Professional Documents
Culture Documents
**
**
**
**
**
**
**
PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO
III
Daftar Isi
V
Daftar Tabel
VII
Tabel 68. Program dan Kegiatan serta Jadwal Pelaksanaan RENSTRA
Dinas P & K Kabupaten Purworejo Bidang SMP/MTs ........................ 144
Tabel 69. Program dan Kegiatan serta Jadwal Pelaksanaan RENSTRA
Dinas P & K Kabupaten Purworejo Bidang Pendidikan Menengah
(SMA/MA/SMK). ............................................................................ 148
Tabel 70. Program dan Kegiatan serta Jadwal Pelaksanaan RENSTRA
Dinas P & K Kabupaten Purworejo Bidang Pendidikan Non
Formal ......................................................................................... 152
Tabel 71. . Program dan Kegiatan Jadwal Pelaksanaan RENSTRA Dinas P
& K Kabupaten Purworejo Bidang Kebudayaan ............................... 162
Tabel 72. Program dan Kegiatan serta Jadwal Pelaksanaan RENSTRA
Dinas P & K Kabupaten Purworejo Kelompok Pemuda dan Olah
Raga. ........................................................................................... 167
Tabel 73. Hasil penghitungan estimasi pembiayaan Renstra Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo tahun 2010 –
2014 ............................................................................................ 170
Tabel 74. Rekapitulasi Hasil Penghitungan Proyeksi Ketersediaan
Pendanaan Renstra Dinas P dan K Kabupaten Purworejo Tahun
2010 ............................................................................................ 173
Tabel 75. Rekapitulasi Hasil Penghitungan Proyeksi Ketersediaan
Pendanaan Renstra Dinas P dan K Kabupaten Purworejo Tahun
2011 ............................................................................................ 174
Tabel 76. Rekapitulasi Hasil Penghitungan Proyeksi Ketersediaan
Pendanaan Renstra Dinas P dan K Kabupaten Purworejo Tahun
2012 ............................................................................................ 174
Tabel 77. Rekapitulasi Hasil Penghitungan Proyeksi Ketersediaan
Pendanaan Renstra Dinas P dan K Kabupaten Purworejo Tahun
2013 ............................................................................................ 175
Tabel 78. Rekapitulasi Hasil Penghitungan Proyeksi Ketersediaan
Pendanaan Renstra Dinas P dan K Kabupaten Purworejo Tahun
2014 ............................................................................................ 175
Tabel 79. Rekapitulasi Hasil Penghitungan Proyeksi Ketersediaan
Pendanaan Renstra Dinas P dan K Kabupaten Purworejo total 5
tahun ........................................................................................... 176
Tabel 80. Asumsi Ketersediaan Dana Sektor Pendidikan Dari APBD
Kabupaten Purworejo Porsi Belanja Sektor Pendidikan Dalam
APBD Kabupaten Purworejo - Tahun 2008 – 2009 ........................... 178
Tabel 81. Proyeksi Belanja Sektor Pendidikan Dalam APBD Kabupaten
Purworejo Tahun 2010 s/d 2014 .................................................... 179
Tabel 82. Perbandingan belanja non gaji dengan sumber APBD
kabupaten antara Proyeksi ketersediaan dana Renstra dengan
Asumsi ketersediaan dana ............................................................. 180
Tabel 83. Selisih belanja non gaji dengan sumber dana APBD kabupaten
antara hasil penghitungan proyeksi ketersediaan dana dengan
asumsi ketersediaan dana ............................................................. 181
Tabel 84. Porsi Belanja APBD Propinsi Jawa Tengah untuk sector
pendidikan Kabupaten Purworejo tahun 2008 ................................. 182
VIII
Tabel 85. Asumsi Ketersediaan dana dari APBD Prop Jateng
dibandingkan dengan Proyeksi Ketersediaan dana dari APBD
Prop Jateng serta selisih kedua variable tersebut. ........................... 183
