dari A.
Contoh 1
2 1 0
3 1 4
Misalkan A
1
c2
1
0
c3
4
Definisi
Jika A adalah matriks m n, maka subruang dari Rn yang direntang
oleh vektor-vektor baris dari A disebut ruang baris (row space) dari A,
dan subruang dari Rm yang direntang oleh vektor-vektor kolom dari A
disebut ruang kolom (column space) dari A.
21
Teorema 5.5.1
Suatu sistem persamaan linear Ax = b adalah konsisten jika dan hanya
jika b berada pada ruang kolom dari A.
Contoh 1
Misalkan Ax b adalah sistem linear
- 1 3 2 x1
1
1 2 3 x 9
2 1 2 x3
3
Tunjukkan bahwa b berada pada ruang kolom dari A, dan nyatakan b sebagai suatu
kombinasi linear dari vektor - vektor kolom dari A.
Penyelesaian
Dengan menyelesaikan sistem menggunakan eliminasi Gauss kita memperoleh
x1 = 2
x2 = -1
x3 = 3
Karena sistem ini konsisten, b berada pada ruang kolom dari A. Lebih lanjut, dari
(2) dan solusi yang diperoleh, maka
1
2 1
2
2
1
2 1
3 3 9
2 3
Teorema 5.5.2
Jika
x x 0 c1v1 c 2 v 2 c k v k
Bukti:
Asumsikan bahwa x 0 adalah solusi tetap sebarang dari Ax = b dan bahwa x
adalah suatu solusi sebarang. Maka
Ax0 b
dan
Ax b
22
(3)
Ax Ax0 0 atau
A( x x0 ) 0
Ax b 0 0 0 b
yang menunjukkan bahwa x adalah solusi dari Ax b .
Solusi Umum dan Solusi Khusus
Terdapat beberapa istilah yang berkaitan dengan rumus (3). Vektor x 0 disebut
solusi khusus (particular solution) dari Ax b . Pernyataan
x0 c1v1 c 2 v 2 c k v k disebut solusi umum (general solution) dari
23
24
2 x5
2 x1 6 x 2 5 x3 2 x 4 2 x5 3 x 6 0
5 x3 10 x 4
2 x1 6 x 2
15 x6 0
8 x 4 4 x5 18 x6 0
(4)
dan diperoleh
x1 3r 4s 2t ,
x2 r,
x3 2 s,
x 4 s, x 5 t ,
x6
1
3
x0
x
x1
x
2
x3
x4
x5
x 6
3r 4 s 2t
0
3
4
2
0
r
0
1
0
0
2s
0
2
0
r
s
t
s
0
1
0
t
0
0
1
1
1
0
0
0
3
(5)
yang merupakan solusi umum dari (4). Vektor x0 pada (5) adalah solusi
khusus dari (4). Kombinasi linear x pada (5) adalah solusi umum dari sistem
homogen
x1 3 x 2 2 x3
2 x5
0
2 x1 6 x 2 5 x3 2 x 4 2 x5 3 x 6 0
5 x3 10 x 4
2 x1 6 x 2
15 x 6 0
8 x 4 4 x5 18 x 6 0
25
26
Teorema 5.5.5
Jika A dan B adalah matriks-matriks yang ekuivalen baris, maka:
(a) Suatu himpunan vektor-vektor kolom dari A tertentu adalah bebas
linear jika dan hanya jika vektor-vektor kolom yang bersesuaian
dari B adalah bebas linear;
(b) Suatu himpunan vektor-vektor kolom dari A tertentu membentuk
suatu basis untuk ruang kolom dari A jika dan hanya jika -vektor
kolom yang bersesuaian dari B membentuk suatu basis untuk ruang
kolom dari B.
Teorema 5.5.6
Jika suatu matriks R berada dalam bentuk eselon baris, maka vektorvektor baris dengan 1 utama (yaitu vektor-vektor taknol) membentuk
suatu basis untuk ruang baris dari R, dan vektor-vektor kolom dengan 1
utama dari vektor-vektor baris membentuk suatu basis untuk ruang
kolom dari R.
Karena hasil ini secara virtual telah terbukti dengan sendirinya ketika kita
melihat contoh-contoh numeriknya.
Contoh 4 (Basis untuk ruang baris dan ruang kolom)
1 2
0 1
R
0 0
0 0
Matriks
5
3
0
0
0
0
1
0
3
0
0
r3 0 0 0 1 0
membentuk suatu basis untuk ruang baris dari R, dan vektor-vektor
1
0
c1 ,
0
0
2
1
,
c2
0
0
0
c4
1
0
27
A
2 6 9 1 9
7
1 3 4 2 5 4
Penyelesaian
Karena operasi baris elementer tidak mengubah ruang baris dari suatu
matriks, maka basis untuk ruang baris dari A dapat ditentukan dengan
menentukan basis untuk ruang baris dari bentuk eselon baris A sebarang.
Dengan mereduksi A menjadi bentuk eselon baris, diperoleh:
1 3
0 0
R
0 0
0 0
4 2
1 3
0 0
0 0
5 4
2 6
1 5
0 0
r2 0 0 1 3 2 6
r3 0 0 0 0 1 5
28
1
0
c '1 ,
0
0
4
1
c'3 ,
0
0
5
2
c'5
1
membentuk suatu basis untuk ruang kolom dari R, jadi vektor-vektor kolom
yang bersesuaian dari A, yaitu
1
2
c1 ,
2
1
4
9
,
c3
9
5
8
c5
9
v4 = (2, 6, 18, 8, 6)
Penyelesaian
Kecuali variasi dalam notasi, ruang yang direntang oleh vektor-vektor ini
adalah ruang baris dari matriks
0 3
1 2 0
2 5 3 2 6
0 5 15 10 0
18
0 0 1 1
0 6 0 8
3
0
0
w2 = (0, 1, 3, 2, 0)
29
w3 = (0, 0, 1, 1, 0)
vektor-vektor ini membentuk suatu basis untuk ruang baris dan sebagai
konsekuensinya membentuk suatu basis untuk subruang dari R5 yang
direntang oleh v1 , v 2 , v3 , dan v 4 .
