Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Sivi Budiananda Sholikhah
10711110 / 14712053
Disusun oleh :
Sivi Budiananda Sholikhah, S.Ked
10711110 / 14712053
BAB I
LATAR BELAKANG
dihadapi. Sedangkan jenis pelayanan kesehatan yang diberikan kepada lanjut usia
di posyandu lansia seperti pemeriksaan aktivitas sehari-hari meliputi kegiatan
dasar dalam kehidupan, seperti makan/minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik
turun tempat tidur, buang air besar/kecil, dan sebagainya3.
Kegiatan lain yang dapat dilakukan di posyandu lansia sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi setempat seperti Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
dengan memperhatikan aspek kesehatan dan gizi lanjut usia dan kegiatan olahraga
seperti senam lanjut usia, gerak jalan santai untuk meningkatkan kebugaran.
Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan posyandu lansia diperlukan sarana dan
prasarana yang menunjang, antara lain tempat kegiatan (gedung, ruangan atau
tempat terbuka), meja dan kursi, alat tulis, buku pencatatan kegiatan, timbangan
dewasa, meteran pengukuran tinggi badan, stetoskop, tensimeter, peralatan
laboratorium sederhana, termometer, dan KMS Lansia3.
Desa Blongkeng merupakan bagian dari wilayah kecamatan Ngluwar yang
merupakan bagian dari wilayah kerja Puskesmas Ngluwar. Desa Blongkeng
sendiri baru memiliki tiga posyandu lansia di mana salah satunya baru berjalan
tiga bulan sehingga membutuhkan bimbingan yang lebih lanjut untuk pelaksanaan
posyandu lansia ke depannya. Selain itu cakupan lansia yang menerima pelayanan
kesehatan di desa Blongkeng sendiri masih di bawah desa lain. Berdasarkan latar
belakang di atas maka dilakukanlah kegiatan elektif yang bertujuan untuk
melakukan observasi terhadap pelaksanaan posyandu lansia di desa Blongkeng.
BAB II
METODE
2.1 Wawancara
BAB III
HASIL PENGUMPULAN DATA
KMSnya sudah habis dan belum diberi lagi. Sementara ini dari puskesmas
menyediak Buku Pencatatan Kesehatan sekaligus berisi KMS Lansia
namun di lapangan hanya diberikan 1 buku untuk satu posyandu lansia,
dan selanjutnya diserahkan kepada posyandu lansia masing-masing untuk
diperbanyak secara mandiri.
7. Sistem 5 meja di posyandu lansia belum berjalan secara maksimal. Dari
ketiga posyandu lansia yang diikuti di desa Blongkeng semua masih
menggunakan sistem 1 meja, sehingga semua kegiatan posyandu
terkumpul pada 1 meja saja. Selain itu, pada pelaksanannya digabung
dengan posyandu balita sehingga tidak dapat fokus.
Selain permasalahan pelaksanaan posyandu lansia secara umum, terdapat
beberapa fakta masalah yang ditemukan di salah satu posyandu lansia di desa
Blongkeng yaitu posyandy lansia dusun Karangrejo, di mana posyandu lansia
tersebut baru berjalan selma tiga bulan, sehingga masih terdapat beberapa masalah
terkait pelaksanaannya. Fakta masalah yang ditemukan di antaranya sebagai
berikut :
1. Struktur kepengurusan posyandu lansia dusun Karangrejo belum
terbentuk, sehingga pembagian tugas kader selama pelaksanaan posyandu
lansia belum terlaksana secara maksimal, hal ini dikarenakan posyandu
lansia dusun Karangrejo yang baru berjalan selama tiga bulan.
2. Kader lansia dusun Karangrejo belum begitu sering mendapat pembinaan
dari puskesmas mengingat berdirinya posyandu lansia yang baru tiga
bulan, sehingga pengetahuan kader lansia mengenai pelaksanaan posyandu
lansia serta beberapa kelengkapannya masih perlu ditingkatkan lagi.
3. Administrasi atau kelengkapan pembukuan kegiatan posyandu lansia
dusun Karangrejo belum berjalan dengan baik, hanya ada satu buku bantu
atau buku catatan hasil pemeriksaan saja. Buku-buku dan kelengkapan
administrasi lain seperti halnya posyandu lansia dusun lain belum tersedia.
