You are on page 1of 11

Erlin Yulia Rahma, Djumahir, Atim Djazuli

Analisis Variabel Fundamental yang Berpengaruh


terhadap Price Earning Ratio (PER) sebagai Dasar
Penilaian Saham pada Perusahaan Automotive and Allied
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
JAM
12, 3
Diterima, Januari 2014
Direvisi, Maret 2014
Juli 2014
Disetujui, Juli 2014

Erlin Yulia Rahma


Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya
Djumahir
Atim Djazuli
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

Abstract: The goal of this research is to analyze the fundamental variables in which influence price earning ratio of automotive and allied companies which are listed in Indonesia
Stock Exchange. These variables are return on equity, debt equity ratio, earning per share,
dividend payout ratio, price to book value and earning growth. The data collection is using
sampling technique, there is saturated sampling or sample census. The result shows that
there are six companies along 2007 to 2011. The analysis technique uses multiple linear
regression in order to check the influence of independent variable on dependent variable.
The result shows that the variable of return on equity is giving negative sign significant to
the price earning ratio. Next, price to book value variable influences positively and significant to the price earning ratio. Coefficient determinant which is achieved is 0,536, which
means that the prediction power of regression model is 53,6%.
Keywords: return on equity, debt equity ratio, earning per share, dividend payout ratio,
price to book value, earning growth, price earning ratio

Jurnal Aplikasi
Manajemen (JAM)
Vol 12 No 3, 2014
Terindeks dalam
Google Scholar

Alamat Korespondensi:
Erlin Yulia Rahma, Universitas Brawijaya r_line15@
yahoo.com

362

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis variabel-variabel fundamental
yang mempengaruhi price earning ratio dari perusahaan-perusahaan automotive and allied
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel-variabel tersebut adalah return on equity, debt
equity ratio, earning per share, dividend payout ratio, price to book value dan earning growth.
Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh atau sampel sensus. Sampel akhir
yang diperoleh sebanyak 6 perusahaan selama periode 2007 sampai 2011. Teknik analisis
menggunakan regresi berganda untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap
dependen.Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel return on equity berpengaruh negatif
signifikan terhadap price earning ratio, price to book value berpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap price earning ratio. Koefisien determinasi sebesar 0,536 yang berarti bahwa
kemampuan model regresi untuk memprediksi adalah sebesar 53,6 %
Kata Kunci: return on equity, debt equity ratio, earning per share, dividend payout ratio,
price to book value, earning growth, price earning ratio

Dampak dari tsunami finansial


akhir 2008 yang dimulai dari
Amerika Serikat (AS) terhadap

ekonomi dunia termasuk Indonesia telah memporakporandakan pasar automotif di Indonesia. Seiring
dengan strategi baru industri automotif dunia yang

JURNAL APLIKASI
Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME362
12 | NOMOR 3 | SEPTEMBER 2014

Analisis Variabel Fundamental yang Berpengaruh terhadap Price Earning Ratio (PER)

ingin menjadikan Asia sebagai basis industri mereka,


hal ini memdorong permintaan akan jenis komponen
beragam juga semakin meningkat sehingga membuka
peluang bagi industri automotif Indonesia untuk
bersaing.
Kondisi pasar yang buruk dapat segera tumbuh
berkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sangat
baik bila dibandingkan kondisi perekonomian negara
tetangga maupun negara lain. Menguatnya mata uang
rupiah terhadap dolar AS membuat harga produk
otomotif cenderung stabil. Hal ini berujung pada peningkatan pendapatan masyarakat yang tinggi dengan
terkendalinya tingkat inflasi dan suku bunga yang
diperketat.
Membaiknya kondisi perdagangan saham di
Bursa Efek Indonesia (BEI) mampu menarik kembali
para investor untuk meramaikan perdagangan saham
di lantai bursa bahkan mampu menarik masyarakat
umum untuk menginvestasikan kelebihan dananya di
pasar saham. Masyarakat umum mulai sadar bahwa
dengan berinvestasi di pasar saham jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan hanya menyimpan
dana mereka di bank. Investasi pasar saham memberikan earning yang lebih tinggi dibandingkan dengan
menyimpan uang di bank misalnya dalam bentuk
deposito yang rata-rata hanya 6% per tahun. Akan
tetapi masyarakat harus pintar memilih saham mana
yang memiliki kinerja yang baik sehingga akan memberikan keuntungan di masa yang akan datang. Investor di pasar modal sangat membutuhkan informasi
yang relevan dengan perkembangan transaksi di bursa, karena sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun strategi dan pengambilan keputusan investasi.
Para investor akan berupaya untuk memperoleh informasi lebih lengkap dari investor lain dan melakukan
analisis. Untuk melakukan investasi dalam bentuk
saham diperlukan analisis untuk mengukur nilai saham,
yaitu analisis fundamental dan teknikal. Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham di masa
yang akan datang dengan mengestimasi nilai dari
faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga
saham dimasa yang akan datang dan menerapkan
hubungan faktor-faktor tersebut sehingga diperoleh
taksiran harga saham (Husnan, 2005).
Dalam proses pemilihan saham tersebut diperlukan adanya suatu alat analisis yang dapat digunakan
dalam penilaian saham. Terdapat beberapa alat anali-

