You are on page 1of 22
ey: PEDOMAN BUDIDAYA MAKADEMIA | (Macademia integrifolia) KATA PENGANTAR, Indonesia sebagai negara agraris dengan iklim tropis mempunyai >eraneka ragam tanaman, baik tanaman perkebunan, tanaman pangan ataupun tanaman hutan yang menghasilkan bahan baku industri, ‘balan makanan ataupun pengendalilingkungan. Tanaman perkebunan mencapai 126 jenis diantaranya adalah Makadamia (Macadamia Intergrifolia Maiden & Betche). ‘Makadamia dikenal sebagai tanaman penghasil bii/kacang yang rasanya lezat, manis, dan berkadar lemak tinggi yang digunakan sebagai pengisi coldat batangan (Makadamia bar) dan mempunyai rilai ekonomis tinggi, Tanaman Makadamia berasal dari benua Australia dan Hawai dan dapat dikembangkan di Indonesia terutama peda ketinggian di atas 700 m dpl. Sebagai komoditas ekspor, tanaman ini bolum dikembangkan di Indonesia secara komersial, bahkan belum. banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia secara meluss. Pads saat ini telah di kembangkan sebagai kebon percontohan di Lembang, Pengembangan anaman ini sebagai tanaman diversifkas, sean dapat ‘memenuhi kebutuhan pasar dunia, mengingat konsumenaya sebagian Desar adalak masyarakat manea negara, peningkatan devisa negara Joga akan meningkatkan pendapatan petani, menciptakan lapangan kerja dan berusaha sertaturut menjaga kelestarian alam, Dalam rangka perkembangannya, upaya_mensosalissikan tansaman tanamnan Makadamia kepada masyarakan|uas nga dperlukan. Berkaitan entuknya dan mengandung anindalam kumemnya. Kadang-kadang, di daerah tersebut terdapat jaringan pembuluh. Daerah sel-sel bat terbatas di bagian dalam, yang merupakan zone tipis yang bewarna putih di bagian bawah dan bewarna eokelat di bagian atas. Kedua zone tersebut merupakan bagian dari kulit biji atau perisperma, Zone yang bewarna putih terdiri dari atau lebih lapisan tipi, yang, dilindungioleh sel yang berlubung dan mengandung kristal kalsium oksalat, Zone yang bewarna cokelat terdivi dari sel-sel yang rata dan terdiri dari 2 atau g lapisan Iuar yang berpigmen. Sel parenkim pada kotiledon dapat berlubang dan ‘mengandung lemak serta butiran ~ butiran aleuron yang sangat us, seperti yang terlihat pada contoh berikut. Prana tsaayo Motadna Wasnt eo Gambar 4. Kulit biji (testa) dengan I, Bagian dalam berwarna putih, IL, Bagian dalam berwarna coklat dan kotiledon (Vaughan, 1970) VARIETAS Keberhasilan industri makadamia di Hawai, sebagian besar dikarenakan oleh dilakukannya selekst beberapa varietas unggul yangmenghasilkan kacangberkualitas tinggi. Sejauh ini telah terpilih, 14 varietas komersial dan 5 varietas yang direkomendasikan yaitu: 1), Keauhou (HAES 246), 2) Ikaika (HAES 333), 3) Kau (HAES 344), 4) Kakea (HAES 508) dan Keaau (HAES 660), Varietas komersial mempunyai potensi produksi 3-5 kal lipat , dibandingkan varietas non komersial. Seleksi varietas biasanya dilakukan berdasarkan pada varictas yang, pertumbuhannya vigorous, dengan daun yang, >erwarna hijau tua, pertumbuhan tanaman yang lurus dengan sudut ccabang yang luas. Tanaman yang tegak dan lurus, dapat ditanam lebih rapat, schingga menghasilkan produksi per ha yang lebih ‘tinggi pada awal musim produksi. Pobon yang terpilih diharapkan ret ide anonan Turan Pano 9 ‘mempunyai potensi produksi 45,4 kg buah basah/per pohon pada umur 8 tahun, pada kondisi lingkungan tumbuh yang optimal. Pada lokasi tanam yang sesuai, pada umur 10 tahun, diharapkan produksinya meneapai 68.0 kg/pohon/tahun. Seleksi varietas juga didasarkan atas tidak adanya_kondi stick-tight, yang menyebabkan buah tetap dipohon dan tidak jatuh, ‘walaupun telah masak, Seleksi juga didasarkan atas jumlsh buah per raceme 10-20 buah, mengandung kernel 38-48%, jumlah kacang 193-454 per kg, Ukuran kacang seragam berwarna putih atau krem, mempunyai berat jenis >1 dan kandungan minyaknya 72 % atau lebih. ‘Sampai saat in, elavi hasil pengamatan pertumbuhan tanaman makadamia, yang didasarkan atas penampilan tajuk, pereabangan dan produksi kacang, di kebun pereobaan lingkup Balittro, dari 9 nomor makadamia yang berada di KP Cimanggu, diperoleh 3 nomor hharapan, Bobot kacang makadamia per butir tertinggi diperoleh pada nomor pohon, 8 dengan berat 2,03 g, disusul nomor pohon 11 dan 21 ‘masing 1,94.g dan 1,918, (Kurniati dan Taryono, 1994) asin, ‘Tabel 1. Karakteristik kacang berkulit dan kernel dari 9 kultivar Hawai dan 3 aksesi Balittro Dera kacang | Beratkemet | Jonah Kutivar | Mhomet | “enuitagy | @) acangks Keauhou 9 72 ae 138) hatha 34 65 22. 