Professional Documents
Culture Documents
IDENTITAS
Operator
No. MHS
Pembimbing
Nomor Model
NamaPasien
Suku
Umur
Jenis Kelamin
Alamat
Nomor Telepon
Pekerjaan
Nama Ayah
Suku
Umur
Pekerjaan
Nama Ibu
Suku
Umur
Pekerjaan
Alamat Orangtua
Nomor Telepon
II.
WAKTU PERAWATAN
Pendaftaran
: 10 September 2014
Pencetakan
: 17 September 2014
Pemasangan alat
: 26 November 2014
Retainer
:
III.
PEMERIKSAAN KLINIS
A. Pemeriksaan Subyektif (Anamnesis)
1. Keluhan utama:
Pasien datang ingin merapikan gigi depan rahang atas dan rahang bawahnya
yang terlihat berjejal dan tidak rapi sejak beberapa tahun terakhir agar terlihat
lebih rapi dan baik secara estetis. Selain itu, untuk memudahkan pembersihan
gigi karena pada gigi-gigi yang berjejal sering terselip makanan.
2. Riwayat kesehatan:
Tidak mempunyai alergi terhadap obat-obatan tertentu dan tidak sedang dalam
perawatan dokter. Tidak pernah menderita penyakit / kelainan yang
Durasi
Kebiasaan
Menopang
SD-SMP
Frekuensi
Jarang
Intensitas
Ringan
dagu
Keterangan
Menopang
dagu pada sisi
kanan
1) Kepala
Lebar kepala = 126 mm
Panjang kepala = 158 mm
Indeks kepala = Lebar kepala x 100 = 126 x 100 = 79
Panjang kepala
158
Bentuk kepala = Mesosefali
2) Muka
Jarak nasion gnation = 10,2 cm
Lebar bizygomatic = 11,2 cm
Indeks muka = Jarak nasion gnation x 100 = 10,2 x 100 = 91
Lebar bizygomatik
11,2
Bentuk muka = Leptoprosop
Simetris
3) Profil Muka : Cembung
4) Garis Simon (Bidang orbital)
RA
: Kanan 1/3 distal C
Kiri 1/3 distal C
Keterangan:
RB
: Kanan Antara C dan P
Kiri Antara C dan P
Keterangan: Posisi rahang atas dan bawah terhadap bidang orbita
5)
6)
7)
8)
9)
: normal
: normal
: normal
: tebal, tertutup, kompeten
: 2 mm
b. Intra Oral
1) Higiene mulut
: OHI-S kategori baik
2) Pola atrisi
: normal
3) Lingua
: normal
4) Palatum
Vertikal
: sedang
Lateral
: sedang
5) Gingiva
: normal
6) Mukosa
: normal
7) Frenulum
Frenulum labii superior
: normal
Frenulum labii inferior
: normal
Frenulum lingualis
: normal
8) Tonsila
: normal
9) Pemeriksaan gigi geligi
55 54 53 52 51 61 62 63 64 65
18 17 16 15 14 13 12 11 21 22 23 24 25 26 27 28
38 37 36 35 34 33 32 31 41 42 43 44 45 46 47 48
K 85 84 83 82 81 71 72 73 74 75 K
X : telah dicabut / tanggal
T : tumpatan
O : belum erupsi
K : karies
Keterangan : Seluruh gigi desidui pasien sudah tanggal dan telah
diganti gigi permanen. Terdapat karies pada beberapa
gigi posterior
3. Analisis Foto Muka
Tampak depan
Bentuk muka : Leptoprosop
Simetris
Keterangan:
Tampak samping
Profil muka : Cembung
Gl = Glabela
Lca = Lip contour atas
Lcb = Lip contour bawah
Pog = Pogonion
RB
Rahang bawah:
12 palatoversi
31 mesiolinguotorsiversi
13 distolabiotorsiversi
33 mesiolinguotorsiversi
14 palatoversi