Tabel 86. Porsi Belanja APBN melalui dana dekosentrasi untuk sector
pendidikan Kabupaten Purworejo tahun 2008 ................................. 184
Tabel 87. Asumsi Ketersediaan dana dari APBN atau dana dekosentrasi
dibandingkan dengan Proyeksi Ketersediaan dana dari APBN
atau dana dekosentrasi serta selisih kedua variable tersebut. .......... 184
Tabel 88. Indikator Kunci Pilar Pemerataan dan Perluasan Akses
Pendidikan Dinas P dan K Kabupaten Purworejo ............................. 189
Tabel 89. Indikator Kunci Pilar Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya
Saing Dinas P dan K Kabupaten Purworejo ..................................... 189
Tabel 90. Indikator Kunci Bidang Kebudayaan Dinas P & K Purworejo........... 191
Tabel 91. dikator Kunci Pendidikan Formal dan Non Formal ......................... 194
Tabel 92. Indikator Kunci Bidang Pemuda dan Olah Raga ............................ 198
Tabel 93. Indikator Kunci Penguatan Tata kelola, Akuntabilitas, dan Citra
publik ........................................................................................... 199
Tabel 94. Analisis Hasil Monitoring dan Evaluasi ......................................... 200
IX
Daftar Gambar
X
Gambar 24. Kualifikasi guru SMP yang telah berkualifikasi S1/D4
Kabupaten Purworejo dibandingkan dengan kabupaten lain
mitra DBE 1 Jateng, propinsi, dan nasional .......................................90
Gambar 25. APK SMA/SMK/MA Kabupaten Purworejo dibanding
dengan APK kabupaten mitra DBE1 Jateng, APK Propinsi
Jateng, dan APK Nasional ................................................................94
Gambar 26. Rata – rata nilai UAN SMA/SMK Kabupaten Purworejo
tahun 2008 dibanding dengan kabupaten mitra DBE1
Jateng, Propinsi Jateng, dan Nasional...............................................98
Gambar 27. Kualifikasi guru SMA / SMK yang telah berkualifikasi
Kabupaten Purworejo dibanding dengan kabupaten mitra
DBE1 Jateng ................................................................................. 102
Gambar 28. Hasil penghitungan estimasi pembiayaan Renstra Dinas
P dan K Kabupaten Purworejo tahun 2010 – 2014........................... 172
Gambar 29. Hasil Penghitungan Estimasi Pembiayaan Renstra Dinas
P dan K Kabupaten Purworejo masing - masing bidang /
bagian. ......................................................................................... 172
Gambar 30. Komposisi Proyeksi Sumber Pendanaan Renstra Dinas
P dan K Kabupaten Purworejo tahun 2010 – 2014........................... 177
Gambar 31. Proyeksi Ketersediaan Sumber Pendanaan Renstra
Dinas P dan K Kabupaten Purworejo Sumber Dana APBD
Kabupaten Purworejo .................................................................... 177
Gambar 32. Perbandingan antara proyeksi ketersediaan dana APBD
kabupaten dengan Asumsi ketersediaan dana APBD
kabupaten .................................................................................... 180
Gambar 33. Siklus Perencanaan, Implementasi, Pemantauan, dan
Evaluasi Renstra ........................................................................... 187
XI
Daftar Lampiran
XII
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Oleh karena itu sebagai salah satu lembaga teknis daerah, Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo, yang mempunyai tugas
pokok melaksanakan kewenangan daerah dalam pengelolaan bidang
Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga, serta bidang Kebudayaan. Agar tugas
tersebut dapat berjalan dengan baik maka diperlukan perencanaan strategis,
yaitu perencanaan yang disusun berdasarkan data yang akurat dan terkini yang
berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun,
yaitu tahun 2010 sampai tahun 2014.
1
selama lima tahun ke depan (2010 – 2014), sehingga tercipta keselarasan
perencanaan peningkatan pelayanan dan mutu pendidikan.
