Professional Documents
Culture Documents
PERPINDAHAN PANAS
[B.1.1.1.074.2.M]
Edisi I
November 2014
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah
mengikuti
Perpindahan
pelajaran
Panas
peserta
Thermodinamika
diharapkan
dan
mampu
DURASI
24 JP / HARI EFEKTIF
TIM PENYUSUN
: 1. Gamma Ajiyantono
2. M. Ikhfan
3. Murdani
TIM VALIDATOR
SAMBUTAN
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas
Rahmat, Taufiq dan Hidayah-Nya materi pembelajaran initelah
berhasil disusun dengan baik dan tepat waktu.
Seiring dengan metamorfosa PLN Pusdiklat sebagai PLN Corporate
University, telah disusun sejumlah materi pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan Korporat. Program pembelajaran ini bersifat
Mandatori
bagi
setiap
pegawai
sesuai
tuntutan
Kebutuhan
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat, taufiq serta hidayahNya materi pembelajaran Termodinamika
dan Perpindahan Panas ini dapat selesai dengan baik dan tepat pada
waktunya.
Penyusunan materi ini dimaksudkan sebagai bahan ajar/handout pada
pembelajaran Dasar Pengoperasian PLTA yang dilaksanakan oleh
Primary Energy and Power Generation Academy dalam rangka memelihara dan
meningkatkan kompetensi tenaga teknik bidang Pembangkitan Thermal di lingkungan PT
PLN (Persero).
Materi pembelajaran ini disusun oleh Tim yang kompeten dan berpengalaman dalam
bidang Pembangkitan Thermal, sehingga materi ini akan selaras dengan kebutuhan
operasional dalam rangka menunjang kinerja yang ekselen.
Namun demikian kami menyadari sepenuhnya bahwa materi ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan masukan dan sarannya dari semua pihak
untuk perbaikan dan penyempurnaan materi ini.
Akhir kata, pembelajaran ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kinerja unit
Operasional pada khususnya dan mampu menunjang kinerja ekselen korporat. Kepada
semu pihak yang telah membantu dalam penyusunan materi pembelajaran ini kami
mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya.
iii
Mata Pelajaran 1
PENGENALAN TERMODINAMIKA
Mata Pelajaran 2
HUKUM TERMODINAMIKA
Mata Pelajaran 3
ANALISA SIKLUS TERMODINAMIKA
Mata Pelajaran 4
PERPINDAHAN PANAS
iv
Mata Pelajaran 1
PENGENALAN TERMODINAMIKA
TUJUAN PELAJARAN
DURASI
JP
PENYUSUN
: 1. Gamma Ajiyantono
2. M. Ikhfan
vi
DAFTAR ISI
2.
Sistem Termodinamika.....................................................................................................................1
Sifat-sifat (Property) Termodinamika ....................................................................................................2
2.1
2.2
Temperatur................................................................................................................................3
2.3
2.4
2.5
Entalpi ........................................................................................................................................6
2.6
Entropi .......................................................................................................................................7
3.
3.2
3.3
3.4
3.5
4.
Fasa...................................................................................................................................................9
5.
Kualitas Uap....................................................................................................................................13
vii
6.
6.2
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Sistem Termodinamika ................................................................................................................2
Gambar 2. Tekanan absolute dan tekanan gauge .........................................................................................3
Gambar 3. Perbandingan skala Celcius, Fahrenhait dan Raumur ...............................................................4
Gambar 4. Skala temperatur absolute ..........................................................................................................5
Gambar 5. Proses ekspansi gas pada tekanan konstan.................................................................................8
Gambar 6. Diagram P-V pada volume konstan .............................................................................................8
Gambar 7. Proses pemanasan air..................................................................................................................9
Gambar 8. Diagram T-v proses pemanasan air pada P = 1 atm ..................................................................11
Gambar 9. Percobaan pemanasan air pada nilai tekanan bervariasi..........................................................12
Gambar 10. Proses perubahan fasa air menjadi uap ..................................................................................13
ix
PENGENALAN TERMODINAMIKA
1.
