You are on page 1of 28

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini di Indonesia masih terdapat banyak pengangguran, mulai dari
yang tidak pernah sekolah hingga yang berpendidikan perguruan tinggi. Hal
ini terjadi karena jumlah tenaga kerja tidak sebanding dengan jumlah
lapangan pekerjaan yang tersedia. Kesenjangan antara penawaran dan
permintaan tenaga kerja tersebut menimbulkan kemiskinan. Oleh karena itu,
diperlukan cara untuk mengatasi pengangguran. Solusi tenaga kerja dapat
hidup sejahtera tanpa menggantungkan dirinya menjadi pegawai atau
karyawan adalah dengan memberikan arahan agar bisa menjadi pengusaha
mikro. Hasilnya adalah tersedianya lapangan pekerjaan bagi orang lain.
Dalam menjadi

seorang pengusaha, yang

diperlukan

adalah

bekal

keterampilan berwirausaha yang cukup. Kebanyakan lulusan perguruan tinggi


bekerja menjadi karyawan seusai mengenyam pendidikan. Keinginan untuk
menjadi bos bagi dirinya sendiri masih kurang besar. Hadirnya pengusaha
baru yang kreatif dan inovatif bisa meningkatkan perekonomian hingga
berkali-kali lipat. Contohnnya adalah negara-negara maju seperti Amerika
Serikat. Di negara tersebut setiap saat tumbuh wirausahawan baru, lapangan
pekerjaan baru pun ikut muncul. Lulusan sekolah bisnis, seperti MIT dan
Harvard, yang memiliki mata kuliah kewirausahaan, membuat mahasiswanya
tidak segan melakukan praktik wirausaha.
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan
inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang
menuju sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang
dan jasa yang menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi,
kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah
di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan
berbeda (Suryana, 2006).

Dewasa ini, kebutuhan akan model transportasi umum di Indonesia


semakin meningkat dari tahun ke tahun. Media transportasi umum semakin
berkembang. Salah satunya perkembangan pada model transportasi ojek.
Beberapa tahun belakangan ini tren ojek online mengalami peningkatan
seiring meningkatnya kebutuhan akan model transportasi yang cepat.
Kemudahan dan kecepatan waktu pesan ojek via aplikasi atau via sosial media
serta kecepatan waktu tempuh menjadi faktor kunci banyaknya peminat ojek
online. Selain itu, kepastian dan keterjangkauan tarif menjadi daya tarik yang
mampu memikat ribuan masyarakat untuk beralih ke moda transportasi ini.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alamnya.
Sumber daya alam yang melimpah ruah di Indonesia sangat ideal untuk
dijadikan bahan baku dalam berwirausaha. Selain itu, Indonesia juga memiliki
jumlah penduduk yang besar. Sampai dengan tahun 2010, tercatat jumlah
penduduk Indonesia adalah sebesar 237,56 juta jiwa (BPS, 2010). Jumlah
penduduk yang besar dan potensi yang strategis tersebut dipandang sebagai
potensi pangsa pasar bagi dunia industri. Potensi tersebut dapat dicapai
apabila didampingi dengan kegiatan pengelolaan dan pengembangan
keterampilan sumber daya manusia sehingga akan menjadi kekuatan besar
bagi pembangunan negara dan penguatan posisi Indonesia di mata dunia.
Kuantitas penduduk yang besar di sisi lain juga memunculkan
permasalahan sosial yang besar yakni dalam penyediaan sarana pendidikan,
pangan dan sandang, lapangan pekerjaan dan masalah lainnya. Pertumbuhan
penduduk yang terus bertambah setiap tahunnya akan menambah jumlah
tenaga kerja sehingga jumlah lapangan pekerjaan yang harus disediakan harus
terus ditingkatkan. Jumlah lulusan dari tahun ke tahun terus meningkat.
Namun peningkatan tersebut tidak diiringi oleh pertambahan jumlah lapangan
pekerjaan. Menurut data BPS (2010), jumlah pengangguran pada Februari
2010 sebesar 8,59 juta orang. Oleh karena itu, kegiatan kewirausahaan sangat
diperlukan untuk pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Masyarakat Indonesia diharapkan mampu meningkatkan taraf
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan wirausaha dalam

berbagai sektor mikro maupun makro seiring dengan mulai meratanya


pendidikan di Indonesia dan akses-akses lainnya yang mendukung kesadaran
masayarakat dalam berwirausaha. Dengan adanya kewirausahaan masyarakat
dapat memenuhi kebutuhannya sendiri, mampu menciptakan produk-produk
baru yang kreatif dan inovatif,serta mampu menyerap tenaga kerja dalam
rangka mengurangi angka pengangguran yang tinggi di Indonesia. Jika telah
banyak pengangguran yang diserap, maka secara otomatis pendapatan
masyarakat akan meningkat pula. Selain dapat mengurangi pengangguran
kewirausahaan juga mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di
Indonesia.
Limbong (2010) menyatakan bahwa peranan para wirausahawan pada
suatu negara yang sedang berkembang tidak dapat diabaikan terutama dalam
melaksanakan pembangunan. Suatu bangsa akan berkembang lebih cepat
apabila memiliki para wirausahawan yang dapat berkreasi serta melakukan
inovasi secara optimal yaitu mewujudkan gagasan-gagasan baru menjadi
kegiatan yang nyata dalam setiap usahanya. McClelland dalam Ciputra (2008)
menyatakan bahwa agar suatu negara bisa menjadi makmur dibutuhkan
minimum 2% jumlah wirausaha dari total jumlah penduduknya.
Peningkatan dan pengembangan wirausahawan tanah air menjadi titik
awal pergerakan ekonomi Indonesia kearah yang lebih baik. Pola pikir
masyarakat tentang berwirausaha mulai meluas. Kewirausahaan diharapkan
dapat menjadi solusi terbaik agar kesejahteraan masyarakat dapat meningkat
dan dapat mengurangi tingkat pengangguran serta mampu menaikkan tingkat
pertumbuhan dan kesejahteraan ekonomi di Indonesia. Salah satu upaya
mengurangi angka pengangguran yaitu dengan dibukanya lapangan kerja yang
luas seperti membuka sebuah perusahaan padat karya. Salah satu perusahaan
yang membuka lapangan yang besar yaitu ojek online. kini ojek online pun
mulai mendapatkan hati masyarakat dan menjadi salah satu alternatif
transportasi cukup populer bagi masyarakat.
B. Tujuan
Tujuan penulisan laporan praktikum kewirausahaan ini adalah :