C. Landasan Hukum
2
4. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025
5. Peraturan Presiden Nomor : 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
Nasional Tahun 2004 - 2009
6. Peraturan Presiden Nomor : 9 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Depdiknas;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Organisasi Perangkat
Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang
4
Pedoman Pedoman
RENSTRA RENJA RKA - KL RINCIAN
Pemerintah
KL KL APBN
Pusat
Pedoman diacu
Pedoman
RPJP RPJM RAPBD APBD
RKPD
Pedoman dijabarkan Pedoman
DAERAH DAERAH KUA
Pemerintah
Daerah
Pedoman
PPAS
Pedoman
RENSTRA RENJA Pedoman
RKA – PENJABARAN
SKPD SKPD SKPD APBD
17
E. Sistematika Penulisan
Bab II Struktur Organisasi Tata Kerja dan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo, berisikan
gambaran umum penyelenggaraan pelayanan pendidikan dan
kebudayaan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Purworejo, struktur organisasi, susunan kepegawaian, tugas
pokok dan fungsi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Purworejo serta landasan hukum penetapannya.
Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan. Visi dan
Misi disusun berdasarkan Visi dan Misi Kabupaten Purworejo.
Tujuan merupakan jabaran Visi dan Misi Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Kabupaten Purworejo yang spesifik dan terukur yang
18
dilengkapi dengan rencana sasaran yang hendak dicapai. Strategi
adalah cara untuk mencapai tujuan yang diimplementasikan dalam
kebijakan-kebijakan dan program-program.
19
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN
D I N A S PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN PURWOREJO
B. Struktur Organisasi
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat
a. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
3. Bidang Pendidikan Dasar
a. Seksi Kurikulum
b. Seksi Tenaga Kependidikan dan Non Kependidikan
c. Seksi Sarana, Prasarana dan Perizinan
20
4. Bidang Pendidikan Menengah
a. Seksi Kurikulum
b. Seksi Tenaga Kependidikan dan Non Kependidikan
c. Seksi Sarana, Prasarana dan Perizinan
5. Bidang Pendidikan Non Formal, Binmudora, Seni budaya
a. Seksi PAUD dan Kesetaraan
b. Seksi Pembinaan Pemuda, Olah Raga, Pramuka dan Pendidikan
seni budaya
c. Seksi Dikmas dan Kursus Kelembagaan
6. Bidang Kebudayaan
a. Seksi Sejarah Kepurbakalaan dan Nilai - nilai Tradisional
b. Seksi Seni, Sastra, dan Perfilman
c. Seksi Penyuluhan, Analisis, Sarana Prasarana dan Pemasaran
21
KEPALA DINAS
SUB BAGIAN PERENCANAAN SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM DAN
EVALUASI DAN PELAPORAN KEPEGAWAIAN
SEKSI KURIKULUM SEKSI KURIKULUM SEKSI PAUD DAN KESETARAAN SEKSI SEJARAH, KEPURBBAK,
DAN NILAI NILAI TRADISIONAL
SEKSI SARPRAS DAN PERIZINAN SEKSI SARPRAS DAN PERIZINAN PEMBIN PEMUDA, OLAHRAGA, SEKSI SENI, SASTRA, DAN
PRAMUKA DAN PEND SENI BUD PERFILMAN
SEKSI TENAGA KEPEND DAN SEKSI TENAGA KEPEND DAN NON SEKSI DIKMAS DAN KURSUS SEKSI PENYULUHAN, ANALISIS,
NON KEPENDIDIKAN KEPENDIDIKAN KELEMBAGAAN SARPRAS, DAN PEMASARAN
UPT TATA USAHA SLTP TATA USAHA SEK TATA USAHA SEK
MENENGAH KEJURUAN
22
C. Susunan Kepegawaian
