You are on page 1of 29

PROPOSAL PROGRAM KEGIATAN

SOSIALISASI RONDE KEPERAWATAN


Disusun untuk Memenuhi Tugas Pendidikan Profesi Ners Departemen Manajemen
Keperawatan Di Ruang Teratai RSU Karsa Husada Batu

Oleh :
Kelompok 5
Siti Roslinda Rohman

140070300011121

Amin Ayu B

140070300011119

Nadifatus Susana

140070300011197

Any Setiyorini

140070300011171

Gita Puspitasari

140070300011145

Doma Martapura

140070300011118

Yofa Birrul W

140070300011137

Reni Catur R

140070300011167

Atika Putri Ayu

140070300011162

Isiqomah

140070300011198

Isroah

140070300011131

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016

PROPOSAL PROGRAM KEGIATAN


SOSIALISASI RONDE KEPERAWATAN
1. Latar Belakang
Peningkatan mutu pelayanan keperawatan pada klien secara profesional dapat
membantu klien dalam mengatasi masalah keperawatan yang dihadapi (Sitorusn&
Nurachmah, 2005). Salah satu metode yang diterapkan pada MPKP adalah dengan
memperhatikan seluruh kebutuhan maupun keluhan yang dirasakan klien kemudian
mendiskusikannya

dengan

tim

keperawatan

untuk

merencanakan

pemecahan

masalahnya. Pelayanan keperawatan yang diperlukan untuk mencapai hal tersebut


adalah ronde keperawatan. Ronde keperawatan adalah suatu metode untuk menggali
dan membahas secara mendalam masalah keperawatan yang terjadi pada pasien dan
kebutuhan pasien akan keperawatan yang dilakukan oleh perawat primer ataupun
perawat pelaksana, konselor, kepala ruang, dan seluruh tim keperawatan beserta tenaga
kesehatan lain seperti fisioterapi, laboratorium, radiologi, ahli gizi, dengan melibatkan
pasien secara langsung sebagai fokus kegiatan. Ronde keperawatan akan memberikan
media bagi perawat untuk membahas lebih dalam lagi masalah dan kebutuhan pasien
serta merupakan suatu proses belajar bagi perawat dengan harapan dapat meningkatkan
kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor. Kepekaan dan cara berfikir kritis perawat
akan tumbuh dan terlatih melalui suatu transfer pengetahuan dan pengaplikasian konsep
teori kedalam praktik keperawatan (Nursalam, 2012).
Pada rumah sakit besar khususnya untuk rumah sakit pendidikan seperti Rumah
Sakit Sarjito, RSCM Jakarta dan RSUP Dr. Karyadi Semarang ronde keperawatan sudah
biasa dilakukan oleh petugas ruangan sebagai kegiatan rutin (Siska, 2012). Namun di
Rumah Sakit Karsa Husada tepatnya di ruangan Teratai ronde keperawatan belum dapat
berjalan. Selama ini ronde keperawatan hanya dilakukan apabila ada mahasiswa yang
praktek di kedua ruangan ini.Di ruangan Teratai ronde keperawatan belum dapat
dijalankan karena banyaknya jumlah klien yang tidak sesuai dengan jumlah tenaga
perawat yang ada di ruang Teratai. Setiap shiftnya diruang hanya terdapat 3 sampai 4
perawat dengan jumlah bad pasien total 31 yang mana 18 diruang kemuning dengan 2
perawat dan 13 bed di ruang dahlia dengan 1 perawat setiap shiftnya sehingga tidak
memungkinkan untuk dilakuhkan ronde keperawatan.Diskusi kondisi klien hanya
dlakukan antar perawat -dokter pada saat setelah visite tetapi belum terlaksana ronde
keperawatan yang membahas klien unik dengan multi disipilin ilmu.
Di Ruang Teratai,masalah ronde keperawatan ini belum dapat dijalankan, apabila
tidak dilakukan juga bisa menimbulkan kerugian karena tidak membahas masalah yang

sulit di ruangan tersebut padahal dengan begitu bisa meningkatkan kualitas pelayanan
keperawatan yang holistic. Masalah belum dilakukannya ronde keperawatan yang
optimal ini bisa dipecahkan dengan adanya kebijakan dari kepala ruangan dan koortim
serta kesepakatan dengan perawat ruangan dan kesadaran masing-masing perawat
untuk membahas asuhan keperawatan pada pasien dengan kasus sulit. Sedangkan,
perhatian perawat pada masalah tersebut cenderung kurang karena jarang melakukan
ronde keperawatan.
Ronde keperawatan yang belum dilakukan secara optimal di Ruang Teratai
dikarenakan kurangnya tenaga keperawatan di ruang tersebut, sehingga beban kerja
perawat juga terlalu berat. Ronde keperawatan dilakukan jika ada mahasiswa yang
sedang praktik di Ruang Teratai karena terdapat tenaga yang mempersiapkan dan
melaksanakan ronde keperawatan.
Berdasarkan masalah ronde keperawatan yang terjadi Ruang Teratai, kami akan
membuat program kegiatan sosialisasi ronde keperawatan dengan metode roleplay untuk
membahas salah satu kasus yang jarang terjadi di ruang Kemung-Dahlia sehingga untuk
kedepannya bisa dilakukan secara terjadwal atau kondisional di ruangan tersebut.
2. Rumusan Masalah
Bagaimanakah pelaksanaan kegiatan ronde keperawatan untuk membahas masalah
keperawatan yang jarang terjadi di ruangan Teratai?
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan sosialisasi tentang ronde keperawatan di ruangan Teratai
diharapkan ronde keperawatan bisa dijalankan diruangan ini.
b. Tujuan Khusus
Setelah dilaksanakan sosialisasi ronde keperawatan, perawat mampu:
1. Memahami maksud dan tujuan dilaksanakannya ronde keperawatan
2. Menumbuhkan motivasi perawat ruangan Teratai untuk melakukan ronde
keperawatan
3. Membuat kesepakatan dengan karu dan koortim mengenai pelaksanaan kegiatan
ronde keperawatan
4. Dilaksanakannya ronde keperawatan di ruangan Teratai

