You are on page 1of 56

BAB III

PELAKSANAAN PRAKTIKUM
RESEP 1
Dr. Arifin Spd
SIP. 301/322/DKK/X/1999
Jl. Imam Bonjol, Samarinda
Smd, 18 nov 09
R/ Rifampion
0,1
INH
0,05
Codein
0,01
Gliserol guikolat 0,01
m.f.la.da.in caps dtd no xxx
Pro : Marnie (12 tahun)
Jl. A.W Syahranie no.70,Samarinda

I.

Resep Asli/standar
a. Resep Asli
R/ Rifampion
INH
Codein
Gliserol guikolat

0,1
0,05
0,01
0,01

b. Kelengkapan Resep
- Paraf dokter tidak tertera
c. Penggolongan Obat
O

: Codein

: Rifampisin (ISO 2002 ;317), INH (ISO 2002; 319)

: Gliserol guikolat

d. Komposisi Bahan

Tiap 1 bungkus mengandung :


Rifampion
INH
Codein
Gliserol guikolat
II.

0,1
0,05
0,01
0,01

Uraian Bahan

1. Rifampicin
a. sinonim

: rifamycinum; rifamisin (FI III, 560)

b. khasiat

: antibiotikum

c. pemerian

: serbuk hablur; coklat merah

d. kelarutan

: Sangat sukar larut dalam air; mudah larut dalam kloroform p; larut dalam
etil asetat p; dan dalam methanol p

e. dosis

: DLAnak

= 1 hr : 10- 20 mg

2. INH
a. sinonim

: isoniazidum; isoniazida (FI III,320)

b. khasiat

: antituberkulosa
Isoniazida merupakan obat kemoterapi terpenting terhadap berbagai tipe
tuberkulosa

c. pemerian

: hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih; tidak berbau; rasa agak
pahit; terurai perlahan-lahan oleh udara dan cahaya

d. kelarutan

: mudah larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol (95%)p; sukar larut
dalam kloroform p; dan dalam eter p

e. Farmakologi : Didalam tubuh terdapat Vit.B6 yang rumus kimianya hampir mirip
dengan INH sehingga terjadi pertentangan dalam tubuh sehingga
mengakibatkan tubuh tidak sehat,letih dan lesu
f. dosis : DLAnak = 1x : 5 mg/kg
1 hr : 10 mg/kg
DMDewasa = 1x: 1 hr : 10 mg/kg
DMAnak = 1 dd 300 400 mg
g. Inkompatibilitas

: Cenderung terurai oleh air dan cahaya,larut dalam air dan alkohol
dan merupakan cara yang paling netral

3. Codein HCL
a. Sinonim

: kodeina hiroklorida (FI III, 172)

b. khasiat

: antitusivum (FI III, 172) : obat yang menekan batuk (ansel, 638)

c. pemerian : serbuk hablur putih/hablur jarum tidak berwarna


d. kelarutan

: Larut dalam 20 bagian air dan dalam lebih kurang 90 bagian etanol

(90%)p
e. dosis

: DLDewasa

: 1x

= 10 20 mg

1 hr = 30 60 mg
DMDewasa

: 1x

= 60 mg

1 hr = 300 mg
4. Gliserin guaikolat
a. Sinonim

: Glycerylis guaiacolas (Anonim,1969)

b. Khasiat

: Ekspetoran yaitu obat yang memudahkan pengeluaran dahak atau getah


radang dari paru-paru, cabang tenggorokan dan tenggorok (Anonim,1969)

c. Pemerian

: Sebuk hablur;putih hingga agak keabuan; hampir tidak berbau atau

berbau lemah; rasa pahit (Anonim,1969)


d. kelarutan

: larut dalam air; dalam etanol (95%)p; dalam kloroform p; dalam gliserol

p; dan dalam propilenglikol p


d. Dosis

: DMDewasa

: 1x = 1 hari = 2,4 g

DLDewasa

: 1x = 100 200 mg(diulang tiap 2-4 jam)


1 hari = -

III.
IV.
V.

Perhitungan Dosis
Penimbangan
Cara kerja

VI.

Penandaan
Etiket putih rifampisin dan INH

LABORATORIUM FARMASETIKA DASAR


AKADEMI FARMASI SAMARINDA
Apt. Dhita Ayu Sabrina
No. 1

Smd,2 Des 09
Marnie (12 th )
1 x sehari 1 kapsul
Sesudah makan
Tidak boleh diulang tanpa resep dokter

etiket putih Codein HCl dan Gliserol guaikolat


Apotek bahagia
LABORATORIUM FARMASETIKA DASAR
Jl. IR. H.AKADEMI
juanda no. 08
Samarinda
FARMASI
SAMARINDA
APA
No. 1
SIA

Apt. Dhita Ayu Sabrina


: Dhita Ayu Sabrina
: 7391/SIA/1991

Smd,2 Des 09

Marnie (12 th )
3 x sehari 1 kapsul
Sesudah makan
SALINAN RESEP
Tidak boleh diulang tanpa resep dokter
Dari dokter

: Arifin Spd

Tgl. Penulisan : 18 Nov09


VII. Edukasi
Pro

: Marnie

No.

:1

Tgl. Pembuatan :2 Des 09


Umur : 12 thn

1. Obat rifampisin dan codein ini berkhasiat sebagai obat untuk mencegah kambuhnya TBC
iter
2. Obat ini diminum 1 x sehari 1 kapsul, sesudah makan (dihabiskan)
R/ Rifampion
0,1
INH
0,05
3. Obat codein HCL dan gliserol guaikolat ini berkhasiat sebagai obat batuk berdahak
Codein
0,01
Gliserol guikolat 0,01
4. Obat ini diminum 3 x sehari 1 kapsul, sesudah makan
m.f.la.da.in caps dtd no xxx
5. Disimpan ditempat sejuk dan kering
det. V
6. Efek samping dapat terjadi iritasi mukosa lambung
VIII. Copy Resep
Pcc,
cap apotek
Dhita Ayu Sabrina
723901S.09.015

Dr. Arifin Spd


RESEP
2
SIP. 301/322/DKK/X/1999
Jl. Imam Bonjol, Samarinda
Smd, 18 nov 09
R/ Kalii iodida
Paracetamol
Luminal
Ol sach anisi
m.f.la.da.in caps no x
s.tdd.1 caps

0,3
0,25
0,01
0,2

Pro : Ahmad (52 tahun)


