Professional Documents
Culture Documents
News
PROMOSI KAWASAN
TRANSPARAN ANGG.
FILE DOWNLOAD
BERANDA
BAPPEDA
SELAYANG PANDANG
PENGANTAR BAPPEDA
STRUKTUR BAPPEDA
TUPOKSI BAPPEDA
PERSONIL BAPPEDA
PERIODE BAPPEDA
BERITA TERKINI
WEB LINKS
HUBUNGI KAMI
KEGIATAN BIDANG
BIDANG EKONOMI
BIDANG SOSBUD
SEKRETARIAT
BIDANG FISIK
RTRW
PRODUK BAPPEDA
LKPJ KABUPATEN
LAKIP KABUPATEN
HUT KABUPATEN
PDRB KABUPATEN
RTRW
PERENCANAAN DAERAH
RPJPD KABUPATEN
RPJMD KABUPATEN
RKPD KABUPATEN
RENSTRA SKPD
HARI INI
101
KEMARIN
116
MINGGU INI
333
MINGGU LALU
700
BULAN INI
1609
BULAN LALU
5238
TOTAL
82501
BIDANG FISIK
BERITA KEGIATAN
Kata Pengantar
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur Kami panjatkan Kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan
Karunia-Nya jua DOKUMEN STRATEGI SANITASI KABUPATEN/KOTA
(SSK) KABUPATEN MUARO JAMBI,ini dapat diselesaikan sesuai dengan
yang direncanakan.Penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK)
H. BURHANUDDIN MAHIR
RINGKASAN EKSEKUTIF
(EXECUTIVE SUMMARY)
Pembangunan Sanitasi sebagai salah satu target pembangunan MDGs
yang dituangkan dalam Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) didasarkan
pada acuan dan pedoman yang tegas dalam bentuk Undang-undang
maupun peraturan pelaksanaan lainnya. Acuan diberikan dalam upaya
memberikan nuansa dan target yang sama bagi setiap tingkatan
pemerintahan daerah Propinsi, Kabupaten dan Kota dalam penyusunan
Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota. Sesuai dengan pedoman tersebut
penyusunan tujuan dan sasaran Strategi Sanitasi Kabupaten harus
Daftar Isi
Kata
Pengantar............................................................ i-1
Ringkasan Eksekutif (Executive Summary)................ i-2
Daftar
Isi..................................................................................... i-4
Daftar
Tabel................................................................................. i-5
Daftar
Peta.................................................................................. i-6
Daftar
Istilah............................................................................... i-7
Bab 1: Pendahuluan
1.1 Latar
Belakang ..................................................................... I-1
1.2 Maksud dan
Tujuan ............................................................... I-5
1.3 Metodologi .......................................................................... I5
1.4 Posisi SSK dan Kaitannya dengan Dokumen
Perencanaan Lain ....... I-12
Bab 2: Kerangka Pengembangan Sanitasi
2.1 Visi Misi
Sanitasi .................................................................... II-1
2.2 Tahapan Pengembangan
Sanitasi ............................................. II-5
2.3 Perkiraan Pendanaan Pengembangan
Sanitasi ............................. II-19
Bab 3: Strategi Percepatan Pembangunan Sanitasi
3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air
Limbah Domestik III-2
3.2 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan
Persampahan .......... III-8
3.3 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan
Drainase Perkotaan.. III-13
3.4 Tujuan, Sasaran, dan Strategi PHBS terkait
Sanitasi...................... III-18
Bab 4: Program dan Kegiatan Percepatan Pembangunan
Sanitasi
4.1 Ringkasan Program dan Kegiatan
Sanitasi .................................. IV-2
4.2 Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah
Domestik .......... IV-6
Daftar Tabel
Tabel 2.1 Visi dan Misi Sanitasi Kabupaten......................................... II-1
Tabel 2.2 Tahapan pengembangan air limbah domestik
Kabupaten Muaro Jambi.................................................... II-9
Tabel 2.3 Tahapan pengembangan persampahan
Kabupaten Muaro Jambi.................................................... II13
Tabel 2.4 Tahapan pengembangan drainase perkotaan
Kabupaten Mauro Jambi.................................................... II16
Tabel 2.5 Perhitungan pertumbuhan pendanaan APBD
Kabupaten Muaro Jambi untuk sanitasi................................ II19
Tabel 2.6 Perkiraan besaran pendanaan sanitasi ke depan.................... II20
Tabel 2.7 Perhitungan pertumbuhan pendanaan APBD
Kabupaten Muaro Jambi untuk
SSK...................................................... II-
Perkotaan.......................................................... III-
(tatanan
rumah
Daftar Peta
Peta 2.1 Peta tahapan pengembangan air limbah domestik.................. II-8
Peta 2.2 Peta tahapan pengembangan persampahan........................... II-12
Daftar Istilah
I. Umum
1.1 BLUD : Badan Layanan Umum Daerah
1.2 DPRD : Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
1.3 DSS : Diagram Sistem Sanitasi
Alat bantu berbentuk diagram yang digunakan untuk
membantu mengidentifikasi sistem sanitasi yang berlaku saat
ini (maupun pengembangan yang diperlukan) dimulai dari
produksi/timbulan limbah sampai kembali ke lingkungan.
1.4 EHRA : Environmental Health Risks Assessment
1.5 KKL : Kerangka Kerja Logis
1.6 Masterplan (Rencana Induk)
Perencanaan dasar yang menyeluruh Kabupaten/Kota untuk
jangka panjang
1.7 Monev : Monitoring dan Evaluasi
1.8 PHBS : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran
sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang,
keluarga, atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri
(mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
mewujudkan kesehatan (Kementerian Kesehatan RI,
http://www.promkes.depkes.go.id).
1.9 Pokja : Kelompok Kerja
1.10 PPSP : Program Percepatan Pembangunan Sanitasi
Permukiman
1.11 RPJP : Rencana Pembangunan Jangka Panjang
1.12 RPJM : Rencana Pembangunan Jangka Menengah
1.13 RTRW : Rencana Tata Ruang Wilayah
1.14 Sanitasi
Sanitasi secara umum mengacu pada penyediaan fasilitas dan
layanan untuk pembuangan urin dan tinja yang aman.Sanitasi
yang tidak memadai adalah penyebab utama penyakit di
seluruh dunia dan sanitasi diketahui memiliki dampak positif
bagi kesehatan baik di lingkungan rumah tangga dan di
masyarakat pada umumnya. Kata 'Sanitasi juga mengacu
pada kemampuan menjaga kondisi higienis, melalui layanan
pengumpulan sampah dan pembuangan air limbah
(WHO, http://www.who.int/topics/sanitation/en/ .
Diakses pada 30 November 2011)
1.15 SKPD : Satuan Kerja Perangkat Daerah
1.16 SMART : Specific, Measurable, Achievable, Rational,
Timebound
Prinsip yang harus diperhatikan dalam penyusunan Sasaran.
1.17 SWOT : Strength, Weakness, Opportunity, Threat
Analisis SWOT adalah sebuah metode perencanaan strategis
yang digunakan untuk mengevaluasi Strengths, Weakness,
Opportunities, dan Threats terlibat dalam suatu proyek atau
dalam bisnis usaha.Hal ini melibatkan penentuan tujuan usaha
bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor-faktor internal
dan eksternal yang baik dan menguntungkan untuk mencapai
tujuan itu. Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang
memimpin proyek riset pada Universitas Stanford pada
dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan data
dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.
1.18 UPTD : Unit Pelaksana Teknis Daerah
1.19 QA : Quality Assurance (Penjaminan Kualitas)
II. Air Limbah
2.1 Air limbah
Air yang dihasilkan dari aktivitas manusia yang mengandung
zat-zat yang dapat mempengaruhi kualitas lingkungan
2.2 Air limbah domestik
Air limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan
permukiman, rumah makan, perkantoran, perniagaan,
apartemen, dan asrama (Lampiran 2 Permen PU No.