4. Program Kerja
a. Rencana Strategis
Rencana strategi ronde keperawatan
No
1.
2.

Rencana Kegiatan
Sosialisasi masalah kepada karu dan koortim saat
diseminasi awal
Membuat kesepakatan dengan koortim mengenai

Waktu Pelaksanaan
09 Juni 2016
09 Juni 2016

3.

4.
5.

kegiatan roleplay ronde keperawatan


Mencari juknis (SOP) pelaksanaan ronde
keperawatan dan latihan secara mandiri seblum
roleplay di RS
Mencari kasus yang sesuai untuk dijadikan materi
ronde dan konsul ke pembimbing
Melakukan ronde keperawatan besar dengan
karu, koortim,dan tenaga kessehatan lainnya

b. Pengorganisasian
1)
2)
Rohman)
3)
4)
5)
6)

11 Juni 2016

16 Juni 2016
22 Juni 2016

Penanggung Jawab
: Gita Puspitasari
Kepala ruang : Yuliana, Amd.Kep (Siti Roslinda
Ketua tim 1
: Zakiya, S.Kep.Ners (Istiqomah)
Perawat Pelaksana 1 : Any Setiyorini
Ketua tim 2
: Effendi, Amd. Kep (Nadifatus Susana)
Perawat Pelaksana 2 : Amin Ayu B, Reni Catur R
7) Perawat konselor
: Ners. Sujud Priono,
S.Kep,M.Kep
8)
Tenaga kesehatan lain
9)

Ahli gizi

: Ners. Sujud Priono, S.Kep,M.Kep


Pembimbing klinik :
Ners. Sujud

Priono, S.Kep,M.Kep
10)
Pembimbing akademik

: Ns. Ike Nesdia,

S.Kep., M.Kep
5. Target
Ronde keperawatan di ruang Teratai dapat berjalan sesuai dengan alur dan syarat
pelaksanaan ronde yang tepat serta dapat terlaksana secara berkala.
Kriteria evaluasi program:
a. Evaluasi Struktur
1. Penetapan penanggung jawab ronde keperawatan di ruang Teratai
2. Penetapan tim ronde di ruang Teratai
3. Penetapan waktu untuk melakukan ronde keperawatan
b. Evaluasi Proses
1. Terjadi sosialisasi masalah pelaksanaan ronde keperawatan kepada karu dan
koortim ruang Teratai
2. Terjadi kesepakatan dengan koortim dan karu mengenai kegiatan roleplay ronde
keperawatan
3. Pelaksanaan ronde keperawatan dengan tim ronde yang telah ditetapkan secara
lengkap
4. Pelaksanaan ronde keperawatan sesuai dengan alur yang tepat, yaitu pra ronde,
ronde, dan pasca ronde
c. Evaluasi Hasil
1. Tenaga keperawatan di ruang Teratai memahami masalah pelaksanaan ronde
keperawatan yang belum terlaksana (90%)
2. Tenaga keperawatan di ruang Teratai memahami apa yang dimaksud dengan
ronde keperawatan dan bagaimana pelaksanaannya (80%)

3. Tenaga keperawatan memiliki motivasi untuk melakukan ronde keperawatan


(80%)

Lampiran 1: Satuan Acara


SATUAN ACARA RONDE KEPERAWATAN
Topik

: AsuhanKeperawatan pada pasien dengan masalah keperawatan Nyeri


Akut,

Ketidakseimbangan

Nutrisi

Kurang

Dari

Kebutuhan

Tubuh,

Ketidakefektifan Koping Keluarga pada Diagnosis medis Ca Liver, Coma


Hepatikum (Di Ruang Teratai Rsu Karsa Husada Batu)
Sasaran

: Tn. Y.dan keluarga (54 th)

Hari, tanggal : Rabu, 22 Juni 2016


Waktu

: 30 menit (10.00 10.30WIB)

Metode

: Diskusi

Alat bantu

: Rekam medis pasien, kertas dan pulpen, materi yang disampaikan secara
lisan, SAR (satuan acara ronde) dan resume pasien

