You are on page 1of 29

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dan Kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penawar
dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Alquran itu tidaklah
menambah kepada orang-orang yang dzalim selain kerugian. (QS:
Al-Isra' [17]: 82).
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran
dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada)
dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang
beriman. (QS Yunus [10]: 57).
Allah menciptakan suatu penyakit dan Allah pula telah
memberikan obatnya. Dalam sabda Nabi menyebutkan Allah tidak
menurunkan penyakit, melainkan Dia menurunkan pula obatnya,
manusia mengetahui obatnya karena ilmunya dan tidak tahu karena
kebodohannya, sekarang tergantung manusia bagaimana berfikir,
bersikap dan bertindak. Akan tetapi kadang ilmu yang dimiliki manusia
tidak dapat menjangkau, kecuali apabila kita mendapatkan petunjukNya. Segala sesuatu yang telah diciptakan Allah tidak ada yang siasia, semua mengandung makna dan manfaat. Allah menciptakan
manusia dan memuliakannya sebagai makhluk yang paling istimewa.
Oleh karena itu dengan akal dan pikiran diharapkan manusia dapat
hidup seimbang dunia akhirat, sehat jasmani rohani dengan cara
memanfaatkan apa yang ada (bahan alam) dan mencari rahasia yang
terkandung didalamnya.
Menurut pengertian umum, obat dapat didefinisikan sebagai
bahan yang menyebabkan perubahan dalam fungsi biologis melalui
proses kimia (Katzung , 1990: 5). Dalam perkembagannya terdapat
obat kimia (sintetis) dan obat alami yang dewasa ini lebih dikenal
sebagai obat alternatif.

Kita tahu cikal bakal obat kimia (sintetis) berawal dari obat
alami. Dari obat alami dilakukan isolasi untuk mengetahui senyawa
aktif yang terkandung didalamnya, kemudian dilakukan sintesis
dengan menggunakan bahan kimia untuk menghasilkan senyawa
yang sama dalam jumlah yang lebih besar, sehingga lebih
menguntungkan dari segi ekonomi, akan tetapi obat kimia ini kadang
menghasilkan dampak yang negatif bagi kesehatan.
Dalam Al Quran pun telah dijelaskan tumbuhan dan hewan
yang sangat bermanfaat sebagai obat kemudian makanlah dari tiaptiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah
dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu)
yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang
menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang
memikirkan (QS An-Nahl [16]: 69). Ayat tersebut membuktikan
sesungguhnya pada zaman para Nabi pun telah dikenal obat-obatan
alami dengan penggunaan ukuran yang sesuai. Sekali lagi, hal ini
membuktikan bahwa Al-Quran adalah kitab yang didalamnya berisi
berita dan informasi yang semuanya terbukti kebenarannya.
Menurut Supriadi, pemanfaatan tumbuhan dan hewan sebagai
alternatif pengobatan alami dewasa ini berkembang cukup pesat.
Sekitar 25 obat-obatan yang diresepkan negara industri maju
mengandung bahan senyawa aktif hasil ekstraksi tanaman obat .
Pengobatan tradisional lebih memanfaatkan bahan-bahan
alami yang ada disekitar kita. Pengetahuan tentang tumbuhan obat,
mulai dari pengenalan jenis tumbuhan, bagian yang digunakan, cara
pengolahan sampai dengan khasiat pengobatannya merupakan
kekayaan pengetahuan lokal dari masing-masing etnis dalam
masyarakat

setempat

(etnofarmasi).

Allah

sendiri

telah

memerintahkan hambanya dalam kalam-Nya untuk menggunakan

beberapa tanaman dan hewan serta memanfaatkannya sebagai


bahan makanan, obat dan pakaian.
Dalam makalah ini akan dibahas secara rinci mengenai
beberapa obat bahan alam yang telah disebutkan dalam Al Quran
serta riset ilmiah yang telah membuktikan hal tersebut yang penting
dalam pengembangan pengobatan umat manusia dan dapat dijadikan
sebagai sumber inspirasi untuk menjalani hidup yang lebih sehat
dengan bahan-bahan alam.

B. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui sejarah penggunaan obat bahan alam.
2. Untuk mengetahui mengenai obat alami/obat bahan alam dan
kelebihan-kelebihannya.
3. Untuk mengetahui cara pemanfaatan obat bahan alam.
4. Untuk mengetahui bahan obat alam dalam Islam.
5. Untuk mengetahui obat-obat bahan alam yang disebutkan dalam
Al Quran dan As Sunnah.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Penggunaan Obat Bahan Alam


Dalam banyak pengertian disebutkan arti ilmu atau science
yaitu sebagai pengetahuan yang disusun secara sistematis yang
diperoleh dengan cara belajar, pengamatan dan percobaan, penelitian
dan cara lain. Pengobatan merupakan salah satu ilmu dalam
mengobati suatu penyakit dengan menggunakan bahan aktif tertentu
(Nasoetion, 1999).
Teknik pengobatan telah ada sejak zaman dahulu (sebelum
masehi/ SM). Mereka umumnya memanfaatkan tanaman atau hewan
yang ada disekitar mereka. Orang-orang zaman pra sejarah mengenal
manfaat maupun efek toksik dari berbagai macam bahan yang berasal
dari tumbuhan dan hewan. Catatan tertulis kuno dari Cina dan Mesir
menyebutkan berbagai jenis obat yang bermanfaat dan yang tidak
bermanfaat. Bahan kuno pertama yang ditemukan ialah Chiang
Shang di Cina yang kemudian dikenal sebagai obat anti malaria
(Wolft, 1994).
Perkembangan dunia pengobatan berkembang pesat, terdapat
beberapa tokoh yang berperan dalam pengobatan kuno ini. Awalnya
penggunaan obat dilakukan secara empirik dari tumbuhan dan hewan
yang didasarkan dari pengalaman. Selanjutnya, seorang ahli kimia
dari Swedia Paracelsus (1541-1493 SM) berpendapat bahwa untuk
membuat sediaan obat diperlukan pengetahuan kandungan zat
aktifnya. Hippocrates (459-370 SM) yang dikenal sebagai bapak
kedokteran, dalam pengobatannya telah menggunakan 200 jenis
tumbuhan (Wolft, 1994).
Dokter dari Rumania, Dewey Sokoriyus yang berasal dari
Yunani muncul pada abad pertama Masehi dan menghasilkan karya
buku Kitab al-Hasyaaisy fi al-Thib, sebuah kitab yang berisi data

