You are on page 1of 16

SEJARAH PEMIKIRAN PERBANKAN SYARIAH

PADA MASA KENABIAN


(NABI MUHAMMAD SAWKHULAFAUR RASYIDIN)

OLEH :
KELOMPOK 1
Nurul Iman
Dewi Sartika
Zulmanidar

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)


TEUNGKU DIRUNDENG MEULABOH
2016

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang Maha pengasih dan Maha
Penyayang. Karena berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul Sejarah Pemikiran Perbankan Syariah Pada Masa Kenabian
(Nabi Muhammad SAW-Khulafaur Rasyidin), Salawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada suritauladan umat, Nabi Muhammad SAW dan juga kepada
keluarganya, para sahabat, para tabi`in tabi`in dan para pengikut akhir zaman.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh rekan seperjuangan
yang telah membantu dalam menyusun makalah ini dan memberikan dukungan
moral baik secara langsung dan tidak langsung. Serta dosen pengasuh yang telah
membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis.
Makalah ini penulis susun untuk memenuhi tugas mata kuliah ini, serta
menjadi penunjang prestasi dalam mengikuti pembelajaran. Penulis menyadari
makalah ini belum sempurna baik dari segi teknik penyajian maupun dari segi
materi. Oleh karena itu, demi menyempurnakan makalah ini penulis
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak agar penyusunan makalah ini
dapat lebih disempurnakan. Terakhir penulis berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Meulaboh,

Februari 2016

PENYUSUN

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan masalah........................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................. 2
2.1 Sejarah Perbankan Syariah......................................................... 2
2.2 Perbankan Dizaman Nabi dan Sahabat...................................... 3
2.3 Biografi Tokoh........................................................................... 3
2.4 Pemikiran Ekonomi Islam Pada Masa
Khalifah Al-Rasyidin................................................................. 6
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan................................................................................ 13
3.2 Saran........................................................................................... 13

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Indonesia memiliki beberapa pemikir yang ikut berperan serta dalam

memajukan negara Indonesia. Para pemikir tersebut merupakan ahli di berbagai


bidang. Indonesia seperti kebanyakan negara-negara di dunia, mempunyai
berbagai permasalahan yang dapat mengganggu stabilitas sebuah sistem
bernegara. Terutama permasalahan mengenai ekonomi dalam pandangan islam.
Karena negara indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk islam
terbesar di dunia. Dan semua permasalahan ini mau tidak mau membuat para
tokoh ekonomi islam Indonesia turut campur, paling tidak sebagai seorang
pendidik yang mengajarkan ilmu-ilmu ekonomi islam pada generasi muda.
Sehingga diharapkan, generasi muda Indonesia mampu menangani berbagai
permasalahan ekonomi yang ada. Para tokoh ekonomi islam Indonesia tersebut
rata-rata memang memegang peranan penting dalam perkembangan ekonomi di
Indonesia sejak kemerdekaan indonesia sampai sekarang.

1.2

Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.

Bagaimana sejarah perbankan syariah?


Bagaimana perbankan di zaman nabi dan sahabat?
Bagaimana Biografi para Tokoh Ekonomi Islam?
Bagaimana Pemikiran Tokoh Khulafaur rasyidin Tentang Ekonomi Islam
Tersebut?

1.3

Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan mempelajari tentang Perbankan Syariah dizaman
nabi dan kekhalifahan
2. Untuk mengetahui dan mempelajari Biografi serta Pemikiran para Tokoh
Khulafaur Rasyidin terhadap Ekonomi Islam
1

