You are on page 1of 26

BAB 1 GERAK

A. Pengertian Gerak
1.
2.
3.
4.

gerak; bergerak; semu.


kelajuan; kelajuan; 5.
gerak lurus beraturan; gerak lurus berubah beraturan.
2; nol; benda diam; CD.

B. Gerak Lurus Beraturan


Diskusi
1.

Ticker timer adalah alat yang digunakan untuk mencatat atau mendeteksi
kecepatan suatu benda.

2.
v

3.

t
4.

s = v t
Dengan s = jarak yang ditempuh; v = kecepatan rata-rata; dan t = waktu
yang dibutuhkan.

Analisis Kasus
1. Diketahui:
v = 10 m/s
t = 2 menit = 120 s
Ditanyakan: s = ?
Jawaban: s = v t = 10 x 120 = 1.200 m.
2.

Diketahui:
t2 = 06.55
t1 = 06.35
s = 6,5 km = 6.500 m
Ditanyakan: v = ?
Jawaban: t = t2 t1 = 20 menit = 1.200 s
v = s/t = 6.500/1.200 = 5,42 m/s.

3.

Diketahui:

v1 = 36 km/jam

t1 = 10 menit = 1/6 jam


v2 = 54 km/jam
t2 = 5 menit = 1/12 jam
Ditanyakan: s total = ?
Jawaban:

s = v1 t1 + v2 t2
= 36 x 1/6 + 54 x 1/12
= 10,5 km

4.

Diketahui: v = 5 m/s
t = 5 s
v2 = 5 m/s
t = 1 menit = 60 s
Ditanyakan: s = ?
Jawaban: s
= v t + v2 t
= 5 m/s x 5 s + 5 m/s x 60 s
= 25 m + 300 m
= 325 m
C. Gerak Lurus Berubah Beraturan
kecepatan; waktu; kecepatan; 10; 10; 0; gerak; 2; 2,15 (perlambatan).

BAB 2 PENGAMATAN GEJALA ALAM


A. Komponen Biotik dan Abiotik
1.
Komponen Biotik
Ikan
Kerbau
Cacing
Pohon
manusia

Komponen Abiotik
Tanah
Udara
Cahaya
Air
Asap
pupuk

2. Makhluk hidup; benda tak hidup


3. Tabel 1. Komponen biotik dan abiotik di lingkungan sekitar
N
o.
1.
2.
3.
4.
5.

Komponen Biotik
Lalat
Nyamuk
Bunga
Rumput
Semut

Komponen Abiotik
Api
Cahaya matahari
Air
Udara
panas

B. Gejala Alam Biotik dan Abiotik


1.
Gejala Alam Biotik
Gejala Alam Abiotik
Kambing menyusui anaknya
Sinar matahari yang
Bunga mekar di pagi hari
menyengat
Pohon menggugurkan
Hujan turun
Air sungai mengalir deras
daunnya
Daun menggulung ketika
Angin bertiup kencang
Tanah longsor
disentuh
Air membeku menjadi es
Kecambah tumbuh ke arah
datangnya cahaya
2. Keadaan
makhluk hidup atau disebut komponen biotik; keadaan alam (benda
Biji berkecambah
tak hidup) atau disebut komponen abiotik.
3. Tabel 2. Gejala alam biotic dan abiotik yang teramati
No
.
1.
2.
3.
4.
5.

Gejala Alam Biotik

Ayam bertelur
Tanaman berbunga
Manusia melahirkan
Autotomi pada cecak
Anjing menjulurkan lidah ketika
udara panas
6. Kaktus memiiki daun berupa selaput
atau duri
7. Belalang memiliki bentuk tubuh mirip
daun
C. Metode Ilmiah
1. Observasi
Permasalahan
Hipotesis

Gejala Alam Abiotik


Ombak
Es mencair
Gerhana matahari
Matahari terbit atau terbenam
Aliran sungai
Angin bertiup kencang
Turunnya hujan

Eksperimen
Pohon pisang yang diberikan pupuk tumbuh lebih subur dibandingkan pohon
yang tidak diberikan pupuk
2. Urutan langkah metode ilmiah
Metode Ilmiah
Observasi
Perumusan Masalah
Hipotesis
Eksperimen
Kesimpulan

BAB 3 PERALATAN KERJA ILMIAH DAN KESELAMATAN KERJA


A. Mikroskop Cahaya
1. Komponen-komponen mikroskop cahaya
1. lensa okuler
5. Meja benda
2. Pengatur focus
6. Penjepit gelas benda
3. Pemutar lensa objektif
7. Diafragma
4. lensa objektif
8. Cermin
2. Tabel 1. Komponen mikroskop cahaya dan fungsinya
Komponen mikroskop
Fungsi
Lensa okuler
Memperbesar dan memfokuskan bayangan objek ke
mata pengamat
Lensa objektif
Memberbesar objek agar terlihat oleh lensa okuler
Pengatur focus
Mengatur jarak antara lensa dengan objek
pengamatan
Cermin
Memantulkan cahaya yang diarahkan ke objek
pengamatan
Penjepit gelas benda
Menjepit gelas objek agar tidak mudah bergeser
Meja pengamatan
Tempat untuk meletakkan objek pengamatan
Diafragma
Mengatur intensitas cahaya yang dipantulkan ke
objek pengamatan
Pemutar lensa objektif
Mengatur lensa objektif yang akan dipakai
3. (1) Pembesaran 100x
(2) Pembesaran 400x
(3) Pembesaran 1000x
4. Cermin; diafragma; meja pengamatan; penjepit gelas benda; lensa objektif;
lensa okuler; pengatur fokus; pemutar lensa objektif.
B. Peralatan Pendukung untuk Pengamatan Ilmiah
1. pipet
Tabung reaksi
Gunting
Spatula
Neraca
Pisau bedah
Gelas ukur
Pinset
Cawan petri
Tabung Erlenmeyer
Mortar
bunsen
2.
a) Nama : Erlenmeyer
b) Nama : Gunting
Fungsi :
Fungsi : untuk memotong
Untuk
menyimpan
dan
memanaskan larutan
Menampung
filtrat
hasil
penyaringan
Menampung titran (larutan
yang dititrasi) pada proses

c) Nama : Gelas kimia (beaker)