Pengorganisasian:
1. Karu
2. Katim I
3. PP I

: Siti Roslinda Rohman


: Istiqomah
: Any Setiyorini

4. Katim II
5. PP II

: Nadifatus Susana
: Reni Catur R, Amin Ayu B
6. Konselor
: Ns. Sujud Priono, S. Kep, M.Kep
7. Ahli gizi : Ns. Sujud Priono, S. Kep, M.Kep
8. Observer : Isroah, Atika Putri A, Yofa Birrul, Gita Puspitasari, Doma Martapura
9. Pembimbing Akademik : Ns. Ike Nesdia, S.Kep
10. Pembimbing Klinik
: Ns. Sujud Priono, S. Kep, M.Kep

Alur Ronde Keperawatan


Langkah-langkah dalam ronde keperawatan adalah sebagai berikut (Nursalam, 2012):
Tahap Pra

PP

Penetapan Pasien

Persiapan Pasien:
-Inform consent
- Hasil
pengkajian/Validasi
data

Tahap Pelaksanaan
Di nurse station
Tahap Pelaksanaan
Di kamar pasien

Penyajian masalah
oleh katim 1

-Apa diagnosis keperawatan?


-Apa data yang mendukung?
-Bagaimana intervensi yang
dilakukan?
- Apa hambatan yang ditemukan?

Validasi data oleh


katim 2
PP, Konselor, KARU

sudah

Kesimpulan & Rekomendasi


solusi masalah

Pasca Ronde

Lanjutan-diskusi di
Nurse station

Keterangan:
1. Pra ronde:
a. Menetukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan maslah yang langka)
b. Menentukan tim ronde
c. Mencari sumber atau literature
d. Membuat proposal
e. Mempersiapkan pasien: inform consent dan pengkajian
f. Diskusi tentang diagnosis keperawatan, data yang mendukung, asuhan keperawatan
yang dilakukan, dan hambatan selama perawatan
2. Pelaksanaan ronde:
a. Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan pada masalah
keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan serta memilih prioritas
yang perlu didiskusikan
b. Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut
c. Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau kepala ruangan tentang
masalah pasien serta rencana tindakan yang akan dilakukan
3. Pasca ronde:
a. Evaluasi, revisi dan perbaikan
b. Kesimpulan dan rekomendasi penegakkan diagnosis, intervensi selanjutnya
Kegiatan
No
1.

Waktu
6 hari
sebelum
ronde

Tahap Kegiatan
Pra 1. Menentukan kasus dan topik
2. Menentukan tim ronde.
ronde
3. Menentukan literatur
4. Membuat proposal
5. Mempersiapkan pasien dengan

Pelaksana
PJ: Isti &

Tempat
Ruang

Nadif

Teratai

Karu

Nurse

pemberian informed consent


2.

5 menit

Ronde

Pembukaan
1.
2.
3.
4.

Salam pembuka.
Memperkenalkan tim ronde.
Menjelaskan tujuan ronde.
Mengenalkan masalah pasien

station

secara sepintas
3.

10 menit

Penyajian masalah
1. Memberi salam dan
memperkenalkan pasien dan
keluarga kepada tim ronde.
2. Menjelaskan riwayat penyakit dan

Katim 1

Nurse
station

keperawatan pasien.
3. Menjelaskan masalah pasien dan
rencana tindakan yang telah
dilaksanakan dan serta
menetapkan prioritas yang perlu
didiskusikan.

4.

15 menit

Validasi data

Karu, Katim

1. Mencocokkan kembali data yang

dan PP 2,

telah disampaikan melalui

Perawat

wawancara, observasi dan

Konselor,

pemeriksaan keadaan pasien

Tenaga

secara langsung, dan melihat

kesehatan

dokumentasi.
2. Diskusi antar anggota tim ronde

Tempat
tidur
pasien

lain

dengan pasien tentang masalah


5.

15 menit

Pasca
Ronde

keperawatan tersebut..
1. Melanjutkan diskusi dan masukan
dari tim.

Karu, Katim

Nurse

1&2 dan PP

station

1&2,
Perawat
Konselor,
Tenaga
kesehatan
lain
Karu atau
2. Pemberian justifikasi oleh katim

katim

atau konselor atau kepala ruang


atau tim kesehatan lain tentang
masalah pasien
3. Menyimpulkan untuk menentukan

Karu

tindakan keperawatan pada


masalah prioritas yang telah
ditetapkan.
4. Menyusun rekomendasi intervensi
keperawatan
5. Penutup.

