You are on page 1of 32

SISTEM TERDISTRIBUSI BERBASIS WEB

Oleh :

RISAL G. LUMENO

20162115001

JURUSAN SISTEM INFORMASI


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN INFORMATIKA
AKBA MAKASSAR
2016

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan penyusunan Makalah tentang Sistem Terdistribusi
Berbasis Web ini.
Makalah ini disusun dengan materi yang diambil dari sumber yang relevan. Dengan
makalah ini diharapkan akan dapat membantu untuk memberikan informasi mengenai Sistem
Terdistribusi Berbasis Web.
Sudah tentu kekurangan pun akan terdapat di dalam makalah ini, oleh karena itu saran,
kritik yang sifatnya membangun dari setiap pembaca sangat saya harapkan.
Akhir kata, saya ucapkan terimakasih kepada Khaidir Rahman Nasir, S.Pd yang telah
memberikan kesempatan kepada saya dalam menyelesaikan tugas ini.

Makassar, Juni 2016

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Sistem terdistribusi adalah sebuah sistem yang komponennya berada pada jaringan
komputer. Komponen tersebut saling berkomunikasi dan melakukan koordinasi hanya dengan
pengiriman pesan (message passing).
Web dibuat untuk mengatasi masalah distribusi informasi di Internet. Sampai dengan
pembuatan Internet, hampir semua distribusi informasi dilakukan dengan cara pengiriman email,
FTP, Archie dan Gopher. Email (Electronic Mail) menjadi luas penggunaannya untuk pertukaran
informasi antara berbagai kelompok dari masyarakat atau perorangan. FTP (File Transfer
Protocol) telah digunakan untuk mengirimkan dokumen dari satu komputer ke yang lain. Archie
adalah suatu prosedur untuk melokasikan berbagai dokumen pada Internet.
Sekian banyak informasi yang ada di internet tersebar tidak tentu arahnya dan sulit untuk
menemukannya. Untuk itu, meski diketahui informasi itu berada di mana, namun tetap tidak
memiliki cara untuk menemukannya. Hal ini menjadi masalah besar jika seseorang harus mencari
informasi di Internet. Karena, infrastruktur suatu organisasi informasi yang baik tidak ditemukan,
Internet tidak dapat digunakan dengan segala potensialnya.
Sebagai pemecahan masalah ini, Gopher kemudian ditemukan oleh Universitas Michigan.
Gopher adalah database informasi yang diatur oleh menu interface secara hirarki. Gopher didisain
untuk mempersempit are pencarian dari informasi umum ke informasi yang spesifik dengan
menawarkan pilihan topik dari berbagai macam lapisan. Untuk memperluas jumlah informasi
yang dapat disediakan, Gopher terbukti lebih efisien sebagai cara untuk melokasi dan
mendistribusi informasi, dengan kemampuan yang terbatas. Utamanya, informasi disebarkan oleh
cara Gopher yang terbatas hanya pada teks, dan melakukan akses informasi di beberapa lokasi
dengan tidak begitu baik. Maka dari itu karena keterbatasan teknologi informasi internet tersebut,
maka metode, platform baru dengan metode yang lebih bebas (tidak terlalu tergantung) harus
segera ditemukan untuk proses distribusi informasi di Internet. World Wide Web dilahirkan
dengan pembuatan HTTP dan HTML. Lewat penyatuan teks, gambar, grafik, video, suara dan
aplikasi interaktif, WWW telah menjadi media pertukaran informasi yang bisa dibandingkan
dengan Gopher. Maka dari itu pada makalah ini akan dibahas mengenai sistem terdistribusi
berbasis web.
I.2. Identifikasi Masalah

World Wide Web (WWW)

HyperText Transfer Protocol (HTTP)

Cara Kerja Web

Content Distribution Network (CDN)

Web Services

Web Proxy

I.3. Tujuan

Mengetahui World Wide Web (WWW)

Mengetahui HyperText Transfer Protocol (HTTP)

Mengetahui Cara Kerja Web

Mengetahui Content Distribution Network (CDN)

Mengetahui Web Services

Mengetahui Web Proxy

I.4. Sistematika Penulisan


Untuk memberikan informasi secara sistematis, akurat, terstruktur dan mudah dipahami,
pembahasan pada makalah ini dilakukan dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memberikan penjelasan umum mengenai latar belakang, identifikasi masalah,
tujuan dan sistematika penulisan dari makalah Sistem Terdistribusi Berbasis Web.
BAB II PEMBAHASAN
Bab ini berisi pembahasan mengenai Sistem Terdistribusi Berbasis Web.
BAB III PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari isi dari pembahasan mengenai Sistem Terdistribusi Berbasis
Web.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Pengertian World Wide Web (WWW)


World Wide Web (WWW atau disingkat W3 dan umumnya dikenal sebagai Web), adalah

sistem dokumen hypertext yang diakses melalui Internet. Dengan web browser, kita dapat
melihat halaman web yang mungkin berisi teks, gambar, video, dan multimedia lainnya dan
menavigasi antara mereka melalui hyperlink. Menggunakan konsep-konsep dari sistem hypertext
sebelumnya, insinyur Inggris dan komputer ilmuwan Sir Tim Berners-Lee, sekarang tinggal di
Lexington, MA sebagai Direktur Konsorsium World Wide Web, menulis sebuah proposal Maret
1989 untuk apa yang akhirnya akan menjadi World Wide Web. Di CERN di Jenewa, Swiss,
Berners-Lee dan ilmuwan komputer Belgia Robert Cailliau diusulkan pada tahun 1990 untuk
menggunakan "HyperText ... untuk link dan mengakses informasi dari berbagai jenis sebagai
web node di mana pengguna dapat browse", dan secara terbuka memperkenalkan proyek pada
bulan Desember.
"The World Wide Web dikembangkan menjadi kolam pengetahuan manusia, dan
budaya manusia, yang akan memungkinkan kolaborator di lokasi terpencil untuk berbagi
ide dan semua aspek dari proyek umum."
Dalam edisi 1970 Mei Populer majalah Science Arthur C. Clarke dilaporkan telah
meramalkan bahwa satelit akan suatu hari "membawa akumulasi pengetahuan dunia untuk ujung
jari Anda" menggunakan konsol yang akan menggabungkan fungsionalitas dari televisi Xerox,
telepon, dan komputer kecil, yang memungkinkan transfer data dan video conferencing di
seluruh dunia.
Pada

bulan

Maret

1989,

Tim

Berners-Lee

menulis

sebuah

proposal

yang

direferensikan Enquire, database dan proyek perangkat lunak yang telah dibangun pada
tahun 1980, dan dijelaskan sistem informasi manajemen lebih rumit.
Dengan bantuan dari Robert Cailliau, ia menerbitkan proposal yang lebih formal (pada 12
November 1990) untuk membangun sebuah "proyek Hypertext" disebut "WorldWideWeb" (satu
kata, juga "W3") sebagai "web" dari "dokumen hypertext" untuk dilihat oleh "browser"
menggunakan arsitektur client-server [2] Proposal ini memperkirakan bahwa web read-only akan
dikembangkan dalam waktu tiga bulan dan akan mengambil enam bulan untuk mencapai
"penciptaan link baru dan materi baru dengan pembaca, [sehingga] kepenulisan menjadi
universal "serta" pemberitahuan otomatis pembaca ketika bahan baru yang menarik bagi dia /
nya telah menjadi tersedia. " Sedangkan tujuan-baca hanya bertemu, penulis diakses dari konten
web membutuhkan waktu lebih lama untuk matang, dengan konsep wiki, Web 2.0 dan RSS /
Atom Proposal dimodelkan setelah pembaca SGML Dynatext oleh Teknologi Electronic Book,
spin-off dari Lembaga Penelitian Informasi dan Beasiswa di Brown University.
Sistem Dynatext, lisensi oleh CERN, secara teknis canggih dan merupakan pemain kunci

dalam perpanjangan SGML ISO 8879:1986 untuk Hypermedia dalam HyTime, tapi itu dianggap
terlalu mahal dan memiliki kebijakan perizinan yang tidak tepat untuk digunakan dalam fisika
energi umum yang tinggi masyarakat, yaitu biaya untuk setiap dokumen dan setiap perubahan
dokumen.
Ini NeXT Computer yang digunakan oleh Tim Berners-Lee di CERN menjadi server web
pertama CERN pada tahun 2010 perumahan datacenter beberapa www server.
Sebuah NEXT Computer digunakan oleh Berners-Lee sebagai web server pertama di dunia
dan juga untuk menulis web browser pertama, WorldWideWeb, pada tahun 1990. Dengan
Natal 1990, Berners-Lee telah dibangun semua alat yang diperlukan untuk Web bekerja:
browser web pertama (yang merupakan editor web juga); server web pertama, dan halaman web
pertama, yang menggambarkan proyek itu sendiri.
Pada tanggal 6 Agustus 1991, ia posted ringkasan pendek dari proyek World Wide Web
pada newsgroup alt.hypertext. Tanggal ini juga menandai debut Web sebagai layanan publik
yang tersedia di Internet. Foto pertama pada web yang diupload oleh Berners-Lee pada tahun
1992, gambar rumah CERN band yang Horribles Les Cernettes.
2.2