1. Mengidentifikasi jenis usaha pada ketiga ojek online di Purwokerto.


2. Mengetahui strategi pemasaran dari ketiga ojek online di Purwokerto.
3. Mengetahui teknik manajemen dalam ketiga ojek online di Purwokerto.
4. Mendeskripsikan alur keuangan di ketiga ojek online di Purwokerto.
5. Mengidentifikasi kendala yang ditemukan di ketiga ojek online di
Purwokerto.
C. Manfaat
Manfaat penulisan laporan praktikum kewirausahaan ini adalah :
1. Mahasiswa dapat memahami arti pentingnya kewirausahaan dalam
menghadapi tantangan dunia kerja
2. Mahasiswa dapat termotivasi untuk mendalami pribadi dan karakteristik
3.
4.
5.
6.

wirausahawan
Sebagai gambaran dan inspirasi dalam memulai wirausaha
Mahasiswa mampu memahami cara mengelola manajemen wirausaha
Mengembangkan jiwa berwirausaha bagi mahasiswa
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan

BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Jasa Transportasi My-Jek
IDENTITAS PENGUSAHA

Nama Lengkap

: M. Yendra Abdihi

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Tempat, tanggal lahir

: Jakarta, 29 Juli 1995

Status Perkawinan

: Belum Menikah

Pendidikan Terakhir

: SMA

Universitas

: Universitas Jenderal Soedirman

Fakultas/Jurusan

: FISIP/Sosiologi

Tahun masuk pendidikan terakhir

: 2013

IPK Terakhir

: 2,60

Tahun lulus pendidikan terakhir

: 2013

Alamat

Tempat Tinggal
Jalan gunung muria Gg. Mangga 1 no 23

Tempat Usaha
Jalan gunung muria Gg. Mangga 1

grendeng

no 23 grendeng

Kota : Purwokerto

Kelurahan : Grendeng

No hp : 085747988409

Kecamatan : Purwokerto Utara

E-mail : yendraabdihi@gmail.com

Propinsi : Jawa Tengah

Tahun memulai usaha

: 2014

Jenis usaha

: Jasa transportasi

Hasil wawancara

Aspek Bisnis : Modal dan Aset Usaha


Modal awal yang dibutuhkan oleh pemilik My-Jek adalah Rp.
50,000 dengan menggunakan modal fasilitas yang sudah ada seperti helm,
motor, dan bensin. Pendirian ojek online ini tidak langsung sekaligus
menjadi sebuah usaha ojek yang besar dan lengkap, melainkan awalnya
hanya dari mulut kemulut saja. Namun semakin banyak masyarakat yang
mengetahui adanya My-Jek khususnya mahasiswa Unsoed sehingga
menambah jumlah pelanggan setiap harinya. My-Jek melayani rute antar
daerah di purwokerto, stasiun, dan terminal Purwokerto. Saat ini
perolehan laba bersih perbulan dari hasil usaha jasa ojek online ini yaitu
pada tahun 2014 berkisar Rp 200,000 per bulannya lalu pada tahun 2015
meningkat menjadi Rp 400,000 per bulan.

Aspek Bisnis : Bahan Baku dan Produk


My-Jek menggunakan bahan baku untuk menjalankan bisnis ojek
onlinenya dengan motor dan bensin premium. Jenis jasa yang ditawarkan
oleh My-Jek pada tahun 2014 hanya antar jemput saja, namun pada tahun

2015 sudah bisa melayani jasa antar jemput barang.


Aspek Bisnis : Penjualan
My-Jek sudah ada pada tahun 2014, cara penjualan produknya
berupa jasa transportasi dengan cara tunai. Penjualanan jasa ojek ini
dilakukan sendiri yaitu dengan menjual produk jasa berupa jasa antar
barang dan antar jemput selain itu, promosi sekaligus sebagai pekerja

(pengendara). Sebaran penjualan My-Jek mencapai kabupaten atau


sekitaran

Purwokerto

khususnya

daerah

kampus

Unsoed

yaitu

Karangwangkal, Grendeng, bahkan sampai daerah stasiun dan terminal.


Peningkatan usaha jasanya dilakukan dengan memasang iklan di internet,
sosial media, dan dengan cara penyebaran melalui dari mulut kemulut .
d

Aspek Bisnis : Operasional


Operasional atau pengelolaan ojek online yang telah dijalankan
selama ini menganut sistem dikelola secara bersama. Dalam urusan
mencari modal tidak terlalu sulit dan tergolong sedang, sedangkan untuk
mencari pelanggan tergolong mudah karena paling banyak pelanggan dari
My-Jek adalah mahasiswa. Sedangkan dalam hal mencari pekerja
tergolong sulit, karena untuk mendapatkan pekerja yang benar-benar
berkomitmen, tekun dan ulet itu sangat sedikit. Selain itu, My-Jek sendiri
memiliki mitra kerja dengan yang lainnya seperti teman untuk diajak
bekerja sama. Untuk kegiatan transaksi sehari-hari selalu dicatat agar
pemasukan dan pengeluaran dalam sehari bisa diketahui dengan jelas,
kegiatan pencatatan tersebut dilakukan oleh masing-masing pengendara.

Aspek Sosial : Pembinaan dan Serapan Tenaga Kerja


My-Jek saat ini memiliki 4 tenaga kerja dalam 2 tahun terakhir ,
karena My-Jek masih dirintis perlahan. My-Jek

juga melakukan

pembinaan dan pelatihan terhadap tenaga kerjanya dalam bentuk arahan


bagaimana cara melayani pelanggan yang baik dan sopan, bagaimana cara
berkendara yang baik dan benar serta melakukan training. My-Jek juga
mengajarkan cara berwirausaha kepada anggotanya dengan motivasi dan
melakukan cara promosi yang benar agar dapat menarik pelanggan,
tentunya tidak mengesampingkan jadwal kuliah karena anggota dari MyJek adalah kebanyakan dari mahasiswa sendiri.

