Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini di Indonesia masih terdapat banyak pengangguran, mulai dari
yang tidak pernah sekolah hingga yang berpendidikan perguruan tinggi. Hal
ini terjadi karena jumlah tenaga kerja tidak sebanding dengan jumlah
lapangan pekerjaan yang tersedia. Kesenjangan antara penawaran dan
permintaan tenaga kerja tersebut menimbulkan kemiskinan. Oleh karena itu,
diperlukan cara untuk mengatasi pengangguran. Solusi tenaga kerja dapat
hidup sejahtera tanpa menggantungkan dirinya menjadi pegawai atau
karyawan adalah dengan memberikan arahan agar bisa menjadi pengusaha
mikro. Hasilnya adalah tersedianya lapangan pekerjaan bagi orang lain.
Dalam menjadi
diperlukan
adalah
bekal
wirausahawan
Sebagai gambaran dan inspirasi dalam memulai wirausaha
Mahasiswa mampu memahami cara mengelola manajemen wirausaha
Mengembangkan jiwa berwirausaha bagi mahasiswa
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Jasa Transportasi My-Jek
IDENTITAS PENGUSAHA
Nama Lengkap
: M. Yendra Abdihi
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Status Perkawinan
: Belum Menikah
Pendidikan Terakhir
: SMA
Universitas
Fakultas/Jurusan
: FISIP/Sosiologi
: 2013
IPK Terakhir
: 2,60
: 2013
Alamat
Tempat Tinggal
Jalan gunung muria Gg. Mangga 1 no 23
Tempat Usaha
Jalan gunung muria Gg. Mangga 1
grendeng
no 23 grendeng
Kota : Purwokerto
Kelurahan : Grendeng
No hp : 085747988409
E-mail : yendraabdihi@gmail.com
: 2014
Jenis usaha
: Jasa transportasi
Hasil wawancara
Purwokerto
khususnya
daerah
kampus
Unsoed
yaitu
juga melakukan
Aspek Inovasi
IDENTITAS PENGUSAHA
Foto 4x6
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Status Perkawinan
: Belum Menikah
Pendidikan Terakhir
Universitas
Fakultas/Jurusan
: FISIP/Ilmu Komunikasi
: 2012
IPK Terakhir
: 3,41
: 2011
Alamat
Tempat Tinggal
Pamulang permai 1 Jl. Cempaka 5 A
Tempat Usaha
Jl. Kenanga, Kosan Nadin Lestari
49/12
Kota : Tangerang selatan
Kelurahan : Grendeng
No hp : 085710536135
E-mail : adityagarapratama@gmail.com
: 2016
Jenis usaha
Hasil wawancara
:
a Aspek Bisnis : Modal dan Aset Usaha
Keberhasilan suatu bisnis bisa dinilai dari beberapa sisi, terutama
dari sisi finansial. Secara umum, sebuah usaha bisa dinilai berhasil jika
mampu mencapai tujuan finansialnya atau tujuan keuangannya, yaitu
mendapatkan keuntungan. Namun tujuan keuangan untuk mendapatkan
keuntungan ini juga harus realistis, spesifik dan terukur. Artinya penetapan
target keuntungan juga harus memperhitungkan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, seperti kapasitas usaha, modal, produktifitas kerja dan
lain-lain. Tentunya tanpa melupakan azas dengan modal sekecil mungkin
mendapatkan untung sebesar-besarnya.
Modal awal yang dibutuhkan oleh pemilik Black-Jek adalah Rp.
0,- dengan menggunakan modal fasilitas yang sudah ada seperti motor dan
helm. Pendirian ojek online ini tidak langsung sekaligus menjadi sebuah
usaha ojek yang besar dan lengkap. Menurut cerita pemilik Black-Jek ini
yaitu Aditya, ojek online ini pertama berdiri karena melihat peluang di
sekitar yaitu ada banyak kalangan mahasiswa yang membutuhkan
tumpangan atau fasilitas kendaraan untuk bepergian, sehingga ia berpikir
untuk mendirikan ojek online karena sumber daya modal yang sedikit
bahkan sama sekali tidak perlu modal awal untuk menjalankannya Bisnis
ini dijalankan melalui aplikasi media sosial yaitu line. Saat ini perolehan
laba bersih perbulan dari hasil usaha jasa ojek online yang dijalankan oleh
Aditya ini yaitu berkisar Rp 800.000 pada bulan Februari dan naik sekitar
53% pada bulan Maret menjadi Rp 1.500.000.
pertukaran yang
memenuhi
sasaran individual
dan
11
terdapat
perbedaanperbedaan
Aspek Inovasi
Kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap
kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapanharapannya (Kotler, 1997).