154) Purvis 39 79. 30) 128) Kaw 38 16 29 132, Kakea 36 70 25 143) Keaat 4 so [o es 175 | ‘Maula 8 65 28) 134, Pabala B 65 a ‘Makai 0 80 3 126 ‘Aksesi [Nog | 624 2.03 160. ‘Noll 5.10 194 175) No2l 494 19 202 ‘Somber: Hilton dan Ko (1984) sorta Koon dan Taryono (994). retake tananan dhran oan Paribnen 10 Peden ucoyo cron onsen Dari Tabel 1 diketahui bahwa aksosi Balittro lebih Kecil dibandingkan dengan kultivar-kultivar Hawai dengan berat kernel vvang lebih ringan, Karakteristik beberapa kultivar yang direkomendasikan ‘Tabel 2. Beberapa kultivar dengan karakter tertentu (Anon., 1989) Kultivar Karakteristik “puvis' (294) | M&tghasitkan Kernel yang besar dengan Kualitas dan rasa yang Tanaman yang tahan, tumbuh tegak Keatas, eleva "Kaw" (344) | 130-0UOm dp. YOU kg Kemel, 1360 kg komel No | pet ha. a “Kakea* (0s). | Kutlits kacang dan kere antara 5 sampai 6 bulan ‘masa panen., peka terhadap “stick-tight” pada buah, ‘Tanaman tegak Keatas, karaktertik buah dan kere! *Keaau’ (660) | yang baik, periode masak lebih dari 3 bulan, Produkst 1875 ky kernel, 1500 kg kernel No 1 per ha, Mauka’ (741) | Tananan tahan samp Ketinggian 450 600 m dp *Pahala’ (788) | Tanaman tegak dan sempit Koalitas kere! sangat baik dan beradaplasi pada 150 = 550m dp ‘Makai’ (800) Menurut Nagao dan Hirae (1992) kultivar makadamia memiliki sebaran adaptasi yang sangat sempit. ‘Telah ditemukan beberapa kultivar yang memiliki performansi yang baik pada ketinggian antara 90 - 610 m. Saat ini ada 8 kultivar yang direkomendasikan di Hawai yaitu: eto! dav onan aun cen Pastebin u tt ‘Tabel 3, Delapan kultivar yang direkomendasikan berdasarkan ketinggian tempat, di Hawai No_| Ketingg! (ap) | Kultivar 1_[=152m. ae Dennison =300m 320 520m Kae, Pahala 4 [520-610 m Mauka, Kav, Kevan Di Australia kultivar-kultivar yang disarankan adalah Daddow, Hidden Valley AU, Hidden Valley Ax6, Heilscher, Kau, Keaau, Makai, Keauhou, dan Mauka. Di California yang ditanam adalah kultivar yang berkulit kasar dan hibridanya (Yokoyama et al.,1990). Kultivar-kultivar seperti Keaau, Kau, Mauka dan Pahala pertumbuhannya lebih mengarah keatas dibandingkan dengan Keauhou, Tka-Ika, Makai, Kakea dan Purvis yang mempunyai pertumbuhan yang melebar (Hamilton dan Ito, 1984). ‘Tabel 4.Kultivar-kultivar M, Integrifolia yang direkomendasikan di sentra produksi wtama dunia “Keaivar [Area yang divkomendation Purvis, Kan, Kako, Mauka, | jo aia afl, Denton Daddow, Hiddenvalley A4, iy Hiddervaley Ate tether, | aa Kau, Keaau, Mak, Keauhou, Mauka Yonik ia Keanu, Palo Gian ‘Sumber: Nagao dan Hleae (1992) Ket: Keauhou (Hes 246), Thai (aes 33), Kou (Haws 44), Kakea (Hes 508), Keanu (Has 660), Purvis (Hoes 294), Mauka (Haes 741), Pahala (aes 788), Dennison Haes 790), Makai (Haes 800). rel dena onan ahr in etn 12 IV. PERBENIHAN Pengembangan makadamia sebagai tanaman_perkebunan akan membutuhkan benih yang bermutu dalam jumlah yang, besar, bik mutu fisik,fsiologik dan genetik. Salah satu permasalahan dalam pengembangan tanaman makadamia di Indonesia adalab sifat benihnya yang semi rekalsitran sehingga tidak dapat disimp: dalam waktu yang agak lama, Di samping itu kulit benihnya yang, keras, merupakan salah satu penyebab terjadinya dormansi pada benih schingga daya berkecambah dan kecepatan tumbuhnya rendah, Perlakuan Renih Sehelum Ditanam Perlakuan pengeringan benih sebelum dikecambahkan (pre= drying 40 °C) solama 2 x 24 jam dapat membantu mempercepat proses perkecambahan, Sebelum disemai benih direndam dalam larutan fungisida Dithane 3-5 %, selama + 1 jam, Selanjutnya benih disemaikan pada bedengan dari pasir setebal + 20 em. Benth diletakkan secara melintang dengan posisi garis antara hilum dan myeropyl. Cekungan atau bagian yang tampak seperti somplak pada permukaan benih di dekat hilum harus diletakkan ai bagian bawah, Hilton adalah bagian bergabus pada permukaan bij, tampak seperti pusar yang berfungsi menghubungkan daging buah dengan biji (kernel). Mieropyl