1000 jenis rumput, jerami, buah, pohon, tembaga serta manfaat,


kandungan dan tempat bahan tersebut berada (Muhammad, 2007).
Selanjutnya Islam masuk dengan motivasi yang kuat dalam
ilmu pengetahuan khususnya dunia pengobatan. Al-Dinury yang
dikenal sebagai bapak nabati bangsa Arab menghasilkan karangan
tentang tumbuh-tumbuhan (nabati). Sedangkan Ilmuan Arab Ibnu Sina
(980-1037 M) seorang tabib sekaligus filosof dikenal sebagai bapak
kedokteran Islam, berhasil melahirkan karya Al-Qamus Fi al-Thibb
tentang metode pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan khasiat
tumbuhan obat (Muhammad, 2007).
Lahirnya tokoh-tokoh di bidang kedokteran khususnya dari
Islam membuktikan bahwa sejak masa kuno, manusia dengan
kelebihan akal dan fikirannya, mampu mengkaji objek alam yang ada
disekitarnya serta mampu menemukan rahasia keajaiban ciptaan
Allah dengan peralatan yang relatif sederhana.

B. Obat Bahan Alam dan Kelebihannya


Obat merupakan produk organik atau anorganik dari tumbuhan,
hewan baik yang dikeringkan atau segar yang bersifat aktif dalam
menyembuhkan penyakit tetapi dapat juga menimbulkan efek toksik
bila dosis terlalu tinggi (Sukandar, 2000). Berdasarkan sumbernya,
obat digolongkan menjadi tiga yaitu:
1. Obat alami, obat yang terdapat di alam baik dari tumbuhan atau
hewan, yaitu gingerol, kurkumin dari tumbuhan; minyak ikan,
hormon dari hewan.
2. Obat semi sintetik, obat hasil sintetik yang bahan dasarnya berasal
dari alam, contoh morfin dari getah papaver somniferum menjadi
kodein.
3. Obat sintetik murni, obat yang bahan dasarnya tidak berkhasiat,
setelah disintesis akan didapatkan senyawa dengan khasiat

farmakologi tertentu, contoh: obat-obatan golongan analgetikantipiretik, antihistamin dan diuretik.


Obat bahan alam adalah sediaan obat baik berupa obat
tradisional, fitofarmaka dan farmasetik, dapat berupa simplisia (bahan
segar atau yang dikeringkan), ekstrak, kelompok senyawa atau
senyawa murni yang berasal dari alam.
Untuk meningkatkan keselektifan pengobatan dan mengurangi
pengaruh musim dan tempat asal terhadap efek, serta lebih
memudahkan standarisasi bahan alam sebagai obat, maka zat aktif
diekstraksi kemudian dibuat sediaan fitofarmaka bahkan dimurnikan
sampai diperoleh zat murni dan struktur aktifnya (Sukandar, 2000: 7).
Obat bahan alam yang merupakan cikal bakal obat kimia, dapat
bertahan diantara berkembang pesatnya obat-obat kimia. Obat bahan
alam sebagai warisan budaya nenek moyang mempunyai beberapa
kelebihan antara lain:
1. Efek samping yang kecil bila digunakan secara benar dan tepat.
Pada obat bahan alam terdapat satu mekanisme yang disebut
sebagai penangkal atau menetralkan efek samping yang dikenal
dengan SEES (Side Effect Eleminating Subtanted). Sebagai
contoh di dalam kunyit terdapat senyawa yang merugikan tubuh
tetapi di dalam kunyit juga terdapat zat anti untuk menekan
dampak negatif tersebut.
2. Adanya sifat sinergisme dan atau komplementer dalam ramuan
obat

tradisional/komponen

bioaktif

tanaman

obat.

Hal

ini

disebabkan bahan-bahan alami dapat bekerja efektif, sehingga


lebih mudah dan sempurna diserap oleh tubuh.
3. Pada satu tanaman mempunyai lebih dari satu efek farmakologi,
oleh karena itu obat-obatan alami dapat mengatasi beberapa
penyebab

penyakit,

mampu

membunuh

dan

mencegah

penyebaran penyakit dalam tubuh. Sedangkan obat-obatan kimia


dalam kondisi dan kasus tertentu menimbulkan efek samping yang

mengakibatkan datangnya penyakit lain yang sebelumnya tidak


ada.
4. Obat alami lebih sesuai untuk penyakit-penyakit metabolik dan
degeneratif.
Selain tersebut diatas, obat-obatan alami sebagai obat alternatif
jauh lebih mudah terjangkau dibandingkan dengan obat kimia yamg
membutuhkan peralatan yang mahal dan rumit, selain itu biaya yang
dibutuhkan relatif lebih kecil sehingga dapat dijangkau oleh semua
lapisan masyarakat.
Sedangkan keterbataasan dari obat bahan alam adalah masih
kurangnya penelitian ilmiah yang dapat menunjang pemahaman
tentang cara kerja obat bahan alam ini dalam tubuh. Penelitian yang
ada dari beberapa tanaman obat terbatas pada beberapa bagian topik
kajian. Pengetahuan tentang senyawa aktif yang terkandung dalam
obat-obatan bahan alam serta penggunaan dosis yang sesuai dan
tepat untuk penyakit tertentu perlu dibahas dan diteliti secara tuntas.
Dengan semakin berkembangnya penelitian oleh instansiinstansi terkait terhadap bahan alam yang berpotensi sebagai obat,
akan menambah khasanah pengobatan alternatif, sehingga akan
membantu masyarakat dalam memanfaatkan bahan alam sebagai
obat. Bahan alami ini bukan menjadi alternatif pengobatan yang semu,
akan tetapi dapat benar-benar menjadi alternatif pengobatan yang
murah dan ilmiah.

C. Pemanfaatan Obat Bahan Alam


Pada zaman dahulu, manusia mengkonsumsi obat bahan alam
dengan cara mencampur dengan air hangat atau sering disebut
dengan seduhan, dimana istilah ilmiah dari cara tersebut dikenal
sebagai proses ekstraksi maserasi.
Ektraksi adalah peristiwa pemindahan zat terlarut diantara dua
pelarut yang tidak saling campur dengan melakukkan perendaman.