Katim 1
Karu

Kriteria Evaluasi Ronde Keperawatan


Kriteria evaluasi program:
a. Evaluasi Struktur
1. Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Teratai RS Karsa Husada Batu
2. Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan
3. Persiapan ronde dilakukan sebelumnya
Penetapan kasus
Penentuan tim ronde
Pencairan literature dan pengkajian ke pasien
Pembuatan proposal
Pemberian informed consent
b. Evaluasi Proses
1. Peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
2. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde seseuai peran yang telah
ditentukan
3. Proses kegiatan sesuai dengan alur kegiatan
a. Pra ronde
Menetukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan maslah yang

langka)
Menentukan tim ronde
Mencari sumber atau literature
Membuat proposal
Mempersiapkan pasien: inform consent dan pengkajian
Diskusi tentang diagnosis keperawatan, data yang mendukung, asuhan

keperawatan yang dilakukan, dan hambatan selama perawatan


b. Pelaksanaan ronde
Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer yang difokuskan pada masalah
keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan serta memilih

prioritas yang perlu didiskusikan


Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut
Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau kepala ruangan

tentang masalah pasien serta rencana tindakan yang akan dilakukan


c. Pasca ronde
Evaluasi, revisi dan perbaikan
Kesimpulan dan rekomendasi penegakkan diagnosis, intervensi selanjutnya
c. Evaluasi Hasil

1. Pasien dan keluarga puas dengan hasil kegiatan dan memahami tujuan dilakukannya
kegiatan
2. Tercapainya solusi untuk masalah yang dialami pasien dari berbagai disiplin ilmu
3. Perawat dapat :
Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan sistematis.
Meningkatkan kemampuan validitas data pasien.
Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan. Menumbuhkan

pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada masalah pasien.


Meningkatkan kemempuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
Meningkatkan kemampuan justifikasi.
Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.

Hasil Evaluasi Pelaksanaan Ronde Keperawatan


a. Evaluasi Struktur
1. Ronde keperawatan dilaksanakan di Ruang Teratai RS Karsa Husada Batu pada
tanggal 22 Juni 2016
2. Peserta ronde keperawatan hadir di tempat pelaksanaan ronde keperawatan (semua
mahasiswa, perawat konselor/pembimbing klinik)
3. Persiapan ronde dilakukan sebelumnya
Penetapan kasus 16 Juni 2016
Penentuan tim ronde 17 Juni 2016
Pencairan literature dan pengkajian ke pasien 16 Juni 2016
Pembuatan proposal 15 Juni 2016
Pemberian informed consent 16 Juni 2016
b. Evaluasi Proses
1. Peserta mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir (tim ronde)
2. Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde seseuai peran yang telah
ditentukan
3. Proses kegiatan sesuai dengan alur kegiatan
a.
Pra ronde
Menetukan kasus dan topik (masalah yang tidak teratasi dan maslah yang

langka) 16 Juni 2016


Menentukan tim ronde 16 Juni 2016
Mencari sumber atau literaturedan pengkajian 16 Juni 2016
Membuat proposal 15 Juni 2016
Mempersiapkan pasien: inform consent 16 Juni 2016
Diskusi tentang diagnosis keperawatan, data yang mendukung, asuhan

b.

keperawatan yang dilakukan, dan hambatan selama perawatan 16 Juni 2016


Pelaksanaan ronde
Penjelasan tentang pasien oleh perawat primer belum difokuskan pada masalah
keperawatan dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan serta memilih

prioritas yang perlu didiskusikan dan lebih mengarah pada presentasi kasus
Diskusi antar anggota tim tentang kasus tersebut dilaksanakan melebihi waktu

yang telah ditentukan


Diskusi belum bisa mencapai kesepakatan penyelesaian masalah
Pemberian justifikasi oleh perawat primer atau konselor atau kepala ruangan
tentang masalah pasien serta rencana tindakan yang akan dilakukan

c.Pasca ronde
Telah dilakukan evaluasi dan perbaikan terhadap asuhan keperawatan yang
telah direncanakan sebelumnya berdasarkan kondisi klien saat ini
c. Evaluasi Hasil
1. Klien dan keluarga memahami masalah yang terjadi pada klien khususnya mengenai
pentingnya perawatan pasien dengan Ca Liver dan Coma Hepatikum
2. Tercapainya solusi untuk masalah yang dialami pasien dari berbagai disiplin ilmu
kolaborasi dengan ahli gizi terkait dengan diit makanan dan solusi untuk koping
keluarga terutama berhubungan dengan biaya perawatan (ekonomi)

3. Perawat dapat :
Menumbuhkan cara berpikir yang kritis dan sistematis.
Meningkatkan kemampuan validasi data pasien.
Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosa keperawatan.
Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berorientasi pada

masalah pasien.
Meningkatkan kemempuan memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
Meningkatkan kemampuan justifikasi.
Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja.

Lampiran 2: SOP Ronde Keperawatan


b. Pengertian
Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi masalah
keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat, disamping klien dilibatkan untuk
membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan pada kasus tertentu (Nursalam,
2012).
c. Tujuan
Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berfikir kritis
d. Manfaat
Masalah pasien dapat teratasi
Kebutuhan pasien dapat terpenuhi
Terciptanya komunitas keperawatan yang professional
Terjalinnya kerjasama antar tim kesehatan

Perawat dapat melakukan model asuhan keperawatan dengan tepat dan benar
e. Prasyarat
Masalah pasien masih belum dapat diatasi
Masalah pasien baru/unik
f. Pihak terkait
a. Kepala ruang
b. Ketua tim (koortim) sebagai perawat konselor
c. Perawat pelaksana sebagai perawat konselor
d. Tenaga kesehatan lain (DPJP, ahli gizi, farmasi)
e. Klien
f.