4. Kegiatan posyandu lansia dusun Karangrejo masih kurang bervariasi atau
masih monoton pada pemeriksaan kesehatan saja. Baik senam lansia atau
penyuluhan terhadap lansia belum pernah diadakan.
5. Partisipasi lansia untuk mengikuti posyandu lansia masih minim,
kesadaran dan antusiasme lansia terhadap adanya kegiatan posyandu lansia
7
Pengisian KMS
Mengingat masih minimnya pembinaan yang diberikan dari puskesmas
kepada kader lansia serta usia posyandu lansia dusun Karangrejo yang baru tiga
bulan, diharapkan dengan diberikannya buku ini dapat menambah pengetahuan
kader lansia di dusun Karangrejo khususnya mengenai gambaran pelaksanaan
kegiatan posyandu lansia, serta kelengkapan sarana dan prasarana yang harus ada
Serta diberikan panduan pengisian KMS agar pada saat pelaksanaan posyandu
lansia kader lansia juga mengetahui apa saja yang menajdi hal-hal penting dalam
kesehatan lansia sehingga kader lansia dan bidan desa dapat saling berkoordinasi
selama pelaksanaan posyandu lansia.
3.2.2
BAB IV
INTERVENSI DAN HASIL
4.1 Kegiatan yang Telah Dilakukan
Kegiatan intervensi yang telah dilakukan oleh dokter muda dalam rangka
proses penyelesaian masalah yang ada antara lain :
1. Penyampaian buku Panduan Pelaksanaan Posyandu Lansia dan Pengisian
KMS Lansia serta memberikan penjelasan dalam bentuk diskusi mengenai
buku tersebut dan aplikasinya.
dalam
pelaksanaan
posyandu
lansia.
Pemilihan
bersifat
10
posyandu lansia. Kader lansia terlibat secara aktif dalam pemilihan orang-orang
yang masuk dalam struktur sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Selain itu, pada pendampingan kader lansia untuk kelengkapan pembukuan
atau administrasi posyandu lansia, perwakilan kader lansia juga memberikan
respon positif dan bersedia untuk melakukan proses pembukuan ddan melengkapi
administrasi posyandu lansia agar sesuai dengan posyandu lansia di dusun lain.
Ditambah lagi, untuk pelaksanaan senam lansia, respon antusias sangat
ditunjukkan kader lansia dusun Karangrejo, termasuk dengan lansia di dusun
Karangrejo sebagai peserta senam lansia, hal ini dapat terlihat dengan hadirnya
lansia pada senam lansia yang diadakan oleh dokter muda bekerja sama dengan
kader lansia.
4.3 Perubahan yang Terjadi
Setelah dilakukan beberapa intervensi oleh dokter muda, dapat terlihat
beberapa perubahan yang terjadi dan cukup siginifikan. Terbentuknya strukturisasi
posyandu lansia dusun Karangrejo serta pembagian tugas dan peran yang jelas
sesuai dengan posisinya merupakan salah satu bentuk perubahan yang terjadi pada
pelaksanaan posyandu lansia.
Buku panduan posyandu lansia dan pengisian KMS yang telah disusun
kemudian dicetak agar dapat dibaca oleh kader lansia sehingga dapat dijadikan
acuan dalam proses pelaksanaan posyandu lansia serta pengisian KMS pada saat
posyandu lansia. Kader lansia dapat lebih meningkatkan peran sertanya dalam
posyandu lansia termasuk berkoordinasi dengan bidan desa.
Adanya pembukuan juga memberikan bekal yang cukup signifikan terhadap
kemajuan pelaksanaan posyandu lansia dusun Karangrejo ke depannya, terutama
dalam hal kelengkapan administrasi, sehingga dapat menjadi bekal ketika kelak
diadakan lomba posyandu antar dusun. Ditambah lagi, dalam rangkaian agenda
untuk lansia dusun Karangrejo, yaitu dengan diadakannya senam lansia
memberikan dampak yang positif berupa meningkatnya semangat lansia untuk
menjaga kesehatan dirinya. Kader lansia di dusun Karang`rejo juga ikut berlatih
11
BAB V
PEMBAHASAN
Kegiatan elektif yang dilakukan oleh dokter muda kali ini merupakan
sebuah bentuk observasi terhadap pelaksanaan posyandu lansia dusun Karangrejo,
desa Blongkeng. Setelah mengumpulkan beberapa fakta masalah dari metode
wawancara, observasi langsung, serta pengumpulan data, dokter muda berupaya
menyusun sebuah intervensi yang diharapkan dapat menjadi penyelesaian dari
masalah yang telah ditemukan.