Tabel 1. Susunan Kepegawaian Dinas P & K Kabupaten Purworejo
No Jabatan Jumlah
a. Kabupaten
1 Kepala Dinas 1 Orang
2 Sekretaris 1 Orang
3 Kepala Bidang Pendidikan Dasar 1 Orang
4 Kepala Bidang Pendidikan Menengah 1 Orang
5 Bidang Pendidikan Non Formal Pemuda, Olah 1 Orang
raga, Senibudaya dan Pramuka
6 Kepala Bidang Kebudayaan 1 Orang
7 Kasubag Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan 1 Orang
8 Kasubag Keuangan 1 Orang
9 Kasubag Umum dan Kepegawaian 1 Orang
10 Kasi Kurikulum Dikdas 1 Orang
11 Kasi Ketenagaan Dikdas 1 Orang
12 Kasi Sarana Sarpras Pendidikan Dasar 1 Orang
13 Kasi Kurikulum Dikmen 1 Orang
14 Kasi Ketenagaan Dikmen 1 Orang
15 Kasi Sarana dan Prasarana Dikmen 1 Orang
16 Kasi PAUD Kesetaran 1 Orang
17 Kasi Pembinaan Pemuda, senibudaya, olah raga 1 Orang
dan Pramuka
18 Seksi Dikmas Kelembagaan 1 Orang
19 Sejarah Kepurbakalaan dan Nilai Tradisional 1 Orang
20 Seksi Pembinaan Seni Sastra dan Film 1 Orang
21 Seksi Penyuluhan Analisis Sarana, Prasarana 1 Orang
dan Pemasaran
22 Staf PNS 90 Orang
23 Staf Non PNS 3
24 Pamong Budaya 5
25 Pengawas SMP/SMA/SMK 14 Orang
Jumlah 133 Orang
B Kecamatan 16 Kec.
1 Kepala UPT P dan K 16 Orang
2 Tenaga Fungsional /Pengawas/Penilik 107 Orang
3 Ka Urusan TU UPT 16 Orang
4 Staf PNS UPT 179 Orang
23
No Jabatan Jumlah
5 Staf Non PNS UPT 42 Orang
Jumlah 339 Orang
C Sanggar Kegiatan Belajar (SKB)
1 Kepala 1 Orang
2 Pamong Belajar 10 Orang
3 Kaur TU 1 Orang
4 Tenaga Administrasi PNS 5 Orang
5 PTT Non PNS 9 orang
Jumlah 26
D Musium Tosan Aji
1 Kepala 1 Orang
2 Kaur TU 1 Orang
3 Tenaga Administrasi PNS 3 Orang
5 PTT Non PNS 3
Jumlah 8 Orang
E SMP, SMA, SMK
1 Kasubag TU 61 Orang
Staf TU SMP.SMA, SMK PNS 304 orang
Staf TU SMP.SMA, SMK NON PNS 431 orang
24
pendidikan menengah, serta pendidikan non formal, pembinaan,
pemuda, olah raga serta kebudayaan;
c. pembinaan dan pengendalian teknis bidang pendidikan, pemuda, olah
raga dan kebudayaan yang meliputi pendidikan dasar, pendidikan
menengah, serta pendidikan non formal, pembinaan pemuda, olah raga
serta kebudayaan;
d. penyelenggaraan perijinan dan pelayanan umum bidang pendidikan,
pemuda, olah raga dan kebudayaan yang meliputi pendidikan dasar,
pendidikan menengah, serta pendidikan non formal, pembinaan pemuda,
olah raga serta kebudayaan;
e. koordinasi pelaksanaan kegiatan dan kerjasama teknis dengan pihak lain
yang berhubungan dengan bidang pendidikan, pemuda, olah raga dan
kebudayaan yang meliputi pendidikan dasar, pendidikan menengah,
serta pendidikan non formal, pembinaan pemuda, olah raga serta
kebudayaan;
f. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis (UPT) dalam lingkup pendidikan,
pemuda, olah raga serta kebudayaan;
g. penyelenggaraan monitoring, evaluasi, dan pelaporan terhadap
pelaksanaan tugas-tugas bidang pendidikan, pemuda, olah raga dan
kebudayaan yang meliputi pendidikan dasar, pendidikan menengah,
serta pendidikan non formal, pembinaan pemuda, olah raga serta
kebudayaan;
h. pengelolaan sarana dan prasarana olah raga milik Pemerintah Daerah;
i. pengelolaan sekretariat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan;
j. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya.