BAB II
PEMBAHASAN

2.1

Sejarah Perbankan Syariah


Perbankan syariah pertama kali muncul di Mesir tanpa menggunakan embel-

embel islam, karena adanya kekhawatiran rezim yang berkuasa saat itu akan
melihatnya sebagai gerakan fundamentalis. Pemimpin perintis usaha ini Ahmad El
Najjar, mengambil bentuk sebuah bank simpanan yang berbasis profit sharing
(pembagian laba) di kota Mit Ghamr pada tahun 1963. Eksperimen ini
berlangsung hingga tahun 1967, dan saat itu sudah berdiri 9 bank dengan konsep
serupa di Mesir. Bank-bank ini, yang tidak memungut maupun menerima bunga,
sebagian besar berinvestasi pada usaha-usaha perdagangan dan industri secara
langsung dalam bentuk partnership dan membagi keuntungan yang didapat
dengan para penabung. Masih di negara yang sama, pada tahun 1971, Nasir Social
bank didirikan dan mendeklarasikan diri sebagai bank komersial bebas bunga.
Walaupun dalam akta pendiriannya tidak disebutkan rujukan kepada agama
maupun syariat islam. Islamic Development Bank (IDB) kemudian berdiri pada
tahun 1974 disponsori oleh negara-negara yang tergabung dalam Organisasi
Konferensi Islam, walaupun utamanya bank tersebut adalah bank antar
pemerintah yang bertujuan untuk menyediakan dana untuk proyek pembangunan
di negara-negara anggotanya. IDB menyediakan jasa finansial berbasis fee dan
profit sharing untuk negara-negara tersebut dan secara eksplisit menyatakan diri
berdasar pada syariah islam. Dibelahan negara lain pada kurun 1970-an, sejumlah
bank berbasis islam kemudian muncul. Di Timur Tengah antara lain berdiri Dubai
Islamic Bank (1975), Faisal Islamic Bank of Sudan (1977), Faisal Islamic Bank of
Egypt (1977) serta Bahrain Islamic Bank (1979). Dia Asia-Pasifik, Phillipine
Amanah Bank didirikan tahun 1973 berdasarkan dekrit presiden, dan di Malaysia
tahun 1983 berdiri Muslim Pilgrims Savings Corporation yang bertujuan
membantu mereka yang ingin menabung untuk menunaikan ibadah haji.

2.2

Perbankan di Zaman Nabi dan Sahabat


Di dalam sejarah tercatat bahwa setelah Rasulullah menjadi pemimpin

negara, maka terjadilah revolusi praktek-praktek ekonomi, dari pelarangan riba


sampai dasar kerjasama dalam bisnis, bahkan sebelum Rasulullah datang praktik
perbankanpun secara sederhana mulai dijalankan seperti menerima titipan harta,
meminjamkan uang untuk keperluan konsumsi dan bisnis, bahkan pengeriman
uangpun telah lazim dilakukan. Rasulullah Saw, yang dikenal dengan julukan alamin (terpercaya) sering menerima simpanan harta, sehingga pada saat terakhir
sebelum hirah ke Madinah, ia meminta Ali bin Abi Thalib r.a untuk
mengembalikan semua titipan itu kepada para pemiliknya (Sami Hamoud, 1985/
Adi Warman Karim 2004). Praktik seprti ini juga dilakukan oleh sahabat Rasul
yakni Zubair bin al-Awwam r.a, namun ia tidak memilih titipan berupa harta, akan
tetapi dalam bentuk pinjaman, sehingga tindakan ini menurut Sudin Harun dalam
prinsip dan operasi perbankan Islam menimbulkan beberapa implikasi pertama
dengan mengambil uang itu sebagai pinjaman, ia mempunyai hak untuk
memanfaatkannya, kedua karena bentuknya pinjaman, ia berkewajiban untuk
mengembalikannya secara utuh, dalam riwayat yang lain disebutkan pula, Ibnu
Abbas r.a juga telah melakukan pengiriman uang ke Kufah dan Abdullah bin
Zubair r.a melakukan pengiriman uang dari Mekah ke adiknya Misab bin Zubair
r.a yang tinggal di Irak (Sudin Haron 1996/Adi Warman 2004).

2.3
a.

Biografi Tokoh
Abu Bakar Ash-Shiddiq
Abu Bakar (lahir: 572 - wafat: 23 Agustus 634/21 Jumadil

Akhir 13 H) termasuk di antara mereka yang paling awal


memeluk Islam.

Setelah Nabi

Bakar menjadi khalifah Islam

yang

Muhammadwafat, Abu
pertama

pada

tahun 632 hingga tahun 634 M. Lahir dengan namaAbdullah bin

Abi Quhafah, ia adalah satu diantara empat khalifah yang diberi


gelar Khulafaur Rasyidin atau khalifah yang diberi petunjuk. .
Abu Bakar Ash-Shidiq Nama lengkapnya adalah 'Abd Allah
ibn 'Utsman bin Amir bi Amru bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim bin
Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr al-Quraishi atTamimi'. Bertemu nasabnya dengan nabi SAW pada kakeknya
Murrah bin Ka'ab bin Lu'ai. Dan ibu dari abu Bakar adalah Ummu
al-Khair salma binti Shakhr bin Amir bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim
yang berarti ayah dan ibunya sama-sama dari kabilah bani Taim.
Abu Bakar adalah ayah dari Aisyah, istri Nabi Muhammad. Nama
yang sebenarnya adalah Abdul Ka'bah (artinya 'hamba Ka'bah'),
yang kemudian diubah oleh Muhammad menjadi Abdullah
(artinya

