Professional Documents
Culture Documents
ACARA 5
ANALISA JENIS TEKSTUR DAN REAKSI MINERAL DALAM BATUAN METAMORF
Objektif praktikum
Mahasiswa diharapkan mengetahui dan memahami jenis tekstur sebagai
hasil reaksi mineral pada
kondisi tertentu, yang digunakan untuk mengetahui genesa terjadinya.
Materi berisikan beberapa jenis tekstur yang umum terdapat pada batuan
beku dan gunungapi,
disertai pendekatan untuk petrogenesanya
Durasi praktikum
Praktikum dilaksanakan dalam 100 menit, yang terbagi menjadi :
pembukaan (presensi) : 10 menit
review materi praktikum : 10 menit
Pre Test dan Kuis : 10 menit
Pengamatan sayatan : 60 menit
Penutupan dan tugas laporan : 10 menit
Target pencapaian praktikum
Mahasiwa mampu mengamati dan menentukan mineral-mineral beserta
teksturnya dalam 1 (satu)
conto sayatan tipis jenis batuan metamorf foliasi dan 1 (satu) sayatan tipis
jenis batuan metamorf
nonfoliasi
Referensi
1) Philpotts A.R., 1989, Petrografi of Igneous
and Metamorphic Rocks, Prentice-Hall, Inc,
Engewood Cliffs, New Jersey, 179 p.
2) Raith, MM., Raase. P., Reinhardt J., 2011,
Guide to Thin Section Microscopy
3) Mackenzie, W., S., Donaldson, C.H., Guilford,
C., 1982, Atlas of Igneous Rocks and their
Texture.
4) Best, M., G., 2003, Igneous and Metamorphic
Petrology, Blackwell Science Ltd, 760 p.
5) Butcher, K., and Graper, R., 2011,
Petrogenesis of metamorphic rock, 8 ed,
Springer,441 p.
BATUAN METAMORF
Perubahan
yang
terjadi
pada
proses
metamorfose:
Tekstur dan struktur, yang merefleksikan sejarah
pembentukannya, asosiasi mineral.
Tipe metamorfisme terbagi menjadi lokal dan kejadian regional, dengan penjabaran seperti tabel dibawah ini :
Tipe-tipe metamorfosa :
Metamorfosa termal/kontak : terjadi akibat perubahan (kenaikan)
temperatur (T), biasanya dijumpai di sekitar intrusi/batuan plutonik, luas
daerah kontak bisa beberapa meter sampai beberapa kilometer,
tergantung dari komposisi batuan intrusi dan batuan yang diintrusi,
dimensi dan kedalaman intrusi.
Metamorfosa regional/dinamo termal : terjadi akibat perubahan
(kenaikan) tekanan (P) dan temperatur (T) secara bersama-sama,
biasanya terjadi di jalur orogen yang meliputi daerah yang luas,
perubahan secara progresiv dari P & T rendah ke P & T tinggi.
Metamorfosa kataklastik/kinematik/dislokasi : terjadi akibat sesar
yang menyebabkan terbentuknya zona hancuran, granulasi, breksi sesar
(dangkal), milonit, filonit (lebih dalam) kemudian diikuti oleh rekristalisasi.
Metamorfosa burial : terjadi akibat pembebanan, biasanya terjadi di
cekungan sedimentasi, perubahan mineralogi ditandai munculnya zeolit.
Metamorfosa lantai samudera : terjadi akibat pembukaan lantai
samudera (ocean floor spreading) di punggungan tengah samudera,
tempat dimana lempeng (litosfer) terbentuk.
Proses Metamorf
Metamorfisme batuan selalu berasosiasi dengan proses
dan perubahan, dengan efek perubahan terhadap batuan
adalah
Mineral dan kelompok mineral batuan sebelumnya sudah
tidak hadir lagi (hilang) tergantikan yang baru. Seperti
Gneis metapeliik dengan komposisi awal Sil+Grt+Bt
berubah menjadi Crd+Grt+Bt dengan penambahan kuarsa
dan feldspar.
Kehadiran relative suatu mineral terhadap lain nya seperti
Crd berlimpah terhadap Grt + Bt.
Berubah komposisi suatu mineral seperti Fe pada garnet
Struktr batuan berubah, seperti sebaran Bioti yang acak
(random) menjadi parallel / sejajar
Komposisi keseluruhan batuan bisa berubah dengan
penambahan dan pengurangan komponen seperti
pemindahan K2O, MgO dan FeO pada larutan batuan
Grt+Crd+Bt karena pembentukan Silimanit.
Tekstur porfiroblastik
Tekstur poikiloblastik
ACARA 6
ANALISA PETROGRAFI DAN
PETROGENESA BATUAN
METAMORF
Objektif praktikum
Mahasiswa diharapkan mengetahui dan memahami jenis klasifikasi
batuan metamorf dengan
melihat tekstur dan struktur sebagai hasil reaksi mineral pada kondisi
tertentu, yang digunakan
untuk mengetahui genesa terjadinya.
Materi berisikan beberapa jenis tekstur dan struktur, serta mineral
indeks yang umum terdapat
pada batuan metamorf, disertai pendekatan untuk petrogenesanya
Durasi praktikum
Praktikum dilaksanakan dalam 100 menit, yang terbagi
menjadi :
pembukaan (presensi) : 10 menit
review materi praktikum : 10 menit
Pre Test dan Kuis : 10 menit
Pengamatan sayatan : 60 menit
Penutupan dan tugas laporan : 10 menit
Fasies metamorfik
Dilihat dari kehadiran kumpulan mineral pada batuan
yang berasosiasi, yang terjadi pada kondisi
metamorfisme yang sama (P-T menurut Escola, 1915).
Metamorfik fasies awalnya tidak dibuat sebagai nama
batuan, namun dalam perkembangannya menjadi nama
batuan.
Fasies ini dibuat dengan konsep termodinamika
mineral di batuan.
Namun terdapat beberapa kondisi batuan yang tidak
menunjukan mineralogi sesuai dengan fasiesnya, contoh
metapelites yang berada pada kondisi subgreenschist
facies atau metacarbonates yang hadir pada kondisi
eclogite facies. Metamorfik fasies memiliki dua variable,
yaitu : Tekanan lithostatis dan suhu.
Bentuk Kristal
Terbagi menjadi Euhedra, subhedra, dan anhedra
KLASIFIKASI