Definisi Umum
Istilah termodinamika (thermodynamics) berasal dari kata Yunani : therme (heat) dan
dynamics (power), yang secara deskriptif yaitu kemampuan merubah panas (heat) menjadi
daya (power). Saat ini, Termodinamika telah diinterpretasikan secara lebih luas dan
mempunyai beberapa definisi sebagai berikut :
Cabang ilmu fisika yang mempelajari pertukaran energi dalambentuk kalor dan kerja,
sistem pembatas (boundary), serta lingkungan.
Ilmu yang mempelajari hubungan antara panas, kerja mekanik, serta aspek-aspek lain
dari energi dan perpindahannya.
Cabang ilmu fisika yang mempelajari hukum-hukum dasar yang dipatuhi oleh kalor dan
usaha.
Termodinamika juga sering disebut sebagai science of energy (ilmu dari energi). Dimana
energi adalah suatu besaran kapasitas atau kemampuan untuk melakukan kerja atau
usaha. Bentuk-bentuk energi antara lain adalah energi potensial, energi kinetik, energi
termal, energi kimia, energi nuklir, dll.
2.
Sistem Termodinamika
Dalam ilmu termodinamika dikenal istilah-istilah seperti sistem lingkungan dan lapisan
batas (boundary). Sistem adalah kumpulan materi dalam batas-batas (boundary) yang
telah ditentukan dan diidentifikasi. Suatu sistem dapat dibedakan menjadi sistem terbuka
atau sistem tertutup, menurut terjadi atau tidaknya perpindahan massa pada lapisan batas
(boundary). Lingkungan merupakan keseluruhan materi diluar sistem yang dapat
dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi di dalam sistem.Lingkungan itu sendiri juga dapat
membentuk sistem lain. Lapisan batas (boundary) adalah permukaan fisik atau imajiner
yang membungkus sistem dan memisahkannya dari lingkungan.
akan
menentukan
sifat
dari
suatu
sistem.
Contoh-contoh
sifat
2.1
Tekanan (Pressure)
Tekanan adalah gaya normal yang diberikan tiap satuan luas permukaan. Satuan tekanan
SI adalah Pascal (Pa), yang didefinisikan sebagai satu Newton gaya per meter persegi (1
N/m2). Karena satuan pascal terlalu kecil, maka cenderung digunakan kPa (kilo Newton/m2)
atau MPa (mega Newton/m2).Namun yang paling umum digunakan adalah satuan metrik
yakni atmosfer (atm) atau bar (kilogram gaya per centimeter persegi = kg/cm 2).
Walaupun tekanan udara luar dipengaruhi oleh cuaca dan ketinggian, umumnya nilai 1
atmosferdianggap 1,01325 bar.a yakni tekanan udara atmosfer pada permukaan laut
dengan suhu 25 OC.
Hubungan antara tekanan absolute (mutlak) dan tekanan gauge (pengukuran), dapat ditulis
:
2.2
Temperatur
Temperatur merupakan suatu parameter yang menunjukkan derajat (tingkat) panas suatu
benda. Makin panas suatu benda maka makin tinggi temperaturnya, sebaliknya makin
Simple Inspiring Performing Phenomenal
dingin suatu benda maka makin rendah temperaturnya. Alat untuk mengukur besaran
temperatur disebut termometer dan disajikan dalam bentuk angka.Temperatur yang
semakin besar juga dapat mengakibatkan pergerakan molekul zat semakin aktif.
Terdapat dua macam pengukuran temperatur, yaitu pengukuran temperatur relatif dan
pengukuran temperatur mutlak.
2.3
Massa dari suatu benda adalah ukuran dari jumlah material yang membentuk benda
tersebut. Berat suatu benda merupakan gaya yang bekerja pada benda sebagai akibat dari
medan gravitasi bumi.
Massa dan berat dapat dinyatakan dalam hubungan persamaan :
W = m.g
dimana :
w = berat (Newton)
= massa (kg)
Berat suatu benda adalah gaya yang terjadi bila massa benda tersebut dikenai
percepatan gravitasi. Massa dari suatu benda akan tetap konstan sekalipun kecepatan
gravitasi yang mempengaruhinya berubah besarannya .
