Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
Bimby Alpuarizky Ribolic
125020201111015
125020201111017
125020201111025
Feby Zakaria
125020201111028
125020201111045
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN MANAJEMEN
FEBRUARI 2015
KATA PENGANTAR
Penyusun
2
banyak kasus, mereka yang tidak langsung pada masalah, mungkin lebih
dipengaruhi oleh berita atau pendapat masyarakat umum. Beberapa
skandal dapat menyebabkan boikot dan kampanye agresif untuk
meredam penjualan dan pendapatan.
CONTOH KASUS :
Perusahaan sepatu NIKE terlibat masalah mengenai kondisi
pabrik pabriknya di wilayah ASIA. NIKE diberitakan tidak
memperlakukan dengan baik para pekerja dengan memberikan gaji
yang tidak layak. Akibat pemberitaan ini berbagai bentuk protes
dilayangkan kepada perusahaan sepatu dan atribut olahraga
terbesar di dunia asal Amerika ini. Seiring dengan semakin
maraknya pemberitaan negatif yang menyebar di media, akhirnya
NIKE menanggapi publikasi negatif yang berkembang dengan
mengubah praktik dan menjadi model perusahaan dalam mengelola
manufakturnya.
Karena hubungan antara reputasi, etika, dan pemasaran, maka
sekiranya perlu untuk mengeksplorasi dimensi tanggung jawab sosial
dan etika pemasaran, serta menjadikan penelitian yang berkaitan etika
dan tanggung jawab sosial sebagai referensi terhadap kinerja pemasaran
dan mendiskusikan peran mereka dalam proses perencanaan pemasaran
strategis.
a. Dimensi Tanggung Jawab Sosial
Tanggung
jawab
sosial
dengan
untuk
kewajiban
memaksimalkan
meminimalkan
dampak
beberapa
perubahan
mengenai
suatu
peraturan.
tidak
dapat
terlibat
dalam
kegiatan
etika
atau
philantrophic.
Pada tingkat piramida berikutnya, etika pemasaran mengacu
pada prinsip-prinsip dan standar yang mendefinisikan perilaku
pemasaran dapat diterima sebagaimana ditentukan oleh masyarakat,
pemerintah, regulator, kelompok kepentingan pribadi, pesaing, dan
perusahaan itu sendiri. Hal mendasar dari prinsip-prinsip ini telah
dikodifikasi sebagai hukum dan peraturan untuk mendorong
pemasar agar dapat menyesuaikan diri dengan harapan perilaku etis
dalam bermasyarakat. Akan Tetapi. Hal ini penting untuk dipahami
bahwa etika pemasaran melampaui masalah hukum karena
keputusan pemasaran etis dapat menumbuhkan kepercayaan yang
membantu membangun hubungan pemasaran jangka panjang.
Etika pemasaran meliputi keputusan tentang apa yang benar
atau salah dalam konteks perencanaan organisasi dan pelaksanaan
kegiatan
pemasaran
dalam
lingkungan
bisnis
global
yang
bermanfaat untuk :
goodwill
disamping
peningkatan
keuntungan
secara
finansial.
CONTOH PENERAPAN :
Pelaksanaan Philantrophic Responsibilities.
Dengan dibuutuhkannya komitmen yang kuat, bukan berarti
perwujudan perilaku etis dalam pemasaran sulit untuk
dilakukan. Seperti yang halnya yang dilakukan oleh Wal-Mart
dalam menghadapi bencana alam Badai Katrina di Amerika
Serikat. Wal-Mart bergerak cepat untuk membantu para korban
Katrina dengan memberikan banyak bantuan seperti pemberian
dana cair sebesar $ 17.000.000, barang kebutuhan senilai lebih
dari $ 3.000.000, $ 15.000.000 sumbangan kepada BushClinton Katrina Fund, $ 1.000.000 sumbangan kepada
Salvation Army dan $ 1.000.000 kepada The American Red
Cross, bantuan 100 truk pengangkut air dan barang, bantuan
makanan sebanyak 1.000 buah dan penarikan tenaga kerja
untuk korban yang kehilangan mata pencaharian akibat
bencana alam badai Katrina. Atas banyaknya bantuan dan
cepatnya
respon
yang
diberikan,
banyak
pihak
yang
7
dengan jenis
pemasaran.
mempertimbangkan
Strategi
stakeholder-termasuk
pemasaran
harus
manajer, karyawan,
sebagai
hukum
dan
peraturan
untuk
mendorong
dengan
Stakeholders
kunci.