pada permukaan biji makadamia bertanda titik putih, terletak pada sisi yang berlawanan dengan hilum Renih makadamia mempunyaikulityangkerasschingga dapat menghambat masuknya air (imbibisi) selama benth berkecambah, Kulit benih yang keras salah satu penyebab terjadinya dormat pada benih makadamia. Untuk mengatasi kerasnya kulit benih perlu diberi perlakuan (treatment) sebelum benih ditanam, 13 Tee EEE UE EEEEIEIEEEEEEEEEEIDES ESSERE EERE Pednan days Mckadaris Hiscosona tea Perlakuan yang, diberikan bisa berupa: 1. Perlakuan fis seperti perendaman dengan air panas, pemanasan dengan oven sul 35~ 40°C dan pemeraman buah (fermentasi). 2. Perlakuan kimia yaitu dengan perendaman dengan Tarutan KNog, H,0, dan IAA. Perlakuan fisik dan kimfa yang diberikan bertujuan untuk melunakkan ata meretakkan kulit benih sehingga dapat ‘meningkatkan daya berkeeambalh (Tabel 5.) ‘Tabel 5. Perlakuan fisik dan kimia untuk meningkatkan daya ‘beskccambah benih makadamia Perla Daya berkecambab (%) Kontrol - rc Rendam, oven 40°C, rendam_ @ thar 4167 ‘Oven 40°C, endam, oven 40°C @ shark 4267, Oven (40°C, shar) +1,0,02%(30) _ | 567 [Over G0", § har) + TAA 1000 ppm ae Oven (40°C, 5 har) + KNO, 0:2 % (309 65.00 (Oven (40°, shart) 5667 ‘Suner Hasanah 1994 Dari Tabel 5 terlihat bahwa perlakuan yang terbaik untuk ‘meningkatkan daya berkecambah adalah pemanasan dengan oven sul 40° C selama 5 hari ditambah dengan perendaman dengan Tartan KNO3 0.2 % selama 30 menit, dimana pada perlakuan tersebut daya berkecambahnya tertinggi mencapai 65,00 % Pelunakan kulit benih juga dapat dilakukan dengan pemeraman buah (fermentasi). Pemeraman dilakukan dengan meneampur benih, ‘dengan dedak padi, kemudian disimpan dalam keranjang bambu pada suhu ruang. Hasil penelitian tentang pengarub pemeraman terhadap daya berkecambah dapat dilihat pada Tabel 6 Deo! mao Tennant an Paabanon| 4 Fetan any tos fscogomi eg ‘Tabel 6, Pengaruh pemeraman terhadap daya berkeeambah benih ‘makadamia ~Perlakuan) | Pemeraman selama 1 hari Pemeraman selama 2 hari Pemeraman selama 3 bari Pemeraman selama 4 hari Pemeraman selama 5 hari emeraman selama 6 havi Pemeraman selama 7 hari Perendaman-pengeringan-peret Pengeringan-perendaman-pengeringan Pengeringan dan perendaman secara berganti sampai kulit henih retak Sumber: Hasanah, Sukarman, Rusmin (2002) Dari Tabel 6 terlihat bahwa perlakuan pengeringan dan perendaman secara berganti sampai benih retak dan perlakuan pemeraman buah dengan dedak padi selama 3 hari dapat meningkatkan daya berkecambah benih makadamia yaitu berturut turut 86.67 % dan 84 %. Abnormal Normal Gambar 5. Keeambah benih makadamia normal dan abnormal kin Bday Tana Thane on Petron 15 Pedaman cdoys Moke (MOCOIONK eH) Menurut Storey dan Kemper (1960), dengan perlakuan vvermikulit +tepung arazan basah daya kecambah benih makadamia Alapat mencapai 100 % (Fabel 7). ‘Tabel 7. Perlakuan benih dan daya berkecambah benih makadamia Jamia ‘umlah | Daya ber- No Perlakuan Deni yang | bent yang | kecambal “ ditanam | berkecamban | _(%) nih wu, bara dipanen , tanpa perlakuan e 1 [tanah 6 35 72. Pasir 26 2 888 Vermikult 28 ra 2. ‘enih utub dikeringkan sebentar,tanpa perakuan Tanah 6 a 902 Pasir 6 30 86.1 | Vermikalit, 36 36 100 Vermikult, miksonl 7 | eae 36 Ea oat Kemelmikeoil menghadap kebawah un 8 [Tanah 36 o 9 | Pasir 6 o 10 | Vermieait, 26 © o Kernel, mikvoilebebawah, 4 perl ns Vermikulit + tepun a |Pe a 26 36 00 Verikulit sibs a % | dengan arutan Arasan ts! es Bet 3 [en er = ei ae Vermikulit + dasa 4 | dengan leutan Zerate a ES aaa) ‘Sumber: Sore dan Kemper, 1960 kot Baya Tonoran Thutan fn Perabo 16 Ptr budoyo Mokedaia (ocodaris etl V. BUDIDAYA 1, Persyaratan Tumbuh Di daerah asalnya, makadamia tumbuh di kawasan hutan sub-tropik basah dengan eurah hujan lebih dari 1900 mm per tahun, yaitu dibagian Selatan Queensland dan bagian Utara New South Wales, (Molnar, 1966). Tanaman makadamia dapat tambuh Daik pada tanah Andosol atau Vulkanik dengan drainase yang baik, "Tanah yang sesuai untuk tanaman makadamia adalah tanah yang. bertekstur lempung ringan sampai sedang, sedalam tidak kurang, dari 0.5 m, dengan pH 5.5 ~ 6.0. Curah huian 150-200 em per tahun, untuk tanah lava 200 em atau lebih. Hasil yang optimal akan