Professional Documents
Culture Documents
NOMOR :
/PKM/BNM-KT/ADM/SK/II/ I /2016
T E N TAN G
PERATURAN INTERNAL PUSKESMAS
DENGAN RAHMAT ALLAH SWT
KEPALA PUSKESMAS BINAMU KOTA
Menimbang
Mengingat
: a.
b.
c.
: 1.
2.
3.
4.
5.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
BINAMU
KOTA
TENTANG
Kesatu
Kedua
: Lampiran Surat Keputusan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Surat Keputusan ini.
Ketiga
Ditetapkan di Pabiringa
pada tanggal 06 Januari 2016
KEPALA PUSKESMAS BINAMU KOTA
IMAM SOFINGI
Tembusan,Kepada YTH :
1. Dinas Kesehatan Kab.Jeneponto
2. Pertinggal
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BINAMU KOTA
Jl. HV. WORANG Kelurahan Pabiringa Kec. Binamu Kab. Jeneponto
LAMPIRAN
NOMOR SK
TANGGAL
/PKM/BNM-KT/ADMSK/I/
/2016
2016
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1.
i. Kewenangan Klinis ( Clinical Privilege ) adalah hak khusus seorang staf medis untuk
melakukan sekelompok pelayanan medis tertentu di dalam lingkungan Puskesmas untuk
suatu periode tertentu yang dilaksanakan berdasarkan penugasan klinis ( Clinical
Appointment ).
j. Jabatan Struktural adalah jabatan yang secara nyata dan tegas diatur dalam lini organisasi
k. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab dan
wewenang dari seorang pegawai dalam kesatuan organisasi yang dalam pelaksanaan
tugasnya di dasarkan pada keahlian dan atau ketrampilan tertentu serta memiliki ijin
praktek di Puskesmas
l. Profesi kesehatan adalah mereka yang dalam tugasnya telah mendapatkan pendidikan
kesehatan dan melaksanakan fungsi pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.
Pasal 2.
Nama, Visi, Misi, Motto dan Tata Nilai
b.
dan profesional.
Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerja
c.
d.
e.
4. Motto adalah Kepuasan anda adalah harapan kami,masyarakat sehat adalalah dambaan
kami.
5. Tata Nilai
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Solid
Efektif
Harmonis
Administratif
Transparansi
Inovatif
BAB II
PEMILIK
Pasal 3
Pemilik Puskesmas Binamu Kota adalah Pemerintah Kabupaten Jeneponto.
Pasal 4
Pemerintah Kabupaten Jeneponto, berdasarkan kewenangan yang dimilikinya, bertanggungjawab
terhadap kelangsungan hidup serta kemajuan dan perkembangan Puskesmas sesuai yang
diharapkan dan diinginkan masyarakat.
Pasal 5
Pemerintah Kabupaten Jeneponto melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto berwenang :
1. Menentukan kebijakan secara umum Puskesmas.
2. Mengangkat dan memberhentikan Kepala Puskesmas.
3. Mengawasi dan mengevaluasi kinerja Puskesmas
Pasal 6
1. Pemerintah Kabupaten Jeneponto bertanggungjawab kepada rakyat melalui Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten Jeneponto atas kelangsungan hidup, kelancaran dan perkembangan
Puskesmas.
2. Pemerintah Kabupaten Jeneponto ikut bertanggung gugat atas terjadinya kerugian akibat
kelalaian atas kesalahan dalam pengelolaan Puskesmas.
3. Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto berkewajiban untuk melakukan pembinaan dalam
peningkatan mutu pelayanan Puskesmas.
4. Puskesmas dalam melaksanakan tugas di wilayah kerjanya berhak mendapatkan dukungan
dana, sarana, dan prasarana untuk memperkuat pelayanan seperti pengadaan Puskesmas
Pembantu, Puskesmas Keliling, Posyandu dan Poskesdes.