'hamba

Allah').Muhammad memberinya

gelar

Ash-

Shiddiq (artinya 'yang berkata benar') setelah Abu Bakar


membenarkan

peristiwaIsra

Miraj yang

diceritakan

oleh

Muhammad kepada para pengikutnya, sehingga ia lebih dikenal


dengan nama "Abu Bakar ash-Shiddiq".
Abu Bakar dilahirkan di kota Mekkah dari keturunan Bani
Tamim

(Attamimi),

sub-suku

bangsa Quraisy.

Beberapa

sejarawan Islam mencatat ia adalah seorang pedagang, hakim


dengan

kedudukan

tinggi,

seorang

yang

terpelajar

serta

dipercaya sebagai orang yang bisa menafsirkan mimpi.


Abu Bakar meninggal pada tanggal 23 Agustus 634
diMadinah karena sakit yang dideritanya pada usia 61 tahun. Abu
Bakar dimakamkan di rumah putrinya Aisyah di dekatmasjid
Nabawi, di samping makam Nabi Muhammad.
b.

Umar bin Khattab


Umar bin Khattab bin Nafiel bin Abdul Uzza atau lebih

dikenal dengan Umar bin Khattab (581 - November644) adalah


4

salah

seorang

sahabat Nabi

Muhammad yang

juga

adalah khalifah kedua Islam (634-644). Umar juga merupakan


satu diantara empat orang Khalifah yang digolongkan sebagai
Khalifah yang diberi petunjuk (Khulafaur Rasyidin).
Umar dilahirkan di kota Mekkah dari suku Bani Adi, salah
satu rumpun suku Quraisy, suku terbesar di kota Mekkah saat itu.
Ayahnya bernama Khattab bin Nufail Al Shimh Al Quraisyi dan
ibunya Hantamah binti Hasyim. Umar memiliki julukan yang
diberikan oleh Muhammad yaitu Al-Faruk yang berarti orang yang
bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan. Keluarga
Umar tergolong dalam keluarga kelas menengah, ia bisa
membaca dan menulis, yang pada masa itu merupakan sesuatu
yang langka. Umar juga dikenal karena fisiknya yang kuat
dimana ia menjadi juara gulat di Mekkah.
Umar

bin

Khattab

dibunuh

oleh Abu

Lukluk (Fairuz),

seorang budak pada saat ia akan memimpin salat Subuh. Fairuz


adalah orang Persia yang masuk Islam setelah Persiaditaklukkan
Umar. Pembunuhan ini konon dilatarbelakangi dendam pribadi
Abu Lukluk (Fairuz) terhadap Umar. Fairuz merasa sakit hati atas
kekalahan Persia, yang saat itu merupakan negara digdaya, oleh
Umar. Peristiwa ini terjadi pada hari Rabu, 25 Dzulhijjah 23 H/644
M. Setelah kematiannya jabatan khalifah dipegang oleh Usman
bin Affan.
c.

Utsman bin Affan


Utsman bin Affan (574 656 / 12 Dzulhijjah 35 H; umur 81

82

tahun)

adalah

sahabat Nabi

Muhammad

SAWyang

termasuk Khulafaur Rasyidin yang ke-3. Utsman adalah seorang


yang saudagar yang kaya tetapi sangatlah dermawan. Ia juga
berjasa

dalam

hal

membukukan Al-Qur'an.

Ia

adalah khalifah ketiga

yang

memerintah

dari

tahun644 (umur 6970 tahun) hingga 656 (selama 1112 tahun).