12
13
Foto 4x6
Nama Lengkap
: Yudi Hermawan
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Status Perkawinan
: Belum Menikah
Pendidikan Terakhir
: SMA 1 Jonggol
Universitas
Fakultas/Jurusan
: FIB/Sastra Indonesia
: 2011
IPK Terakhir
: 3,25
: 2010
Alamat
Tempat Tinggal
Jl. Cendrawasih Gang Kepudang No. 35
Tempat Usaha
Jl. Cendrawasih Gang Kepudang
Rt 01 Rw 07
Kelurahan : Grendeng
No. 35 Rt 01 Rw 07
Kelurahan : Grendeng
: 2016
Jenis usaha
14
Hasil wawancara
:
a. Aspek Bisnis : Modal Aset Usaha
Co-Trans adalah usaha yang dibangun secara
bersama-sama.
Mereka membuka usaha ojek online tersebut pada Januari 2016 dengan
modal awal menggunakan uang pribadi. Hal ini dikarenakan membuka
usaha ojek online tersebut hanya membutuhkan modal sepeda motor dan
smartphone. Laba bersih perbulan yang didapatkan adalah Rp. 6.000.000,
sedangkan pendapatan tiap anggota driver nya adalah 100% untuk driver.
Co-trans hanya memungut uang iuran dari anggota driver sejumlah
Rp.3000 yang digunakan jika ada kejadian yang tak terduga.
b. Aspek bisnis : Bahan Baku dan Produk
Bahan baku yang digunakan Co-Trans untuk menjalankan usaha
ojeknya adalah smartphone, motor, dan perlengkapan motor lainnya.
c. Aspek bisnis : Penjualan
Jasa yang ditawarkan tidak hanya mengantarkan pelanggan. Ada 3
jenis jasa yang mereka tawarkan, yaitu Co-Ride, Co-food, dan Courier.
Co-ride yakni pelanggan dapat mengorder jasa Co-ride apabila ingin
diantarkan ke suatu tempat. Co-food adalah jasa pengantar makanan,
yakni pelanggan dapat memesan makanan pada Ojek Online ini dengan
disertai pemberian alamat, yang kemudian akan diantarkan sampai ke
tempat tujuan. Courier adalah jasa pengantar surat, kado ulang tahun dan
lain sebagainya.
d. Aspek bisnis : operasional
Menurut penyatan Yudi Hermawan, salah satu driver Co-trans, Cotrans didirikan bersama sama sehingga mereka tidak mempunya
pemimpin. Co-trans hanyalah wadah untuk mereka memulai usaha
bersama-sama. Co-trans memperluas jangkauan pelayanan dengan
membuka beberapa cabang lagi di kota lain yaitu, Solo, Purbalingga,
Depok. Kelebihan yang diunggulkan oleh pihak Co-trans antara lain
melayani pelanggan setiap hari dan respon yang cepat.
e. Aspek social : pembinaan dan serapan tenaga kerja
15
16
tambahan
dalam
rencana
pemasaran
berisikan
progam
yang
sangat
Segmentation
mempengaruhi
dimana
keberhasilan
pengusaha
terlebih
kegiatan
dahulu
Kepemimpinan
3. Manajemen Usaha
Usaha Black-Jek dijalankan oleh 8 orang pengendara tetap dan 4
orang pengendara yang tidak tetap, sedangkan untuk My-Jek dijalankan
oleh 4 orang dan Co-Trans dijalankan oleh 12 orang. Untuk kegiatan
pencatatan transaksi dilakukan oleh masing-masing pengendara setiap
harinya, tetapi kadang dicatat kadang juga tidak dicatat hal tersebut terjadi
karena pengendara lupa.
Pengelolaan manajemen usaha dibutuhkan dalam konteks internal
usaha, agar usaha benar-benar memiliki arah dalam menjalankan
usahanya, terukur, dan terencana dengan baik. Usaha juga akan menjadi
controlling tools, apakah dalam perjalanannya nanti, bisnis yang
dijalankan berada dalam line yang benar atau tidak. Terutama dalam bisnis
yang relatif baru, penuh dengan kreatifitas, perencanaan usaha juga
semakin dibutuhkan.