Fungsi :
Untuk
mengukur
volume
larutan
yang
tidak
memerlukan tingkat ketelitian
yang tinggi
Menampung zat kimia
Memanaskan cairan
Media pemanasan cairan

d) Nama : Pisau bedah


Fungsi :
untuk menguliti objek yang
dibedah, memotong bagianbagian tubuh dan sebagainya.

e) Nama : Mortar (lumpang) dan


alu
Fungsi
: Menghaluskan atau
menggerus zat.

f) Nama : Pipet tetes


Fungsi
: untuk mengambil
cairan
dalam
skala
tetesan kecil.

C. Organisme Hidup
Diskusi
1. Agar intensitas cahaya bisa maksimal dilakukan dengan mengarahkan
cermin ke sumber cahaya
dan mengatur diafragma untuk mendapatkan intensitas cahaya yang tepat
Bila cahaya ketika pengamatan tidak maksimal maka objek tidak akan
terlihat dengan jelas
2. Cara agar kita dapat mengamati objek dengan jelas yaitu dengan mengatur
lensa objektif pada pembesaran yang sesuai dan mengatur jarak antara lensa
dan objek pengamatan dengan pengatur fokus hingga didapatkan bayangan
yang tajam
3. Untuk mengamati objek dengan pembesaran yang lebih kuat maka kita harus
memilih lensa objektif dengan pembesaran yang lebih tinggi. Untuk memilih
lensa objektif dilakukan dengan memutar pemutarnya.
4. Ya, terdapat perbedaan.
5. Cawan petri, pipet, gelas objek.
D. Faktor Keselamatan Kerja
1. Menggunakan jas laboratorium
Menggunakan kacamata pelindung
Mencuci tangan setelah percobaan
Membaca prosedur secara keseluruhan sebelum percobaan
Menggunakan sarung tangan
Menggunakan sandal
2. Peralatan pelindung serta fungsinya
Nama alat
Fungsi
Topi pelindung
Melindungi kepala dari tertimpa benda jatuh, terbentur
benda keras, rambut terlilit benda berputar, atau dari

Kacamata
pelindung
Sarung tangan
Masker
Jas laboratorium

bahan berbahaya.
Melindungi mata dari cipratan bahan kimia atau logam
cair, debu, katalis powder, proyektil, gas, uap dan
radiasi.
Melindungi tangan dari temperatur ekstrim, benda
tajam, tertimpa benda berat, sengatan listrik, bahan
kimia, infeksi kulit.
Perlindungan pernapasan dari debu, uap, gas,
kekurangan oksigen (oxygen defiency).
Melindungi tubuh dari temperatur ekstrim, cuaca buruk,
cipratan bahan kimia atau logam cair, semburan dari
tekanan yang bocor, penetrasi benda tajam, dust
terkontaminasi

3. Perilaku yang berkaitan dengan penggunaan alat laboratorium agar


keselamatan kerja tetap terjaga
Kategori
Contoh peralatan
Perilaku untuk keselamatan kerja
Bisa terbakar
Minyak
tanah, Tidak menempatkan bahan di dekat
alkohol, kerosin
api dan tidak memanaskannya secara
langsung
Barang pecah Gelas
ukur,
gelas Menempatkannya
di
lemari
belah
kimia, Erlenmeyer
penyimpan dan tidak meletakkannya
sembarangan
Benda tajam
Pisau, gunting
Tidak meletakannya sembarangan
dan
berhati-hati
dalam
menggunakannya
5. Simbol pada peralatan laboratorium
Simbol
Makna simbol
Contoh peralatan atau bahan kimia
a.
Mudah terbakar
Minyak tanah, kerosin, minyak terpentin,
aseton, dan alkohol
b.
Mudah meledak
Campuran hidrogen dan oksigen; asam
nitrat bila bereaksi dengan pelarut seperti
aseton, etanol, dietil eter, dll; 2,4,6-trinitro
toluena (TNT)
c.
Radioaktif
Karbon radioaktif, uranium, dan plutonium
d.
Beracun
Merkuri, sianida, gas klorin, hidrogen
sulfida, nitrobenzene, atripin
e.
Benda tajam
Gunting, pisau bedah
f.
Barang pecah belah
Gelas ukur, gelas kimia, Erlenmeyer
g.
Korosif
Asam dan basa kuat, misalnya asam
hidroklorida, asam sulfur, asam nitrat,
sodium
hidroksida,
serta
potassium
hidroksida