Selain itu sahabat nabi yang satu ini memiliki sifat yang sangat
pemalu.
Utsman bin Affan adalah sahabat nabi dan juga khalifah
ketiga dalam Khulafaur Rasyidin. ia dikenal sebagai pedagang
kaya raya dan ekonom yang handal namun sangat dermawan.
Banyak bantuan ekonomi yang diberikannya kepada umat Islam
di awal dakwah Islam. Ia mendapat julukan Dzunnurain yang
berarti yang memiliki dua cahaya. Julukan ini didapat karena
Utsman telah menikahi puteri kedua dan ketiga dari Rasullah Saw
yaitu Ruqayah dan Ummu Kaltsum.
Utsman wafat sebagai syahid pada bulan Dzulhijah 35 H
ketika para pemberontak berhasil memasuki rumahnya dan
membunuh Utsman saat sedang membaca Al-Quran. Persis
seperti apa yang disampaikan Rasullullah Saw perihal kematian
Utsman yang syahid nantinya. peristiwa pembunuhan usman
berawal dari pengepungan rumah usman oleh para pemberontak
selama 40 hari.usman wafat pada hari Jumat 18 Dzulhijjah 35 H.
Ia dimakamkan di kuburan Baqi diMadinah.
Usman bin Affan lahir pada 574 Masehi dari golongan
Bani Umayyah. Nama ibunya adalah Arwa binti Kuriz bin Rabiah.
ia

masuk Islam atas

ajakan

Abu

Bakar

dan

termasuk

golongan As-Sabiqun al-Awwalun (golongan yang pertama-tama


masuk Islam).
d. Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib (lahir sekitar 13 Rajab 23 Pra Hijriah/599
wafat

21 Ramadan 40

Hijriah/661),

adalah

salah

seorang

pemeluk Islam pertama dan juga keluarga dari Nabi Muhammad.


6

Menurut Islam Sunni, ia adalahKhalifah terakhir dari Khulafaur


Rasyidin.

SedangkanSyi'ah berpendapat

adalah Imam sekaligusKhalifah pertama


Rasulullah

Muhammad

SAW.

yang

Uniknya

bahwa

ia

dipilih

oleh

meskipun Sunni tidak

mengakui konsepImamah mereka setuju memanggil Ali dengan


sebutan Imam, sehingga Ali menjadi satu-satunya Khalifah yang
sekaligus juga Imam. Ali adalah sepupu dari Muhammad, dan
setelah

menikah

dengan Fatimah

az-Zahra,

ia

menjadi

menantu Muhammad.
Syi'ah berpendapat bahwa Ali adalah khalifah yang berhak
menggantikan

Nabi Muhammad,

oleh Beliau atas


meninggikan
seperti Abu

perintah

kedudukan

Allah
Ali

dan

sudah

di Ghadir

atas Sahabat

Bakar dan Umar

bin

ditunjuk

Khum.
Nabi yang

Khattab.

Syi'ah

Syi'ah
lain,
selalu

menambahkan nama Ali bin Abi Thalib dengan Alayhi Salam (AS)
atau semoga

Allah

melimpahkan

keselamatan

dan

kesejahteraan.

2.4 Pemikiran Ekonomi Islam pada Masa Khulafaur AlRasyidin


A. Abu Bakar al-Shiddiq (51 SH-13 H/537-634 M)
Nama lengkapnya adalah Abdullah Ibn Abu Quhafah al-Tamimi,
khalifah pertama dari Khulafa al-Rasyidin, sahabat terdekat Nabi saw, dan salah
seoarang yang pertama masuk Islam (al-sabiqun al-awwalun).[1]
Pada masa pemerintahannya yang hanya berlangsung selama dua tahun,
Abu Bakar lebih banyak terkonsentrasi pada persoalan dalam negeri, dimana saat
7

itu harus berhadapan dengan kelompok murtad, pembangkang zakat, dan nabi
palsu. Yang berakhir dengan keputusan untuk berperang yang kemudian
dikenal dengan perang riddah, perang melawan kemurtadan. Kemudian setelah
menyelasaikan persoalan tersebut, Abu Bakar mulai melakukan ekspansi ke
wilayah utara untuk menghadapi pasukan Romawi danPersia. Dalam masalah
perekonomian Abu Bakar tidak banyak melakukan perubahan, Iameneruskan
sistem perekonomian yang telah di bangun Nabi seperti membangun kembali Bait
al-Mal, melaksanakan

