You are on page 1of 19

PROPOSAL PROGRAM KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN

USAHA KULINER
KRIPIK NANAS
DOSEN PEMBIMBING : WISNU WIDYANTORO, S.Kep,.M.Kep

DISUSUN OLEH :
MUSDALIFAH
C1013024

PRODI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BHAKTI MANDALA HUSADA
Jl. Cut Nyak Dien No. 16, Kalisapu SLAWI
2015

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan proposal ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Berbicara rencana usaha atau rencana bisnis, usaha adalah suatu kegiatan yang
dilakukan oleh seseorang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam berusaha seseorang
harus melakukan setiap usahanya dengan tekun agar kegiatan usaha yang di jalankan dapat
mencapai tujuan yang diinginkan. Rencana usaha berawal dari ide usaha, kemudian ide usaha
tergantung dari kreativitas yang dimiliki oleh setiap orang, ide usaha juga timbul dari hobby
dan minat setiap orang. Oleh karena itu, setiap orang yang ingin menjalankan usahanya maka
harus sesuai dengan minat dan bakat yang di miliki dalam diri sendiri.
Proposal ini membahas tentang rencana usaha kripik nanas yang ingin saya jalankan.
Pembuatan proposal ini di dorong oleh kenyataan bahwa proposal ini masih jauh dari
kesempurnaan.Untuk itu saya memohon saran dan kritik yang membangun atas proposal ini
sangat di harapkan. Akhir kata saya ucapkan banyak terima kasih.

Slawi, 29 oktober 2015

Musdalifah

DAFTAR ISI
COVER ( tidak harus logo STikes )
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

1. GAMBARAN UMUM RENCANA KEGIATAN


1.1
NAMA ALAMAT KEGIATAN
1.2
JENIS USAHA
1.3
SIFAT JENIS USAHA
1.4
ALASAN GAGASAN TIMBULNYA USAHA
1.5
POLA PENGEMBANGAN USAHA
1.6
TUJUAN KEGIATAN
1.7
MANFAAT KEGIATAN
2. ASPEK PEMASARAN
2.2
CALON PEMBELI YANG DIHARAPKAN
2.3
JARINGAN PASAR
2.4
JANGKAUAN PEMASARAN PRODUK
2.5
PERSAINGAN
2.6
PERKIRAAN KOMULATIF PENJUALAN
2.7
STRATEGI PEMASARAN
2.8
PERKIRAAN HARGA JUAL
3. ASPEK TEKNIS DAN PRODUKSI
3.1 DASAR PERTIMBANGAN PEMILIHAN LOKASI
3.2 BANGUNAN PRODUKSI YANG DIPERLUKAN
3.3 KAPASITAS PRODUKSI
3.4 PENGADAAN BAHAN BAKU
3.5 KEBUTUHAN TENAGA KERJA
3.6 KEBUTUHAN SARANA TRASPORTASI
3.7 KETERSEDIAAN FASILITAS UMUM YANG MENDUKUNG
4. ASPEK KEUANGAN
4.2 KEBUTUHAN BIAYA INVESTASI
4.3 KEBUTUHAN BIAYA PRODUKSI
4.4 PENJUALAN
4.5 PERHITUNGAN RUGI LABA PER SILKUS
4.6 ANALISA KELAYAKAN USAHA

