G/BIC
Aoo\
0008
PENGARUH ALAS KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN
JANGKRIK (Gryllus testaceus) DAN JUMLAH TELURNYA
FARID YUDA SUNARYO
JURUSAN BIOLOGL
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2001RINGKASAN
FARID YUDA SUNARYO. Pengaruh Alas Kandang terhadap Pertumbuhan Jangkrik (Gryllus testaceus)
ddan Jumlah Telurnya, (E{feet of Cage Bed on Growth of Crickets (Gryllus testaceus) and iis Eeg Number).
Dibimbing oleh DJOKO WALUYO dan AHMAD MAAD WIRAWIDIAJA,
Balian alas kandang merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi lingkungan di dalam
suata kandang. Peneitian ini bertujuan untuk mengetahui pengardh alas kandang terhadap pertumbuhan
Jangkrik (Gryllus testaceus) dan jumnlah telurnya
‘Alas kandang yang digunakan adalah davn pisang Kering, kertas koran, pasit, dan serbuk gergaji
‘Setiap kandang terdiri dari 2 ekor jangkrik jantan dan 8 ekor betina, Peubah yang diamati adalah panjang,
ddan bobot jangkrik sertajumlah teiur yang dihasitkan,
Rata-rata pertumbulian panjang dan bobot jangkrik yang tertinggi dicapai pada perlakuan alas dan
pisang Kering, Perlakuan ini secara statistic beroeda nyata dengan perlakuan Jainnya pada taraf
kepercayaan 0,05, Sedangkan jumlah telur jangkrik terbanyak pada alas kertas koran yaitu 98 butir per
chor.
‘The material of cage bed determined the environment of the cage. The aim of the research is to explore
the effect of cage bed on growth of crickets and its egg number. The bed material used in this experiment
were dried banana leaves, papers, sand and sawdust. Two males and eight females were placed in each
cage. The variables observed were body length, weight of crickets and number of eggs.
‘The longest body and the highest weight are showed by crickets that maintained on dried banana
leaves bed. It is significantly different from other treatments. ‘The highest number of egg ic. 98
‘eggv/cricket, i obtained from crickets that maintained on the paper bed
Key words : cricket; cage bed.PENGARUH ALAS KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN
JANGERIK (Gryllus testaceus) DAN JUMLAH TELURNYA
FARID YUDA SUNARYO
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains
Pada
Program Studi Biologi
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2001Judul Pengaruh Alas Kandang terhadap Pertumbuhan Jangkrik
(Gryllus testaceus) dan Jumlah Telurnya
Nama Farid Yuda Sunaryo
NIM 04496003
Menyetujui,
Dr. Alnad Maad Wirawidiaia
Pembimbing IL
Dede Setiadi, MS,
etua Jurusan
Tanggal Lulus: 22 188 20MRIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakaria pada tanggal 4 Mei 1978 sebagai anak tunggal dari pasangan Drs. H.
‘Sunaryoto dan Dra. Hj. Sri Rahayo,
Tahun 1996 penulis lulus dari SMU Negeri 32 Jakarta dan pada tabun yang sama tulus seleksi masuk
IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB memilih Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan tna
Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor.
Selama mengikuti perkuliahan penulis menjadi asisten mata kuliah Biologi Dasar II pada tahun ajaran
1999/2000 dan mata kuliah Ekologi Dasar pada talvun ajaran 2000/2001,PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya sehingga karya ill i
berhasit diselesaikan. Judal yang dipilih dalam penelitian ini adalah Pengaruh Alas Kendang terhadap
Pertumbuhan Jangkrik (Grollus testaceus) dan Jumlah Telurny.
‘Terma kasih penulis ueapkan kepada berbagai pibak yang telah membantu penyelesaian karya ilmiah
ini, antara lain Bapak Dth, Djoko Waluyo, MS dan Dr. Ahmad Maad Wiravidjaja selaku pembimbing,
serta Bapak Dr. Ir. Said Haran yang telah memberikan ijin untuk peminjaman timbangan analitk.
Ungkapan terima kasi juga disampaikan kepada ayah, ibu, serta selurub keluarga atas segala doa dan
kasi sayangnya, rekan-rekan ABIOLA 33, terutama Agung, Sigit, Imam, Dado, Eni alas bantwan
rmorilaya, Munasir (STK'33) alas bantuannya menganalisis data, juga rekan-rekan di Rian 39, Mami
Meak ‘Nining, Budi, Mbah Munawir, Mas Andri, Mas Arief seria beberapa pibak yang tidak dapat
disebutkan sata persat.
‘Semoga karya ilmiah ini dapat bermantaat
Bogor, Desember 2000
Farid Yuda SunaryoDAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL,
DAFTAR GAMBAR..
DAFTAR LAMPIRAN.....
PENDAHULUAN
BAHAN DAN METODE
Bahan dan Alat
Motode Penelit
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tingkal Morais .
Panjang Janghtik
Bobot Jangkrik
Tingkah Laku Kawin
Produksi Telur
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran.
