You are on page 1of 2

# Bagaimana Shalat Tarawih Karyawan yang Kerja Shift ?

#
Pertanyaan :
Diantara amalan yang mulia di bulan Ramadhan adalah shalat tarawih berjamaah. Namun,
beberapa karyawan bekerja dengan sistem shift dan terkadang terkena shift malam dan tidak
bisa keluar pabrik. Bagaimanakah solusinya ?
Jawab :
Shalat tarawih berjamaah bersama imam begitu besar pahalanya. Rasululllah shalallahu
'alayhi was sallam bersabda :



"Barangsiapa yang mendirikan shalat malam bersama imam sampai selesai, maka ditulis
baginya pahala shalat semalam suntuk." (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)
Untuk persoalan di atas, dimana adanya karyawan yang bekerja pada shift malam dan tidak
dapat keluar pabrik maka kami katakan beberapa hal :
1. Waktu untuk shalat tarawih bebas sampai jelang subuh, sehingga bebas memilih waktu
kapan ingin shalat tarawih
2. Jika di kantor terdapat mushala yang sekiranya dapat menampung beberapa orang maka
dirikanlah shalat malam di dalamnya bersama beberapa karyawan lain dengan mengangkat
salah satunya sebagai imam
3. Shalatlah hingga witir bersama imam. Insya Allah akan tetap ditulis sebagai shalat
semalam suntuk seperti hadis di atas.
Tentang pemilihan imam, ada beberapa hal yang patut diperhatikan. Posisi imam bukanlah
posisi sepele dan juga bukanlah suatu tahta yang saling diperebutkan.
Rasulullah shalallahu 'alayhi was sallam bersabda :


Yang berhak menjadi imam shalat untuk suatu kaum adalah yang paling pandai dalam
membaca al-Quran. Jika mereka setara dalam bacaan al- Quran, (yang menjadi imam
adalah) yang paling mengerti tentang sunnah Nabi Shallallahu alaihi wasallam. Apabila
mereka setingkat dalam pengetahuan tentang sunnah Nabi Shallallahu alaihi wasallam,
(yang menjadi imam adalah) yang paling pertama melakukan hijrah. Jika mereka sama dalam
amalan hijrah, (yang menjadi imam adalah) yang lebih dahulu masuk Islam. (HR. Muslim
no. 673)
Maka urut-urutan pemilihan imam adalah :

1. Yang paling bagus bacaan Al-Qur'annya


2. Yang paling mengerti sunnah Nabi shalallahu 'alayhi was sallam
3. Yang paling pertama hijrah
4. Yang lebih dulu masuk Islam
5. Yang paling tua
Semoga bermanfaat.
Disusun oleh : Abu Thurob Ibnu Walid
----------------------------------------------------------------------Broadcasted by Mutiara Hikmah
Like fanpage facebook kami : Mutiara Hikmah
Follow twitter kami : @hikmahstore

You might also like