kebijakan

pembagian

tanah

hasil

taklukan

serta

mengambilalih tanah orang murtad untuk dimanfaatkan demi kepentingan umat


Islam.
Selanjutnya dalam mendistribusikan harta Bait al-Mal, Abu Bakar
menerapkan prinsip kesamarataan yakni, memberikan jumlah yang sama kepada
semua sahabat dan tidak membeda-bedakan antara sahabat, antara budak dan
orang merdeka, bahkan antara pria dan wanita.Sehingga harta Bait al-Mal tidak
pernah menumpuk dalam jangka waktu yang lama karena langsung di
distribusikannya, Abu Bakar juga mempelopori adanya sistem penggajian bagi
aparat negara.
B. Umar Ibn Khattab (40 SH-23 H/584-644 M)
Umar Ibn Khattab merupakan khalifah Islam kedua, Ia menyebut dirinya
sebagai Khalifah Khalifati Rasulullah pengganti dan pengganti Rasulullah,
kemudian Ia juga yang memperkenalkan istilah Amir al-Mukminin komandan
orang-orang beriman.
Pada masa pemerintahannya yang berlangsung selama sepuluh tahun Ia
banyak melakukan ekspansi hingga wilayah Islam meliputi jazirah Arab, sebagian
wilayah kekuasaan romawi seperti Syiria, Palestina, dan Mesir, serta seluruh
wilayah kerajaan Persia. Atas prestasi inilah orang barat menjulukinya sebagai the
Saint Paul of Islam. [2]

12

Dalam masalah perekonomian Umar Ibn Khattab di pandang banyak melakukan

inovasi, hal ini bisa di lihat dari beberapa pemikiran dan gagasannya yang mampu
mengangangkat citra Islam pada masanya. Dengan semakin luasnya daerah
kekuasaan, Umar mulai memberlakukan administrasi negara juga membentuk
jawatan kepolisian serta tenaga kerja. Dalam bidang pertanian Umar mengambil
langkah-langkah pentingmisalnya, Ia menghadiahkan tanah pertanian kepada
masyarakat dengan syarat mampu menggarapnya, membuat saluran irigasi, serta
mendirikan lembaga yang khusus untuk mendukung programnya tersebut.
Sedangkan dalam bidang perdagangan Umar juga menyempurnakan
hukum perdagangan

yang mengatur tentang pajak, dan mendirikan pasar-pasar

yang bertujuan untuk mengerakkan roda perekonomian rakyat. Selain hal tersebut,
Umar juga

menjadikan

Bait

al-Mal yang

memang

sudah

ada

sejak

pemerintahan sebelumnya menjadi reguler dan permanent, kemudian di bangun


cabang-cabang di ibu kota provinsi. Berbeda dengan Abu Bakar, Umar
dalam mendistribusikan harta Bait al Mal menerapkan prinsip keutamaan. Selain
itu Umar juga mendirikan Dewan yakni sebuah kantor yang
bertugas

memberikan

perang,pensiunan, serta

tunjangan

bagi

tunjangan

angkatan

perang

lain. Disamping

yang
itu Umar

juga mendirikanlembaga survey yang dikenal dengan Nassab yang bertugas


melakukan sensus terhadap penduduk Madinah. Selain itu, Umar juga
memperkenalkan system jaga malam dan patroli serta mendirikan dan mensubsidi
sekolah dan masjid.
C. Ustman Ibn Affan (47 SH- 35 H/577-656 M)
Pada masa pemerintahannya yang berlangsung selama 12 tahun, Khalifah
Usman Ibn

Affan

berhasil memperluas kekuasan Islam

sampai ke

wilayah

1 Azyumardi Azra, dkk. Ensiklopedi Islam,(Ichtiar Baru van Hoeve, Jakarta : tt), jilid. I. hal. 53

2 Ibid. Azyumardi Azra, dkk. Ensiklopedi Islam

Armenia, Tunisia, Cyprus, Rhodes, dan bagian yang tersisa dari Persia,
Transoxania,

serta

Tabaristan.

