Professional Documents
Culture Documents
NAMA
NIM
: 1061050068, 1161050136
HARI / TGL
: 12-05-2016
I.
Identitas Penderita
Nama
Usia
: 40 tahun
Status
: menikah
Agama
: Kristen
Pekerjaan
: PNS
Suku
: Papua
Alamat
Rawat Inap
: 30/04/2016
No. MR
: 00.31.91.04
Daftar Masalah
No
Masalah aktif
1.
Penurunan Kesadaran
2.
Hipertensi
Tgl
No
Masalah inaktif
Tgl
30-4-2016
II. Subyektif
Anamnesis :
1.
Keluhan Utama
: Penurunan Kesadaran
Onset
Lokasi
: Mulut
Kualitas
: Bicara Pelo
Kuantitas
: Muncul mendadak
Kronologis
Pasien datang dengan penurunan kesadaran sejak berapa jam sebelum masuk rumah
sakit. Pasien awalnya merasakan sakit kepala yang hebat, gelisah gelisah dan
akhirnya kesadaran nya menurun. Bicara pasien menjadi pelo. Pasien sempat
merasakan lemas pada tubuh bagian kiri sampai tidak dapat berjalan. Ketika di bawa
di RS PGI Cikini di lakukan observasi, kemudian kesadaran makin menurun. Pasien
sebelumnya sempat di bawa ke RS JEC dan di katakan bahwa adanya edema papil N
II bilateral.
Pasien memiliki riwayat hipertensi, hipertensi tidak pernah terkontrol. Pasien hanya
meminum obat hipertensi ketika keluhan pusing atau sakit kepala datang.
Hipertensi
Pasien tidak pernah kontrol ke spesialis neurologis karena merasa tidak ada keluhan
Status Generalis
Kesadaran
: Apatis
GCS
: E3V4M5
Tekanan darah
: 220/110 mmHg
3
Nadi
: 71 x/ mnt
Pernafasan
: 20 x/ mnt
Suhu
: 36,2 o C
Tinggi badan
BMI
: 2/3
Kepala
: Normochepali
Leher
Dada
- Jantung
- Paru
Perut
2. Status Psikis
Cara berpikir
Perasaan hati
: Sedih
Tingkah laku
: Gelisah
Ingatan
:-
Kecerdasan
:-
3. Status Neurologis
A. Rangsangan meningeal
Kaku kuduk
Brudzinki 1
-/-
Brudzinki 2
-/-
Laseque
>70 /> 70
Kernig
-/-
B. Nervi Kraniales
kanan
Subyektif
Dengan Bahan
kiri
N. I ( Olfaktorius )
N. II ( Optikus )
Tajam penglihatan
Lapang penglihatan
Melihat warna
Fundus okuli
tidak dilakukan
N. III ( Okulomotorius )
Sela mata
Strabismus
Nistagmus
Eksoptalmus
Pupil : Besar
3mm
3mm
simetris
Bentuk
isokor
Reflek cahaya
Reflek konsensual
Reflek konvergensi
Melihat kembar
N. IV ( Troklearis )
Pergerakan mata
Sikap bulbus
ditengah
ditengah
Melihat kembar
N. V ( Trigeminus )
Membuka mulut
: baik
Mengunyah
: baik
Menggigit
: baik
Reflek kornea
: tidak dilakukan
Sensibilitas muka
: simetris
N. VI ( Abdusens )
Pergerakan mata
baik
Sikap bulbus
ditengah
ditengah
Melihat kembar
N. VII ( Fasialis )
Mengerutkan dahi
Menutup mata
tertutup
tertutup
Memperlihatkan gigi
Perasaan lidah
:
Detik arloji
tidak dilakukan
Suara berbisik
tidak dilakukan
Tes Schwabach
tidak dilakukan
Tes Rinne
tidak dilakukan
Tes Weber
N. IX ( Glosofaringeus )
Perasaan lidah
( 1/3 bgn belakang)
: tidak diperiksa
Sensibilitas Faring
N. X ( Vagus )
Arkus Faring
: simetris
Berbicara
: tidak baik