dicapai apabila dibudidayakan pads daerah yang rata - rata suhu ‘maksimumnya kurang dari 32° Cdan minimamnya lebih besar dari 14°c, Di daerah sub - tropik, makadamia lebih sesuai ditanam di dataran rendah dengan ketinggian + 618 m dpl, dan rata-rata subu ddimalam bari 18 °C. Didaerah dengan ketinggian tempat lebih dari 518 m dp], hasilnya turun sampai + 11.4 kg/pohon/tahun (Shigeura dan Ooka, 1984). Di Hawai, makadamia yang. dibudidayakan pada ketinggian tempat 200 m dpl, pertumbuhannya sangat bak, kkarena iklimnya mirip iklim tropik, drainasenya baik, curah hujan ceokup banyak, rata rata suba minimum pada malam hari antara, 16-17°C. Dibeberapa tempat di Indonesia, dengan ketinggian tempat 41000 m dpl, misalnya Cibodas dan Lembang (Jabar) serta Blawan kawasan pegunungan fjen, tanaman makadamia dapat tumbuh dengan baik dan berbuah. Akan tetapi, makadamia yang ditanam 10 tahun. Pada ‘musim kemarau, irigasi tetes (drip irigation) sangat diperlukan agar kadar air tanah tetap tinggi. 6. Pemupukan Rekomendasi pemupukan akan sangat bervariasi, tergantung, dari kesuburan dan komposisi kimia tanah. Kandungan hara yang. optimal sangat diperlukan untuk meneapai hasil_ makadamia yong maksimal, Untuk mengetabui kebutuhan pemupukan pada tanaman makadamia, dapat dilakukan dengan menetapkan jumlah hhara/mutrisi pada tanaman yang dipanen, sehingga dapat diketahui jumlah unsur hara yang diambil oleh tanaman dan berapa jumlah hhara yang harus dikembalikan melalui pemupukan. Faktor lain adalah kondisifisik dan kima tana, jumlah hara yang hilang karena pencucian, dan jumlah hara yang dibutuhkan untuk pertumbuban vegetatif. Tabel 9 memunjukkan jumlah unsur hara yang diserap oleh 100 kg buah segar. Sekitar 84, 52 dan 30 % dari K, N, dan P, terdapat dalam kulit buah (husk), schingga apabila dibuat kempos maka kandungan NPK yang terdapat di dalam kulit buah terscbut dapat di daur lang Ke Jahan perkebuan, Percobaan pemberian kompos dari buah makadamia nyata meningkatkan hasil, apabila 100 t/a dari kulit buah dikembalikan ke perkebunan makadamia, Tabel 9. Kandungan unsur hara dalam 100 kg buah segar Geane [RAAN [ RE | sects) ee ed ea ee a ee See aa Sepa ater grea a ‘Sumber: Nagao dan Hime 1992) ria seo TncmonThinon en Fern 24 Analisis Kandungan unsur hara di dalam daun, dapat digunakan untuk menentukan status unsur hara pada tanaman akaclarnia, sebagai landasan untuk menentukan dosis pemupukan fang tepat, Tabel 10 menunjukkan kandunganunsur hara dalam, daun makadamia yang divekomendasikan i Hawai dan Australia, Makadamia berproduksi tinggi dengan mutu bij yang terbaike mengandung kadar P dalam daun antara 0,07-0,08 %. Tingkat kandungan P tersebut dapat dicapai dengan pemupukan antara 150-300 kg P205/ha di sebagion besar perkebunan makaclamia di Hawai, Apabila kadar P daun mendekati 0,1 %, biasanya terjadi akumulasi P terlarut di sekitar perakaran yang dapat menimbulkan eiala klorotik karena dofisions! Fe, Penuranan kadar Mn, Ca, dan Mg dalam daun makadamia sering berkaitan dengan tingginya kadar P dalam daun yang telah melewati batas 0,1 % (Shigeura dan ‘Ooka, 1984). Di sehagian besar sentra produksi makadamia di Australia, pupukcampuran NPK 10:4:7 diperlukan kira-kira 450g pertanaman per tahun, Setiap tahun dosis tersebut bertambah sebanyak itu, sampai mencapai dosis 5 kg/tanamantabun, yang pemberiannya dilakukan 2 kali setahun. Dalam 3 tahun pertama, biasanya diperlakan tambaban pupuk N. Penambahan pupuk N-untuk tanaman berumur 1, 2dan 3 tahun berturut-turut adalah 30 g urea, 45 g urea dan 60 g urea, yang diberikan setiap 6-8 minggu antara bulan September dan Maret (Chalker, 1988). Untuk mencegah kekurangan unsur-unsur Seng, Tembaga, Magnesium dan Boron, perlu diberikan unsur-unsur tersebut secukupnya. cin Peano 25 ‘Tabel 10, Kandungan unsur ~ unsur hara pada daun Hawai dan Australia Australia eel 045-0.60 0.60-0,90 ari60 Toons Sm) NS ratio, - | 024 138 ae ee ving ‘ =a er eae 1 nase) | ratio» ania | 4 7. Tanaman Penaban Angin Secara genetik tanaman makaelamia mempunyai struktur dan formasi perakaran yang dangkal, tajuk pohon yang rindang dan tempat tumbuhnya pada tanah yang bertekstur ringan. Untuk melindungi atau mengurangi resiko kerusakan tanaman akibat ‘angin yang keneang maka diperlukan adanya pohon penahan angi wind breaker di pertanaman makadania. Adanya tanaman penaban angin di dalam pertanamanatau batas pertanaman dapat melindungi tanaman makadamia dari van angin kencang, Kondisi yang ideal, sebaiknya 1 sampai 3 baris tanaman penahan angin harus Bran Penctano 26 Gitanam di sepanjang areal perkebunan. Jarak barisan dari pohon penahan angin sangat bervariasi tergantung dari kecepatan angin ‘dan tata letak dari perkebunan, tetapi biasanya jaraknya harus tidak lebih dari 150 m. Keaaii resisten terhaclap angin dan berproduksi 5 ~ 10 % lebih tinggi dibanding kultivar lainnya. Beberapa tanaman penahan angin yang biasa digunakan adalah Java plum (Eugenia cwninii) dan kayw be (Casuarina sp), paper bark (Melaleuca Leucadendron), (Grevillea robusta), turpentine (Snearpla laurifolia) dan Nortfoll. fine (Araucaria exeelsa). VI. ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN 1, Penyakit Ada beberapa penyakit tanaman makedamia yang mienyerang tanamanmakadamiadi Hawaiantara lain, penyabit yang menyera pembibitan, dawn, bunga, bush, batang dan akar, Penyakit paca pembibitan hanya menyebabkan kerusakan yang kurang berarti dan mudal di Kendalikan dengan -menggunakan sistem drainase yang baik dan menghindari pemupukan yang berlebihan. Penyakit yang menyerang daun tidak menyebabkan Kerusakan yang, serius. Penyakit yang menyerang bunga yang disebabkan oleh infeksi cendawan dapat menyebabkan hilangnya hasil. Penyekit busuk Dunga yang disebabkan oleh Botrytis cinerea dapat menyebabkan penurunan hasil. Penyakit ini berkembang pada jaringan bunga ‘yang tua, tetapi tidak ada tanda-tanda babwa bahwa eendawan in renyerang kuncup bunga. Perkembangan spora dan infekst d penyakit ini, kemungkinan disebabkan oleh eksudat hara pad rangkaian bunga (racemes), setelah antesis. Serangan Botrutis erat hubungannya dengan adanya air, sub berkisar 18-22 "€ dan kelembaban nisbi 95-100 %. Penvakit ini, akan berkurang pada suhu diatas 22 #C, Pengendalian peoyakit ini dapat dilakukan ial hadi anon Tarte Paton 29 dengan menggunakan fungsida seperti benomy! dan eaptofol. Penyakit busuk yang disebabkan oleh Phytopthiora capsiel, rmenyerang racemes dan kacang muda serta dapat berkembang, ‘menjadi tingkat epidemik,setelah bujan lebat yang lama dan suhu berkisar 16.6 ~ 22.2 'C. Sampai sekarang belum ada fungisida yang direkomendasikan untuk pengendalian P. Capsiet. Namun, Karena peayakit busuk yang disebabkan oleh Botrytis dan Phytopthora Diasanya muncul pada kondisi basah dan dingin, maka untulk menekain tingkat serangan, sebaiknya pertanaman makadamia dliusahakan di daerah yang relatif ering. Di Hawai beberapa cendawan patogen yang menyebabkan penyakic kar dan batang yng dita dengan gejala ne pertumbuhan tanaman. Cendawan Kreteschmaria clavua, dapat menyebabkan akar tanaman makadamia busuk, dan pada akhir perkembangannya akan menyerang batang. Pohon makadamia yang terserang Kreteschmaria teslihat kurus, dan daunnya seeara bertahap berguguran, sebelum tanaman tersebut mati, Tanaman yang terserang oleh Kretzsehmaria, sistem perakarannya akan busuk dengan gars hitam yang mengandung hypae. Kondisi tanah yang kurang baik, misalnya kompak, bereadas, sistem drainasenya ‘kurang baik, hara yang tidak berimbang, merupakan salah satu penyebab pekanya tanaman makidamia terhadap Kretzschmaria, Jens fungisida yang efektif untuk mengendalikan penyakit ini belum ditemukan, sepanjang infeksi penyakit ini, sulit didetekst sejak dint Kanker batang makadamia yang disebabkan oleh P, Cinnamomi telah dilaporkan di Hawai dan Australi, Afrika Selatan dan California, Penyakit ini menyerang tanaman dari pangkal {anaman sampai beberapa meter pada tanaman dewasa, Daerah yang terserang akan mengeluarkan gummy yang berwarna hitam, Kemudian retak dan dan akhirnya mati karena rusaknya kambium, ‘Tamaman yang terserang akan berkurang ukurannya, Khloroti, ikurang sehat dan kadang-kadang terihat adanya tunas pada batang Dawah, Af, integrifolia lebih peka terhadap serangan. penyakit ini nya Seo ways taro ohne in Paeban, 28 can M. tetraphylla, Untuk mencegah serangan penyakit ini dapat dilakukan dengan mengurangi terjadinya Iuka pada pangkal batang, memilib lokasi tanam yang mempunyai drainase bik, dan menghindari menanam tanaman terlalu dalam. Penyaikit bereak kulit buah yang disebabkan oleh eendawan Cereoseptoria, cenderung merupakan penyakit utama yang, ‘menyerang tanaman makadamia di Queensland Australia, Penyakit ini sangat berkorelasi dengan terjadinya penurunan hasil, karena banyaknya buah muda yang jatuh dan menurunnya kualitas. Untuk mengurangi serangan penyakit ini dapat dilakukan dengan pemberian fungisida benomyl + tembaga. 