Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Perspektif Bisnis, Vol. 1 No.2 , Bulan Desember 2013, ISSN: 2338-5111
1.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Saat ini, aset terpenting dari suatu
industri
adalah
knowledge.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh
Nonaka
dan
Takeuchi
bahwa
keberhasilan
perusahaan
Jepang
ditentukan oleh keterampilan dan
kepakaran mereka dalam penciptaan
knowledge dalam organisasinya.2 Hal
ini didukung pula dengan pandangan
berbasis sumber daya, bahwa organisasi
memperoleh
dan
mendukung
keuntungan
kompetitif
dengan
penyebaran nilai sumber daya.3
Resource
Based-View
(RBV)
menyarankan
bahwa
keuntungan
kompetitif dan hasil prestasi merupakan
konsekuensi dari sumber dan kapasitas
spesifik organisasi, yang membutuhkan
biaya tinggi bagi para pesaing untuk
menirunya.4 Dan Knowledge BasedView (KBV) adalah pusat dari RBV.5
Dalam pandangan ini, organisasi yang
memiliki
stok
pengetahuan,
dikarakterkan sebagai idiosyncratic
(berbeda dengan yang lain), mendirikan
kesempatan yang baik bagi pelaksanaan
dan mendukung hasil yang tinggi.6
Pengetahuan memiliki potensi untuk
memberi
kontribusi
pada
nilai
organisasi
dengan
meningkatkan
17
Jurnal Perspektif Bisnis, Vol. 1 No.2 , Bulan Desember 2013, ISSN: 2338-5111
18
Jurnal Perspektif Bisnis, Vol. 1 No.2 , Bulan Desember 2013, ISSN: 2338-5111
15
Saini dan Ritika, (2013), Model Development
for Key Enablers in the Implementation of Knowledge
Management, IUP Journal of Knowledge Management,
11(2), pp.46-62.
16
Liao, Shu-hsien, Wu, Chi-chuan (2010),
System Perspective of Knowledge Management,
Organizational Learning, and Organizational Innovation,
Expert System with Applications. 37, pp.1096-1103.
17
Setiarso, dkk.. 2012. Penerapan Knowledge
Management Pada Organisasi. Yogyakarta: Penerbit Graha
Ilmu.
18
Nonaka and Takeuchi. 1995. The KnowledgeCreating Company. New York: Oxford University Press.
19
Dalkir, Kimiz. Knowledge Management in
Theory and Practice, (New York Oxford: Elsevier
Butterworth-Heinemann, 2005), p.3.
20
Nonaka and Takeuchi, Op.Cit., hal. 61.
19
Jurnal Perspektif Bisnis, Vol. 1 No.2 , Bulan Desember 2013, ISSN: 2338-5111
Ibid.
Ibid., hal. 62.
20
Jurnal Perspektif Bisnis, Vol. 1 No.2 , Bulan Desember 2013, ISSN: 2338-5111
program
pelatihan.
Kedua,
penugasan explicit knowledge
melalui simulasi, eksperimen,
atau belajar sambil bekerja.
Externalization
Linking
Explicit
Knowledge
Field
Building
Combination
Internalization
Learning by Doing
Ibid.
Ibid., hal. 73.
24
21
Jurnal Perspektif Bisnis, Vol. 1 No.2 , Bulan Desember 2013, ISSN: 2338-5111
dibutuhkan karyawan
melaksanakan
tugas
kewajibannya.
Knowledge
Manager/Document
Control
Knowledge
Gap
Database
Manusia
Content
SISTEM KM
Proses
Teknologi
Aturan
Penunjang
Sistem KM
Model
Sistem
Knowledge
Management
Untuk merancang sistem knowledge
management yang dapat membantu
organisasi
untuk
meningkatkan
kinerjanya diperlukan empat komponen,
yaitu:25
1. Aspek manusia, menyediakan
sumber daya manusia sebagai
pengelola sistem knowledge
management,
dengan
cara
mendorong karyawan untuk
mendokumentasikan
dan
mempublikasikan
knowledge
mereka,
mengatur
file,
menghapus knowledge yang
sudah tidak relevan, dan
mengatur
sestem
reward/punishment.