Mahasiswa

g. Pemimbing akademik
g. Peran
a. Peran Katim/Perawat Primer dan Perawat pelaksana/perawat associate
Dalam menjalankan pekerjaannya perlu adanya sebuah peranan yang bisa untuk
memaksimalkan keberhasilan yang bisa disebutkan antara lain:
1) Menjelaskan keadaan dan data demografi klien
2) Menjelaskan masalah keperawatan utama
3) Menjelaskan intervensi yang belum dan yang akan dilakukan
4) Menjelaskan tindakan selanjutnya
5) Menjelaskan alasan ilmiah tindakan yang akan diambil
b. Peran perawat konselor dan tim kesehatan lain
1) Memberikan justifikasi
2) Memberikan reinforcement
3) Menilai kebenaran dari suatu masalah, intervensi keperawatan serta tindakan
yang rasional
4) Mengarahkan dan koreksi
5) Mengintegrasikan teori dan konsep yang telah dipelajari
h. Prosedur
a. Persiapan (Pra Ronde)
1) Penetapan kasus minimal 1 hari sebelum waktu pelaksanaan ronde
2) Penentuan tim ronde (pihak terkait yang datang saat kegiatan ronde)
3) Pencarian literature terkait kasus ronde yang digunakan serta menggali data
mengenai kondisi pasien secara keseluruhan (pengkajian)
4) Pembuatan proposal/studi kasus/resume keperawatan
5) Pemberian informed consent kepada klien/ keluarga
b. Pelaksanaan
Pembukaan
1)
2)
3)
4)

Salam pembuka
Memperkenalkan tim ronde
Menjelaskan tujuan ronde
Pengenalan masalah secara sepintas

Penyajian Masalah

1) Penjelasan tentang klien oleh perawat yang mengelola pasien dalam hal ini
penjelasan difokuskan pada masalah keperawatan & rencana tindakan yang
telah dilaksanakan & memilih prioritas yang perlu didiskusikan
2) Mencocokkan kembali data yang telah disampaikan melalui wawancara,
observasi dan pemeriksaan keadaan pasien secara langsung, dan melihat
dokumentasi
3) Diskusikan antar anggota tim ronde yang telah ditetapkan tentang kasus
tersebut.
c. Pasca Ronde
1) Pemberian justifikasi oleh perawat primer / perawat konselor / kepala ruangan
tentang masalah klien serta tindakan yg akan dilakukan
2) Menyimpulkan untuk menentukan tindakan keperawatan pada masalah prioritas
yang telah ditetapkan
3) Menyusun rekomendasi intervensi keperawatan
4) Penutup (salam dan terimakasih)

Lampiran 2 :Informed Consent


SURAT PERSETUJUAN DILAKUKAN RONDE KEPERAWATAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama

: ..................................................................

Umur

: ..................................................................

Alamat

: ..................................................................

adalah suami/istri/orang tua/anak dari pasien :


Nama

: ..................................................................

Umur

: ..................................................................

Alamat

: ..................................................................
..................................................................

Ruang

: ..................................................................

No. RM

: ..................................................................

Dengan ini menyatakan setuju untuk dilakukan ronde keperawatan.


Batu, .............................2016
Perawat yang menerangkan

Penanggung jawab

..............................................

...............................................

Saksi-saksi :

Tanda tangan :

1. ..........................................
2. ..........................................

Lampiran 3 : Resume Pasien


A. IDENTITAS

...............................................
...............................................

Nama

: Tn. Yai

Umur

: 54 th

Pendidikan

:-

Pekerjaan

: Wiraswasta

Alamat

: Tlekung RT 07 RW 02 Junrejo Batu

MRS

: 15 Juni 2016

B. DIAGNOSIS
Ca Liver dan Coma Hepatikum
C. KELUHAN UTAMA
Klien mengeluh nyeri perut
D. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Klien sebelum masuk rumah sakit sering mengeluh nyeri pada perut, klien menjalani
pengobatan rawat jalan selama 2 tahun ini, 4 bulan terakhir nyeri perut klien di rasakan
semakin sering kambuh sehingga hampir setiap bulan klien dirawat di rumah sakit
dengan keluhan yang sama. Pada tanggal 15 Juni 2016 klien mengeluh nyeri perutnya
semakin parah, sehingga oleh keluarga klien di bawa kontrol ke poli dalam RSU Karsa
Husada, dari poli klien dibawa ke UGD untuk dilakukan penanganan (USG abdomen,
cek lab DL, SE, OT/PT, dan mendapat terapi farmakologi) klien di sarankan untuk MRS
di ruang Teratai. Saat awal masuk di ruangan, klien masih mengeluh nyeri dan masih
bisa beraktivitas.
E. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU
Klien mempunyai penyakit liver sejak 2 tahun yang lalu.
F. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Tidak ada dari anggota keluarga yang menderita penyakit yang sama seperti klien
G. PEMERIKSAAN FISIK
Sistem Pernapasan (B1-Breath)
Keluhan sesak, pola nafas tidak teratur, ada penggunaan otot bantu pernafasan, suara
nafas ronchi (-), wheezing (-), snoring (+), RR = 32x/menit
Sistem Kardiovaskuler (B2-Bleed)
Irama jantung regular, bunyi jantung S1 S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)
Sistem Persarafan (B3-Brain)
Kesadaran kompos mentis, GCS 456
Sistem Pencernaan (B4-Bladder)