POSISI PERSAMPAHAN
Strategi yang disepakati :
1. Menyusun
regulasi
pengolahan
dan
pengelolaan
persampahan yang memuat aturan dan sanksi yang
diintegrasikan dengan Perda RTRW
2. Memaksimalkan
pembangunan
pemilahan/pembuangan sampah
sarana
3. Meningkatkan
jumlah
sarana
persampahan dan jangkauan pelayanan
pengangkutan
komponen
7. Meningkatkan
persampahan
pelayanan
jumlah
tenaga/personil
POSISI DRAINASE
Strategi yang disepakati :
kualitas
dan
kuantitas
pembangunan
7. Memaksimalkan
peran
serta
masyarakat
melakukan perawatan jaringan drainase
dalam
8. Peningkatan
proporsi
pembiayaan
komponen
persampahan yang bersumber dari pemerintah daerah,
provinsi dan pemerintah pusat
POSISI PROHISAN
Strategi yang disepakati :
Bab I
Pendahuluan
kurangnya
koordinasi
antar
pihak-pihak
yang
juga
merupakan
permasalahan
yang
mengatasi
permasalahan
tersebut
diperlukan
suatu
tepat,
dan
peningkatan
partisipasi
dunia
usaha
dan
masyarakat.
Dalam rangka mengatasi permasalahan dan tantangan sanitasi
permukiman,
utamanya
yang
disebabkan
masih
adanya
rangka
sekaligus
memperbaiki
mengejar
kualitas
ketertinggalan
sanitasi
permukiman
pembangunan
di
sektor
Peta
Program
Permukiman.
Percepatan
Berdasarkan
Road
Pembangunan
Map
tersebut
Sanitasi
PPSP
akan
fasilitator,
(Kelompok
Kerja),
Lokakarya
Pembentukan
pengembangan
kelembagaan
Pokja
dan
peraturan.
Kegiatan
pusat
maupun
dikoordinasikan
oleh
daerah.
Pusat
Kegiatan
(TTPS,
persiapan
Pokja
Bidang
umumnya
Advokasi).
Daerah
(Kota/Kab),
sedangkan
pada
tahap
Pengurangan
timbunan
sampah
dari
sumbernya
dan
Pengurangan
genangan
di
100
kabupaten/kota
seluas
22.500 hektar.
Untuk mencapai sasaran dan target tersebut diperlukan kerja
keras dari semua pihak (stakeholders), baik pemerintah (Pusat,
Provinsi, Kabupaten/Kota), dunia usaha, perguruan tinggi, LSM,
masyarakat, maupun dukungan lembaga donor.
partisipatif
dan terintegrasi
melalui
berbagai
Strategi
Percepatan
Percepatan
Pembangunan
Sanitasi.
Strategi
strategi
didefinisikan
sebagai
upaya
untuk
Tahapan
Pengembangan
Sanitasi.
Terdapat
perlu
tujuan
yang
Table 1.1
Indikasi Penjadwalan dan Kebutuhan Waktu Pelaksanaan Kegiatan
Penyusunan SSK Kabupaten Muaro Jambi
Sumber : Petunjuk Praktis Penuyusunan SSK tahun 2014
Kaitannya
dengan
Dokumen
ke
daerah,
yang
melibatkan
seluruh
pemangku
tingkatan.
Sebagai
hasil
keluaran
dari
pelaksanaan
Bab II
Kerangka Pengembangan
Sanitasi Kabupaten
2.1 Visi Misi Sanitasi
Visi
dan
misi
sanitasi
Kabupaten
Muaro
Jambi
merupakan
penjabaran dari visi dan misi Kabupaten Muaro Jambi. Visi dan misi
memberikan
arah
inspiratif bagi
sehingga
pada
yang
jelas
pengembangan
akhir
periode
dan
terukur
kegiatan
sebagai
sebuah
perencanaan
dapat
sumber
organisasi,
dilakukan
Visi
Kab/Kota
Misi
Kab/Kota
Visi Sanitasi
Kab/Kota
Mewujudka
n
masyarakat
Muaro
Jambi
yang Cerda
s, Kuat,
Maju
Bersama
1. Meningkatk
an akses
dan
kualitas
pedidikan
dan
kesehatan
Terwujudnya
KabupatenMua
ro Jambi Bersih
dan Sehat
Tahun
2019 melalui
Pembangunan
Sanitasi yang
berwawasan
lingkungan
dan
berkelanjutan
2. Meningkatk
an
kehidupan
masyaraka
t yang
harmonis,
rukun,
aman dan
demokratis
3. Meningkatk
an tata
kelola
Pemerinta
han
Daerah
yang baik,
efektif,
efisien,
proporsion
al,
akuntabel
dan
transparan
.
4. Meningkatk
an
ekonomi
kerakyatan
yang
berbasis
pada
sumber
daya
daerah,
investasi,
pariwisata
dan daya
saing
daerah
yang
berwawasa
n
lingkungan
Visi
Misi
Kab/Kota
Kab/Kota
Dalam
menilai
Visi Sanitasi
Kab/Kota
atau
melihat
perilaku
hidup
masyarakat
dan
mengemban
lain advokasi
untuk menghasilkan kebijakan perilaku sehat, bina
gkan
suasana
untuk membentuk opini masyarakat, pemberdayaan
infrastruktur
wilayah dan
masyarakat
utilitasuntuk menumbuhkan gerakan hidup sehat, kemitraan
lainnya
lintas program
dan lintas sektor, sosialisasi pesan-pesan hidup
sesuai
tata
sehat, dengan
kampanye,
pertemuan nasional promosi kesehatan, dan
ruang yang
peningkatan
memilikiprofesionalisme praktisi promosi kesehatan di setiap
dukung
tingkat daya
administrasi.
lingkungan.
akan
dijalankan
hingga
berakhirnya
masa
RPJMD
Tabel 2.2
Tahapan Pengembangan Air Limbah Domestik Kabupaten Muaro Jambi
Target cakupan layanan* (%)
N
o
Sistem
Cakupan
layanan
eksisting* (%)
Jangka
pendek
Jangka
meneng
ah
Jangka
panjang
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
20
15
10
Sistem On-site
(setempat)
26
20
10
Individual (tangki
septik)
53
60
70
80
Sistem Komunal
MCK/MCK++
10
20
IPAL komunal
Sistem Off-site
(terpusat)
100%
100%
100%
100%
TOTAL
Dari
tabel
2.2
diatas
menjelaskan
bahwasanya
tahapan
kegiatan
pengelolaan
yaitu
MCK,
dengan
nilai
data
dasar
pada
tahun
rencana
jangka
panjang
diharapkan
air
besar
sembarangan
(BABS)
dengan
melakukan
Tabel 2.3
Tahapan Pengembangan Persampahan Kabupaten Muaro Jambi
Cakupan layanan (%)
No
Sistem
Cakupan
layanan
eksisting(1) (
%)
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
(f)
Jangka
pendek
Jangka
meneng
ah
Jangka
panjang
Prosentase sampah
yang terangkut
10
20
60
85
Penanganan langsung
(direct)(2)
10
15
25
Penanganan tidak
10
45
60
langsung (indirect)(3)
TOTAL
90
80
40
15
100
100
100
100
menjadi
10%.