Contoh 7 (Basis untuk ruang baris suatu matriks)
Tentukan basis untuk ruang baris dari
0
1 2 0
2 5 3 2
A
0 5 15 10
2 6 18 8
3
6
0
AT 0 3 15 18
0 2 10 8
0
6
0 6
Dengan mereduksi matriks ini menjadi bentuk eselon baris akan
menghasilkan
1
0
0
0
2 0
2
1 5 10
0 0
1
0 0
0
0 0
0
Kolom pertama, kedua, dan keempat mengandung 1 utama, sehingga vektorvektor kolom pada AT yang bersesuaian membentuk basis untuk ruang kolom
dari AT yaitu
30
1
2
c1 0 ,
0
3
2
5
c 2 3 ,
2
6
dan
2
6
c 4 18
8
6
r2 2 5 3 2 6 dan
r4 2 6 18 8 6
untuk ruang baris dari A.
Dari teorema 5.5.5 diketahui bahwa operasi baris elementer tidak
mengubah hubungan kebebasan linear dan ketidakbebasan linear di antara
vektor-vektor kolom.
Contoh 8 (Basis dan kombinasi linear)
(a) Tentukan subhimpunan dari vektor-vektor
v1 = (1, -2, 0, 3)
v4 = (2, -1, 4, -7)
v2 = (2, -5, -3, 6)
v5 = (5, -8, 1, 2)
v3 = (0, 1, 3, 0)
yang membentuk suatu basis untuk ruang yang direntang oleh vektorvektor ini.
(b) Nyatakan setiap vektor yang tidak termasuk dalam basis sebagai
kombinasi linear dari vektor-vektor basis.
Penyelesaian
(a) Dimulai dengan menyusun suatu matriks yang memiliki v1 , v 2 , , v5
sebagai vektor-vektor kolomnya:
5
1 2 0 2
2 5 1 1 8
0 3 3 4
1
3 6 0 7 2
v1 v 2 v3 v 4 v5
31
(7)
0 0 0 1 1
0 0 0 0 0
w1 w2 w3 w4 w5
(8)
32
vektor dari S yang tidak termasuk dalam basis tersebut sebagai kombinasi
linear dari vektor-vektor basis.
1. Menyusun matriks A yang mempunyai v1 , v 2 , , v k sebagai vektorvektor kolomnya.
2. Mereduksi matriks A menjadi bentuk eselon baris tereduksi R, dan
misalkan w1 , w2 , , wk adalah vektor-vektor kolom dari R.
3. Mengidentifikasi kolom-kolom pada R yang mengandung 1 utama.
Vektor-vektor kolom dari A yang bersesuaian adalah vektor-vektor
basis untuk rentang (S).
4. Menyatakan setiap vektor kolom dari R yang tidak mengandung 1
utama sebagai suatu kombinasi linear dari vektor-vektor kolom
sebelumnya yang mengandung 1 utama (dapat dilakukan melalui
inspeksi). Langkah ini menghasilkan suatu himpunan persamaan
ketergantungan yang melibatkan vektor-vektor kolom dari R.
Persamaan yang bersesuaian untuk vektor-vektor kolom dari A
menyatakan vektor-vektor yang tidak ada dalam basis tersebut
sebagai kombinasi linear dari vektor-vektor basis.
33
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Jika S = { v1, v2, . . . , vr} adalah himpunan takkosong vektor-vektor, maka
persamaan vektor k1v1 + k2v2 + . . . + krvr = 0 Memiliki paling tidak satu
solusi, yaitu: k1 = 0, k2 = 0, . . . , kr = 0 Jika ini satu-satunya solusi, maka S
di sebut sebagai himpunan bebas linear (linearly independent).
2. Jika V adalah suatu ruang vektor sebarang dan S = { v1 , v2 , vn} adalah
suatu himpunan vektor-vekto pada V maka S disebut basis untuk V jika
dua syarat berikut berlaku: (1) S bebas linear dan (2) S merentang V.
Suatu ruang vektor tak nol V disebut berdimensi terhingga jika terdiri dari
himpunan terhingga vektor-vektor (v1, v2, v3) yang membentuk suatu
basis. Jika tidak terdapat suatu himpunan semaacam ini, V disebut sebagai
berdimensi takterhingga. Selain itu, akan mengnggap ruang vektor nol
sebagai berdimensi terhingga.
3. Jika A adalah matriks m n, maka subruang dari Rn yang direntang oleh
vektor-vektor baris dari A disebut ruang baris (row space) dari A, dan
subruang dari Rm yang direntang oleh vektor-vektor kolom dari A disebut
ruang kolom (column space) dari A.
B. Saran
Setelah mempelajari Kebebasan Linear, Basis dan Dimensi, dan Ruang
Baris dan Ruang Kolom ini, diharapkan pembaca dapat memahami makalah ini
dalam kehidupan sehari-hari. Materi yang terdapat di dalam makalah ini hanya
sebagian kecil dari sekian banyak pengetahuan tentang Kebebasan Linear, Basis
dan Dimensi, dan Ruang Baris dan Ruang Kolom. Oleh karena itu, penyusun
mohon maaf dan mengharap kritik dan saran untuk perbaikan makalah ini.
34
DAFTAR PUSTAKA
Anton, Howard dan Chris Rorres. 2004. Aljabar Linear Elementer Versi Aplikasi.
Jakarta: Erlangga.
35