Jl. A.M sangaji rt. 10 no.6, Samarinda

I.Resep Asli/standar
a. Resep Asli
R/ Kalii iodida
Paracetamol
Luminal
Ol sach anisi

0,3
0,25
0,01
0,2

b. Kelengkapan Resep
- Paraf dokter tidak tertera
c. Penggolongan Obat
O

: Luminal

: Paracetamol, Kalii iodida

d. Komposisi Bahan
Tiap 1 bungkus mengandung :
Kalii iodida
Paracetamol
Luminal
Ol sach anisi
II.Uraian Bahan
1.Kalii hidroksida

0,3
0,25
0,01
0,2

a. Sinonim
: Kalium Iodida
b. Khasiat : Anti Jamur
c. Pemerian
:Hablur heksahedral; transparan atau tidak berwarna; opak dan putih; atau
serbuk butiran putih higroskopik
d.Kelarutan
:Sangat mudah larut dalam air; lebih mudah larut dalam air mendidih;
larut dalam etanol (95%)p; Mudah larut dalam gliserol P
e.Dosis
:
2. Paracetamol
a. Sinonim

: Acetaminophen

b. Khasiat

: Analgetikum ; Antipiretikum

c. Pemerian

: Hablur atau serbuk hablur putih ; tidak berbau;rasa pahit

d. Kelarutan

: Larut dalam 70 bagian air; dalam 7 bagian etanol (95%)p; dalam 13


bagian aseton p; dalam 40 bagian gliserol p; dan dalam 9 bagian
propilenglikol p; larut dalam alkali hidroksida

e. Dosis

: DMDewasa

: 1x = 1 hari : 4 g

DLDewasa

: 1x = 500 mg
1 hari = 4 g

3. Luminal
a. Sinonim : Phenobarbitalum, fenobarbital (Anonim,1969)
b. Khasiat : Hipnotikum, sedativum (Anonim,1969)
c. Pemerian : Hablur atau serbuk hablur; putih tidak berbau; rasa agak pahit
(Anonim,1969)
d. kelarutan : Sangat sukar larut dalam air; larut dalam (95%) klorofom p; dalam eter
p; dalam alkali hidroksida; dan dalam larutan alkali karbonat
e. Dosis
: DLAnak
: 1x = 15 mg 20 mg
1hr = 45 mg 80 mg
DLDewasa
: 1x = 15 mg 30 mg

DMDewasa

1hr = 45 mg 90 mg
: 1x = 300 mg
1hr = 600 mg

4.Oleum Sacchara anisi


a. Sinonim
b. Khasiat
c. Pemerian

: Oleum Anisi; Minyak adas manis


: zat tambahan
: cairan; tidak berwarna atau kuning pucat; bau menyarupai buahnya; rasa

manis dan aromatik; menghablur jika didingankan


d. Kelarutan : dalam etanol larut dalam 3 bagian volume etanol (95%)p; larutan
menunjukkan opalesensi tidak lebih kuat dari opalesensi yang terjadi jika 0,5 mlperak
nitrat 0,1N dutambahkan pada campuran0,5 ml Natrium klorida 0,02N dan 50ml air
5 Lactosa
a. Sinonim

: Lactosum, sacchrum Lactis

b. Khasiat

: Bahan tambahan, pemanis

c. Pemerian

: Serbuk Hablur; putih; tidak berbau; rasa agak manis

III.Perhitungan Dosis
IV.
Penimbangan
V.Cara kerja
VI.Penandaan
Etiket putih Kalium Iodida

LABORATORIUM FARMASETIKA DASAR


AKADEMI FARMASI SAMARINDA
Apt. Dhita Ayu Sabrina
No. 2

Smd,2 Des 09
Ahmad (52 th )
1 x sehari 1 kapsul
Sesudah makan
Tidak boleh diulang tanpa resep dokter

etiket putih Paracetamol,luminal, dan ol sach anisi


LABORATORIUM FARMASETIKA DASAR
AKADEMI FARMASI SAMARINDA
Apt. Dhita Ayu Sabrina
No. 2

Smd,2 Des 09
Ahmad (52 th )
3 x sehari 1 kapsul
Sesudah makan
Tidak boleh diulang tanpa resep dokter

VII. Edukasi
1. Obat kalium iodida ini berkhasiat sebagai obat untuk mengencerkan dahak, meringankan
sesak nafas, terutama pada penyakit asma
2. Obat ini diminum 1 x sehari 1 kapsul, sesudah makan (dihabiskan)
3. Obat paracetamol, luminal, dan ol sach anisi ini berkhasiat menghilangkan rasa nyeri dan
menurunkan demam
4. Obat ini diminum 3 x sehari 1 kapsul, sesudah makan
5. Disimpan ditempat sejuk dan kering
6. Efek samping dapat menyebabkan kantuk

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
RESEP 3
Dr. Rima Susanti
SIP. 322/DKK/2006
Jl. Ampera II no.3, Samarinda
Smd, 7 Des 09
R/ DMP
tab 0,5
CTM
mg 0,2
Cortidex tab 0,5
m.f.caps dtd no xv
Pro : Tanti (12 tahun)

I.

Resep Asli/standar
a. Resep Asli
R/ DMP
CTM
Cortidex

tab 0,5
mg 0,2
tab 0,5

b. Kelengkapan Resep
- Paraf dokter tidak tertera
-Alamat pasien tidak tertera
c. Penggolongan Obat
O

: Cortidex (ISO 2008, 233)

: CTM (ISO 2008, 59) DMP

d. Komposisi Bahan
Tiap 1 bungkus mengandung :
DMP
CTM
Cortidex
II.

tab 0,5
mg 0,2
tab 0,5

Uraian Bahan

1. DMP
a. Sinonim

: Dextrometorphani hydrobromidum; dekstrometorfan

hidrobromida
b. Khasiat

: Antitusivum adalah obat yang menekan batuk

c. Pemerian

: Serbuk hablur; putih; tidak berbau; rasa pahit

d. Kelarutan

: Larut dalam 60 bagian air dan dalam 10 bagian etanol (95%)p; mudah

larut dalam klorofom P disertai pemisahan air; praktis tidak larut dalam eter P
e. Dosis

: DMDewasa

: 1x

= -

1 hari = 120 mg
DLAnak

: 1x

= -

1 hari = 1 mg/kg (dibagi 3-4 dosis)