Sementara,
sistem
pengelolaan
Rencana
tahapan
pengembangan
untuk
sistem
ini
Tabel 2.4
Tahapan Pengembangan Drainase Perkotaan Kabupaten Muaro Jambi
Luas genangan (ha)
No
(a)
Kecamatan
(b)
Luas
genangan
eksisting (ha)
Jangka
pendek
Jangka
menenga
h
Jangka
panjang
(c)
(d)
(e)
(f)
Kecamatan Mestong
160
152
114
29
Kecamatan Sungai
Bahar
404
384
288
72
Kecamatan Bahar
Selatan
124
118
88
22
Kecamatan Bahar
Utara
499
474
356
89
Kecamatan Kumpeh
Ulu
901
856
642
160
Kecamatan Sungai
Gelam
1.000
950
713
178
Kecamatan Kumpeh
1.735
1.648
1.236
309
623
592
444
111
Kecamatan Taman
Rajo
674
640
480
120
10
825
784
588
147
11
Kecamatan Sekernan
268
255
191
48
7.213
6.852
5.139
Total
1.285
pengembangan
yang
dilakukan
di
tiap-tiap
404
ha
ditangani
menjadi
384
ha,
Kecamatan
luas
genangan
menjadi
642
ha,
Kecamatan
jaringan
drainase
untuk
mengatasi
daerah
1.285
ha.
Pengembangan
jaringan
drainase
yang
pengembangan
berdasarkan
perhitungan
jaringan
estimasi
drainase
ini
dilakukan
perkembangan
Anggaran
pada
tahun
2029
(jangka
panjang).
Dan
program
No
Uraian
2010
Belanja Sanitasi
( 1.1 + 1.2 + 1.3 +
1.4 )
1.1
2011
2012
2013
201
753.131.000
2.691.191.500
2.104.437.000
4.983.705.000
3.38
Air Limbah
Domestik
769.100.000
1.102.437.000
1.870.990.000
1.2
Sampah rumah
tangga
1.3
Drainase
lingkungan
1.204.000.000
1.002.000.000
3.112.715.000
1.4
PHBS
753.131.000
718.091.500
Dana Alokasi
Khusus ( 2.1 + 2.2 +
2.3 )
131.800.000
1.079.373.100
1.358.618.727
2.374.151.436
90
2.1
DAK Sanitasi
769.100.000
1.102.437.000
1.870.990.000
90
2.2
DAK Lingkungan
131.800.000
310.273.100
256.181.727
503.161.436
3.38
Hidup
2.3
DAK Perumahan
dan Permukiman
Pinjaman/Hibah
untuk Sanitasi
1.611.818.400
745.818.273
2.609.553.564
2.48
258.247.918.264
294.509.322.982
408.365.498.691
631.346.121.224
599.56
0,24%
0,55%
0,18%
0,41%
621.331.000
Komitmen Pendanaan APBD untuk pendanaan sanitasi ke depan (% terhadap belanja langsung ataupunpenetapan nilai absolut)
Tabel 2.6
Perkiraan Besaran Pendanaan Sanitasi Ke Depan
No
Uraian
Perkiraan
Belanja
Langsung
Perkiraan
APBD Murni
2016
2017
2018
659.526.530.821
725.479.183.904
798.027.102.294
877.829.812.523
2.611.767.060
2.872.943.766
3.160.238.143
3.476.261.957
2019
965.612.793
3.997.701.2
untuk Sanitasi
Perkiraan
Komitmen
Pendanaan
Sanitasi
0,40%
0,40%
0,40%
0,40%
0,41%
Tabel 2.7
Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kabupaten Muaro Jambi untuk
Operasional/Pemeliharaan Sanitasi
No
Uraian
2010
Belanja Sanitasi
1.1
1.1.1
1.2
1.2.1
1.3
Drainase lingkungan
1.3.1
2011
2012
2013
34.000.000
34.000.000
34.000.000
34.000.000
154.800
328.281.000
705.098.350
873.355.000
Tabel 2.8
Perkiraan Besaran Pendanaan APBD Kabupaten Muaro Jambi untuk Kebutuhan
Operasional/Pemeliharaan
Uraian
Belanja Sanitasi
1.1
1.1.1
1.2
1.2.1
1.3
Drainase lingkungan
1.3.1
2015
2016
2017
2018
1.431.571.010
1.574.728.111
1.732.200.922
1.905.421.014
2.0
37.400.000
41.140.000
45.254.000
49.779.400
1.055.373.660
1.160.911.026
1.277.002.129
1.404.702.341
1.5
338.797.350
372.677.085
409.944.794
450.939.273
Tabel 2.9
Perkiraan Kemampuan APBD Kabupaten Muaro Jambi dalam Mendanai Program/Kegiatan SSK
No
Uraian
Pendanaan (Rp.)
2015
2016
2017
2018
1.431.571.010
1.574.728.111
1.732.200.922
1.905.421.014
2.0
2.611.767.060
2.872.943.766
3.160.238.143
3.476.261.957
3.9
2.638.106.123
2.901.916.736
3.192.108.409
3.511.319.250
3.8
1.180.196.050
1.298.215.655
1.428.037.221
1.570.840.943
1.9
1.206.535.113
1.327.188.625
1.459.907.487
1.605.898.236
1.7
Tabel
2.5, Perhitungan
Pertumbuhan
Pendanaan
APBD
pada
tahun
2011
meningkat
menjadi
Rp.
2.691.191.500,
pada
tahun
2012
meningkat
menjadi
Rp.
2.104.437.000,
pada
tahun
2013
meningkat
menjadi
Rp.
4.983.705.000,
akan
tetapi
pada
tahun
2014
mengalami
Muaro
131.800.000,
1.079.373.100,
Jambi
pada
pada
pada
tahun
tahun
2011
tahun
2012
2010
meningkat
meningkat
sebanyak
Rp.
menjadi
Rp.
menjadi
Rp.
sementara
DAK
pada
tahun
2014
menurun
murni
diperkirakan
meningkat
lagi
menjadi
Rp.
Muaro
Jambi
2014.
petumbuhan
Tabel
tersebut
pendanaan
menjelaskan
untuk
asumsi
bahwasanya
operasional/pemeliharaan
sebesar
pembangunan/pengembangan
10%
fasilitas
untuk
biaya
biaya
investasi
dari
sanitasi.
Perkiraan
sebanyak
Rp.37.400.000,
pada
tahun
2016
diperkirakan
sebanyak
Rp.41.140.000,
pada
tahun
2017
diperkirakan
sebanyak
Rp.45.254.000,
pada
tahun
2018
biaya
operasional/pemeliharaan
Rp.54.757.340.
Sehingga
total
diperkirakan
perkiraan
sebanyak
pendanaan
membutuhkan
Perkiraan
pendanaan
biaya
sebanyak
Rp.228.330.740.
operasional/pemeliharaan
subsektor
yang
dibutuhkan
untuk
operasional/pemeliharaan
Rp.6.443.161.732.
Perkiraan
pendanaan
subsektor
Rp.2.068.391.701.
Secara
drainase
lingkungan
keseluruhan
untuk
komitmen
pendanaan
sanitasi
sebanyak
SSK
kemampuan
sebanyak
mendanai
Rp.7.379.028.003,
SSK
dari
total
komitmen
perkiraan
sebanyak
Rp.7.366.017.520.
Bab III
Strategi Percepatan
Pembangunan Sanitasi
Dalam
penyusunan
Penetapan
Strategi
Percepatan
Pembangunan
Tahapan
Pengembangan
Sanitasi.
Terdapat
beberapa
dihasilkan
dalam
jangka
waktu
tertentu,
mengacu
kepada
pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis
stratejik. Selanjutnya disusun sasaran atas tujuan yang hendak dicapai
untuk dapat memberikan arahan yang lebih operasional. Sasaran
diartikan sebagai hasil yang akan dicapai secara nyata oleh suatu
organisasi dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu
yang lebih pendek dari tujuan.
Dengan Sasaran yang telah ditetapkan, maka strategi untuk mencapainya
dapat disusun dengan memperhatikan hasil identifikasi isu-isu strategis di
dalam
Buku
Putih
Sanitasi.