BAB l

PENDAHULUAN

I. GAMBARAN UMUM RENCANA KEGIATAN


I.I NAMA ALAMAT KEGIATAN
Nama Usaha

: Kripik NANAS

Alamat Usaha

: Jalan raya Balamoa

I.2 JENIS USAHA


Jenis Usaha

: Kuliner

Bentuk Usaha

: Badan usaha Perseorangan

I.3 SIFAT JENIS USAHA


Usaha Kripik nanas yang dilakukan bersifat komersil, yaitu untuk mencari
keuntungan dari hasil penjualan kripik.
1.4 ALASAN TIMBULNYA GAGASAN USAHA
Tanaman nanas dapat tumbuh pada tanah marginal seperti lahan gambut yang
terdapat di Desa Balamoa. Teknik Budidaya nanas relatif mudah karena dapat
ditanam secara monokultur ataupun sebagai tanaman sela. Buah nanas merupakan
produk yang mudah mengalami kerusakan, sehingga perlu dilakukan penangganan
dengan segera.
1.5 POLA PENGEMBANGAN USAHA
Untuk mengembangkan usaha kripik nanas dari segi modal tidak terlalu susah
karena bahan-bahan mudah di dapat dengan harga terjangkau dan kebanyakan
masyarakat menyukai buah nanas sehingga saya optimis untuk membuat usaha ini dan
modal didapatkan dari modal sendiri karena ini merupakan usaha perseorangan yang
dipimpin oleh satu orang yaitu saya sendiri.
1.6 TUJUAN KEGIATAN
Tujuan dari usaha kripik nanas adalah :
1.6.1 Untuk meningkatkan dari usaha yang dilakukan, untuk menambah
pengalaman dalam usaha kuliner
1.6.2 Untuk mencukupi kebutuhan masyarakat dalam kuliner makanan
1.6.3 Menciptakan lapangan kerja baru, sehingga mengurangi tingkat
pengangguran.
1.6.4 Menambah pengalaman dan ilmu pengetahuan kewirausahaan dalam
melakukan kegiatan usaha.

1.6.5 Membudayakan semangat, sikap, prilaku dan kemampuan kewirausahaan


di kalangan mahasiswa dan masyarakat yang mampu di andalkan dan
terdepan dalam berwirausaha.
1.6.6 Mencari keuntungan yang sebesar-besarnya
1.7 MANFAAT KEGIATAN
a.

Manfaat Ekonomi
Usaha kripik nanas ini cukup menjanjikan, karena keuntungan yang didapat

cukup besar. Kami menawarkan dan memberikan kemudahan bagi pelanggan


dengan memberikan harga yang murah tapi dengan produk yang tidak murahan
dengan kata lain kualitas produk selalu dijaga dan dijamin kesehatannya. Dengan
usaha ini diharapkan dapat memberikan keuntungan.
b.

Manfaat Sosial
1)

Bagi Pemilik
Dengan melihat peluang ini, diharapkan usaha ini dapat berkembang ke

berbagai daerah bahkan ke luar negeri. Usaha kripik nanas ini cukup menjanjikan
bagi kita, karena banyak daerah-daerah di Indonesia yang sudah tahu akan
nikmatnya buah nanas, sehingga kita dapat memasarkannya ke daerah tersebut.
Keuntungan yang dapat diperoleh oleh pemilik usaha yaitu dapat menjadikan
sebagai pengalaman dalam berbisnis. Serta dapat menjadi pembelajaran dalam
menjalankan bisnis-bisnis yang lain yang lebih besar.

Pembelajaran yang

diperoleh seperti bagaimana cara melayani konsumen, serta bagaimana supaya


karyawan menjadi senang dengan kebijakan yang kita tetapkan, dan lain
sebagainya.
2)

Bagi Masyarakat
Dengan adanya kripik nanas ini, dapat menjadi alternatif bagi

masyarakat untuk memenuhi kebutuhan cemilan yang bergizi bagi mereka.


Selain itu juga secara tidak langsung dapat membuka lapangan kerja bagi
masyarakat yang membutuhkan pekerjaan, karna apabila usaha ini telah
berkembang maka membutuhkan tenaga kerja untuk membantu dalam kelancaran
usaha.

BAB II
2. ASPEK PEMASARAN

2.1 CALON PEMBELI YANG DIHARAPKAN


Pembeli yang diharapkan dari usaha kripik nanas adalah semua orang baik dari
segi ekonomi menengah atas maupun menengah bawah karena harganya yang relatif
murah.

2.2 JARINGAN PASAR


Kegiatan pemasaran mempunyai peran sangat penting dalam kelancaran suatu
usaha. Lancar tidaknya usaha ini selain dilihat dari kualitas produk, juga tergantung dari
bagaimana cara kita sebagai produsen memasarkannya dengan strategi yang baik. Dalam
usaha ini kami melakukan dua cara pemasaran, yaitu pemasaran langsung dan pemasaran
tidak langsung.
Kegiatan pemasaran langsung, yaitu memasarkan produk secara langsung kepada
konsumen tanpa perantara lain. Cara ini dilakukan pada usaha dengan kapasitas yang
kecil atau secara skala rumah tangga. Keuntungan memperoleh laba dalam menggunakan
jalur pemasaran ini lebih besar daripada pemasaran tidak langsung karena tidak
memberikan jasa kepada pengecer atau distributor.
Kegiatan pemasaran tidak langsung, yaitu memasarkan produk melalui pengecer.
Cara ini dilakukan dengan dua strategi pemasaran, pertama memasarankan di tempattempat yang stategis, seperti: di tempat-tempat wisata. Kedua, memasarkan dengan cara
menitipkan produk ke tempat mini market.