Aspek Inovasi

My-Jek selalu melakukan inovasi dalam usahanya untuk menarik


banyak pelanggan. Inovasi yang dilakukan oleh My-Jek adalah produk
atau jasa dengan cara antar barang dan penumpang dengan cara
mempromosikan. Jasa antar barang memudahkan pelanggan dalam
mengatur waktunya untuk melakukan 2 hal atau lebih dalam 1 waktu.
Pengaruh dari inovasi tersebut mempengaruhi hasil penjualan yaitu
meningkat. Usaha yang dilakukan oleh My-Jek sebelumnya sudah ada di
kota Purwokerto namun belum banyak. Berdasarkan hasil wawancara,
My-Jek bersikap terbuka apabila ada orang lain yang ingin mengikuti
jejak usaha yang dilakukan oleh My-Jek .
g

Uraian Rencana Bisnis (Visi) di Masa yang Akan Datang


Pemilik My-Jek, Abdihi, ingin melebarkan usaha dengan merekrut
partner lebih banyak dan memperluas lingkup pelayanan jasa My-Jek siap
antar jemput se-Karasidenan Banyumas.

2. Jasa Trasnportasi Black-Jek

IDENTITAS PENGUSAHA

Foto 4x6

Nama Lengkap

: Aditya Pratama Niagara

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Tempat, tanggal lahir

: Tangerang, 20 Desember 1993

Status Perkawinan

: Belum Menikah

Pendidikan Terakhir

: SMA 2 Tangerang Selatan

Universitas

: Universitas Jenderal Soedirman

Fakultas/Jurusan

: FISIP/Ilmu Komunikasi

Tahun masuk pendidikan terakhir

: 2012

IPK Terakhir

: 3,41

Tahun lulus pendidikan terakhir

: 2011

Alamat

Tempat Tinggal
Pamulang permai 1 Jl. Cempaka 5 A

Tempat Usaha
Jl. Kenanga, Kosan Nadin Lestari

49/12
Kota : Tangerang selatan

Kelurahan : Grendeng

No hp : 085710536135

Kecamatan : Purwokerto Utara

E-mail : adityagarapratama@gmail.com

Propinsi : Jawa Tengah


Id Line : @isn6876f
E-mail : infoblekjek@gmail.com

Tahun memulai usaha

: 2016

Jenis usaha

: Jasa (ojek online)

Hasil wawancara
:
a Aspek Bisnis : Modal dan Aset Usaha
Keberhasilan suatu bisnis bisa dinilai dari beberapa sisi, terutama
dari sisi finansial. Secara umum, sebuah usaha bisa dinilai berhasil jika
mampu mencapai tujuan finansialnya atau tujuan keuangannya, yaitu
mendapatkan keuntungan. Namun tujuan keuangan untuk mendapatkan
keuntungan ini juga harus realistis, spesifik dan terukur. Artinya penetapan
target keuntungan juga harus memperhitungkan faktor-faktor yang
mempengaruhinya, seperti kapasitas usaha, modal, produktifitas kerja dan
lain-lain. Tentunya tanpa melupakan azas dengan modal sekecil mungkin
mendapatkan untung sebesar-besarnya.
Modal awal yang dibutuhkan oleh pemilik Black-Jek adalah Rp.
0,- dengan menggunakan modal fasilitas yang sudah ada seperti motor dan
helm. Pendirian ojek online ini tidak langsung sekaligus menjadi sebuah
usaha ojek yang besar dan lengkap. Menurut cerita pemilik Black-Jek ini
yaitu Aditya, ojek online ini pertama berdiri karena melihat peluang di
sekitar yaitu ada banyak kalangan mahasiswa yang membutuhkan
tumpangan atau fasilitas kendaraan untuk bepergian, sehingga ia berpikir
untuk mendirikan ojek online karena sumber daya modal yang sedikit
bahkan sama sekali tidak perlu modal awal untuk menjalankannya Bisnis
ini dijalankan melalui aplikasi media sosial yaitu line. Saat ini perolehan
laba bersih perbulan dari hasil usaha jasa ojek online yang dijalankan oleh
Aditya ini yaitu berkisar Rp 800.000 pada bulan Februari dan naik sekitar
53% pada bulan Maret menjadi Rp 1.500.000.

Aspek Bisnis : Bahan Baku dan Produk


Ojek online Black-Jek ini tidak membuat produk untuk dijual
kepada pelanggannya, tetapi hanya jasa antar jemput pelanggan yang
10

menggunakan jasa ojek online. Dalam menjalankan usahanya, Aditya


hanya menggunakan motor dan helm. Untuk jenis macam jasa yang
ditawarkan hanya ada 1 macam yaitu ojek saja, selain itu tidak ada jasa
lain yang mereka sediakan.
c

Aspek Bisnis : Penjualan


Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi,
penetapan harga, promosi, dan distribusi gagasan, barang dan jasa untuk
menciptakan

pertukaran yang

memenuhi

sasaran individual

dan

organisasional. Aspek pemasaran dalam studi kelayakan akan mengkaji


struktur produk atau jasa yang telah ada di pasar serta rencana produk atau
jasa yang akan ditawarkan (Engel, 1995). Kenyamanan berhubungan
dengan keadaan geografis tempat penyedia jasa mengenai kemudahan
dalam menjangkaunya atau menemuinya serta pelayanan yang dapat
diterimanya secara singkat (Gerrad, 2004).
Black-Jek ini berdiri dan menjalankan usahanya dibilang sangat
baru yaitu pada tahun 2016. Penjualan disini bukan berarti penjualan
dalam bentuk produk tetapi dalam bentuk menyediakan jasa antar jemput
yang kemudian dibayar dengan uang tunai, hal itu dilakukan oleh
pengendaranya sendiri dengan cara mengantarkan pelanggan ke tempat
tujuannya. Daerah operasi Black-Jek itu sendiri masih dalam jangkauan
antar kecamatan karena target utamanya adalah mahasiswa disekitar
daerah Purwokerto. Sedangkan untuk strategi pemasaran agar Black-Jek
ini dikenal oleh banyak orang sang pemilik melakukan iklan di internet
dan menyebar selebaran sehingga masyarakat dapat membaca dan
mengetahui kalau ada bisnis ojek online bernama Black-Jek