Terutama
mengenai
isu
strategis,
pengembangan
kelemahan,
peluang
saniatasi,
dan
sesuai
ancaman
hasil
(SWOT)
analisa
kekuatan,
persub-sektor
yang
regulasi
tentang
sistem
5. Meningkatkan penguatan
pengelolaan air limbah
regulasi
tentang
retribusi
6. Meningkatkan
kualitas
pelayanan
aparatur
dan
kelembagaan yang berkelanjutan dalam pengelolaan,
pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas air limbah
7. Mewujudkan mekanisme pendanaan dari sumber lain
(swasta)
8. Menyediakan fasilitas sanitasi layak bagi masyarakat di
area beresiko sanitasi untuk mengurangi perilaku BABS
9. Meningkatkan kesadaran masyarakat arti pentingnya
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
10. Mempromosikan Kesehatan lingkungan masyarakat dan
memberikan informasi tentang pembangunan tangki
septik aman
Pernyataan
sasaran
untuk
mewujudkan
pengembangan
air
limbah
Sasaran
Pernyataan
Indikator sasaran
sasaran
42.079 rumah
23.950 KK/rumah
tangga di area
tangga
beresiko
tersambung ke
memiliki akses
fasilitas tangki
terhadap
septik
fasilitas
18.129 KK/rumah
pengolahan air
tangga
limbah
tersambung ke
fasilitas sanimas
950 kk/rumah
tangga
mempunyai
akses ke MCK++
Menyediakan
sarana
pengangkutan
lumpur tinja
Menyediakan
sarana
pemanfaatan
daur ulang
lumpur tinja
Meningkatkan
penguatan
regulasi tentang
sistem
pengelolaan air
limbah
Meningkatkan
950 kk/rumah
tangga
mempunyai
akses ke MCK++
Meningkatnya
pengembangan
kerangka hukum
yang
berkelanjutan
untuk
pengelolaan,
pengoperasian
dan
pemeliharaan
fasilitas
pengolahan air
limbah
Meningkatnya
Perda
pengelolaan air
limbah
Strategi
Meningkatkan
proporsi
pembiayaan
komponen air
limbah yang
bersumber dari
pemerintah daerah,
provinsi dan pusat
Meningkatkan
kualitas dan
kuantitas baik
sarana dan
prasarana maupun
cakupan layanan
pengelolaan air
limbah
Memaksimalkan
pembangunan
sarana pengolahan
air limbah sekaligus
daur ulang limbah
Menyusun regulasi
pengelolaan air
limbah yang
memuat aturan dan
sanksi yang
diintegrasikan
dengan Perda RTRW
Menyusun regulasi
Tujuan
penguatan
regulasi tentang
retribusi
pengelolaan air
limbah
Meningkatkan
kualitas
pelayanan
aparatur dan
kelembagaan
yang
berkelanjutan
dalam
pengelolaan,
pengoperasian
dan
pemeliharaan
fasilitas air
limbah
Mewujudkan
mekanisme
pendanaan dari
sumber lain
Menyediakan
fasilitas sanitasi
layak bagi
masyarakat di
area beresiko
sanitasi untuk
mengurangi
perilaku BABS
Meningkatkan
kesadaran
masyarakat arti
pentingnya
Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat
Sasaran
Pernyataan
Indikator sasaran
sasaran
pengembangan
limbah
kerangka hukum
yang
berkelanjutan
tentang retribusi
pengolahan air
limbah
Meningkatnya
alokasi
pembiayaan
dalam
pengoperasian
dan perawatan
fasilitas
pengolahan air
limbah tahun
2019
Terbukanya
akses
pendanaan dari
pihak swasta
untuk
pengelolaan air
limbah
Meningkatnya
pemberdayaan
kepada
masyarakat
untuk mengelola
dan
pemeliharaan
drainase
lingkungan
25,8% masyarak
at di area
berisiko
mempunyai
tangki septik
suspek aman
yang memenuhi
standar teknis
dan kesehatan
Strategi
retribusi air limbah
yang memuat
aturan dan sanksi
yang diintegrasikan
dengan Perda RTRW
Meningkatkan
proporsi
pembiayaan
komponen air
limbah untuk OM
Mendorong pihak
swasta dan
masyarakat untuk
memberikan
kontribusi dalam
pengelolaan air
limbah serta
berupaya untuk
memperoleh dana
hibah dari investor
25,8% masyarak
at di area
berisiko
mempunyai
tangki septik
suspek aman
yang memenuhi
standar teknis
dan kesehatan
dan
Sosialisasi dan
pemantauan secara
menyeluruh
terhadap proses
perencanaan,
pembangunan dan
pelaksanaan
pengelolaan air
limbah
Strategi
Pengembangan
yang
telah
terbentuk
(kawasan terbangun);
2) Pola jaringan infrastruktur utama yang telah ada (khususnya
jaringan jalan).
3) Potensi dan kendala yang ada.
4) Kecenderungan
perkembangan
(berkaitan
dengan
Permasalahan :
- Peraturan
terkait
seutuhnya
pengelolaan
persampah
belum
pengangkutan
untuk
kegiatan
pelayanan
1. Meningkatkan penguatan
pengelolaan persampahan
regulasi
2. Meningkatkan pembangunan
pengelolaan persampahan
sarana
tentang
dan
sistem
prasarana
tenaga/personil
pelayanan
1. Menyusun
regulasi
pengolahan
dan
pengelolaan
persampahan yang memuat aturan dan sanksi yang
diintegrasikan dengan Perda RTRW
2. Memaksimalkan
pembangunan
pemilahan/pembuangan sampah
sarana
3. Meningkatkan
jumlah
sarana
persampahan dan jangkauan pelayanan
pengangkutan
komponen
7. Meningkatkan
persampahan
pelayanan
Kemudian
dari
rumusan
jumlah
tujuan,
tenaga/personil
sasaran,
indikator
danstrategi
Tabel 3.2
Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Persampahan
Tujuan
Meningkatkan
penguatan regulasi
tentang sistem
pengelolaan
persampahan
Meningkatkan
pembangunan sarana
dan prasarana
pengelolaan
persampahan
Meningkatkan
efektifitas sistem
manajemen
pengelolaan
persampahan
Meningkatkan
efektifitas mekanisme
pembiayaan dan
sumber-sumber
pembiayaan lain
dalam sistem
pengelolaan
persampahan
Promosi Kesehatan
lingkungan
masyarakat dan
memberikan informasi
tentang pengelolaan
persampahan
Sasaran
Pernyataan
Indikator sasaran
sasaran
90% penduduk
- 70% masyarakat
Kabupaten Muaro
dilakukan
Jambi
pelayanan
mendapatkan
tidak langsung
akses terhadap
- 13% masyarakat
fasilitas dan
dilakukan
pelayanan
pelayanan
pengangkutan
langsung oleh
sampah
sistem
pengangkutan
- 7% masyarakat
melakukan
pengelolaan
sampah
mandiri
Menyusun regulasi
pengolahan dan
pengelolaan
persampahan yang
memuat aturan dan
sanksi yang
diintegrasikan dengan
Perda RTRW
Memaksimalkan
pembangunan sarana
pemilahan/pembuanga
n sampah
Meningkatkan jumlah
sarana pengangkutan
persampahan dan
jangkauan pelayanan
Meningkatkan
kelembagaan
pengelolaa
persampahan melalui
aparatur pemerintah
daerah
Memaksimalkan
kerjasama dengan
media untuk ikut
berkampanye dalam
pengelolaan
persampahan secara
inovatif dan kreatif
Peningkatan proporsi
pembiayaan
komponen
persampahan untuk
kegiatan OM
Meningkatkan kualitas
pelayanan aparatur
dan kelembagaan
yang berkelanjutan
dalam pengelolaan,
pengoperasian dan
pemeliharaan sarana
dan prasarana
persampahan
Menambah jumlah
tenaga/personil
pelayanan
persampahan
Strategi
Meningkatkan jumlah
tenaga/personil
pelayanan
persampahan
Strategi
Pengembangan
dan
fungsi
utama
sebagai
pengendalian
banjir.