BAB 4 CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP


A. Ciri-Ciri Makhluk Hidup
1. Tabel 1. Identifikasi makhluk hidup dan benda tak hidup
No Makhluk hidup/benda tak Ciri-ciri makhluk hidup yang
.
hidup
teramati
1. Makhluk hidup
Tumbuh
2. Makhluk hidup
Bergerak
3. Makhluk hidup
Berkembang biak
4. Benda tak hidup
5. Makhluk hidup
Memerlukan makanan
6. Makhluk hidup
Bergerak
7. Benda tak hidup
8. Makhluk hidup
Peka terhadap rangsang
9. Makhluk hidup
Bergerak kea rah datangnya
cahaya
10 Makhluk hidup
bergerak
.
2. Gejala alam yang menunjukkan ciri-ciri makhluk hidup
Ikan berenang mengejar mangsanya
Bakteri membelah diri
Manusia mengeluarkan keringat
Daun putrid malu menutup ketika disentuh
Bunga matahari mengarah ke matahari
Cicak memutuskan ekornya
Akar pohon menyerap unsure hara dari tanah
Ikan bernapas dengan insangnya
3. Ciri-ciri makhluk hidup
Bernapas
Bergerak
Memerlukan makanan
Tumbuh
Berkembang biak
Peka terhadap rangsangan
Mengeluarkan zat sisa
Adaptasi
Memerlukan suhu tertentu
4. Bernapas; paru-paru; burung, tikus, monyet; insang; paru-paru, mamalia
5. Gerak berpindah dari satu tempat ke tempat lain
Kaki
Ikan
Burung; sayap
6. Gerakannya lambat; tumbuh, menerima rangsang, dan
7. Mengkonsumsi tumbuhan atau hewan lainnya; fotosintesis; klorofil

8. Peka terhadap rangsang; penciuman yang peka pada anjing


9. Table 2. Identifikasi cirri-ciri makhluk hidup pada manusia
No.
1.
2.
3.
4.
5.

Ciri-ciri
makhluk
hidup
Bergerak
Berkembang biak
Peka
terhadap
rangsang
Tumbuh

6.

Memerlukan
makanan
Respirasi

7.

Ekskresi

Peristiwa
yang
terjadi
pada
manusia
Berjalan dan berlari
Melakukan perkawinan
Mendengar (telinga peka terhadap
rangsang suara)
Bayi menjadi anak kecil remaja
dewasa
Mengkonsumsi makanan untuk
memenuhi kebutuhan energy
Menghirup dan menghembuskan
udara
Buang air kecil; menghembuskan
udara berupa CO2

10.Berkembang biak.
B. Perbedaan Antara Makhluk Hidup dan Benda Tak Hidup
Makhluk
Ciri-ciri
hidup/Ben
Bernaf
Berger
Tumbu Bereproduk Memerluka
da
tak
as
ak
h
si
n makanan
hidup
Serumpun

bambu
Sekelomp

ok pohon
pisang
Meja
Kendaraa
n
bermotor

Ikan
Jamur
yang

tumbuh di
makanan
basi
Hewan

peliharaa
n

Iritabilit
a

Mengeluark
an zat sisa

BAB 5 KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP


A. Karakteristik Makhluk Hidup
Berjalan dengan empat
kaki
Kambing
Harimau
kucing

Bisa terbang
Burung elang
Burung hantu

Pemakan daging
Burung elang
Ular
Harimau
Kucing
Burung hantu

Mempunyai cakar
Burung elang
Harimau
kucing

Menyuntikkan bisa
ular

Menyusui anak
Kambing
Harimau
kucing

1. Harimau; burung hantu; ular


2. Familia
3. Berjalan dengan empat kaki dan menyusui anak; kelompok yang sama, yaitu
kelas Mamalia
4. Tanaman; Plantae; Animalia; diamati
5. ukuran tubuh
lingkungan tempatnya hidup
manfaatnya
jenis makanannya
B. Sistem Klasifikasi
1. Klasifikasi makhluk hidup; Carolus Linnaeus
2. Melihat persamaan dan perbedaan struktur tubuh; mempermudah mengenali,
membandingkan, dan mempelajari
3. Monera, Protista, Fungi, Animalia, dan Plantae; Monera, Archaebacteria dan
Eubacteria
4. Takson
Urutan tingkatan klasifikasi tumbuhan, mulai dari yang terendah, yaitu:
Spesies
Class
Genus
Divisi
Familia
Kingdom
Ordo
Urutan tingkatan klasifikasi hewan, mulai dari yang terendah, yaitu:
Spesies
Class
Genus
Filum
Familia
Kingdom
Ordo

5. Binomial nomenklatur, dua kata latin atau yang dilatinkan; Genus; jenis, garis
bawah; Giraffa camelopardalis atau Giraffa camelopardalis
C. Klasifikasi Makhluk Hidup
3. Sistem klasifikasi (sumber: http://www.itis.gov)
Kucing
Urutan Takson
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Karnivora
Famili
: Felidae
Genus : Felis
Spesies
: Felis
silvestris

Penyu hijau
Urutan Takson
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Reptil
Ordo
: Testudines
Famili
: Cheloniidae
Genus : Chelonia
Spesies
: Chelonia
mydas

Orang utan
Urutan Takson
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Primata
Famili
: Hominidae
Genus : Pongo
Spesies
: Pongo
pygmaeus

Burung kakatua
Urutan Takson
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Aves
Ordo
: Psittaciformes
Famili
: Psittacidae
Genus : Cacatua
Spesies
: Cacatua
alba

Gajah
Lalat buah
Urutan Takson
Urutan Takson
Kingdom : Animalia
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Filum
: Arthropoda
Kelas
: Mammalia
Kelas
: Insecta
Ordo
: Proboscidea
Ordo
: Diptera
Famili
: Elephantidae
Famili
: Drosophilidae
Genus : Elephas
Genus : Drosophila
Spesies
: Elephas
Spesies
: Drosophila
maximus
melanogaster
4. Hewan yang kekerabatannya paling dekat yaitu kucing, orang utan, dan gajah
karena termasuk ke dalam satu kelas, yaitu Mammalia
5. Lalat buah memiliki kekerabatan paling jauh dengan hewan lainnya karena
termasuk ke dalam filum Arthropoda, sedangkan yang lainnya termasuk filum
Chordata.