sis yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pemilihan saham tersebut antara lain melalui pendekatan
present value dan pendekatan price earning ratio
(Husnan, 2005).
Price Earning Ratio merupakan salah satu pendekatan yang sering digunakan oleh analis sekuritas
untuk menilai suatu saham. Rasio ini memberikan
indikasi bagi manajemen tentang bagaimana pandangan
investor terhadap resiko dan prospek perusahaan di
masa depan. Bagi para investor PER dipandang sebagai ukuran kekuatan perusahaan untuk memperoleh
laba di masa yang akan datang. Sartono (2001) menyatakan bahwa banyak pelaku pasar modal lebih
menaruh perhatian terhadap PER yang dapat diartikan sebagai indikator kepercayaan pasar terhadap
prospek pertumbuhan perusahaan.
Analisis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi Price Earning Ratio memiliki arti penting bagi
investor sebelum mereka mengambil keputusan
investasi..Variabel yang dipilih untuk diteliti kembali
adalah return on equity, debt to equity ratio,
earning per share, dividend payout ratio, price
to book value dan earning growth.
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
(1) Menguji dan menganalisis pengaruh variabel
Return On Equity terhadap Price Earning Ratio.
(2) Menguji dan menganalisis pengaruh variabel Debt
to Equity Ratio terhadap Price Earning Ratio. (3)
Menguji dan menganalisis pengaruh variabel Earning
per Share terhadap Price Earning Ratio. (4) Menguji
dan menganalisis pengaruh variabel Dividend Payout
Ratio terhadap Price Earning Ratio. (5) Menguji
dan menganalisis pengaruh variabel Price to Book
Value terhadap Price Earning Ratio. (6) Menguji
dan menganalisis pengaruh variabel Earning Growth
terhadap Price Earning Ratio. (7) Mengidentifikasi
diantara variabel-variabel Return On Equity, Debt
to Equity Ratio, Earning per Share, Dividend
Payout Ratio, Price to Book Value, dan Earning
Growth yang berpengaruh dominan terhadap Price
Earning Ratio.

KERANGKA KONSEP PENELITIAN


Efisiensi pasar merupakan suatu pasar atau
bursa dimana saham yang diperdagangkan merefleksi
semua informasi yang mungkin terjadi secara cepat

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011

ISSN: 1693-5241

363

Erlin Yulia Rahma, Djumahir, Atim Djazuli

dan akurat (Fama, 1992). Bagi para investor yang


melakukan kegiatan di pasar modal dalam pengambilan keputusan membeli atau menjual saham, agar
mendapatkan keuntungan yang tinggi dengan resiko
seminimal mungkin akan memerlukan suatu analisa
yang akurat dari informasi yang relevan dan terpercaya.
Informasi yang dipublikasikan memberikan signal
bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi
(Jogiyanto, 2000). Kinerja keuangan perusahaan
merupakan salah satu faktor yang dilihat investor
untuk menentukan pilihan dalam membeli saham. Bagi
perusahaan, menjaga dan meningkatkan kinerja
keuangan adalah suatu keharusan agar saham yang
sudah diperdagangkan di bursa efek tetap diminati
oleh investor.
Pengumuman laba merupakan alat komunikasi
kepada pasar mengenai kinerja suatu perusahaan. Hal
tersebut dapat diinterpretasikan sebagai suatu signal
apakah kinerja suatu perusahaan baik atau sebaliknya.
Harapan investor terhadap keuntungan perusahaan
pada masa yang akan datang, direfleksikan pada

harga saham yang bersedia mereka bayar atas saham


perusahaan tersebut yang selanjutnya berpengaruh
terhadap PER.

Hipotesis
Dengan menggunakan acuan perumusan masalah, tujuan penelitian yang dilandasi dengan kajiankajian baik berupa penelitian terdahulu maupun teori
maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:

Return on Equity (ROE)


Return On Equity adalah rasio laba bersih terhadap ekuitas biasa dengan mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham biasa (Brigham
dan Houston, 2010). Investor sudah pasti menyukai
nilai ROE yang tinggi, dan ROE yang tinggi umumnya
memiliki kolerasi yang positif dengan harga saham
yang tinggi.
H 1 : ROE berpengaruh positif terhadap PER

Return on Equity

Debt to Equity Ratio

Earning per Share

Price Earning Ratio


Dividend Payout Ratio

Price to Book Value

Earning Growth
Gambar 1. Kerangka Konsep Penelitian

364

JURNAL APLIKASI
Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 12 | NOMOR 3 | SEPTEMBER 2014

Analisis Variabel Fundamental yang Berpengaruh terhadap Price Earning Ratio (PER)

Debt to Equity Ratio (DER)


Debt to Equity Ratio menggambarkan perbandingan antara total hutang dan total ekuitas perusahaan
yang digunakan sebagai pendanaan usaha. Meningkatnya hutang akan mengakibatkan peningkatan risiko
sehingga kepercayaan pasar terhadap prospek pertumbuhan perusahaan menjadi berkurang dan menciptakan harga saham yang rendah dan mengakibatkan PER semakin kecil. Semakin tinggi prosentase
DER cenderung semakin besar resiko keuangannya
baik bagi kreditor maupun bagi pemegang saham
(Sawir, 2001).
H 2 : DER berpengaruh negatif terhadap PER

Earning per Share (EPS)