Dalam
program
drainase
harus
mendukung
scenario
yang
dikembangkan
dalam
hal
pengembangan
tahapan
Partisipasi
Swasta,
Teknis,
Pendanaan,
Kebijakan
Daerah
dan
tentang
pengelolaan
drainase
- Masyarakat
seutuhnya
mengandalkan
pemerintah untuk pembangunan dan
drainase
dana
dari
pengelolaan
pemerintah
daerah
untuk
1. Meningkatkan penguatan
pengelolaan drainase
regulasi
tentang
sistem
Pernyataan
sasaran
untuk
mewujudkan
pengembangan
drainase
kualitas
dan
kuantitas
pembangunan
dalam
8. Peningkatan
proporsi
pembiayaan
komponen
persampahan yang bersumber dari pemerintah daerah,
provinsi dan pemerintah pusat
Secara ringkas mengenai rumusan tujuan, pernyataan sasaran, indikator
sasaran dan strategi pengembangan drainase dirangkum pada tabel
berikut :
Tabel 3.3
Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengelolaan Drainase Perkotaan
Tujuan
Meningkatkan
penguatan regulasi
tentang sistem
pengelolaan drainase
Menciptakan
lingkungan
permukiman yang
bersih, sehat, nyaman
dan bebas genangan
Meningkatkan
efektifitas mekanisme
pembiayaan dan
sumber-sumber
pembiayaan lain
dalam pembangunan
dan pengembangan
jaringan drainase
Mewujudkan
mekanisme
pendanaan dari
sumber lain
Mempromosikan
Kesehatan lingkungan
masyarakat dan
memberikan
informasi pengelolaan
drainase
Meningkatkan kualitas
pelayanan aparatur
dan kelembagaan
Sasaran
Pernyataan
Indikator
sasaran
sasaran
49,6% rumah
7.213 ha
tangga di area
kawasan
berisiko
permukiman
mengalami
mempunyai
banjir rutin
jaringan
(tahunan)
drainase yang
memadai
Strategi
Menyusun
regulasi
pengolahan dan
pengelolaan
drainase yang
memuat aturan
dan sanksi yang
diintegrasikan
dengan Perda
RTRW
Meningkatkan
kualitas dan
kuantitas
pembangunan
drainase
Mengoptimalkan
pembangunan
jaringan drainase
dengan prioritas
area berisiko
Mewujudkan
kerjasama
dengan pihak
swasta dalam
pembangunan
dan pengelolaan
jaringan drainase
Memaksimalkan
peran serta
masyarakat
dalam melakukan
perawatan
jaringan drainase
Peningkatan
proporsi
pembiayaan
yang berkelanjutan
dalam pengelolaan,
pengoperasian dan
pemeliharaan
jaringan drainase
3.4 Tujuan,
komponen
persampahan
yang bersumber
dari pemerintah
daerah, provinsi
dan pemerintah
pusat
Sasaran
dan
Strategi
PHBS
Terkait
Sanitasi
Dengan
memperhatikan
tingkat
pelayanan
yang
ada
saat
ini,
saat
penduduk
Kabupaten Muaro
1) Tercapainya
Standar
Pelayanan
Minimum
untuk prilaku hidup bersih dan sehat Tahun 2019.
(SPM)
sedemikian
rupa
dipergunakan
sehingga
sebagai
hasil
bahan
pencapaiannya
penyusunan
dapat
kinerja
diukur
tahunan
dan
Dinas
Dari permasalahan dan isu strategis PHBS terkait sanitasi tatanan rumah
tangga, maka rumusan tujuan untuk capaian rencana pengembangan
jangka menengah adalah sebagai berikut :
dalam
CTPS
di
lima
waktu
tidak
lagi
terjadi
Tujuan
Meningkatkan
kualitas kesehatan
masyarakat melalui
promosi kesehatan
Menyediakan
fasilitas sanitasi
yang layak bagi
masyarakat di area
berisiko untuk
mengurangi perilaku
BABS
Menyediakan sarana
air bersih
masyarakat yang
berada di area
berisiko
Meningkatkan
kesadaran
masyarakat tentang
pemilahan sampah
Meningkatkan
partisipasi aktif
masyarakat dalam
pembangunan salura
n pembuangan
Sasaran
Pernyataan
Indikator
sasaran
sasaran
65,3% jumlah
masyarakat di
65,3%
area berisiko
masyarakat
tidak melakukan
melakukan
kegiatan cuci
CTPS di lima
tangan pakai
waktu penting
sabun di lima
waktu penting
55,1%
masyarakat
terbebas dari
BABS
Agar sebanyak
85,6%
masyarakat
melakukan
pemilahan
sampah
48,4%
dilingkungan
masyarakat
terjadi
pencemaran
oleh SPAL
55,1%
masyarakat
tidak lagi
melakukan
BABS
85,6%
masyarakat
melakukan
pemilahan
sampah
48,4%
dilingkungan
masyarakat
tidak lagi
terjadi
pencemaran
oleh SPAL
Strategi
Memaksimalkan
pengetahuan
masyarakat
melalui
pembekalan/sosiali
tasi tentang
pentingnya CTPS
dan kerjasama
dengan media
untuk ikut
berkampanye
perilaku hidup
bersih dan sehat
Meningkatkan
kualitas dan
kuantitas baik
sarana dan
prasarana serta
cakupan layanan
pengelolaan air
limbah dan
memaksimalkan
kegiatan promosi
higiene dan
sanitasi
Meningkatkan
pembangunan
sarana dan
jangkauan air
bersih
Meningkatkan
pemicuan kepada
masyarakat akan
upaya 3R (ReduceReuse-Recycle)
dan pengamanan
sampah B3 (Bahan
Buangan
Berbahaya) rumah
tangga dan
kerjasama dengan
media untuk ikut
berkampanye
dalam pengelolaan
persampahan
Memaksimalkan
kegiatan dan
pembekalan
kepada
masyarakat
tentang
pentingnya saluran
pembuangan
1. 40 unit SD/MI
2. 30 unit SD/MI
3. 15% toilet guru SD/MI
4. 19% toilet siswa
Indikator sasaran untuk mencapai tujuan pengelolaan PHBS terkait
sanitasi tatanan sekolah :
pembangunan
saluran
drainase
di
Sasaran
Pernyataan
Indikator
Strategi
sasaran
40 unit SD/MI
Menyediakan dan
meningkatkan
kualitas sarana air
bersih di sekolah
Meningkatkan
kualitas sarana CTPS
di sekolah dan
menyediakan sarana
CTPS di sekolah
Meningkatkan
kualitas sarana dan
pelayanan sistem
