Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kejadian anemia pada kehamilan merupakan masalah nasional karena
kualitas
sumber
daya
manusia.
Anemia
dalam
kehamilan
Selama kehamilan, terjadi pembelahan sel yang cepat dan kebutuhan lebih besar
untuk sintesis hemoglobin. Kadar feritin serum harus tetap atau berada di atas dari
10 g/dL untuk memenuhi kebutuhan uterus dan janin membesar.
Menurut World Healt Organization (WHO) memperkirakan lebih dari
500.000 ibu pertahunnya meninggal saat hamil atau bersalin. Sedangkan angak
kejadian anemia menurut WHO berkisar antara 20% sampai 89% dengan
menetapkan Hb 11gr% sebagai dasarnya.Di cina menemukan angka anemia
kehamilan pada trimester I 3,8%,trimester II,13,6% dan pad trimester III ,24,8%.
Angka kematian ibu (AKI) di indonesia saat ini menurut Survey Demografi
kesehtan indonesia tahun 2011 sebesar 228/100.000 kelahiran hidup. Angka
kejadian anemia pada ibu hamil sekitar 35%.salah satu faktor masih tingginya
angka kejadian anemia adalah kurangnya pengetahuan akan tanda-tanda dn
damapak yang ditmbulkan oleh anemia.
Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan provensi Sulawesi selatan,pada
tahun 2010 jumlah kasus adalah 220 orang. Dengan klafikasi sebagai
berikut:anemi ringan 89 orang (40, 96%),anemia sedang 96 orang (43,67%) dan
anemia berat 35 orang (15,90%).
Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bone pada tahun 2013
diklasifikasi sebagai berikut: anemia ringan terdapat 11,271%, anemia sedang
terdapat 2,761%, dan anemia berat terdapat 21%. Pada tahun 2012 anemia ringan
terdapat 11,506%, anemia sedang terdapat 3,446%, dan anemia berat terdapat
59%. Pada tahun 2011 anemia ringan terdapat 12,557%, anemia sedang terdapat
2,736% dan anemia berat terdapat 17%.
pengkajian
dan
analisis
data
pada
Ny...
rencana
tindakan
asuhan
kebidanan
pada
Ny...
Kab.Bone
tanggal...2014
8) Didokumentasikannya semua temuan dan tindakan yang telah diberikan
pada Ny... gestasi...minggu dengan anemia di puskesmas watampone
Kab.Bone tanggal...2014
1.4. Manfaat penulisan
Adapun manfaat penulisan pada kasus tersebut diatas adalah:
1) Sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan Diploma III
Kebidanan AKBID Bataritoja watampone.
2) Manfaat program, sebagai salah satu sumber informasi bagi Dinas Kesehatan
dalam menentukan kebijakan khususnya dalam penanganan asuhan kebidanan
pada gestasi 34-36 minggu dengan anemia
3) Sebagai bahan institusi pendidikan dalam penerapan penulisan karya tulis
ilmiah selanjutnya.
4) Sebagai tambahan pengalaman berharga bagi penulis untuk memperluas ddan
menambah wawasan dalam aasuhan kebidanan.
1.5. Metode penulisan
Metode yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ini adalah:
1.5.1 Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan dilakukan dengan mempelajari buku-buku/literatur,
mengambil data dari internet, membaca buku yang berkaitan dengan
anemia.
serta
pemeriksaan
diangostik
lainnya
dengan
1.5.4 Diskusi
Diskusi dengan tenaga kesehatan yaitu bidan atau dokter yang
menangani langsung klien dan dosen pembimbing karya tulis ilmiah.
1.6. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika yang digunakan untuk menulis karya tulis ini yaitu;
BAB I.PENDAHULUAN
1.1.
1.2.
1.3.
Langkah 2
Langkah 3
Langkah 4
Langkah 5
Langkah 6
Langkah 7
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Umum Tentang Kehamilan
2.1.1. Pengertian Kehamilan
1) Kehamilan adalah penyatuan sperma dari laki-laki dan ovum dari
perempuan. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.
Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari)
dihitung dari hari pertama haid terakhir.
2) Kehamilan merupakan proses alamiah untuk menjaga kelangsungan
peradaban manusia. Kehamilan baru bisa terjadi jika seorang wanita sudah
mengalami pubertas yang ditandai dengan terjadinya menstruasi.
