You are on page 1of 10

ANALISIS KESENJANGAN PEMBANGUNAN WILAYAH

DI KABUPATEN HALMAHERA TIMUR

HADIJAH TALIB

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2010

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN


SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa Thesis Analisis Kesenjangan
Pembangunan Wilayah di Kabupaten Halmahera Timur adalah karya saya sendiri
dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun.
Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun
tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan
dalam Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.

Bogor, Februari 2010


Hadijah Talib
NRP. A353 060 421

ABSTRACT
HADIJAH TALIB. The Gap Analysis of Region Development In East Halamhera
Regency. Under directed Dr.Ir. SETIA HADI, MSi dan Dr.Ir. BABA BARUS, MSc.

East Halmahera Regency has islands stretching from north to south that
has a promising fishery and natural resources are diverse, whether agriculture,
mine, tourism and marine, if managed and used optimally, would provide a
significant contribution to regional economic structure both on the domestic,
regio nal and national. The aims of research are to (1) Identify potential human
resources, artificial and natural in East Halmahera Regency, (2) Analyze the
development gap in East Halmahera Regency. (3) Develop a policy direction in
the gap problem in East Halmahera Regency. The results showed the of gap
between regions in East Halmahera Regency. The results of analysis is
identification of potential human resources (SDM) that 3 district has human
resources a high are Wasile District, South Wasile District and Maba District.
Identify potential artificial resources (SDB) there are 4 districts which have
highest. Identification of potential natural resource (SDA) there are 3 districts
have highest. Based on the skalogram analysis for IPK 1 there is 1 district which
has a hierarchical 1 and IPD that hierarchical 1 there 6 villages of 73 villages in
East Halmahera Regency. While Williamson index analysis indicates that there
are 2 districts that have high levels of inequality compared with other districts.
The results of Entropy index analysis found that 1 district have high index value
of activity. Thus, the need for a strategy and appropriate policy direction to reduce
inequalities in East Halmahera Regency is adjusted to the potential and resource
conditions in each district.
Keywords : Region, Development,Gap, East Halmahera Timur