2. CTM
a. Sinonim

: Chlorpheniramini Maleas; Klorfeniramin Maleat

a. Khasiat

: Antihistaminikum yaitu obat penangkal khasiat histamin

c. Pemerian

: Serbuk hablur, putih, tidak berbau, dan rasa pahit

d. kelarutan

: Laryt dalam 4 bagian air; dalam 10 bagian etanol (95%)p; dan dalam10

bagian klorofom P; sukar larut dalam eter p

e. Dosis

: DLAnak

: - /0,35 mg (dibagi dalam 4 dosis)

DLDewasa

: 2-4 mg/6-16 mg

DMDewasa

: - /40 mg

3. Cortidex
a. Sinonom

: Deksametason

b. Khasiat

: adrenoglukokortikoidum adalah suatu glukokortikoid (hormone

adrenokorteks yang mengatur metabolism organic dan menghambat respona inflamasi)


c. Pemerian

: hablur atau serbuk hablur; putih atau hamper putih; tidak berbau rasa

agak pahit
d.Kelarutan

: Praktis tidak larut dalam air; larut dalam 42 bagian etanol (95%)p; dan

dalam 165 bagian klorofom P


e. Dosis

: DLAnak

: 1x

= 6ug/kg 85 ug/kg

1hari = 24 ug/kg 340 ug/kg

III.
IV.
V.

Perhitungan Dosis
Penimbangan
Cara kerja

VI.

Penandaan
LABORATORIUM
FARMASETIKA DASAR
Etiket
putih
AKADEMI FARMASI SAMARINDA
Apt. Dhita Ayu Sabrina

No. 3

Smd,8 Des 09
Tanti (12 th )
3 x sehari 1 kapsul
Sesudah makan
Tidak boleh diulang tanpa resep dokter

VII. Edukasi

1. Obat ini berkhasiat sebagai antitusivum dan antialergi


2.

Obat ini diminum 3 x sehari 1 kapsul, sesudah makan

3. Disimpan ditempat sejuk dan kering


4. Efek samping dapat menyebabkan kantuk, nyeri dikepala

RESEP 4
Dr. Santi
SIP. 121/DKK/2005
Jl. Jakarta no.3, Palaran
Smd, 7 Des 09
R/ Sanprima tab 0,5
Dumin
mg 120
M.f.pulv.da in cap dtd no. x
s.t.d.d cap 1
Pro : Nanik (10 tahun)

I.

Resep Asli/standar
a. Resep Asli
R/ Sanprima

tab 0,5

Komposisi : trimetropin
Sulfametoksazol
R/ Dumin

80 mg
400 mg

mg 120

Komposisi : paracetamol

120 mg

b. Kelengkapan Resep
- Paraf dokter tidak tertera
-Alamat pasien tidak tertera
c. Penggolongan Obat
O

: Trimetropin, sulfametoksazol (ISO 2005, 96)

: Dumin (ISO 2008, 10)

d. Komposisi Bahan
Tiap 1 bungkus mengandung :
R/ Sanprima

tab 0,5

Komposisi : trimetropin

80 mg

Sulfametoksazol 400 mg
R / Dumin

mg 120

Komposisi : paracetamol

120 mg

II. Uraian Bahan


III.
IV.
V.
VI.

Perhitungan Dosis
Penimbangan
Cara kerja
Penandaan
Etiket putih

LABORATORIUM FARMASETIKA DASAR


AKADEMI FARMASI SAMARINDA
Apt. Dhita Ayu Sabrina
No. 3

Smd,8 Des 09
Tanti (12 th )
3 x sehari 1 kapsul
Sesudah makan

VII. Edukasi

Tidak boleh diulang tanpa resep dokter

1.Obat ini berkhasiat sebagai antitusivum dan antialergi


2. Obat ini diminum 3 x sehari 1 kapsul, sesudah makan
3. Disimpan ditempat sejuk dan kering
4. Efek samping dapat menyebabkan kantuk, nyeri dikepala

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Resep 1
Dr. Arya Atmaja
Jl. Kemakmuran No. 31 Samarinda
SIP.1234/ SIP/ DU/ 2008
Samarinda, 23 desember 2009
R/ Champora Spritosa
Ungt. Acidi Boric
m. f. ungt

Pro : Sahri Amir

I. Resep Asli/ Standar

10
ad 20

a. Resep Standar
R/ Kampora Spritosa
Kamper

10

Etanol (70 %)

100

Ungt. Acidi Boric


Acid boric

Vaselin flavum

45

b. Kelengkapan Resep
- paraf dokter tidak tertera
c. Penggolongan Obat
O

: kamper, acid boric

d. Komposisi Bahan
Kamfer

1g

Etanol

11,4 ml

Acid boric

1g

Vaselin flavum

9g

II. Uraian Bahan


1. Kamper
a. Sinonim

: Camphora

b. Khasiat

: Antiiritan

c. Pemerian : Hablur putih atau massa hablur; tidak berwarna atau putih; bau khas;
tajam; rasa pedas dan aromatik
d. Kelarutan : Larut dalam 700 bagian air, dalam 1 bagian etanol (95%) P, dalam 0,25
bagian kloroform P; sangat mudah larut dalm eter P; mudah larut dalam
minyak lemak.
2. Etanol
a. Sinonim

: Aethanolum, alcohol

b. Khasiat

: Zat tambahan

c. Pemerian

: Cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah bergerak; bau
khas; rasa panas. Mudah terbakar dengan memberikan nyala biru tidak
berasap

d.

Kelarutan

: Sangat mudah larut dalam air, dalam kloroform P dan

dalam eter P.
3. Acid Boric
a. Sinonim

: Asam borat, Acidum boricum

b. Khasiat

: Antiseptikum ekstern

c. Pemerian : Hablur, serbuk hablur putih atau sisik mengkilat tidak berwarna; kasar;
tidak berbau; rasa agak asam dan pahit kemudian manis
d. Kelarutan : Larut dalam 20 bagian air, dalam 3 bagian air mendidih, dalam 16 bagian
etanol (95%) P dan dalam 5 bagian gliserol P.
4. Vaselin kuning
a. Sinonim

: Vaselinum flavum

b. Khasiat

: Zat tambahan; dasar salep

c. Pemerian

: Massa lunak, lengket, bening, kuning muda sampai kuning; sifat


ini tetap setelah zat dileburkan dan dibiarkan hingga dingin tanpa
diaduk. Berfluoresensi lemah, juga jika dicairkan; tidak berbau;
hampir tidak berasa.

e. Kelarutan

: Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P; larut
dalam kloroform P; dalam eter P dan dalam eter minyak tanah P,
larutan kadang-kadang beropalesensi lemah.

