You are on page 1of 11

Pembuatan dan pemanfaatan unsure logam dan senyawanya

1. Natrium (Na)
Pembuatan Natrium
Logam alkali pada umumnya diperoleh dengan mengelektrolisis lelehan garam kloridanya. Misalnya logam natrium
dibuat dengan mengelektrolisis campuran lelehan NaCl dan CaCl2. Fungsi CaCl2 pada proses ini adalah menurunkan
titik leleh NaCl. Oleh karena potensial reduksi ion Ca 2+ lebih negatif dari pada potensial reduksi ion Na +, maka pada
elektrolisis hanya terjadi reduksi ion Na+.
Reaksi yang terjadi:
NaCl (l) Na+ (l) + Cl- (l)
Katoda : Na+ (l) + e- Na (l)

x2

Anoda : 2Cl- (l) Cl2 (g) + 2e-

x1

Hasil

: 2Na+ (l) + 2Cl- 2Na (l) + Cl2 (g)

Campuran NaCl dan CaCl2 cair dimasukkan ke dalam sel down kemudian dialiri listrik. Ion Na + direduksi di katoda
menjadi natrium cair, sedangkan ion Cl- dioksidasi di anoda menjadi gas Cl2. Natrium cair dikeluarkan melalui
samping sel dan gas klor dikeluarkan melalui bagian atas sel. Natrium tidak dapat dibuat dari elektrolisis larutan NaCl
karena air lebih mudah direduksi daripada ion Na+. Natrium merupakan reduktor kuat.
Pembuatan Senyawa Natrium
Dua senyawa natrium yang penting untuk kita pelajari adalah NaOH (Natrium Hidroksida) dan Na2CO3 (Natrium
Karbonat). NaOH dibuat dengan elektrolisis larutan NaCl.
NaCl (aq) Na+ (aq) + Cl- (aq)
Katoda : 2H2O(l) + 2e 2OH(aq) + H2(g)
Anoda : 2Cl(aq) Cl2(g) + 2e
Hasil

: 2H2O(l) + 2Cl(aq) 2OH(aq) + H2(g) + Cl2(g)

Na+ dalam larutan bergabung dengan OH di katoda membentuk NaOH.

Na2CO3 (Natrium Karbonat) dibuat dengan proses Solvay


Metode pembuatan Na2CO3 ini dikembangkan oleh Ernest Solvay (18381922) dari Belgia sebagai bahan bakunya
adalah batu kapur CaCO3.
- Batu kapur dipanaskan untuk memperoleh gas CO2
CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g) (panas)
CO2(g) + H2O(l) H2CO3(aq)
H2CO3(aq) + NH3(g) NH4HCO3(aq)
NH4HCO3(aq) + NaCl(aq) NaHCO3(s) + NH4Cl
Endapan NaHCO3 (Natrium Bikarbonat) dipisahkan dengan penyaringan kemudian dipanaskan
2 NaHCO3(s) Na2CO3(s) +H2O(g) + CO2(g) (panas)
Kegunaan Natrium dan Senyawanya
1. Natrium

Uap natrium digunakan untuk lampu natrium sebagai penerangan jalan raya.

Natrium cair digunakan sebagai pendingin reaktor atom.

2. Natrium Hidroksida (NaOH)


NaOH dikenal dengan soda kaustik digunakan dalam pembuatan sabun, detergen, tekstil, kertas, pewarnaan,
dan menghilangkan belerang dari minyak bumi.
3. Natrium Karbonat (Na2CO3)
Na2CO3 digunakan dalam proses pembuatan pulp (bubur kayu), kertas, sabun, detergen, kaca, dan untuk
melunakkan air sadah. (hal.128)
4. Natrium Bikarbonat (NaHCO3)
NaHCO3 dikenal dengan nama soda kue digunakan untuk membuat kue agar mengembang karena pada
pemanasannya menghasilkan gas CO2 yang memekarkan adonan hingga mengembang.
5. Natrium klorida (NaCl)

NaCl lebih dikenal dengan nama garam dapur, selain sebagai bumbu masak, NaCl banyak digunakan untuk
membuat berbagai bahan kimia,misalnya NaOH, NaCl serta digunakan untuk pengawet ikan.