Kepala Dinas
Kepala Dinas memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi diatas
dan dalam pelaksanaannya :
25
(1) Kepala Dinas membawahkan :
a. Sekretariat;
b. Bidang Pendidikan Dasar;
c. Bidang Pendidikan Menengah;
d. Bidang Pendidikan Non Formal, Pembinaan Pemuda, Olah Raga;
e. Bidang Kebudayaan;
f. UPT;
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Sekretariat sebagaimana dimaksud angka (1) huruf a, dipimpin oleh
seorang Sekretaris yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas serta mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas
Bidang;
(3) Bidang-bidang sebagaimana dimaksud angka (1) huruf b, c, d, e masing-
masing dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Dinas;
(4) UPT sebagaimana dimaksud angka (1) huruf f masing-masing dipimpin
oleh seorang Kepala UPT yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas;
(5) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud angka (1) huruf g
masing-masing dikoordinasikan oleh seorang Pejabat Fungsional Senior
sebagai Ketua Kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Sekretariat
Sekretaris mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian secara terpadu,
pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang perancanaan, evaluasi dan
pelaporan, keuangan, serta umum dan kepegawaian.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok, Sekretaris mempunyai fungsi :
a. penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian
secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang
perancanaan, evaluasi dan pelaporan.
26
b. penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian
secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang
keuangan.
c. penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian
secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang
umum dan kepegawaian.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
27
administrasi kepegawaian , hokum, humas, organisasi dan tatalaksana,
ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan di lingkungan Dinas.
28
Seksi Kurikulum, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan
kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan dan evaluasi di bidang kurikulum
pada jenjang pendidikan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar.
29
pendidik dan tenaga kependidikan pada jenjang Sekolah Menengah
Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan.
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
30
Non Formal, Pembinaan Pemuda dan Olah Raga meliputi pendidikan anak
usia dini dan kesetaraan, pembinaan pemuda, olah raga, pramuka dan
pendidikan seni budaya, bidang pendidikan masyarakat dan kursus.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimna di atas, Bidang Pendidikan Non
Formal, Pembinaan Pemuda dan Olah Raga mempunyai fungsi :
a. inventarisasi, penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
dan pelaksanaan pembinaan serta pengendalian di bidang pendidikan
anak usia dini dan kesetaraan.
b. inventarisasi, penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
dan pelaksanaan pembinaan serta pengendalian di bidang pemuda,
olahraga, pramuka dan pendidikan seni budaya.
c. inventarisasi, penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,
dan pelaksanaan pembinaan serta pengendalian di bidang pendidikan
masyarakat dan kursus kelembagaan.
d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
(1) Bidang Pendidikan Non Formal, Pembinaan Pemuda dan Olah Raga
membawahkan;
a. Seksi pendidikan anak usia dini dan kesetaraan,
b. Seksi pembinaan pemuda, olah raga, pramuka dan pendidikan seni
budaya;
c. Seksi Pendidikan Masyarakat dan Kursus Kelembagaan.
(2) Seksi-seksi sebagaimana dimaksud angka (1) masing-masing dipimpin
oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang Pendidikan Non Formal, Pembinaan Pemuda dan
Olah Raga.
31
Seksi pembinaan pemuda, olah raga, pramuka dan pendidikan seni
budaya mempunyai tugas melakukan inventarisasi, penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan dan evaluasi pemuda,
olahraga, pramuka dan pendidikan seni budaya.
Bidang Kebudayaan
32
(2) Seksi-seksi sebagaimana dimaksud angka (1) masing-masing dipimpin
oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang Kebudayaan.
33
(4) Pembinaan terhadap pejabat fungsional sebgaimna dimaksud pada
angka (1), dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku
34
formal, pembinaan pemuda dan olehraga, pramuka, seni dan budaya,
dikecamatan yang menjadi wilayah kerja.