III. Penimbangan
10
10 g = 1 g
100

1. Kamfer

2. Etanol

: 100 10 = 90 g
90
10 g = 9 g
100

Etanol yang digunakan hanya 2 tetes, sehingga berat etanol diganti dengan dasar salep ( vaselin
kuning)
3. Acid boric

4. Vaselin kuning :

10
5g
50

=1g

10
45 g = 9 g
50

9 g + 9 g (pengganti etanol) = 18 g

IV. Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang bahan-bahan yang diperlukan sesuai perhitungan

3. Kamfer ditetesi sedikit etanol, digerus, ditambahkan acid boric, digerus hingga halus dan
homogen
4. Ditambahkan vaselin kuning pada campuran (3) gerus hingga halus dan homogen
5. Salep dikemas ke dalam pot yang telah ditimbang sebelumnya dan timbanglah berat pot
yang telah diisi salep untuk mengetahui bobot bersihnya
6. Diberi etiket biru

V. Penandaan
Etiket biru
LABORATORIUM FARMASETIKA DASAR
AKADEMI FARMASI SAMARINDA
Apt. Dhita Ayu Sabrina
No. 1

smd, 24 des09
Sahri Amir
Digunakan pada bagian yang sakit
OBAT LUAR

VI. Edukasi
1. Obat ini berfungsi untuk membasmi mikroorganisme yang berada dipermukaan kulit

2. Obat ini digunakan pada bagian yang sakit


3. Simpan di tempat yang kering dan terlindung cahaya

Resep 2
Dr. Arya Atmaja
Jl. Kemakmuran No. 31 Samarinda
SIP.1234/ SIP/ DU/ 2008
Samarinda, 23 desember 2009
R/ Menthol

aa

0,2

Champora
Ol. Menthae pip
Vaselin Album
m. d. s obat gosok
Pro :

Maria

I.Resep Asli/ Standar

1
ad

10

a. Resep Standar
R/ Menthol

aa

0,2

Champora
Ol. Menthae pip
Vaselin Albumad

1
10

b. Kelengkapan Resep
- paraf dokter tidak tertera
-alamat pasien tidak tertera
-umur pasien tidak tertera

c. Penggolongan Obat
O

: menthol,champora, oleum menthae, vaselin album

d. Komposisi Bahan
Menthol

aa

0,2

Champora
Ol. Menthae pip
Vaselin Albumad
II. Uraian Bahan
1. Vaselin Putih

1
10

a. Sinonim

: Vaselinum album

b. Khasiat

: Zat tambahan; dasar salep Hidrokarbon

c. Pemerian : Massa lunak, lengket, bening, putih; sifat ini tetap setelah zat dileburkan
dan dibiarkan hingga dingin tanpa diaduk. Berfluoresensi lemah, juga jika
dicairkan; tidak berbau; hampir tidak berasa.
d. Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P; larut dalam
kloroform P; dalam eter P dan dalam eter minyak tanah P, larutan kadangkadang beropalesensi lemah.
2. Menthol
a. Sinonim

: Mentholum

b.

: Korigen; antiiritan

Khasiat

c. Pemerian

: Hablur berbentuk jarum atau prusma; tidak berwarna; bau tajam seperti
minyak permen; rasa panas dan aromatik diikuti rasa dingin.

d.

Kelarutan

: Sukar larut dalam air, sangat mudah larut alam etanol (95%)P, dalam
kloroform P dan dalam eter P; mudah larut dalam paraffin cair P dan
dalam minyak atsiri.

3. Champora
a. Sinonim

: Kamfer

b.

: Antiiritan

Khasiat

c. Pemerian

: Hablur putih atau massa hablur; tidak berwarna atau putih; bau khas,
tajam; rasa pedas dan aromatik

d.

Kelarutan

: Larut dalam 700 bagian air, dalam 1 bagian etanol (95%)P, dan 0,25
bagian kloroform P; sangat mudah larut dalam eter P; mudah larut dalam
minyak lemak

4. Oleum menthae piperitae


a. Sinonim

: Minyak permen

b.

Khasiat

c.

Pemerian

: Zat tambahan; karminativum


: Cairan, tidak berwarna, kuning pucat atau kuning

kehijauan, bau aromatik, rasa pedas dan hangat, kemudian dingin.


d. Kelarutan

: Dlam etanol larut dalam 4 bagian volume (70%)P opalesensi yang terjadi
tidak lebih kuat dari opalesensi larutan yang dibuat dengan
menambahkan 0,5 ml perak nitrat 0,1 N pada campuran 0,5 ml natrium
klorida 0,2 N dan 50 ml air

III. Penimbangan

IV. Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang bahan-bahan yang diperlukan sesuai perhitungan

V. Penandaan
Etiket biru
LABORATORIUM FARMASETIKA DASAR
AKADEMI FARMASI SAMARINDA
Apt. Dhita Ayu Sabrina
No. 2

Samarinda, 24 des09
Maria
Dioleskan pada bagian yang sakit
OBAT LUAR

VI. Edukasi

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Resep 3
Dr. Arya Atmaja
Jl. Kemakmuran No.31 Samarinda
SIP : 1234/ SIP/ DU/ 2008
Samarinda, 23- 12 2009
R/ Pasta Zinci Aleosa
m. f. pasta
Pro : Hamdani

20

I. Resep Asli/ Standar


a.. Resep Standar
R/

Pasta Zinci Aleosa

20

Zinci Oksidum

60 mg

Oleum Sesami

40 mg

b. Kelengkapan Resep
- Paraf dokter tidak tertera
- Alamat pasien tidak tertera
c. Penggolongan Obat
O

: Zinci oksidum

d. Komposisi Bahan
Tiap 20 g mengandung :
Zinci Oksidum

12 g

Oleum Sesami

8g

II.Uraian Bahan
1. Zink Oksida

a. Sinonim

: Seng oksida, zinci oxydum

b. Khasiat

: Antiseptikum

c. Pemerian

: Serbuk amorf, sangat halus, putih/serbuk putih kekuningan, tidak


berbau, tidak berasa, lambat laun menyerap karbondioksida di udara.

d. Kelarutan

: Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95 %) P. larut dalam
asam mineral encer dan dalam larutan alkali hidroksida.

e. Konsentrasi

: 20 % (Formulary Peter, Buni Briqham Hospital; 61)

2. Oleum Sesami
a. Sinonim

: Minyak wijen; minyak lemak yang diperoleh dengan pemerasan


biji sesamum indicum L.

b. Khasiat

: Zat tambahan; pengaroma

c. Pemerian

: Cairan kuning pucat, bau lemah, rasa tawas, tidak membeku pada
suhu 0 derajat

d. Kelarutan

: Sukar larut dalam etanol (95 %) P, mudah larut dalam kloroform P


dalam eter P dalam eter minyak tanah.