HyperText Transfer Protocol (HTTP)


HTTP (HyperText Transfer Protocol) adalah protokol yang dipergunakan untuk

mentransfer dokumen dalam World Wide Web (WWW atau sebuah protokol meminta/menjawab
antara client dan server. Sebuah client HTTP seperti web browser, biasanya memulai permintaan
dengan membuat hubungan TCP/IP ke port tertentu di tuan rumah yang jauh (biasanya port 80).
Protokol ini adalah protokol ringan, tidak berstatus dan generik yang dapat dipergunakan
berbagai macam tipe dokumen.Pengembangan HTTP dikoordinasi oleh Konsorsium World Wide
Web (W3C) dan grup bekerja Internet Engineering Task Force (IETF), yang menjelaskan
HTTP/1.1, versi HTTP yang digunakan umum sekarang ini. Atau protokol application level
(dalam OSI seven layer) untuk sistem informasi yang terdistribusi, kolaboratif dan hypermedia.
Definisi hypermedia sendiri merujuk pada suatu media yang merupakan kombinasidari berbagai
media lainnya.HTTP mendefinisikan bagaimana suatu pesan bisa diformat dan dikirimkan dari
server ke client. HTTP juga mengatur aksi-aksi apa saja yang harus dilakukan oleh web server
dan juga web browser sebagai respon atas perintah- perintah yang ada pada protokol HTTP
ini. Sebagai contoh, ketika Anda mengetikkan suatu alamat atau URL pada internet browser
Anda, maka sebenarnya web browser akan mengirimkan perintah HTTP ke web server. Web
server kemudian akan menerima perintah ini dan melakukan aktivitas sesuai dengan perintah
yang diminta oleh web browser (misalnya akses ke database, file, e-mail dan lain sebagainya).
Hasil aktivitas tadi akan dikirimkan kembali ke web browser untuk ditampilkan kepada
pengguna.di bawah adalah contoh-nya:Sebuah server HTTP yang mendengarkan di port tersebut
menunggu client mengirim kode permintaan (request), seperti GET / HTTP/1.1 (yang akan
meminta halaman yang sudah ditentukan), diikuti dengan pesan MIME yang memiliki beberapa

informasi kode kepala yang menjelaskan aspek dari permintaan tersebut, diikuti dengan badan
dari data tertentu. Beberapa kepala (header) juga bebas ditulis atau tidak, sementara lainnya
(seperti tuan rumah) diperlukan oleh protokol HTTP/1.1. Begitu menerima kode permintaan (dan
pesan, bila ada), server mengirim kembali kode jawaban, seperti 200 OK, dan sebuah pesan
yang diminta, atau sebuah pesan error atau pesan lainnya.Server HTTP Apache atau Server
Web/WWW Apache adalah server web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix,
BSD, Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna
untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas
web/www ini mengunakan HTTP.Akhir-akhir

ini, hampir setiap lembaga mempunyai

website yang digunakan sebagai sarana informasi yang up-to-date. Untuk dapat menghasilkan
fasilitas tersebut, harus menyimpan dokumen web di web server agar dapat dibuka dari client.
Hal ini sering disebut dengan hosting. Untuk dapat membangun webserver dibutuhkan software
sebagai web server, sofware ini sangat banyak sekali namun untuk platform Linux, web server
yang terkenal handal adalah Apache. Apache merupakan salah satu Open Source program yang
digunakan sebagai web server. Web client dan Web server berkomunikasi menggunakan
protokol HTTP (HyperText Transfer Protocol). Web client

adalah komputer yang tergabung

dalam jaringan atau internet yang meminta informasi. Untuk dapat mengakses web server, web
client menggunakan aplikasi yang disebut Web browser. Web server adalah komputer yang
tergabung dalam jaringan atau internet yang memberikan informasi. HTTP (HyperText Transfer
Protocol) adalah protokol yang dipergunakan untuk mentransfer dokumen dalam World Wide
Web (WWW). Protokol ini adalah protokol ringan, tidak berstatus dan generik yang dapat
dipergunakan berbagai macam tipe dokumen.Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan
kesalahan yang dapat dikonfigur, autentikasi berbasis basis data dan lain-lain. Apache juga
didukung oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang memungkinkan
penanganan server menjadi mudah.Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka
dikembangkan oleh komunitas terbuka yang terdiri dari pengembang-pengembang dibawah
naungan Apache Software Foundation.World Wide Web Consortium (W3C) adalah suatu
konsorsium yang bekerja untuk mengembangkan standar-standar untuk World Wide Web.
Spesifikasi teknologi-teknologi utama yang dipakai sebagai basis utama web, seperti URL
(Uniform Resource Locator), HTTP (HyperText Transfer Protocol), dan HTML (HyperText
Markup Language) dikembangkan dan diatur oleh badan ini.World Wide Web (WWW, atau
singkatnya Web) adalah suatu ruang informasi di mana sumber-sumber daya yang berguna
diidentifikasi oleh pengenal global yang disebut Uniform Resource Identifier (URI). WWW
sering dianggap sama dengan Internet secara keseluruhan, walaupun sebenarnya ia hanyalah
bagian dari padanya.Hyperteks dilihat dengan sebuah program bernama browser web yang
mengambil informasi (disebut dokumen atau halaman web) dari server web dan
menampilkannya, biasanya di sebuah monitor. Kita lalu dapat mengikuti pranala di setiap
halaman untuk pindah ke dokumen lain atau bahkan mengirim informasi kembali kepada

server untuk berinteraksi dengannya. Ini disebut surfing atau berselancar dalam bahasa
Indonesia. Halaman web biasanya diatur dalam koleksi material yang berkaitan yang disebut
situs web.
Sejarah Protokol HTTP pertama kali dipergunakan dalam WWW pada tahun 1990. Pada
saat tersebut yang dipakai adalah protokol HTTP versi 0.9. Versi 0.9 ini adalah protokol transfer
dokumen secara mentah, maksudnya adalah data dokumen dikirim sesuai dengan isi dari
dokumen tersebut tanpa memandang tipe dari dokumen.
Kemudian pada tahun 1996 protokol HTTP diperbaiki menjadi HTTP versi 1.0.
Perubahan ini untuk mengakomodasi tipe-tipe dokumen yang hendak dikirim beserta enkoding
yang dipergunakan dalam pengiriman data dokumen.Sesuai dengan perkembangan infrastruktur
internet maka pada tahun 1999 dikeluarkan HTTP versi 1.1 untuk mengakomodasi proxy, cache
dan koneksi yang persisten.
Ada beberapa operasi HTTP yang ada salah satu contohnya adalah GET dan POST.
Operasi GET digunakan untuk meminta sumber dari server. Operasi POST digunakan untuk
mengirim informasi ke sumber yang ada di server. Server akan merespon dengan header HTTP
yang diikuti dengan bagian data. Pada kasus operasi pemberian GET, respon dari server akan
berisi sumber yang diminta klien. Jika server menerima operasi POST, server akan melewatkan
data yang ada pada operasi POST ke sumber yang dapat dieksekusi. Setelah server menerima
kembali hasil dari sumber tersebut, server akan memasukkan hasil tersebut ke HTTP respon yang
dikirim kembali ke klien.Spesifikasi protokol ini didefinisikan oleh Tim Bernersleedalam RFC
(Request For Comment -) 1945 dan digunakan di Internet sejak tahun 1990. HTTP/1.0, yang
didefinisikan di RFC 1945 melengkapinya dengan memperbolehkan pesan yang terkirim dalam
format MIME (Multipurpose Internet Mail Extensions), yang mengandung meta informasi
tentang data yang ditransfer dan pengubahnya. Sesuai dokumentasi IETF, HTTP/1.0 sendiri
tidaklah cukup untuk menangani proxy (analogikan proxy dengan pintu keluar masuk koneksi
dalam jaringan yang memiliki banyak komputer dengan koneksi internet tunggal) bertingkat,
caching (tempat penyimpanan sementara, biasanya program akan mencari ke sini terlebih
dahulu untuk informasi yang diminta), kebutuhan untuk koneksi persistem dan virtual host
(host yang secara nyata tidak ada, biasanya hanya merupakan semacam alias). Hal ini kemudian
disempurnakan oleh versi berikutnya dari HTTP, yakni HTTP/1.1 (RFC 2068), yang kita
gunakan sekarang.
2.3 Cara Kerja Web
Semakin mudahnya akses internet diberbagai daerah membuat pengguna tidak lagi
memikirkan bagaimana cara kerja web itu sendiri, melainkan lebih memanfaatkan penggunaan
software-software browser. Adapun unsur penting dalam proses kerja web yaitu:
1.