2, Hama, Walaupun banyak hama yang menyerang batang, dann, bbunga dan buah yang dapat menyebabkan kerusakan yang serius pada tanaman makadamia di Australia, tetapi hanya ada 4 hama lutama yang menyerang tanaman makadamia di Hawai. Empat hhama utama tersebut adalah hama busuk (Nezara viridula), wlat Dili (Cryptophlebia ilepida), hama buah (C. ombrodelta) dan penggerek (Hypothenemus obscurus). Untuk mengatasi serangan hama tersebut, pada umumnya dilakukan secara biologi. Penggunaan pestisida jarang, dilakukan untuk mengatasi serangan hama tersebut, dikarenakan beberapa alasan misalnya biologi hama, ekonomis, dan untuk menghindari kemungkinan rusaknya ekosistem agensia hayati di perkebunan makadamia tersebut. Beberapa parasit, kumbang dan predator lainnya telah di introduksi untuk pengendalian hama tanaman ‘makadamia, Disamping itu, juga diusahakan penggunaan varietas ‘unggul, misalnya varietas Makai telah terbukti lebih tahan terhadap serangan hama. Penanaman tanaman Crotolaria sebagi pagar dapat diguanakan untuk mengatasi serangan hama busuk, sepanjang, tanaman crotolaria disukai sebagai tanaman inang dari hama busuk Pengendalian hama secara terpadu untuk mengatasi h reo thoy anaran Inn ion ated 29 tanaman makadamia dilakukan dengan meningkatkan must lami dari hama tersebut, serta mengurangi penggunaan pestisida, Program pengendalian hama terpadu dilakukan dengan cara memonitor penggunaan pestisida dan pendekatan ekonomi, dibandingkan penggunaan pestisida berdasarkan jadwal aplikasi Dengan cara tersebut didapatkan hasil, berkurangnya penggunaan insektisida yang digunakan untuk mengendaikan hama_ulat bbunga, hama busuk buah, hama penggerek kacang. Pengendalian hhama terpadu juga dilakukan dengan penggunaan sex pheromone sintetis untuk mengacaukan_perkawinan hama penggerek kacang, Pengendalian hama terpadu yang berhasil, dapat mengurangt biaya produksi, meningkatkan hasil dan kualitas, serta mengurangi pengaruh yang kurang baik terhadap lingkungan. Vil. PANEN DAN PASCA PANEN Boal makadamia masakdalam 6-7bulan setelah pembangaan h dibiarkan jiatuh setelah masa, namun bisa juga dipanen dengan menggunakan pengait, Setelah panen buah dikulitibiasanya dengan menggunakan igunakan untuk memipil jagung, Kemudian dieuei dan dlisimpan pada nampan kawat selama 6 minggu sampai ering, dlipilah berdasarkan kualitas dan dikirimkan ke pasar. Kernel yang, dihasilkan biasanva disimpan dalam wadah yang vacuum untuk menghindari kerusakan (Duke, 1983). Lain halnya dengan benih (baban perbanyakan generatif) sebaiknya dipanen pada sat benih miencapai masak fisiologis agar ‘menghasilkan benth yang bermutu tings, karena pada saat tersebut borat kering dan vigor beni dalam keadaan maksimum. Masak fisiologis benih makadamia dicapai pada umur 147 hari setelah berbunga, dimana pada saat tersebut kadar air meneapai 23.48 % dan day herkecambah 57.1%. Kriteriafisik yang bisa diamati secara visual pada saat masak fsiologis tersebut adalah: (1) Warna dan membiarkannya masak di pohon. Biasanya bu 9 Toran tohnen len Patera a kulit buah (eksokarp) bewarna hijan tua, (2) Endokarp (kulit bua agian dalam) bewarna cokelat tua, (3) Lapisan di antara endokarp dan kulit benih bewarna cokelat, (4) Kult beni. berwarna cokelat. Vill, PROSESING BENIH MAKADAMIA. Setelah dilakukan pemanenan benih sesuai kriteria, sebelam ditanam benih terlebih dahulu dibuang kulit buah dan lapisan yang membungkus benih, Pembuangan lapisan kulit benih dapat ‘menggunakan serbuk gergaji. Setelah beni benar-benar bersih dari kotoran yang menempel, benih kemudian dikeringkan dengan ‘menggunakan cahaya matahan, oven atauptin ering. angi. Pengeringan ini bertujuan untuk menurunkan kadar air yang eukup ‘tinggi pada saat panen sampai