12
pelayanan
posyandu
lansia
13
daerah tersebut. Selain itu dapat dilaksanakan kegiatan olahraga berupa senam
lansia, gerak jalan santai bersama lansia, dan lain sebagainya untuk meningkatkan
kesehatan dan kebugaran lansia5.
Posyandu lansia dusun Karangrejo yang baru terlaksana dalam tiga bulan
belum memiliki susunan pengurus sama halnya dengan posyandu lansia dusun
lainnya. Sehingga dalam pelaksaannya belum terdapat pembagian tugas maupun
peran yang jelas di natara kader lansia selama melaksanakan posyandu lansia.
Proses intervensi yang dilakukan dengan membentuk struktur kepengurusan
posyandu lansia dusun Karangrejo secara musyawarah mufakat yang melibatkan
seluruh kader lansia di dusun Karangrejo serta didampingi oleh ibu dusun.
Selain daripada belum terbentuknya kepengurusan yang permanen,
pelaksanaan posyandu lansia dusun Karangrejo masih belum memiliki panduan
yang jelas, kader lansia belum memiliki cukup bekal mengenai pelaksanaan
posyandu lansia serta tahapan-tahapannya, macam atau jenis kegiatan apa saja
yang dapat dilaksanakan serta beberapa kelengkapan administrasi yang harus ada.
Di sinilah upaya intervensi dokter muda dilakukan. Setelah penyusunan struktur
kepengurusan dilakukan penyampaian buku panduan pelaksanaan posyandu lansia
dan pengisian KMS lansia, dimana hal ini diikuti oleh seluruh kader lansia dusun
Karangrejo. Harapannya dengan diberikan buku panduan ini dapat terjadi
perbaikan dalam pelaksanaan posyandu lansia, meskipun masih dengan fasilitas
serta sarana dan prasarana yang belum memadai.
Kegiatan yang selama ini dilaksanakan di posyandu lansia dusun Karangrejo
sifatnya masih monoton dan kurang bervariasi. Salah satu variasi kegiatan yang
sudah terlaksana adalah pemberian makanan tambahan. Ke depannya,
pelaksanaan pemberian makanan tambahan di posyandu lansia dusun Karangrejo
diharapkan dapat berjalan lebih optimal lagi sesuai dengan kebutuhan gizi
seimbang bagi usia lanjut.
Selain itu, untuk kegiatan senam lansia belum pernah terlaksana sekalipun
di dusun Karangrejo. Intervensi dokter muda dalam hal ini berupaya menginisiasi
kegiatan senam lansia di dusun Karangrejo dan bekerjasama dengan kader lansia
setempat. Kegiatan ini diupayakan salah satunya dengan berlatih bersama kader
14
lansia serta memberikan CD berupa panduan gerakan senam lansia. Setelah itu
dilaksanakan kegiatan senam lansia sebagai tahap awal pelaksanaan program
tambahan posyandu lansia. Ke depannya, diharapkan lansia dapat memiliki
kesadaran yang maksimal akan kesehatan dan kebugaran dirinya.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan
mengumpulkan data sekunder dalam kegiatan elektif ini didapatkan kesimpulan
bahwa pelaksanaan posyandu lansia desa Blongkeng belum dapat dikatakan
maksimal. Ditemukan beberapa permasalahan yang ditemui, dan dokter muda
berupaya melakukan observasi kemudian intervensi dalam pelaksanaan posyandu
lansia. Dari hasil intervensi diperoleh respon yang positif dari masyarakat dan
terjadi beberapa perubahan dalam pelaksanaan posyandu lansia.