User
Pengguna/user adalah orang yang melakukan permintaan/request sebuah alamat

sebuah situs.
2.

Client server (browser)


Client server merupakan sebuah aplikasi yang berfungsi sebagai sebuah mesin
pencari(browser)dimana sebuah situs atau informasi berada.

3.

TCP/IP
IP adalah kode atau sebuah alamat yang dapat membantu agar sebuah permintaan akan
mendapatkan jawaban yang sesuai.

4.

Server
Server adalah pusat dari semuanya,di server lah tempat penyimpanan data dan disini data
diolah dan dikirim kembali sesuai permintaan atau request.

Adapun cara kerja web tersebut digambarkan dengan:

2.4 Content Distribution Network (CDN)


CDN merupakan kependekan dari Content Distribution Network atau juga ada yang
menyebut Content Delivery Network, yaitu sebuah teknologi terbaru sebagai bentuk mirroring
content website. Dengan menggunakan CDN maka content web seperti CSS, Image, Video,
Custom Scripts akan di mirror di server cadangan yang terletak di berbagai negara. Jadi
dengan menggunakan CDN artinya content (image, css, video, custom script) akan di copy ke
mirror server lain. Misalkan, Kita memiliki website yang web

hostingnya

di

Indonesia,

otomatis bila ada pengunjung dari Rusia yang mengunjungi website kita, mereka akan
kesulitan membuka website kita karena terbatas jarak dan speed international connection dari
kedua negara. Dan bahkan tak jarang berakhir dengan timeout. Dengan CDN, content web akan
di copy (mirroring) ke server lain yang tersebar di berbagai negara seperti Eropa, Amerika, Asia,
dan Australia.
Dengan

menggunakan

CDN

meskipun

server

berada

di

Indonesia,

bila

ada

pengunjung dari Eropa, maka bukan server Indonesia yang melakukan response, melainkan
server CDN yang berada di Eropa.

Begitu juga bila ada pengunjung yang berasal dari

Amerika, server CDN Amerika yang melakukan reponse ke pengunjung tersebut. Secara
otomatis server CDN akan merespon dengan server yang terdekat dengan visitor.

Hasilnya dengan penggunaan CDN ini, web akan cepat diakses dari negara manapun, dan
yang pasti quota bandwidth di server asal akan sangat minim pemakaiannya. Efek lainnya adalah
website/blog tidak akan membebani resources server shared hosting karena sangat ringan dan
tidak menyebabkan overload.
CDN ini cocok bagi digunakan untuk:
a) Website yang bisa di buka di negara manapun dengan loading time yang sangat cepat.
b) Website dengan traffic visitor tinggi dari berbagai negara.
c) Web dengan penggunaan resources minimum tanpa suspend dan limitasi provider hosting.
Berikut merupakan gambar alur dari system CDN:

Pada gambar di atas terlihat bahwa cara kerja CDN yaitu:


Content Distribution Network atau Content Delivery Network menampung file statis situs atau
website melalui ratusan server dan bukan yang berada dalam satu server hosting yang sama.
Menggunakan teknologi rute pendistribusian konten website ke pengunjung website melalui
node atau server di kota atau negara terdekat dengan pengunjung atau pengakses website.
Pengunjung akan mendapatkan akses ke website yang lebih cepat dan website mendapatkan
beban server lebih ringan sehingga akan berdampak kepada peringkat yang lebih baik di search
engine.
2.5

Web Services

1.

Pengertian Web Service


Web

service

adalah

suatu

sistem

perangkat

lunak

yang

didisain

untuk

mendukung interaksi mesin ke mesin pada suatu jaringan. Ia mempunyai suatu interface yang
diuraikan dalam suatu format machine-processible seperti WSDL. Sistem lain yang berinteraksi
dengan Web service dilakukan melalui interface/antar muka menggunakan pesan seperti pada
SOAP.

Pada umumnya pesan ini melalui HTTP dan XML yang merupakan salah satu standard
web. Perangkat Lunak aplikasi yang ditulis dalam berbagai bahasa pemrograman dan berjalan
pada berbagai platform dapat menggunakan Web Service untuk pertukaran data pada jaringan
komputer seperti Internet dalam cara yang serupa dengan komunikasi inter-process pada
komputer tunggal. Interoperabilitas ini (sebagai contoh, antara Java dan Python, atau Microsoft
Windows dan aplikasi Linux) adalah dalam kaitan dengan penggunaan dari open standard.
Web Service adalah aplikasi perangkat lunak yang tersedia pada Web yang melaksanakan
fungsi yang spesifik. Berikutnya, kita akan lihat di pertengahan dari definisi yakni ditemukan,
diuraikan, dan diakses berdasarkan pada XML dan protokol standard Web. Dibangun pada
XML, suatu standard yang didukung dan diterima oleh beribu-ribu vendor di seluruh dunia.
Web Service pertama fokus pada interoperabilitas. XML adalah sintaksis dari pesan, dan
Hypertext Transport Protocol (HTTP), bagaimana aplikasi mengirimkan pesan XML ke Web
Service dalam rangka berkomunikasi. Teknologi Web Service, seperti Universal Description,
Discovery, and Integration (UDDI) dan ebXML registries, memungkinkan aplikasi untuk
secara dinamis menemukan informasi tentang Web Service-bagian penemuan dari definisi
kita. Pesan sintaksis untuk suatu Web Service diuraikan di dalam WSDL, Web Service
Definition Language. Ketika kebanyakan teknolog berpikir tentang Web Service, mereka berpikir
tentang SOAP, bagian yang diakses dari definisi Web Service kita. SOAP, yang dikembangkan
sebagai Simple Object Access Protocol, adalah protokol pesan berbasis XML (atau API)
untuk berkomunikasi dengan Web Service. SOAP adalah dasar untuk Web Service, sebab
ia adalah protokol yang telah diakui semua orang.
Bagian akhir dari definisi kita menyebutkan bahwa Web Service tersedia pada intranets,
extranets, dan Internet. dimana Web Service tidak hanya menjadi publik, mereka dapat ada
pada suatu jaringan internal untuk aplikasi internal. Web Service bisa digunakan antar mitra
organisasi dalam solusi B2B yang kecil. Penting memahami bahwa ada manfaat bagi
penggunaan Web Service secara internal seperti halnya secara eksternal.
Beberapa karakteristik dari web service adalah:
a) Message-based
b) Standards-based
c) Programming language independent
d) Platform-neutral
Beberapa key standard didalam web service adalah: SOAP, WSDL and UDDI.
SOAP (Simple Object Access Protocol) adalah sebuah XML-based mark-up language untuk
pergantian pesan diantara aplikasi-aplikasi. SOAP berguna seperti sebuah amplop yang
digunakan untuk pertukaran data object didalam network. SOAP mendefinisikan empat aspek
didalam komunikasi: Message envelope, Encoding, RPC call convention, dan bagaimana
menyatukan sebuah message didalam protokol transport.

Sebuah

SOAP

message

terdiri

dari

SOAP

Envelop

dan

bisa

terdiri

dari

attachments atau tidak memiliki attachment. SOAP envelop tersusun dari SOAP header dan
SOAP body, sedangkan SOAP attachment membolehkan non-XML data untuk dimasukkan
kedalam SOAP message, di-encoded, dan diletakkan kedalam SOAP message dengan
menggunakan MIME-multipart.
WSDL (Web Services Description Language) adalah sebuah XML-based language untuk
mendeskripsikan XML. Ia menyediakan service yang mendeskripsikan service request dengan
menggunakan protokol-protokol yang berbeda dan juga encoding. Ia akan memfasilitasi
komunikasi antar aplikasi. WSDL akan mendeskripsikan apa yang akan dilakukan oleh web
service, bagaimana menemukannya dan bagaimana untuk mengoperasikannya.Spesifikasi WSDL
mendefinisikan tujuh tipe element:
a) Types element untuk mendefinisikan tipe data. Mereka akan mendefinisikan tipe data
(seperti string atau integer) dari element didalam sebuah message.
b) Message - abstract, pendefinisian tipe data yang akan dikomunikasikan.
c) Operation sebuah deskripsi abstract dari sebuah action yang didukung oleh service.
d) Port Type sebuah koleksi abstract dari operations yang didukung oleh lebih dari satu
endpoints.
e) Binding mendefinisikan penyatuan dari tipe port (koleksi dari operasioperasi) menjadi
sebuah protokol transport dan data format). Ini adalah sebuah protokol konkret dan sebuah
spesifikasi data format didalam tipe port tertentu.
f) Port mendefinisikan sebuah komunikasi endpoint sebagai kombinasi dari binding
dan alamat network. Bagi protokol HTTP, ini adalah sebuah bentuk dari URL sedangkan bagi
protokol SMTP, ini adalah sebuah form dari email address.
g) Service satu set port yang terkorelasi atau suatu endpoints
2.