2. Magnesium (Mg)
Pembuatan Magnesium (Mg)
Magnesium diperoleh dari air laut menurut proses Dow melalui tahap-tahap
1.

Mencampurkan air laut dengan kapur (CaO) sehingga magnesium mengendap sebagai magnesium
hidroksida (Mg(OH)2)
CaO (s) + H2O (l) Ca2+ (aq) + 2OH- (aq)
Mg2+ (aq) + 2OH- (aq) Mg(OH)2 (s)
Mg2+(aq) + H2O(l) + CaO(s ) Mg(OH)2(s) + Ca2+(aq)

Adapun CaO dibuat dari batu kapur atau kulit kerang melalui pemanasan
CaCO3 (s) CaO (s) + CO2 (g)

2.

3.
4.

Mg(OH)2 yang terbentuk disaring, dicuci kemudian direaksikan dengan larutan HCl pekat.
Mg(OH)2(s) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) + 2H2O(l)
Larutan MgCl2 yang diperoleh diuapkan sehingga diperoleh Kristal MgCl2
Kristal MgCl2 dielektrolisis terhadap lelehan MgCl2 yang dicampur CaCl2 untuk menurunkan titik lelehnya.
MgCl2 (l) Mg2+ (l) + 2Cl- (l)
Katoda : Mg2+(l) + 2e Mg(l)
Anoda : 2Cl- (l) Cl2(g) + 2e
Mg2+ (l) + 2Cl(l) Mg(l) + Cl2(g)

Penggunaan Magnesium dan Senyawanya


1. Penggunaan yang utama dari logam magnesium adalah untuk membuat logam campuran.
Logam campuran yang sering digunakan adalah Magnalium, yaitu paduan magnesium dengan alumunium.
Paduan logam ini kuat dan ringan serta tahan korosi sehingga digunakan untuk membuat komponen
pesawat terbang, rudal, bak truk, serta berbagai peralatan lainnya.
2. Magnesium merupakan reduktor kuat. Sedikit magnesium digunakan pada pengolahan logam tertentu.
3. Pembakaran magnesium menghasilkan cahaya yang sangat terang. Dapat digunakan untuk membuat
kembang api, untuk blitz pada kamera.
4. Pencegah korosi pipa besi di tanah dan dinding kapal laut
5. Senyawa magnesium yang penting antara lain adalah:
a. Mg(OH)2 untuk antasida (obat maag) dapat menetralkan kelebihan asam lambung (HCl) dan juga
sebagai bahan pasta gigi

b. MgSO4.7H2O (garam inggris untuk zat pencahar)/laktasif usus.


3. Aluminium (Al)
Pembuatan Aluminium
Aluminium diperoleh dengan elektrolisis lelehan bauksit Al2O3 dalam kriolit cair Na3AlF6. Kriolit cair diperlukan untuk
menurunkan titik leleh bauksit. Proses pembuatan aluminium dikenal dengan proses Hall, karena cara ini ditemukan
oleh Charles Martin Hall (1863 - 1914) pada tahun 1886. Proses Hall meliputi dua tahap, yaitu sebagai berikut.
a. Pemurnian Al2O3 (aluminium oksida) dari bauksit (alumina)
Ke dalam bauksit ditambahkan larutan NaOH pekat sehingga Al2O3 larut sedangkan zat lain tidak larut. Bersifat
amfoter dan mudah larut, yang tidak oksida-oksida dari silicon, besi dan titanium. Dipisahkan melalui penyaringan.
Al2O3 (s) + 2NaOH (aq) 2NaAlO2 (aq) + H2O (l)
Larutan NaAlO2 diasamkan sehingga terbentuk endapan Al(OH)3.
NaAlO2 (aq) + H2O (l) + HCl (aq) Al(OH)3 (s) + NaCl (aq)
Endapan Al(OH)3 disaring kemudian dipanaskan sehingga terurai menjadi Al2O3 dan uap air.
Al(OH)3 (s) Al2O3 (s) + 3H2O (g) (panas)
b. Elektrolisis Al2O3 dengan kriolit cair
Al2O3 murni dicampur dengan kriolit Na3AlF6 untuk menurunkan titik leleh Al2O3. Dinding bejana untuk elektrolisis
terbuat dari besi yang dilapisi grafit sekaligus sebagai katoda. Sebagai anodanya digunakan batang-batang karbon
yang dicelupkan ke dalam campuran.
Larutan Al2O3 dalam kriolit dimasukkan ke dalam sel Hall-Heroult,
kemudian dialiri listrik. Ion Al3+ direduksi di katoda menjadi Al cair
dan ion O2- dioksidasi di anoda menjadi gas oksigen.
Reaksi yang terjadi:
Al2O3(l) 2Al3+(l) + 3O2-(l)
Katoda : Al3+(l) + 3e Al(l)