Nafsu makan menurun, makan 2 sendok makan, tiap makan merasa mual. BAB
berwarna pucat, frekeunsi BAB 2-3 hari sekali, Klien minum 500 ml/hari. HB : 18,1
gr/dl (N : 11,4-15,1 )
Sistem Perkemihan(B5-Bowel)
Pasien BAK sebanyak 5-6 kali sehari, BAK berwarna coklat keruh seperti the
Laboratorium :
Sistem Muskuloskletal dan integumen(B6-Bone)
Kemampuan gerakan sendi bebas, pasien merasa lemah, warna kulit anemis. Ikterik (+)
memakai infus di tangan kiri.
Sistem endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid
Kebersihan pribadi
Pasien mandi dengan cara diseka oleh air dan sabun oleh keluarganya selama 1x sehari
namun tidak gosok gigi. Tampak kusut, penampilan tidak rapi
Sosial-spiritual
Tidak dapat menjalankan ibadah karena badan lemah
H.PEMERIKSAAN PENUNJANG TANGGAL 15 JUNI 2015
HB : 18,1 (N : 11,4-15,1 ) gr/dl
Leukosit : 9.150 (N : 4,4 11,3 ) x 103 / L
L.E.D : 5 ( N : Pr.0-20 Lk : 0-15) mm/ jam
Trombosit : 256.000 (N : 150-450 x 103 / mm3
Hematokrit : 55,4 ( N: P: 34,0-47,0 L: 40,0-52,0 L %)
SGPT : 33,2 U/l (0,0-42,0)
SGOT : 189,4 U/l (0,0-37,0)
Na+ : 156,5 (135-145) mmol/l
K+ : 5,82 (3,5 5,5) mmol/l
Cl- : 128,4 (98-108) mmol/l

I. TERAPI
Tanggal 15 Juni 2016
-

IVFD NaCl : comafusin (2:1) 20 tpm


Drip cernevit 1 vial
OMZ 1x40 mg
Metoclopramid 3x1

Tanggal 16 Juni 2016


-

IVFD NaCl : comafusin (2:1) 20 tpm


Drip cernevit 1 vial
OMZ 1x40 mg
Metoclopramid 3x1
Po. Alprazolam 0 0,5

Tanggal 17 Juni 2016


-

IVFD NaCl : comafusin (2:1) 20 tpm

Drip cernevit 1 vial


Ranitidine 2x1
Metoclopramid 3x1

Tanggal 18 Juni 2016


-

IVFD NaCl : comafusin (2:1) 20 tpm


Drip cernevit 1 vial
Ranitidine 2x1
Metoclopramid 3x1
Syr. Lactulosa 3x1cth

Tanggal 19 Juni 2016


-

IVFD NaCl : comafusin (2:1) 20 tpm


Drip cernevit 1 vial
Ranitidine 2x1
Metoclopramid 3x1
Syr. Lactulosa 3x1cth
Cefoperazone 2x1

Tanggal 20 Juni 2016


-

IVFD NaCl : comafusin (2:1) 20 tpm


Drip cernevit 1 vial
Ranitidine 2x1
Metoclopramid 3x1
Syr. Lactulosa 3x1cth
Cefoperazone 2x1
Metronidazole 3x500

Tanggal 21 Juni 2016


-

IVFD NaCl : comafusin (2:1) 20 tpm


Drip cernevit 1 vial
OMZ 1x40
Metoclopramid 3x1
Syr. Lactulosa 3x1cth
Cefoperazone 2x1
Metronidazole 3x500

J. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Nyeri akut
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Ketidakefektifan Koping Keluarga

ANALISA DATA
No.
1.

Data
DS :
-keluarga pasien mengatakan,
pasien merokok sejak masih

Etiologi

Masalah Keperawatan

Riwayat konsumsi rokok


dan minum alkohol

Nyeri akut

-keluarga psien mengatakan,

terjadi penyimpangan
(ketidakteratura)n gen
dalam sel

pasien memiliki riwayat minum

alkohol sejak sebelum menikah

sel tumbuh tidak teratur

- klien mengatakan mempunyai

muda (Sebekum menikah)

riwayat penyakit liver sejak 2


tahun yang lalu
-pasien mengeluh nyeri pada
perut kanan

membuat penggandaan
(Metaplasi)

membentuk gumpalan dan


menjadi ganas

DO:
P: muncul saat istirahat
ataupun beraktifitas

sel Ca semakin membesar


dan menekan jaringan
sekitar

Q : Berat
R : Abdomen kanan atas
S : skala 9

menekan syaraf nyeri

nyeri akut

T : nyeri dirasakan hilang


timbul
Grimace (+)
2.