Sedangkan menurut Skoog and Holler (1998), ekstraksi adalah proses


pemisahan selektif suatu senyawa dari bentuk cair (air) ke larutan
yang tidak saling campur dengan air (pelarut organik) atau dari bentuk
padat ke bentuk cair. Dengan penyeduhan tersebut, maka komponen
aktif yang terkandung didalamnya akan larut dalam pelarutnya dalam
hal ini adalah air, sedangkan pemanasan berfungsi mempercepat
larutnya komponen aktif dalam pelarutnya. Karenanya, penerapan
teknologi telah digunakan pada zaman tersebut.
Selain meminum larutan hasil penyeduhan, uap air yang
dihasilkan dari proses seduhan, dapat digunakan untuk mengobati
penyakit pernafasan dengan cara dihirup. Biasanya tanaman-tanaman
yang digunakan mengandung minyak atsiri yang mempunyai sifat
mudah menguap/volatil. Pada konsentrasi tinggi kandungan minyak
atsiri ini dapat digunakan sebagai obat anestetik lokal (penghilang
rasa nyeri) misalnya untuk obat gigi atau penghilang rasa nyeri ketika
mengeluarkan timah dari dalam tubuh (Agusta, 2000).
Untuk

menyembuhkan

luka,

orang-orang

zaman

dahulu

melakukkan penumbukan tumbuhan, kemudian bahan tumbukan


tersebut

dioleskan kebagian

yang luka.

Senyawa

aktif

yang

terkandung dalam tumbuhan akan menghambat proses pendarahan,


mempercepat pembekuan darah sehingga luka cepat mengering.
Seruan pemanfaatan tumbuhan dan hewan pun telah tertuliskan
dalam Al Quran. Beberapa tanaman dan hewan yang terdapat dalam
Al Quran dan Al Hadis antara lain madu, buah zaitun dan jahe.

D. Bahan Obat Alam dalam Islam


Sejak Allah menciptakan Nabi Adam, manusia berupaya
mengetahui jenis tumbuhan, dan hewan baik dari darat ataupun lautan
serta bagaimana cara pengobatan sebagai upaya memerangi
penyakit yang menimpa manusia. Kesembuhan penyakit yang diderita
manusia tergantung dari doa dan proses penyembuhanya. Rasulullah

bersabda, Sebaik-baiknya obat adalah Al Quran, karenanya


tergantung manusia bagaimana mendekatkan diri kepada Allah
melalui Al Quran disertai dengan usaha dalam memperoleh obat
tersebut.
Sedangkan

proses

penyembuhan

berhubungan

dengan

bagaimana manusia memperoleh bahan obat tersebut, apakah obat


yang dikonsumsi berasal dari sesuatu yang diharamkan oleh agama
atau tidak. Antara doa dan ikhtiar hendaknya beriringan, obat-obat
hendaknya bersumber dari Al Quran, apabila obat bersifat haram
maka akan menjadikan penghalang doa dan ibadah sebagai ikhtiar
dalam proses penyembuhan suatu penyakit.
Obat bahan alam terbaik tentunya ialah yang dianjurkan oleh
Rasulullah SAW, seperti madu, habbatusaudah, minyak zaitun, dan
termasuk tanaman-tanaman obat lain yang tumbuh disekitar kita.
Rasulullah pernah bersabda "tidaklah suatu penyakit diturunkan
melainkan Allah juga menyertakan obat-obatnya".
Di dalam kitab suci Al-Qur'an, terdapat ayat-ayat Allah SWT
yang berhubungan dengan obat-obatan dari alam dan memerintahkan
manusia untuk menggunakannya :
-

"Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanamtanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda
(kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan". (QS. An Nahl [16]
: 11)

"Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya".


(QS.Abasa [80]:24)

"Lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, anggur dan sayursayuran, zaitun dan kurma, kebun-kebun (yang) lebat, dan buahbuahan serta rumput-rumputan, untuk kesenanganmu dan untuk
binatang-binatang ternakmu". (QS.Abasa [80]: 27 - 32)

10

"Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa
yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkahlangkah syaitan; karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh
yang nyata bagimu". (Al Baqarah [2]: 168-169)

"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam


keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan.
Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu".(QS.AlBaqarah [2] : 208)

Rasululloh SAW pun mengajurkannya melalui hadist-hadits berikut:


-

Gunakanlah dua penyembuh: madu dan Al Quran (HR. Ibnu


Majah dan Al Hakim).

Kesembuhan itu ada dalam 3 perkara, yaitu minum madu,


berbekam, dan kayy dengan api. Dan aku melarang umatku dari
kayy. (HR. Bukhari).

Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit dan obat, dan


menjadikan bagi setiap penyakit obatnya, maka (berobatlah kamu
sekalian, tetapi) jangan berobat dengan yang haram. (HR. Abu
Dawud).

Dari Jabir berkata, Rasulullah bersabda, bagi tiap-tiap penyakit itu


ada obatnya, apa bila obat yang dengan penyakitnya maka ia
sembuh dengan izin Allah. (H.R. Muslim).

E. Obat-obat Bahan Alam Dalam Al Quran dan As Sunnah


Allah SWT menyebutkankan banyak bahan alam dalam Al
Quran. Beberapa di antaranya dipergunakan oleh Allah SWT untuk
sumpah seperti dalam surat At-Tin. Dan dalam banyak kajian tafsir
Al-Quran dikatakan bahwa sesuatu yang dipergunakan oleh Allah
SWT untuk bersumpah, pasti ada keistimewaan di dalamnya.
Namun kadang karena kita kurang membaca dan memahami
Al-Quran, maka kita jadi ketinggalan informasi tentang ilmu yang
sangat penting ini. Ada banyak bahan alam terbaik yang bisa kita

11

manfaatkan untuk kesehatan tubuh kita. Dan diantara bahan-bahan


alam tersebut telah dibuktikan secara ilmiah.
1. Air Zam-Zam
Dan Kami ciptakan dari air segala sesuatu yang hidup. (Q.S.
Al Anbiya [21]: 30)
Ternyata air bisa mendengar kata-kata, bisa membaca
tulisan, dan bisa mengerti pesan. Dalam bukunya The Hidden
Message in Water, Dr. Masaru Emoto menguraikan bahwa air bersifat
bisa merekam pesan, seperti pita magnetik atau compact disk.
Tubuh manusia memang 75% terdiri atas air. Otak 74,5% air.
Darah 82% air. Tulang yang keras pun mengandung 22% air. Air putih
galon di rumah, bisa setiap hari didoakan dengan khusyu kepada
Allah, agar anak yang meminumnya saleh, sehat, dan cerdas, dan
agar suami yang meminum tetap setia. Air tadi akan berproses di
tubuh meneruskan pesan kepada air di otak dan pembuluh darah (Zia
Ul Haq, Muhammad, 2006).
Dari Abu Dzar radhiyallahu anhu, Rasulullah Shallallahu alaihi
wa sallam bersabda,Air zam-zam itu penuh berkah. Ia makanan
yang mengeyangkan (dan obat bagi penyakit) (HR. Muslim IV/1922,
yang terdapat di dalam kurung adalah menurut riwayat al Bazzar, al
Baihaqi dan ath Thabari dan sanadnya shahih, lihat Majmauz Zawaaid III/286)