2.1.2. Diagonosis Kehamilan
Tanda pasti kehamilan
1) Pada palpasi dirasakan bagian-bagian janin
2) Dapat dirasakan gerakan janin dalam rahim
3) Pada auskultasi terdengar bunyi jantung janin
dan
menonjol.
Perubahan
ini
disebabkan
oleh
pengaruh
hormon
somatomammotropin.
Estrogen menimbulkan hipertropi sistem saluran payudara,
progesteron menambah sel-sel asinus sedangkan somatomammotropin
mempengaruhi pertumbuhan sel-sel asinus dan menimbulkan perubahan
dalam sel-sel sehingga terjadi pembuatan kasein, laktaglobilin dan
lactalbumin. Dengan demikian mammae dipersiapkan untuk laktasi.15
6) Sistem sirkulasi darah
(1)
secara
Protein Darah
Protein dalam darah berubah. Jumlah protein, albumin dan gammaglobulin
menurun dalam triwulan pertama dan akan meningkat secara bertahap pada
akhir kehamilan. Beta globulin dan fibrinogen akan terus meningkat.
(3)
Hemoglobin
Secara keseluruhan, terdapat peningkatan volume eritrosit untuk kebutuhan
transport Oksigen (O2) yang sangat diperlukan selama kehamilan.
Konsentrasi hemoglobin dalam darah menjadi lebih rendah, akibat
penambahan volume plasma yang jauh lebih besar. Leokosit meningkat
sampai 10.000/ml.
(4)
Tekanan darah
Tekanan diastolic akan menurun secara drastis pada trimester I dan
mencapai yang terendah pada usia kehamilan 16-20 minggu. Kemudian
akan kembali pada tekanan yang sama seperti pada trimester I.
(5)
Jantung
Volume darah total ibu akan mulai meningkat sekitar 30-50% pada
trimester I yang kemudian meningkat pesat pada pertengahan
kehamilan, dan menurun lagi pada minggu-minggu terakhir kehamilan.
7) Sistem Pernafasan
Wanita hamil tidak jarang mengeluh tentang rasa sesak dan pendek
nafas. Hal ini disebabkan oleh karena usus-usus yang tertekan oleh
uterus yang membesar ke arah diafragma, sehingga diafragma kurang
leluasa bergerak pada kehamilan 32 minggu ke atas. Oleh karena itu
wanita hamil selalu bernapas lebih dalam untuk memenuhi kebutuhan
oksigen yang meningkat 20%.
8) Sistem Pencernaan (Traktus Digestivus)
Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (mual),
akibat kadar hormon estrogen yang meningkat. Tonus otot-otot traktus
digestivus menurun, sehingga motilitas seluruh traktus digestivus
berkurang, makanan lebih lama berada didalam lambung dan apa yang
telah dicerna akan lebih lama berada dalam usus-usus sehingga dapat
menyebabkan obstipasi. Gejala muntah(emesis), biasanya terjadi pada
pagi hari yang biasa di kenal dengan morning sicknees.
melanophore
stimulating
hormon
(MSH)
(1)
(2)
(3)
(4)
Berat badan wanita hamil akan naik antara 6,5-16,5 kg ratarata 12,5 kg. Terutama dalam kehamilan 20 minggu. Kenaikan ini
disebabkan oleh : Hasil konsepsi ; fetus, plasenta dan liquor amni dan dari
ibu sendiri ; uterus dan mamma yang membesar, volume darah, serta
peningkatan lemak dan protein.
mg
zat
besi,
tetapi
hanya
5-10%
yang
dapat
Persalinan prematur.
selama paruh kedua kehamilan karena pada saat tersebut kebutuhan akan
zat besi sangat tinggi.
2) Pendidikan
Ibu hamil harus diberikan pendidikan yang tepat misalnya tentang
bahaya yang mugkin terjadi akibat anemia. Dan harus pula diyakinkan
bahwa salah satu penyebab aanemia adalah defisiensi zat besi.
3) Modifikasi makanan
Asupan zat besi dari makanan dapat ditingkatkan yaitu dengan
pemastian
konsumsi
makanan
yang
mengandung
kalori
dan
(1) Membangun hubungan saling percaya antara bidan dan ibu agar
supaya hubungan jiwa bisa dibina bilamana perlu.
(2) Mendeteksi masalah yang bisa diobati sebelum menjadi atau bersifat
mengancam jiwa ibu.