Arsitektur Web Service

Gambar di atas memberi suatu pandangan layer menyangkut definisi webservis yang
dinyatakan sebagai layer/lapisan. Bersandar pada pondasi bagi XML untuk teknologi dari Web
Service, dan HTTP sebagai dasar protokol, banyak sekali Web Service melibatkan protokol baku

untuk mencapai kemampuan dari akses, deskripsi, dan penemuan/discovery. SOAP (Simple
Object Access Protocol) adalah standar untuk bertukar pesan-pesan berbasis XML melalui
jaringan komputer atau sebuah jalan untuk program yang berjalan pada suatu sistem operasi
(OS) untuk berkomunikasi dengan program pada OS yang sama maupun berbeda dengan
menggunakan HTTP dan XML sebagai mekanisme untuk pertukaran data.
Adapun standard uraian Service untuk Web Service adalah misalnya terdapat suatu
jaringan yang umum untuk berkomunikasi dan suatu satuan format dan interpretasi message
yang disetujui secara umum, maka apa persyaratan yang berikutnya untuk memudahkan
komunikasi antara penyedia service (provider) dan pemohon
harus

mempunyai

suatu

service

(requester)?

Mereka

pemahaman semantik yang umum tentang isi dari message

mengenai apa yang mereka maksud untuk memenuhi transaksi mereka pada jaringan tersebut.
Suatu pemohon yang potensial harus mengetahui service apa yang tersedia dari penyedia
service, format message apa yang diperlukan untuk membuat permohonan, biaya-biaya apa yang
dilibatkan, dan lain-lain. Seorang pedagang yang ingin menggunakan penyedia service untuk
menjual barang-barangnya harus mampu menguraikannya sedemikian sehingga penyedia service
dapat memahami uraian mengenai barang-barang tsb dan menyampaikannya ke para pembeli
yang potensial.
Standarisasi dari uraian service untuk mendukung Web Service dicapai melalui WSDL.
Bahasa ini menggambarkan interface yang diperlukan untuk interaksi antara pemohon dan
penyedia service dan juga menentukan penempatan/lokasi dari penyedia service tersebut.
Penyedia service menerbitkan suatu service dengan membuat dokumen uraian WSDL-nya
tersedia untuk pemohon yang potensial. Ini bisa dilakukan dalam berbagai cara,

tetapi

satu

cara yang standard adalah bagi penyedia service untuk mendaftarkan service dengan
suatu registry (pencatatan) dan bagi pemohon service untuk menemukan service dengan
pencarian registry tsb. Spesifikasi yang digunakan untuk pencatatan adalah spesfikasi UDDI.
Gambar di bawah menunjukkan teknologi ini dalam skenario yang umum. Langkah 1,
aplikasi klien menemukan informasi tentang Web Service A dalam suatu UDDI registry.
Langkah 2, aplikasi klien mendapatkan WSDL untuk Web Service A dari UDDI registry untuk
menentukan API milik Web Service A. Akhirnya, pada langkah 3 dan 4, aplikasi klien
berkomunikasi dengan Web Service melalui SOAP, menggunakan API yang ditemukan dalam
langkah 2.

a) Web Service menyediakan interoperabilitas antar berbagai aplikasi perangkat lunak yang
running pada platform yang berbeda.
b) Web Service menggunakan standard dan protokol yang open. Jika memungkinkan protokol
dan format data adalah text-based, membuatnya mudah bagi pengembang untuk memahami.
c) Dengan pemanfaatan HTTP, Web Service dapat bekerja melalui banyak pengukuran
keamanan firewall yang umum tanpa menuntut perubahan bagi aturan firewall filtering.
d) Web Service mengijinkan perangkat lunak dan service dari perusahaan dan lokasi yang
berbeda untuk dikombinasikan dengan mudah untuk menyediakan suatu service yang
terintegrasi.
e) Web Service mengijinkan penggunaan kembali service dan komponen di dalam suatu
infrastruktur
f) Web Service dapat secara bebas digabungkan (loosely coupled) dengan demikian
memudahkan suatu pendekatan terdistribusi ke pengintegrasian aplikasi.
3.

Perbedaan antara Website dengan Web Service


Dalam pengertian yang sederhana, XML Web Services dapat didefinisikan sebagai

aplikasi yang diakses oleh aplikasi yang lain. Mungkin orang berpendapat itu semacam web
site, tetapi itu bukan demikian. Ada perbedaan - perbedaan yang membedakan dengan web
site. Perbedaan tersebut dapat dilihat di bawah ini :
WEB SITE
a) Memiliki web interface
b) Dibuat untuk ber interaksi langsung dengan user
c) Dibuat untuk bekerja pada web browser.
WEB SERVICES
a) Tidak memiliki interface yang bagus
b) Dibuat untuk ber interaksi langsung dengan applikasi yang lain baik beda OS / Konsep
sekalipun.
c) Dibuat untuk bekerja pada semua tipe client applikasi / perangkat device
4.

Waktu Penggunaan Web Service

Web Services itu digunakan saat kita akan mentransformasi sebuat bisnis logik / sebuah
class dan object yang terpisah dalam 1 ruang lingkup yang menjadi satu, sehingga tingkat
keamanan dan security dapat di tangani dengan baik. Selain itu Web Service juga lebih mudah
dalam process deploymentnya, karena tidak memerlukan registrasi khusus ke dalam sistem
operasi. Web Service cukup diupload ke Web Server dan siap diakses oleh pihak-pihak yang
telah diberikan otorisasi. Web Service berjalan di port 80 yang merupakan protokol standar
HTTP, dengan demikian mengurangi resiko terblokir oleh firewall. Kendala arsitektur
COM/DCOM adalah memerlukan konfigurasi khusus di sisi firewall, dan ini tidak perlu
dilakukan untuk mengakses Web Service.
Beberapa vendor luar negeri mulai berkolaborasi satu sama lain dengan konsep web
services, diantaranya : IBM, Microsoft, SUN, ORACLE Diantaranya contoh web services yang
sudah jadi dan dipakai adalah web services keluaran Microsoft (Microsoft Passport) web
services untuk username dan password yang sudah dipasang di website Microsoft dan
HOTMAIL.
5.

Kelemahan dan Keuntungan penggunaan Web Service

a) Kelebihan Web Service adalah :


1. Format penggunaan terbuka untuk semua platform.
2. Mudah di mengerti dan mudah men-debug.
3. Dukungan interface yang stabil.
4.

Menggunakan standard-standard membuka service sekali dan mempunyai pemakai

banyak.
5. Mudah untuk menengahi pesan-pesan proses dan menambahkan nilai.
6. Routing and pengiriman.
7. Security.
8. Management and monitoring.
9. Schema and service design.
10. Akselerasi.
11. Mudah untuk mengembangkan dengan semantic transport tambahan.
12. Terbuka, standard-standard berbasis teks.
13. Pencapaian modular.
14. Tidak mahal untuk diimplementasikan (relatif).
15. Mengurangi biaya integrasi aplikasi enterprise.
16. Implementasi yang incremental.
b) Sedangkan Kekurangan Web Service adalah:
1. Karakteristik standard Web Service saat ini masih dalam tahap perkembangan awal
dibandingkan open standard komputer terdistribusi yang lebih matang seperti CORBA. Ini

nampaknya akan merupakan suatu kerugian yang temporer ketika kebanyakan vendor sudah
merasa terikat dengan standard OASIS untuk menerapkan Mutu dari aspek service dari produk
mereka.
2. Web Service dapat saja memiliki performance/kinerja yang lemah dibandingkan dengan
pendekatan komputasi terdistribusi lain seperti RMI, CORBA, atau DCOM. Ini merupakan
suatu trade-off yang umum ketika memilih format yang text-based. XML dengan tegas tidak
menghitung antar tujuan disain-nya baik singkatan dari penyandian maupun efisiensi dari
uraian. Ini bisa berubah dengan standard XML Infoset, yang menguraikan bahasa yang
XML-based dalam kaitan dengan hal-hal yang abstrak (unsur- unsur, atribut, logika bersarang).
Penyajian angle-bracket (< >) secara tradisional kini dilihat sebagai suatu serialisasi ASCII (atau
Unicode) dari XML, bukan XML itu sendiri. Pada model ini, serialisasi biner adalah suatu
alternatif yang sama yang sah. Penyajian biner seperti SOAP MTOM menjanjikan untuk
meningkatkan efisiensi wire dari XML messaging.
6.