RINGKASAN
HADIJAH TALIB. Analisis Kesenjangan Pembangunan Wilayah di Kabupaten
Halmahera Timur. Dibimbing oleh Dr.Ir. SETIA HADI, MSi dan Dr.Ir. BABA
BARUS, MSc.
Pengembangan pembangunan wilayah perlu dimulai dengan pemahaman
yang baik terhadap kondisi wilayah, potensi wilayah dan permasalahan yang ada
di wilayah tersebut, selanjutnya digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam
menyusun arahan percepatan pembangunan yang berimbang antar wilayah.
Arahan percepatan pembangunan ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan
kesenjangan pembangunan antar wilayah, karena semua potensi yang dimiliki
oleh masing-masing wilayah dapat dimanfaatkan secara optimal untuk
mendukung aktiv itas perekonomian di suatu wilayah.
Penelitian ini bertujuan: (1) Mengidentifikasi potensi sumberdaya manusia,
buatan dan alam di Kabupaten Halmahera Timur (2) Menganalisis kesenjangan
pembangunan di Kabupaten Halmahera Timur. (3) Menyusun arahan kebijakan
dalam mengatasi masalah kesenjangan di Kabupaten Halmahera Timur.
Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer
diperoleh melalui wawancara dengan parapihak (responden) yang dianggap
sebagai ahli dan berkompeten. Data sekunder bersumber dari BPS, BAPPEDA
Kabupaten Halmahera Timur dan Instansi terkait lainya. Untuk mencapai tujuan
penelitian ini analisis data yang digunakan adalah analisis identifikasi potensi,
analisis Skalogram, analisis Indeks Williamson, analisis Entropy, analisis
Interaksi Spasial (deskriptif) dan Analisis Deskriptif.
Hasil analisis potensi sumberdaya manusia berdasarkan data potensi
sumberdaya manusia diperoleh 3 kecamatan yang memiliki potensi sumberdaya
manusia yang paling tinggi yaitu kecamatan Maba, Wasile, dan Wasile Selatan,
kategori sedang terdapat di 4 kecamatan yaitu kecamatan Maba Selatan, Kota
Maba, Maba Tengah, dan Wasile Timur, kategori rendah terdapat di 3 kecamatan
yaitu kecamatan Maba Utara, Wasile Utara dan Wasile Tengah. Hasil analisis
potensi berdasarkan data potensi sumberdaya buatan diperoleh 4 kecamatan yang
memiliki kategori tingggi yaitu kecamatan Maba, Wasile, Wasile Selatan dan
Maba Tengah, kategori sedang terdapat di 4 kecamatan yaitu kecamatan Maba
Selatan, Kota Maba, Wasile Timur, dan Wasile Tengah dan kategori rendah
terdapat di 2 kecamatan yaitu kecamatan Maba Utara dan Wasile Utara. Hasil
analisis potensi berdasarkan data potensi sumberdaya alam diperoleh 3 kecamatan
yang memiliki kategori tinggi yaitu kecamatan Maba, Wasile dan Wasile Selatan,
kategori sedang terdapat di 5 kecamatan yaitu kecamatan Maba Tengah, Maba
Selatan, Maba Utara, Wasile Utara dan Wasile Timur, kategori rendah terdapat di
2 kecamatan yaitu kecamatan Kota Maba, dan Wasile Tengah.
Hasil analisis skalogram berdasarkan IPK di Kabupaten Halamhera Timur,
menunjukkan dari 10 kecamatan hanya 1 kecamatan memiliki hirarki I yaitu di
kecamatan Wasile, hirarki II terdapat di kecamatan Maba, Kota Maba, Maba
Tengah, Wasile Selatan dan Wasile Timur dan hirarki III terdapat di kecamatan
Maba Selatan, Maba Utara, Wasile Utara dan Wasile Tengah. Sedangkan IPD dari
73 desa di Kabupaten Halmahera Timur hanya terdapat 6 desa (8,22 persen) yang
memiliki hirarki wilayah 1 atau berkembang.

Berdasarkan hasil analisis Indeks Williamson, kecamatan Wasile Selatan


dan Wasile memiliki nilai indeks tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa
pembangunan di ke-2 kecamatan masih mengalami kesenjangan antar kecamatan.
Ada 4 kecamatan yang indeksnya sedang yaitu: kecamatan Maba, Maba Selatan,
Maba Ut ara, dan Wasile Timur. Kecamatan yang berindeks rendah ada 4 yaitu
Kota Maba, Maba Tengah, Wasile Utara dan Wasile Tengah.
Hasil perhitungan indeks entropi kecamatan di Kabupaten Halmahera Timur
diperoleh kecamatan Wasile Selatan mempunyai nilai indeks entropi yang paling
tinggi (1,1). Hal ini berarti bahwa kecamatan Wasile Selatan merupakan wilayah
yang paling berimbang sehingga tidak didominasi oleh sektor tertentu. Kecamatan
Maba, Kota Maba, Wasile Timur dan Wasile mempunyai nilai indeks entropi
sedang yang berkisar dari (0,70,88), kecamatan Maba Selatan, Maba Tengah,
Maba Utara, Wasile Utara dan Wasile Tengah mempunyai nilai indeks entropi
berkisar dari (0,48-0,66)
Berdasarkan hasil observasi di lapangan yang ada hanya terdapat terminal
bayangan di kecamatan Maba, Wasile dan Wasile Selatan, begitu juga dengan
belum adanya pelabuhan/darmaga di kecamatan-kecamatan tertentu, transportasi
laut sangat ditentukan oleh faktor jarak. Sedangkan untuk transportasi udara
sebagai pendukung prasarana transportasi darat dan laut, Kabupaten Halmahera
Timur memiliki 1 lapangan terbang yang didarati pesawat ringan dengan jadwal
penerbangan tidak menentu
Arahan percepatan pembangunan yang berimbang diproritaskan pada 6
kecamatan di Kabupaten Halmahera Timur yaitu: Kecamatan Maba Selatan, Kota
Maba, Maba Tengah, Wasile Tengah, Maba Utara dan Wasile Utara. Antara lain
peningkatan sarana dan prasarana, peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan
dan kesehatan, peningkatan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam, serta
peningkatan aksesibilitas.