Earnings per share menilai pendapatan bersih
yang diperoleh setiap lembar saham biasa. EPS menunjukkan besarnya laba bersih yang siap dibagikan
kepada pemegang saham (Tandelilin, 2001). Memiliki
earnings per share tinggi dibandingkan saham yang
memiliki earnings per share rendah. EPS yang lebih
tinggi menandakan kemampuan perusahaan yang
lebih besar dalam menghasilkan keuntungan bersih
bagi pemegang saham.
H 3 : EPS berpengaruh positif terhadap PER

Dividend Payout Ratio (DPR)


Dividen yang diterima investor atau pemegang
saham besarnya tergantung pada Dividend Payout
Ratio (DPR) yaitu bagian dari laba perusahaan yang
dibayarkan sebagai dividen. Perubahan atas dividend
payout ratio dapat mempengaruhi perubahan PER
(Husnan, 2001). Saham dengan dividen yang tinggi
merupakan salah satu faktor yang menarik bagi investor sehingga dapat menaikkan harga saham sehingga
meningkatkan PER.
H 4 : DPR berpengaruh positif terhadap PER

Price to Book Value (PBV)


Price Book Value (PBV) menunjukkan perkiraan
nilai ekuitas berdasarkan perbandingan nilai buku
saham dengan harga pasarnya. Semakin besar nilai
PBV, maka semakin tinggi nilai perusahaan. Sehingga
membuat para investor tertarik untuk menanamkan
dananya ke dalam perusahaan. Hal ini akan berdampak pada semakin banyaknya investor yang meminati

saham perusahaan tersebut dan mengakibatkan


meningkatnya harga di pasar modal.
H 5 : Price to Book Value berpengaruh positif
terhadap PER

Earning Growth (EG)


Dengan memperhatikan tingkat pertumbuhan
Earning per Share dapat dilihat prospek perusahaan
di masa yang akan datang, sehingga akan mempengaruhi keputusan investor dalam berinvestasi.
H 6 : Earning Growth berpengaruh positif terhadap PER
Berdasarkan hasil penelitian dari Whitbeck and
Krisor, Waspada, Yulianti, Putri, Nelly dan Nurul
menyebutkan bahwa variabel dividend payout ratio
merupakan variabel yang berpengaruh dominan terhadap price earning ratio. Selain itu adanya harapan
investor terhadap tingkat pendapatan dividen untuk
masa yang akan datang mempunyai pengaruh yang
besar (Kirby, 1982). Apabila tingkat pendapatan dividen suatu saham stabil maka harga saham akan stabil.
Sehingga bisa disusun hipotesis ketujuh sebagai
berikut:
H 7 : Variabel Dividend Payout Ratio merupakan
variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi PER

METODE
Jenis penelitian yang digunakan dalam metode
penelitian explanatory. Menguji variabel ROE, DER,
EPS, DER, PBV dan EG terhadap PER sebagai dasar
penilaian saham Perusahaan Automotive and Allied
Products di Bursa Efek Indonesia.

Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah 14 perusahaan Automotive and Allied Products yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia pada periode 20072011 yang
memiliki kriteria sebagai berikut: (a) Perusahaan
terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. (b) Perusahaan
tersebut melakukan pembagian dividen berturut-turut
selama periode penelitian. (c) Perusahaan memiliki
laba selama periode penelitian, dimaksudkan untuk
menghindari adanya PER yang negatif.
Dikarenakan jumlah populasi yang memenuhi
kriteria sebanyak 6 maka penentuan sampel dalam

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011

ISSN: 1693-5241

365

Erlin Yulia Rahma, Djumahir, Atim Djazuli

penelitian ini menggunakan sampling jenuh atau sampel sensus, yaitu teknik penentuan sampel di mana
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

Analisis Data
Untuk mengetahui pengaruh masing-masing
variabel yang diteliti terhadap Price Earning Ratio
(PER) maka penelitian ini menggunakan model regresi
linier berganda. Perumusan model regresi adalah:
PER = + 1 ROE + 2 DER + 3 EPS + 4 DPR +
5 PBV + 6 EG +

Pengujian Hipotesis
Uji Statistik t
Uji statistik t pada intinya menunjukkan seberapa
jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Dengan
derajat kebebasan sebesar 5%, maka kita dapat membandingkan antara thitung dengan ttabel. Adapun kriteria
dalam pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
(1) Jika nilai probabilitas signifikansi > 0,05, maka
hipotesis ditolak. Hipotesis ditolak mempunyai arti
bahwa variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. (2) Jika nilai probabilitas signifikansi < 0,05, maka hipotesis tidak dapat
ditolak. Hipotesis tidak dapat ditolak mempunyai arti
bahwa variabel independen berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen.
Dalam pengujian hipotesis 1 sampai dengan 6
mengenai ada tidaknya pengaruh yang signifikan dari
masing-masing variabel independen terhadap variabel
dependen digunakan uji t dengan tingkat signifikansi
5%.
Untuk menguji dominan variabel bebas terhadap
variabel terikat, dilakukan dengan melihat koefisien
beta (). Pengujian dilakukan dengan merangking
koefisien beta (), di mana variabel bebas yang dominan memiliki koefisien beta yang tinggi. Dari hasil
regresi didapatkan suatu beta terstandarisasi kemudian variabel yang memiliki koefisien beta terstandarisasi paling besar adalah variabel bebas yang
mempunyai pengaruh paling dominan terhadap variabel terikat.