DAFTAR PUSTAKA....
LAMPIRAN.
viDAFTAR TABEL
‘Tingkat mortalitas jangkrik pada setiap perlakuan...
Laju pertumbuhan panjang dan bobot jangkerk ..
‘Analisis Duncan panjang dan bobot jangkrik..
DAFTAR GAMBAR
Kandang jangkik 5
Grafik rata-rata pertumbuhan panjang jangksik
Grafik ratarata pertumbuhan bobot jangkrik
Janghaik tina dan jantan..
DAFTAR LAMPIRAN
‘Tabel analisis ragam pengaruh alas kandang terhadap panjang janukrik
‘Tabel analisis ragam pengaruh alas kandang terhadap bobot jangktik,
‘Tube rata-rata pertumbulian panjang dan bobot jangkri
erhitungan Taju pertumibuhan panjang dan bobot janekrik
Halaman
2
3
4
4
Halaman
6
6
6PENDAHULUAN
Jangkrik (Grylus testaceus) merupakan salah
satu sumber kekayaan alam di Indonesia yang
dapat dibudidayakan, Di Indonesia terdapat kurang,
lebih 123 jenis jangkrik, diantaranya jenis G.
tesiaceus dan G. mitratus yang sekarang banyak
dibudidayakan Paimin et al, 1999),
Berdasarkan Borror ef al. (1979) jangkrik
termasuk dalam
Filum —: Arthropoda
Subfilum : Mandibulata
Kelas Insecta
Ordo: Orthoptera
Famili: Gryllidae
Genus: Gryllus
Spesies : Gryllus testaceus
Menurut Subyanto dan Sulthoni (1991)
Janglaik dewasa wmamnya berwama hitam, nimfa
Kuming pucat dengan garis-garis coklat, “Antena
ppanjang dan halus sepert. rambut, Jangkrik jantan
mempunyai_gambaran cincin di sayap depan,
‘etina mempunyai ovipositor panjang berbentuk
jaram atmo silindris, Sedangkan jangkeik jantan
‘memiliki alat genital yang disebut clesper yang,
tersembunyi di dalam abdomen dan dapat
ikeluarkan bila hendak digunakan, Femur kaki
boolakang jelas lebih besar datipada femur kaki
depan, Pada umumnya mempunyai dua pasang
sayap. sayap depan panjang menyempit, banyak
vena, menebal seperti Kertas perkamen; sayap
belakang membraneus, melebar dan banyak vena.
Jangkcik adalah serangga yang momiliki sistem
reproduksi dioeceous, yaitu satu individu memiliki
saitt jenis kelamin yaitu jantan atau betina. Alat
Kielamin serangea biasanya terletak pada ruas
abdomen ke-8 dan 9, Ruastuas ini _memiliki
sejumlah kekhmsusan yang. berkaitan dengan
kopalasi dan peletakan telur Borroref a 1992).
Biasanya jangkrik ini hidup ci somak-semak
dan rerumputan pekarangan atau kebun Jangkrik
memiliki siklus hidup nimfa hingga dewasanya
sekitar 160 hari untok betinanya dan pejantannya
sekitar 3 bulan, Setiap induk mampe meaghasiikan
Tebih dari 300 butir telur. Binatang ini biasa
inengelnarkan suara yang merdu pada mala hari
Pada jangksik umumnyamengalami meta
morfasis yang tidak sempurma, yaitu dalam siklus
hidupnsa’ dimulai dari telur Kemudian menjadi
nimfa dan selanjutnya menjadi imago atau dewasa.
Lama siklus hidap jangkrik bervariasi menurut
jenisnya. Untuk seniua jenis, nur jantan Tebin
jpendek dibanding betinanya (Paimin ef af 1999).
Jangkrik dapat dijadikan pakan burung berkicau
seperti poksay, Kacer dan hwambie yan;
‘meayebabkan burung berkican tersebut akan rajin
mengeluarkan suara yang merdu, Selain itu
janglaik dapat pula dijadikan pakan ikan arwana
dan terbukti dengan mengkonsumsi _jangkrik
menyebabkan wama tuouh ikan arwana akan
semakin cemerlang,
Dengan memperhatikan beberapa keuntungan
‘memelihara jangkrik, maka bukan tidak mungkin
jangkrik akan semakin diminati untuk ditemakkan
atau dibudidayakan, Untuk keberhasilan budidaya
jangkrik, periu diperhatikan beberapa hal, antara
Tain kotak sebagai ‘sangkar’, tempat persembunyi-
an atau alas ‘sangkar’, sarang untuk bertelur,
pakan, pemilihan induk, dan lain-lain, (Paimin ef
al, 1999).
‘Salah satu hal yang akan dilakukan pada
ponelitian ini adalah balan alas Kandang/sangkar.