Aspek Bisnis : Operasional


Pengelolaan merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh orang
untuk

mencapai tujan tertentu. Definisi pengelolaan oleh para ahli

11

terdapat

perbedaanperbedaan

hal ini disebabkan karena para ahli

meninjau pengertian dari sudut yang berbeda-beda. Ada yang meninjau


pengelolaan dari segi fungsi, benda, kelembagaan dan yang meninjau
pengelolaan sebagai suatu kesatuan. Namun jika dipelajari pada
prinsipnya definisi-definisi tersebut mengandung pengertian dan tujuan
yang sama.
Operasional atau pengelolaan ojek online yang telah dijalankan
selama ini menganut sistem dikelola secara bersama. Dalam urusan
mencari modal tidak terlalu sulit dan tergolong mudah, untuk mencari
pelangka tergolong sedang tidak mudah dan juga tidak sulit. Sedangkan
dalam hal mencari pekerja tergolong sulit, karena untuk mendapatkan
pekerja yang benar-benar berkomitmen, tekun dan ulet itu sangat sedikit.
Selain itu, Black-Jek sendiri belum memiliki mitra kerja karena memang
prinsipnya tidak ingin ada kerja sama dengan pihak lain. Untuk kegiatan
transaksi sehari-hari selalu dicatat agar pemasukan dan pengeluaran dalam
sehari bisa diketahui dengan jelas, kegiatan pencatatan tersebut dilakukan
oleh masing-masing pengendara.
e

Aspek Sosial : Pembinaan dan Serapan Tenaga Kerja


Saat ini tenaga kerja yang aktif bekerja di Black-Jek hanya terdiri
dari 8 orang dalam 2-3 bulan terakhir ini. Sedangkan untuk jumlah pekerja
yang tidak tetap dalam 2-3 bulan terakhir terdiri dari 4 orang. Black-Jek
hanya mempekerjakan orang-orang yang memang memiliki keahlian dasar
untuk bekera sebagai pengendara motor. Black-Jek juga melakukan
pembinaan dan pelatihan terhadap tenaga kerjanyaa dalam bentuk arahan
bagaimana cara melayani pelanggan yang baik dan sopan, bagaimana cara
berkendara yang baik dan benar serta melakukan training.

Aspek Inovasi
Kepuasan pelanggan adalah perasaan senang atau kecewa
seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap
kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapanharapannya (Kotler, 1997).

12

Untuk mendapatkan keunggulan kompetitif maka setiap perusahaan


dituntut untuk mampu memberikan kepuasan kepada konsumennya
sehingga strategi yang didasarkan kepada komitmen manajemen untuk
memuaskan

pelanggan dilakukan secara terus menerus, hal ini

dikarenakan adanya kenyataan bahwa konsumen yang tidak puas terhadap


barang atau jasa yang dikonsumsinya akan mencari produk atau jasa dari
perusahaan lain yang mampu memuaskan kebutuhannya.
Black-Jek dalam menjalankan usahanya selama ini selalu
berpendapat bahwa kepuasan serta mengikuti perkembangan zaman itu
harus dilakukan. Selama ini menurut pemilik Black-Jek selalu melakukan
inovasi dalam pelayanan jasa. Inovasi tersebut dalam hal menyediakan
masker, helm dan jas hujan untuk pelanggannya yang biasanya tidak
dilakukan oleh usaha ojek online yang lain. Selain itu untuk Black-Jek
sendiri mempunyai ciri khas yaitu setiap pengendara harus menggunakan
penutup wajah agar pelanggan tidak dapat melihan wajah pengendara, hal
tersebutlah yang membedakan dari yang lainnya.
g

Uraian Rencana Bisnis (Visi) di Masa yang Akan Datang


Aditya selaku pemilik ojek online Black-Jek mempunyai beberapa
visi yang akan datang untuk usahanya tersebut yaitu ojek online ini tetap
dapat berjalan dengan baik tanpa hambatan yang berarti untuk mengisi
kegiatan sang pemilik di hari tuanya. Selain itu mas Aditya mengharapkan
Black-Jek ini akan mempunyai aplikasi sendiri yang bisa didownload oleh
semua orang dan ingin merambah ke jasa antar jemput menggunakan
mobil bukan hanya menggunakan motor.

13

3. Jasa Transportasi Co-Trans


IDENTITAS PENGUSAHA

Foto 4x6

Nama Lengkap

: Yudi Hermawan

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Tempat, tanggal lahir

: Clacap, 14 Juli 1993

Status Perkawinan

: Belum Menikah

Pendidikan Terakhir

: SMA 1 Jonggol

Universitas

: Universitas Jenderal Soedirman

Fakultas/Jurusan

: FIB/Sastra Indonesia

Tahun masuk pendidikan terakhir

: 2011

IPK Terakhir

: 3,25

Tahun lulus pendidikan terakhir

: 2010

Alamat

Tempat Tinggal
Jl. Cendrawasih Gang Kepudang No. 35

Tempat Usaha
Jl. Cendrawasih Gang Kepudang

Rt 01 Rw 07
Kelurahan : Grendeng

No. 35 Rt 01 Rw 07
Kelurahan : Grendeng

Kecamatan : Purwokerto Utara

Kecamatan : Purwokerto Utara

Propinsi : Jawa Tengah

Propinsi : Jawa Tengah

Tahun memulai usaha

: 2016

Jenis usaha

: Jasa (ojek online)

14

Hasil wawancara
:
a. Aspek Bisnis : Modal Aset Usaha
Co-Trans adalah usaha yang dibangun secara

bersama-sama.