I.

Penimbangan
1. Zinci Oksidum :

20
60 = 12 g
100

2. Oleum Sesami :

20
40 = 8 g
100

IV. Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Diayak seng oksida dengan ayakan no. 100, sisihkan

3. Ditimbang bahan-bahan yang diperlukan sesuai perhitungan. ZnO diayak terlebih dahulu
dengan pengayak no.100 sebelum ditimbang.
4. Seng oksida digerus hingga halus ditambahkan sedikit demi sedikit oleum sesami digerus
hingga halus dan homogen
5. Dimasukkan pasta ke dalam wadah
6. Diberi etiket biru

V. Penandaan
Etiket biru
LABORATORIUM FARMASETIKA DASAR
AKADEMI FARMASI SAMARINDA
Apt. Dhita Ayu Sabrina
No. 3

Samarinda, 23 Des 09
Hamdani
Dioles Pada Permukaan Kulit
OBAT LUAR

VI. Edukasi

1. Obat ini berkhasiat untuk membasmi mikroorganisme yang berada dipermukaan kulit
sekaligus sebagai antiseptik
2. Obat ini digunakan dengan cara mengoleskan pada kain kassa
3. Simpan di tempat yang sejuk, kering, dan terlindung dari cahaya matahari langsung

Dr. Mardianty
SIP. No.123/ SIP/ DU/ 2006
Resep 4

Jln Imam Bonjol no. 31 Samarinda


Smd, 30-12-2009
R/ Unguentum 2-4
Unguentum peruvianum
m. f. unguentum d.s.
s. u. e
Pro : Maria ulfa (21 thn)
Jl. Merbabu no.17, Samarinda

10
3

II. Resep Asli/ Standar


a. Resep Standar
R/ unguentum 2-4 (sulfur salicylatum)
Komposisi: tiap 10 gram mengandung:
Asam salisilat

200 mg

Belerang endap

400 mg

Vaselin flavum ad 10 gram


Unguentum peruvianum
Komposisi: tiap 10 gram mengandung:
Balsam peru

400 mg

Vaselin kuning ad 10 gram

b. Kelengkapan Resep
- paraf dokter tidak tertera
c. Penggolongan Obat
O

: Asam Salisilat, Belerang endap, Balsam peru

d. Komposisi Bahan
Asam salisilat

0,2

Belerang endap

0,4

Vaselin

19

Balsam peru

0,4

Vaselin kuning9

II. Uraian Bahan


1. Asam Salisilat
b. Sinonim

: Acidum salicylicum

c. Khasiat

: Keratolitikum, anti fungi

d. Pemerian : Hablur ringan tidak berwarna atau serbuk berwarna putih;


hampir tidak berbau; rasa agak manis dan tajam
d. Kelarutan : Larut dalam 550 bagian air dan dalam 4 bagian etanol (95%) P; mudah
larut dalam kloroform P dan dalam eter P; larut dalam ammonium asetat
P, dinatrium hidrogenfospat P, kalium sitrat P dan natriumsitrat P
2. Belerang Endap
a. Sinonim

: Sulfur praecipitatum

b. Khasiat

: Antiskabies

c. Pemerian : Tidak berbau; tidak berasa

d. Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air; sangat mudah larut dalam karbondisulfida
P; sukar larut dalam minyak zaitun P, sangat sukar larut dalam etanol
(95%) P
3. Vaselin Putih
e. Sinonim

: Vaselinum album

f. Khasiat

: Zat tambahan; dasar salep Hidrokarbon

g. Pemerian : Massa lunak, lengket, bening, putih; sifat ini tetap setelah zat dileburkan
dan dibiarkan hingga dingin tanpa diaduk. Berfluoresensi lemah, juga jika
dicairkan; tidak berbau; hampir tidak berasa.
h. Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P; larut dalam
kloroform P; dalam eter P dan dalam eter minyak tanah P, larutan kadangkadang beropalesensi lemah.
4. Balsam Peru
a. Sinonim

: Balsamum peruvianum

b. Khasiat

: Antiseptikum ekstern

c. Pemerian : Cairan kental, lengket tidak bersekat; coklat tua, dalam lapisan tipis
berwarna coklat, transparan kemerahan; bau aromatic khas menyerupai
vanillin
d. Kelarutan : Larut dalam kloroform P; sukar larut dalam eter P, dalam eter
minyaktanah P dan dalam asam asetatglasial P. Dalam etanol (90%) P
Campur 1 bagian volume dengan 1 volume bagian etanol (90%) P;
terjaddengi larutan jernih yang dengan penambahan 2 bagian volume
etanol (90%) P, larutan menjadi keruh.

5. Vaselin Kuning
a. Sinonim

: Vaselinum flavum

b. Khasiat

: Zat tambahan; dasar salep hidrokarbon

c. Pemerian : Massa lunak, lengket, bening, kuning muda sampai kuning; sifat ini tetap
setelah

zat dileburkan dan dibiarkan hingga dingin tanpa diaduk.

Berfluoresensi lemah, juga jika dicairkan; tidak berbau; hampir tidak


berasa.
d. Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P; larut dalam
kloroform P; dalam eter P dan dalam eter minyak tanah P, larutan kadangkadang beropalesensi lemah.