DS:
-keluarga pasien mengatakan,
pasien merokok sejak masih

Riwayat konsumsi rokok


dan minum alkohol

Ketidakseimbangan nutrisi

tubuh

-keluarga psien mengatakan,

terjadi penyimpangan
(ketidakteratura)n gen
dalam sel

pasien memiliki riwayat minum

alkohol sejak sebelum menikah

sel tumbuh tidak teratur

- klien mengatakan mempunyai

muda (Sebekum menikah)

riwayat penyakit liver sejak 2


tahun yang lalu
-klien mengatakan badan
terasa lemas
- keluarga pasien mengatakan
klien mengalami penurunan BB
kurang lebih 10 kg 6 bulan
terakhir ini
-Kelurga klien mengatakan
klien hanya menghabiskan 2-3
sendok makan setiap kali
makan karena mual

DO:
-klien tampak kurus dan lemas
- IMT : 16,95 (kurang)

membuat penggandaan
(metaplasia)

membentuk gumpalan dan


menjadi ganas

sel Ca semakin membesar


dan menekan jaringan
sekitar

menekan sistem GI

Nyeri tekan pada


epigastrium dan kuadran
kanan atas

anoreksia

kurang dari kebutuhan

- klien tampak pucat

mual, muntah

Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh

DS:
- Keluarga mengatakan klien
sudah menderita penyakit liver
sejak 2 tahun yang lalu

Klien memiliki riwayat


penyakit ca liver sejak 2
tahun yang lalu

- Keluarga mengatakan 4

Keluhan semakin sering


kambuh

bulan terakhir klien sering

keluar masuk rumah sakit

Sering keluar masuk


rumah sakit

dengan penyakit yang sama


- Keluarga mengatakan
mangalami kesulitan dalam
biaya perawatan karena tidak
memiliki asuransi kesehatan
- Keluarga mengatakan
kesulitan dalam merawat
pasien karena sudah sering
dirawat dirumah sakit namun
tidak perkembangan kondisi
klien
- Keluarga klien mengatakan
sebelumnya keluarga ingin
membawa klien pulang karena
masalah biaya, tetapi dokter
tidak memperbolehkan dengan
alasan kondisi klien yang
masih belum stabil

Kondisi klien yang tidak


mengalami perkembangan

Biaya perawatan di rumah


sakit semakin besar

Klien tidak memiliki


asuransi kesehatan

Cemas dan lelah merawat


pasien

Ingin membawa klien


pulang

Ketidakefektifan koping
keluarga

Ketidakefektifan koping
keluarga

DO:
- Keluarga klien tampak lelah
dan putus asa dengan kondisi
klien yang tidak mengalami
kemajuan

PRIORITAS DIAGNOSA
1. Nyeri Akut
2. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh
3. Ketidakefektifan Koping Keluarga
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Diagnosa 1 ditetapkan tanggal 15 Juni 2016
2. Diagnosa 2 ditetapkan tanggal 17 Juni 2016
3. Diagnosa 2 ditetapkan tanggal 20 Juni 2016

Dx
Kep
1

Tgl/
Jam

Tujuan

Intervensi Keperawata
Rasionalisasi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan

1. Kaji lokasi,

selama 2x30 menit diharapkan klien

karakteristik, du

kualitas dan faktor presipitasi

menunjukkan nyeri berkurang,dengan kriteria


hasil:

2. Observasi

reaksi

non

ketidaknyamanan

3. Bantu pasien dan keluarga unt

NOC : Pain Level, Pain Control


1

menemukan dukungan

NO

INDIKATOR

Pain scale

nyeri seperti suhu ruangan, pe

Pain control

kebisingan

Comfort level

4. Kontrol lingkungan yang dapat

5. Kaji tipe dan sumber nyeri un


intervensi

6. Berikan analgetik untuk mengur


Keterangan :
5 : tidak ada
4 : ringan

7. Berikan

informasi

penyebab nyeri,

tentang

berapa lam

berkurang dan antisipasi ketida


prosedur

3 : sedang
2 : Substantial
1 : Ekstensif
2

Setelah dilakukan tindakan keperawatan

1. Kaji adanya alergi makanan

selama 7x24 jam diharapkan masalah klien

2. Kolaborasi dengan ahli gizi un

teratasi, dengan kriteria hasil :


NOC : Nutritional status: Adequacy of nutrient

jumlah kalori dan nutrisi yang dib


3. Jadwalkan pengobatan

dan

selama jam makan

Nutritional Status : food and Fluid

4. Monitor turgor kulit

Intake

5. Monitor

kekeringan,

rambut

protein, Hb dan kadar Ht

6. Monitor pucat, kemerahan, d


jaringan konjungtiva
7. Monitor intake nuntrisi
NO

INDIKATOR

Intravenous

manfaat nutrisi

fluid intake
2

8. Informasikan pada klien dan k

9. Kolaborasi dengan dokter ten

Food intake

suplemen makanan seperti

intake

cairan

yang

ad

dipertahankan.