2. Proses, dengan mengaplikasikan
model
SECI
dalam
pelaksanaannya.
3. Teknologi,
menyediakan
infrastruktur yang diperlukan
agar
sistem
knowledge
management dapat berjalan
efektif.
4. Content (isi), berupa database
knowledge dan dokumen yang
25
untuk
dan
Infrastruktur
yang diperlukan
Prioritas
kebutuhan user
pada fitur-fitur
KM
22
Jurnal Perspektif Bisnis, Vol. 1 No.2 , Bulan Desember 2013, ISSN: 2338-5111
3.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif.
Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan studi kepustakaan
yang berasal dari data sekunder terkait
dengan
penerapan
knowledge
management dalam perusahaan, dan
publikasi hasil wawancara yang
dilakukan oleh Dunamis Publishing26
mengenai
penerapan
knowledge
management di PT. Pertamina Tbk dan
PT. Medco Energi Tbk. Lokasi
penelitian dilakukan di Perpustakaan
Pasca Universitas Padjajaran Bandung.
4.
HASIL
Penerapan KM di Pertamina dan
MedcoEnergi pada dasarnya tidak jauh
berbeda. Karena adanya kesamaan
Fokus pada usaha
inti migas dan
bahan bakar nabati
Komersial
GCG
SDM terbaik
Investment for
growth
Kemampuan
teknologi, riset dan
development
Pertamina
Must Do
Hubungan
Knowledge dan
strategi
Pertamina
Must Know
Kesenjangan
Informasi
Transformasi
Strategi
Petamina
Hubungan
strategi dan
knowledge
Pengetahuan
Pertamina
27
23
Perlunya
Knowledge
Management
Jurnal Perspektif Bisnis, Vol. 1 No.2 , Bulan Desember 2013, ISSN: 2338-5111
Jurnal Perspektif Bisnis, Vol. 1 No.2 , Bulan Desember 2013, ISSN: 2338-5111
R
o
u
n
d
t
a
b
l
e
E
x
p
e
rt
W
o
r
k
s
h
o
p
I
nt
er
n
al
M
e
et
in
g
E
x
p
e
rt
P
a
n
e
l
ON LINE
ME
DIA
B
u
le
ti
n
E
n
e
r
g
ia
29
W
a
rt
a
E
n
e
r
g
ia
C
o
m
m
un
ity
Of
Pr
ac
tic
e
(C
oP
)
K
no
wl
ed
ge
C
en
ter
A
s
k
T
h
e
E
x
p
e
rt
W
e
bi
n
ar
Sumber: Pertamina
Tahap
ini
merupakan
proses
combination dalam pelaksanaan KM,
dengan membuat pengetahuan menjadi
tersistematis dalam tiga proses, yakni
penangkapan dan integrasi explicit
knowledge yang baru, termasuk
pengumpulan data eksternal dari dalam
atau
luar
institusi
kemudian
mengkombinasikan data-data tersebut,
penyebarluasan explicit knowledge
tersebut melalui presentasi atau
pertemuan langsung, dan pengolahan
explicit knowledge sehingga lebih
mudah dimanfaatkan kembali, misalnya
menjadi dokumen rencana, laporan,
data, pasar.
28
Pertamina dan PLN Tembus Fortune Global
500. Jawa Pos. Edisi 10 Juli 2014, Pukul 14:00. diakses dari
http://www.jawapos.com/baca/artikel/4185/Pertamina-danPLN-Tembus-Fortune-Global-500/, [pada tanggal 19
November 2014, pukul 11.50 WIB].
29
Ibid., hal. 226.