Bahan alas kandang merupakan salah salu faktor
penting yang mempengaruhi lingkungan ai dalam
sebuah kandang, Alos Kandang adalah bahan yang
dilctakkan di dalam kandang untuk menyerap
otoran (Woodnot, 1969), penyerap utin (Collins,
1967), melengkapi bahan yang dapat dibuat sarang
F
Perlakwan, 3 0,07910170 0,02636723 |__ 410° | 0.0118
Ming 5 (0,63760476 10,12752095 | 19,84 | 0,001)
Perlakuan*Mfinggn | 15 0,06354567 0,00423644 | 0,66 | 0.8099
Galat fas. 030855515 0,00642825
Total oreksi 7 108880828
Keterangan ; @)= tidak berpengaroh nyata pada taraf 0,05.
Lampiran 3. ‘Tabel rata-rata pertumbuban panjang dan bobot jangkrik
Perlakaan | Ulangan [ Parameier Minggu ke
I z 3 + 3 @
Tf Faniang Gam 1 19,0_|21,50| 23,10 [34.40 | 4,50 [25,00]
Pa Bobot (gram) | 0,5127 | 0.6354 | 0.7252 | 0.9196 | 0,9362 | 0.9808
Alas [Panjang Gum] 19,00 | 20,67 [22,00 |" 22.10 [22.53 | 24.00
Daun-daun Bobot (gram) [0.4580 | 0.6081 | 0.5947 | 0.6706 [0.7211 | 0.7221
ering F—LPanjang (mm) {19,80 [21,50 |" 23,00_[" 23.14 [" 23.50 |” 24.50
Bobot (gran) [0.5215 | 0,6384 | 0.6973 | 0.7424 | 0.7461 | 0.8611
TT Panjang (nm) }_19,00 [21,40 [21,73 [21.83 [22.33 [22.83
Pall Bobot (gram) [0.4878 | 0.5482 | 05811 | 0.6199 | 0.6867 [0.7592
Alas F [Panjang nny [19,30 | 20,67 | 22,35 [22.30 | 23,00 [23.35
kertas Bobot (gram) [0,5250 | 0,6003 | 0,6417 | 0.6430 | 0,667 | 0.6762
koran 3 [Panjang mm) |_18,80 [21,20 [22,10 | 22.40 [22.40 {25.40
| Bobot (xram) [0.4794 | 0,606 | 0.6272 | 0.6467 | 0.6647 [0.7313
[Panjang Gnmy [18,80 | 20,50|_ 21.40 [21.30 [7 21,50_| 21.50
Bobot (gram) | 0,5086 | 0,5705 | 0,6253 | 0.6288 | 0,6508 | 0.6542
Paul T [Panjang Gum) | 18,80 [21,33 [722,10 [33M | 23.17
Alas pasir Bobot (gram) | 0,5101 | 0,6400 | 0, 0.7080] 0.7326 | 0.7386
3 [Panjang Gm) | 18,30 | 20,25 [21,10 ‘00 [22.67 _| 23.00
[Bobot Ceram) [0.4821] 0.5447 | 0.5934 | 0.7207 | 0.7671 | 0.7934
T [Panjang (mm) [19,00 [21.70 |” 23.00 [24,00 [25.00 | 25,50
PAV Bobot (gram) | 0.5252 | 0.6176 | 0,6965 | 0.7118 | 0.8580 | 0.8638
Alas 2 | Panjang (mm) aio [22,20 [22.40 [22.75 22.80
serbuk ‘Bobot (gram) 0.6011 | 0.6172 | 0.6411 | 0.6335
gergait 3 [Panjang (nun) 20,78 | 21.90 23.50 | 24.00
i)
i Bobet amd PUSGST [0.6165 | 0.6056 | 0.6802 | v.7774 [0.7950Lampiran 4, Perhitungan laju pertumbuhan panjang dan bobot jangkrik betina
Ac= Age, rumus ini dturunkan menjadi: k= In, = Jie
t
‘Ay = panjang atau bobot waka t
‘AL = punjang atau bobot awal
(= tum pengamatan = 35 hari
Laju pertumbuhan panjang = Laju pertunbuhan bobot
Pa: Pa
1n24,50 =n 19.47 k= In0$55 -1n0.497
ce 35
3.199 2,969 0.157 = (0.699
35 35
= 9.230 0582
35 35
50,0687 mumtiart 7 = 0,01549 granhart x7
010460 mm/mingen "1084 gram/mingex
Pal Pal
k= 1n23.16-In 12.03 k= [0.722 Jn 0497
5 3%
= 3.181 ~ 2.946 0,326 ~ (0.699}
5 35
35, 35
= 0.00560 maufhari x7 001066 gratwhasi x7
00392 mm/minggn 0.0746 gramming
Pall pall
= .22,69= In 18,63 1.0229 = 0.500
35 35
= 32-2928 = 0316 = (0.699)
35 35
197
(0400563 mavhari x7
= 0,0394 mm/minggu
35
0.01077 gramari 7
0,0754 gran/mninggu
PAV
k= 1n.0,764 - In 0,898
35
0.269 (0.697)
35
0.428
0.01220 gram/hari x7
0.0854 gram/minggw