BAB III
PENYELENGGARAAN PUSKESMAS
Pasal 7
1. Persyaratan administrasi dan manajemen Puskesmas terdiri dari Struktur Organisasi dan Tata
Kelola
2. Struktur Organisasi Puskesmas terdiri dari
a.kepala Puskesmas;
b.kepala sub bagian tata usaha;
c.penanggung jawab UKM dan Pencegahan Penyakit;
d.penanggung jawab UKP, kefarmasian dan Laboratorium; dan
e.penanggungjawab jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan.
3. Tata Kelola sebagaimana dimaksud ayat satu meliputi tata laksana organisasi, standar
pelayanan, Standar Prosedur Operasional, dan Informasi Manajemen Puskesmas
4. Puskesmas membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktek kedokteran atau kedokteran
gigi dan tenaga kesehatan lainnya.
5. Puskesmas memiliki Standar Prosedur Operasional pelayanan Puskesmas.
Pasal 8
1.
2.
3.
b.
2.
3.
4.
5.
6.
UKM Pengembangan
1.
2.
3.
c.
d.
4.
5.
Poli Umum
2.
Poli Gigi
3.
4.
5.
Persalinan
6.
Pelayanan kefarmasian
7.
Pelayanan laboratorium
Puskesmas Pembantu
2.
Puskesmas Keliling
3.
Bidan Desa
4.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Sub Bagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Tata Usaha
yang merupakan Pejabat Struktural, dalam melaksanakan tugas berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Puskesmas.
7.
8.
Pasal 10
1. Kepala Puskesmas mempunyai tugas memimpin, menyusun kebijakan pelaksanaan,
mengkoordinasikan, membina dan mengevaluasi pelaksana tugas-tugas Puskesmas agar
efektif, efisien dan berkualitas sesuai tujuan Puskesmas.
2. Menguasai, memelihara dan mengelola sumber daya Puskesmas.
3. Mewakili Puskesmas di dalam dan luar pengadilan.
4. Melaksanakan kebijakan bidang pelayanan kesehatan dan pengembangan Puskesmas
sebagaimana digariskan oleh Bupati Kabupaten Jeneponto atas nama Pemerintah Kabupaten
Jeneponto.
5. Menetapkan kebijakan operasional Puskesmas.
6. Menyusun Rencana Strategis dan Rencana Anggaran Tahunan Puskesmas.
7. Membuat uraian tugas jabatan serta tata hubungan kerja sesuai struktur organisasi dan tata
kerja Puskesmas.
8. Menyiapkan laporan tahunan dan berkala.
9. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Puskesmas dibantu Kordinator Upaya Kegiatan dan
Satuan Pengawas Internal.
10. Kepala Puskesmas mengangkat dan memberhentikan Ketua dan anggota Satuan Pengawas
Internal, dan Kordinator Upaya Kesehatan di lingkungan Puskesmas.
11. Tugas pokok dan fungsi tanggung jawab para karyawan ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.
Pasal 11
Prosedur Kerja
1.
2.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Koordinator Upaya Kesehatan dalam lingkungan
Puskesmas bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan bawahannya masingmasing dan memberikan bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.
3.
Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kordinator Upaya
Kesehatan dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan menyusun laporan
lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk-petunjuk kepada bawahan.
4.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha, dan Kordinator Upaya Kesehatan, menyampaikan laporan
kepada Kepala Puskesmas.
5.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kordinator Upaya Kesehatan dalam melaksanakan
tugasnya saling berkoordinasi dengan Pejabat Non Struktural terkait, dan Satuan Kerja terkait
dengan lingkungan Pemerintah Kabupaten Banyumas.
6.
Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Kepala Seksi Upaya pelayanan/Kordinator Pelayanan
wajib mengadakan evaluasi kinerja dan melaksanakan tindak lanjut hasil evalusi.
Pasal 12
Minilokakarya Puskesmas
1.
2.
3.
Dalam Rapat sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) dibicarakan hal-hal yang berhubungan
dengan Puskesmas sesuai dengan tugas, kewenangan dan kewajibannya.
4.
5.
6.
BAB IV
PENGAWASAN INTERNAL
Pasal 13
Satuan Pengawas Internal
1. Satuan Pengawas Internal adalah kelompok jabatan fungsional yang bertanggungjawab
melaksanakan pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya Puskesmas.