pengelolaan sampah
disekolah yang
berwawasan
lingkungan
Meningkatkan
kualitas sarana
jaringan drainase
disekolah yang
berwawasan
lingkungan
Menyediakan dan
meningkatkan
kualitas toilet guru di
sekolah
30 unit SD/MI
Menyadiakan dan
meningkatkan
kualitas toilet siswa
di sekolah
30 unit SD/MI
sasaran
40 unit SD/MI
mempunyai
sarana air
bersih dan
berfungsi
dengan baik
30 unit SD/MI
mempunyai
sarana CTPS
yang layak dan
berkualitas
30 unit SD/MI
terdapat
sarana
pengelolaan
sampah
Mengoptimalkan
pembangunan
sarana air bersih
di sekolah
Mengoptimalkan
pembangunan
sarana CTPS di
sekolah
Mengoptimalkan
pembangunan
sarana
persampahan di
sekolah
40 unit SD/MI
40 unit SD/MI
mempunyai
saluran
drainase yang
layak
Mengoptimalkan
pembangunan
saluran drainase
di sekolah
15% toilet
guru SD/MI
mempunyai
kualitas yang
baik
19% toilet
siswa
berfungsi
dengan baik
Mengoptimalkan
pembangunan
toilet guru
Mengoptimalkan
pembangunan
toilet siswa
Bab IV
Program dan Kegiatan Percepatan
Pembangunan Sanitasi
dengan
Undang-undang
Nomor
32
Tahun
2004
tentang
untuk
mencapai
tujuan
dan
sasaran
dari
masing-masing
Tabel 4.1: Ringkasan Indikasi Kebutuhan Biaya dan Sumber Pendanaan dan/atau Pembiayaan
Pengembangan Sanitasi untuk 5 tahun
dengan
rangkaian
kegiatan
dengan
rangkaian
dengan
rangkaian
Tabel 4.2: Tabel Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik
kegiatan
Usaha
(Business
Plan)
Sampah
terpilah
ditempat
1) Pembebasan Lahan
2) Penyusunan DED TPS 3R
3) Pembentukan lembaga pengelola TPS 3R
4) Pelatihan bagi pengelola TPS 3R
5) Supervisi dan Pembangunan TPS 3R
6) Operasi dan Pemeliharaan TPS 3R
- Alat Angkut Stasiun Antara dan TPA; dengan rangkaian
kegiatan sebagai berikut:
1) Pengadaan Dump Truck
2) Operasi dan Pemeliharaan Alat Angkut
4. Program pembangunan dan pengelolaan TPA regional;
dengan rangkaian kegiatan sebagai berikut :
- Penyusunan studi kelayakan TPA Regional
- Penyusunan AMDAL TPA Regional
- Sosialisasi "Rencana" Pembangunan TPA Regional
kepada masyarakat sekitarnya dan pihak-pihak terkait
- Pembebasan Lahan
- Penyusunan DED TPA Regional
- Pembentukan Tim Koordinasi Kerjasama Daerah (TKKSD)
Tingkat Kab./Kota dan Provinsi
- Koordinasi dengan Kab./Kota dan Provinsi
rencana pembangunan TPA Regional
- Penyiapan Konsep
Penandatanganan
Bentuk
Kesepakatan
terkait
dan
TPA
kepada
masyarakat
prasarana
Pengelolaan
TPA
TPA
Regional
pada
dengan
- Penyusunan
Kebijakan
Persampahan
Kerjasama
Pengelolaan
Evaluasi
Pelaksanaan
Pelayanan
dan
Pembangunan
Saluran
Drainase
sekunder;
Pembangunan
Saluran
Drainase
dan
Pembangunan
Saluran
Drainase
dengan
PHBS;
Bab V
Strategi Monitoring
dan Evaluasi
Tujuan teknik monitoring dan evaluasi (monev) dalam SSK yang dilakukan
oleh
Pokja
pemahaman
Sanitasi
Kabupaten
tentang
Muaro
langkah-langkah
Jambi
ini
adalah
persiapan,
memberi
perencanaan,
faktor
sanitasi.
pendukung
Dalam
dianalisis,
hasil
monitoring
analisis
dan
penghambat
(pemantauan)
diinterpretasikan
pelaksanaan
dikumpulkan
dan
program
data
dimaknakan
dan
sebagai
informasi
(rekomendasi)
untuk
pembuatan
keputusan
secara
sistematik
seiring
dengan
tahapan
(waktu
seharusnya
dilaksanakan
mengacu
pada
kriteria
rekomendasi
untuk
perbaikan
program-program
yang
harus
bertindak
objektif,
yaitu
melaporkan
eksploratif digunakan
manakala
monev
digunakan
memprediksikan
manakala
dampak
evaluator
suatu
bermaksud
program
dengan
itu
berlangsung
ataupun
program
itu
sudah
Cakupan
evaluasi
meliputi
empat
aspek:
(1)
evaluator,
siapa
target
evaluasi);
waktu
evaluasi:
Feasibility
Needs
study,
Assessment,
Analisis
Analisis
Futuristik,
Job
SWOT,
Analisis,
Inventory
2. Pelaksanaan program
a. Kemampuan (kriteria) yg dimiliki pelaksana program
b. Keterlaksanaan: partisipasi personal dalam pelaksanaan
program, bagaimana kesesuaian jadwal dengan rencana,
bagaimana
pemanfaatan
penyelenggaraan
program,
masukan,
berapa
bagaimana
prosen
dicapai
sesuai
tujuan,
kualitas
(prestasi
belajar,
meningkat,
meningkatnya
animo
masuk
ke
pemantauan),
dimana
pemantauan
adalah
proses
Pemantauan
program
dan
kegiatan
sanitasi
yang
dilakukan
oleh
Sedangkan
impact
(goals)
menyangkut
peningkatan
hasil.
Pemantauan
tradisional berfokus
pada
kegiatan
diimplementasikan. Dan
hasil
menunjukkan
jika
program
dan
kegiatan
mencapai
tujuannya.
Jadi perbedaan fundamental adalah terletak pada sampai sejauh mana
pemantauan yang dilakukan. Jika pendekatan tradisional hanya sampai ke
output maka pemantauan hasil sampai pada outcomes dan impact.
Konsep pemantauan berbasis hasil (outcomes dan impact) bersifat
tuntas pada tujuan. Namun bukan sampai disitu pemantauannya,
pemantauan akan dilanjutkan dengan bagaimana korelasi keberadaan
program dan kegiatan itu dengan tingkat kesehatan masyarakat disekitar.
Adapun sasarannya dari pada upaya pencapaian Strategi Sanitasi
Kabupaten (SSK) per komponen dapat dilihat pada Matriks Kerangka Logis
tabel 5.1 dibawah ini.