Sesuai Hukum kedua Newton :
F = m. a
dimana :
F =
m
a =
Gaya (Newton)
=
massa (kg)
percepatan (m/s2)
2.4
Massa jenis () didefinisikan sebagai massa (m) tiap satu satuan volume (V),sedangkan
Volume jenis (v) adalah volume tiap satuan massa.
dimana:
m
V
dan
v=
V
m
= density (kg/m3)
= volume (m3)
= massa (kg)
Satuan lain yang digunakan adalah berat jenis (specific gravity), yaitu perbandingan density
bahan tersebut dengan density air murni pada suhu dan tekanan standar (Standard
Temperature and Pressure).
sgzat =
dimana:
2.5
sgzat =
zat
air
zat
air
Entalpi
Entalpi (enthalpy) adalah istilah dalam termodinamika yang menyatakan jumlah Energi
Internal dari suatu sistem termodinamika ditambah energi yang digunakan untuk
melakukan kerja. Energi internal sendiri didefinisikan sebagaiproperti sistem yang
mencakup semua bentuk energi yang timbul dari struktur internal zat.Entalpi tidak bisa
diukur, yang bisa dihitung adalah nilai perubahannya.
H = U + PV
dimana : H
2.6
Entropi
Entropi (entropy) adalah ukuran tingkat ketidak-teraturan dalam suatu sistem. Semakin
besar tingkat ketidak-teraturan maka semakin tinggi entropi. Satuan SI untuk entropi adalah
kJ/K dan satuan entropi spesifik adalah kJ/kg.K. Perubahan entropi suatu sistem
disebabkan oleh perubahan kandungan panasnya, dimana perubahan entropi adalah
perubahan enthalpy dibagi dengan suhu mutlak (absolute) rata-ratanya, sesuai persamaan
berikut :
Ketika perhitungan dilakukan per satuan massa maka simbol entropi dan enthalpy ditulis
dengan huruf kecil :
3.
Proses Termodinamika
3.1
Pada proses tekanan konstan, tekanan awal proses sama dengan tekanan akhir proses
Simple Inspiring Performing Phenomenal
atau P1= P2. Pada diagram p-V dapat digambar sebagai berikut :
3.2
Pada proses isokhorik, volume awal akan sama dengan volume akhir gas atau V1 = V2.
Pada diagram p-V dapat digambar sebagai berikut :
3.3
Pada proses isotermal, temperatur awal proses akan sama dengan temperatur akhir proses
atau T1 = T2.
3.4
Proses adiabatis reversibel adalah proses termodinamika dimana tidak ada kalor yang
masuk atau keluar dari sistem (adiabatis) dan proses ini mampu balik (reversibel) artinya
tidak ada hambatan atau gesekan. Pada kenyataannya proses ini tidak ada di alam, tetapi
penyederhanaan yang demikian dapat mempermudah untuk menganalisa sistem.
3.5
Proses Polytropis
Proses polytropis adalah proses termodinamika yang sama dengan proses adiabatis
reversibel hanya bedanya jika pada proses adiabatis, kalor tidak dapat keluar atau masuk
ke sistem, tetapi pada proses ini kalor dapat berubah (dapat keluar atau masuk sistem).
4.
Fasa
Fasa didefinisikan sebagai sejumlah zat atau sistem yang homogen baik secara kimia
maupun fisika. Secara umum dikenal tiga kelompok fasa
fasa padat. Proses perubahan fasa suatu zat murni (yaitu zat yang mempunyai komposisi
kimia tetap), maka proses perubahan fasanya dapat di terangkan sebagai berikut ini.
Contoh : proses pemanasan air (T=20 oC ; P = 1 atm) pada suatu bejana.
Kondisi 1
Air pada temperatur 20 oC dan tekanan 1 atm ingin dididihkan (titik didih air pada 1 atm
adalah 100 oC). Oleh karena air pada kondisi tersebut masih jauh dari titik didihnya,
maka air tersebut digolongkan ke dalam Subcooled Liquid (Cairan Subdingin) atau
Compressed Liquid (Cairan Bertekanan).
b.
Kondisi 2
Air dipanaskan hingga mencapai temperatur 100 oC. Pada tekanan 1 atm dan
temperatur 100 oC air masih tetap dalam fasa cair (liquid). Pada kondisi ini air akan
mulai menguap jika dipanaskan, dan akan turun temperaturnya jika didinginkan. Air
dengan kondisi demikian disebut Cairan Jenuh (Saturated Liquid).
c.