Contoh Penerapan Webservice Pada Perusahaan atau Instansi.


Fungsi dari Webservice sangat lah berguna dan dapat diimplementasikan pada perusahaan

atau instansi berskala besar seperti facebook yang menyediakan layanan info ataupun berita yang
berasal dari website lain tanpa harus tau struktur data pada database website yang akan dimintai
informasinya.
7.

Aplikasi Pada Web Service


Layanan web sekarang salah satu paradigma dominan untuk pemrograman terdistribusi

sistem. Pada bagian ini, kita membahas beberapa bidang utama di mana layanan web telah
digunakan secara luas: dalam mendukung arsitektur berorientasi layanan, Grid dan cloud
computing.
a) Service-Oriented Architecture (SOA)
Arsitektur berorientasi layanan (SOA) adalah seperangkat prinsip-prinsip desain dimana
sistem terdistribusi yang dikembangkan menggunakan set layanan longgar ditambah yang dapat
ditemukan secara dinamis dan kemudian berkomunikasi satu sama lain atau dikoordinasikan
melalui koreografi untuk memberikan layanan yang ditingkatkan.
Gaya arsitektur dapat digunakan dalam bisnis atau organisasi untuk menawarkan arsitektur
perangkat lunak yang fleksibel dan untuk mencapai interoperabilitas antara berbagai layanan.
Penggunaan utamanya, namun di internet yang lebih luas, menawarkan pemandangan umum dari
layanan membuat mereka diakses secara global dan setuju untuk komposisi berikutnya.
Arsitektur berorientasi layanan juga memungkinkan dan mendorong pendekatan Mashup
untuk pengembangan perangkat lunak. Mashup adalah layanan baru yang diciptakan oleh
pengembang pihak ketiga dengan menggabungkan dua atau lebih layanan yang tersedia di
lingkungan didistribusikan.

Budaya Mashup bergantung pada tersedianya layanan yang berguna dengan interface yang
terdefinisi dengan baik ditambah dengan komunitas inovasi terbuka di mana individu atau
kelompok-kelompok terlibat dalam pengembangan layanan gabungan eksperimental dan
membuat mereka tersedia bagi orang lain untuk pengembangan lebih lanjut.
b) The Grid
'Grid' nama yang digunakan untuk merujuk kepada middleware yang dirancang
untuk memungkinkan berbagi sumber daya seperti file, komputer, software, data dan sensor pada
skala yang sangat besar. Sumber daya biasanya dibagi oleh kelompok-kelompok pengguna
dalam organisasi yang berbeda yang berkolaborasi pada solusi dari masalah yang membutuhkan
sejumlah besar komputer untuk menyelesaikannya, baik oleh berbagi data atau berbagi daya
komputasi. Sumber daya ini perlu didukung oleh perangkat keras komputer heterogen, sistem
operasi, bahasa pemrograman dan aplikasi. Manajemen diperlukan untuk mengkoordinasikan
penggunaan sumber daya untuk memastikan bahwa klien mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan bahwa layanan mampu untuk memasok itu. Dalam beberapa kasus, teknik
keamanan canggih yang diperlukan untuk memastikan bahwa penggunaan yang benar terbuat
dari sumber daya dalam jenis lingkungan. The World-Wide Telescope khas dari berbagai
aplikasi data-intensif Grid, dimana:
1. Data dikumpulkan melalui instrumen ilmiah;
2. Data disimpan dalam arsip di situs terpisah yang lokasi bisa di tempat yang berbeda di
seluruh dunia;
3. Data yang dikelola oleh tim ilmuwan milik organisasi terpisah;
4. Kuantitas besar dan meningkat (terabyte atau petabyte) dari data mentah yang dihasilkan
dari instrumen;
5. Program komputer yang digunakan untuk menganalisis dan membuat ringkasan dari
data mentah, misalnya, untuk mengklasifikasikan, kalibrasi dan katalog data mentah yang
mewakili benda-benda langit.
Internet membuat semua arsip data yang berpotensi tersedia bagi para ilmuwan di seluruh
dunia, memungkinkan mereka untuk mendapatkan data dari instrumen yang berbeda berkumpul
pada waktu yang berbeda dan di lokasi yang berbeda. Namun, seorang ilmuwan tertentu
menggunakan data ini untuk penelitian mereka sendiri akan tertarik hanya dalam subset dari
objek dalam arsip.
Jumlah besar data dalam arsip membuatnya tidak layak untuk mentransfer ke lokasi
pengguna sebelum memprosesnya untuk mengekstrak obyek yang menarik, karena pertimbangan
seperti waktu transmisi dan ruang disk lokal diperlukan. Oleh karena itu, tidaklah tepat untuk
menggunakan akses FTP atau web dalam konteks ini. Pengolahan data mentah harus
dilakukan di lokasi di mana nantinya dikumpulkan dan disimpan dalam database. Kemudian
ketika ilmuwan membuat pertanyaan tentang benda-benda tertentu, informasi dalam setiap

database harus dianalisis dan jika perlu, visualisasi diproduksi sebelum kembali hasil ke
permintaan jauh.
Kenyataan bahwa data yang diproses di berbagai situs menyediakan paralelisme
inbuilt yang secara efektif membagi tugas besar yang dilakukan. Dari karakteristik di atas,
persyaratan berikut diturunkan:
R1

Remote akses ke sumber daya - yaitu, untuk informasi yang diperlukan


dalam arsip.

R2

Pengolahan data di situs di mana ia disimpan dan dikelola, baik ketika


berkumpul atau sebagai respons terhadap permintaan. Sebuah query khas
mungkin menghasilkan visualisasi berdasarkan data yang dikumpulkan
untuk satu wilayah langit yang direkam oleh instrumen yang berbeda
pada waktu yang berbeda. Ini akan melibatkan memilih

R3

Manajer sumber daya dari arsip data harus mampu membuat contoh
layanan dinamis untuk menangani bagian tertentu dari data yang diperlukan,
seperti dalam model objek terdistribusi, di mana pelayan diciptakan setiap
kali mereka dibutuhkan untuk menangani sumber daya yang berbeda
dikelola oleh layanan.

R4

Metadata untuk menggambarkan.

R5

Karakteristik data dalam arsip - misalnya, untuk astronomi, bidang


langit, tanggal dan waktu dikumpulkan dan instrumen yang digunakan;
Karakteristik layanan pengelolaan data - misalnya, biaya, lokasi
geografis, penerbit atau beban atau ruang yang tersedia.

R6

c)

Cloud Computing

1. Pengertian Cloud Computing


Menurut Wikipedia, cloud computing adalah gabungan pemanfaatan teknologi computer
('komputasi') dan pengembangan berbasis Internet ('awan'). Awan (cloud) adalah metefora dari
internet,

sebagaimana

awan

yang

sering digambarkan di diagram jaringan komputer.

Sebagaimana awan dalam diagram jaringan komputer tersebut, awan (cloud) dalam Cloud
Computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya. Ia
adalah suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai
suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet ("di dalam
awan") tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali
terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.
Menurut sebuah makalah tahun 2008 yang dipublikasi IEEE Internet Computing "Cloud
Computing adalah suatu paradigma di mana informasi secara permanen tersimpan di server di
internet dan tersimpan secara sementara di komputer pengguna (client) termasuk di dalamnya
adalah desktop, komputer tablet dan notebook.

"Internet bisa dianggap awan besar. Awan berisi komputer yang semuanya saling
tersambung. Dari situlah berasal istilah 'cloud'. Jadi semuanya disambungkan ke 'cloud', atau
awan itu. (Stevan Greve, pakar teknologi informasi).
Gartner mendefinisikannya sebagai sebuah cara komputasi ketika layanan berbasis TI
yang mudah dikembangkan dan lentur disediakan sebagai sebuah layanan untuk pelanggan
menggunakan teknologi Internet.
Forester mendefinisikannya sebagai standar kemampuan TI, seperti perangkat lunak,
platform aplikasi, atau infrastruktur, yang disediakan menggunakan teknologi Internet dengan
cara swalayan dan bayar-per- pemakaian.
Jadi, Cloud computing secara sederhana adalah layanan teknologi informasi yang bisa
dimanfaatkan atau diakses oleh pelanggannya melalui jaringan internet. Cloud Computing
dapat kita bayangkan seperti sebuah jaringan listrik. Apabila kita membutuhkan listrik, apakah
kita harus punya pembangkit listrik sendiri? Tentu tidak. Kita tinggal menghubungi penyedia
layanan (dalam hal ini, PLN), menyambungkan rumah kita dengan jaringan listrik, dan kita
tinggal menikmati

layanan

tersebut.