Tabel 5.1
MatriksMonevImplementasi
Data Dasar
Sasaran
Indikator
Tahun 2015
Sumb
er &
Tahun
Target
Nilai
Tahun 2019
Renca
na
Realisa
si
Renca
na
Realisa
si
23.950
KK/rumah
tangga
tersambung ke
fasilitas tangki
septik
Hanya
47.623
KK/rumah
tangga dari
90.652
KK/rumah
tangga yang
memiliki
akses
terhadap
fasilitas
sanitasi yang
layak
Buku
Putih
Sanita
si
tahun
2014
42.079
KK
15 %
10 %
42.079
KK
15 %
10 %
15 %
10 %
23.950
KK/rumah
tangga
tersambung ke
fasilitas tangki
septik
Hanya
47.623
KK/rumah
tangga dari
90.652
KK/rumah
tangga yang
memiliki
akses
terhadap
fasilitas
sanitasi yang
layak
Buku
Putih
Sanita
si
tahun
2014
23.950
KK/rumah
tangga
tersambung ke
fasilitas tangki
septik
Hanya
47.623
KK/rumah
tangga dari
90.652
KK/rumah
tangga yang
Buku
Putih
Sanita
si
tahun
2014
42.079
KK
Data Dasar
Sasaran
Indikator
fasilitas
pengolahan
air limbah
Tahun 2015
Sumb
er &
Tahun
Target
Nilai
Tahun 2019
Renca
na
Realisa
si
Renca
na
Realisa
si
memiliki
akses
terhadap
fasilitas
sanitasi yang
layak
Perda
pengelolaan
air limbah
Belum ada
peraturan
daerah
tentang
pengolahan
dan
pengelolaan
air limbah
Buku
Putih
Sanita
si
tahun
2014
Perda retribusi
air limbah
Belum ada
peraturan
daerah
tentang
penarikan
retribusi
pengolahan
air limbah
Buku
Putih
Sanita
si
tahun
2014
Tujuan : Meningkatkan kualitas pelayanan aparatur dan kelembagaan yang berkelanjutan dalam
pengelolaan, pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas air limbah
Meningkatny
a alokasi
pembiayaan
dalam
pengoperasi
Buku
Putih
Sanita
si
tahun
Data Dasar
Sasaran
1
an dan
perawatan
fasilitas
pengolahan
air limbah
tahun 2019
Indikator
Tahun 2015
Sumb
er &
Tahun
Target
Nilai
Tahun 2019
Renca
na
Realisa
si
Renca
na
Realisa
si
2014
Buku
Putih
Sanita
si
tahun
2014
Tujuan : Menyediakan fasilitas sanitasi layak bagi masyarakat di area beresiko sanitasi untuk
mengurangi perilaku BABS
Meningkatny
a kesadaran,
pengetahua
n, kemauan
dan
melaksanak
an perilaku
hidup bersih
dan sehat
Buku
Putih
Sanita
si
tahun
2014
Tujuan : Meningkatkan kesadaran masyarakat arti pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Meningkatny
a
pemberdaya
an kepada
masyarakat
untuk
mengelola
dan
pemeliharaa
n drainase
lingkungan
Buku
Putih
Sanita
si
tahun
2014
Data Dasar
Sasaran
Indikator
masyarakat
di area
berisiko
mempunyai
tangki septik
suspek
aman yang
memenuhi
standar
teknis dan
kesehatan
25,8%masyara
kat di area
berisiko
mempunyai
tangki septik
suspek aman
yang
memenuhi
standar teknis
dan kesehatan
Tahun 2015
Sumb
er &
Tahun
Target
Nilai
Buku
Putih
Sanita
si
tahun
2014
25,8%
Renca
na
Realisa
si
Renca
na
Realisa
si
KOMPONEN PERSAMPAHAN
Tujuan : Meningkatkan penguatan regulasi tentang sistem pengelolaan persampahan
Mendapatka
n akses
terhadap
fasilitas dan
pelayanan
pengangkut
an sampah
70%
masyarakat
dilakukan
pelayanan
tidak langsung
13%
masyarakat
dilakukan
pelayanan
langsung oleh
sistem
pengangkutan
Hanya 10%
penduduk
yang
terlayani oleh
pengangkuta
n
persampahan
Buku
Putih
Sanita
si
tahun
2014
90%
pendud
uk
7%
masyarakat
melakukan
pengelolaan
sampah
mandiri
Tujuan : Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan
Kabupaten
Muaro Jambi
mendapatka
n akses
terhadap
fasilitas dan
pelayanan
70%
masyarakat
dilakukan
pelayanan
tidak langsung
13%
Hanya 10%
penduduk
yang
terlayani oleh
pengangkuta
n
persampahan
Buku
Putih
Sanita
si
tahun
2014
90%
pendud
uk
Tahun 2019
Data Dasar
Sasaran
Indikator
1
pengangkut
an sampah
Tahun 2015
Sumb
er &
Tahun
Target
Nilai
Tahun 2019
Renca
na
Realisa
si
Renca
na
Realisa
si
masyarakat
dilakukan
pelayanan
langsung oleh
sistem
pengangkutan
7%
masyarakat
melakukan
pengelolaan
sampah
mandiri
70%
masyarakat
dilakukan
pelayanan
tidak langsung
13%
masyarakat
dilakukan
pelayanan
langsung oleh
sistem
pengangkutan
Hanya 10%
penduduk
yang
terlayani oleh
pengangkuta
n
persampahan
Buku
Putih
Sanita
si
tahun
2014
90%
pendud
uk
7%
masyarakat
melakukan
pengelolaan
sampah
mandiri
Tujuan : Meningkatkan efektifitas mekanisme pembiayaan dan sumber-sumber pembiayaan lain dalam
sistem pengelolaan persampahan
Kabupaten
Muaro Jambi
mendapatka
n akses
terhadap
fasilitas dan
pelayanan
70%
masyarakat
dilakukan
pelayanan
tidak langsung
13%
Hanya 10%
penduduk
yang
terlayani oleh
pengangkuta
n
persampahan
Buku
Putih
Sanita
si
tahun
2014
90%
pendud
uk
Data Dasar
Sasaran
1
pengangkut
an sampah
Indikator
Tahun 2015
Sumb
er &
Tahun
Target
Nilai
Tahun 2019
Renca
na
Realisa
si
Renca
na
Realisa
si
masyarakat
dilakukan
pelayanan
langsung oleh
sistem
pengangkutan
7%
masyarakat
melakukan
pengelolaan
sampah
mandiri
Tujuan : Promosi Kesehatan lingkungan masyarakat dan memberikan informasi tentang pengelolaan
persampahan
Kabupaten
Muaro Jambi
mendapatka
n akses
terhadap
fasilitas dan
pelayanan
pengangkut
an sampah
70%
masyarakat
dilakukan
pelayanan
tidak langsung
13%
masyarakat
dilakukan
pelayanan
langsung oleh
sistem
pengangkutan
Hanya 10%
penduduk
yang
terlayani oleh
pengangkuta
n
persampahan
Buku
Putih
Sanita
si
tahun
2014
90%
pendud
uk
7%
masyarakat
melakukan
pengelolaan
sampah
mandiri
Tujuan : Meningkatkan kualitas pelayanan aparatur dan kelembagaan yang berkelanjutan dalam
pengelolaan, pengoperasian dan pemeliharaan sarana dan prasarana persampahan
Kabupaten
Muaro Jambi
mendapatka
n akses
terhadap
fasilitas dan
70%
masyarakat
dilakukan
pelayanan
tidak langsung
Hanya 10%
penduduk
yang
terlayani oleh
pengangkuta
n
Buku
Putih
Sanita
si
tahun
2014
90%
pendud
uk
Data Dasar
Sasaran
1
pelayanan
pengangkut
an sampah
Indikator
Tahun 2015
Sumb
er &
Tahun
Target
Nilai
13%
masyarakat
dilakukan
pelayanan
langsung oleh
sistem
pengangkutan
persampahan
Renca
na
Realisa
si
Renca
na
Realisa
si
7%
masyarakat
melakukan
pengelolaan
sampah
mandiri
Tujuan : Menambah jumlah tenaga/personil pelayanan persampahan
Kabupaten
Muaro Jambi
mendapatka
n akses
terhadap
fasilitas dan
pelayanan
pengangkut
an sampah
70%
masyarakat
dilakukan
pelayanan
tidak langsung
13%
masyarakat
dilakukan
pelayanan
langsung oleh
sistem
pengangkutan
Hanya 10%
penduduk
yang
terlayani oleh
pengangkuta
n
persampahan