Gambar Kristal air zam-zam


Keyakinan bahwa air zam-zam penuh berkah serta sabda
Rasulullah SAW mengenai manfaat zam-zam telah terbukti secara
ilmiah. Berdasarkan beberapa penelitian, ditemukan bahwa selain air

12

zam-zam tidak berbau sebagai salah satu indikator air sehat, air tanah
suci ini juga terbukti memiliki kandungan mineral kalsium, magnesium
dan fluorida yang tinggi. Air zam-zam dikatakan memiliki muatan ionion yang seimbang. Sebuah penelitian lainnya menyebutkan bahwa
kualitas air zam-zam tidak berubah selama penyimpanan dalam
jangka waktu lama dan ditempatkan di mana pun, ditilik dari tekstur,
warna dan baunya.
Kandungan kalsium dan magnesium air zam-zam apabila
dibandingkan dengan air konsumsi yang biasa kita minum relatif jauh
lebih tinggi. Kalsium di dalam tubuh berfungsi dalam pembentukan
tulang dan gigi. Selain itu juga berperan penting di dalam reaksi
pembekuan darah, di mana reaksi ini sangat diperlukan selama
proses penutupan luka dan penghentian aliran darah saat terjadi
pelukaan. Manfaat kalsium yang lain adalah sebagai media untuk
terjadinya respon hormonal dan juga berfungsi sebagai salah satu
katalisator kerja enzim. Untuk ibu hamil dan menyusui, keberadaan
kalsium

dalam

nutrient

yang

dikonsumsi

sangat

membantu

pembentukan otak, tulang serta sel-sel darah merah di dalam tubuh


janin yang dikandungnya. Kalsium juga memiliki peran yang sangat
besar untuk menurunkan tekanan darah, serta memiliki kemampuan
mengikat kolesterol. Sehingga diet yang mengandung kalsium sangat
menguntungkan.
2. Madu
Madu merupakan cairan
berwarna

kuning

yang

dihasilkan oleh lebah. Madu


adalah sumber makanan yang
penting bagi tubuh manusia,
tetapi sedikit sekali manusia
yang menyadari sifat-sifat luar
biasa dari penghasilnya, yaitu lebah madu.

13

. Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang


bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang
menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang
memikirkan (QS An-Nahl [16]: 69)
Imam Ibnu Qayyim al Jauziyah mengatakan, Madu memiliki
banyak khasiat. Madu dapat membersihkan kotoran yang terdapat
pada usus, pembuluh darah, dapat menetralisir kelembaban tubuh,
baik dengan cara dikonsumsi atau dioleskan, sangat bermanfaat
untuk lanjut usia dan mereka memiliki keluhan pada dahak atau yang
metabolismenya cenderung lembab dan dingin (Metode Pengobatan
Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, hal. 42-43).
Madu terbentuk dari beberapa molekul gula seperti glukosa dan
fruktosa serta bahan mineral seperti magnesium, kalium, potassium
sodium, klorin, sulfur, besi dan fosfat. Madu juga mengandungi vitamin
B1, B2, C, B6 dan B3 yang kandungannya berubah-ubah sesuai
dengan kualitas madu bunga dan serbuk sari yang dihirup oleh lebah.
Kelebihan madu antara lain, mudah dicerna, rendah kalori, berdifusi
cepat dalam darah, membantu pembentukan darah, membunuh
bakteri, meningkatkan stamina, membantu penyerapan kalsium,
sebagai antioksidan, meningkatkan daya ingat dan konsentrasi.
Masyarakat memanfaatkan madu sebagai campuran untuk minuman
atau makanan, bahkan ada yang dikonsumsi secara langsung
(Ibrahim, Lalu M.Thayyib, 2010).
Penyakit-penyakit yang dapat diberantas dengan madu antara
lain influenza dan selesma, batuk, radang saluran pernafasan, radang
amandel, TBC, sakit ginjal, gangguan saluran pencernaan serta dapat
membantu menyembuhkan bisul dan luka. Hipocrates filosof terkenal
dari Yunani zaman dahulu mengatakan bahwa madu mendatangkan
rasa hangat, menyembuhkan bisul dan luka. Itu memang benar,
malah bisa digunakan sebagai salep untuk luka bakar atau tersiram

14

air panas, menyembuhkan peradangan dan mencegah pembusukan.


Kalau diminum di waktu malam akan menimbulkan kesegaran dan
semangat kerja setelah bangun (Ibrahim, Lalu M.Thayyib, 2010).
Beberapa riset penelitian mengenai manfaat madu antara lain
(Zia Ul Haq, Muhammad, 2006):
-

Dari hasil penelitian Y. Widiodo (2001), peneliti di Pusat Penelitian


dan Pengembangan Gizi Bogor ditemukan hasil bahwa pemberian
madu secara teratur setiap harinya dapat menurunkan tingkat
morbiditas (panas dan pilek) sekaligus memperbaiki nafsu makan
pada balita. Penelitian ini dilakukan pada balita pasien Klinik Gizi,
Puslitbang Gizi, yang menderita kurang energi protein (KEP)
akibat krisis moneter. Sample penelitiannya sendiri terdiri dari 51
balita usia 13 - 36 bulan.

Dari penelitian Peter C. Molan (1992), peneliti di Departement of


Biological Sciences, University of Waikoto, Hamilton, New Zealand
dibuktikan bahwa madu mengandung zat antibiotik yang aktif
melawan serangan berbagai patogen penyebab penyakit.

Dari hasil penelitian Kamaruddin (1997), peneliti di Departement of


Biochemistry, Faculty of Medicine, Universiti of Malaya, di
Kualalumpur, ditemukan paling tidak terdapat empat faktor yang
bertanggung jawab terhadap aktivitas antibakteri pada madu, yaitu
kadar gula madu yang tinggi, madu bersifat masam, madu
mengandung 10-hidroxidecen-2-oic acid, madu mengandung
hidrogen peroksida (H2O2).