Beberapa manfaat yang diperoleh dari pengelolaan usaha adalah:
a. Memilih bisnis yang feasible untuk dijalankan berdasarkan studi
kelayakan yang dilakukan
b. Memiliki usaha yang berbadan hukum jelas
c. Memiliki laporan keuangan (bermanfaat untuk kelangsungan usaha,
keuntungan optimal, pengajuan kredit)
d. Memiliki perencanaan pengembangan dan operasional usaha yang
jelas.
4. Gambaran Keuntungan
Sumber modal untuk Black-Jek dan Co-Trans adalah 0 rupiah
karena saat menjalankan usahanya mereka sudah memiliki motor, helm
dan bensin sehingga tidak dihitung kedalam modal usaha. Saat ini
perolehan laba bersih Black-Jek perbulan dari hasil usaha jasa ojek online
yang dijalankan oleh Aditya ini yaitu berkisar Rp 800.000 pada bulan
Februari dan naik sekitar 53% pada bulan Maret menjadi Rp 1.500.000.
Untuk Co-Trans laba bersih perbulan Rp. 6.000.000. sedangkan
19
pendapatan tiap anggota driver nya, 100% untuk driver. Anggota driver
Co-trans hanya memungut uang untuk iuran Rp.3000 yang bisa digunakan
jika ada kejadian yang tak terduga. Sedangkan untuk My-Jek Saat ini
perolehan laba bersih perbulan dari hasil usaha jasa ojek online ini yaitu
pada tahun 2014 berkisar Rp 2.400.000, lalu pada tahun 2015 meningkat
menjadi Rp 4.800.000. Dari ketiga usaha ojek online yang dilakukan
wawancara, semua modal usahanya diperoleh dari uang sendiri tanpa
bantuan/pinjaman keuangan dari lembaga keuangan bank atau bukan
bank. Total omset dari ketiga usaha yang diwawancara selalu mengalami
peningkatan.
Banyak usaha yang dibangun tidak didasari oleh suatu sistem
pencatatan keuangan yang baik dan benar menurut standar akuntansi.
Umumnya mereka membangun usaha manakala ada kesempatan, disatu
pihak hal ini tidak bisa dipersalahkan, tetapi dilain pihak usaha yang tidak
direncanakan dengan cermat tidak akan bertahan lama. Dari ketiga usaha
yang diwawancara, semuanya melakukan pencatatan keuangan setiap
harinya, tetapi kadang tidak dicatat jika pengendara lupa.
Pengusaha tidak tahu seberapa besar kekuatan dan kelemahankelemahan apa saja yang ada pada usahanya, manakala usaha ojek online
telah semakin berkembang, maka laporan keuangan itu akan semakin
kompleks, manakala pengusaha semakin mengembangkan usahanya maka
mereka butuh yang namanya dana besar dan itu harus dilakukan
peminjaman dan kepada pihak bank. Seringkali pinjaman itu ditolak hanya
karena pengusaha atau usaha-usaha tersebut tidak menerapkan pencatatan
keuangan dengan baik dan benar (Krisdiartiwi, 2008;141).
Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara
teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi
harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga
perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan
menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi pada
20
tujuan
organisasi
seperti
kelangsungan
hidup,
berhasil
atau
tidaknya
perekrutan
calon
pegawai.
22
semakin banyak.
Metode pelaksanaan perekrutan
Semakin terbuka perekrutan maka pelamarnya akan
semakin banyak, sebaliknya apabila perekrutannya semakin
diartikan
sebagai
besarnya
perusahaan
tersebut.
Jika
soliditas
jika
soliditas
perusahaan
rendah
maka
23
tetapi
jika
tingkat
pertumbuhan
perekonomian
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Jenis usaha yang ditawarkan adalah ojek online. Nama usaha ojek online yang
kami wawancarai adalah Black-Jek, My-Jek dan Co-Trans. Ketiga usaha ojek
ini berada di Purwokerto dan dijalankan dari tempat tinggal masing-masing
pengendara. Pengendalian permintaan pelanggan akan jasa antar jemput yang
mereka tawarkan yakni melalui metode online.
2. Stategi pemasaran usaha yang dijalankan oleh para pengusaha ojek online
yang kami wawancarai adalah melalui penyebaran informasi usaha mereka
dari mulut ke mulut dan melalui iklan internet.