15
6.2 Saran
Permasalahan yang ditemui dalam pelaksanaan posyandu lansia selama
proses elektif dokter muda belum dapat sepenuhnya terselesaikan. Harapan ke
depan, terdapat perhatian dari pihak puskesmas atau bidan desa setempat dalam
perbaikan pelaksanaan posyandu lansia di desa Blongkeng. Selain itu, adanya
konsistensi dalam perbaikan yang telah terjadi diharapkan akan tetap ada sehingga
pelaksanaan posyandu lansia semakin lebih baik ke depannya.
.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kementerian Kesehatan RI, 2014. Infodatin Situasi dan Analisis Lanjut Usia.
Pusat Data dan Informasi Republik Indonesia.
2. Effendi, Nasrul, 1998. Dasar-Dasar Perawatan Kesehatan Masyarakat,
Jakarta. EGC.
3. Depkes RI. 2006. Pedoman pelatihan kader kelompok usia lanjut bagi
petugas kesehatan. Direktorat Kesehatan Keluarga. Jakarta
4. Komisi Nasional Lanjut Usia, 2010. Pedoman Pelaksanaan Posyandu Lanjut
Usia.
5. Departemen Kesehatan RI, 2003.
Kelompok Usia Lanjut. Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat Depkes RI. Jakarta
16
LAMPIRAN
DIARY KEGIATAN ELEKTIF
HARI
Senin, 11
JAM
07.15-07.30
KEGIATAN
Tiba di puskesmas Ngluwar dan mengikuti apel.
Januari 2016
07.30-08.50
09.00-11.00
11.00-12.00
12.00-14.00
17.00-18.00
17
Dusun yang saat ini mengadakan posyandu lansia di desa Blongkeng baru
ada 3 dusun : dusun Karangrejo, dusun Karangasem, dan dusun Caruban.
Dimana posyandu lansia dusun Karangrejo merupakan posyandu yang
masih baru terbentuk 3 bulan. Salah satu dusun sudah pernah
mengadakan posyandu lansia, adalah dusun Dawang, namun karena tidak
konsisten, saat ini pelaksanaan posyandu lansia sudah berhenti.
Sementara, dusun lain tidak memiliki kader yang maksimal bekerja
ditambah lansia yang tidak memiliki kesadaran untuk memeriksakan diri,
Selasa, 12
07.15-07.30
Januari 2016
07.30-09.00
09.00-12.00
bagian KIA
12.00-13.00
13.00-14.30
18
minim
Kegiatan posyandu lansia masih monoton, kegiatan senam lansia belum
rutin diadakan
Pengisian KMS lansia sudah pernah dilaksanakan, dan sudah penuh
belum diperbanyak
Pendataan lansia dusun Caruban masih minim
Dana untuk posyandu lansia masih bersifat swadaya dari pihak dusun
atau kader lansia
Rabu, 13
07.15-07.30
Januari 2016
07.30-09.00
09.00-11.30
11.30-12.00
12.00-14.00
belum tersedia
Pengurus posyandu lansia dusun Karangrejo belum terbentuk
Buku pencatatan kesehatan lansia dari puskesmas sudah diperbanyak oleh
ibu dusun
diketahui keberadaannya
Pendanaan untuk posyandu lansia dari pemerintah sifatnya bergilir per
desa
Desa dengan pelaksanaan posyandu lansia paling maksimal adalah desa
Bligo
Buku KMS sudah tersedia namun distribusinya belum merata dan luas.
Mendapatkan data SPM total KIA, termasuk di dalamnya cakupan
posyandu lansia
Kamis, 14
07.15-07.30
Januari 2016
07.30-11.00
pagi
11.00-12.15
12.30-14.00
20
Karangrejo
Intervensi termasuk mengadakan pembenahan pembukuan/administrasi
posyandu lansia dusun Karangrejo dan pemberian buku panduan
pelaksanaan posyandu lansia
Jumat, 15
07.15-07.30
Januari 2016
07.30-12.00
13.00-15.00
15.30-16.30
KMS lansia
Persiapan pelaksanaan kegiatan bersama lansia dusun Karangrejo berupa
senam lansia
Sabtu, 16
16 Jan 2016
Januari 2016
07.15-07.30
07.30-08.50
09.00-11.00
11.30-14.00
FOTO KEGIATAN
22
Foto saat penyerahan buku Panduan Pelaksanaan Posyandu Lansia dan Pengisian
KMS Lansia
23
24