Pembayaran

kita

lakukan

bulanan

sesuai

pemakaian.
2. Karakteristik Cloud Computing
Dengan semakin maraknya pembicaraan seputar cloud computing, semakin banyak
perusahaan yang mengumumkan bahwa mereka menyediakan layanan cloud computing. Akan
sangat membingungkan bagi kita para pengguna untuk memastikan bahwa layanan yang akan
kita dapatkan adalah cloud computing atau bukan. Untuk mudahnya, dari semua definisi yang
ada, dapat diintisarikan bahwa cloud computing ideal adalah layanan yang memiliki 5
karakteristik berikut ini:
1) On-Demand Self-Services (swalayan)
Sebuah layanan cloud computing harus dapat dimanfaatkan oleh pengguna melalui mekanisme
swalayan dan langsung tersedia pada saat dibutuhkan. Campur tangan penyedia layanan adalah
sangat minim. Jadi, apabila kita saat ini membutuhkan layanan aplikasi CRM (Customer
Relationship Management), maka kita harus dapat mendaftar secara swalayan dan layanan
tersebut langsung tersedia saat itu juga.
2) Broad Network Access (akses pita lebar)
Sebuah layanan cloud computing harus dapat diakses dari mana saja, kapan saja, dengan alat apa
pun, asalkan kita terhubung ke jaringan layanan. Dalam contoh layanan aplikasi CRM di atas,
selama kita terhubung ke jaringan Internet, saya harus dapat mengakses layanan tersebut, baik itu
melalui laptop, desktop, warnet, handphone, tablet, dan perangkat lain.
3) Resource Pooling (sumber daya terkelompok)

Sebuah layanan cloud computing harus tersedia secara terpusat dan dapat membagi sumber daya
secara efisien. Karena cloud computing digunakan bersama-sama oleh berbagai pelanggan,
penyedia layanan harus dapat membagi beban secara efisien ,sehingga sistem dapat
dimanfaatkan secara maksimal.
4) Rapid Elasticity (elastis)
Sebuah layanan cloud computing harus dapat menaikkan (atau menurunkan) kapasitas sesuai
kebutuhan. Misalnya, apabila pegawai di kantor bertambah, maka kita harus dapat menambah
user untuk aplikasi CRM tersebut dengan mudah. Begitu juga jika pegawai berkurang. Atau,
apabila kita menempatkan sebuah website berita dalam jaringan cloud computing, maka apabila
terjadi peningkatkan traffic karena ada berita penting, maka kapasitas harus dapat dinaikkan
dengan cepat.
5) Measured Service (layanan yang terukur)
Sebuah layanan cloud computing harus disediakan secara terukur, karena nantinya akan
digunakan dalam proses pembayaran. Harap diingat bahwa layanan

cloud

computing

dibayar sesuai penggunaan, sehingga harus terukur dengan baik.


3. Deployment Infrastruktur Cloud Computing
Terdapat 4 model deployment Infrastruktur Cloud Computing:
a) Private Cloud
Infrastukrur layanan cloud dioperasikan hanya untuk sebuah organisasi/perusahaan tertentu.
Pelanggannya biasanya organisasi dengan skala besar. Infrastruktur bisa dikelola sendiri atau
oleh pihak ketiga. Lokasi bisa on-site atau off-site.
b) Community Cloud
Dalam model ini, sebuah infrastruktur cloud digunakan bersama-sama oleh beberapa organisasi
yang memiliki kesamaan kepentingan, misalnya dari segi misinya atau tingkat keamanan yang
dibutuhkan, dan lainnya. Jadi community cloud ini adalah pengembangan terbatas dari private
cloud. Dan sama juga dengan private cloud, infrastruktur cloud yang ada bisa dimanage oleh
salah satu organisasi atau oleh pihak ke-tiga.
c) Public Cloud
Jenis layanan

cloud yang disediakan untuk umum atau group perusahaan. Layanan

disediakan oleh perusahaan penjual layanan cloud.


d) Hybrid Cloud

Merupakan komposisi dari dua atau lebih infrastruktur cloud (private, community, public).
Meskipun secara entitas mereka tetap berdiri sendiri tapi dihubungkan oleh suatu
teknologi/mekanisme yang memungkinkan portabilitas data dan aplikasi antar cloud itu.
Secara garis besar, berikut merupakan cara kerja penyimpanan data dan replikasi data pada
pemanfaatan teknologi cloud computing dalam disaster recovery palnning.

Sedangkan berikut ini adalah gambaran dari framework model bisnis dan value chain dari
pemanfaatan teknologi cloud.

Gambar Framework diatas

merupakan

bagaimana

korelasi

antara

beberapa entitas yang

menggunakan teknologi Cloud Computing. Dalam bidang e-business, terdapat komponen


penting yang mendukung terselenggaranya proses bisnis suatu perusahaan

menggunakan

teknologi cloud computing yaitu people, process, dan technology.


Melalui penggabungan teknologi cloud computing sebagai solusi disaster recovery planning di
bidang e-business, maka didapatkan keuntungan keuntungan yang nantinya dirasakan oleh
beberapa pihak. Manfaat yang ada digambarkan sebagai berikut :

Dari gambar diatas mengenai gambaran manfaat utama implementasi Cloud Computing sebagai
disaster recovery planning di bidang e-Business, maka dapat diformulasikan sebagai berikut:

1) Reduced Costs
Penggunaan infrastruktur cloud yang diselenggarakan oleh perusahaan, tidak diperlukan
pembangunan baru terhadap perangkat dan teknologi. Perusahaan cukup mempercayakan kepada
perusahaan pihak ketiga (third party vendor) yang memang benar-benar dipercaya sebagai
tempat penyimpanan basis data keseluruhan pada perusahaan. Hal ini akan mengurangi
biaya

yang dianggarkan oleh perusahaan dalam pembangunan infrastruktur IT. Sesuai dengan

layanan cloud computing pay as you use, maka layanan ini hanya akan dianggarkan oleh
perusahaan

jika

hanya

perusahaan

benar-benar

akan

mengimplementasikan

dan

mengotomatisasikan proses-proses bisnis internal perusahaan bersangkutan menggunakan


teknologi cloud computing ini.
2) Scalability
Dari sisi skalabilitas, maka teknologi ini mudah untuk meningkatkan kapasitas, sebagai
kebutuhan

komputasi

yang

setiap

waktu

terus

berubah,

tanpa membeli peralatan

tambahan. Jangkauan akses dari teknologi cloud computing ini juga tidak terbatas. Bahkan
bagian personal mampu mengakses data dimanapun dan kapanpun berada asalkan terkoneksi
internet.
3) Competitive Differentiation
Bagi

perusahaan,

layanan

cloud

computing

ini

sebagai

bukti

bahwa

perusahaan

mengimplementasikan proses bisnis menggunakan teknologi informasi (ICT). Hal

ini

berdampak pada brand image perusahaan, efektifitas dan efisiensi dalam proses bisnis
internal, adanya value creation yang diberikan pelanggan menjadi lebih mudah dan berdampak
positif, serta memungkinkan terjadinya disintermediation sehingga pelanggan akan merasakan
dampak langsung terhadap implementasi teknologi cloud computing.
4) Accessibilty
Sama seperti poin Skalabilitas bahwa teknologi ini memungkinkan akses jamak oleh seluruh
staff, karyawan, maupun bagian top management perusahaan dalam melakukan akses data
internal perusahaan. Tingkat jangkauan akses dimana saja dan kapan saja menggunakan
koneksi internet.
5) Document Recovery
Salah satu keunggulan tersendiri implementasi teknologi cloud computing adalah adanya
document recovery apabila terjadi suatu bencana alam yang menyebabkan perangkat-perangkat
pada

perusahaan

rusak.

