Professional Documents
Culture Documents
Kumpulan Materi Petrografi Batuan Beku Non Fragmental
Kumpulan Materi Petrografi Batuan Beku Non Fragmental
Selain mineral mineral utama yang terdaftar dalam Deret Reaksi Bowen, ada
baiknya juga disertakan mineral mineral hasil differensiasi mineral utama
sebagai pelengkap. Untuk Mineral mineral umum pada Deret Reaksi Bowen,
akan ditebalkan penulisannya.
1.1 KELOMPOK OLIVIN
1.1.1 FORSTERITE ( orthorombic 2V=850-900 )
3 rarna : tidak berwarna
3 Bentuk : kristal euhedral sampai anhedral
3 Relief : tinggi
3 Pleokroisme : 3 Indeks bias : n mineral > n balsam
3 Belahan : fracture yang tidak teratur umum
3 Birefringence : kuat, teratas orde kedua
3 Kembaran : 3 Sudut pemadaman : paralel
3 Orientasi optis : length slow
3 Sumbu optis : dua (biaxial)
3 Tanda optis : positif
1.1.2
!""#$""
%%
&
c
besar.
Kelompok
dan
piroksen
terbagi
hypersten)
yaitu
dan
(augit,diopsit,pigeonit,aegirin,hedenbergit,jedeit,spodemen,aeg
irin-augit,walasnit). memperlihatkan sudut pemadaman
paralel. Untuk membedakan enstatite dengan hypersten dilihat dari tanda
optiknya(enstatite positif sedangkan hypersten negatif). Untuk
setiap individu biasanya dapat dibedakan dengan sudut pemadaman
disamping sifat optiknya. Sifat-sifat mineral kelompok piroksen :
V
c c '()(('
*""#+""
3
3
3
%%
&
%%
&
%%
&
%%
&
D
dan
Pada
memperlihatkan sudut
pemadaman
paralel
sedangkan
memperlihatkan
sudut
pemadaman
peralel).
Individu
spesies
kelompok
ini
yaitu
c
cc
NEPHRITE ( 2V=790-850 )
rarna : tidak berwarna sampai abu-abu
Bentuk : fibrous sampai fibro lamellar aggregate kristal
prismatik tidak sempurna
Relief : tinggi
Pleokroisme : Indeks bias : n mineral > n balsam
Belahan : menyerupai termolitle actinolite tetapi jarang yang
jelas
c
%%
&
cV
c
%%
&
c
%%
&
c
c
00-(+150)
c
c /
%%
cD
%%
&
%%
&
c
%%:&
terdapat
sebagai
mineral,pseudomorf
Pleokroisme : -
intersetral
('4(14,11&)(1)&'41
Tektur batuan menggambarkan bentuk, ukuran dan susunan mineral di
dalam batuan. Tektur khusus dalam batuan beku menggambarkan genesis proses
kristalisasinya, seperti intersertal, intergrowth atau zoning. Batuan beku intrusi
dalam (plutonik) memiliki tekstur yang sangat berbeda dengan batuan beku
ekstrusi atau intrusi dangkal. Sebagai contoh adalah bentuk kristal batuan beku
dalam cenderung euhedral, sedangkan batuan beku luar anhedral hingga
subhedral (Tabel 2.1.)
( c (
; ;
; : ;
; ; :< ; :
:
;
: :;=;
Jenis batuan
Intrusi dalam
Intrusi dangkal
(plutonik)
dan Ekstrusi
Fabrik
Equigranular
Inequigranular
Bentuk kristal
Euhedral-anhedral
Ukuran kristal
Tekstur
Tekstur khusus
Subhedralanhedral
Halus-sedang
Porfiritik-poikilitik
Ofitik-subofitik
Pilotaksitik
V
Batuan Vulkanik
Inequigranular
Subhedral-anhedral
Halus-kasar
Porfiritik: intermedietbasa
Vitroverik-Porfiritik:
Asam-intermediet
Derajad
Kristalisasi
Holokristalin
Hipokristalin
Hipokristalin
Holokristalin
Holokristalin
Zoning pada
plagioklas, tumbuh
Tekstur khusus
Perthit-perlitik
bersama antara
mineral mafik dan
plagioklas dan
intersertal
(
;
2 c(
;
:
#:;:
:2;;
; )
:;
#
3
;
%;;%;
;
:
:
(
;
3 Yaitu tekstur batuan beku yang ditunjukkan oleh susunan intersertal antar
kristal plagioklas; mikrolit plagiklas yang berada di antara / dalam massa
dasar gelas
.
2 (
; : :>
%% :
&;:
(
;.
3 Yaitu tekstur batuan yang dicirikan oleh adanya kristal besar (fenokris) yang
dikelilingi oleh massa dasar kristal yang lebih halus dan gelas
3 Jika massa dasar seluruhnya gelas disebut tekstur vitrophyric .
3 Jika fenokris yang berkelompok dan tumbuh bersama, maka membentuk
tekstur glomeroporphyritic.
2 0 2
? (
;
: =
:
=
:@=;;:
@::
:
;
: /
;< ,A 2
? =
@ ;;
= : @ = ;; :
:
:
;:
;:/
;<,A
:(
;
Yaitu tekstur batuan beku yang dibentuk oleh mineral plagioklas yang
tersusun secara acak dikelilingi oleh mineral piroksen atau olivin. Jika
plagioklasnya lebih besar dan dililingi oleh mineral ferromagnesian, maka
membentuk tekstur subofitic Dalam suatu batuan yang sama kadang-kadang
dijumpai kedua tekstur tersebut secara bersamaan.
Secara gradasi, kadang-kadang terjadi perubahan tektur batuan dari
intergranular menjadi subofitik dan ofitik. Perubahan tektur tersebut banyak
dijumpai dalam batuan beku basa-ultra basa, contoh basalt. Perubahan tekstur dari
intergranular ke subofitic dalam basalt dihasilkan oleh pendinginan yang sangat
cepat, dengan proses nukleasi kristal yang lebih lambat. Perubahan terstur tersebut
banyak dijumpai pada inti batuan diabasik atau doleritik (dike basaltik). Jika
pendinginannya lebih cepat lagi, maka akan terjadi tekstur interstitial latit antara
plagioclase menjadi gelas membentuk tekstur intersertal.
2 5(
;
: :
>
:
=:
2 * (
; ;
: >
:
@%;;%;
;
20 c@&;&
;34;<'
;
20 @&;&
;:(
):<'
;
20 0@&;&
;&&<'
;
D
3)().1()4)
Endarto, Danang.2005.
. Surakarta: UNS Press
Setia, Doddy. 1987.
Bandung : Nova
http://ilmubatuan.blogspot.com (diakses 22 Maret 2011 pukul 01.00 rIB)
http://firdaus.unhalu.ac.id (diakses 22 Maret 2011 pukul 01.00 rIB)
http://wawan-djuandi.blogspot.com (diakses 22 Maret 2011 pukul 01.00 rIB)
http://www.kamilismail.blogspot.com (diakses 22 Maret 2011 pukul 01.00 rIB)
http://firdaus.unhalu.ac.id (diakses 22 Maret 2011 pukul 01.00 rIB)
V