Mereka membuka usaha ojek online tersebut pada Januari 2016 dengan
modal awal menggunakan uang pribadi. Hal ini dikarenakan membuka
usaha ojek online tersebut hanya membutuhkan modal sepeda motor dan
smartphone. Laba bersih perbulan yang didapatkan adalah Rp. 6.000.000,
sedangkan pendapatan tiap anggota driver nya adalah 100% untuk driver.
Co-trans hanya memungut uang iuran dari anggota driver sejumlah
Rp.3000 yang digunakan jika ada kejadian yang tak terduga.
b. Aspek bisnis : Bahan Baku dan Produk
Bahan baku yang digunakan Co-Trans untuk menjalankan usaha
ojeknya adalah smartphone, motor, dan perlengkapan motor lainnya.
c. Aspek bisnis : Penjualan
Jasa yang ditawarkan tidak hanya mengantarkan pelanggan. Ada 3
jenis jasa yang mereka tawarkan, yaitu Co-Ride, Co-food, dan Courier.
Co-ride yakni pelanggan dapat mengorder jasa Co-ride apabila ingin
diantarkan ke suatu tempat. Co-food adalah jasa pengantar makanan,
yakni pelanggan dapat memesan makanan pada Ojek Online ini dengan
disertai pemberian alamat, yang kemudian akan diantarkan sampai ke
tempat tujuan. Courier adalah jasa pengantar surat, kado ulang tahun dan
lain sebagainya.
d. Aspek bisnis : operasional
Menurut penyatan Yudi Hermawan, salah satu driver Co-trans, Cotrans didirikan bersama sama sehingga mereka tidak mempunya
pemimpin. Co-trans hanyalah wadah untuk mereka memulai usaha
bersama-sama. Co-trans memperluas jangkauan pelayanan dengan
membuka beberapa cabang lagi di kota lain yaitu, Solo, Purbalingga,
Depok. Kelebihan yang diunggulkan oleh pihak Co-trans antara lain
melayani pelanggan setiap hari dan respon yang cepat.
e. Aspek social : pembinaan dan serapan tenaga kerja

15

Co-Trans memiliki 12 orang tenaga kerja tetap. Perekrutan driver


baru harus dengan syarat mempunyai motor dengan suratsurat lengkap
berupa SIM dan STNK, dan mampu menggunakan smartphone untuk
penerimaan pesanan. Hal ini dikarenakan Co-Trans menggunakan akun
LINE sebagai media pesan bagi setiap pelanggan yang ingin memesan
jasa mereka. Selain itu, juga dilakukan wawancara untuk setiap perekrutan
driver baru dengan tujuan agar mereka memlilih driver yang tepat dan
mendapatkan driver yang mampu berkomitmen.
f. Aspek Inovasi
Inovasi yang dilakukan Co-Trans yakni berupa kemampuan driver
menjalankan tugasnya dengan membuat pelanggan menjadi puas dan tidak
kecewa dengan pelayanan Co-Trans.
g. Uraian rencana bisnis (Visi) dimasa yang akan datang
Visi Co-Trans yakni berencana terus menyediakan alternatif
transportasi bagi mahasiswa, pelajar dan umum serta memobilisasi mereka
dalam memberikan kemudahan untuk melaksanakan aktivitas agar lebih
effisien.
B. Pembahasan
1. Jenis Usaha dan Alasan Pemilihan Tempat Usaha yang Dikaji
Jenis usaha yang ditawarkan pada adalah ojek online. Nama usaha
ojek online yang kami wawancarai adalah Black-Jek, My-Jek dan CoTrans. Dari ketiga usaha ojek online yang kami wawancarai, My-Jek lah
yang pertama mendirikan usaha ini yaitu mulai tahun 2015 diikuti CoTrans dan kemudian Black-Jek pada tahun 2016
Ketiga usasa ojek ini berada pada Purwokerto yang dijalankan dari
tempat kosan masing-masing pengendara. Dengan cara online mereka
mengendalikan permintaan pelanggan akan jasa antar jemput yang mereka
tawarkan. Menurut salah satu pengusaha yang kami wawancarai, alasan ia
memilih berusaha ditempat kosan lebih sedikit modalnya daripada harus
membangun gedung untuk operasi ojek online ini, sehingga modal usaha
dapat diminimalkan.
2. Strategi Pemasaran Usaha

16

Stategi pemasaran usaha yang dijalankan oleh para pengusaha ojek


online yang kami wawancarai rata-rata adalah dengan menyebarkan
informasi usaha mereka melalui mulut ke mulut dan melalui iklan internet.
Saat konsumen menggunakan jasa usaha mereka dan mendapatkan
pelayanan yang baik yang mereka tawarkan, mereka merasa puas dan
akhirnya menyebarkan informasi kepada orang lain untuk ikut
menggunakan jasa ojek online ini yang sudah mereka rasakan
pelayanannya. Untuk kegiatan operasionalnya ketiga ojek tersebut
menggunakan aplikasi line untuk mendapatkan pelanggan.
Untuk inovasi terhadap produk ketiga ojek online ini melakukan
inovasi pada pelayanan yang diberikan, seperti Black-Jek yang
memberikan masker gratis dan disediakannya jas hujan khusus untuk
pelanggannya. Sedangkan untuk Co-Trans inovasinya dalam keberagaman
jasa yang ditawarkan seperti co food untuk mengantarkan makanan dan
menerima jasa antar barang.
Strategi pemasaran adalah pola pikir perusahaan yang akan
digunakan oleh unit bisnis dalam mencapai tujuan pemasarannya. Strategi
tersebut berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi,
bauran pemasaran, dan besarnya pengeluaran pemasaran. Pada bagian ini,
perencana menjelaskan cara tiap-tiap strategi menghadapi ancaman,
peluang, dan isu-isu kritis yang dikemukakan sebelumnyua dalm rencana.
Bagian

tambahan

dalam

rencana

pemasaran

berisikan

progam

implementasi utnuk menjalankan strategi pemasaran yang disertai pada


angaran penunjang pemasaran secara mendetail. Beberapa organisasi
mungkin memiliki tujuan yang sama, namun strategi yang dipakai untuk
mencapai tujuan tersebut dapat berbeda. Strategi pemsaran dari setiap
organisasi merupakan suatu rencana keseluruhan untuk mencapai tujuan,
strategi pemsaran merupakan suatu wujud dari renca yang terarah di
bidang pemasaran guna memperoleh nhasil yang optimal. Strategi
pemasaran sendiri terdiri dari factor-faktor yang paling berhubungnan satu
sama lain, yaitu:
17