25
Jurnal Perspektif Bisnis, Vol. 1 No.2 , Bulan Desember 2013, ISSN: 2338-5111
26
Jurnal Perspektif Bisnis, Vol. 1 No.2 , Bulan Desember 2013, ISSN: 2338-5111
Sudah
menjadi
kebijakan
di
MedcoEnergi bahwa untuk setiap
pekerja yang mengikuti program
training atau pelatihan lainnya,
diwajibkan
untuk
membagikan
pengetahuan yang diperolehnya setelah
mengikuti program tersebut. Aktivitas
ini kemudian diwadahi dalam forum
Community of Practice (CoP). Disini
proses externalization terjadi, dimana
pengetahuan yang dimiliki individu
sebagai tacit knowledge disebarkan
dalam kelompok dan organisasi melalui
forum-forum diskusi dan dialog. Lebih
lanjut, materi-materi training juga
disimpan dalam knowledge repository.
Dan, salah satu kebijakan kunci tentang
KM di MedcoEnergi adalah, semua
aktivitas KM yang dilakukan oleh
pekerja, menjadi bagian dari Key
Performance Indicator (KPI) baik di
tingkat unit, maupun pekerja yang
bersangkutan.
27
Jurnal Perspektif Bisnis, Vol. 1 No.2 , Bulan Desember 2013, ISSN: 2338-5111
dan
Medcopedia.
Selain
itu,
MedcoEnergi
juga
menyediakan
Knowledge Repository, MySite! dan
berbagai fasilitas lainnya.
Pada tataran aktivitas, salah satu yang
menarik
adalah
Leadership
Development Program (LDP), sebuah
program yang khusus dirancang untuk
melahirkan pemimpin-pemimpin masa
depan di MedcoEnergi. Bentuknya
berupa sejumlah workshop dan aktivitas
pembelajaran (action learning) lainnya
yang berlangsung selama enam bulan,
dan dipimpin langsung oleh jajaran
Board of Director (BoD). Selama
proses pembelajaran tersebut, para
peserta akan diberikan sebuah proyek
bisnis strategis. Lalu, setiap peserta juga
akan di-coaching secara langsung oleh
seorang direktur. Untuk membangun
budaya mau berbagi pengetahuan,
jajaran direksi dari anak-anak usaha
grup MedcoEnergi secara regular
(setiap kuartal) juga memaparkan
perkembangan dari bisnisnya. Data
yang dipakai biasanya bulanan, tetapi
dalam beberapa kesempatan juga
mingguan. Melalui program LDP ini,
proses
internalization
dalam
pelaksanaan
KM
dilakukan.
Internalisasi
diartikan
sebagai
penyerapan pengetahuan dengan cara
learning by doing. Internalisasi dapat
terbantu dengan melakukan oral stories,
dan atau melalui pendokumentasian
pengetahuan dan pengalaman yang telah
dimiliki (laporan tertulis).
28
Jurnal Perspektif Bisnis, Vol. 1 No.2 , Bulan Desember 2013, ISSN: 2338-5111
Pelaksanaan
aktivitas
KM
di
MedcoEnergi,
pada
akhirnya
menjadikan
MedcoEnergi
sebagai
learning
organization.
Hal
ini
terinspirasi dari pemilik perusahaan,
Arifin Panigoro yang merupakan sosok
pembelajar. Ia mau melakukan apa saja
untuk mendapatkan pengetahuan, mulai
dari merintis berdirinya MedcoEnergi,
dan terus berlanjut sampai sekarang.
Semangat inilah yang kemudian ia
tularkan di MedcoEnergi. Upaya
MedcoEnergi
dalam
membangun
semangat sebagai organisasi pembelajar
secara metodologis ditempuh dengan
lima cara:33
1. Mendesain problem solving
secara sistematis
33
29
Jurnal Perspektif Bisnis, Vol. 1 No.2 , Bulan Desember 2013, ISSN: 2338-5111
35
30
Jurnal Perspektif Bisnis, Vol. 1 No.2 , Bulan Desember 2013, ISSN: 2338-5111
37
31
Jurnal Perspektif Bisnis, Vol. 1 No.2 , Bulan Desember 2013, ISSN: 2338-5111
Knowledge
Manager/Document
Control
Knowledge
Gap
Database
Manusia
INNOVATION
Content
ORGANIZATIONAL
VALUE
SISTEM KM
Proses
ORGANIZATIONAL
CULTURE
FOUNDATION OF
KNOWLEDGE BASED
ORGANIZATION
Teknologi
Aturan
Penunjang
Sistem KM
(SECI)
Infrastruktur
yang diperlukan
Prioritas
kebutuhan user
pada fitur-fitur
KM
ORGANIZATIONAL KNOWLEDGE
MANAGEMENT SYSTEM (OKMS) /
KM ACTIVITIES
ORGANIZATIONAL
LEARNING
KM
PRODUCT
6.