Anoda : 2O2-(l) O2(g) + 4e 3


Hasil

: 4Al3+(l) + 6O2-(l) 4Al(l) + 3O2(g)

Gas oksigen yang terbentuk dapat bereaksi dengan anoda karbon membentuk CO 2 sehingga anoda semakin habis
dan pada suatu saat harus diganti.

Penggunaan Aluminium dan Senyawanya


Aluminium merupakan logam yang ringan, tahan karat, mudah di bentuk dan dipadu dengan logam lain, serta tidak
beracun, sehingga banyak digunakan untuk alat-alat rumah tangga, pesawat terbang, kaleng kemasan (aliminuim
foil), kusen pintu, dan kabel. Sifat-sifat aluminium, antara lain:
1. Memiliki densitas yang rendah (sekitar 1/5 dari aluminium padat) dan kestabilan proses yang tinggi.
Densitas aluminium foam adalah fraksi berat dari aluminium foam terhadap aluminium pejal ketika mengisi
volume yang sama (Srikanth Arisetty, 2006a),
2. Memiliki kekakuan yang tinggi (high strength 10 MPa, stiffness 1 GPa),
3. Penyerapan energi impak yang tinggi, tanpa menghiraukan arah datangnya impak,
4. Efisiensi yang tinggi dalam menyerap suara,
5. Memiliki ketahanan terhadap panas yang baik, dan
6. Dapat didaur ulang sepenuhnya.
Aluminium juga digunakan untuk beberapa aliose, misalnya:

Duralium (95% Al, 4% Cu, 0,5%Mg dan 0,5% Mn)


Magnalium (70 95% Al, dan 30 0,5% Mg)
Alnico (20% Al, 50%, 20%Ni, dan 10% Cu)
Thermit (campuran Al dan Fe2O3) digunakan untuk mengelas logam

Reaksi antara aluminium dengan Fe2O3 (besi III oksida) dikenal dengan reaksi termit yang dihasilkan panas untuk
pengelasan baja. Digunakan untuk menyambung rel kereta api.
2Al(s) + Fe2O3(s) Al2O3(s) + Fe(l) H = - 852 kJ
Beberapa senyawa aluminium yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan industri, antara lain:
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Tawas, KAl(SO4)2 12H2O digunakan untuk mengendapkan kotoran pada penjernihan air.
Aluminium sulfat Al2(SO4)3 digunakan dalam industri kertas dan mordan (pengikat dalam pencelupan).
Zeolit Na2O Al2O3 2SiO2 digunakan untuk melunakkan air sadah.
Aluminium Al2O3 untuk pembuatan aluminium, pasta gigi, industry keramik, dan industri gelas.
Al(OH)3 digunakan untuk menetralkan asam lambung yang berlebihan
Al2O3 (Alfa-Alumina) dapat dimanfaatkan Untuk meruntuhkan bangunan yang terbuat dari besi atau baja.
Hal ini disebabkan pembentukan Al2O3 yang sangat eksoterm (menghasilkan suhu 3.000 C), sehingga
mampu mengikat oksigen dari oksida logam lain

Beberapa manfaat dari isolasi alumunium antara lain :

Meningkatkan ketahanan korosi.