42 linguoversi
21 distolabiotorsiversi
43 distolabiotorsiversi
22 mesiopalatotorsiversi
c. Relasi Gigi-geligi dalam Oklusi Sentrik
1) Anterior
Overjet
: 3 mm
Overbite
: 3 mm
Palatal bite
: tidak ada
Deep bite
: tidak ada
Open bite
: tidak ada
: 13
43
: tidak ada
Cross bite
2) Posterior
Cross bite
: tidak ada
Open bite
: tidak ada
Scissor bite
: tidak ada
: tidak ada
: Kelas I
: Kelas I
: Kelas I
: Kelas I
: segaris
Gigi
1
2
3
4
5
6
7
Kanan
7,8
6,8
7,8
7,4
7,1
10,9
9
Rahang Atas
Rahang Bawah
Kiri
Normal
Ket
Kanan Kiri
Normal
7,7
7,4 9,75
N N
5
5
4,97 6,60
6,2
6,05 8,10
N N
5,5
5,7
5,45 6,85
7,2
7,05 9,32
N
N
6,2
6,1
6,15 8,15
7
6,75 9,00
N
N
6,7
7,3
6,35 8,75
6,8
6,00 8,10
N
N
6,9
6,8
6,80 9,55
10,5 9,95 12,10
N N
11,3
11
10,62 13,05
8,5
8,75 10,87
N N
9,4
9,1
8,90 11,37
Kesimpulan : Lebar mesiodistal gigi-geligi dalam kategori normal.
Ket
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
N
Rahang Bawah
6. Perhitungan-perhitungan
A. Metode Pont
Jumlah mesiodistal 2 1 | 1 2
Jarak P1 P1 pengukuran
Jarak P1 P1 perhitungan
: 28,5 mm
: 33,3 mm
: I x 100
= 35,6 mm
80
: -2,3 mm kontraksi
: 46,8 mm
: I x 100 = 44,5 mm
64
: +2,3 mm distraksi
Diskrepansi
Jarak M1 M1 pengukuran
Jarak M1 M1 perhitungan
Diskrepansi
Keterangan:
-
B. Metode Korkhaus
Tabel Korkhaus
Jarak I (P1 P1) pengukuran
Diskrepansi
: 16,8 mm
: 14,4 mm
: -2,4 mm
Kanan : 23,4 mm
Kanan : 24,5 mm
Kanan : -1,1 mm
Kiri : 15,1 mm
Kiri : 15,8 mm
Kiri : -0,7 mm
Rahang Bawah
Panjang lengkung ideal : 36,5 mm
Lebar mesiodistal P2-P2 : 38,8 mm
Diskrepansi
: -2,3 mm
Kanan : 18,7 mm
Kanan : 20,7 mm
Kanan : -2 mm
Kiri : 17,8 mm
Kiri : 18,1 mm
Kiri : -0,3 mm
Ki
Hasil Penapakan:
Ka
IV.
V.
DIAGNOSIS SEMENTARA
Kasus maloklusi menyangkut masalah : Estetik, dental, crowding, malrelasi dan
malposisi gigi individual.
Solusi masalah
:
- Rahang atas : ekspansi
- Rahang bawah : ekspansi
DIAGNOSIS FINAL
Maloklusi Angle klas I tipe dental dengan pergeseran midline rahang atas ke kiri
sebesar 1 mm dengan malrelasi edge to edge bite pada gigi 13, 43, disertai malposisi
gigi individual yaitu:
rahang atas:
rahang bawah:
12 palatoversi
31 mesiolinguotorsiversi
13 distolabiotorsiversi
33 mesiolinguotorsiversi
14 palatoversi
42 linguoversi
21 distolabiotorsiversi
43 distolabiotorsiversi
22 mesiopalatotorsiversi
VI.
yang mengalami penekanan ketika kebiasaan menopang dagu ini dilakukan akan
menjadi berkurang pertumbuhan dan perkembangannya. Kurang ruang untuk
erupsi gigi lebih banyak pada sisi kanan sehingga erupsi gigi mendesak dan
bergeser ke arah kiri.
3. Malrelasi edge to edge bite
Edge to edge bite pada gigi 13 disebabkan karena gigi 13 mengalami rotasi dan
43
Gigi 43 posisinya lebih ke lingual.