1. Pasar sasaran (Target Market) dimana pasar merupakan alat untuk


mencapai sasaran yang dituju
2. Bauran pemasaran yang merupakan alat atau sarana untuk mencapai
sasaran
3. Marketing budget merupakan strategi penetapan dana untuk kegiatan
pemasaran
pemasaran
4. Marketing

yang

sangat

Segmentation

mempengaruhi
dimana

keberhasilan

pengusaha

terlebih

kegiatan
dahulu

menetapkan arah dan sasaran yang akan dituju


5. Timing dimana pengusaha harus menjaga mutu agar mendapat
keuntungan berganda (Sabarguna Boy, 2005)
Larsen, P and Lewis, A, (2007) menyatakan bahwa salah satu
karakter yang sangat penting dari wirausahawan adalah kemampuannya
berinovasi. Tanpa adanya inovasi perusahaan tidak akan dapat bertahan
lama. Hal ini disebabkan kebutuhan, ke-inginan, dan permintaan
pelanggan berbah-ubah. Pelanggan tidak selamanya akan mengkonsumsi
produk yang sama. Pelanggan akan mencari produk lain dari perusahaan
lain yang dirasakan dapat memuaskan kebutuha mereka. Untuk itulah
diperlu-kan adanya inovasi terus menerus jika perusahaan akan
berlangsung lebih lanjut dan tetap berdiri dengan usahanya. Inovasi adalah
sesuatu yang berkenaan dengan barang, jasa atau ide yang dirasakan baru
oleh seseorang. Meskipun ide tersebut telah lama ada tetapi ini dapat
dikatakan suatu inovasi bagi orang yang baru melihat atau merasakannya.
Perusahaan dapat melakukan inovasi dalam bidang

a. Inovasi produk (barang, jasa, ide dan tempat).


b. Inovasi manajemen (proses kerja, proses produksi, keuangan
pemasaran, dll). Dalam melaku-kan inovasi perlu memperhatikan
prinsip-prinsip sebagai berikut:
Menganalisis peluang,
Apa yang harus dilakukan untuk memuaskan peluang,
Sederhana dan terarah,
Dimulai dari yang kecil, dan
18

Kepemimpinan
3. Manajemen Usaha
Usaha Black-Jek dijalankan oleh 8 orang pengendara tetap dan 4
orang pengendara yang tidak tetap, sedangkan untuk My-Jek dijalankan
oleh 4 orang dan Co-Trans dijalankan oleh 12 orang. Untuk kegiatan
pencatatan transaksi dilakukan oleh masing-masing pengendara setiap
harinya, tetapi kadang dicatat kadang juga tidak dicatat hal tersebut terjadi
karena pengendara lupa.
Pengelolaan manajemen usaha dibutuhkan dalam konteks internal
usaha, agar usaha benar-benar memiliki arah dalam menjalankan
usahanya, terukur, dan terencana dengan baik. Usaha juga akan menjadi
controlling tools, apakah dalam perjalanannya nanti, bisnis yang
dijalankan berada dalam line yang benar atau tidak. Terutama dalam bisnis
yang relatif baru, penuh dengan kreatifitas, perencanaan usaha juga
semakin dibutuhkan.
Beberapa manfaat yang diperoleh dari pengelolaan usaha adalah:
a. Memilih bisnis yang feasible untuk dijalankan berdasarkan studi
kelayakan yang dilakukan
b. Memiliki usaha yang berbadan hukum jelas
c. Memiliki laporan keuangan (bermanfaat untuk kelangsungan usaha,
keuntungan optimal, pengajuan kredit)
d. Memiliki perencanaan pengembangan dan operasional usaha yang
jelas.
4. Gambaran Keuntungan
Sumber modal untuk Black-Jek dan Co-Trans adalah 0 rupiah
karena saat menjalankan usahanya mereka sudah memiliki motor, helm
dan bensin sehingga tidak dihitung kedalam modal usaha. Saat ini
perolehan laba bersih Black-Jek perbulan dari hasil usaha jasa ojek online
yang dijalankan oleh Aditya ini yaitu berkisar Rp 800.000 pada bulan
Februari dan naik sekitar 53% pada bulan Maret menjadi Rp 1.500.000.
Untuk Co-Trans laba bersih perbulan Rp. 6.000.000. sedangkan

19

pendapatan tiap anggota driver nya, 100% untuk driver. Anggota driver
Co-trans hanya memungut uang untuk iuran Rp.3000 yang bisa digunakan
jika ada kejadian yang tak terduga. Sedangkan untuk My-Jek Saat ini
perolehan laba bersih perbulan dari hasil usaha jasa ojek online ini yaitu
pada tahun 2014 berkisar Rp 2.400.000, lalu pada tahun 2015 meningkat
menjadi Rp 4.800.000. Dari ketiga usaha ojek online yang dilakukan
wawancara, semua modal usahanya diperoleh dari uang sendiri tanpa
bantuan/pinjaman keuangan dari lembaga keuangan bank atau bukan
bank. Total omset dari ketiga usaha yang diwawancara selalu mengalami
peningkatan.
Banyak usaha yang dibangun tidak didasari oleh suatu sistem
pencatatan keuangan yang baik dan benar menurut standar akuntansi.
Umumnya mereka membangun usaha manakala ada kesempatan, disatu
pihak hal ini tidak bisa dipersalahkan, tetapi dilain pihak usaha yang tidak
direncanakan dengan cermat tidak akan bertahan lama. Dari ketiga usaha
yang diwawancara, semuanya melakukan pencatatan keuangan setiap
harinya, tetapi kadang tidak dicatat jika pengendara lupa.
Pengusaha tidak tahu seberapa besar kekuatan dan kelemahankelemahan apa saja yang ada pada usahanya, manakala usaha ojek online
telah semakin berkembang, maka laporan keuangan itu akan semakin
kompleks, manakala pengusaha semakin mengembangkan usahanya maka
mereka butuh yang namanya dana besar dan itu harus dilakukan
peminjaman dan kepada pihak bank. Seringkali pinjaman itu ditolak hanya
karena pengusaha atau usaha-usaha tersebut tidak menerapkan pencatatan
keuangan dengan baik dan benar (Krisdiartiwi, 2008;141).
Pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang dilakukan secara
teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi
harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta jumlah harga
perolehan dan penyerahan barang atau jasa, yang ditutup dengan
menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi pada