Meningkatkan adhesi cat.

Sebagai alat untuk pelapisan lebih lanjut.


Memperbaiki penampilan.
Meningkatkan isolasi listrik.
Memungkinkan penggunaan lithografi dan photografi.
Memperbesar emisivitas.
Meningkatkan ketahanan abrasi.
Mendeteksi daerah peka retakan.

4. Besi (Fe)
Pembuatan Besi
Besi diperoleh dari bijih besi dengan cara peleburan (reduksi) yang di lakukan dalam suatu tunggu yang disebut
tanur tiup (blast furnace). Tanur tiup ini berbentuk selinder raksasa dengan tinggi 30 m dan diameter bagian tengah
sekitar 8 m.
Bahan-bahan yang diperlukan meliputi:
a. Bijih besi (hematit) Fe2O3 sebagai bahan baku,
b. Batu kapur (CaCO3) sebagai fluks (bahan yang akan bereaksi dengan pengotor dalam bijih besi dan
memisahkan pengotor itu dalam bentuk cairan kental yang disebut terak / slag),
c. Kokas (C) sebagai reduktor,
d. Udara untuk mengoksidasi C menjadi CO.
Proses yang terjadi pada pembuatan besi:
1. Bahan-bahan (biji besi, batu kapur, dan kokas) dimasukkan ke dalam tungku dari puncak tanur.
2. Udara panas dialirkan melalui dasar tanur sehingga mengoksidasi karbon menjadi gas CO2.
C (s) + O2(g) CO2(g)

H = -394 kJ

3. Kemudian gas CO2 bergerak naik dan bereaksi lagi dengan kokas manjadi CO.
CO2(g) + C(s) 2CO(g)

H = +173 kJ

4. Gas CO yang terjadi mereduksi bijih besi secara bertahap menjadi besi.
3Fe2O3 + CO 2Fe3O4 + CO2 (pada suhu 500 C)
Fe3O4 + CO 3FeO + CO2 (pada suhu 850 C)
FeO + CO Fe + CO2 (pada suhu 1000 C)
Reaksi total dapat di tuliskan sebagai berikut:
Fe2O3 (s) + 3CO (g) 2Fe (l) + 3CO2 (g)
Besi yang terbentuk berwujud cair turun ke bawah mengalir melalui dasar tungku.

Zat pengotor yang tercampur dengan bijih besi, seperti SiO 2, P4O10 dan Al2O3 diikat oleh CaO yang berasal dari
penguraian batu kapur pada suhu tinggi.
CaCO3(s) CaO(s) + CO2(g) (pada suhu 800 900 C)
Selanjutnya CaO mengikat zat pengotor dengan reaksi:
CaO(s) + SiO2(s) CaSiO3(l) (pada suhu 1200 C)
6CaO(s) + P4O10(s) 2Ca3(PO4)2(l) (pada suhu 1200 C)
CaO(s) + Al2O3(s) Ca(AlO2)2(l) (pada suhu 1200 C)
Hasil-hasil reaksi ini disebut slag mengapung di atas lelehan besi sehingga dapat dipisahkan untuk bahan dalam
industri semen dan pupuk.
Besi yang dihasilkan dalam proses tanur ini disebut besi kasar (pig iron) yang mengandung 95% Fe, 4% C dan
sedikit Si, P, dan S. Besi kasar ini keras tapi rapuh (mudah patah).

3 Fe2O3 + CO 2Fe3O4 + CO2


Fe3O4 + CO 3FeO + CO2
d
FeO + CO Fe + CO2
C + O2 CO2

Sleg

Penggunaan Besi
Kegunaan utama besi adalah untuk membuat baja (istilah yang di gunakan untuk semua logam campuran (aliase)
dari besi. Agar diperoleh besi dengan kualitas yang baik, maka besi kasar diolah menjadi baja yaitu dengan
memanaskan besi kasar agar kadar karbon, silikon, fosfor, dan belerang berkurang. Kemudian ditambahkan logam
lain seperti Ni, Cr, Mn, dan V.

