Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Perpindahan panas dapat didefinisikan sebagai berpindahnya energi dari satu
daerah ke daerah lainnya proses ini dapat juga disebut perpindahan kalor atau alih
bahang (heat transfer) yaitu perpindahan energi yang terjadi karena adanya perbedaan
suhu diantara benda atau material. Kenyataan bahwa disini yang menjadi sasaran
analisis adalah laju perpindahan kalor. Ada tiga bentuk mekanisme perpindahan panas
yang diketahui, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. [1]
Konduksi adalah proses panas yang mengalir dari daerah yang bersuhu tinggi ke
daerah yang bersuhu lebih rendah didalam satu medium. Dalam aliran panas konduksi,
perpindahan energi terjadi karena hubungan molekul secara langsung tanpa adanya
perpindahan molekul yang cukup besar [2]. Konduksi sendiri berperan penting dalan
kehidupan sehari hari sampai dengan kebutuhan industri.
Salah satu penerapan dari konduksi dalam kehidupan sehari hari adalah
prototype kompor briket batubara Penggunaan bahan bakar fosil (Minyak Bumi,
Batubara, Gas) didunia tiap harinya samakin meningkat, hal ini dikarenakan semakin
meningkatnya populasi manusia untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukan
pengolahan bahan bakar fosil (Minyak Bumi, Batubara, Gas) tersebut seefisien mungkin
[3]
Sedangkan penerapan dari konduksi dalam bidang industri salah satunya adalah
proses perpindahan panas pada dinding rotary kiln (tanur putar) di pt.indocement
tunggal prakarsa, tbk. Proses pembakaran yang terjadi pada tanur kiln ini disebabkan
karena adanya perpaduan antara bahan bakar batubara dengan udara atau oksigen yang
betekanan tinggi dimana batubara yang digunakan adalah batubara yang telah
dihaluskan hingga berbentuk seperti tepung yang dapat menghasilkan semburan api
hingga suhu 1500C [4].
1.2
DASAR TEORI
Peristiwa konduksi sangat berhubungan dengan konsep aktivitas tingkat atomik
Gambar 1.1 Hubungan konduksi dengan difusi energi akibat interaksi antar molekul [3]
1.2.1
konduktivitas termal. Pada umumnya konduktivitas termal itu sangat tergantung pada suhu
[1].
Keterangan :
= laju perpindahan panas konduksi (W)
k
Dinding Datar
Hubungan dasar aliran panas melalui konduksi adalah perbandingan antara laju
aliran panas yang melintas permukaan isothermal dan gradien yang terdapat pada
permukaan tersebut berlaku pada setiap titik dalam suatu benda pada setiap titik dalam
suatu benda pada setiap waktu yang dikenal dengan hukum Fourier. Dalam penerapan
hukum Fourier (persamaan 1.1) pada suatu dinding datar, jika persamaan tersebut
diintegrasikan maka akan didapatkan : [1]
(1.2)
Keterangan :
= laju perpindahan panas konduksi (W)
k
T1
T2
q k 2kl
dT
dr
T1 T2
ln r2 r1
2kl
(1.3)
Keterangan :
r1
r2
T1
T2
Dengan menggunakan persamaan (1.2) apabila dalam sistem terdapat lebih dari satu
macam bahan, seperti dalam dinding lapis-rangkap pada Gambar 1.4, analisisnya akan
menjadi seperti berikut:
Gambar 1.4 Perpindahan kalor satu-dimensi melalui dinding komposit dan analogi
listriknya [1]
Jika gradien suhu (temperature gradient) pada ketiga bahan ialah seperti
tergambar itu, aliran kalor dapat ditulis sebagai :
(1.4)
Jika ketiga persamaan ini dipecahkan serentak, maka aliran kalor dapat
dituliskan sebagai berikut : [1]
(1.5)
Keterangan :
= laju perpindahan panas konduksi (W)
kA
= temperatur (K)
2.
3.
T
x
(1.6)
Keterangan :
q
A
T
x
b.
Galat ( error )
(1.7)
Keterangan :
c.
(1.9)
Dimana :
Keterangan :
n
xi
xm
WT
= jumlah sampel
= sampel ke i
= rata rata sampel
= = Deviasi standar
Aluminium
Kuningan
1.2.4
10
2
5
6
4
1.
2.
Regulator
11
Termokopel
tipe t
Termodisplay
Fungsi : sensor untuk menunjukkan temperatur (T1, T2, T3, dan T4)
T1
T4
T3
T2
Wattmeter
Fungsi Wattmeter : menunjukkan daya yang dihasilkan heater
Wattmeter
12
7.
13