III. Penimbangan
1. Asam Salisilat

10
2g
100

= 0,2

2. Belerang Endap

10
4g
100

= 0,4

3. Vaselin Putih

10
94 g
100

= 9,4

4. Balsam Peru

10
3g
30

=1

5. Vaselin Kuning

10
27 g
30

=9

IV. Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang bahan-bahan yang diperlukan sesuai penimbangan

3. Asam salisilat ditetesi etanol 95 %, lalu ditambahkan belerang digerus hingga halus dan
homogen, disisihkan
4. Masukkan sebagian vaselin kuning, Digerus hingga

halus, kemudian tambahkan

campuran (3) sedikit demi sedikit, dan tambahkan sisa vaselin kuning, digerus hingga
halus dan homogen.
5. Ditambahkan balsam peru yang sudah ditetesi etanol 95 % , gerus hingga halus dan
homogen
6. Salep dikemas ke dalam pot yang telah ditimbang sebelumnya dan timbanglah berat pot
yang telah diisi salep untuk mengetahui bobot bersihnya
7. Diberi etiket biru

V. Penandaan
Etiket biru
LABORATORIUM FARMASETIKA DASAR
AKADEMI FARMASI SAMARINDA
Apt. Dhita Ayu Sabrina
No. 4

smd, 30 des 09
Maria Ulfa (21 tahun)
Untuk Pemakaian Luar
OBAT LUAR

VI. Edukasi
1. Obat ini berkhasiat sebagai obat anti jamur pada kulit
2. Obat ini digunakan pada bagian yang sakit
3. Banyaknya salep yang digunakan tergantung luas daerah/lesi
4. Simpan di tempat yang kering dan terlindung cahaya

IX.

Copy Resep

Apotek Farmadhika
Jl. A.W. Sjahranie no. 229 Samarinda
APA

: Dhita Ayu Sabrina

SIA

: 1234/SIA/2005

SALINAN RESEP

Dari dokter

: Mardianty

No.

:1

Tgl. Penulisan : 30 Des09

Tgl. Pembuatan :2 Des 09

Pro

: Maria Ulfa

Umur : 21 thn

Alamat

: Jl. Merbabu No. 17 Samarinda

R/ Unguentum 2-4
Unguentum peruvianum
m.f. Unguentum d.s.us.extr
did

Pcc,
cap apotek
Dhita Ayu Sabrina
723901S.09.015

RESEP 5
dr. Mardianty
SIP. No. 004/1936/01/2006
Jln. Imam Bonjol No.31 Samarinda
Samarinda,09-12-2008
R/ Mineral oil

Cetil alcohol

Acid stearinic

Preserfative

qs

TEA

Parfume

qs

Aqua
m. f.
S.u.c
Pro Asisdawaty
Jln. Pembangunan No. 114

ad 80

I.

Resep asli/standart

a. Resep asli
R/ Mineral oil

Cetil alcohol

Acid stearinic

Preserfative

qs

TEA

Parfume

qs

Aqua

ad 80

b. Kelengkapan Resep
- Paraf dokter tidak tertera
- Umur pasien tidak tertera
c. . Penggolongan Obat
O

: asam stearat, minyak mineral, TEA, metil paraben, profil paraben, minyak
mawar, aqua destillata

d. Komposisi Bahan

Dalam hand cream mengandung :


Mineral oil

Cetil alcohol

Acid stearinic

Methyl Paraben

96 mg

Propyl Paraben

16 mg

TEA

oleum Rosae

qs

Aqua

ad 80

II. Uraian bahan


1. Stearic acid
a. Sinonim

: Acidum Stearicum, Asam stearat

b. Khasiat

: Zat tambahan sebagai emulgator

c. Pemerian

: Zat padat keras mengkilat menunjukkan susunan hablur; putih atau


kuning pucat; mirip lemak lilin.

d. Kelaritan

: Praktis tidak larut dalam air; larut dalam 20 bagian etanol (95%)P,
dalam 2 bagian kloroform P dan dalam 3 bagian eter P.

2. Mineral Oil
a.Sinonim

: Oleum mineral, minyak mineral

b. Khasiat

:-

c.Pemerian

: Cairan berminyak, jernih tidak berwarna, bebas atau praktis bebas


dari flouresensi dalam keadaan dingin tidak berbau, tidak berasa
dan jika dipanaskan berbau minyak tanah lemah.

d. Kelarutan

: Tidak larut dalam air dan dalam etanol, larut dalam minyak
menguap, dapat bercampur dengan minyak lemak, tidak bercampur
dengan minyak jarak.

3. TEA
a. Sinonim

: Triaethanolaninum, Trietanolamina

b. Khasiat

: Zat tambahan; emulgator tipe o/w

c. Pemerian

: Cairan kental; tidak berwarna hingga kuning pucat; bau lemah


mirip amoniak; higroskopik

d. Kelaruan
4.

: Mudah larut dalam air dan etanol (95%)P; larut dalam kloroform P.

Methyl paraben
a. Sinonim

: Methyus Parabenum, Nipagin

b. Khasiat

: Zat tambahan, zat pengaet

c. Pemerian

: Serbuk hablur halus; putih; hampir tidak berbau; tidak mempunyai


rasa; kemudian agak membakar diikuti rasa tebal.

d. Kelarutan

: Larut dalam 500 bagian air, dalam 20 bagian air mendidih, dalam
3,5 bagian etanol (95%)P dan dalam 3 bagian aseton P; mudah
larut dalam eter P dan dalam larutan alkali hidroksida; larut dalam
60 bagian gliserol P panas dan dalam 40 bagian minyak lemak
nabati panas, jika didinginkan larutan tetap jernih.

5.

Prophyl Paraben

a. Sinonim

: Propyus Parabenum, Nipasol

b. Khasiat

: Zat pengawet

c. Pemerian

: Serbuk hablur putih; tidak berbau; tidak berasa.

d. Kelarutan

: Sangat sukar larut dalam air; larut dalam 3,5 bagian etanol (95%)P,
dalam 3 bagian aseton P, dalam 140 bagian gliserol P, dan dalam
40 bagian minyak lemak, mudah larut dalam larutan alkali
hidroksida.

6.

Oil rosae
a. Sinonim

: Minyak lemak

b. Khasiat

: zat tambahan; pengaroma

c. Pemerian

: Cairan; tidak berwarna atau kuning; bau menyerupai bunga mawar,


rasa khas; pada suhu 25 derajat kental, jika didinginkan perlahanlahan berubah menjadi massa hablur bening yang jika dipanaskan
melebur.

d. Kelarutan
7.

: Larut dalam 1 bagian kloroform P, larutan jernih.

Aqua destillata
a. Sinonim

: Air suling

b. Khasiat

: Sebagai zat pembasah

c. Pemerian

: Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa.