3. Kurma (Phoenix dactylifera)


Kurma adalah tanaman purba sahabat, penolong, serta simbol
manusia yang banyak tercatat dalam kitab suci Al Quran.
Khusus untuk buah kurma, Allah mengistimewakannya yang
telah tertuliskan dalam beberapa ayat. Allah SWT telah melebihkan
kurma dari buah-buahan yang lain, Allah SWT menyebutnya di 20
tempat yang berbeda di dalam Al-Quran dengan memakai lafadz

15

pohon kurma : an-Nakhl, an-Nakhiil dan an-Nakhlah. Bahkan kurma


menjadi buah yang paling disarankankan Nabi Muhammad SAW
untuk berbuka puasa setelah 12 jam menahan lapar dan haus.
Dalam Al-Quran terdapat banyak surat yang menjelaskan
tentang kurma atau tamr, diantaranya yaitu: Ar-Rahman: 11, Al-Qaf:
10, Yaasiin: 67, Ar-Radu: 4, Maryam: 23, Al-Baqarah: 266, Al-Anam:
99, Al-Anam: 141, An-Nahl: 11, An-Nahl: 67, Al-Isra: 91, Al-Kahfi: 32,
At-Taha: 71,Al-Muminun: 19, Yaasiin: 34, Qamar: 20, Ar-Rahman: 68,
Al-Haaqah: 7 dan Abasa: 29.
Dalam

surah

Ar-

Rad [13]: 4 "Dan di bumi


ini terdapat bagian-bagian
yang berdampingan dan
kebun-kebun

anggur,

tanaman-tanaman
pohon

kurma

dan
yang

bercabang dan yang tidak


bercabang, disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan
sebagian tanaman-tanaman itu atas sebagian yang lain tentang
rasanya. Sesungguhnya, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir. "
Dalam Shahih Bukhari dan Muslim, diriwayatkan oleh Saad bin
Abi Waqash, dari Rasulullah bersabda Barangsiapa mengkonsumsi
kurma Ajwah pada pagi hari, maka pada hari itu ia tidak akan terkena
racun atau sihir.
Buah tanaman anggota famili Aracaceae ini mengandung
kalsium, glisin dan teorinin yang dapat mengaktifasi hormon prolactin
atau hormon ASI. Oleh karena itu, konsumsi kurma oleh ibu menyusui
membuat

produksi

ASI

melimpah.

Buah

kurma

juga

sedikit

mengandung oxytosin-pengikat kedekatan emosional-yang pada


masa menyusui berguna untuk lebih mendekatkan hubungan ibu dan

16

anak serta mencegah terjadinya pendarahan pada wanita saat


melahirkan dan mempercepat pengembalian posisi rahim seperti
semula.
Manfaat kurma untuk perempuan melahirkan da menyusui itu
sejatinya sudah tercatat dalam Al Quran yakni pada surah Maryam
[19]: 23-26 (My Trubus, 2013)
Buah tanaman kerabat aren ini juga bersifat antivirus,
antioksidan, antiinflamasi, antimutagenik, antimikroba, pelindung
saluran pencernaan, pelindung hati (hepatoprotektor), pelindung ginjal
dan antikanker. Oleh karena itu kurma baik menjadi buah konsumsi
sehari-hari. Berbagai manfaat itulah yang membuat kurma populer di
berbagai negara sebagai salah satu bahan untuk terapi kesehatan. Di
Maroko

Selatan

secara

tradisional

kurma

digunakan

sebagai

pencegah hipertensi dan diabetes (My Trubus, 2013).


Buah kurma mengandung fruktosa dan glukosa yang keduanya
berkalori tinggi dan mudah serta dapat cepat dicerna oleh tubuh.
Kandungan

gulanya

menenangkan

saraf

yang

gelisah

serta

memberikan rasa aman pada jiwa.


Kurma segar memberikan manfaat besar kepada otak, dengan
kandungan 2,2% protein, juga berisi banyak jenis vitamin A, B1, dan
B2 yang baik dimana ia dapat memelihara kelembaban dan kejelian
mata, menguatkan penglihatan, pertumbuhan tulang, metabolism
lemak, kekebalan terhadap infeksi, kesehatan kulit dan menenangkan
sel-sel syaraf.
Beberapa riset penelitian mengenai manfaat kurma antara lain
(My Trubus, 2013):
-

Dari hasil penelitian Omar Oshurd dari Biotechnology Research


Centre, Libya dan John F Kennedy dari University of Birmingham,
Inggris ditemukan hasil dengan pemberian
polisakarida

yang diekstrak

(1-3)-beta-D-glucan

dari kurma 11

hari sebelum

transpalantasi sel kanker (sarcoma) dan 10 hari setelahnya pada

17

tikus percobaan didapatkan penghambatan sel kanker mencapai


95% dibandingkan tikus kontrol. Hasil penelitian ini menunjukkan
konsumsi kurma secara rutin dapat mencegah kanker dengan
mendongkrak sistem kekebalan tubuh.
-

Dari hasil riset oleh Aly Abdullah Al-Qarawi PhD dan rekan dari
King Saud University, Arab Saudi (2004) dibuktikan bahwa
dengan konsumsi kurma setiap hari dapat mencegah sirosis hati.
Percobaan in vivo yang dilakukan oleh Aly menunjukkan
pemberian ekstrak biji dan daging buah kurma mampu melindungi
organ hati akibat karbontetraklorida masing-masing 70% dan 80%.

Periset dari Departement of Pharmacology, ASISSMS College of


Pharmacy, membuktikan bahwa buah kurma segar memiliki
aktivitas antioksidan yang signifikan. Hal ini lantaran di dalam
buah

kurma

segar

terkandung

senyawa

antosianin

yang

merupakan antioksidan alami.


4. Jintan Hitam (Habbatussauda/Nigella sativa)
Jintan hitam atau Habbatussauda (Nigella sativa Linn.)
adalah rempah-rempah yang dapat digunakan sebagai tanaman obat.
Rempah ini berbentuk butiran biji berwarna hitam yang telah dikenal
ribuan tahun yang lalu dan digunakan secara luas oleh masyarakat
India, Pakistan, dan Timur Tengah untuk mengobati berbagai macam
penyakit. Jenis tanaman ini telah disebut-sebut sebagai tanaman obat
dalam perkembangan awal agama Islam.

Gambar tanaman jintan hitam dan biji jintan hitam.

