Professional Documents
Culture Documents
Kondisi pasien tampak lemah dan pucat. Adanya nyeri epigastrium dan biasanya ringan. Bising
usus normal dan mungkin juga disertai dengan tanda peritonitis atau perdarahan GI. Pemeriksaan
colok dubur didapatkan darah.
Endoskopi
Diagnosis gastritis akut maupun kronis ditegakkan secara endoskopi. Pemeriksaan endoskopi
(esofago-gastro-duedenoskopi = EGD) merupakan penunjang diagnostik yang handal untuk
mengetahui penyebab kelainan gastrointestinal.
Dengan pemeriksaan endoskopi kita dapat menilai adanya erosi, ulkus maupun tumor sebagai
penyebab erosi maupun perdarahan
saluran cerna atas.
2.
3.
Pankreatitis kronik
4.
5.
Post gastrektomi
6.
(kesadaran, pernapasan, denyut nadi, perubahan tekanan darah dan perdarahan, intake dan output
dalam 24 jam).
Pemasangan nasogastrik tube (NGT) tidak ruitn dikerjakan, pada pasien tertentu misalnya:
perdarahan yang profus, gangguan kesadaran, pemberian nutrisi dan cegah aspirasi diindikasikan
pemasangan NGT. Target utama penatalaksanaan awal pada pasien gastritis erosif akut dengan
manifestasi perdarahan saluran cerna atas adalah melakukan penilaian dan memperbaiki status
hemodinamik.
Pemilihan cairan untuk perbaikan hemodinamik bisa menggunakan; kristaloid (normal saline),
maupun koloid (dextran 40) sesuai dengan kondisi gangguan hemodinamik yang ada dan fasilitas
yang ada.
Indikasi transfusi darah jika:
1.
2.
3.
Terapi Farmakologik
Mengehentikan perdarahan dengan obat anti asam. Secara umum obat pompa proton inhibitor
(PPI) mempunyai efek supresi asam lebih kuat daripada H2 antagonis.
Dosis PPI untuk kondisi perdarahan: pantoprozal 80 mg intravena dilanjutkan dosis continue 8
mg/jam dengan siring pump 2-5 hari, dilanjutkan per oral.
Dari berbagai klas obat PPI (anti asam) mempunyai efektivitas yang sama dalam
penyembuhan/kemampuan meningkatkan pH lambung. Peningkatan pH lambung menyebabkan
hilangnya aktivitas pepsin pembentukan klot efektif dan secara tidak langsung perdarahan akan
berhenti.
Beberapa obat sitoproktesin juga ditambahkan jika perdarahan sudah berhenti/ tingal sedikit.
Suspensi sukralfat, trepenon, rebamipide, atau prostagladin E-2 (misoprotosol) dapat digunakan
untuk terapi lanjutan dan pencegahan perdarahan ulang akibat NSAID, stres ulcer atau penyebab
erosi lain.
Jika dengan pengobatan medik perdarahan tidak berhenti dalam 24-48 jam dapat dilakukan terapi
hemotasis per endoskopi atau pembedahan. Jika fasilitas intervensi radiologi memungkinkan
juga dapat dilakukan embolisasi intra arterial untuk menghentikan perdarahan.
KOMPLIKASI
Komplikasi dari gastritis akut erosiva adalah:
1.
2.
Obstruksi pylorus gaster (Gasteric outlet obstruction) karena edema pada pylorus
sehingga terdapat gangguan pasase makanan dari lambung ke duodenum/usus halus.
3.
4.