VI. Penimbangan
1. Stearic acid

= 3g = 3000 mg

2. Mineral oil

= 1,1 = 1100 mg

3. TEA

= 0,75 = 750 mg

4. Methyl paraben

= 0,12% x (3+1,1+0,75+41,4) = 55,5 mg

5. Propyl paraben

= 0,02% x (3+1,1+0,75+41,4) = 9,25 mg

6. Oil rosae

= 1 tetes

7. Aqua

= 41,4ml

VII. Cara kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang bahan-bahan yang diperlukan sesuai dengan perhitungan
3. Dipanaskan mortir dan stemper dengan air panas hingga dinding mortir terasa panas,
lalu buang airnya kemudian lap mortir dan stemper hingga kering
4. Dibuat fase minyak dengan cara leburkan asam stearat, mineral oil, dan propil
paraben kedalam cawan porselen, lebur hingga meleleh
5. Dibuat fase air dengan cara masukkan aqua panas kedalam erlenmeyer, tambahkan
methyl paraben, aduk hingga larut dan homogen
6. Masukkan fase minyak kedalam mortir yang telah panas, di tambahkan fase air
sedikit demi sedikit, lalu tambahkan TEA sambil digerus cepat hingga terbentuk
cream, setelah dingin ditetesi ol. Rosae 1 tetes digerus hingga homogen
7. Sediaan dimasukkan kedalam pot yang sebelumnya sudah ditimbang
8. Diberi etiket biru.
VIII. Penandaan
Etiket biru

No. 5

LABORATORIUM FARMASETIKA
AKADEMI FARMASI SAMARINDA
Apt. Dhita Ayu Sabrina
Tgl, 30 Des 2009
Asisdawaty
Pemakaian diketahui
OBAT LUAR

XI. Edukasi
1. Cream ini berfungsi sebagai hand cream
2. Cream dioleskan pada kulit
3. Disimpan ditempat yang sejuk, kering, tertutup rapat dan terlindung dari cahaya
matahari langsung

dr. Mardianty
SIP. No 123/SIP/DU/2006
RESEP 6Jln. Imam Bonjol No. 31 Samarinda
Samarinda, 06 - 12 2008
R/ Lanolin

Cetil alcohol

Acid stearinic

Parafin Liq

Kalii hidroksida

0,5

PEG

Aqua

25

m. f. cream
Pro. Aida Nurindah
Jln. Alimuddin, smd

I. Resep Asli/ Standar


a. Resep Asli
R/

Lanolin

- Adeps lanae

1,5 g

- Air

0,5 g

Cetil alcohol

Acid stearinic

Parafin Liq

Kalii hidroksida

0,5

PEG

Aqua

25

b. Kelengkapan Resep
- Paraf dokter tidak tertera
c. Penggolongan Obat

: Paraffin Liq ; PEG

d. Komposisi Bahan
Lanolin

Adeps lanae

1,5 g

Air

0,5 g

Cetil alcohol

Acid stearinic

Parafin Liq

Kalii hidroksida

0,5

PEG

Aqua

25

II. Uraian Bahan


1. Lanolin
a) Adeps Lanae
a. Sinonim

: Lemak bulu

b. Khasiat

: Zat tambahan, melindungi permukaan kulit

c. Pemerian : Zat berupa lemak, liat, lengket, kuning muda, atau kuning pucat agak
tembus cahaya, bau lemah dan khas

d. Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol (95 %) P,
mudah larut dalam kloroform P dalam eter P
e. Inkompatibilitas : akan rusak dengan cahaya matahari dan zat-zat yang bisa terkena
sinar matahari dengan waktu yang lama
b) Aqua Destillata
a. Sinonim

: Air suling

b. Khasiat

: Sebagai pelarut

c. Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa

2. Acid Stearinic
a. Sinonim : Acidum stearicum, asam stearat
b. Khasiat : Zat tambahan
c. Pemerian : Zat padat keras mengkilat menunjukan susunan hablur,putih atau kuning
pucat, mirip lemak lilin
d. Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam 20 bagian etanol (95 %) P, dalam
2 bagian kloroform P dalam 3 bagian etanol P
3. Parafin Liquidum
a. Sinonim

: Parafin cair

b. Khasiat

: Laksativum

c. Pemerian

: Cairan kental, transparan, tidak berwarna hampir tidak berbau, tidak


mempunyai rasa

d. Kelarutan

: Praktis tidak larut dalam air etanol(95 %) P. Larut dalam kloroform P

4. Kalii Hidroksida

a. Sinonim

: Kalium hidroksida

b. Khasiat

: Emulgator

c. Pemerian

: Massa berbentuk batang,palet atau bongkahan putih sangat


mudah meleleh basah

d. Kelarutan

: Larut dalam 1 bagian air,dalam 3 bagian etanol (95 %) P sangat


mudah larut dalam etanol mutlak P menindidih

5. PEG ( Polietilen Glikol)


a. Sinonim

: Polietilenglikol-400, mukrogol-400

b. Khasiat

: Zat tambahan, dasar salep larut dalam air

c. Pemerian : Cairan kental jernih, tidak berwarna/praktis tidak berwarna, bau khas
lemah agak higroskopik
d. Kelarutan : Larut dalam air,dalam etanol 95 % dalam acetone,garam glikol lain dan
dalam hidrokarbon alifatik
e. Inkompatibilitas : tak dapat larut dengan phenol, resoranol, balsam peru dan tannis
7. Cetil Alkohol
a.Sinonim

: Alcoholum cetylicum

b. Khasiat

: Zat tambahan. pelarut

c.Pemerian

: Serpihan putih licin; granul, atau kubus, putih; bau khas lemah, rasa
lemah

d. Kelarutan

: Tidak larut dalam air; larut dalam etanol dan dalam eter, kelarutan
bertambah dengan naiknya suhu

III. Penimbangan
1. Lanolin

:2

- Adeps lanae

: 1,5 g

- Air

: 0,5 g

2. Acid stearinic

:9

3. Cetil alcohol

:1

5. Parafin Liq

:5

6. Kalii hidroksida

: 0,5

7. PEG

:5

6. Aqua

: 25

IV. Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang bahan-bahan yang diperlukan sesuai perhitungan
3. Dipanaskan Mortir dengan cara motir dan stemper diisi dengan air panas sampai dinding
luar terasa panas, air dibuang dan dikeringkan dengan serbet
4. Dibuat fase minyak dengan melebur asam stearat, adeps lanae, paraffin liq, dan cetil
alcohol hingga lebur
5. Dibuat fase air dalam erlenmeyer yaitu kalii hidroksida, PEG, dan air, kocok hingga
homogen
6. Dimasukkan fase minyak ke dalam mortir kemudian ditambahkan sedikit demi sedikit
fase air, aduk cepat hingga dingin
7. Sediaan dimasukkan ke dalam pot yang sebelumnya telah ditimbang
8. Diberi etiket biru
V. Penandaan