2.3 JANGKAUAN PEMASARAN PRODUK


Usaha kripik nanas awalya dijual hanya dirumah dan di titipkan warung-warung
pemasaran produk, kami juga mempromisikan usaha kami ini dengan cara menambah
pasar baru untuk memperluas jangkauan yang sudah dimiliki. Dalam hal ini, dapat
dengan memperluas usaha kripik nanas ini ke daerah-daerah lain, dengan harapan usaha
ini akan lebih dikenal oleh masyarakat dan juga dapat menambahkan pendapatan serta
dapat mengurangi tingkat pengangguran dengan memperkerjakan karyawan yang baru.

2.4 PERSAINGAN

Dalam usaha kripik nanas ini didaerah saya belum ada yang menjualnya dalam
kata lain sayalah yang pertama kali mempromosikan usaha ini, jadi dalam usaha ini
persaingan penjualan yang sama tidak ada.

2.5 PERKIRAAN KOMULATIF PENJUALAN


Dalam memasarkan usaha ini saya tidak terlalu banyak memakan anggaran biaya
untuk transportasi karena untuk sementara ini hanya menjual dirumah dan mini market
dengan cara datang langsung untuk menitipkan kripik nanas @ Rp. 8.000 untuk ukuran
250 gram, @Rp 15.000 untuk ukuran 500gram dan @Rp 29.000 untuk ukuran paling
besar yaitu 1kg.

2.6 STRATEGI PEMASARAN


Saya

akan

melayani

konsumen

dengan

penuh

tanggung

jawab

dan

mengutamakan kepuasan konsumen serta menerapkan kepercayaan yang tulus terhadap


rekan bisnis.

ANALISA SWOT
-

Kelebihan / Keunggulan
Product : Produk yang kami lepas ke pasar berupa produk jadi yang sepenuhnya
harus mengacu pada perkembangan selera pasar atau selera penikmat kuliner buah
nanas.Desain, motif dan lainnya menjadi kunci utama merebut perhatian pelanggan
sehingga saya membuat pembungkus yang rapi menggunakan plastik alumunium voil
gambar yang menarik . Disini juga dibutuhkan kejelian membaca situasi yang sedang
trend di masyarakat, dan harus sesegera mungkin melepas produk itu ke pasaran.
Meskipun usaha kecil-kecilan usaha ini tetap mengutamakan rasa dan kualitas.

Price : usaha ini menawarkan promosi, apabila kostumer memesan makanan dalam
jumlah yang besar atau masal akan mendapat diskon 5 % setiap pembelian product
yang besar minimal 5kg.

Phisical Evidence : Kami menjual produk kripik nanas di toko pinggir jalan dan mini
market setempat jadi kami juga mengedepankan kondisi toko seperti toko yang bersih.
-

Kekuatan / Kesempatan

Personal selling : Kami juga melakukan penawaran langsung pada masyarakat


setempat dan daerah daerah yang sebelumnya kami surfai penikmat buah nanas.

Process
Dalam melakukan pelayanan ditoko kami, kami menekankan kepada pegawai agar
melakukan pelayanan yang baik, ramah terhadap konsumen.
-

Kelemahan / Kekurangan

Advertising (Iklan) : dalam usaha ini hanya menggunakan brosur dan sepanduk yang
dipasang didepan toko dan tempat tempat strategis. Dengan biaya sebesar @Rp.
600.000 untuk membuat spanduk dan transportasi penyebaran

Sales promotion : usaha ini tidak melakukan promotion seperti membuat pameran
langsung di tempat keramaian karena keterbatasan biaya dan karyawan yang ada.

2.1 PERKIRAAN HARGA JUAL


Usaha ini memprodusi kripik nanas, dan harga jual untuk ukuran 250 gram @ Rp
8.000, Ukuran 500 gram @ Rp 15.000, dan ukuran 1kg dengan harga @ Rp 29.000,
harga jual berkurang @ Rp 1000 apabila pembeli datang langsung ketempat produksi.
Promosi yang diberikan dalam penjualanya adalah apabila kostumer memesan
kripik nanas dalam jumlah masal atau banyak, akan mendapatkan diskon 5 % setiap
pembelian kripik nanas lebih dari 5 kg kripik nanas. Jadi 5 x Rp.29.000 =Rp. 145.000
jadi diskon 5% dari Rp 145.000 adalah Rp 7.250.