4. Malposisi gigi individual
Rahang atas
-
12 mesiopalatotorsiversi
Berdasarkan
13 distolabiotorsiversi
Berdasarkan
21 distolabiotorsiversi
Berdasarkan
ruang untuk erupsi gigi permanen menjadi berkurang sehigga bagian distal
gigi berputar ke arah labial dan tidak terjadi kontak proksimal yang baik
dengan gigi tetangganya.
-
22 mesiopalatotorsiversi
Berdasarkan
31 mesiolinguotorsiversi
Berdasarkan
33 mesiolinguotorsiversi
Berdasarkan
42 linguoversi
Berdasarkan
10
Berdasarkan
VII.
PROSEDUR PERAWATAN
A. Rencana Perawatan
1. Edukasi
2. Pencarian ruang dan distribusi ruang
3. Koreksi malposisi gigi individual
4. Penyesuaian oklusi
5. Pemakaian retainer
B. Prosedur Perawatan
1. Edukasi tentang perawatan ortodonsia
Pasien perlu diberi edukasi dan penjelasan mengenai keadaan maloklusi,
malrelasi, serta malposisi gigi individual yang dialaminya. Pasien juga diberi
penjelasan mengenai prosedur perawatan ortodontik antara lain: mengenai
waktu perawatan ortodonti yang lama, perlunya kerjasama yang baik antara
operator dan pasien, perlu adanya kontrol rutin, cara pemakaian alat, cara
merawat dan membersihkan alat, kapan saja alat harus dipakai dan dilepas,
serta biaya yang dibutuhkan. Pasien dimotivasi untuk selalu menjaga
kebersihan mulutnya.
2. Pencarian ruang dan distribusi ruang
Rahang Atas
Berdasarkan metode Pont, pertumbuhan dan perkembangan lengkung
gigi ke arah lateral pada regio interpremolar mengalami kontraksi (-2,3 mm),
sedangkan pada regio intermolar mengalami distraksi (+2,3 mm)
Berdasarkan metode Howes lengkung gigi untuk menampung gigigeligi kurang. Lengkung basal untuk menampung gigi-geligi cukup. Inklinasi
gigi posterior konvergen.
Berdasarkan determinasi lengkung kekurangan ruang pada rahang atas
sebesar -1,8 mm. Terdiri dari sisi kanan -1,1 mm sedankan sisi kiri -0,7 mm.
11
Pada rahang bawah kekurangan ruang sebesar -2,3 mm. Terdiri dari sisi kanan
sebesar -2 mm sedangkan sisi kiri sebesar -0,3 m.
Berdasarkan metode Carey, kekurangan ruang pada rahang atas dan
rahang bawah -1/2 lebar mesiodistal P1 sehingga merupakan indikasi
ekspansi.
Ekspansi ke lateral dilakukan sebesar 3 mm sehingga ruang yang
didapatkan adalah 0,9 mm tiap sisi. Pada sisi kiri terdapat kelebihan ruang 0,2
mm sedangkan pada sisi kanan terdapat kekurangan ruang sebesar 0,2 mm.
Kekurangan ruang pada sisi kanan diatasi dengan memanfaatkan ruang pada
sisi kiri.
Oleh karena itu, dibutuhkan 17 x putaran untuk mendapatkan
pelebaran sebesar 3,0 mm ke lateral. Apabila setiap minggu dilakukan 2 x
putaran, maka dilakukan 9 kali kontrol.
Plat ekspansi RA dilengkapi dengan :
Klamer Adam pada gigi 16 dan 26 dengan kawat 0,7 mm untuk retensi
dan stabilisasi alat.
Plat akrilik
Medium labial arch 0,7 mm dengan U -loop, letak pundak pada gigi 14
dan 15 serta 24 dan 25.
Sekrup ekspansi.
Pengaktifan :
Mengaktifkan
Rahang Bawah
12
Medium labial arch 0,7 mm dengan U-loop, letak pundak antara gigi
34 dan 35 serta 44 dan 45.
Plat akrilik
Sekrup ekspansi
Pengaktifan :
Mengaktifkan
3. Koreksi malposisi gigi individual pada rahang atas dan rahang bawah
serta tahap pengaturan lengkung gigi.