pada kadar air yang eukup aman ‘untuk disimpan, Beberapa —penelitian telah dilakukan mengenai cara pengeringan benih makadamia di antaranya pengeringan dengan ceahaya matahari selama 2 jam, pengeringan dengan oven subu 440°C selama 24 jam dan oven subu 35°C selama 48 jam. Dari hasil, penelitian ternyata pengeringan yang terbaik adalah dengan cahaya Imatahari selama 2 jam, karena pada pengeringan tersebut benih mempunyai daya berkecambah yang tertinggi 82.22 % dengan kadar air 19.03 %, dan setelah disimpan sampai 6 minggu daya Derkecambah masih 62.22 % dengan kadar air 15.23 %. Pengeringan ‘yang terlalu lama dengan sinar matahari atau pengeringan oven ‘dengan subu tinggi dapat menyebabkan rusaknya sel-sel benih sehingga daya berkecambah akan menurun. Setelah benih dikeringkan kemudian dilakukan seleksi benih, Seleksi dilakukan terhadap benih yang mempunyai bentuk ‘dan ukuran yang seragam dan sebat, Seleksi beni bertujuan untuk ‘menjaga mutu benih selalu terjamin dan keseragaman pertumbuhan dilapang. ltr uy Tarra Tohuan ion Feobann 31 Feeman Soyo Natale acess tgs IX. PENYIMPANAN DAN PENGEMASAN BENIH Benih makadamia tergolong pada benih semi rekalsitran. Benih semi rekalsitran mempunyai daya simpan yang pendek, yaitu antara beberapa hari sampai beberapa bulan walaupun kondisi penyimpanannya optimal, Benih semi rekalsitran mempunyai ciri: (1). Benih yang viabilitasnya akan cepat turun apabila disimpan lama, (2), Tidak tahan (mati) disimpan pada suhu dingin, (3)Tidak tahan (mati) apabila kadar airnya diturunkan sampai di Dawah kadar air kritis. Penyimpanan merupakan masalah yang sangat penting Kurangnya pengetahuan tentang penyimpanan benih dapat menurunkan viabilitas benih. Penyimpanan benih rekalsitran seperti makadamia, berbeda dengan cara penyimpanan benih yang bersifat ortodoks seperti beni jambu mente. Sebelum disimpan benih makadamia dikeringkan terlebih dulu sampai kadar air yang cukup aman (12 ~ 14 %). Pengeringan yang dilakukan dengan cahaya matahari atau menggunakan oven, iusahakan jangan sampai kulit benth retak. Penyimpanan benih disarankan dalam kondisi lembab dan dalam. sub ruangan. Penyimpanan dapat dilakukan dengan cara menyimpan benih dalam antong plastik yang telal dilubangi dengan media serbuk. gergaji yang dilembabkan, Sebelum disimpan benih dan media serbuk gergajiciberi perlakuan dengan fungisida. , PENUTUP. Agar tanaman makadamia dapat berproduksi secara optimal maka harus dipertimbangkan beberapa faktor dan tindakan tindakan sebagai berik 1, Tanaman makadamia harus dibudidayakan pada lahan ‘yang cook, yaitu pada tanah Andosol atau Vulkanik dengan rainase yang baik, Bertekstur lempung ringan sampai sedang, sedalam tidak kurang dari 0.5 m, dengan pH 5.5 - 6.0. Curah, kta one Taran tre ian Pteounan 32 3 Pedra cave Motaorsa acon hog) hhyjan 1500 - 3000 mm per tahun , dengan rata ~ rata suhu maksimumnya kurang dari 32 °C dan minimumnya lebih besar darisg °C, Varietas atan klon yang digunakan harus klon yang berpotensi produksi tinggi 45.4 kg pada umur 8 tahun, dan 68.0 kg/ pohon/tahun pada umur 10 tahun, jumlah buah per raceme 10-20 buiah, jumlah_ kacang 139-154 per ks, Ukuran kaedag seragam (uniform), berwama putih atau krem, -mempunyai brat jenis >1 dan kandungan minyaknya 72 % atau lebih Jarak tanam tergantung dari kondisiIahan dan varletas yang, akan digunakan, Varietas HAKS-246 (Keaubou) yang bertajuk Jebar jarak tanamnya 10 x 5 m.. Variety jarak tanamnya 9,4 mx 4 m. Di Hawai, digunakan jarak tanam 9,1 x 8.2 matau 10,70.x7,00 m, sedangkan di Afrika Selatan 10 x10m, 101mx6m, dan7x7m, Untuk mendapatkan mutu buah makadamia yang terstandar, perbanyakan tanaman llakukan secara vegetatif, dengan sambung pucuk atau okulasi, dengan menggunakan M. tetraphyla sebagai batang bawah dan M. Integrifolia sebagai batang atas, sangat diperlukan yang jumlahnya sangat bervariasi antara 9 1/hari/per pohon untuk tananan muda yang, belam rmenghasilkan sampai 19.0 V/.hari/per pohon untuk tanaman dewasa > 10 tahun. Pada musim kemarau, irigasi tetes (drip irigation) sangat diperlukan agar kadar air tanah tetap tings. 