18

Habbatussauda banyak dikenal dengan berbagai nama,


diantaranya black seed, black caraway, natura seed, jintan hitam,
black cumin, nigella sativa, kaluduru, dll. Digunakan sebagai herbal
pengobatan sejak 2000-3000 tahun sebelum Masehi dan tercatat
dalam banyak literatur kuno mengenai ahli pengobatan terdahulu
seperti Ibnu Sina (980 - 1037 M), dan Al-Biruni (973-1048 M), AlAntiki, Ibnu Qayyim dan Al-Baghdadi. Ibnu Sina adalah peneliti jenius
dari Timur Tengah di bidang pengobatan yang namanya tercatat di
semua buku sejarah pengobatan timur maupun barat, hidup antara
980 - 1037 M, telah meneliti berbagai manfaat Habbatussauda untuk
kesehatan

dan

pengobatan.

Ahli

pengobatan

Yunani

kuno,

Dioscoredes, pada abad pertama Masehi juga telah mencatat manfaat


habbatussauda untuk mengobati sakit kepala dan saluran pernapasan
(Anonim, 2014).
Rasulullah bersabda,Sesungguhnya di dalam habbatussauda
(jinten hitam) terdapat penyembuh bagi segala macam penyakit
kecuali kematian (HR. al Bukhari no. 5688 dan Muslim no. 2215, ini
lafazhnya Muslim, dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu).
Terdapat banyak penelitian dalam mencari khasiat biji jintan
hitam ini. Dalam Kitab At Tibbun Nabawi karya Ibnu Qayyim Al
Jauziyah menyebutkan bahwa habbatussaudah dapat mengobati 50
jenis penyakit tanpa disertai efek samping. The Journal of American
Scientist melaporkan bahwa habatussaudah memiliki khasiat untuk
berbagai

penyakit

karena

mengandung

senyawa

antihistamin,

antioksidan, antibiotik, antimitotik, antikanker dan bronkodilator. Dr.


Micheal Tierra penulis buku Planetary Herbalogy menuliskan bahwa
habbatussaudah atau black seed mengandung betasitosterol yang
merupakan zat antikanker (Riskam, 2012).
Selain itu, jintan hitam juga mengandung asam linoleat dan
linolenat pembentuk prostaglandin yang berperan sebagai penguat
sistem imun. Jintan hitam juga mengandung 7 dari 8 macam asam

19

amino esensial dan 8 dari 15 asam amino nonesensial. Refdanita


M.Si, Apt, periset dari Institut Sains dan Teknologi Nasional, Jakarta,
mengungkap bahwa jintan hitam dapat meningkatkan aktivitas
fagositosis dari makrofag yang merupakan salah satu sel imun (My
Trubus, 2013).
5. Buah dan Minyak Zaitun (Olea europaea)
Zaitun (Olea europaea) adalah pohon kecil tahunan dan hijau
abadi, yang buah mudanya dapat dimakan mentah ataupun sesudah
diawetkan sebagai penyegar. Buahnya yang tua diperas dan
minyaknya diekstrak menjadi minyak zaitun yang dapat dipergunakan
untuk berbagai macam keperluan. Zaitun adalah anggota suku
Oleaceae.

Adapun surat dalam Al Quran yang menyebutkan sebagai


berikut: ......... Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir
yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang
menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun
dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah
buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah)
kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tandatanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman (QS Anaam
[6]:99).

20

Rasulullah bersabda, Makanlah minyak zaitun dan lumurlah


minyaknya karena ia berasal dari pohon yang penuh berkah.(HR.
Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Selain itu dalam riwayat Umar bin Khathab Rasulullah
bersabda, Konsumsilah minyak (minyak zaitun) dan jadikanlah
pelumas (bahan gosok), karena minyak itu dari pohon yang penuh
berkah.
Zaitun secara alami mengandung beberapa senyawa tak
tersabunkan seperti fenol, hidroksitirosol, tokoferol, sterol, pigmen,
dan squalen. Minyak zaitun juga mengandung triasilgliserol yang
sebagian besar di antaranya berupa asam lemak tidak jenuh tunggal
jenis oleat (Kamilah, Elok H, 2007). Senyawa fenol dan hidroksitirosol
berpotensi sebagai antioksidan. Selain itu, masyarakat banyak
memanfaatkan buah zaitun dalam bentuk minyak, baik sebagai
bumbu dapur atau dioleskan untuk kosmetik.
Riset terkini menunjukkan minyak zaitun bukan sekedar bahan
pangan sehat tetapi juga memiliki khasiat mengatasi berbagai macam
penyakit. Beberapa riset penelitian mengenai manfaat kurma antara
lain (My Trubus, 2013):
-

Riset peneliti yang dipimpin oleh Dr Eduard Esrichh dari


Universitat

Autonoma

de

Barcelona,

Spanyol

(2010),

membuktikan konsumsi rutin minyak zaitun setiap hari dapat


melindungi tubuh dari kanker payudara. Olive oil bekerja dengan
melindungi inti sel payudara dari kerusakan.
-

Konsumsi zaitun juga bermanfaat bagi kesehatan jantung. Studi di


Yunani yang dilaporkan jurnal Kardiologi Klinis pada Maret 2007
mengungkapkan minyak zaitun dapat mengurangi resiko penyakit
jantung koroner hampir 50%.

Riset

Prof Elin Yulinah Sukandar, guru besar Farmasi Institut

Teknologi Bandung (ITB), mengungkapkan bahwa minyak zaitun


sangat baik untuk kesehatan kulit karena mengandung asam

21

oleat. Asam oleat ini membasahi dan menambah lemak pada


jaringan kulit yang kering sehingga dapat memperbaiki elastisitas
dan tekstur kulit serta dapat melindungi kulit dari kehilangan
kolagen.
6. Buah Tin atau Buah Ara (Ficus carica)
Pohon tin adalah salah
satu dari dua pohon keramat
dalam Islam. Di dalam Al
Qur'an,

salah

satu

surat

disebut dengan nama ini (QS


Surah At-Tin [95]: ayat 1)
karena Allah bersumpah atas
nama buah/tumbuhan ini.
Nabi Muhammad SAW juga

pernah bersabda, "Jika aku

katakan, sesungguhnya buah yang turun dari surga, maka aku


katakan '," inilah buahnya (Tin), sesungguhnya ia buah dari surga
tiada keraguan". (HR Abu Darda; Suyuti). Hadis ini telah dibuktikan
dengan penemuan sains mengenai keistimewaan buah Tin yang
belum dimanfaatkan sepenuhnya.
Manfaat buah tin antara lain yaitu (Ali, 2008):
-

Kandungan kalium, omega 3 dan omega 6 bersama fenol dan


magnesium pada buah tin atau Ara membantu untuk menurunkan
tekanan darah tinggi dan menjaga seseorang dari serangan
jantung koroner.