Dengan menggunakan alat plat aktif, yang komponennya terdiri dari:
Rahang Atas
a. Pemakaian Labial arch dengan kawat berukuran 0,7 mm dengan u-loop
pada gigi 25 dan u-loop inverted modifikasi pada gigi 15.
b. Finger spring dengan kawat berukuran 0,6 mm pada gigi 12. Setelah itu,
diganti dengan simple spring 0,6 mm.
c. Simple spring kombinasi finger spring berukuran 0,6 mm pada gigi 13.
Kemudian diganti dengan simple spring 0,6 mm.
d. Simple spring diantara gigi 11 dan 21 serta pada gigi 22 berukuran 0,6 mm.
13
c. Adam klamer dengan kawat berukuran 0,7 mm pada gigi 16 dan 26 sebagai
retensi plat aktif
Jalannya koreksi:
-
Labial arch dengan u-loop pada gigi 25 dan u-loop inverted modifikasi
pada gigi 15 untuk mendorong gigi 15 ke lengkung ideal dan menciptakan
lengkung gigi yang rapi dan ideal serta menahan lengkung gigi di anterior.
Finger spring pada gigi 12 diaktifkan untuk mendorong gigi ke arah
mesial. Setelah gigi bergeser ke mesial maka finger spring dipasifkan dan
diganti dengan simple spring untuk mendorong sisi mesial gigi 12 ke
lengkung ideal.
Simple spring kombinasi finger spring pada gigi 13 diaktifkan untuk
mendorong gigi ke arah mesial dan mendorong sisi mesial gigi 13 ke
lengkung ideal. Kemudian setelah gigi bergeser ke mesial spring diganti
dengan simple spring untuk mendorong sisi mesial gigi 13 ke lengkung
Rahang Bawah
a. Pemakaian Labial arch dengan kawat berukuran 0,7 mm dengan u-loop
pada gigi 35 dan 45.
b. Simple spring dengan kawat beukuran 0,6 mm diantara gigi 32 dan 33
serta pada gigi 42.
c. Adam klamer dengan kawat berukuran 0,7 mm pada gigi molar pertama
kanan dan kiri sebagai retensi plat aktif.
Jalannya koreksi:
-
14
4. Penyesuaian oklusi
Dilakukan pengecekan dengan articulating paper :
-
5. Pemakaian retainer
Tujuan : untuk mempertahankan gigi-gigi yang telah dikoreksi agar tidak
relaps dan menunggu pembentukan tulang baru melalui proses resorpsi dan
aposisi sementum serta tulang alveolar di soket gigi.
Retainer : Hawley retainer dengan plat dasar, verkeilung pada semua gigi dan
klamer Adam ( 0,7 mm) di gigi 16, 26 dan 36, 46 serta labial arch pasif ( 0,8
mm). Lama pemakaian : 6 12 bulan.
A. 3 bulan pertama :
-
Hanya dilepas pada saat gosok gigi atau dibersihkan sehabis makan
B. 3 bulan kedua :
-
Jika (A) masih ada mobilitas gigi, pemakaian diperpanjang 3 bulan lagi
Jika mobilitas gigi telah hilang, boleh tidak dipakai saat keluar rumah tapi
harus dipakai saat di rumah dan saat tidur.
C. 3 bulan ketiga :
-
Jika tidak terasa sesak, boleh hanya dipakai pada saat malam hari.
15
D. 3 bulan keempat :
-
Jika setelah tahap (C) alat tidak sesak maka pemakaiannya bisa
dihentikan.
Jika dicurigai terjadi relaps maka pemakaian retainer diperpanjang 3 bulan
lagi.
Kontrol dilakukan 1 bulan sekali.
c.
d.
e.
f.
g.
a.
b.
c.
d.
e.
16
Tahap III-retainer
a.
a.
b.
c.
a.
a.
b.
c.
d.
a.
a.
b.
c.
d.
a.
a.
b.
c.
Rahang Bawah
Tahap I-Plat ekspansi
Tahap III-Retainer
IX.
PROGNOSIS
17
Operator
18