Buku
Putih
Sanita
si
tahun
2014
90%
pendud
uk
7%
masyarakat
melakukan
pengelolaan
sampah
mandiri
KOMPONEN DRAI NASE PERKOTAAN
Tujuan : Meningkatkan penguatan regulasi tentang sistem pengelolaan drainase
Rumah
tangga di
area berisiko
mengalami
banjir rutin
7.213 ha
kawasan
permukiman
mempunyai
jaringan
Hanya 50,4%
rumah
tangga yang
tidak
mengalami
Buku
Putih
Sanita
si
tahun
49,6%
kk
Tahun 2019
Data Dasar
Sasaran
1
(tahunan)
Indikator
2
drainase yang
memadai
Tahun 2015
Sumb
er &
Tahun
Target
Nilai
banjir/genang
an
Tahun 2019
Renca
na
Realisa
si
Renca
na
Realisa
si
2014
Tujuan : Menciptakan lingkungan permukiman yang bersih, sehat, nyaman dan bebas genangan
Rumah
tangga di
area berisiko
mengalami
banjir rutin
(tahunan)
7.213 ha
kawasan
permukiman
mempunyai
jaringan
drainase yang
memadai
Hanya 50,4%
rumah
tangga yang
tidak
mengalami
banjir/genang
an
Buku
Putih
Sanita
si
tahun
2014
49,6%
kk
Tujuan : Meningkatkan jaringan drainase yang memadai di area berisiko untuk mengurangi genangan
Rumah
tangga di
area berisiko
mengalami
banjir rutin
(tahunan)
7.213 ha
kawasan
permukiman
mempunyai
jaringan
drainase yang
memadai
Hanya 50,4%
rumah
tangga yang
tidak
mengalami
banjir/genang
an
Buku
Putih
Sanita
si
tahun
2014
49,6%
kk
Tujuan : Meningkatkan efektifitas mekanisme pembiayaan dan sumber-sumber pembiayaan lain dalam
pembangunan dan pengembangan jaringan drainase
Rumah
tangga di
area berisiko
mengalami
banjir rutin
(tahunan)
7.213 ha
kawasan
permukiman
mempunyai
jaringan
drainase yang
memadai
Hanya 50,4%
rumah
tangga yang
tidak
mengalami
banjir/genang
an
Buku
Putih
Sanita
si
tahun
2014
49,6%
kk
7.213 ha
kawasan
permukiman
mempunyai
jaringan
drainase yang
memadai
Hanya 50,4%
rumah
tangga yang
tidak
mengalami
banjir/genang
an
Buku
Putih
Sanita
si
tahun
2014
49,6%
kk
Tujuan : Meningkatkan kesadaran masyarakat arti pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
terhadap pengelolaan drainase
Data Dasar
Sasaran
1
Rumah
tangga di
area berisiko
mengalami
banjir rutin
(tahunan)
Indikator
2
7.213 ha
kawasan
permukiman
mempunyai
jaringan
drainase yang
memadai
Tahun 2015
Sumb
er &
Tahun
Target
Nilai
Hanya 50,4%
rumah
tangga yang
tidak
mengalami
banjir/genang
an
Buku
Putih
Sanita
si
tahun
2014
49,6%
kk
Tahun 2019
Renca
na
Realisa
si
Renca
na
Realisa
si
7.213 ha
kawasan
permukiman
mempunyai
jaringan
drainase yang
memadai
Hanya 50,4%
rumah
tangga yang
tidak
mengalami
banjir/genang
an
Buku
Putih
Sanita
si
tahun
2014
49,6%
kk
Tujuan : Meningkatkan kualitas pelayanan aparatur dan kelembagaan yang berkelanjutan dalam
pengelolaan, pengoperasian dan pemeliharaan jaringan drainase
Rumah
tangga di
area berisiko
mengalami
banjir rutin
(tahunan)
7.213 ha
kawasan
permukiman
mempunyai
jaringan
drainase yang
memadai
Hanya 50,4%
rumah
tangga yang
tidak
mengalami
banjir/genang
an
Buku
Putih
Sanita
si
tahun
2014
49,6%
kk
PROHISAN
Tujuan : Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat melalui promosi kesehatan
Masyarakat
di area
berisiko
tidak
melakukan
kegiatan
cuci tangan
pakai sabun
di lima
waktu
penting
65,3%
masyarakat
melakukan
CTPS di lima
waktu penting
Hanya
sebanyak
34,7%
masyarakat
saja yang
melakukan
CTPS di lima
waktu
penting.
Buku
Putih
Sanita
si
tahun
2014
65,3%
Tujuan : Menyediakan fasilitas sanitasi yang layak bagi masyarakat di area berisiko untuk mengurangi
Data Dasar
Sasaran
Indikator
Tahun 2015
Sumb
er &
Tahun
Target
Nilai
Buku
Putih
Sanita
si
tahun
2014
55,1%
Tahun 2019
Renca
na
Realisa
si
Renca
na
Realisa
si
perilaku BABS
Masyarakat
terbebas
dari BABS
55,1%
masyarakat
tidak lagi
melakukan
BABS
Sebanyak
44,9%
masyarakat
sudah tidak
melakukan
BABS lagi
Tujuan : Menyediakan sarana air bersih masyarakat yang berada di area berisiko
Masyarakat
terbebas
dari BABS
55,1%
masyarakat
tidak lagi
melakukan
BABS
Sebanyak
44,9%
masyarakat
sudah tidak
melakukan
BABS lagi
Buku
Putih
Sanita
si
tahun
2014
55,1%
85,6%
masyarakat
melakukan
pemilahan
sampah
Masyarakat
yang
melakukan
pemilahan
sampah
hanya
sebanyak
14,4%
Buku
Putih
Sanita
si
tahun
2014
85,6%
48,4%
dilingkungan
masyarakat
tidak lagi
terjadi
pencemaran
oleh SPAL
40 unit SD/MI
mempunyai
sumber air
bersih yang
tidak
berfungsi
dengan baik
(bahkan tidak
mempunyai
sarana
sumber air)
Buku
Putih
Sanita
si
tahun
2014
48,4%
40 unit SD/MI
40 unit SD/MI
Buku
40 unit
Data Dasar
Sasaran
1
SD/MI
Indikator
2
mempunyai
sarana air
bersih dan
berfungsi
dengan baik
Tahun 2015
Sumb
er &
Tahun
Target
Nilai
mempunyai
sumber air
bersih yang
tidak
berfungsi
dengan baik
(bahkan tidak
mempunyai
sarana
sumber air)
Putih
Sanita
si
tahun
2014
Tahun 2019
Renca
na
Realisa
si
Renca
na
Realisa
si
SD/MI
Tujuan : Meningkatkan kualitas sarana CTPS di sekolah dan menyediakan sarana CTPS di sekolah
30 unit
SD/MI
30 unit SD/MI
mempunyai
sarana CTPS
yang layak dan
berkualitas
Sebanyak 30
unit fasilitas
Cuci Tangan
Pakai Sabun
(CTPS) yang
tidak
berfungsi di
tingkat
Sekolah
Dasar/MI
bahkan tidak
terdapat
sarana cuci
tangan
Buku
Putih
Sanita
si
tahun
2014
30 unit
SD/MI
Tujuan : Meningkatkan kualitas sarana dan pelayanan sistem pengelolaan sampah disekolah yang
berwawasan lingkungan
30 unit
SD/MI
30 unit SD/MI
terdapat
sarana
pengelolaan
sampah
30 unit
Sekolah
Dasar/MI
fasilitas
pengolahan
sampahnya
tidak
berfungsi
dengan baik
Buku
Putih
Sanita
si
tahun
2014
30 unit
SD/MI
Tujuan : Meningkatkan kualitas sarana jaringan drainase disekolah yang berwawasan lingkungan
40 unit
SD/MI
40 unit SD/MI
mempunyai
saluran
drainase yang
40 unit
Sekolah
Dasar/MI
yang
Buku
Putih
Sanita
si
40 unit
SD/MI
Data Dasar
Sasaran
Indikator
2
layak
Tahun 2015
Sumb
er &
Tahun
Target
Nilai
mempunyai
saluran
drainase
tidak
berfungsi
dengan baik
(tidak
mempunyai
saluran
drainase)
Renca
na
Realisa
si
Renca
na
Realisa
si
tahun
2014
15% toilet
guru SD/MI
mempunyai
kualitas yang
baik
Sebanyak
15% dengan
kondisi toilet
guru SD/MI
kurang baik
Buku
Putih
Sanita
si
tahun
2014
15%
19% toilet
siswa
berfungsi
dengan baik
oilet siswa
sebanyak
19% dengan
kondisi
kurang baik
Buku
Putih
Sanita
si
tahun
2014
Tahun 2019
19%