20

setiap tahun berakhir. Pembukuan biasanya dilakukan oleh seorang ahli


pembukuan, tidak harus akuntan (Krisdiartiwi, 2008;141).
Faktor accountability mutlak diperlukan jika usaha tersebut
menginginkan lebih maju karena untuk pengajuan kredit kepada bank atau
lembaga perkreditan lain yang memerlukan laporan keuangan yang dapat
dipertanggung jawabkan (accountability). Secara teoritis, perbankan di
mana pun dalam memberikan modal usaha bagi usaha memiliki standar
penilaian yang sering diistilahkan dalam 5C yakni caracter (kepribadian
pengusaha), capacity (kemampuan nasabah dalam bidang usaha), capital
(jumlah modal yang dimiliki), collateral (nilai jaminan dari kredit yang
diberikan) dan condition (pengaruh kebijakan pemerintah dalam bidang
ekonomi yang dinilai oleh pihak bank). Standar penilaian ini merupakan
aturan baku yang berlaku umum bagi setiap konsumen pemakai fasilitas
kredit bank, termasuk usaha ojek online
5. Kendala
Dalam menjalankan usaha, setiap pengusaha pasti mempunyai kendala
nya masing-masing yang mana kenadala yang dihadapi dapat menghambat
proses usaha yang sedang dijalani. Dari hasil wawaancara yang telah
dilakukan, ditemukan beberapa kendala yang dialami para wirausahawan,
antara lain :
a. Pengorder palsu
Dari hasil wawancara kendala yang ada adalah pengorder
palsu, yang mengorder jasa ojek online tetapi ketika pengendara sudah
sampai di alamat yang tertera alamat tersebut tidak ada pengordernya.
b. Kesulitan mencari pekerja
Berdasarkan hasil wawancara dari ketiga usaha ojek online ini
mereka kesulitan mencari pekerja dikarenakan jarang ada orang yang
mau untuk berkomitmen menjalankan tugasnya sebagai pengendara,
sulit untuk mencari orang yang bertanggungjawab atas pekerjaannya,
apalagi mereka sanga membutuhkan pekerja yang berani berkomitmen
dan berani menerima segala resiko yang akan dihadapi.
Setiap bentuk organisasi atau perusahaan apapun bentuknya
akan membutuhkan orang-orang dalam melaksanakan setiap fungsi
21

kegiatan yang ada didalam suatu organisasi atau perusahaan tersebut.


Didalam organisasi perusahaan, kebutuhan akan orang-orang sangatlah
penting karena menyangkut masalah maju mundurnya perusahaan.
Oleh sebab itu, seleksi tenaga kerja diperlukan untuk
melanjutkan

tujuan

organisasi

seperti

kelangsungan

hidup,

pertumbuhan atau keuntungan. Seleksi tenga kerja dimaksudkan untuk


memilih tenaga kerja cakap yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan organisasi di masa sekarang dan yang akan datang. Seleksi
tenaga kerja juga memberikan sarana untuk mencapai tujuan
manajemen sumber daya manusia yang ditentukan dalam perencanaan
sumber daya manusia. Namun dalam seleksi sumber daya, terkadang
pengusaha mengalami kesulitan. Berikut ini adalah beberapa kendala
yang dihadapi dalam proses perekrutan tenaga kerja:
Kebijaksanaan-kebijaksanaan organisasi
Berbagai kebijaksanaan organisasi merupakan cermin utama
atas

berhasil

atau

tidaknya

perekrutan

calon

pegawai.

Kebijaksanaan organisasi yang akan mempengaruhi perekrutan itu


adalah:
1) Kebijaksanaan Kompensasi dan Kesejahteraan.
Jika perusahaan dapat memberikan kompensasi dan
kesejahteraan yang cukup besar serta adil maka pelamar yang
serius akan semakin banyak, tetapi sebaliknya jika gaji dan
kesejahteraan rendah maka pelamar menjadi sedikit.
2) Kebijaksanaan Promosi
Apabila kesempatan untuk promosi diberikan cukup
luas maka pelamar yang serius semakin banyak, tetapi
sebaliknya jika kesempatan untuk promosi sangat terbatas
maka pelamar akan menjadi sedikit. Promosi merupakan
idaman setiap karyawan, karena dengan promosi berarti status
dan pendapatan akan bertambah besar.
3) Kebijaksanaan Status Karyawan

22

Jika status karyawan menjadi karyawan tetap/full-time


maka pelamar semakin banyak, tetapi jika status karyawannya
honorer/harian/part-time maka pelamar akan semakin sedikit.
4) Kebijaksanaan Sumber Tenaga Kerja
Jika tenaga kerja yang akan diterima hanya bersumber
dari tenaga kerja local maka pelamar yang serius akan sedikit,
tetapi sebaliknya bila tenaga kerja yang akan diterima
bersumber dari seluruh Nusantara, maka pelamar akan semakin
banyak.
Persyaratan-persyaratan jabatan
Semakin banyak persyaratan yang harus dimiliki
pelamar maka pelamar akan menjadi sedikit, sebaliknya
jika jumlah persyaratannya sedikit maka pelamarnya akan

semakin banyak.
Metode pelaksanaan perekrutan
Semakin terbuka perekrutan maka pelamarnya akan
semakin banyak, sebaliknya apabila perekrutannya semakin

tertutup maka pelamarnya semakin sedikit.


Kondisi pasar tenaga kerja
Semakin besar penawaran tenaga kerja maka akan
semakin banyak pula pelamar yang serius. Tetapi
sebaliknya jika penawaran tenaga kerja sedikit maka

pelamarnya juga menjadi sedikit.


Soliditas perusahaan
Soliditas perusahaan dapat

diartikan

sebagai

besarnya kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan,


misal;

besarnya

perusahaan

tersebut.

Jika

soliditas

perusahaan besar maka pelamar akan semakin banyak.


Sebaliknya

jika

soliditas

perusahaan

rendah

maka

pelamarnya akan semakin sedikit.