Menelan
: tidak baik
Okulo kardiak
: tidak dilakukan
N. XI ( Aksesorius )
Mengangkat bahu
: tidak baik
Memalingkan kepala
: tidak baik
N. XII ( Hipoglosus )
Pergerakan lidah
: tidak baik
Tremor lidah
: tidak ada
Artikulasi
: jelas
kanan
Pergerakan
Kekuatan
Trofi
Lingkar lengan atas
tidak dilakukan
tidak dilakukan
normotonus
Tonus
Sensibilitas
kanan
kiri
normotonus
kiri
Taktil
Nyeri
Suhu
tidak dilakukan
Getar
Biseps
: ++/++
Triseps
: ++/++
Radius
: ++/++
Ulna
: ++/++
Refleks patologis
Hoffman/Tromner : -/-
kanan
Pergerakan
Kekuatan
kiri
Trofi
Lingkar tungkai atas :
tidak dilakukan
tidak dilakukan
Tonus
normotonus
Sensibilitas
normotonus
kanan
kiri
Taktil
Nyeri
Suhu
tidak dilakukan
Getar
++
++
Achilles
++
++
Babinski
Chaddock
Schaefer
Openheim
Gordon
Mendel Bechterew
Rossolimo
Klonus lutut
Klonus kaki
Refleks Patologis
Cara berjalan
: baik
Tes Romberg
: baik
Disdiadokokinesis
Ataksia
: -/: -/-
Rebound phenomen
: -/-
Dismetri
: -/-
F. Gerakan-gerakan abnormal
Tremor
: -/-
Athetose
: -/-
Mioklonik
: -/-
Khorea
: -/-
Balismus
: -/-
G. Alat vegetatif
Miksi
Defekasi
IV. Ringkasan
Pasien datang dengan penurunan kesadaran sejak berapa jam sebelum masuk rumah
sakit. Pasien awalnya merasakan sakit kepala yang hebat, gelisah gelisah dan akhirnya
kesadaran nya menurun. Bicara pasien menjadi pelo. Pasien sempat merasakan lemas
pada tubuh bagian kiri sampai tidak dapat berjalan. Ketika di bawa di RS PGI Cikini di
lakukan observasi, kemudian kesadaran makin menurun. Pasien sebelumnya sempat di
bawa ke RS JEC dan di katakan bahwa adanya edema papil N II bilateral.
Obyektif:
Kesadaran
: Apatis
GCS
: E3V4M5
Tekanan darah
: 220/110 mmHg
Nadi
: 71 x/ mnt
Pernafasan
: 20 x/ mnt
Suhu
: 36,2 o C
Kepala
: Normochepali
Leher
Nn Kraniales
Motorik
3333
3333
Sensibilitas
: baik
3333
3333
V. Diagnosis
Diagnosis Klinik
: CVD hemoragik
Diagnosis Topiik
: Susp Pneumonia
10
Diagnosis Etiologik
: HHD
VI. Pemeriksaan
EEG
11
1. CT Scan Otak
Kesan : CVD hemoragik di ganglia basal kanan dengan herniasi subflacin
CVD infark di nucleus caudatus kiri
2. Thorax AP/PA
Kesimpulan :
Kardiomegali, elongasi aorta
Pulmo tak tampak kelainan radiologis
12
Nilai normal
0,6-1,1 mg/dl
Hasil
14 mg/dl
2,6 mg/dl
3 mg/dl
68 mg/dl
204 mg/dl
59 mg/dl
121 mg/dl
13
Hasil
159 mEq
K darah
3,8 mEq/L
Cl darah
122 mmol/L
Ca
8,8 mg/dl
4,1 mg/dl
Mg
2,3 mg/dl
HbA1C
Hasil
120 mm/jam
10,9 g/dl
10,1 /uL
5,43 x 106 /uL
37 %
5 permil
1%
6%
0%
66 %
18 %
9%
269.000/uL
Hasil
67 fL
20,1 pg
29,8 g/dl
VII. Prognosis.
14
Ad vitam
: dubia ad malam
Ad sanam
: dubia ad malam
Ad fungsionam
: dubia ad malam
15
CASE REPORT
Stroke Non Hemoragik
Pembimbing :
dr. Sudin Sitanggang, Sp.S
Disusun Oleh :
Adli Nurfakhri 1061050068
Yoga Rahmat Witular 1161050136
16
17