2. Satuan Pengawas Internal dipimpin oleh Ketua, yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Puskesmas.
3. Pembentukan Satuan Pengawas Internal ditetapkan oleh Kepala Puskesmas
4. Pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya Puskesmas sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1), meliputi : pengawasan terhadap sumber daya manusia, sarana prasarana, kegiatan
pelayanan serta administrasi keuangan Puskesmas.
BAB V
Kewenangan Klinis ( CLINICAL PRIVILEGE )
Pasal 14
1. Untuk mewujudkan tata kelola klinis ( clinical governance) yang baik, semua pelayanan
medis yang dilakukan oleh setiap staf medis di Puskesmas dilakukan atas penugasan klinis
( Clinical Appointment ) dari Kepala Puskesmas.
2. Penugasan klinis sebagaimana dimaksud pada ayat 1 berupa pemberian kewenangan, klinis
( clinical privilege ) oleh Kepala Puskesmas melalui penerbitan surat penugasan klinis
kepada Staf Medis yang bersangkutan.
3. Surat penugasan klinis sebagaimana dimaksud pada ayat 2 diterbitkan oleh kepala
Puskesmas.
BAB V
Penugasan Klinis ( CLINICAL APPOINTMENT )
Pasal 15
Setiap staf medis dan Perawat dan Bidan yang melakukan asuhan medis harus memiliki surat
penugasan klinis dari Kepala Puskesmas atau tenaga medis berdasarkan rincian kewenangan klinis
( delineation of clinical privilege ).
Pasal 16
TIm Peningkatan Mutu Klinis
1.
Tim Peningkatan Mutu Klinis adalah perangkat Puskesmas yang menjamin tata kelola klinis (
clinical governance ) yang baik di Puskesmas, dengan menjaga kualitas dan profesionalitas
staf medis, melalui mekanisme kredensial, peningkatan mutu profesi medis, dan penegakan
etika dan disiplin profesi medis.
2.
Tim Peningkatan Mutu Klinis dipimpin oleh seorang dokter, yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Puskesmas.
3.
4.
5.
b.
c.
Mengatur kewenangan profesi antar kelompok staf medis dan staf non medis.
d.
e.
f.
g.
Membuat laporan.
Pasal 17
Mekanisme Pengawasan
1. Satuan Pengawas Internal (SPI) melakukan pengawasan internal keuangan dan operasional
, menilai pengendalian, pengelolaan dan pelaksanaannya pada
Puskesmas serta
memberikan saran-saran perbaikannya.
2. Tim Peningkatan Mutu Klinis melakukan pengawasan internal di bidang praktik
kedokteran dalam rangka penyelenggaraan pelayanan profesi agar sesuai dengan standar
dan etika profesi.
Pasal 18
Tata Urutan Peraturan
1. Peraturan Internal Puskesmas ini selanjutnya akan menjadi pedoman semua peraturan dan
kebijakan Puskesmas yang dibuat dengan Keputusan Kepala Puskesmas.
2. Setiap satuan kerja/seksi harus membuat standart prosedur operasional yang mengacu pada
Peraturan Internal Puskesmas.
3. Semua kebijakan operasional, prosedur tetap administrasi dan manajemen Puskesmas tidak
boleh bertentangan dengan Peraturan Internal Puskesmas.
Tata urutan peraturan yang berlaku sebagai berikut:
a.
b.
c.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 19
1. Peraturan-peraturan Puskesmas yang telah ada pada saat Peraturan ini disahkan, masih
tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan ketentuan yang tercantum di
dalam Peraturan ini.
2. Peraturan ini secara berkala akan dievaluasi oleh Tim yang dibentuk oleh Kepala
Puskesmas.
3. Jika di dalam evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2),ditemukan hal-hal yang sudah
tidak sesuai lagi, maka akan dilakukan perbaikan penyempurnaan, yang selanjutnya
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Puskesmas.
Pasal 20
1. Keputusan Kepala Puskesmas ini berlaku pada tanggal ditetapkan.
2. Agar setiap karyawan Puskesmas mengetahuinya, mentaati dan melaksanakan dengan
penuh tanggung jawab
IMAM SOFINGI