1s bes Lajuh sempit Pemangkasan bentuk untuk membentuk kerangka pohon yang, kkuat, dengan satu batang utama, dengan cabang horisontal yang dimulai 4 1m dari permukaan tanah dengan interval percabangan 15 -30 em sehingga dapat menopang pertumbuhan tanaman yang lebat, bilamana tanaman telah dewasa, Pemupukan dilakukan dengan pupuk campuran NPK 10:4:7 diperlukan kira-kira 450 gper tanaman per tahun. Setiap tahun, dosis tersebut bertambah sebanyak itu, sampai mencapai dosis ier coy anaman annonces Pate 33 Pecan uthoy Moker acoso wage) 5 kg/tanaman/tahun, yang pemberiannya dilakukan 2 kali setahun, Pada 3 tahun pertama, diperlukan tambahan pupuk N. Peoambahan pupuk N untuk tanaman berumur 1, 2dan 3 tahun Derturut-turut adalah 30 g urea, 45 g urea dan 60 g urea, yang diberikan setiap 6-8 minggu antara bulan, 8. Untuk melindungi atau mengurangi resiko kerusakan tanaman akibat angin yang keneang maka diperlukan adanya pohon penahan angin wind breaker di sekitar pertanaman ‘makadamia, 9. Diperlukan pengendalian hama dan penyakit secaraterpadu, yang dimulai dari penggunaan varietas yang toleran, meningkatkan ‘mush alam, -mengurangl penggunaan pestisids. sampat enggunaan sex pheromone. 0, Untuk mendukung pengadaan bahan tanaman bermutu, diperlukan benih yang berkualitas tinggi, untuk maksud tersebut benih harus dipanen pada seat masak fisiologis, dijemur 2 jam atau diberi perlakuan dengan vermikulit + larutan Arasan SE- X, kemudian dikecambahkan dengan cara memberi sungkup. eld Bika Tonaan Touran Raebvnan 34 DAFTAR PUSTAKA ‘Anonymous, 1989. Macadamia, Farmer’s Bookshelf. Information systemof tropical erops in Hawai Anonymous, 1999. Macadamia integrifolia. Environment Protection and Biodiversity Conseration Act (EPBC). Chalker, F.C.1988. Macadamia ~ Cultural and finaneial aspect. Agfact H3..M.a, Department of Agriculture, New South Wales.4 p. Duke, J. A. 1983. Handbook of Energy Crops. Unpublished. Hasanah, M, Pengelolaan Perbeniban Tanaman Rempah dan Obat 1005 Makalah pelatihan manajemen perbenihan tanaman Rempah dan Obat tanggal 2 Agustus 1995 di BLPP Ciawi “Hasanah, M. 1998. Peluang Pengembangan Makadamia di Indonesia ‘Jurnal Litbang Pertanian, XVII(): 32-38. Hamilton, RA. and P. J. Ito, 1984. Macadamia nut eultivars recommended for Hawai. Hawai Institute of ‘Tropical Agriculture and Human Resourees. Univ. of Hawai. Ito, Pal. and R.A. Hamilton, 1980. Quality and Yield of ‘Keauhou’ ‘macadamia nuts from mixed and pure block planting. Hort. Science 15(3): 307 Yokoyama, KM. K. Waniprapha, ST. Nakamoto and H.C, Bittenbender,1990. Macadamia nut. Economie Fact Sheet ‘¥9, Dept of Agricultural and Resouree Economies. College of Tropical Agriculture and Human Resourees. University of, Hawai. Kartosoewarno, $. 1987. Penggunaan Zat Pengatur Tumbuh dan Jumlah Pemotongan Daun dalam Perbanyakan Macadamia (M. Integrifolia) secara setck. Tesis Magister. Fakultas, Pascasarjana, IPB. 69 p. Kartosoewarno S. 1995. Makadamia scbagai tanaman diversifikasi di kebun kopi Arabika, Pemerhati tanaman Macadamia integrifolia. en Peron 35 een uckdoy ako (Maco ego Koerniati, 8. dan Taryono. 1994. Prospek Makadamia di Indonesia. Laporan bulanan Balittro, Metlargue. 1996. Macadamia Production in Southern California, P ‘458-462. in Janick (ed). Progress in new crops. ASHS Press. Axlington. VA. Molnar, 1. 1966. A manual of Australian agriculture. 2". Edn. Heinemann. London and Melbourne. p:293. Nagao, M.A., and HLH. Hirae, 1992. Macadamia: Cultivation and Physiology. Critical Review in Plant Sciences, 10 (5): 441- 470. Ni Made Armini dan GA. Watimena, 1993, Meraih peluang ‘meningkatkan pendapatan petani daerah pegunungan dengan menanam tanaman makadamia, Agrotek.1(2):57-60. osthuizen, J. 1992. Evaluation of plant densities for macadamia nut trees in a fan design. Journal of the Southern African ‘Soe. For Horticultural Sciences. 2:1 1-6; 1 ref. ‘Shigeura, G.T-and H. Ooka, 1984. Macadamia Nuts in Hawai: History ‘and Produetion. Hawai Inst. Trop. Agric. And Human Resources, Research Extention Series No. 39. 92 p. ‘Tirtoboma, 1989. Makadamia (Macadamia integrifotia) informasi ‘umum Untuk Perkebunan di Indonesia. Pusat Penelitian Perkebunan Bogor. 13 hal Vaughan, J.G. 1970. The structure and utilization of oil seed. Chapman and Hall (1) p. 207-209 inet aay onanen Tran Don Patna 36

You might also like