BAB 6 KEANEKARAGAMAN SISTEM ORGANISASI KEHIDUPAN


A. Sel, Jaringan, Organ, dan Sistem Organ
1. (a) jaringan
(b) sel
(c) sistem organ
(d) organ
(e) jaringan
(f) organ
(g) jaringan
(h) sistem organ
(i) jaringan
2. Sel
: Satuan (unit) kehidupan terkecil dari makhluk hidup
Jaringan
: Kumpulan sel sejenis dan memiliki fungsi sama dalam tubuh
makhluk hidup multi
Seluler
Organ : unit fungsional dan anatomi sebagian besar organisme multiseluler,
terdiri atas paling
sedikit dua jenis jaringan, menyatu sedemikian rupa sehingga dapat
melakukan satu atau lebih fungsi dalam organisme tersebut.
Sistem organ : bentuk kerjasama antar organ untuk melakukan fungsi - fungsi
yang lebih kompleks lagi sehingga proses yang berlangsung di
dalam tubuh suatu organisme dapat berjalan dengan baik sesuai
aktivitas hidup organisme yang bersangkutan
B. Organel-Organel Sel Hewan dan Tumbuhan
1.

Organel sel hewan


1. Nukleoplasma
2. retikulum endoplasma
3. Ribosom
4. Vakuola
5. Badan golgi
6. membran sel
7. mitokondria
8. nukleolus (anak inti)
9. Nukleus
10.Sitoplasma

Organel sel tumbuhan


1. Dinding sel
2. Vakuola
3. Nukleoplasma
4. membran sel
5. Badan golgi
6. Kloroplas
7. Ribosom
8. retikulum endoplasma
9. Nucleolus
10.Nucleus
11.Sitoplasma
12.Mitokondria

2. Organel sel tumbuhan yang tidak dimiliki hewan: dinding sel, kloroplas
Organel sel hewan yang tidak dimiliki tumbuhan: sentrosom

3. Tabel 2. Ciri-ciri dan fungsi organel sel hewan dan tumbuhan


Organel
Dinding sel

Ciri-ciri
Tersusun atas selulosa
sehingga tebal dan kuat

membran sel

Terdiri dari 2 lapisan yang


tersusun atas lipoprotein
Cairan kental yang ada di
antara membran dan inti
sel

Sitoplasma

Nukleus
Nukleolus

Mitokondria

Badan Golgi

Retikulum
endoplasma
Ribosom

Berbentuk bulat atau


lonjong; letaknya agak di
tengah sel
berbentuk seperti bola,
dan
melalui
mikroskop
elektron
nukleolus
ini
tampak
sebagai
suatu
massa yang terdiri dari
butiran
dan
serabut
berwarna
pekat
yang
menempel pada bagian
kromatin
berbentuk elips dengan
diameter 0,5 m dan
panjang 0,5 1,0 m.
Struktur mitokondria terdiri
dari empat bagian utama,
yaitu
membran
luar,
membran dalam, ruang
antar
membran,
dan
matriks yang terletak di
bagian dalam membran
berupa berkas kantung
berbentuk cakram yang
bercabang
menjadi
serangkaian
pembuluh
yang
sangat
kecil
di
ujungnya;
terdiri
atas
ruanganruangan
kosong
yang
ditutupi dengan membran
dengan ketebalan 4 nm
berdiameter sekitar 20 nm
serta terdiri atas 65% RNA
ribosom (rRNA) dan 35%

Fungsi
memberikan dukungan,
perlindungan dan penyaring
(filter) bagi struktur dan fungsi
sel sendiri; mencegah kelebihan
air yang masuk ke dalam sel.
Mengatur keluar dan masuknya
zat dari dan ke dalam sel
Tempat terdapatnya
sitoskeleton, berbagai organel
dan vesikuli, serta sitosol yang
berupa cairan tempat organel
melayang-layang di dalamnya
Pusat pengatur seluruh kegiatan
sel
mensintesis berbagai macam
molekul RNA (asam
ribonukleat) yang digunakan
dalam perakitan ribosom.

Sebagai tempat respirasi sel


yang menghasilkan energi
dalam bentuk ATP

Membentuk kantung (vesikula)


untuk sekresi; Membentuk
membran plasma; Membentuk
dinding sel tumbuhan;
membentuk lisosom.
Tempat pembentukan lemak
dan menghubungkan inti sel
dengan sitoplasma
menerjemahkan mRNA untuk
membentuk rantai polipeptida
(yaitu protein) menggunakan

Sentrosom

Kloroplas

Vakuola

protein ribosom (disebut asam amino yang dibawa oleh


Ribonukleoprotein
atau tRNA pada proses translasi.
RNP).
terdiri dari dua sentriol Dalam pembelahan sel
(sepasang sentriol) yang
terjadi ketika pembelahan
sel,
umumnya
berbentuk Berperan dalam fotosintesis
cakram (kira-kira 2 x 5
mm, kadang-kadang lebih
besar).
Pada sel daun dewasa, Sebagai mekanisme pertahanan
vakuola
mendominasi karena bergantung pada
sebagian besar ruang sel kemampuan vakuola menjaga
sehingga
seringkali
sel konsentrasi zat-zat terlarut di
terlihat
sebagai
ruang dalamnya
kosong

C. Jaringan Manusia dan Tumbuhan


1. Jaringan yang terdapat pada manusia, yaitu:
Jaringan epitel
Jaringan otot
Jaringan saraf
Jaringan pengikat
Jaringan penyokong
2. Nama jaringan
a) Jaringan epitel silindris
b) Jaringan otot lurik
c) Jaringan saraf
d) Jaringan tulang rawan
3. Epitel; epitel pipih, epitel kubus, epitel silindris
4. Tabel 3 Gambar, fungsi, dan letak dari berbagai jaringan epitel
Gambar
(a) jaringan epitel
pipih