366

HASIL
Pengujian secara parsial (uji t) digunakan untuk
mengetahui pengaruh variabel bebas return on
equity, debt equity ratio, earning per share, dividend payout ratio, price to book value dan earning
growth terhadap price earning ratio. Berikut merupakan hasil pengujian hipotesis koefisien regresi
secara parsial:
Model Summary
Model
1

R
Square

Adjusted
R Square

Std. Error of
the Estimate

DurbinWatson

.536

.415

4.407.964

2.44

.732a

a. Predictors: (Constant), Earning Growth, Price to Book Value,


Debt to Equity Ratio, Earning per Share, Diviend Payout
Ratio, Return on Equity
b. Dependent Variable: Price Earning Ratio
U nstandardized
Coefficients
Model

Coefficients

Std.
B

1 (Constant)

Standardized

Error

Sig.

3.125

.005

Beta

9.514

3.045

-.248

.095

-.492

2.619

.015

-.872

1.580

-.088

-.552

.586

.001

.001

.105

.597

.557

.051

.028

.326

1.839

.079

3.327

.769

.846

4.328

.000

Return on
Equity

D ebt to
Equity
Ratio
Earning
per Share
D iviend
Payout
Ratio
Price to
Book
V alue
Earning
G rowth

-.024

.019

-.187

1.239

.228

a. Dependent Variable: Price Earning Ratio

Hasil Koefisien Regresi


Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa tidak semua
variabel independen yang diteliti berpengaruh positif
terhadap variabel dependen.

JURNAL APLIKASI
Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 12 | NOMOR 3 | SEPTEMBER 2014

Analisis Variabel Fundamental yang Berpengaruh terhadap Price Earning Ratio (PER)

Pengujian Hipotesis Pengaruh Return On Equity terhadap Price Earning Ratio


Pada tabel di atas menunjukkan bahwa hasil
pengujian statistik (uji t) Return On Equity (Roe)
memberikan hasil yang tidak signifikan pada derajat
signifikansi = 0,05. Hal ini dapat dilihat pada hasil
analisis berganda yang menyatakan bahwa nilai signifikansi ROE sebesar 0,015. Koefisien regresi variabel
return on equity bertanda negatif dan besarnya adalah 0,248. Hal ini menyatakan adanya hubungan yang
tidak searah. Oleh karena itu hipotesis yang menyatakan bahwa return on equity berpengaruh positif terhadap price earning ratio, ditolak.

Pengujian Hipotesis Pengaruh Debt Equity Ratio terhadap Price Earning Ratio
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa hasil
pengujian statistik (uji t) debt equity ratio (DER)
memberikan hasil yang tidak signifikan pada derajat
signifikansi = 0,05. Hal ini dapat dilihat pada hasil
analisis berganda yang menyatakan bahwa nilai
signifikansi DER sebesar 0,586. Koefisien regresi
variabel debt equity ratio bertanda negatif dan besarnya adalah 0,872. Oleh karena itu hipotesis yang menyatakan bahwa debt equity ratio berpengaruh negatif terhadap price earning ratio, diterima.

Pengujian Hipotesis Pengaruh Earning Per


Share terhadap Price Earning Ratio
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa hasil
pengujian statistik (uji t) Earning Per Share (EPS)
memberikan hasil yang tidak signifikan pada derajat
signifikansi = 0,05. Hal ini dapat dilihat pada hasil
analisis berganda yang menyatakan bahwa nilai signifikansi EPS sebesar 0,557. Koefisien regresi variabel
earning per share bertanda positif dan besarnya
adalah 0,001. Hal ini berarti bahwa pengaruh variabel
earning per share terhadap price earning ratio relatif kecil. Oleh karena itu hipotesis yang menyatakan
bahwa earning per share berpengaruh positif terhadap price earning ratio, diterima.

Pengujian Hipotesis Pengaruh Dividend Payout


Ratio terhadap Price Earning Ratio
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa hasil pengujian statistik (uji t) Dividend Payout Ratio (DPR)

memberikan hasil yang tidak signifikan pada derajat


signifikansi = 0,05. Hal ini dapat dilihat pada hasil
analisis berganda yang menyatakan bahwa nilai signifikansi DPR sebesar 0,079. Koefisien regresi variabel
dividend payout ratio bertanda positif dan besarnya
adalah 0,051. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh
dividend payout ratio terhadap price earning ratio
relatif kecil. Oleh karena itu hipotesis yang menyatakan bahwa dividend payout ratio berpengaruh positif
terhadap price earning ratio, diterima.

Pengujian Hipotesis Pengaruh Price to Book


Value terhadap Price Earning Ratio
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa hasil
pengujian statistik (uji t) price to book value (PBV)
memberikan hasil yang signifikan pada derajat signifikansi = 0,05. Hal ini dapat dilihat pada hasil analisis
berganda yang menyatakan bahwa nilai signifikansi
PBV sebesar 0,000. Koefisien regresi variabel price
to book value bertanda positif dan besarnya adalah
3,327. Oleh karena itu hipotesis yang menyatakan bahwa price to book value berpengaruh positif terhadap
price earning ratio, diterima.