Kondisi 3
Selanjutnya sebagian air sudah menjadi uap, berarti di dalam sistem sekarang terdapat
dua fasa (air dalam fasa cair dan air dalam fasa uap). Kondisi campuran yang
demikian ini disebut Campuran Jenuh (Saturated Mixture).
d.
Kondisi 4
Proses pemanasan terus terjadi sehingga air sudah berubah fasa menjadi uap semua.
Tekanan dan temperatur dijaga tetap konstan. Pada kondisi ini uap akan mulai
mengembun jika didinginkan, dan akan naik temperaturnya jika dipanaskan.Uap
demikian disebut dengan uap jenuh (Saturated Vapor/Saturated Steam).
e.
Kondisi 5
Panas terus diberikan kepada bejana dan temperatur uap akan naik melebihi
temperatur didih air. Uap dengan kondisi demikian disebut uap panas lanjut
(Superheated Vapor/Superheated Steam).
10
Apabila percobaan tersebut dilakukan untuk berbagai nilai tekanan mulai dari tekanan
rendah ke tekanan tinggi, maka diperoleh kurva yang bervariasi dimana titik didih air
semakin meningkat seiring dengan bertambahnya tekanan.Dengan nilai tekanan yang
semakin meningkat, maka nanti akan dijumpai titik kritis, yaitu titik dimana antara fasa cair
dan fasa uap memiliki sifat-sifat fisis yang sama. Untuk air misalnya, titik kritisnya terjadi
pada tekanan 22,06MPa. Diatas tekanan tersebut kondisi uap disebut supercritical dan
tidak ada titik didih yang dapat diterapkan.
11
12
5.
Kualitas Uap
Proses perubahan fasa dari air menjadi uap melalui proses pendidihan tidak berlangsung
dengan seketika, namun terjadi secara bertahap.Seperti diilustrasikan pada gambar berikut
:
Karena proses perubahan fasa yang berlangsung secara bertahap, maka pada kondisi
tertentu, fluida berada pada fasa campuran dimana sebagian masih cair sementara
sebagian lagi sudah menjadi uap.
Titik A pada gambar menyatakan bahwa kondisi fluida masih 100 % cair dalam keadaan
mendidih (cair jenuh). Sedangkan titik C menyatakan bahwa kondisi fluida telah 100 %
berada dalam fasa gas (uap jenuh). Kondisi fluida diantara titik A dan titik C menyatakan
bahwa fluida berada pada fasa campuran antara air dengan uap.
13
Konsentrasi campuran sepanjang garis A sampai C tidak sama. Pada titik yang makin
mendekat
ke
titik
berarti
presentase
uapnya
semakin
banyak
sementara
presentaseairnya semakin sedikit. Sebaliknya untuk titik yang makin dekat ke titik A, berarti
presentaseair dalam campuran semakin tinggi sedang presentaseuapnya semakin rendah.
Variasi dari kandungan uap atau kandungan air dalam campuran menyatakan kualitas dari
campuran. Kualitas campuran dapat dinyatakan dengan dua cara yaitu dengan
menyatakan fraksi uap dalam campuran atau dengan menyatakan fraksi air dalam
campuran. Bila kita memandang dari sisi uap, maka kita menyatakan persentase
kandungan uap dalam campuran. Kualitas campuran yang dinyatakan dengan cara ini
disebut sebagai derajat kekeringan (dryness fraction). Sebagai contoh, bila kita ingin
menyatakan derajat kekeringan uap yang berada pada titik B dalam gambar 8 di atas,
maka formulasinya adalah :
DF
AB
100%
AC
WF
BC
100%
AC
Pada aplikasinya, parameter yang sering digunakan adalah dryness fraction (sering
dilambangkan sengan simbol x).
6.
6.1
14
sifat air dalam wujud cair dan uap jenuh sedangkan bagian yang lain memperlihatkan sifat
dari uap panas lanjut.