(b) Jaringan epitel


kubus

(c) jaringan epitel


silindris

Fungsi
a. Pelapis bagian dalam
rongga dan saluran
(endothelium)
b. Tempat difusi zat
c. Tempat infiltrasi zat
d. Tempat osmosis zat
a. Lapisan pelindung atau
proteksi
b. Tempat penyerapan zat
(absorbsi)
c. Penghasil mucus (lendir) /
sekresi
a. Lapisan pelindung
(proteksi)
b. tempat penyerapan zat (

Letak
Pembuluh darah, rongga
mulut

Ginjal

usus

absorbsi)
c. Tempat difusi dan absorbsi
zat
d. Melicinkan
5. Otot; sebagai penggerak tubuh; jaringan otot polos, jaringan otot lurik, jaringan
otot jantung
6. Tabel 4. Gambar, sifat, dan letak berbagai jaringan otot
Gambar
(a) Jaringan otot lurik

(b) Jaringan otot polos

(c) Jaringan otot jantung

Sifat
Bentuk panjang dan
silindris seperti
serabut
Banyak terdapat inti
sel di tepi sel
Bentuk seperti
gelendong, dengan
ujung yang meruncing
Inti sel hanya ada satu
dan terletak di tengah
sel
Bentuk panjang,
silindris, dan
bercabang-cabang
Banyak terdapat inti
sel di tengah

Letak
Pada tulang rangka

Pada organ dalam tubuh,


misalnya saluran
pencernaan, pembuluh
darah, saluran
pernapasan, saluran
kelamin dan dinding
rahim
Pada jantung

7. Saraf; neuron; menerima dan meneruskan rangsangan


Bagian-bagian sel saraf dan fungsinya
1. Dendrit. Fungsi: membawa rangsangan ke badan sel
2. Akson. Fungsi: membawa rangsangan dari badan sel ke sel
saraf lainnya
3. Badan sel. Fungsi: membangkitkan energy untuk
8. Tabel 5. Berbagai jenis jaringan ikat dengan materi atau sel yang menyusunnya
beserta fungsinya
Jenis jaringan ikat
Jaringan tulang

Materi atau sel penyusun


Sel-sel tulang (osteosit)

Jaringan tulang
rawan

Sel-sel tulang rawan


(kondrosit), bahan dasar
(matriks)

Fungsi
melindungi alat-alat tubuh
dan tempat melekatnya otot
kerangka.
menyokong kerangka tubuh.

Jaringan ikat
longgar
Jaringan darah

Kumpulan sel mast, sel


makrofag, sel fibroblast, sel
lemak, serat kolagen, dan
serat elastin
Sel darah dan plasma darah

Jaringan lemak

Sel-sel lemak

membungkus organ-organ
tubuh, pembuluh darah dan
saraf.
Mengedarkan zat-zat ke
seluruh tubuh
Bantalan lemak yang
terdapat di antara alat-alat
tubuh; penimbun cadangan
lemak

9. Jaringan yang terdapat pada tumbuhan, yaitu:


Jaringan meristem
Jaringan epidermis
Jaringan parenkim
Jaringan penyokong
Jaringan pengangkut
10.Selalu membelah diri; ujung batang, kuncup, cambium, dan ujung akar;
melindungi jaringan lainnya; dasar; bunga karang; sebagai penunjang berdirinya
tumbuhan; jaringan kolenkim, sebagai penunjang berdirinya tumbuhan; xylem
(pembuluh kayu), mengangkut air dan zat hara dari akar ke daun; mengangkut
zat makanan dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.

D. Organ Manusia dan Tumbuhan


2.

Organ Manusia
Mata
Lambung
Telinga
Paru-paru
Hidung
Hati
Otak
Lidah
Ginjal
Jantung

Organ tumbuhan
Akar
Batang
Daun

3. Tabel 6. Jenis dan fungsi organ manusia serta jaringan penyusunnya


No
.
1.
2.

Jenis organ

Fungsi

Jaringan penyusun

Paru-paru
Lambung

Alat pernapasan
tempat di mana makanan

Jaringan otot dan saraf


Jaringan epitel, jaringan otot

3.

Usus halus

4.

Usus besar

5.

Hati

dicerna dan sejumlah kecil


sari-sari makanan diserap
Tempat pencernaan dan
penyerapan makanan
menyimpan dan eliminasi
sisa makanan,
menjaga keseimbangan
cairan dan elektrolit,dengan
cara menyerap air
mendegradasi bakteri.
Tempat menawarkan racun
yang terbentuk dalam tubuh;
merombak sel darah merah
yang sudah tua

polos, jaringan pengikat


Jaringan epitel dan jaringan
penyokong
Jaringan epitel

Jaringan otot dan saraf

4. Tabel 7. Jenis dan fungsi organ tumbuhan serta jaringan penyusunnya


No
.
1.

Jenis
organ
Daun

Fungsi

Jaringan penyusun

Sebagai tempat fotosintesis

2.

Batang

3.

Akar

Mengangkut air dan zat-zat


hara dari akar ke daun, serta
mengedarkan makanan dari
daun ke seluruh bagian
tumbuhan. Selain itu juga
sebagai tempat menyimpan
bahan makanan cadangan
Penyerap air dan zat hara
(mineral); organ pernapasan,
menunjang, dan memperkokoh
beridirinya batang serta
tempat menyimpan cadangan
makanan.

Jaringan epidermis, jaringan


tiang, jaringan bunga karang,
jaringan xylem, dan jaringan
floem
Jaringan epidermis, jaringan
parenkim, jaringan korteks,
jaringan xylem, dan jaringan
floem

Jaringan epidermis, jaringan


parenkim, jaringan xylem, dan
jaringan floem.

