Professional Documents
Culture Documents
Nadia Khilwiana
201420401011120
Inoduction
More than 10 million children under the age of five die
each year4, 41% of the deaths occur in the Sub Saharan Africa and 34% in South Asia. A major cause of
death is inappropriate breastfeeding practices that
complicate frequent infections3. According to WHO, 1.5
million deaths are caused by lack of immediate or
exclusive breastfeeding in infancy13.The widely
accepted universal coverage target for exclusive
breast feeding is 90%[5]. The 32% prevalence of
exclusive breast feeding in Kenya falls below the widely
accepted universal coverage target for exclusive
breast feeding at 90%
Pendahuluan
Lebih dari 10 juta anak di bawah usia lima tahun
meninggal setiap year4, 41% dari kematian terjadi di
Sub - Sahara Afrika dan 34% di Asia Selatan. Penyebab
utama kematian adalah menyusui praktek yang tidak
pantas yang menyulitkan sering infections3. Menurut
WHO, 1,5 juta kematian disebabkan oleh kurangnya
menyusui langsung atau eksklusif di masa kanak2 .The
diterima secara luas "cakupan universal" target
pemberian ASI eksklusif adalah 90% . 32% prevalensi
menyusui secara eksklusif di Kenya jatuh di bawah
diterima secara luas "cakupan universal" target
pemberian ASI eksklusif pada 90%
Objective
1. To examine demographic factors
associated with exclusive breast
feeding practices among lactating
mothers in Siaya County
2. To determine personal characteristics
associated with exclusive breast
feeding practices among lactating
mothers in Siaya County
objektife
1. Untuk menguji faktor demografi
yang terkait dengan praktek
menyusui secara eksklusif pada ibu
menyusui di Siaya County
2. Untuk menentukan karakteristik
pribadi yang terkait dengan praktek
pemberian ASI eksklusif pada ibu
menyusui di Siaya County.
Methodology
2.1. Study Design
This was a descriptive designed in which quantitative secondary data from the
baseline Survey was analysed.
2.2. Study Site
The survey was done by GLUK/ UNICEF in Homabay and Siaya county, in the month
of September, 2011 though the key focus for this study is Siaya County in which 5
districts are covered, that is Bondo, Rarieda, Gem, Ugunja and Ugenya.
2.3. Study Population
This study targeted households with women of reproductive age (15-49) and have
children who are under five years old.
The target population for this study was the women of reproductive age (15-49)
who had children under the age of five years. The unit of observation was a woman
of reproductive age (15 49) and stays in the households, because she was the
key focus of the study.
2.4. Unit of Analysis
The unit of analysis targeted lactating mothers with infants less than 5 years old,
and who had previously breastfed their baby during their age of six month below in
Siaya County.
Metodologi
2.1. Penelitian Desain ini adalah deskriptif dirancang di mana data
sekunder kuantitatif dari Survei dasar dianalisis.
2.2. Penelitian Situs Survei ini dilakukan oleh GLUK / UNICEF di Homabay
dan Siaya county, di bulan September 2011 meskipun fokus utama
untuk studi ini Siaya County pada yang 5 kabupaten ditutupi, yaitu
Bondo, Rarieda, Gem, Ugunja dan Ugenya.
2.3. Penelitian Populasi penelitian ini rumah tangga sasaran dengan
wanita usia reproduksi (15-49) dan memiliki anak-anak yang berusia di
bawah lima tahun. Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah wanita
usia reproduksi (15-49) yang memiliki anak di bawah usia lima tahun.
Unit pengamatan adalah seorang wanita usia reproduksi (15-49) dan
tetap dalam rumah tangga, karena dia adalah fokus utama dari studi
ini.
2.4. Unit Analisis Unit analisis ditargetkan ibu menyusui dengan bayi
berusia kurang dari 5 tahun, dan yang sebelumnya menyusui bayi
mereka selama usia mereka enam bulan di bawah di Siaya County.
Results
3.1. Demographic Factors Associated with
Exclusive Breast Feeding Practice
My finding shows that polygamous mothers
breastfeed more than the monogamous mothers.
33.0 %( 32/97) married (polygamous) respondents
29.7% (420/1413) married (monogamous)
respondents. Single mothers reported the highest
rate of exclusive breast feeding at 36.0% (71/197).
The p-value (p=0.001) shows the chi square test is
significant at the 5% level. The study shows that
there is association between Marital Status and
Exclusive Breastfeeding. ( p=0.001).
hasil
3.1. Faktor demografi Terkait dengan ASI Eksklusif
Praktek Temuan saya menunjukkan bahwa ibu
poligami ini menyusui lebih dari ibu monogami.
33,0% (32/97) menikah (poligami) responden
29,7% (420/1413) menikah (monogami)
responden. ibu tunggal melaporkan tingkat
tertinggi pemberian ASI eksklusif pada 36,0%
(71/197). P-value (p = 0,001) menunjukkan uji chi
square adalah signifikan pada tingkat 5%. Studi
ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara
Status Perkawinan dan ASI Eksklusif. (P = 0,001).
Conclusions
Demographic factors; that are age category and marital
status were associated with exclusive breast feeding
practices among lactating mothers in Siaya County.
Among the age category, older mothers breastfeed
more than younger mothers. Among the marital status,
polygamous mothers breastfeed more than
monogamous mothers and therefore, peer influence
encourage mothers to breastfeed more. Single mothers
breastfeed more than married mothers.
Personal characteristics; that is first initiation of breast
milk within the first hours after birth is associated with
exclusive breast feeding practices among lactating
mothers in Siaya County.
Kesimpulan
Faktor demografi; yang kategori usia dan status
perkawinan dikaitkan dengan praktik menyusui secara
eksklusif pada ibu menyusui di Siaya County. Di antara
kategori usia, ibu yang lebih tua menyusui lebih dari
ibu muda. Di antara status perkawinan, ibu poligami
'menyusui lebih dari ibu monogami dan oleh karena itu,
pengaruh teman sebaya mendorong ibu untuk
menyusui lebih. ASI ibu tunggal 'lebih dari ibu menikah.
Karakteristik pribadi; yang inisiasi pertama ASI dalam
jam pertama setelah kelahiran dikaitkan dengan praktik
menyusui secara eksklusif pada ibu menyusui di Siaya
County