You are on page 1of 2

Terapi abses hati piogenik : perbandingan prospektif antara kateter drainase dengan

penggunaan aspirasi jarum suntik


Simon C.H. Yu,1 Simon S.M. Ho,1 Wan Y. Lau,2 Deacons T.K. Yeung,1 Edmund H.Y. Yuen,1
Paul S.F. Lee,1 and Constantine Metreweli1
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas terapi antara drainase kateter
secara terus menerus dengan aspirasi jarum suntik intermitten. Dalam terapi secara perkutan
pada abses piogenik hati. Lebih dari lima tahun 64 pasien dengan abses piogenik liver secara
berurutan telah di terapi dengan antibiotic intravena (ampisilin,cefuroksim dan metronidasol) dan
secara acak ke dalam dua terapi perkutan : drainase kateter berkelanjutan ( dengan sebuah 8F
multisidehole pigtail kateter ), dan aspirasi jarum suntik intermitten ( jarum 18G sekali pakai ).
Tidak ada perbedaan secara statistic yang signifikan antara kedua metode tersebut terhadap
pasien, meliputi keberadaan penyakit, ukuran abses, jumlah abses, jumlah lokasi abses, adanya
gejala klinis seperti demam, sakit perut, dan tes fungsi hati sebelum terapi. Meskipun secara
statistic tidak signifikan, durasi terapi intravena dengan menggunakan antibiotic sebelum terapi
perkutan lebih panjang di bandingkan kelompok kateter, dan perubahan antibiotic setelah tes
sensitivitas lebih sering muncul dibandingkan kelompok jarum suntik. Kelompok jarum suntik di
kaitkan dengan kesuksesan terapi yang tinggi, cepatnya perawatan di rumah sakit, dan
berkurangnya tingkat kematian, meskipun hal ini secara statistic tidak di jangkau dengan
signifikan. Kesimpulannya penelitian ini memberikan penjelasan bahwa aspirasi jarum suntik
secara intermitten kemungkinan sama efektifnya dengan drainase kateter secara terus menerus
untuk terapi abses hati piogenik, meskipun pembuktian melalui penelitian dalam skala besar di
butuhkan. Hal yang penting di masukkan dalam penelitian ini meliputi prosedur yang sederhana,
kenyamanan pasien dan pengurangan harga, dalam mepertimbangkan penggunaan aspirasi jarum
suntik sebagai pilihan utama.
Keuntungan utama dari drainase perkutan pada abses hati piogenik di gunakan untuk
pasien dengan resiko kematian yang tinggi pada terapi medis dan drainase bedah. Sejak pertama
di pertama di perkenalkan aspirasi sebagai bentuk terapi untuk abses hati piogenik pada
pertengahan abad yang lalu, gambaran mengenai petunjuk drainase perkutan telah mulai di
terima sebagai bagian integral dalam terapi. Meskipun tantangan dari jumlah bagian yang
penting dan efektive dari drainase perkutan bentuk ini menunjukkan kesuksesan terapi medis,

sejak terjadinya penurunan respon terhadap antibiotic dan drainase perkutan rasio penggunaan
antibiotic menunjukkan. Kombinasi antibiotic sistemik dan drainase perkutan telah menjadi
pilihan terapi untuk menangani abses hati piogenik pada beberapa pusat kesehatan. Pada
umumnya drainase bedah telah di gunakan untuk pasien yang gagal respon terhadap terapi
drainase perkutan dan antibiotic atau yang sementara memiliki kelainan intra abdominal yang
membutuhkan pembedahan. Meskipun tingkat kematian meningkat dalam dua decade terakhir,
abses hati piogenik masih

You might also like