Tentunya kekuatan infrastruktur penyedia layanan serta adanya

kehandalan dan backup data secara berkala menjadikan keunggulan tersendiri dalam proses

Disaster Recovery Planning maupun Business Continuity Plan. Selain itu adanya tingkat
keamanan perlindungan data dan privacy terhadap data internal perusahaan merupakan bahasan
tersendiri terlepas dari lingkup pemanfaatan teknologi cloud computing sebagai penunjang ebusiness dalam kaitannya dengan disaster recovery planning.
Dengan menggunakan pemanfaatan teknologi cloud computing, perusahaan pelaku bisnis
baik yang melakukannya secara offline maupun online dapat sedikit bernafas lega. Karena,
dengan teknologi tersebut dapat dengan mudah untuk melakukan replikasi data perusahaan
yang penting akibat terjadinya suatu bencana yang diakibatkan oleh banyak hal karena
secara

rasional Disaster Recovery Planning merupakan salah satu metode perencanaan

preventif untuk pengelolaan secara rasional dan cost effctive terhadap bencana yang telah
dan akan

terjadi.

computing mempunyai

Dalam

dunia

peranan

besar

bisnis

pemanfaatan

dalam reducing

cost bagi

teknologi

cloud

perusahaan pelaku

bisnis. Kedepannya cakupan dari bahasan teknologi cloud computing ini mencakup
keseluruhan aspek yang ada pada suatu perusahaan entrprise skala besar maupun SME (Small
Medium Enterprise).
4. Keamanan Informasi (Information Security)
SysAdmin, Audit, Network, Security (SANS) mendefinisikan keamanan informasi sebagai
proses dan metodologi yang dimaksudkan untuk melindungi informasi sensitif atau data dari
yang tidak memiliki akses untuk menyebarluaskan, untuk memodifikasi, atau untuk
menggunakan. Bentuk data atau informasi yang dilindungi berupa elektronik, formulir yang
dicetak, atau lainnya.
Menurut Wikipedia, keamanan informasi berarti melindungi informasi dan sistem informasi
dari pengguna yang tidak memiliki akses untuk menggunakan, untuk menyebarluaskan, untuk
memodifikasi, untuk meneliti, untuk pemeriksaan, untuk merekaman atau melakukan
penghancuran.
Berikut Lima aspek keamanan informasi :
a) Privacy /Confidentiality
Inti utama aspek privacy atau confidentiality adalah usaha untuk menjaga informasi dari orang
yang tidak berhak mengakses. Privacy lebih kearah data- data yang sifatnya privat sedangkan
confidentiality biasanya berhubungan dengan data yang diberikan ke pihak lain untuk keperluan
tertentu (misalnya sebagai bagian dari pendaftaran sebuah servis) dan hanya diperbolehkan
untuk keperluan tertentu tersebut. Contoh hal yang berhubungan dengan privacy adalah e-mail
seorang pemakai (user) tidak boleh dibaca oleh administrator. Contoh confidential information
adalah data-data yang sifatnya pribadi (seperti nama, tempat tanggal lahir, social security

number, agama, status perkawinan, penyakit yang pernah diderita, nomor kartu kredit, dan
sebagainya) merupakan data-data yang ingin diproteksi penggunaan dan penyebarannya.
b) Integrity
Aspek ini menekankan bahwa informasi tidak boleh diubah tanpa seijin pemilik informasi.
Adanya virus, trojan horse, atau pemakai lain yang mengubah informasi tanpa ijin merupakan
contoh masalah yang harus dihadapi. Sebuah e-mail dapat saja ditangkap (intercept) di
tengah jalan, diubah isinya (altered, tampered, modified), kemudian diteruskan ke alamat yang
dituju. Dengan kata lain, integritas dari informasi sudah tidak terjaga.
c) Availability
Aspek availability atau ketersediaan berhubungan dengan ketersediaan informasi ketika
dibutuhkan.
d) Authentication
Aspek ini berhubungan dengan metoda untuk menyatakan bahwa informasi betul-betul asli,
orang yang mengakses atau memberikan informasi adalah betul-betul orang yang dimaksud, atau
server yang kita hubungi adalah betul- betul server yang asli.
e) Accountability
Aksi-aksi user yang berhubungan dengan keamanan selalu dicatat.
f) Non-repudiation
Aspek ini menjaga agar seseorang tidak dapat menyangkal telah melakukan sebuah transaksi.
Sebagai contoh, seseorang yang mengirimkan email untuk memesan barang tidak dapat
menyangkal bahwa dia telah mengirimkan email tersebut.

5. Penyedia Layanan Cloud Computing


Sebagai

konsumen

individual,

kita

sebenarnya

sudah

akrab

dengan layanan

cloud computing melalui Yahoo Mail, Hotmail, Google Search, Bing, atau MSN Messenger.
Contoh lain yang cukup populer adalah Google Docs ataupun Microsoft Office Web
Applications yang merupakan aplikasi pengolah dokumen berbasis internet. Aplikasi-aplikasi
cloud yang biasa digunakan:
a) Microsoft Itune: merupakan aplikasi cloud sederhana untuk PC management yang berguna
selain update software/services, kemampuan update security juga memberikan kepada
penggunanya untuk men-tune performance dari windows 7 yang digunakan.
b) McAfee Security Scan Plus: aplikasi cloud untuk men-scaning virus di komputer pengguna.
c) Microsoft Office 365: aplikasi online untuk MS Office.
Di dunia bisnis, kita mungkin familiar dengan SalesForce.com atau Microsoft CRM yang
merupakan layanan aplikasi CRM. Di sini, perusahaan tidak perlu setup hardware dan software
CRM di server sendiri. Cukup berlangganan SalesForce.com maupun Microsoft CRM, kita bisa
menggunakan aplikasi CRM kapan dan dari mana saja melalui internet. Kita tidak perlu
melakukan investasi server maupun aplikasi. Kita juga akan selalu mendapat aplikasi terbaru jika
terjadi upgrade. Intinya, kita benar-benar hanya tinggal menggunakan aplikasi tersebut.
Pembayaran biasanya dilakukan bulanan, dan sesuai jumlah pemakai aplikasi tersebut. Dengan
kata lain, pay as you go, pay per use, per seat.

Gambar : Tampilan salesforce.com

Kelebihan dan Kekurangan Teknologi Cloud Computing


Berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari berbagai sumber di internet, bahwa
teknologi Cloud Computing mempunyai banyak kelebihan di bidang bisnis, diantaranya:
1) Fleksibilitas
Hampir sama seperti contoh di atas, data yg kita perlukan tidak harus kita simpan di dalam
harddisk atau storage computer kita. Dimanapun kita berada, asalkan terkoneksi internet, kita
bisa mengakses data kita karena berada pada server cloud.
2) Kemudahan Akses
Ini merupakan kelebihan yang paling menonjol dari cloud computing, yaitu kemudahan akses.
Jadi kita tidak perlu berada pada suatu computer yg sama untuk melakukan suatu pekerjaan,
karena semua aplikasi dan data kita berada pada server cloud.
3) Tanpa Investasi Awal
Dengan cloud computing, kita dapat menggunakan sebuah layanan tanpa investasi yang
signifikan di awal. Ini sangat penting bagi bisnis, terutama bisnis pemula (startup). Mungkin di
awal bisnis, kita hanya perlu layanan CRM untuk
2 pengguna. Kemudian meningkat menjadi 10 pengguna. Tanpa model cloud computing, maka
sejak awal kita sudah harus membeli hardware yang cukup untuk sekian tahun ke depan.
Dengan cloud computing, kita cukup membayar sesuai yang kita butuhkan.
4) Mengubah CAPEX menjadi OPEX

Sama seperti kelebihan yang pertama, kelebihan yang kedua masih seputar keuangan. Tanpa
cloud computing, investasi hardware dan software harus dilakukan di awal, sehingga kita
harus melakukan pengeluaran modal (Capital Expenditure, atau CAPEX). Sedangkan dengan
cloud computing, kita dapat melakukan pengeluaran operasional (Operational Expenditure,
atau OPEX). Jadi, sama persis dengan biaya utilitas lainnya seperti listrik atau telepon ketika
kita

cukup

membayar

bulanan

sesuai

pemakaian.

Hal

ini

akan

sangat membantu

perusahaan secara keuangan.


5) Lentur dan Mudah Dikembangkan
Dengan memanfaatkan Cloud Computing, bisnis kita dapat memanfaatkan TI sesuai kebutuhan.
Perhatikan Gambar di bawah untuk melihat beberapa skenario kebutuhan bisnis.
Penggunaan TI secara bisnis biasanya tidak datar-datar saja. Dalam skenario Predictable
Bursting, ada periode di mana penggunaan TI meningkat tajam. Contoh mudah adalah aplikasi
Human Resource (HR) yang pada akhir bulan selalu meningkat penggunaannya karena
mengelola gaji karyawan.
Untuk skenario Growing Fast, bisnis meningkat dengan pesat sehingga kapasitas TI
juga harus mengikuti.
Contoh skenario Unpredictable Bursting adalah ketika sebuah website berita mendapat
pengunjung yang melonjak karena ada berita menarik.
Skenario On and Off adalah penggunaan TI yang tidak berkelanjutan. Misalnya, sebuah
layanan pelaporan pajak, yang hanya digunakan di waktu- waktu tertentu setiap tahun.