BAB III
ASPEK TEKNIS DAN PRODUKSI

3.1 DASAR PERTIMBANGAN PEMILIHAN LOKASI


Lokasi yang dipilih berada di Jl. Raya pasar Balamoa ,Pangkah kawasan ruko pasar
balamoa, karena lokasi tersebut merupakan :
-

Tempat pusat perbelanjaaan masyarakat yang ramai

Dapat dijangkau dengan mudah oleh kostumer

Dekat dengan jalan raya sehingga memudahkan dikenal banyak


orang

3.2 BANGUNAN PRODUKSI YANG DIPERLUKAN


Dalam usaha ini menggunakan bahan dasar buah nanas yang sudah matang yang
belum diolah sama sekali yang baru dibeli dari depot buah nanas, hasilnya bisa
dinikmati di mini market ataupun ditempat produksi, saya menjual produk ini
seminimum mungkin sesuai kantong masyarakat dan jangan ditanyakan tentang
rasanya, karena saya tetap menjaga keutuhan rasa tanpa menambahkan bahan
pengawet dan tetap menjaga kualitas.

3.3 KAPASITAS PRODUKSI


Usaha kripik nanas ini direncanakan dapat menjual sebanyak 15kg/hari untuk awal
usaha dibuka setelah setahun kemudian diharapkan penjualan meningkat hingga
menghabiskan 40kg/hari.

3.4 PENGADAAN BAHAN BAKU


Dalam proses pembuatan kripik nanas perlu ditetapkan beberapa hal, diantaranya
yaitu:
1.Menganalisa bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan kripik nanas nyesnyes, bahan-bahannya antara lain yaitu:

Buah nanas segar

Minyak goreng

Air 3 liter

Air kapur sirih(untuk merendam)

Gula pasir

Plastik alumunium voil

Gas

2.Alat-alatnya :

Mesin vacum fryer

Mesin Vacum Frying (Penggoreng Hampa/Vakum), Untuk Membuat Keripik


Buah dan Keripik Sayur
(Vacuum Frying Machine)

5 Wadah/ baskom

Kompor

Timbangan

3. Adapun tahapan-tahapan dalam proses pembuatan kripik Nanas ini :


1. Kupas kulit buah nanas dan diiris tipis sekitar 5 mm
2. Untuk menghilangkan lengket rendam buah nanas dalam air kapur sirih
selama 5 jam
3. Selanjutnya cuci bersih kemudian keringkan
4. Masukan nanas kedalam mesin vacum fryer menggunakan minyak yang
banyak dengan api yang besar untuk menghilangkan kandungan airnya. Jika
buih pada minyak goreng semakin berkurang berarti sudah berkurang.
5. Setelah matang angkat kripik dan tiriskan
6. Simpan kripik kedalam plastik kedap udara agar rasa renyah dan gurih terjaga.

3.5 KEBUTUHAN TENAGA KERJA


Tenaga kerja kami terdiri dari 5 orang, dengan kualifikasi sebagai berikut:

Jenis Kegiatan

Tarif/Upah Jumlah

Jumlah Hari

per hari

Kerja/Tahun Jumlah (Rp)

tenaga
Kerja

1. Bagian

Rp. 20.000

Pemasakan
2. Bagian

Rp. 20.000

pengemasan
dan

bagian

Rp. 60.000

Rp. 20.000
1

penjualan

Rp. 80.000
Total Upah Tenaga produksi Sistem Harian

3.6 KEBUTUHAN SARANA TRANSPORTASI


Dalam usaha ini menggunakan sarana transportasi motor untuk membeli bahan
baku kripik nanas yang akan di olah. Dan Hp atau telepon genggam untuk sarana
komunikasi dengan kostumer.

3.7 KETERSEDIAAN FASILITAS UMUM YANG MENDUKUNG


System penunjang dalam usaha ini menggunakan, brosur atau spanduk yang akan
disebar ke masyarakat dan terpasang di tempat-tempat strategis.

BAB IV
3. ASPEK KEUANGAN

4.1 KEBUTUHAN BIAYA INVESTASI


Biaya investasi merupakan biaya yang harus disediakan oleh pelaku bisnis sebelum
mendirikan suatu usaha kuliner. Biaya investasi tersebut merupakan modal awal
pendirian usaha kuliner ini. Biaya investasi meliputi bangunan, kendaraan, dan
peralatan.
Biaya investasi yang diperlukan untuk mendirikan Usaha kuliner makanan kripik
nanas adalah sebesar:
NO

NAMA ALAT

HARGA

Mesin Vacum Frying

Rp 4.000.000,-

Mesin Continous Sealer Model Vertical

Rp 4.500.000,-

Timbangan

Rp 40.000,-

Kompor

Rp 200.000,-

Baskom 5 buah

Rp 60.000,-

Modal Periklanan (promosi)