Etiket biru
LABORATORIUM FARMASETIKA DASAR
AKADEMI FARMASI SAMARINDA
Apt. Dhita Ayu Sabrina
No. 6

Samarinda, 6 Jan 2010


Aida Nurindah
Cara Pakai Diketahui
OBAT LUAR

VI. Edukasi
1. Obat ini berkhasiat untuk melunakkan tinja terutama setelah pembedahan rectal
2. Dapat menimbulkan iritasi di sekitar dubur, dan tidak untuk wanita hamil
3. Simpan di tempat yang sejuk, kering, dan terlindung dari cahaya matahari langsung

Resep 7
Dr. Mardianty
SIP. No 123/SIP/DU/2006
Jln. Imam Bonjol No. 31, Samarinda
Samarinda, 30 - 12 2009
R/ Ungt. Oxydi zincicis camp. 10
m. f. ungt
s. u. s. extr
Pro. Winda Riani
Jln. Gn linggai No. 10

I. Resep Asli/ Standar


a. Resep Standar
R/ Ungt. Oxydi zincicis camp. 10
Zink oksida

20 g

Theobroma oil

2g

Hamamelis water

2 ml

Water

16 ml

Woolfat

30 g

Yellow vaselin

ad 100

b. Kelengkapan Resep
- paraf dokter tidak tertera
- alamat pasien tidak tertera
c. Penggolongan Obat
O

:Hammamelis Water

: zink oksida

d. Komposisi Bahan
Zink oksida

2g

Theobroma oil (oleum cacao)

0,2 g

Hamamelis water

0,2 ml

Water

1,6 ml

Woolfat

3g

Yellow vaselin

3g

II. Uraian Bahan


1. Zink Oksida
a. Sinonim

: Seng oksida, zinci oxydum

b. Khasiat

: Antiseptikum

c. Pemerian : Serbuk amorf, sangat halus, putih/serbuk putih kekuningan, tidak berbau,
tidak berasa, lambat laun menyerap karbondioksida di udara.
d. Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95 %) P. larut dalam asam
mineral encer dan dalam larutan alkali hidroksida.
e. Konsentrasi : 20 % (Formulary Peter, Buni Briqham Hospital; 61)
2. Theobroma Oil
a. Sinonim

: Oleum cacao, Ponds, hazeline

b. Khasiat

: Untuk meminimalis iritasi kulit

c. Pemerian

: Cairan bening atau hampir tidak berwarna dengan bau rasa khas

3. Oleum Cacao
a. Sinonim

: Lemak coklat

b. Khasiat

: Zat tambahan, meminimalis iritasi kulit

c. Pemerian

: Lemak padat, putih kekuningan, bau khas aromatic, rasa khas lemah,
agak rapuh

d. Kelarutan

: Sukar larut dalam air dan dalam etanol (95 %) P. larut dalam
kloroform P, dalam eter P dan dalam eter minyak tanah P.

4. Vaselin Flavum
e. Sinonim

: Vaselinum

f. Khasiat

: Zat tambahan; dasar salep

g. Pemerian : Massa lunak,lengket, bening, kuning muda sampai kuning; sifat ini tetap
setelah

zat dileburkan dan dibiarkan hingga dingin tanpa diaduk.

Berfluoresensi lemah, juga jika dicairkan; tidak berbau; hampir tidak


berasa.
h. Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) P; larut dalam
kloroform P; dalam eter P dan dalam eter minyak tanah P, larutan kadangkadang beropalesensi lemah.
5. Aqua Destillata
a. Sinonim

: air suling

b. Khasiat

: sebagai pelarut

c. Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa


6. Adeps Lanae
a. Sinonim

: Lemak bulu domba

b. Khasiat

: Zat tambahan, melindungi permukaan kulit

c. Pemerian : Zat berupa lemak, liat, lengket, kuning muda, atau kuning pucat agak
tembus cahaya, bau lemah dan khas
d. Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol (95 %) P,
mudah larut dalam kloroform P dalam eter P

e. Inkompatibilitas : Akan rusak dengan cahaya matahari dan zat-zat yang bisa terkena
sinar matahari dengan waktu yang lama (scoville, 346)
7. Oleum Rosae
a. Sinonim

: Minyak mawar

b. Pemerian : Cairan; tidak berwarna atau kuning; bau menyerupai bunga mawar, rasa
khas; pada suhu 25 derajat kental, jika didinginkan perlahan-lahan berubah
menjadi massa hablur bening yang jika dipanaskan mudah melebur
c. Kelarutan : Larut dalam 1 bagian kloroform P, larutan

III. Penimbangan
1. Zink oksida

10
20 g = 2 g
100

2. Theobroma oil (oleum cacao)

10
2 g = 0,2 g
100

3. Hamamelis water (air mawar)

10
2ml = 0,2 ml
100

4. Water

10
16ml = 1,6 ml
100

5. Woolfat

10
30 g = 3 g
100

6. Yellow vaselin

10
(100 70) = 3 g
100

IV. Cara Kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Ditimbang bahan-bahan yang diperlukan sesuai perhitungan

3. Diayak Sengoksida dengan ayakan no. 100 mesh, sisihkan


4. Dileburkan vaselin kuning, adeps lanae, oleum cacao hingga lebur, sisihkan
5. Digerus seng oksida hingga halus, tambahkan aqua destillata sebagai pembasah, lalu
tambahkan campuran no. (4) digerus hingga halus dan homogen, dan tambahkan minyak
mawar gerus hingga halus ad homogen
6. Sediaan dimasukkan ke dalam pot yang telah ditimbang, dan setelah diisi sediaan
ditimbang lagi untuk mengetahui bobot bersihnya
7. Diberi etiket biru

V. Penandaan
Etiket biru
LABORATORIUM FARMASETIKA DASAR
AKADEMI FARMASI SAMARINDA
Apt. Dhita Ayu Sabrina
No. 7

Samarinda, 6 Jan 2010


Winda Riani
Dioles Pada Permukaan Kulit
OBAT LUAR

VI. Edukasi
1. Obat ini berkhasiat untuk membasmi mikroorganisme yang berada dipermukaan kulit
2. Obat ini digunakan dengan cara mengoleskan pada permukaan kulit
3. Simpan di tempat yang sejuk, kering, dan terlindung dari cahaya matahari langsung

You might also like