3. Manajemen usaha yang dilakukan dalam hal pekerja antara lain, usaha BlackJek dijalankan oleh 8 orang pengendara tetap dan 4 orang pengendara tidak
tetap, My-Jek dijalankan oleh 4 orang pengendara, sedangkan Co-Trans
dijalankan oleh 12 orang pengendara. Untuk kegiatan pencatatan transaksi
dilakukan oleh masing-masing pengendara setiap harinya, namun terkadang
pengendara lupa untuk mencatat transaksi yang telah dilakukan.
4. Alur keuangan dari ketiga usaha ojek online yakni berdasarkan sumber modal,
semua modal usahanya diperoleh dari uang sendiri tanpa bantuan/pinjaman
keuangan dari lembaga keuangan bank atau bukan bank. Perolehan laba bersih
Black-Jek perbulan yaitu bersumber dari salah satu driver berkisar Rp 800.000
pada bulan Februari dan naik sekitar 53% pada bulan Maret menjadi Rp
1.500.000. Laba bersih Co-Trans perbulan yakni Rp. 6.000.000. Sedangkan
untuk perolehan laba bersih My-Jek perbulan dari hasil usaha jasa ojek online
ini yaitu pada tahun 2014 berkisar Rp 2.400.000, yang kemudian pada tahun
2015 meningkat menjadi Rp 4.800.000. Total omset dari ketiga usaha yang
diwawancara selalu mengalami peningkatan.
5. Kendala yang ada dalam usaha ojek online yang kami amati dan wawancarai,
ditemukan beberapa kendala yang dialami para wirausahawan, antara lain
pengorder palsu yang mengorder jasa ojek online namun ketika pengendara
25
sudah sampai di alamat yang tertera, alamat tersebut tidak ada pengordernya.
Kendala kedua adalah kesulitan dalam mencari pekerja dikarenakan semakin
jarang
orang
yang
mau
berkomitmen
dan
bertanggungjawab
atas
pekerjaannya
B. Saran
1. Kualitas ketepatan waktu penjemputan dan kenyamanan berkendara
disarankan perlu dijaga dan ditingkatkan dalam rangka meningkatkan
kepuasan konsumen.
2. Manajemen pencatatan transaksi usaha disarankan untuk diperbaiki dan
dilakukan pelaporan secara rutin sehingga dapat dianalisis peningkatan yang
berhasil dicapai.
3. Jumlah pengendara yang melayani pada usaha ojek online disarankan untuk
ditambah lagi dalam rangka meningkatkan kualitas ketepatan waktu
penjemputan konsumen
4. Strategi pemasaran disarankan untuk lebih ditingkatkan lagi agar keberadaan
usaha ojek online tersebut dapat dikenal secara luas oleh masyarakat
purwokerto dan meningkatkan jumlah pelanggan.
26
DAFTAR PUSTAKA
Baum, J. Robert, Michael Frese, dan Robert A. Baron. (2007). The psychology of
entrepreneurship. London: Routledge.
Hafsah, Mohammad Jafar. 2004. Upaya Pengembangan Usaha Kecil dan
Menengah, Infokop, No. 25 Tahun XX.
Krisdiartiwi, Mamik Sambu, dan Gari Rakai. 2008. Manajemen Wirausaha. Media
Pressindo. Yogyakarta.
Larsen, P. & A. Lewis. 2007. How Award Winning SMEs Manage The Barriers to
Innovation, Journal Creativity and Innovation Manage-ment, page: 141-151.
Martani Huseini. 2007. Teori Organisasi: Suatu Pendekatan Makro. Pusat Antar IlmuIlmu Sosial UI. Jakarta.
Papu Johanes, 2001. Organisasi industry. Artikel: Jakarta
Pinasti, Margani. 2001. Penggunaan Informasi Akuntansi dalam Pengelolaan Usaha
Para Pedagang Kecil di Pasar Tradisional Kabupaten Banyumas. Jurnal
Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi No. 1/Vol. 3/Mei.
Sabarguna, Boy S. 2005. Analisis Pemasaran Rumah Sakit. Yogyakarta: Konsorium
Rumah Sakit Islam Jateng-DIY
Yayasan Tambuhak Sinta. 2011. Pelatihan Kewirausahaan Tahap II MANAJEMEN
KEUANGAN. Palangkaraya.
27
Lampiran