Keterangan :

10. Pertahankan terapi IV line

1 : tidak adekuat
2 : intake sedikit
3 : cukup adekuat
4 : adekuat
5 : sangat baik
3

Setelah dilakukan tindakan keperawatan

1.Identifikasi tingkat defisit perawatan

selama 4x15 menit diharapkan masalah

ketergantungan pada keluarga


2.Kaji kemampuan dan kesiapan an

koping keluarga klien teratasi, dengan kriteria


hasil :

untuk belajar
3.Identifikasi harapan keluarga ten

NOC : family involvement

pasien
4.Berikan informasi tentang peruba
spesifik

NO

INDIKATOR

Realize patient

5
v

needs
2

Family

skills
Feel

expression
4

Family
Participate

keterampilan

dibutuhkan
5.Ajarkan kepada keluarga tentan
yang

dibutuhkan

untukme

Sebutkan keterampilannya.
6.Ajarkan rencana medis dan pe

perawatan pada keluarga


7.Berikan pilihan pengetahuan ya

interpersonal

dan

untuk keluarga yang akan me

dalam mebuat keputuasan ten

pasien
8.Bantu keluarga dan klien untuk m
yang realistis
9.Dengarkan
permasalahan,
pertanyaan keluarga

Keterangan :
1 : tidak adekuat
2 : sedikit
3 : cukup adekuat
4 : adekuat
5 : sangat baik

Dx
Kep
1

Tgl/
Jam

Implementasi
-

Mengukur TTV

Mengkaji nyeri, karakteristik, durasi, frekuensi,

Respon K
DS :

kualitas dan factor presipitasi.

Klien mengeluh lemas

Memastikan lingkungan klien nyaman

Keluarga mengatakan paha

Menjelaskan penyebab nyeri

perawat

Mengevaluasi reaksi nonverbal klien

DO :

Tekanan darah :130/80 mmH


Nadi

:96 x/menit

x/menit
Klien tampak merintih
Grimace (+)

1&

Memberikan injeksi obat

DS :
DO : klien tampak lebih tena

2
2

Memeriksa turgor kulit, kekeringan, rambut


kusam, kadar HB dan lain-lain serta konjungtiva

DS : DO :

klien

Kulit dan rambut keri

Mengkaji adanya alergi makanan

Klien tidak mampu m

Mengkaji kemampuan makan klien

Keluarga mampu me

Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan

via NGT secara man

diet klien

perawat

Melakukan pemasangan NGT

Mengajarkan keluarga mengenai manfaat nutrisi

Klien terpasang IV lin

bagi klien
-

Mengajarkan keluarga cara pemberian makanan


via NGT

Memastikan pemberian cairan IV line adekuat

Mengiidentifikasi

perawatan pasien
memberikan
informasi

harapan

keluarga
tentang

tentang
perubahan

kesehatan spesifik dan keterampilan koping yang

Dx
Kep

Tgl/
Jam

dibutuhkan
menginformasikan

perawatan klien
mengkaji kesiapan keluarga untuk belajar merawat

pasien
mengajarkan keluarga cara merawat klien

kepada

Evaluasi

klien

DS :
Keluarga sering menanyaka

klien
DO :
Keluarga paham dengan ko
Keluarga mau belajar meraw

rencana

Ttd

21/6/16

S:

Klien mengatakan masih lemah

O:

Tekanan darah :130/80 mmHg


Nadi
:96 x/menit
Grimace (+)
Klien tampak lebih tenang

- Suhu : 36 oC
- RR : 29 x/menit

A:
Masalah sebagian teratasi
P:
Pertahankan intervensi

21/6/16

S:
O:
-

Kulit dan rambut kering dan kusam

Klien tidak mampu makan per oral

Keluarga mampu memberikan makan klien via NGT


secara mandiri setelah diajarkan perawat

Klien terpasang IV line NS 1000 cc/hari

Kebutuhan intake kllien tercukupi via NGT 6x200 cc/hari


dan IV line

IMT: 16.95

A : Masalah teratasi sebagian


P
Lanjutkan intervensi

21/6/16

S:
Keluarga sering menanyakan bagaimana kondisi klien
O:

Keluarga paham dengan kondisi klien

Keluarga mau belajar merawat klien

A:
Masalah teratasi
P:
Hentikan Intervensi

DAFTAR PUSTAKA
Nursalam.

2012.

Manajemen

Keperawatan:

Aplikasi

dalam

Praktik

Keperawatan

Profesional. Jakarta: Salemba Medika.Ramani, S. 2003 Twelve tips to improve


bedsie teaching. Medical Teacher, Vol. 25, No. 2, pp. 112-115.
Siska, A. 2012.Pengaruh ronde keperawatan terhadap tingkat kepuasan klien rawat inap
RSUD Kajen Kabupaten Pekalongan.Skripsi.Tidak diterbitkan. Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Muhammadiyah, Pekajangan.
Nursalam. 2014. Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Edisi 4. Jakarta : Salemba Medika.

You might also like