Pengujian Hipotesis Pengaruh Earning Growth


terhadap Price Earning Ratio
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa hasil
pengujian statistik (uji t) Earning Growth (EG) memberikan hasil yang tidak signifikan pada derajat signifikansi = 0,05. Hal ini dapat dilihat pada hasil analisis
berganda yang menyatakan bahwa nilai signifikansi
EG sebesar 0,228. Koefisien regresi variabel earning
growth bertanda negatif dan besarnya adalah 0,024.
Hal ini menyatakan adanya hubungan yang tidak
searah. Oleh karena itu hipotesis yang menyatakan
bahwa earning growth berpengaruh positif terhadap
price earning ratio, ditolak.

Pengujian Hipotesis Variabel Dividend Payout


Ratio Merupakan Variabel yang Paling Dominan dalam Mempengaruhi PER
Berdasarkan hasil regresi didapatkan suatu beta
terstandarisasi, peneliti bisa merangking untuk mendapatkan nilai beta terstandarisasi untuk mendapatkan
variabel bebas yang paling dominan mempengaruhi

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011

ISSN: 1693-5241

367

Erlin Yulia Rahma, Djumahir, Atim Djazuli

variabel terikat. Uji pada hipotesis ketujuh yang menyatakan variabel Dividend Payout Ratio merupakan
variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi
PER dapat dilihat pada tabel diatas. Secara parsial
ternyata variabel bebas Dividend Payout Ratio tidak
berpengaruh dominan terhadap PER. Nilai beta
terstandarisasi yang paling tinggi adalah variabel Price
to Book Value yaitu sebesar 0,846 sehingga variabel
Price to Book Value merupakan variabel yang paling
dominan berpengaruh terhadap PER. Sedangkan nilai
beta terstandarisasi variabel Dividend Payout Ratio
sebesar 0,326. Jadi hipotesis variabel Dividend
Payout Ratio merupakan variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi PER ditolak.

mempengaruhi besar kecilnya pendapatan bersih yang


tersedia bagi pemegang saham. Tingkat penggunaan
hutang akan mempengaruhi ekspektasi investor terhadap kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
earning dimasa yang akan datang dan risiko finansial
yang akan mempengaruhi PER perusahaan. DER terlalu tinggi mempunyai dampak buruk terhadap kinerja
perusahaan, karena dengan begitu tingkat hutang yang
semakin tinggi berarti beban bunga perusahaan akan
semakin besar dan akan mengurangi keuntungan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Hayati (2010).

PEMBAHASAN

Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel


earning per share berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap Price Earning Ratio (PER). Menurut Tendellilin (2001) earning per share merupakan
komponen pertama yang harus dinilai untuk menilai
kinerja suatu saham. Semakin tinggi laba perusahaan
yang diberikan akan menambah daya tarik investor
dan akan mendorong investor untuk berinvestasi. Salah
satu alasan investor membeli saham adalah untuk
mendapatkan deviden, jika nilai laba per saham kecil
maka kecil pula kemungkinan perusahaan untuk membagikan deviden. Earnings per share yang rendah
cenderung membuat harga saham turun. Hasil
penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Hayati (2010)
bahwa variabel earning per share berpengaruh positif
terhadap PER.

Pengaruh variabel Return on Equity terhadap


Price Earning Ratio
Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel
return on equity tidak berpengaruh signifikan terhadap Price Earning Ratio (PER). Temuan ini tidak
konsisten dengan penelitian Kaziba dan Agus (1997)
yang menyatakan bahwa variabel return on equity
merupakan variabel yang berpengaruh signifikan terhadap price earning ratio. Hasil analisis regresi berganda yang memberikan nilai negatif ini sependapat
dengan Elton dan Gruber (1991) yang menyatakan
bahwa ROE berpengaruh negatif terhadap PER. Net
Income yang menurun dapat menyebabkan penurunan ROE yang pada akhirnya berpengaruh terhadap
PER. Pengaruh ROE terhadap PER yang kecil menunjukkan bahwa investor lebih memperhatikan prospek
dan risiko dan komoditas, mendorong semua divisi
menaikan harga jualnya guna menutupi kenaikan
biaya, sementara daya beli masyarakat menurun.

Pengaruh Variabel Debt Equity Ratio terhadap


Price Earning Ratio
Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel
debt equity ratio berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Price Earning Ratio (PER). Bagi
investor DER dipandang sebagai besarnya tanggung
jawab perusahaan terhadap kreditur. Semakin tinggi
prosentase DER cenderung semakin besar resiko
keuangannya baik bagi kreditor maupun bagi pemegang saham (Sawir, 2005). Perubahan proporsi akan
368

Pengaruh Variabel Earning Per Share terhadap


Price Earning Ratio

Pengaruh Variabel Dividend Payout Ratio


terhadap Price Earning Ratio
Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel
dividend payout ratio berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap Price Earning Ratio (PER). Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian Kisor dan
Whitbeck (1963). Meningkatnya DPR akan cenderung
mepengaruhi harga saham di mana secara tidak langsung juga akan menyebabkan PER meningkat. Hasil
pengujian tersebut juga sesuai dengan teori kebijakan
dividen, Bird in the hand bahwa investor lebih menyukai dividen karena semakin besar dividen yang
dibagikan perusahaan maka semakin tinggi harga
sahamnya dan semakin rendah biaya ekuitasnya.
Dividend Payout Ratio memiki pengaruh yang positif

JURNAL APLIKASI
Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 12 | NOMOR 3 | SEPTEMBER 2014

Analisis Variabel Fundamental yang Berpengaruh terhadap Price Earning Ratio (PER)

terhadap PER, dikarenakan Dividend Payout Ratio


akan menentukan besarnya laba yang dibagikan kepada investor. Semakin tinggi dividen yang dibagikan
menyebabkan investor akan tertarik untuk berinvestasi. Selain itu dividen yang tinggi dapat memberikan
pengertian bahwa perusahaan lebih mengutamakan
kepentingan para investor sehingga meningkatkan nilai
perusahaan dimata investor.