Buah Tin atau Ara mengandung serat makanan (dietary fiber)


yang tergolong tinggi, menjadikan buah ini sangat efektif untuk
program penurunan berat badan.Buah Tin merupakan salah satu
buah yang sering dijadikan buah rekomendasi para ahli diet dan
ahli gizi di Amerika dan Eropa.

Serat larut pada buah Tin disebut yang disebut pektin membantu
dalam mengurangi kolesterol darah. Ketika serat ini melewati

22

sistem pencernaan, serat pektin ini menyapu bola-bola kolesterol


dalam usus dan membawanya keluar dari tubuh.
-

Buah Tin atau Ara dapat menurunkan dan mengontrol tekanan


darah tinggi karena buah Tin tinggi akan kalium (potassium),
mineral yang berperan mengontrol hipertensi (tekanan darah
tinggi). Beberapa orang kekurangan kalium karena mereka
menghindari

makan

buah-buahan

dan

mengkonsumsi lebih banyak natrium,

sayur-sayuran

dan

bahan yang terutama

digunakan pada makanan kemasan. Bagi penderita kencing manis


(diabetes), serat yang terdapat di dalam buah Tin dapat
memperlambat proses penyerapan glukosa di usus kecil.
-

Mengkonsumsi buah Tin atau buah Ara secara rutin dapat


membantu mengurangi risiko kanker payudara dan kanker kolon
(usus besar). Di dalam buah Tin mengandung polyphenols yang
tinggi; dimana zat ini berfungsi sebagai antioksidan yang amat
penting bagi.

Bila diterapkan pada kulit, buah Tin atau Ara yang dipanggang
bisa menyembuhkan radang seperti abses (bisul bernanah) dan
bisul-bisul.

Buah Tin juga dapat bertindak sebagai pembersih kulit yang


sangat

baik;

juga

membantu

dalam

mencegah

dan

menyembuhkan jerawat.
7. Anggur (Vitis vinifera)
Anggur merupakan tanaman buah berupa perdu merambat
yang termasuk dalam keluarga Vitaceae. Buah ini biasanya digunakan
untuk membuat jus anggur, jelly, minuman anggur, minyak biji anggur
dan kismis atau dimakan langsung.
Buah ini juga dikenal karena banyak mengandung senyawa
polifenol dan resveratol yang berperan aktif dalam berbagai
metabolisme tubuh, serta mampu mencegah terbentuknya sel kanker
dan berbagai penyakit lainnya. Aktivitas ini juga terkait dengan adanya

23

senyawa metabolit sekunder


di dalam buah anggur yang
berperan sebagai senyawa
antioksidan

yang

mampu

menangkal

radikal

bebas

(Anonim, 2014).
Dalam Al Quran merekam kata anggur 14 kali. Salah satunya
dalam QS An-Nahl [16]: 11, Dia menumbuhkan bagi kamu deng air
hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam
buah-buahan. Sesungguhnya pada demikian itu benar-benar ada
tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan.
Dan masih dalam surah yang sama pada ayat 67, Allah SWT
melanjutkan, Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minuman
yang memabukkan dan rezeki yang baik. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang
yang memikirkan.
Sebagai buah segar Al Quran menyebutkan bahwa anggur
memiliki banyak manfaat. Anggur mentah muda dapat digunakan
untuk mengobati sakit tenggorokan. Anggur matang untuk mengatasi
penyakit kanker, kolera, infeksi cacar, mual, penyakit kulit, mata, ginjal
dan hati. Sementara anggur kering alias kismis untuk mengobati TBC
dan sembelit. Senyawa Polifenol yang terkandung di dalamnya juga
berkhasiat antiinfeksi karena bersifat antibakteri dan antivirus (My
Trubus, 2013).
Dari riset Dr Santosh K. Katiyar dari Unversitas Alabama,
Amerika Serikat mengungkapkan bahwa biji anggur ampuh mencegah
kanker kulit. Dalam uji praklinis ekstrak biji anggur menghambat sinar
UV penyebab kanker. Selain itu, zat proanthocyanidin dalam biji
anggur itu ternyata mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Caranya
dengan mendongkrak produksi senyawa IL-12 yang berperan sebagai
benteng kekebalan tubuh (My Trubus, 2013).

24

8. Buah Delima (Punica granatum)


Dalam al-Quran di sebutkan "Dan Dialah yang menjadikan
kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon
kurma. Tanaman-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun
dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya), dan tidak sama
(rasanya). Makanlah dari buahnya yang bermacam-macam itu bila dia
berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan
dikeluarkan
dan

zakatnya);

janganlah

kamu

berlebih-lebihan.
Sesungguhnya,

Allah

tidak menyukai orangorang

yang

berlebih-

lebihan. "(Al-An'aam [6]:


141).
Ayat

lain

juga

menyebutkan, "Di dalam


keduanya (surga) juga ada buah-buahan dan pohon kurma dan
delima," (QS Ar-Rahman [55]: 68].
Delima,

seperti

yang

disebutkan

di

dalam

Al-Quran,

mengandung potassium yang besar nilainya, selain dari mineralmineral lain seperti fosfor, kalsium, besi, dan sodium, dan vitamanvitamin A, B1, B2, B3, dan C.
Delima

penting

untuk

memelihara

keseimbangan

kadar

potassium-sodium, buah ini merupakan pendorong kepekaan saraf


dan otot agar berfungsi secara teratur, mencegah edema, dan
mengurangi kadar gula yang beredar di dalam darah. Selain itu,
Delima juga dapat menghilangkan rasa lelah otot dan menguatkan
jantung.
Beberapa penelitian menunjukan delima dapat mengurangi
pembentukan plaque gigi, mencegah kerusakan tulang rawan dan

