You are on page 1of 13

PERENCANAAN SISTEM

PENYALIRAN TAMBANG

Sasaran penyaliran adalah membuat lokasi kerja


di areal penambangan selalu kering karena bila
tidak terkontrol akan menimbulkan masalah,
antara lain :
(1) lokasi kerja
(2) jalan tambang becek dan licin,
(3) stabilitas lereng tambang rawan longsor
(4) peralatan tambang cepat rusak
(5) kesulitan mengambil contoh (sampling)
(6) efisiensi kerja menurun dan
(7) mengancam keselamatan dan kesehatan
kerja.

2. KONSEP PEMBENTUKAN AIR TANAH


2.1 Lapisan air tanah terkekang
2.2. Debit air tanah
3. PENYALIRAN
3.1 Efek air tambang
a. Efek langsung dari air terhadap
penambangan.
b. Efek air tak langsung terhadap
penambangan.
c. Efek air tak langsung ke sekitar
aktifitas penambangan.

3.2 Pengendalian air tambang.


3.2.1 Membuat sump di dalam front
tambang (pit).
3.2.2 Membuat sumur dalam (sumur
bor) di dalam front tambang.
3.2.3 Membuat sumur dalam (sumur
bor) di luar front tambang
3.2.4 Membuat paritan
3.2.5 Sistem adit

3.3 Pencegahan air tambang


3.3.1 Metoda Siemens
3.3.2 Cara elektro-osmosis
3.3.3 Cara penggalian 1 pemotongan
aliran air tanah

ANALISA CURAH HUJAN


RENCANA
Tentukan rata-rata curah hujan (X) maximum dengan rumus :
X = CH/ n
Tentukan standar deviasi dengan rumus :
S = (Xi X)2
( n 1)
Tentukan koreksi variansi, dengan rumus: Yt = -ln[-ln[ T-1 ] ]
T
Rata-rata Yn, YN = Yn
N
Tentukan koreksi simpangan dengan rumus: Sn = (Yn-YN)
( n-1 )
Tentukan curah hujan rencana dengan rumus :CHR = X + S (Yt YN)
Sn

PERENCANAAN
SALURAN TERBUKA
Catchment area/water divide
Catchment area adalah merupakan suatu areal atau
daerah tangkapan hujan dimana batas wilayah
tangkapannya ditentukan dari titik-titik elevasi tertinggi
sehingga akhirnya merupakan suatu poligon tertutup yang
mana polanya disesuaikan dengan kondisi topografi,
dengan mengikuti kecenderungan arah gerak air.

Waktu konsentrasi
Waktu konsentrasi adalah waktu yang diperlukan hujan
untuk mengalir dari titik terjauh ke tempat penyaliran.

Intensitas curah hujan

Jenis material
Rencana kemajuan tambang

PERENCANAAN KOLAM
PENAMPUNG (SUMP)
Sump (Kolam Penampung) merupakan
kolam penampungan air yang dibuat
untuk penampung air limpasan, yang
dibuat sementara sebelum air itu
dipompakan, serta dapat berfungsi
sebagai pengendap lumpur.

Ada dua sistem penyaliran


tambang, yaitu :
1. Sistem Penyaliran Memusat
Pada sistem ini sump-sump akan ditempatkan di setiap
jenjang tambang (bench), dengan sistem pengalirannya
dari jenjang paling atas menuju jenjang di bawahnya
sehingga akhirnya air dipusatkan di Main Sump (balong
induk) untuk kemudian dipompa keluar tambang.
2. Sistem Penyaliran Tidak Memusat
Sistem ini dapat dilakukan bila ke dalaman tambang
relatif dangkal dengan keadaan geografis daerah luar
tambang memungkinkan untuk mengalirkan air langsung
dari sump keluar tambang.

Jenis Sump dan Penempatannya


Travelling sump (balong front).
Sump jenjang atau sump transit.
Main Sump (Balong induk),

PERENCANAAN KOLAM PENGENDAP


LUMPUR (SETTLING POND).
Dalam penentuan dimensi settling pond
perlu diketahui beberapa hal yang
mendukung kolam tersebut diantaranya
yaitu volume air yang akan ditampung,
volume butiran yang tersuspensi dan
kecepatan waktu pengendapan.

KESIMPULAN
Sumber air tambang dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu
lapisan air bawah tanah clan air limpasan (run-off).
Lapisan air bawah tanah mempunyai karakter yang spesifik, antara lain:
bergerak atau statis atau menderita tekanan yang sewaktu-waktu bisa
menyembur ke permukaan bumi apabila di bor.
Air limpasan adalah air yang nampak di permukaan bumi yang
pengontrolannya relatif lebih mudah diperhitungkan dibanding air bawah
tanah.
Karena tuntutan keselamatan clan kesehatan kerja serta untuk meminimalkan biaya, maka di dalam merancang sistem penyaliran terlebih
dahulu harus dilakukan penelitian terhadap karakteristik curah hujan agar
dapat mengatasi curah hujan yang ekstrim.
Melihat sumber air yang- masuk ke dalam front tambang biasanya air
limpasan maupun air bawah tanah, maka penanggulangannya biasa
dengan pengendalian (konvensional) atau pencegahan
(inkonvensional).
Dalam upaya memanfaatkan air tambang, perlu diperhitungkan jumlah
pemakaiannya, baik untuk keperluan operasional maupun nonoperasional, sehingga pemanfaatannya optimal

You might also like