Misalnya baja stainless steel / baja tahan karat (campuran 72% Fe, 19% Cr, dan 9% Ni).
Baja digunakan dalam berbagai keperluan baik rumah tangga industry dan kostruksi bangunan. Contoh tempat
tambang besi di Indonesia berada di Cilegon, Banten. Di Indonesia bijih besi diolah oleh PT Krakatau Steel, di
Cilegon, Jawa Barat. Sedangkan pasir besi diolah PN Aneka Tambang Cilacap Jawa Tengah.
Beberapa jenis baja
Nama

Komposisi

Sifat Khas

Penggunaan
Rel kereta api, lapis baja

Baja Mangan

10 18% Mn

Keras, kuat dan awet

kendaraan perang, mesin


penghancur batu

Keras, kuat, sifat magnetnya

Baja Silikon

1 5% Si

Durion

12 15% Si

Tahan karat, tahan asam

1 10% Cr

Kuat, tahan terhadap


tekanan/beban

Baja tahan karat

0,15 V
14 18% Cr

(stainless steel)
Invar

7 9% Ni
36% Ni

Baja Kromium vanadium

Magnet

kuat

Tahan karat
Koefisien muai rendah

Pipa, ketel, kondensor, dan lainlain


As kendaraan
Alat pemotong, alat dapur, dan
lain-lain
Alat pengukur (meteran)

5. Tembaga (Cu)
Pembuatan tembaga
Tembaga diperoleh dari bijih kalkopirit CuFeS2 melalui beberapa tahap, yaitu:
I.

Pengapungan (flotasi)

Bijih diserbukkan sampai halus kemudian dimasukkan ke dalam campuran air dan minyak. Bagian bijih yang
mengandung tembaga akan diselaputi oleh minyak sedangkan zat pengotornya terbawa oleh air. Udara ditiupkan ke
dalam campuran dan mineral yang diselaputi minyak tadi dibawa ke permukaan oleh gelembung-gelembung udara
dan mengapung, sedangkan zat-zat pengotor diendapkan di bagian bawah. Dari pengapungan
ini dapat diperoleh bijih pekat yang mengandung 20 40% Cu
II.

Pemanggangan

Bijih pekat hasil pengapungan selanjutnya dipanggang dan terjadi reaksi


4Cu2FeS2(s) + 9O2(g) 2Cu2S(s) + 2Fe2O3(s) + 6SO2(g)
III.

Reduksi

Cu2S yang terjadi dipisahkan dari Fe2O3 kemudian dipanaskan dan dialiri udara dan terjadi reduksi menjadi logam
tembaga lepuh (blister copper) karena mengandung gelembung gas SO2 beku.

2Cu2S(s) + 3O2(g) 2Cu2O(s) + 2SO2(g)


Cu2S(s) + 2Cu2O(s) 6Cu(s) + SO2(g)
IV.

Elektrolisis (pemurnian)

Logam tembaga yang diperoleh dari reduksi masih tercampur dengan sedikit Ag, Au, dan Pt kemudian dimurnikan
dengan cara elektrolisis. Tembaga yang tidak murni dipasang sebagai anoda dan sebagai katoda
digunakan tembaga murni, dengan elektrolit larutan CuSO4. Tembaga di anoda teroksidasi menjadi Cu2+ kemudian
direduksi di katoda menjadi logam Cu.
Katoda : Cu2+(aq) + 2e Cu(s)
Anoda : Cu(s) Cu2+(aq) + 2e
Hasil : Cu(s) Cu(s)
Pada proses ini anoda semakin habis dan katoda (tembaga murni) makin bertambah besar, sedangkan Ag, Au, dan
Pt diendapkan sebagai lumpur anoda sebagai hasil samping.
Penggunaan Tembaga

Merupakan penghantar panas dan listrik yang sangat baik, maka banyak digunakan pada alat-alat listrik.
Sebagai perhiasan, campuran antara tembaga dan emas.
Sebagai bahan pembuat uang logam.
Sebagai bahan pembuat logam lain, seperti kuningan (campuran antara tembaga dan seng), perunggu

(campuran antara tembaga dan timah.


