Professional Documents
Culture Documents
40
Perempuan 50 % BB
Cair
Laki-laki 60 % BB
Perempuan 50 % BB
Neonatus : 90 ml/kgBB
Bayi
: 80 ml/kgBB
Anak
: 70 ml/kgBB
Dewasa pria
: 70 ml/kgBB
Dewasa wanita: 65 ml/kgBB
< 10 kg
10-20 kg
1000+50x(BB10)
Minum
800 - 1700 ml
Makan
500 - 1000 ml
Oksidasi
200 - 300 ml
Jumlah
1500 - 3000 ml
2. Pengeluaran
Dewasa Urine
600 - 1600 ml
Faeses
50 - 200 ml
IWL
850 - 1200 ml
Jumlah
1500 - 3000 ml
Sifat-sifat plasma
substitute
yg
ideal
:
pH, tekanan onkotik dan viskositas sebanding dg
plasma darah.
Efek volume yg cukup untuk periode waktu
tertentu
tanpa resiko overload pd sistem cardiovaskular
atau
terjadinya edema.
Meningkatkan mikrosirkulasi dan memperbaiki
diuresis.
Tidak mengganggu homeostasis.
Tidak mengganggu blood grouping dan cross
matching.
Akumulasi minimal pd sistem retikuloendotelial.
Jenis Cairan
Cairan intravena:
Kristaloid: BM rendah (<8000 Dalton),
dengan atau tanpa glukosa, tekanan
onkotik rendah
Koloid: BM tinggi (>8000 Dalton),
tekanan onkotik tinggi
Cairan khusus: untuk koreksi atau
indikasi khusus (NaCl 3%, Natrium
Bikarbonat, Manitol)
Kristaloid
A, Cairan Hipotonis
Osmolaritas <285 mosm/L
digunakan pada keadaan sel mengalami dehidrasi
Komplikasi : kolaps kardiovaskular dan peningkatan TIK
Contoh : Nacl 45% dan Dextrose 2,5 %
B. Isotonik
Osmolaritas = 285 mosm/L
bermanfaat pada pasien hipovolemi
memiliki resiko terjadinyaoverload khususnya pada pasien CHF dan hipertensi
contoh : Ringer Laktat dan Normal Saline
C. Hipertonik
Osmolaritas >285 mosm/L
Mampu menstabilkan tekanan darah, meningkatkan produksi urin dan mengurangi
edema
contoh : Dextrose 5%
Koloid
Mempunyai partikel besar, yg agak sulit
menembus membran semipermeabel/ dinding
pembuluh darah. dan tetap berada dalam
pembuluh darah, maka sifatnya hipertonik,
dan dapat menarik cairan dari luar pembuluh
darah.
Contohnya adalah dextran (koloid syntetic),
albumin dan steroid, produk darah, plasma
protein fraction, cHES (Hydroxy Etil Starch)
Berdasar tekanan Onkotik-nya ada 2 mcm :
Iso-Onkotik
: Co/ Albumin 25%
Hiper-Onkotik : Co/ Albumin 5%
IsoOnkotik
Koloid
Hiper-Onkotik
Vol.Intra
-vask.
Vol.Interstitiel
Vol.Intra
-sel
Perbandingan Komposisi
cairan
Kriteria
Whole
blood
Larutan
elektrolit
Albumin
20%
Dekstran
40+10
HES 6%
Haemaccel
Osmolaritas
7,3-7,4
5,5-6,5
6,47-7,2
4,5-5,7
5,0-7,0
7,0-7,6
Tekanan
onkotik
Fisiologis
Nononkotik
Iso-onkotik Hiperonkotik
Hiperonkotik
Iso-onkotik
Keseimbangan
cairan
intravaskularinterstitial
Terpelihara
Resiko
oedema
Perbaikan
Dehidrasi
Dehidrasi Perbaikan
Waktu paruh
efektif
Bbrp hari
minggu
Bbrp
menit
Bbrp hari
6-8 jam
12 jam
4-6 jam
. HES 6%
Tiap 500 ml terdiri atas:
HES
30 g
NaCl 3,45 g
NaLaktat
2,24 g
KCl
0,15 g
CaCl 0.11 g
Osmolaritas (mmol/l):
Na+
138
K+ 5
Ca2+ 3
Cl- 125
HCO3- (laktat) 20
Osmolaritas berkisar 280 mOsm/l
pH: +6
60 g
. D5 NS
Tiap 500ml mengandung
glukosa 27,5g
NaCl
1,125g
Kandungan elektrolit
Na+
38,5
Cl38,5
Setara dengan 840kJ/200kkal
Perbandingan Komposisi
Cairan Kristaloid
Caira
n
Infus
Osmo Na
K
Ca
Cl
Gluko Lakta Lainn
larita (mEq/ (mEq/ (mEq/ (mEq/ sa
t
ya
s
l)
l)
l)
l)
(g/l)
(mEq/
(mOs
l)
m/L)
NaCl
0,9%
308
154
Ringer 274
Laktat
130
D5
1/4NS
38,5
D5W
154
4
2,7
109,5
38,5
253
27,5
27,5
50
D5 NS 561
154
D5 RL
273
130
HAES
6%
308
154
HES
280
138
154
4
50
109
154
2,24
125
20
Poly
starch
60 g
GEJALA KLINIS
Muntah
Kesadaran apatis
SKOR
Facies cholerica
Akral dingin
Sianosis
JUMLAH
18
-1
-2
(30-
Perdarah
an :
hitung EBV
jika perdarahan
10% EBV berikan kristaloid substitusi dengan
perbandingan 1 : 2-4ml cairan
10% kedua berikan koloid 1 : 1 ml cairan
> 20 % EBVberikan darah 1 : 1 ml darah
Pada anak dan bayi
Pemeliharaan:
10 kg pertama
4 ml/kgBB/jam
10 kg kedua
2 ml/kgBB/jam
Kg selanjutnya 1 ml/kgBB/jam
bedakan dengan kebutuhan per hari :
Defisit puasa (DP): cairan pemeliharaan x jam puasa
Stress operasi :
Ringan : 2 ml/kgBB/jam
Sedang
: 4 ml/kgBB/jam
Berat
: 6 ml/kgBB/jam
C. Pasca operasi
Terapi cairan pasca bedah ditujukan untuk :
1. Memenuhi kebutuhan air, elektrolit, nutrisi
2. Mengganti kehilangan cairan pada masa paska
bedah (cairan lambung, febris)
3. Melanjutkan penggantian defisit pre operatif dan
durante operatif
4. Koreksi gangguan keseimbangan karena terapi
cairan
5. Pada penderita pasca operasi nutrisi diberikan
bertahap (start low go slow).
6. Penderita pasca operasi yang tidak mendapat nutrisi
sama sekali akan kehilangan protein 75-125 gr/hari
Hipoalbuminemia edema jaringan, infeksi,
dehisensi luka operasi, penurunan enzym
pencernaan