Ketika
perusahaan
digunakan
untuk
memperbaiki
perilaku-perilaku
mereka
membuat
pernyataan
menyesatkan
yang
2.
sebelum
menyelesaikan
pekerjaannya
merupakan
12
dengan
menyembunyikan
fakta-fakta
dalam
431.118
adalah
tentang
bentuk-bentuk
lain
dari
menjadi
mapan
untuk
menghentikan
atau
menunda
14
ekstrakurikuler,
anekdot.Suatu
budaya
perusahaan
sulit.Tradisi
ini
kuat
layanan
pelanggan
mungkin
ekstra
untuk
membantu
pelanggan
yang
menilai
sebagai
tidak etis
atau
mungkin
tidak
untuk
menarik
iklannya
mengubah
beberapa
16
3. KODE ETIK
Kode etik diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman
etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Dalam sub
bab ini kode etik harus mencerminkan direksi dan keinginan
manajemen senior agar nilai-nilai dapat di patuhi oleh organisasi,
aturan, dan kebijakan yang dapat mendukung iklim etika , atau
pedoman perilaku bisnis yang tepat. Kode ini dapat mengatasi
berbagai situasi dari operasi internal untuk presentasi penjualan dan
praktek pengungkapan keuangan
17
Dewan direksi
Presiden
Manajer senior
Staf hukum harus dilibatkn untuk memastikan bahwa kode
telah benar di nilai dari bidang utama risiko dan standar yang
terdapat dalam masalah hukum. Sebuah kode etik yang tidak
membahas kegiatan berisiko tinggi tertentu dalam lingkup operasi
sehari-hari tidak cukup untuk mempertahankan standar yang dapat
mencegah pelanggaran . di bawah ini daftar pertimbangan utama
dalam mengembangkan dan menerapkan kode etik:
- Memeriksa daerah berisiko tinggi dan masalah .
- Nilai-nilai negara dan perilaku yang diperlukan untuk mematuhi
hukum dan peraturan sedikit pun . nilai-nilai buffer penting dalam
mencegah kesalahan serius .
Mengidentifikasi nilai-nilai yang secara khusus menangani
masalah-masalah etika saat ini.
Mempertimbangkan nilai-nilai yang menghubungkan organisasi
untuk
orientasi
pemangku
kepentingan
mencoba
untuk
1. Layak dipercaya
19
2. Rasa hormat
3. bertanggung jawab
4. Keadilan
5. Kepedulian
6. Kewarganegaraan
Dari ke 6 nilai tersebut tidak akan efektif dan terwujud jika
tidak dilakukan pelatihan, penyampaian, dan dukungan dari top
manajer untuk membuat para karyawan menjadi bagian dari
perusahaan dan budaya perusahaan.
Kode etik tidak 100% dapat membantu para karyawan
menyelesaikan masalah-masalah yang ada. Tetapi kode etik di
dalam perusahaan setidaknya akan membantu para karyawan dan
manajer untuk menghadapi sebuah dilemma dengan membatasi
aktivitaas tertentu. Banyak perusahaan memiliki kode etik tetapi
mereka tidak dapat menyampaikan makna kode etik tersebut,
karena kode etik hanya di tuliskan pada web site dan dalam
pelatihan itu tidak berguna karena tidak di lakukan sehari hari.
a. Etika Pemasaran Dan Kepemimpinan
Dalam suatu pemasaran harus memiliki etika dimana telah di
tetapkan pada kode etik dan nilai pada suatu budaya perusahaan. Dalam
pelakasanaan nya manajer harus menerapkan kebijakan dan standart
yang ada.
Dalam suatu kasus yang sering di hadapi didalam perusahaan
adalah banyak melakukan pemalsuan laporan palsu, guna menaikan
harga saham dan juga menaikan pendapatan ini merupakan tindakan
yang tidak memliki etika dan keluar dari nilai dank ode etik perusahaan
dalam memasarkan saham perusahaan.
Etika pemimpin pemasaran yang baik adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
4. STAKEHOLDER,
ORIENTASI
PASAR,
PERFOMA
PEMASARAN
Dalam hal ini adalah mengedepankan tanggung jawab sosial pada
pihak terkait dan performa pemasar. Dalam sebuah kondisi pegawai
memprioritaskan para pelanggan dimana pekerja mengedepankan
kualitas dalam perusahan, yang nantinya kualitas ini akan menghasilkan
loyalitas pelanggan dan juga menaikan profit perusahaan.
Contoh :
Dalam perusahaan asuransi terbesar di dunia Generali melaporkan
dengan lengkap tentang informasi yang di burtuhkan oleh pelanggan dan
menyediakan fasilitas yang lengka untuk menginformasikan tentang apa
saja produk dan perubahan yang ada di dalam perusahaan nya mulai dari
nilai tukar mata uang serta memiliki jaringan broker internasional untuk
lebih
lengkapnya
kunjungi
http://www.generali.co.id/id/about-
us/lingkup-bisnis
a. Orienntasi Pasar
Dalam orientasi pasar ini melakukan pertukaran informasi
sehingga memberiakan gambaran yang jelas pada perusahaan
tentang apa yang di inginkan oleh pelanggan. Budaya etis pada
perusahaan akan memhasilkan orientasi pasar yang baik karena
adanya persaingan antar pegawai yang positif sesuai dengan kode
etis.
21
tidak
akan
mengorbankan
standard
integritas
perusahaan.
Ini membuktikan bahwa pentingnya etika dan tanggung jawab
social padapengembangan strategi dan program dalam busaya
organisasi. Apabila ini tidak dipenuhi maka akan berdampak pada
kinerja pemasaran perusahaan, costs of civil atau criminal
22
23