Pengaruh Variabel Price Book Value terhadap


Price Earning Ratio
Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel
price book value berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Price Earning Ratio (PER). Berdasarkan
hasil pengujian, dapat disimpulkan bahwa Price to
Book Value memiliki pengaruh positif yang signifikan
terhadap Price Earning Ratio. Hasil penelitian ini
tidak sejalan dengan penelitian Nurul (2010). Semakin
tinggi nilai PBV maka semakin tinggi pula perusahaan
itu dinilai oleh investor karena prospek investasi-investasi yang dilakukan dianggap menguntungkan dibanding dengan dana yang ditanamkan dalam perusahaan
itu. Dengan demikian kenaikan nilai PBV berpengaruh
positif terhadap harga saham yang secara tidak langsung juga akan mempengaruhi PER. Price to Book
Value yang memiki pengaruh yang positif signifikan
terhadap PER, dikarenakan bahwa nilai perusahaan
yang meningkat dapat pula meningkatkan harga per
lembar saham perusahaan sehingga akan dapat mempengaruhi secara positif terhadap Price Earning
Ratio.

Pengaruh Variabel Earning Growth terhadap


Price Earning Ratio
Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel
earning growth berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Price Earning Ratio (PER). Hubungan antara EG dan PER seharusnya positif seperti
yang dinyatakan oleh Fuller dan Farel 1987) bahwa
hubungan antara PER dan tingkat pertumbuhan adalah
positif, artinya semakin tinggi pertumbuhan laba maka
semakin tinggi PER. Prospek investasi perusahaan
yang bertumbuh bagi investor merupakan suatu prospek yang menguntungkan, karena investasi yang
ditanamkan oleh perusahaan diharapkan akan memberikan keuntungan yang tinggi kepada para investor.

Earning Growth yang memiliki pengaruh yang negatif


tidak signifikan terhadap PER, diduga dikarenakan
adanya krisis ekonomi secara global. Sehingga para
investor dalam menilai suatu saham untuk keputusan
berinvestasi tidak terlalu memperhatikan adanya pertumbuhan perusahaan saja tetapi faktor-faktor yang
lainnya.

Implikasi Hasil Penelitian


Implikasi Teoritis
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Weston
dan Copeland (1992) yang menyatakan bahwa penilaian saham dengan menggunakan pendekatan price
earning ratio. Penelitian ini juga didukung oleh
penelitian-penelitian sebelumnya yang telah dilakukan
oleh Whitbeck and Krisor (1963), Mpataa dan Sartono
(1997), Agus Sartono dan Misbahul Munir (1997),
Amiruddin dan Sonny (1997), Kaziba A. dan Agus S
(1997), Marwan dan Anton (1999), Waspada (2000),
Yulianti (2009), Rusdiana (2008), Widjaja (2009), dan
Hayati (2010).

Implikasi Manajerial
Para investor dalam menentukan pilihan investasinya, hendaknya selalu memperhatikan setiap variabel
yang mempengaruhi Price Earning Ratio karena
dengan mengetahui variabel-variabel yang mempengaruhi PER, investor dapat menentukan pilihan
investasinya dengan tepat.
Implikasi dari hasil penelitian ini adalah dengan
melihat hasil koefisien regresi, investor dapat memperhatikan variabel yang paling berpengaruh terhadap
Price Earning Ratio. Berdasarkan hasil penelitian
diketahui variabel Price Book Value merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi PER.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian serta pengujian hipotesis yang dilakukan diperoleh kesimpulan penelitian
sebagai berikut: (a) Variabel Return on Equity tidak
berpengaruh signifikan terhadap Price Earning Ratio
saham perusahaan automotive and allied. (b) Variabel Debt Equity Ratio berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap Price Earning Ratio saham

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011

ISSN: 1693-5241

369

Erlin Yulia Rahma, Djumahir, Atim Djazuli

perusahaan automotive and allied. (c) Variabel


Earning per Share berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap Price Earning Ratio saham
perusahaan automotive and allied. (d) Variabel
Dividend Payout Ratio berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap Price Earning Ratio saham
perusahaan automotive and allied. (e) Variabel
Price to Book Value berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap Price Earning Ratio saham
perusahaan automotive and allied. (f) Variabel
Earning Growth berpengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap Price Earning Ratio saham
perusahaan automotive and allied. (g) Variabel
Price to Book Value merupakan variabel yang paling
dominan berpengaruh terhadap Price Earning Ratio.
(h) Perbedaan penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya adalah periode penelitian terbaru dan
perusahaan sektor Automotive and Allied ditemukan
terdapat dua variabel independen yang mempengaruhi
Price Earning Ratio secara signifikan yaitu Return
on Equity dan Price Book Value. Di antara ke dua
variabel tersebut terdapat satu variabel independen
yang memiliki arah yang tidak sesuai dengan hipotesis
yaitu variabel Return On Equity memiliki pengaruh
negatif terhadap Price Earning Ratio. Hal ini berarti
semakin tinggi variabel Return On Equity maka nilai
Price Earning Ratio akan turun.