Tanpa layanan cloud computing, ke empat skenario ini akan membutuhkan perencanaan TI

yang sangat tidak efisien, karena investasi TI harus dilakukan sesuai kapasitas tertinggi,
walaupun mungkin hanya terjadi di saat-saat tertentu. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadi
kegagalan layanan pada saat peak time tersebut.
Dengan cloud computing, karena sifatnya yang lentur dan mudah dikembangkan
(elastic and scalable), maka kapasitas dapat ditingkatkan pada saat dibutuhkan, dengan biaya
penggunaan sesuai pemakaian.
6) Fokus pada Bisnis, bukan TI
Dengan menggunakan Cloud Computing, kita dapat fokus pada bisnis utama perusahaan, dan
bukan berkecimpung di dalam pengelolaan TI. Hal ini dapat dilakukan karena pengelolaan TI
dilakukan oleh penyedia layanan, dan bukan oleh kita sendiri. Misalnya, melakukan patching,
security, update, upgrade hardware, ufgrade software, dan maintenance.
7) Ramah Lingkungan
Pada umumnya, komputer di rumah meniupkan udara panas. Udara panas itu berasal dari energi.
Energi dibutuhkan supaya komputer bisa nyala. Tapi kebanyakan energi itu menjadi udara
panas.

Dengan

'cloud

computing', sebuah komputer pusat, maka di rumah atau kantor

dibutuhkan lebih sedikit listrik, jadi sangat menghemat. Disamping mempunyai banyak
kelebihan, cloud computing juga mempunyai kekurangan, diantaranya:
a)

Sistem ini memerlukan koneksi internet yang konstan, bila Anda tidak memiliki

koneksi internet tentu saja itu merupakan hal yang mustahil bagi Anda yang ingin menggunkan
sistem tersebut.
b) Sistem cloud computing juga tidak dapat bekerja dengan koneksi internet yang
lambat. Sebuah koneksi internet yana lambat seperti layanan dial-up, dapat
computing

menjadi

kurang

membuat

cloud

bagus dan hampir mustahil untuk dilakukan. Aplikasi webbase

memerlukan banyak bandwith untuk menjalankannya. Bila Anda memiliki bandwith yang kecil
akan sangat lama sekali bagi Anda untuk mengganti sebuah halaman situs kehalaman yang
lainnya.
c) Dapat melambat. Bahkan walaupun Anda telah menggunakan koneksi internet yang cepat
sekalipun applikasi berbasis web kadang bisa menjadi lambat untuk di akses, sama saja seperti
applikasi lain yang Anda gunakan pada komputer Anda. karena proses pengiriman informasi
sebuah program dari interface ke pusat apalagi dilakukannya di cloud bisa saja mendapatkan
beberapa gangguan.
d) Privacy, data yang kita masukkan ke provider mungkin bisa terbaca oleh perusahaan lain
tanpa sepengetahuan kita.
e) Data Ownership, adanya kemungkinan hilangnya kepimilikan data yang kita masukkan ke
provider.

2.7

Web Proxy
Proxy adalah perantara atau kurir antara IP satu ke IP yang lain. Pengertian mudah IP

(Internet Protocol) adalah code atau alamat sedang Proxy bisa kita ibaratkan Pak Pos atau kurir.
Bila tidak menggunakan proxy bermakna kita membuka atau mengkases suatu
website dengan melakukan query atau permintaan atau mengambil data secara langsung
data yang berasal dari tempat penyimpan data website tersebut.
Apabila kita browsing atau mengakses suatu website (dengan IP Tertentu) menggunakan
proxy maka kita cukup mengambil data website tersebut dari pihak Proxy tersebut yang
selanjutnya proxylah yang berperan mengambilkan data dari server suatu situs dan kemudian
mengantarkan ke IP kita atau sampai di Komputer kita.
Adapun fungsi dari proxy, yaitu:
1. Conecting sharing
Fungsi Proxy disini adalah penghubung atau perantara pengambilan data dari suatu IP dan
dihantarkan ke IP lain ataupun ke IP komputer kita.
2. Filtering
Beberapa proxy dilengkapi juga dengan firewall yang mampu memblokir atau menutup
alamatnya suatu IP yang tidak diinginkan, sehingga beberapa website tidak bisa diakses dengan
menggunakan proxy tersebut.
3. Caching
Artinya menyimpan proxy juga dilengkapi media penyimpanan data suatu website dari query
atau permintaan akses pengguna, jadi misalkan permintaan mengkases suatu website bisa
lebih cepat apabila sudah terdapat permintaan akses ke suatu website pada pengguna proxy
sebelumnya.
Ada 2 macam proxy yang populer digunakan yaitu :
1. Proxy Tranparent
Lebih mengutamakan fungsi sebagai kurir atau perantara pengambilan data. Biasanya proxy
Tranparents ini bisa kita gunakan untuk mempercepat akses ke suatu website. Akan tetapi kalau
kita menggunakan proxy Transparen ini IP kita tetap bisa terdeteksi atau terbaca pada server IP
yang kita akses datanya dengan metode pelacakan IP yang lebih rumit.
2. Proxy Animouse
Dengan Proxy Animouse selain sebagai perantara, proxy ini juga akan memblokir data IP kita
sehingga IP sebenarnya kita tidak bisa dibaca oleh server website yang kita ambil atau kita
akses datanya, dan yang terbaca pada server website adalah IP Proxy tersebut. Tapi biasanya
kecepatan akses lebih lambat dari pada Proxy Transparent.
Beberapa Keuntungan dari Penggunaan memakai Proxy antara lain :
1. Proxy bisa menyembunyikan identitas IP anda.

2. Mempercepat akses ke suatu website.


3. Dapat digunakan untuk mengakses suatu website atau IP yang diblokir oleh Penyedia
ISP atau Penyedia jaringan Internet tertentu (Dengan Proxy Tertentu).
4. Proxy dapat digunakan untuk memblokir akses ke suatu IP atau website (Dengan Proxy
tertentu).
5. Meningkatkan Privacy atau keamanan karena proxy ini akan menfilter cookies yang tidak
diinginkan dan tersimpan dalam keadaan terenkripsi (Proxy Tertentu)
Adapun keuntungan dari penggunaan diatas tetap tergantung dari spesifikasi, jenis dan
kualitas Proxy yang anda gunakan. Jadi tidak semua proxy bisa difungsikan untuk hal diatas.
Berikut Tool atau addons yang bisa digunakan untuk memudahkan berganti-ganti proxy pada
browser Mozila Firefox:
1. Download Gpass Poxy Manager dari box net.
2. Download Gpass Poxy Manager gpass com zip version
Cara Instalasi manual addons Mozila Firefox :
1. Buka Mozila Explorer dan windows explorer berdampingan.
2. Buka menu tooll >>> addons >>> Extensions , pada browser dan buka atau explorer
windows dimana kita menempatkan file addons filefox gproxy.xpi
3. Drag and drop file addon gproxy.xpi dari windows explorer tersebut ke windows extension
yang sudah dibuka sebeumnya.
4. Ikuti langkah instalasi sampai selesai.
5. Setting dan isikan Configurasi Proxy pada menu manage Proxies dari tool gproxy.
6. Pilih none bila ingin mengakses website tanpa menggunakan proxy.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Sistem terdistribusi adalah sebuah sistem yang komponennya berada pada jaringan
komputer. Komponen tersebut saling berkomunikasi dan melakukan koordinasi hanya dengan
pengiriman pesan (message passing).
Web dibuat untuk mengatasi masalah distribusi informasi di Internet. Pada web terdapat
Content Distribution Network atau Content Delivery Network (CDN) yang berfungsi untuk
menampung file statis situs atau website melalui ratusan server dan bukan yang berada dalam
satu server hosting yang sama.
Dalam web terdapat suatu sistem perangkat lunak yang didisain untuk mendukung interaksi
mesin ke mesin pada suatu jaringan yang disebut web service. Adapun contoh aplikasi dari web
service adalah Service-Oriented Architecture (SOA), The Grid, dan Cloud Computing.

Salah satu keamanan yang dapat diupayakan dalam web adalah proxy, yang merupakan
perantara antara IP satu ke IP yang lain. Bila tidak menggunakan proxy, bermakna kita membuka
atau mengkases suatu website dengan melakukan permintaan atau mengambil data secara
langsung yang berasal dari tempat penyimpan data website tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

http://technotsuck.blogspot.com/2013/03/sistem-terdistribusi-dan-implementasinya.html
http://herilovemetallica.blogspot.com/2009/10/bagaimana-cara-kerja-web.html
http://www.idreg.net/pengertian-dari-cdn/
http://bandungcamp.wordpress.com/2011/10/09/pengertian-dan-kegunaan-cdn-untuk- optimasiwebsite/
http://id.wikipedia.org/wiki/Layanan_web
lily.staff.gunadarma.ac.id/Publications/.../fullPaper_KOMMIT06.pdf
http://julian.unsri.ac.id/userfiles/file/JENI-J2ME-Bab08-Web%20Services.pdf

You might also like