Kondisi-kondisi lingkungan eksternal
Jika kondisi perekonomian tumbuh dengan cepat
dan saingannya juga banyak maka pelamar akan sedikit,

23

tetapi

jika

tingkat

pertumbuhan

perekonomian

kecil/depresi, maka pelamarnya akan semakin banyak.


c. Kurangnya motivasi dalam melakukan inovasi
Motivasi dalam kewirausahaan meliputi motivasi yang
diarahkan untuk mencapai tujuan kewirausahan, seperti tujuan yang
melibatkan pengenalan dan eksploitasi terhadap peluang bisnis.
Motivasi untuk mengembangkan usaha baru diperlukan bukan hanya
oleh rasa percaya diri dalam hal kemampuannya untuk berhasil,
namun juga oleh kemampuannya dalam mengakses informasi
mengenai peluang kewirausahaan (Baum, 2007).
Sementara inovasi merupakan suatu proses untuk menemukan
dan mengimplementasikan sesuatu yang baru ke dalam situasi/kondisi
yang belum ada dan belum dipikirkan sebelumnya. Dengan kata lain,
inovasi adalah bagaimana memikirkan dan melakukan sesuatu yang
baru yang dapat menambah atau menciptakan nilai-nilai manfaat, baik
secara sosial maupun secara ekonomik (Gede Raka, 2001).
Ketiga usaha ojek oline yang diwawancarai hanya dua yang
memiliki inovasi yang menjanjikan yaitu Black-Jek dan Co-Trans,
sedang ]kan untuk My-Jek inovasi yang dilakukan hanya sebatas
mempromosikannya tanpa diaplikasikan kedalam produk atau jasa
yang ditawarkan.

24

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Jenis usaha yang ditawarkan adalah ojek online. Nama usaha ojek online yang
kami wawancarai adalah Black-Jek, My-Jek dan Co-Trans. Ketiga usaha ojek
ini berada di Purwokerto dan dijalankan dari tempat tinggal masing-masing
pengendara. Pengendalian permintaan pelanggan akan jasa antar jemput yang
mereka tawarkan yakni melalui metode online.
2. Stategi pemasaran usaha yang dijalankan oleh para pengusaha ojek online
yang kami wawancarai adalah melalui penyebaran informasi usaha mereka
dari mulut ke mulut dan melalui iklan internet.
3. Manajemen usaha yang dilakukan dalam hal pekerja antara lain, usaha BlackJek dijalankan oleh 8 orang pengendara tetap dan 4 orang pengendara tidak
tetap, My-Jek dijalankan oleh 4 orang pengendara, sedangkan Co-Trans
dijalankan oleh 12 orang pengendara. Untuk kegiatan pencatatan transaksi
dilakukan oleh masing-masing pengendara setiap harinya, namun terkadang
pengendara lupa untuk mencatat transaksi yang telah dilakukan.
4. Alur keuangan dari ketiga usaha ojek online yakni berdasarkan sumber modal,
semua modal usahanya diperoleh dari uang sendiri tanpa bantuan/pinjaman
keuangan dari lembaga keuangan bank atau bukan bank. Perolehan laba bersih
Black-Jek perbulan yaitu bersumber dari salah satu driver berkisar Rp 800.000
pada bulan Februari dan naik sekitar 53% pada bulan Maret menjadi Rp
1.500.000. Laba bersih Co-Trans perbulan yakni Rp. 6.000.000. Sedangkan
untuk perolehan laba bersih My-Jek perbulan dari hasil usaha jasa ojek online
ini yaitu pada tahun 2014 berkisar Rp 2.400.000, yang kemudian pada tahun
2015 meningkat menjadi Rp 4.800.000. Total omset dari ketiga usaha yang
diwawancara selalu mengalami peningkatan.
5. Kendala yang ada dalam usaha ojek online yang kami amati dan wawancarai,
ditemukan beberapa kendala yang dialami para wirausahawan, antara lain
pengorder palsu yang mengorder jasa ojek online namun ketika pengendara
25

sudah sampai di alamat yang tertera, alamat tersebut tidak ada pengordernya.
Kendala kedua adalah kesulitan dalam mencari pekerja dikarenakan semakin
jarang

orang

yang

mau

berkomitmen

dan

bertanggungjawab

atas

pekerjaannya
B. Saran
1. Kualitas ketepatan waktu penjemputan dan kenyamanan berkendara
disarankan perlu dijaga dan ditingkatkan dalam rangka meningkatkan
kepuasan konsumen.
2. Manajemen pencatatan transaksi usaha disarankan untuk diperbaiki dan
dilakukan pelaporan secara rutin sehingga dapat dianalisis peningkatan yang
berhasil dicapai.
3. Jumlah pengendara yang melayani pada usaha ojek online disarankan untuk
ditambah lagi dalam rangka meningkatkan kualitas ketepatan waktu
penjemputan konsumen
4. Strategi pemasaran disarankan untuk lebih ditingkatkan lagi agar keberadaan
usaha ojek online tersebut dapat dikenal secara luas oleh masyarakat
purwokerto dan meningkatkan jumlah pelanggan.

26

DAFTAR PUSTAKA
Baum, J. Robert, Michael Frese, dan Robert A. Baron. (2007). The psychology of
entrepreneurship. London: Routledge.
Hafsah, Mohammad Jafar. 2004. Upaya Pengembangan Usaha Kecil dan
Menengah, Infokop, No. 25 Tahun XX.
Krisdiartiwi, Mamik Sambu, dan Gari Rakai. 2008. Manajemen Wirausaha. Media
Pressindo. Yogyakarta.
Larsen, P. & A. Lewis. 2007. How Award Winning SMEs Manage The Barriers to
Innovation, Journal Creativity and Innovation Manage-ment, page: 141-151.
Martani Huseini. 2007. Teori Organisasi: Suatu Pendekatan Makro. Pusat Antar IlmuIlmu Sosial UI. Jakarta.
Papu Johanes, 2001. Organisasi industry. Artikel: Jakarta
Pinasti, Margani. 2001. Penggunaan Informasi Akuntansi dalam Pengelolaan Usaha
Para Pedagang Kecil di Pasar Tradisional Kabupaten Banyumas. Jurnal
Ekonomi, Bisnis dan Akuntansi No. 1/Vol. 3/Mei.
Sabarguna, Boy S. 2005. Analisis Pemasaran Rumah Sakit. Yogyakarta: Konsorium
Rumah Sakit Islam Jateng-DIY
Yayasan Tambuhak Sinta. 2011. Pelatihan Kewirausahaan Tahap II MANAJEMEN
KEUANGAN. Palangkaraya.

27

Lampiran

Gambar 1. Foto wawancara dengan pemilik Co-Trans

Gambar 2. Foto wawancara dengan pemilik Black-Jek

Gambar 3. Foto wawancara dengan pemilik My-Jek


28

You might also like