Saran
Berdasarkan dari hasil penelitian, kesimpulan dan
kenyataan yag terjadi maka dapat diberikan saran
sebagai berikut: (1) Melakukan pengamatan dan evaluasi berkelanjutan pada periode selanjutnya dan
dengan periode waktu dimana kondisi perekonomian
stabil sehingga keakuratan penelitian dapat ditingkatkan dan dapat memberikan kesimpulan yang lebih
baik. (2) Para invertor diharapkan lebih mempertimbangkan faktor fundamental. Karena seberapapun
fluktuaktifnya saham, dasar penilaian tetap pada
kinerja perusahaan. Dengan demikian berdasarkan
hasil penelitian terhadap saham-saham, sebaiknya
variabel fundamental yang dipertimbangkan adalah
return on equity, dividend payout ratio dan price
to book value. Selain pada kinerja perusahaan, investor juga perlu memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi perekonomian, politik dan keamanan.

370

(3) Tingginya nilai kurs dan suku bunga akan menyebabkan tingginya beban dari penggunaan hutang.
Sebaiknya pemilik perusahaan (emiten) perlu mempertimbangkan tingkat penggunaan hutang dalam
struktur modalnya karena dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.
Selain itu perusahaan juga perlu mempertimbangkan
kebijakan dividen yang akan dibayarkan kepada
investor. (4) Penelitian tentang Price Earning Ratio
dapat juga digunakan oleh calon peneliti dengan menggunakan variabel yang berbeda, yang belum cukup
dalam penelitian ini, membagi kondisi pasar. Sehingga
diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
kesimpulan yang lebih lengkap. Selain itu penelitian
ini hanya menganalisis dari fundamental perusahaan
saja, belum mencakup faktor eksternal perusahaan
seperti tingkat suku bunga, nilai tukar rupiah dan
inflasi.

DAFTAR RUJUKAN
Amiruddin dan Sonny. 1997. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Price Earning Ratio Perusahaan
Manufaktur di BEJ. Seminar Nasional Forum
Penelitian Manajemen & Bisnis. November. PP. 1
44.
Ang, R. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta:
Mediasoft Indonesia.
Anuttara, D. 2000. Analisis Konsistensi Price Earning
Ratio pada Bursa Efek Jakarta Peiode 19971999.
Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro
Semarang.
Bhirawa, W.T. 2000. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Price Earning Ratio pada Saham-Saham
Blue Chips di Bursa Efek Jakarta (periode 1995
1997). Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas
Diponegoro Semarang.
Bodie, Z., Kane, A., and Marcus, A. J. 2008. Investment,
Sixth Edition. McGraw-Hills Companies. Inc. Z.
Dalimunthe (penerjemah). 2008. Investasi. Edisi
keenam. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Brigham, Eugene, F., and L.C. Gapenski. 1996. Intermmediate Financial Management. Orlando: The Dryden
Press.
Brigham, Eugene, F., and Houston, J.F. 2010. Fundamentals of Financial Management. Tenth Edition. South
Western, Singapore. Yulianto Ali Akbar (penerjemah).
Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta:
Salemba Empat.

JURNAL APLIKASI
Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 12 | NOMOR 3 | SEPTEMBER 2014

Analisis Variabel Fundamental yang Berpengaruh terhadap Price Earning Ratio (PER)

Brealey, R., Myers, S. 1991. Principles of Corporate Finance. New York: Mc Graw Hill Book Co.
Elton, Edwin, J., and Gruber. 1995. Modern Portfolio Theory
and Investment Analysis. New York: John Willey &
Sons.
Fama, E.F., dan K.R. French. 1992. The Cross Section of
Expected Return. Journal of Finance. 47 pp 427465.
Ghozali, I. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan
Program SPSS. Semarang: Penerbit Universitas
Diponegoro.
Hadianto, B. 2008. Pengaruh Earning per Share (EPS)
dan Price Earning Ratio (PER) terhadap Harga
Saham Sektor Perdagangan Besar dan Ritel pada
Periode 2000-2005 di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Ilmiah Akuntansi Vol. 7 No. 2 November 2008 Hal.
162173.
Hamzah, M.Z. 2004. Pengaruh Variabel Fundamental
terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan
Properti pada BEJ. Tesis. Jakarta: Program Pasca
Sarjana STIE Bisnis Indonesia.
Hayati, N. 2010. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Price
Earning Ratio (PER) sebagai salah satu kriteria
keputusan investasi saham perusahaan Real Estate
dan Property di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Manajemen dan Akuntansi, Vol. 10, No 1.
Husnan, S. 2005. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan
Analisis Sekuritas, Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP
AMP YKPN.
Jogiyanto. 2005. Teori Portofolio dan Analisis Investasi,
Edisi keempat. Yogyakarta: BPFE.
Jones, Charles, P. 1991. Investment: Analysis and Management, Fourth Edition. Canada: John Wiley and
Sons Inc.
Kotten, F.L. 2004. Analisis Beberapa Variabel Fundamental yang Mempengaruhi Price Earning Ratio
sebagai Dasar Penilaian Saham Perusahaan yang
Listed di BEJ (thn 19922002). Tesis. Program Pasca
Sarjana Universitas Brawijaya. Malang.
Marwan Asri, S.W., dan Anton. 1999. Price Earning Ratio
(PER) Model Consistency: Evidence From Jakarta
Stock Exchange. Gajah Mada International Journal
of Business Vol 1 No 2.
Mouqoue, M., dan Tarun, K.M. 1994. An Investigation
into the Causality among Firms Dividend, Investment
and Financing Decisions. The Journal of Financial
Research Vol. XVII Winter (4): 51730.
Mpaata, Kaziba, A., dan Sartono, A. 1997. Factor Determining Price Earning (P/E) Ratio. Kelola No 15/VI/
1997. Yogyakarta.
Mulyana, D. 2011. Analisis Likuiditas Saham serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham pada Perusahaan
yang Berada Pada Indeks LQ45 di Bura Efek Jakarta.