Selain

itu

juga

Ia

berhasil

menumpas

pemberontakan yang terjadi di daerah Khurasan dan Iskandariah.[3]


Pada enam tahun awal kekuasaanya, Ustman lebih terkonsentrasi melakuk
an penataan baru dengan mengikuti kebijakan khalifah sebelumnya. Hal ini paling
tidak di dasari atas semakin luasnya kekuasaan Islam, dengan kata lain bahwa
sumber pemasukan negara dari berbagai unsur seperti zakat, jizyah dan ghonimah
semakin besar.
Dalam mengenbangkan SDA, Ustman melakukan pembuatan saluran air,
pembanguna jalan, serta pembentukan organisasi kepolisian secara permanent
guna mengamankan jalur perdagangan. Selain itu, Ustman juga memperkenalkan
tradisi mendistribusikan makanan
dimasjid untuk fakir miskin dan musafir.Selama pemerintahannya Ustman
jugamelakukan perubahan administrasi tingkat atas dan mengganti beberapa
gubernur, dalam pengelolaan tanah negara Ustman menerapkan kebijakan
membagi-bagikannya kepada. Ustman menerapkan prinsip keutamaan seperti
halnya yang dilakukan Umar. Memasuki enam tahun kedua pemerintahannya,
tidak terdapat perubahan mendasar dalam bidang perekonomian, hal ini lebih
disebabkan karena mulai banyak kekecewaan kaum muslimin yang ditimbulkan
oleh kebijakan Ustman sendiri yang di anggap banyak menguntungkan keluarga
khalifah.
3

D. Ali Ibn Abi Thalib (23 SH-40 H/600-661 M)


Khalifah keempat ini mewarisi kendali pemerintahan dengan wilayah yang

sangat luas, namun demikian hal tersebut tidak berarti bahwa Ia dengan mudahnya
menjalankan roda pemerintahan, sebab Ali juga mewarisi persoalan politik yang
3 Ahmad Syalabi,Sejarah dan kebudayaan Islam,(Pustaka Al-Husna, Jakarta :
1994), hal. 2704. Ibid Tim Penulis P3EI UII Jogyakarta,Ekonomi Islam,hal. 104

10

sangat berpotensimenciptakan konflik dari pemerintahan sebelumnya.Khalifah


yang terkenal sangat sederhana ini, tidak memiliki banyak kesempatan untuk
mengembangkan system perekonomian, hal ini disebabkan banyaknya konflik
yang terjadi pada masa pemerintahannya yang berlangsung selama enam tahun
Terbunuhnya Khalifah Ustman menjadi isu sentral merebaknya konflikkonflik tersebut. Namun demikian patut dicatat bahwa dalam mengelola
perekonomian Ia sangat berhati-hati terlebih dalam membelanjakan keuangan
negara.
Bahkan diriwayatkan juga Alimenarik diri dari daftar penerima gaji dan
bahkan menyumbang sebesar 5000 Dirhamsetiap tahunnya. Dalam masalah
perekonomian satu hal yang sangat monumental dari pemerintahan Ali adalah
pencetakan mata uang sendiri atas nama pemerintahan Islam.[4]
Selain

itu Ali

juga

membentuk

kepolisian

secara

resmi

yang

disebut syurthah, sedangkan dalam mendistribusikan harta Bait al-Mal Ali


mengeluarkannya semua tanpaada cadangan dengan prinsip pemerataan distribusi
uang rakyat.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Sejarah pemikiran ekonomi Islam berawal sejak al-Quran dan Hadits ada,
yaitu pada masa kehidupan Nabi Muhammad saw pada abad

1920

Masehi.

Pemikiran-pemikiran ekonomi Islam pada masa berikutnya pada dasarnya


berusaha untukmengembangkan konsep-konsep Islam sesuai dengan situasi dan
kondisi yang dihadapi. Tentu, dengan tetap bersandar pada al-Quran dan Hadits.

11

3.2. Saran
`

Kita sebagai umat muslim seharusnya bisa menerapkan segala bentuk

kegiatan ekonomi kita sesuai dengan syariah islam. Karena itu merupakan
petunjuk dan tuntunan yang benar yang diajarkan oleh Rasulullah kepada umat
islam dan sudah terbukti bisa menjawab segala permasalah yang ada dalam
perkembangan zaman.

DAFTAR PUSTAKA

http://lelasari1173134.blogspot.com/2013/02/tigas-spei.html
http://economicislam.blogspot.com/2011/12/makalah-sejarah-pemikiranekonomi.html
http://dwikcay.blogspot.com/2013/01/sejarah-pemikiran-ekonomi-islam.html
Chamid MM,Nur 2010. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Ygyakarta : Pustaka
Pelajar.

12

Sudarsono, Heri. 2004. Konsep Ekonomi Islam : Suatu Pengantar. Yogyakarta :


Ekonisia.

13

You might also like