25

mencegah radang sendi. Konsumsi delima oleh ibu hamil dapat


melindungi otak dari kerusakan setelah terluka. Dalam satu buah ada
sebutir biji yang menjadi penawar obat yang mujarab.
Delima juga berkhasiat membersihkan lambung. Hal itu tercatat
dalam hadis Nabi Muhammad SAW, Makanlah buah delima dan
bagian dagingnya sekaligus, karena buah ini berfungsi membersihkan
lambung.
Sabda nabi yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib itu terucap
sekitar 1.300 tahun silam. Khasiat tersebut telah terbukti secara
ilmiah, salah satunya dari hasil riset HR Rahimi dan rekan dari
Departement of Toxicology and Pharmacology, Faculty of Pharmacy,
Tehran University, Iran yang dipublikasikan pada Desember 2011.
Mereka menyebut semua bagian tanaman delima memang berpotensi
sebagai obat lambung (My Trubus, 2013).
9. Jahe (Zingiber officinale)
Jahe

atau

Zingiber

officinale Roscoe, rimpang ajaib


adalah tanaman yang banyak
tumbuh

di

dataran

Asia

Tenggara dan sekitarnya. Sejak


dahulu

masyarakat

beberapa

negara telah menggunakannya


sebagai bahan makanan dan pengobatan. Jahe diseduh dengan air
hangat sebagai minuman, atau bahan tambahan dalam memasak.
Menurut Hiseodt et al. (1998), jahe berkembang di daerah tropis dan
sering digunakan sebagai rempah-rempah karena mempunyai bau
khas yang tajam dan rasa pedas.
Rimpang ini disebutkan dalam Al Quran sebagai Zanjabill, Di
dalam syurga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang
campurannya adalah jahe.(QS Al Insan [76]:17).

26

Rasa hangat dan pedas pada jahe dapat digunakan untuk


meningkatkan stamina, antibakteri, analgesik yang disebabkan
senyawa aktif yang terkandung dalam jahe. Zat-zat yang terdapat
pada atau jahe (Zingeber officinale) terutama rimpangnya, antara lain
mengandung minyak atsiri, damar, mineral, sineol, fellandren, kamfer,
borneo, zingiberin, zingiberol, gingerol, zingeron, lipidas, asam
aminos, vitamin A dan protein.
10. Buah Pisang (Musa acuminata)
Ayat Al Quran menceritakan: "Berada di antara pohon bidara
yang tidak berduri, dan pohon-pohon pisang yang bersusun-susun
(buahnya), dan naungan yang terbentang luas, dan air yang tercurah,
dan buah-buahan yang banyak, yang tidak berhenti ( buahnya) dan
tidak terlarang mengambilnya. "(Al-Waaqi'ah [56]: 28-33).
Pisang adalah buah
yang sangat bergizi, terdiri
dari

air

(75%),

protein

(1,3%) dan lemak (0,6%).


Buah pisang sebagai bahan
pangan

juga

merupakan

sumber energi (karbohidrat)


dan

mineral,

terutama

kalium.
Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, besi
dan kalsium. Pisang juga mengandung vitamin, yaitu vitamin A, C, B
kompleks, B6 dan serotonin yang aktif sebagai neurotransmitter dalam
kelancaran fungsi otak.
Pisang

sangat

membantu

dalam

penyembuhan

banyak

penyakit seperti penyembuhan demam, gangguan sistem pencernaan,


kejang-kejang dan juga menurunkan tekanan darah, selain itu pisang
efektif dalam penyembuhan berbagai jenis penyakit yang disebabkan
oleh alergi.

27

Selain bahan alam yang tersebut diatas masih banyak bahan alam
yang dapat digunakan sebagai bahan untuk obat-obatan alami
alternatif. Dengan ikut menggunakan dan melestarikan penggunaan
obat bahan alam berarti ikut serta melestarikan budaya leluhur dan
nenek moyang kita.

28

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah diuraikan di atas, maka dalam
makalah ini dapat ditarik kesimpulan, yakni:
1. Al Quran telah menyeruhkan penggunaan tumbuhan dan hewan
sebagai bahan makanan, obat dan pakaian.
2. Obat alami yang berasal dari alam mempunyai efek samping yang
relatif lebih kecil dari pada obat kimia (sintetis), bahan-bahan obat
yang berasal dari alam lebih murah dan lebih mudah diterima oleh
tubuh.
3. Penggunaan obat bahan alam sebagai alternatif pengobatan
berarti ikut serta melestarikan budaya leluhur dan mengamalkan
ajaran-ajaran yang terkandung dalam Al Quran.

B. Saran
Universitas Islam Makassar (UIM), sebagai institusi pendidikan
dan penelitian hendaknya mengembangkan penelitian-penelitian
dengan menggunakan objek bahan alam untuk dikaji lebih lanjut dari
segi kimia, biologi dan agama, sehingga dapat benar-benar menjadi
institusi yang dapat memberikan informasi kepada masyarakat
mengenai manfaat obat bahan alam, sebagai wujud implementasi
warisan budaya Islami yang ilmiah.

29

DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2014, Jintan Hitam, http://id.wikipedia.org/wiki/, Diakses 17 Mei
2014.
Anonim, 2014, Pisang, http://id.wikipedia.org/wiki/, Diakses 17 Mei 2014.
Ali, nizar, 2008, Hadis Versus Sains, Teras, Yogyakarta.
Agusta A, 2000, Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika Indonesia, ITB Press,
Bandung.
Faiz, Nur M, dkk, 2012, Tumbuhan Dalam Perspektif Islam, Laporan
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri
Yogyakarta.
Ibrahim, Lalu M.Thayyib, 2010, Keajaiban Sains Islam, Pinus Book
Publisher, Yogyakarta.
Kamilah, Elok H, 2007, Tumbuhan Dan Hewan: Alternatif Pengobatan
Warisan Budaya Islam, jurnal El Harakah, 2007, Vol 9 No.1.
My Trubus, 2013, Herbal Dari Kitab Suci, Trubus Swadaya, Depok,
Jakarta.
Muhammad MM, 2007, Mukzizat Kedokteran Nabi, Qultum Media,
Jakarta.
Nasoetion AN. 1999. Pengantar Ke Filsafat Sains. Jakarta. Pustaka Litera
Nusantara.
Riskam, 2012, Farmasi Dalam Bingkai Islam, Laporan Farmasi Universitas
Islam Negeri Yogyakarta.
Sukandar EY, 2000, Tren Dan Paradigma Dunia Farmasi, Bandung,
FMIPA, ITB.
Wolft ME, 1994, Asas-Asas kimia Medisinal, UGM Press, Yogyakarta.
Zia Ul Haq, Muhammad, 2006, Kajian Ilmiah Pengobatan Nabi, Jurnal
Klinik Sehat Solusi Kesehatan Islami dan Alami, Jakarta.

You might also like