Jurnal Magister Manajemen Vol. 4 No. 1 Maret 2011


Hal. 7796.
Nazwirman. 2008. Penilaian Harga Saham dengan Price
Earning Ratio (PER): studi kasus pada saham industri
makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia.
Makara Sosial Humaniora Vol. 12 No. 2 Desember
2008:98106.
Njo, A. 2003. Analisis Faktor Fundamental dan Risiko
Sistematik terhadap Harga Saham Properti di BEJ.
Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 5, No. 2,
Nopember 2003:123132.
Riki, M. 2007. Pengaruh Dividend Yield dan Price Earning Ratio terhadap Return Saham dengan Investment
Opportunity Set sebagai Variabel Moderating. Jurnal
Bisnis dan Akuntansi. Vol. 9 No. 3 Desember 2007
Hal. 253273.
Rahardjo, B. 2005. Laporan Keuangan Perusahaan:
Membaca, Memahami dan Menganalisis. Cetakan
Kedua. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Santoso, S. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik.
Jakarta: PT Elek Media Komputindo, Gramedia.
Sartono, A., dan Misbachul, M. 1997. Pengaruh Kategori
Industri terhadap Price Earning (P/E) Ratio dan Faktorfaktor Penentunya. Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Indonesia Vol. 12 No. 3 Hal. 8398.
Sartono, A. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi Ketiga.
Yogyakarta: BPFE.
Sawir, A. 2001. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Sekaran, U. 2006. Research Methods For Business. R.
Widyaningrum (editor), 2003. Fourth Edition. John
Wiley and Sons. Inc. K. M. Yon (penterjemah). 2006.
Metode Penelitian untuk Bisnis. Buku 1. Edisi
keempat. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Sunariyah. 2004. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal.
Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Swanson, Z., Dan N. Benada. 2001. Relevance of Financial
Data Accounting to PE Ratio. Working Paper.
Syanas, K.L. 2008. Analisis Determinan Price Earning Ratio pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI.
Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. 8 No. 2 2008:57
64.
Syarifudin, A. 2008. Analisis Variabel yang Mempengaruhi
Harga Saham. Thesis. Program Pasca Sarjana Universitas Brawijaya. Malang.
Tandelilin, E. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen
Portofolio. Yogyakarta: BPFE.
Tangkilisan, H.N. 2003. Memahami Kinerja Keuangan
Perusahaan. Yogyakarta: Balairung & co.
Van Horne, James, C., dan John, M.W. 2005. Fundamentals of Financial Management. Prinsip-Prinsip

TERAKREDITASI SK DIRJEN DIKTI NO. 66b/DIKTI/KEP/2011

ISSN: 1693-5241

371

Erlin Yulia Rahma, Djumahir, Atim Djazuli

Manajemen Keuangan. Buku 1. Edisi keduabelas.


Jakarta: Salemba Empat.
Widjaja, I. 2009. Pengaruh Firm Size dan Capital Structure
terhadap Prospek Saham Perusahaan. Jurnal Organisasi dan Manajemen Tahun II/01/Januari Hal. 2130.
Wiwin & Eko, A. 2005. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Price Earning Ratio pada Perusahaan Perbankan yang
Terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis &
Manajemen. Vol. 5 No. 2 Hal. 211222.
Weston, J.F., and Copeland, T.E. 1992. Managerial Finance
The Drayden Press.Manajemen Keuangan. Jilid I.
Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga.

372

Whitbeck, V., and M. Kisor. 1963. A New Tool in Investment Decision Making. Financial Analysis Journal.
Vol 19. No 3.
Yumettasari, Putri. 2006. Analisis Faktor-faktor yang
Mempengaruhi PER antara Saham Syariah dan
Saham Non Syariah (Studi Empiris pada
Perusahaan Non Keuangan yang Terdapat di BEI
periode 2003 -2005), http://google.com. April 2012.
Yulianti. 2009. Analisis Variabel-variabel Fundamental yang
Berpengaruh Terhadap Price Earning Ratio sebagai
Dasar Penilaian Saham (study pada saham-saham
indeks LQ 45 di Bursa Efek Jakarta). Wacana Vol 12
No. 4 Oktober 2009.

JURNAL APLIKASI
Nama Orang
MANAJEMEN | VOLUME 12 | NOMOR 3 | SEPTEMBER 2014

You might also like