Rp 500.000,-

Penyewaan Ruko Pertahun

Rp 2.500.000,-

Total

Rp 11.800.000,-

4.2 KEBUTUHAN BIAYA PRODUKSI


Kebutuhan biaya produksi per siklusnya yaitu perbulan, dan diharapkan setiap harinya
dapat menjual kripik nanas sebanyak 10 kg jadi, 300 kg/bulan, dengan rincian sebagai
berikut:

NO

NAMA BAHAN

HARGA

Buah Nanas Segar 10 kg

Rp 40.000,-

Gas 3 kg

Rp 15.000,-

Minyak Goreng 3 kg

Rp. 24.000,-

Air Kapur Sirih (untuk merendam)

Rp 5.000,-

Gula Pasir 3 kg

Rp 24.000,-

Plastik Alumunium Voil

Rp 5.000,-

Upah Pegawai Perhari (Rp 80.000)

Rp 80.000,-

Transportasi ke pasar tiap hari

Rp 10.000,-

Total

Rp 203.000,-

4.3 PENJUALAN
Pendapatan dari usaha kuliner ini berasal dari hasil penjualan 1 x hari . Dan setiap hari
mampu menjual 20 bungkus (250 gram) kripik nanas dengan harga Rp 15.000,Penjualan kripik nanas @10.000 x 30 bungkus (250 gram) : Rp. 300.000,-perhari
Atau Rp 9.000.000,- perbulan dan Rp 108.000.000,- pertahun.

4.4 PERHITUNGAN RUGI LABA PER SIKLUS


Perhitungan rugi laba dari usaha kuliner ini adalah:
Perbulan :
a) Penjualan

: Rp 9.000.000,-

b) Pengeluaran

: Rp 6.090.000,-

Laba yang dihasilkan per bulan

: Rp 2.910.000,-

Pertahun
c) Penjualan

: Rp. 108.000.000,-

d) Pengeluaran

: Rp. 73.080.000,-

Laba yang dihasilkan per tahun

: Rp 34.920.000,-

4.5 ANALISA KELAYAKAN USAHA

Analisis Berdasarkan Metode Descounted Payback Period


Metode ini di gunakan untuk menghitung berapa lama penanaman modal
kembali.
Pay back period =

Total Modal
Keuntungan bersih pertahun

= Rp 48.280.000.,Rp. 56.120.000,=

0,8603 %

Dengan menggunakan metode ini maka dapat diketahui bahwa modal akan
kembali sekitar 11 bulan.

Analisis Berdasarkan Metode return of Investment.


Metode ini digunakan untuk menghitung laju pengembalian modal (dalam
persen).
Return of Invesment

= keuntungan bersih pertahun

x 100%

Total modal
=

Rp 56.120.000,-

x 100%

Rp 48.280.000,= 1,16 %
Keuntungan bersih adalah keuntungan yang telah dikurangi penanaman
modal. Dalam usaha kuliner ini sudah sesuai karena memenuhi dan
melampaui batasan yang ditetapkan yaitu lebih tinggi dari modal awal.

Tabel 1. Fixed cose (Biaya tetap) sel ama satu tahun usaha.
No

Jenis biaya

Besarnya biaya

1.

Gaji pegawai

Rp. 54.000.000,-

2.

Penyewaan ruko

Rp

Total biaya

5.000.000,-

Rp 59.000.000,-

Tabel 2. Biaya variabel selama satu tahun .


No
1.

Jenis biaya
Biaya produksi
Total biaya

Besarnya biaya (Rp)


Rp 235.800.000,Rp 235.800.000,-

Perhitungan analisis kelayakan:


a. Biaya variabel

Rp. 40.980.000,-

b. Biaya tetap

Rp. 30.200.000,-

c. Total penerimaan

Rp. 104.000.000,-

a. Break Event Point (BEP)


BEP =

Biaya Tetap

X 100%

Hasil Penjualan-Biaya Variabel


=

30.200.000,-

X 100%

104.400.000,- 40.980.000,= 30.200.000,-

X 100%

63.420.000,= 2,1 %
b. Laju keuntungan
Laju keuntungan = Keuntungan
Biaya
=

56.120.000,71.180.000,-

0,788 %/siklus

c. Return Cost Ratio (R/C)


Return Cost Ratio = Penerimaan
Biaya
Return Cost Ratio = 104.400.000,71.180.000,= 1,46 %

You might also like