E. Sistem Organ Manusia dan Tumbuhan


1. (a) pernapasan (b) pencernaan
(c) rangka
2. Sistem organ pada tubuh manusia
sistem otot
sistem saraf
sistem hormon
sistem transportasi
sistem ekskresi
3. Organ yang berperan dalam sistem pencernaan.
Rongga mulut
Esophagus
Lambung

Hati
Kantung empedu
Pankreas
Duodenum
Kolon
rektum
Anus
4. Sistem organ pada tumbuhan
sistem fotosintesis
sistem pembuluh angkut
5. Organ tumbuhan yang termasuk sistem taruk
Batang
Daun
Bunga

BAB 7 INTERAKSI DAN PELESTARIAN EKOSISTEM


A. Ekosistem dan interaksinya
1. (a) pantai
(b) sawah
(c)hutan
(d) padang pasir
(e) laut
2. Jenis-jenis ekosistem
ekosistem padang rumput
ekosistem danau
ekosistem hutan gugur
ekosistem sungai
ekosistem terumbu karang
ekosistem laut
ekosistem sabana
ekosistem estuaria
ekosistem taiga
ekosistem lamun
ekosistem tundra
ekosistem laut dalam
3. individu; populasi; habitat; komunitas; air, tanah, udara, cahaya matahari, suhu,
kelembaban; ekosistem
4. Pola interaksi organisme
Simbiosis mutualisme, yaitu cara hidup bersama antara dua jenis
organisme yang berbeda dan saling menguntungkan. Contoh: antara
lebah dan bunga
Simbiosis parasitisme, yaitu cara hidup bersama antara dua jenis
organisme, yang satu mendapatkan keuntungan sedangkan yang lain
dirugikan. Contoh: benalu dan tumbuhan inang
Simbiosis komensalisme, yaitu cara hidup bersama antara dua jenis
organisme yang berbeda, organism yang satu mendapatkan keuntungan,
sedangkan yang lain tidak untung tetapi juga tidak rugi. Contoh: ikan
remora dengan ikan hiu
Kompetisi, yaitu kedua pihak saling merugikan, biasanya terjadi melalui
kompetisi dalam memperebutkan makanan. Contoh: populasi kambing
dengan populasi sapi di padang rumput
Netralisme, yaitu kedua pihak tidak saling diuntungkan maupun
dirugikan. Contoh: capung dengan sapi
Predasi, yaitu hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator).
Contoh: singa dengan mangsanya kijang
5. a.
Gangga
ng

Udan
g

Fitoplankt
on

Ikan
kecil
Zooplank
ton

Ikan
besar

b.
Gangga
ng

Ikan
kecil

Ikan
besar

Fitoplankt
on
Fitoplankt
on

Zooplank
ton
Zooplank
ton

Ikan
kecil
Udang

Ikan
besar
Ikan
besar

6. Tabel 2. Tingkat trofik makhluk hidup


Tingkat trofik
Produsen
Konsumen tingkat I
Konsumen tingkat II
Konsumen tingkat
tiga

Jenis organism
Ganggang dan fitoplankton
Ikan kecil dan zooplankton
Ikan kecil, ikan besar, dan
udang
Ikan besar

Interaksi antara zooplankton dan fitoplankton disebut predasi. Contoh lain dari
pola interaksi tersebut pada rantai makanan di atas adalah antara udang
dengan zooplankton dan ikan besar dengan ikan kecil. Pola interaksi udang dan
ikan kecil disebut kompetisi. Satu jenis pola interaksi lainnya yang tidak tampak
pada ekosistem data di atas adalah simbiosis yang terbagi lagi menjadi
simbiosis mutualisme, simbiosis parasitisme, dan simbiosis komensalisme.
7. a. Pada populasi rusa terjadi peningkatan, yaitu jumlah rusa menjadi 40. Hal ini
dikarenakan jumlah
pemangsanya (singa) berkurang.
b. Populasi rumput menjadi semakin sedikit dikarenakan pemangsanya (rusa)
mengalami peningkatan jumlah
c. Apabila perburuan singa terus terjadi maka jumlah singa akan berkurang. Hal
ini menyebabkan populasi rusa meningkat karena pemangsanya hanya
sedikit. Meningkatnya jumlah rusa menyebabkan berkurangnya jumlah
rumput. Akibatnya pada populasi rusa terjadi kompetisi di antara sesama
rusa untuk memperoleh rumput sebagai sumber makanannya.
Kesimpulan: jumlah singa menurun menyebabkan jumlah rusa meningkat.
Meningkatnya jumlah rusa mengakibatkan jumlah rumput berkurang.
8. a. Apabila curah hujan meningkat maka populasi rumput juga akan meningkat
dan sebaliknya.
Maka garis grafik populasi rumput sesuai dengan grafik curah hujan
b. Apabila jumlah rumput meningkat, maka populasi rusa sebagai konsumen
tingkat I akan meningkat. Rusa kemudian dimangsa oleh singa sebagai
konsumen tingkat II sehingga populasinya akan menurun.

Kesimpulan: Terdapat hubungan antara komponen biotik dan abiotik, dalam hal
ini antara jumlah rumput (produsen) dan curah hujan. Perubahan jumlah
produsen akan diikuti oleh perubahan jumlah konsumen tingkat I (rusa) dan
konsumen tingkat II (singa).
B. Keanekaragaman Makhluk Hidup
1. (a) Animalia
(b) Plantae (c) Fungi
(d) Plantae (e) Protista (e) Monera
2. Tabel 4. Jenis, cirri-ciri, dan contoh organism kelima kingdom makhluk hidup
Kingdom
Plantae
Animalia
Monera
Protista