Hak cipta milik IPB, tahun 2008


1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh Karya Tulis ini tanpa
mencantumkan atau menyebutkan sumber.
a. Pengutipan karya hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian
penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah.
b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan IPB.
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya
tulis dalam bentuk apapun tanpa izin tertulis dari IPB

ANALISIS KESENJANGAN PEMBANGUNAN WILAYAH


DI KABUPATEN HALMAHERA TIMUR

HADIJAH TALIB

Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sains pada
Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2010

Judul Tesis

Analisis Kesenjangan Pembangunan Wilayah di Kabupaten


Halmahera Timur

Nama
NIM

:
:

Hadijah Talib
A 353 060 421

Disetujui
Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Setia Hadi, M.Si


Ketua

Dr. Ir. Baba Barus, MSc.


Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi


Ilmu Perencanaan Wilayah

Dekan Sekolah Pascasarjana IPB

Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr

Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS

Tanggal Ujian : 27 Januari 2010

Tanggal Lulus :

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat
Rahmat dan Ridho-Nya Tesis ini berhasil diselesaikan dengan judul Analisis
Kesenjangan Pembangunan Wilayah di Kabupaten Halmahera Timur
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada:
1. Dr. Ir. Setia Hadi, M.Si dan Dr. Ir. Baba Barus, MS. selaku komisi
pembimbing.
2. Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr selaku Ketua Program Studi Ilmu Perencanaan
Wilayah, beserta segenap staf pengajar dan staf manajemen Program Studi
Perencanaan Wilayah.
3. Drs. Welhelmus Tahalele selaku Bupati Kabupaten Halmahera Timur yang
memberikan izin kepada penulis untuk mengikuti pendidikan Pasca Sarjana di
IPB.
4. Sahabat-sahabat
kerjasamanya.

PWL,

angkatan

2006

atas

segala

dukungan

dan

5. Mursid Amalan sebagai suami dan anakku Nova Lisa Lestari yang telah
banyak berkorban waktu dalam kebersamaan selama penulis mengikuti
pendidikan di IPB Bogor.
6. Orang tua dan keluarga yang selalu mendukung moril maupun materil serta
doa
7. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam penyelesaian karya ilmiah ini.
Akhirnya, penulis harapkan kritik dan saran sebagai masukan untuk perbaikan
dan penyempurnaan untuk tesis ini. Untuk itu penulis ucapkan banyak
terimakasih.
Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua

Bogor, Februari 2010

Hadijah Talib

RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Desa Buli Kayoa pada tanggal 12 Juli 1974 dari
pasangan Hi. Talib Sangadji dan Hj. Sai Djalil. Penulis merupakan putri pertama
dari tujuh bersaudara. Tahun 1993 penulis lulus dari SSP Tidore dan pada tahun
yang sama melanjutkan pendidikannya pada Fakultas Pertanian Universitas
Khairun Ternate Jurusan Budidaya Pertanian. Penulis menamatkan pendidikan
pada Tahun 1998.
Pada Tahun 2000-2002 Penulis sempat bekerja pada beberapa LSM dan
Tahun 2003, penulis dit erima sebagai Pegawai Negeri Sipil dan ditempatkan pada
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Halamhera Timur. Tahun
2006 penulis memperoleh beasiswa dari Pemerintah Daerah Kabupaten
Halmahera Timur untuk melanjutkan pendidikan S2 di IPB pada Program Studi
Ilmu Perencanaan Wilayah.

You might also like