(3) Mencegah masalah seperti neonatal tetanus (imunisasi TT), anemia
kekurangan zat besi, penggunaan praktik tradisional yang merugikan.
(4) Memulai persiapan kelahiran dan kesiapan menghadapi komplikasi
(5) Mendorong prilaku sehat ( gizi yang cukup dan sesuai,latihan, personal
hygiene, istirahat dll).
2) Trimester kedua (sebelum minggu ke-28)
(1) Sama pada trimester pertama
(2) Kewaspadaa khusus terhadap hipertensi dalam kehamilan (HDK) atau
preeklampsia, pantau tekanan darah, evaluasi oedema pada wajah dan
tengan, periksa protein urine).
3) Trimester ketiga (antara minggu ke 28- 36)
(1) Sama pada trimester pertama dan kedua
(2) Deteksi kehamilan ganda
4) Setelah 36 minggu
(1) Sama dengan di atas
(2) Deteksi letak bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang
memerlukan kelahiran di rumah sakit.
2.4. Proses Manajemen Asuhan Kebidanan
2.4.1. Pengertian Manajemen Asuhan Kebidanan
Manjemen asuhan kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang
digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran an tindakan
berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, keterampilan dalam rangkaian
tahapan logis untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada klien.
2.4.2. Tahapan dalam Manajemen Asuhan Kebidanan
Pengumpulan data
Dalam pengumpulan data mencari dan menggali data/fakta atau
informasi baik dari klien, keluarganya maupun tim kesehatan lainnya atau
data yang diperoleh dari hasil pemeriksaan pada pencatatan dokumen
medik, hal yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi :
(1) Wawancara
Wawancara/anamnese adalah tanya jawab yang dilakukan antara
bidan dan klien, keluarga lain maupun tim medis lain, data yang
dikumpulkan mencakup semua keluhan klien tentang masalah yang
dimiliki.
(2) Observasi dan pemeriksaan fisik
Pada bab ini mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin akan terjadi
atau yang akan dialami oleh klien jika tidak mendapatkan penanganan yang tidak
akurat, yang dilakukan melalui pengamatan yang cermat, observasi yang secara
akurat dan persiapan untuk segala sesuatu yang mungkin terjadi bila tidak segera
ditangani dapat membawa dampak yang lebih berbahaya sehingga mengancam
kehidupan klien.
Langkah IV Identifikasi Perlunya Tindakan Segera dan Kolaborasi
Menentukan intervensi yang harus segera dilakukan oleh bidan atau dokter
kebidanan. Hal ini terjadi pada penderita ke gawat darurat kolaborasi dan
konsultasi dengan tenaga kesehatan lebih ahli sesuai keadaan klien. Pada tahap ini
bidan dapat melakukan tindakan emergency sesuai kewenangannya kolaborasi
maupun konsultasi untuk menyelamatkan ibu dan bayi. Pada bagian ini pula bidan
mengevaluasi setiap keadaan klien untuk menentukan tindakan selanjutnya yang
diperoleh dari hasil kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain. Pada tahap ini bila
klien dalam keadaan normal tidak perlu dilakukan apapun sampai tahap kelima.
Langkah V. Rencana Tindakan Asuhan Kebidanan
Mengembangkan tindakan komprehensif yang ditentukan pada tahap
sebelumnya, juga mengantisipasi diagnosa dan masalah kebidanan secara
komprehensif yang didasari atas rasional
kebenarannya sesuai kondisi dan situasi berdasarkan analisa dan asumsi yang
seharusnya boleh dikerjakan atau tidak oleh bidan.
Langkah VI. Impelementasi
auskultasi,
perkusi
serta
pemeriksaan
penunjang
seperti
dalam
melakukan
intervensi
untuk
memecahkan
masalah
pasien/klien.
Proses Manajemen
Pendokumentasian
Kebidanan
Asuhan Kebidanan
7 langkah Varney
5 langkah
SOAP
(Kompete
Notes
nsi bidan)
Data
Data
Subjektif
Masalah/diagnosa
Antisipasi
masalah
Assesmen
Objektif
Assesmen
t/
potensial / diagnosa
diagnosa
Diagnosis
Perencana
Implemen
an
tasi
Plan :
lain
Menetapkan
kebutuhan
untuk
segera
konsultasi
kolaborasi
Perencanaan
Implementasi
Konsul
Test Lab
Rujukan
Pendidikan
konseling
Evaluasi
Evaluasi
Follow up