Fungi

Ciri-ciri
Sel eukariotik; memiliki kloroplas
sehingga
dapat
membuat
makanannya sendiri
Sel
eukariotik;
tidak
dapat
membuat makanannya sendiri
Tubuhnya merupakan sel tunggal
(uniseluler),
inti
sel
tidak
bermembran (prokariotik)
Sel eukariotik; tubuh uniseluler
atau multiseluler tetapi tidak
berdiferensiasi; memiliki sifat
antara hewan dan tumbuhan
Tidak
menghasilkan
klorofil,
bersifat saprofit atau parasit, inti
sel bermembran (eukariotik), bisa
menghasilkan antibiotic

Contoh organism
Lumut, tumbuhan paku, pohon
mahoni
Semua hewan, yaitu invertebrate
dan vertebrata
Bakteri dan ganggang hijau biru
(Cyanobacteria)
Amoeba, Euglena, Paramecium

Semua jamur, kecuali jamur


lender (Myxomycota) dan jamur
air (Oomycota)

3. Vertebrata; yang tidak punya tulang belakang atau invertebrate; Tracheophyta,


Thallophyta; tumbuhan paku, tumbuhan berbiji
4. Parasit atau saprofit; Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan
Deuteromycetes
5. Klorofil, fotosintesis; rumput dan ganggang; bakteri, jamur; kambing, rusa, sapi,
kerbau, dan jerapah; singa, harimau, serigala, burung elang, dan kucing.
C. Pentingnya Keanekaragaman Makhluk Hidup dalam Pelestarian
1. Apabila terjadi penebangan hutan maka akan terjadi gangguan keseimbangan
ekosistem. Penebangan hutan menyebabkan berkurangnya jumlah pohon yang
merupakan produsen dalam ekosistem. Menurunnya jumlah produsen akan
mempengaruhi jumlah konsumen karena sumber makanannya berkurang.
2. a. Jika kelinci mengalami kepunahan maka jumlah pemangsanya yaitu harimau
akan menurun.
Namun jumlah rumput akan meningkat.
b. Apabila kupu-kupu mengalami kepunahan maka tumbuhan yang
penyerbukannya memerlukan
bantuan serangga bisa berkurang.

3. Jika perusakan hutan hujan tropis terus berlangsung dapat menyebabkan


dampak sebagai berikut:
Pohon-pohon besar dan kecil ditebang dan tidak ada regenerasi sehingga
dapat menyebabkan banjir, kemarau, kekeringan
Kerusakan hutan memperparah pemanasan global
Spesies yang hidup pada hutan tersebut punah
4. In situ, yaitu hewan dan tumbuhan yang tetap berada di habitat aslinya dan
pelestarian ex situ, yaitu memindahkan individu yang dilestarikan dari habitat
aslinya untuk dipelihara di tempat lain; in situ; ex situ
5. Upaya pelestarian hutan dan hewan liar
Cagar alam, yaitu kawasan suaka alam yang keadaan alamnya memiliki
tumbuhan, satwa, dan ekosistem yang khas sehingga perlu dilindungi agar
tumbuh secara alami. Contoh: Pananjung Pangandaran di Jawa Barat dan
Nusa Kambangan di Jawa Tengah
Suaka margasatwa, yaitu kawasan suaka alam yang memiliki cirri khas
berupa keanekaragaman dan keunikan jenis satwa sehingga perlu
dilakukan pembinan terhadap habitatnya untuk menjaga kelangsungan
hidup satwa yang ada. Contoh: Baluran dan Meru Betiri di Jawa Timur
Taman nasional, yaitu kawasan taman yang secara khusus dibina dan
dipelihara untuk kepentingan pariwisata atau rekreasi. Contoh: Danau
Towuti di Sulawesi Selatan dan Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat

BAB 8 PERANAN MANUSIA DALAM EKOSISTEM


A. Pengaruh Kepadatan Populasi Manusia Terhadap Lingkungan
1. a. Luas lahan hutan di Indonesia setiap tahun semakin berkurang
Peningkatan populasi manusia menyebabkan tingkat kepadatan yang
semakin tinggi dan diiringi pula dengan meningkatnya penggunaan
sumber daya alam hayati. Adanya pembukaan hutan secara liar untuk
dijadikan tanah pertanian atau untuk mencari hasil hutan sebagai mata
pencarian penduduk menyebabkan berkurangnya luas hutan dan terjadi
kerusakan ekosistem
Apabila terus terjadi kerusakan hutan, maka dapat diprediksikan 30 tahun
ke depan hutan di Indonesia akan habis.
b.
Berdasarkan tabel, kondisi timbunan sampah setiap tahunnya semakin
bertambah
Pertumbuhan populasi menyebabkan daerah padat dengan penduduk. Di
daerah tersebut, sampah rumah tangga juga banyak. Tempat
penampungan sampah yang terbatas serta tidak adanya pengolahan
sampah menyebabkan sampah menumpuk dan jumlahnya bertambah
setiap tahun
Jika sampah terus meningkat maka akan menyebabkan penurunan kualitas
lingkungan berupa pencemaran air, udara (bau tidak sedap), dan juga
merupakan pusat penyebaran penyakit. Sehingga kehidupan manusia pun
akan terganggu.
c.
Kondisi perairan di daerah yang masih alami akan baik
Peningkatan populasi manusia menyebabkan adanya pembukaan lahan
sehingga tanah yang berfungsi sebagai daerah resapan air berkurang. Hal
ini menyebabkan perairan akan bertambah lebar
Pada akhirnya kondisi perairan tersebut merugikan manusia sendiri, yaitu
terjadi banjir.
d.
Hal ini dikarenakan jumlah populasi manusia yang terus meningkat
sehingga menyebabkan kebutuhan pangan juga meningkat. Untuk
memenuhi peningkatan kebutuhan tersebut maka produksi pangan pun
harus ditingkatkan.
Bahan pangan lain jugan mengalami peningkatan produksi demi
memenuhi kebutuhan manusia. Dampak dari peningkatan produksi
tersebut adalah terjadinya gangguan ekosistem karena produsennya
berkurang.
e. Peningkatan populasi manusia menyebabkan suatu daerah menjadi padat
penduduknya, terutama di kota-kota besar. Hal ini diiringi dengan
meningkatnya jumlah kendaraan bermotor. Gas sisa pembakaran
kendaraan bermotor menyebabkan pencemaran udara dengan
meningkatnya kadar CO2.
Peningkatan CO2 dapat menimbulkan kenaikan suhu di lingkungan.
Contoh gas lain yang kadarnya sangat dipengaruhi aktivitas manusia:

karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO 2) dan nitrogen oksida (NO 2),
CFC (Chlorofluorocarbon).
2. Pengaruh kepadatan populasi manusia terhadap lingkungan:
Berkurangnya luas lahan hutan
Pencemaran lingkungan berupa timbunan sampah
Kerusakan lingkungan, misalnya banjir
Peningkatan kebutuhan makanan
Pencemaran udara
B. Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
1. a. Merugikan; polutan; pencemaran kimiawi, pencemaran fisik, dan pencemaran
biologis;
pencemaran air, pencemaran udara, dan pencemaran tanah.
b. Pencemaran lingkungan dan zat penyebabnya
Zat
penyebab Zat penyebab pencemaran fisik
pencemaran
kimiawi
Raksa
Asap
CFC
Sampah
Insektisida
Timbal
Karbon
monoksida
Deterjen
Pupuk
Minyak
Sulfur dioksida
pestisida

Zat
penyebab
pencemaran biologis
bakteri

c.

Air
Raksa
timbal
pupuk
insektisida
deterjen
minyak
sampah

Tanah
Pestisida
bakteri

Udara
CFC
Karbon
monoksida
Sulfur dioksida
asap

2. a. Jenis polutan dan efek yang ditimbulkannya


Jenis polutan
Karbon
monoksida
DDT

Efek
F. berikatan dengan hemoglobin darah jika terhirup dan
bersifat racun
A. terakumulasi sebagai racun dalam tubuh makhluk hidup
dan dapat terbawa dalam rantai makanan

Sulfur dioksida
Karbon dioksida
Minyak
CFC

B. Hujan asam yang dapat membunuh tumbuhan dan


berbagai biota
C. efek rumah kaca yang menyebabkan peningkatan suhu
bumi
D. Pencemaran laut yang dapat membunuh hewan laut
E. Melubangi lapisan ozon

b. Sumber atau asal dihasilkannya polutan di atas


Jenis Polutan
Karbon
monoksida
DDT
Sulfur dioksida
Karbon dioksida
Minyak
CFC

Sumber/Asal
Hasil pembakaran mesin kendaraan bermotor
Penggunaan DDT sebagai insektisida
Hasil pembakaran bahan bakar fosil
Hasil pembakaran bahan bakar fosil, misalnya minyak bumi;
juga dihasilkan dari pembakaran mesin kendaraan bermotor
dan kebakaran hutan
Kapal yang melintas di laut dan kecelakaan kapal tanker
yang membawa minyak
AC, aerosol (misalnya penyemprot rambut, obat nyamuk
semprot), dan lemari es

c. Cara mengurangi jumlah polutan di lingkungan


Karbon monoksida :
- Mengurangi penggunaan bahan bakar minyak
- Mencegah penebangan hutan untuk lahan pertanian
- Memperluas daerah penghijauan dan reboisasi
DDT:
- Mencegah limbah pertanian agar tidak mengalir ke sungai dan danau
- Menggunakan bahan yang mudah diuraikan oleh alam
- Menggunakan metode (cara) lain selain menggunakan DDT, misalnya
dengan biological control
Sulfur dioksida:
- Mengurangi pembakaran bahan bakar minyak dan mencari sumber
energy alternative
- Membersihkan gas sisa pembakaran bahan bakar minyak pada
kendaraan bermotor dengan konverter katalitik
3. a. Hal tersebut disebabkan penggunaan insektisida yang terus-menerus
mengakibatkan kekebalan
hama terhadap insektisida. Sehingga akhirnya hama tidak dapat dibasmi
meskipun konsentrasi insektisida yang digunakan terus meningkat.
b. Penggunaan insektisida dapat mengganggu keseimbangan ekosistem lahan
pertanian. Selain itu, insektisida yang tidak diserap tumbuhan terbuang
bersama aliran air sehingga insektisida terakumulasi di perairan. Bila zat
tersebut termakan oleh biota perairan maka akan tertimbun di tubuhnya.
Melalui rantai makanan, insektisida dapat berpindah ke makhluk hidup.
Masalah yang timbul pada manusia sendiri adalah apabila mengkonsumsi
makanan berupa biota yang telah terkena insektisida.

c. Salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi penggunaan


insektisida, adalah dengan menggunakan metode biological control, yaitu
pemberantasan hama dengan menggunakan makhluk hidup pemakan hama
tersebut.
4. a. Kerusakan habitat pesisir akan mengganggu ekosistem dan menurunkan
kualitas ekosistem.
Misalnya, rusaknya hutan mangrove akan mengakibatkan pencemaran laut
oleh bahan pencemar yang sebelumnya diikat oleh hutan mangrove, terjadi
pendangkalan perairan pantai, erosi garis pantai dan intrusi garam.
b. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi kerusakan lingkungan pesisir
antara lain:
- melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau
di areal sekitar pantai
- melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun
di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan hewan laut
lainnya
- melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam
mencari ikan
c. Ya.
d. Manusia perlu melakukan usaha untuk mengatasi pencemaran dan
kerusakan lingkungan,
terutama tempatnya tinggal, karena jika tidak pada akhirnya akan merugikan
manusia itu sendiri

You might also like