KESIMPULAN
Berdasarkan
hasil
studi
dalam
penelitian ini, diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
1. Implementasi KM pada perusahaan
energi seperti PT. Pertamina
46
Aulawi, Hilmi, dkk., (2009), Hubungan
Knowledge Sharing Behaviour dan Individual Innovation
Capability, Jurnal Teknik Industri, 11(2), pp.174-187.
47
Liao, Shu-hsien, Wu, Chi-chuan, Loc.Cit.
32
VALUE
Jurnal Perspektif Bisnis, Vol. 1 No.2 , Bulan Desember 2013, ISSN: 2338-5111
2.
3.
7.
1.
2.
DAFTAR PUSTAKA
ANANTATMULA, Vittal S and Shivraj
KANUNGO.2010.
Modeling
Enablers for Successful KM
Implementation,
Journal
of
Knowledge Management, 14(1),
pp.100-113.
AULAWI,
Hilmi,
Rajesri
GOVINDARAJU,
Kadarsah
SURYADI, Iman SUDIRMAN.
2009. Hubungan Knowledge
Sharing Behaviour dan Individual
Innovation Capability, Jurnal
Teknik Industri, 11(2), pp.174187.
BARTHOLOMEW,
David,
2008.
Buliding on Knowledge. Ltd.
Oxford: Blackwell.
CHOI,
SARAN
Untuk keberhasilan implementasi
KM dalam organisasi, perlu adanya
komitmen yang kuat dari pemimpin
untuk membangun budaya saling
DALKIR,
Kimiz.
Knowledge
Management in Theory and
Practice. 2005. New
York
33
Jurnal Perspektif Bisnis, Vol. 1 No.2 , Bulan Desember 2013, ISSN: 2338-5111
Oxford: Elsevier
Heinemann.
Butterworth-
FATTAHIYAN,
Sima,
Reza
HOVEIDA, Seyed Ali SIADAT,
Huoshang TALLEBI . 2012.
Study of Relationship Between
Knowledge Management Enablers
and
Prosesses
With
Organizational
Performance,
Interdisciplinary
Journal
of
Contemporary
Research
in
Business, 4(4), pp.36-44.
HO,
NONAKA,
Ikujiro,
Hirotaka
TAKEUCHI. 1995.
The
Knowledge-Creating Company.
New York: Oxford University
Press.
Chin-Tsang.
2009.
The
Relationship Between Knowledge
Management
Enablers
and
Performance
Industrial
Management, The Relationship
Between Knowledge Management
Enablers
and
Performance
Industrial Management + Data
Systems, 109(1), pp.98-117.
OKONUYE,
Adekunle,
Helena
KARSTEN. 2002.
Where
the Global Needs the Local:
Variation in Enablers in the
Knowledge Management Process,
Journal of Global Information
Technology Management, 5(3),
pp. 12-31.
Review
Jurnal
Knowledge
Management. 2014.
diakses
dari
http://hirra13ek.blogstudent.mb.ip
b.ac.id/files/2014/01/REVIEWJURNAL-KNOWLEDGEMANAGEMENT-HN.pdf/, [pada
34
Jurnal Perspektif Bisnis, Vol. 1 No.2 , Bulan Desember 2013, ISSN: 2338-5111
THERIOU,
Nikolaos,
Dimitrios
MADITINOS,
Georgious
THERIOU. 2011.
Knowledge
Management
Enabler Factors and Firm
Performance: An Empirical
Research of the Greek Medium
and Large Firms, European
Research Studies, 14(2), pp. 97134.
35