CuSO4 dalam air berwarna biru, banyak digunakan sebagai zat warna.
Campuran CuSO4 dan Ca(OH)2, disebut bubur boderiux banyak digunakan untuk mematikan serangga atau

hama tanaman, pencegah jamur pada sayur dan buah.


CuCl2, digunakan untuk menghilangkan kandungan belerang pada pengolahan minyak.
Cu(OH)2 yang larut dalam larutan NH4OH membentuk ion kompleks cupri tetramin (dikenal sebagai larutan

schweitser), digunakan untuk melarutkan selulosa pada pembuatan rayon (sutera buatan).
6. Timah (Sn)
Pembuatan Timah
Logam timah diperoleh dengen mereduksi bijih besi kasiterit SnO dengan karbon pada suhu 1200C.
2SnO(s) + C(s) 2Sn(s) + CO2(g)
Penggunaan Timah

Timah terutama digunakan untuk melapisi baja, misalnya kaleng roti, susu, cat, dan sebagainya.
Selain untuk melapisi , timah juga digunakan untuk membuat aliase, misalnya perunggu (Cu + Sn) dan
untuk solder (Sn + Pb).

Salah satu tempat tambang timah di Indonesia adalah di Bangkinang, Riau dan Sungai Liat, Pulau Bangka. Pabrik
pelabuhan bijih timah terdapat di Muntok, Pulau Belitung.
7. Perak (Ag)
Pembuatan Perak
Logam perak diperoleh dari bijih argentit Ag 2S dengan cara melarutkan argentit dalam larutan NaCN, kemudian
direduksi dengan seng.
2Ag2S + 8NaCN + O2 + H2O 4NaAg(CN)2 + 4NaOH + 2S
2NaAg(CN)2 + Zn 2Ag + Na2Zn(CN)4
Penggunaan Perak
Perak merupakan logam yang putih mengkilat tidak teroksidasi oleh udara dan tidak bereaksi dengan asam kecuali
HNO3. Oleh karena itu, perak digunakan untuk perhiasan, mata uang, dan untuk melapisi logam lain.
8. Kromium (Cr)
Penggunaan Kromium
Kromium adalah logam yang sangat mengkilap, keras dan tahan karat.

Lebih dari separuh produksi kromium digunakan dalam industri logam dan sepertiga dalam refraktori

(pelapis tahan panas tanur bersuhu tinggi) karena sangat mengkilap.


Kromium digunakan untuk membuat paduan (aliase) dengan besi, nikel dan kobalt.
Paduan kromium dengan kobalt dengan tungsten ( wolfam) digunakan untuk membuat mesin potong cepat.
Kromium digunakan untuk melapisi baja untuk variasi kendaraan bermotor yang dilakukan secara
elektrolosis dengan elektron plating.

9. Emas (Au)
Pembuatan Emas
Emas terdapat bebas di alam yang bercampur dengan logam lain. Emas dipisahkan dari campurannya dengan jalan
dilarutkan dalam larutan kalium sianida KCN.
4Au + 8KCN + O2 + 2H2O 4KAuC2 + 4KOH
Kemudian direduksi dengan logam seng:
2KAu(CN)2 + Zn K2Zn(CN)4 + 2Au

Penggunaan Emas
Emas merupakan logam yang kuning mengkilap, tahan karat, mudah ditempa dan tidak bereaksi dengan asam,
sehingga digunakan untuk:

Perhiasan,
Cadangan devisa
Melapisi logam lain, dan
Untuk membuat medali.

Salah satu tambang emas di Indonesia ada di Bengkalis, Sumatra. Pabrik pengolahan emas terdapat di Cikotok,
Jawa Barat.
10. Nikel (Ni)
Diperoleh dengan mengoksidasi bijih NiS menjadi NiO kemudian direduksi dengan karbon.
2NiS + 3O2 2NiO + 2SO2
NiO + C Ni + CO
Nikel digunakan untuk aliase, misalnya baja stainless, monel (65% Ni dan 35% Cu), alnico, dan nikrom.

You might also like