Simbol-simbol yang digunakan dalamtabel memperlihatkan bermacam-macam sifat air dan
uap dan keterangan-keterangan yang berhubungan dengannya. Arti dari simbol-simbol
tersebut adalah sebagai berikut :
P : tekanan absolut (bar, kPa)
T : temperatur (C)
h : entalpi spesifik (kJ/kg)
v : volume spesifik (m3/kg)
saturated mixture /campuran jenuh, proses perubahan air menjadi uap atau
menyatakan panas laten
(misal : hfg adalah entalpi yang dibutuhkan untuk mengubah air menjadi kondisi uap
jenuh)
Contoh 1 :
Pada tekanan air 30 bar (3 MPa), carilah :
a. Titik didih
b. Entalpi uap spesifik
c. Volume uap spesifik
Jawab :
Harga-harga tersebut dapat dicari secara langsung dari tabel uap, yaitu pada tekanan 30
bar. Lihat tabel uap di lampiran.
a. Titik didih (Ts) = 233,8C
b. Entalpi uap spesifik (hg) = 2803 kJ/kg
c. Volume uap spesifik (Vg) = 0,06665 m3/kg
Simple Inspiring Performing Phenomenal
15
Contoh 2 :
Carilah kondisi dari uapjika berada pada temperatur 80C !
a. Tekanan pendidihan
b. Entalpi penguapan
c. Volume uap jenuh
Jawab :
Lihat tabel uap di lampiran
a. Tekanan pendidihan (Ps) = 0,4736 bar
b. Entalpi penguapan (hfg) = 2308,3 kJ/kg
c. Volume uap jenuh (vg) = 3,408 m3/kg
Contoh 3 :
Berapakah perbedaan panas yang dikandung 2 kg uap jenuh pada temperatur 105C dan
290C?
Jawab :
Pada tabel uap di lampiran, entalpiuap jenuh pada temperatur 105C
hg = 2684 kJ/kg
enthalpy uap jenuh pada temperatur 290 C
hg = 2768 kJ/kg
Perbedaan panas yang dikandung untuk 1 kg uap jenuh adalah
hg= 2768 kJ/kg 2684 kJ/kg= 84 kJ/kg
untuk 2 kg uap :
hg= 2 kg x 84 kJ/kg= 168 kJ
Contoh 4 :
Untuk 3 kg uap jenuh pada tekanan 60 bar (6 MPa), carilah :
a. Temperatur penguapan
b. Panas penguapan
c. Volume
Jawab :
Lihat tabel uap di lampiran, pada tekanan 60 bar.
Simple Inspiring Performing Phenomenal
16
a. Ts
= 275,6C
b. H
= hfg x 3 kg
= 1570 kJ/kg x 3 kg= 4710 kJ
c. V
= Vs x 3 kg
= 0,03244 m3/kg x 3 kg= 0,09732 m3
6.2
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, uap disebut uap panas lanjut jika uap
tersebut mempunyai temperatur lebih tinggi dan titik didihnya pada tekanan yang sama.
Untuk mendapatkan sifat-sifat (entalpi, volume, entropy) uap harus terlebih dahulu
diketahui temperatur dan tekanannya.
Contoh 1 :
Carilah entalpi spesifik uap pada tekanan 50 bar dan temperatur 450C.
Jawab :
Pada tekanan 50 bar (lihat tabel 6) dan temperatur 450C, maka :
Entalpi spesifik (h) = 3316 kJ/kg
Contoh 2 :
Uap jenuh pada tekanan 100 bar (abs) temperaturnya dinaikkan hingga mencapai 500C.
Hitung:
a.
b.
Derajat superheat
Jawab:
a. Banyak panas yang dibutuhkan untuk menambah temperatur sampai 500C
= hg (500oC, 100 bar) hg (Temp Jenuh 311oC, 100 bar)
= 3373 kJ/kg 2725 kJ/kg
= 648 kJ/kg
b. Derajat superheat= 500C 311C = 189C
17
Contoh 3 :
Uap pada tekanan 40 bar (4 MPa) dan temperaturnya 450 C dialihkan ke turbin sehingga
menjadi uap jenuh pada tekanan 40 mbar (0,004 MPa).Hitung :
a. Panas yang diserap oleh turbin
b. Panas yang hilang keluar melalui turbin
c. Penurunan temperatur
Jawab :
Pada lampiran tabel uap,pada tekanan 40 bar dan temperatur 450 C,didapat :
hg = 3330 kJ/kg
Pada tekanan 40 mbar,temperatur uap jenuhdidapat hg = 2554 kJ/kg
Ts = 29 C
Jadi :
a.
b.
c.
3330 - 2554
3330
776
x 100 % = 23,3 %
3330
18