e. Pengedalian penyediaan sarana dan fasilitas belajar pada satuan
pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) Dan Sekolah Dasar, pendidikan
nonformal, pembinaan pemuda dan olehraga, pramuka, seni,dan budaya
dikecamatan yang menjadi wilayah kerja
f. Pembinaan kepegawaian pada lingkup UPT P dan K Di kecamatan yang
menjadi wilayah kerjanya
g. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan lintas sektoral pada jenjang
pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) dan Sekolah Dasar(SD), Pendidikan
non formal, pembinaan pemuda dan olehraga, pramuka, seni, dan
budaya, di kecamatan yang menjadi wilayah kerja setelah mendapat
persetujuan Kepala Dinas
h. Pelaksanaan koordinasi kegiataan dan kerjasama teknis bidang
pendidikan, kebudayaan, serta pemuda dan olehraga, yang meliputi
jenjang pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK) Dan Sekolah Dasar (SD),
Pendidikan non formal, pembinaan pemuda dan oleh raga, pramuka,
seni, dan budaya dengan camat dan unit-unit kerja terkait.
i. Penyelenggaraan monitoring, evaluasi, dan pelaporan terhadap
pelaksanaan tugas bidang pendidikan, kebudayaan, serta pemuda, dan
olehraga yang meliputi jenjang pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK)
Dan Sekolah Dasar(SD) Pendidikan nonformal, pembinaan pemuda dan
olehraga, pramuka, seni dan budaya di kecamatan yang menjadi wilayah
kerja
j. Pengelolaan tata usaha UPT Pdan K
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi.
35
c. Kelompok jabatan Fungsional.
(2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) huruf
b dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada UPT.
(3) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana yang dimaksud pasa ayat (1)
huruf c dipimpin oleh seorang Tenaga Fungsional Senior sebagai Ketua
dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT.
Bagan Organisasi UPT Pendidikan dan kebudayaan wilayah
KEPALA UPT
KELOMPOK
JABATAN SUBBAGIAN
FUNGSIONAL TATA USAHA
PELAKSANA
36
b. penyelenggaraan bentuk-bentuk satuan Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) non formal, pendidikan luar sekolah, serta pmbinaan generasi
muda dan keolahragaan;
c. pembinaan bantuan kepala Dinas dalam pengendalian mutu Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) non formal, pendidikan luar sekolah, serta
pemuda dan olah raga;
d. penyelenggaraan pelatihan tenaga teknis Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) non formal, pendidikan luar sekolah, serta pemuda dan olah
raga;
e. penyediaan sarana fasilitas belajar bidang Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) non formal, pendidikan luar sekolah, serta pemuda dan olah
raga;
f. perencanaan kegiatan lintas sektoral di bidang PAUD non formal,
pendidikan luar sekolah, serta pemuda dan olah raga setelah mendapat
persetujuan dari Bidang Pendidikan Non Formal, Pembinaan Pemuda dan
Olahraga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo;
g. pelaksanaan koordinasi kegiatan dan kerjasama teknis bidang satuan
program dan pengendalian mutu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) non
formal, pendidikan luar sekolah, serta pemuda dan olah raga serta
pelatihan tenaga teknis pendidikan non formal pemuda dan olahraga
dengan Camat dan unit–unit kerja terkait;
h. pengeloloaan tata usaha UPT Sanggal kegiatan belajar;
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan
tugas pokok dan fungsi.
37
(2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) huruf
b dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan
bertanggung jawap kepada UPT.
(3) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana yang dimaksud pasa ayat (1)
huruf c dipimpin oleh seorang Tenaga Fungsional Senior sebagai Ketua
dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT.
KEPALA UPT
KELOMPOK
JABATAN SUBBAGIAN
FUNGSIONAL TATA USAHA
PELAKSANA
38
d. Pelaksanaan restorasi atau perbaikan koleksi benda cagar budaya;
e. Penyajian/pelaksanaan pameran koleksi benda cagar budaya, yang
meliputi pameran tetap pameran temporer dan pameran keliling;
f. Pemanduan pengenalan koleksi benda cagar budaya kepada
pengunjung.;
g. Pelaksanaan publikasi yang meliputi pembuatan brosur dan publikasi
langsung kepada publik;
h. Pengkomsumsian koleksi banda cagar budaya melalui pembuatan label-
label;
i. Pelaksanaan koordinasi kegiatan dan kerjassama teknis bidang
pengelolaan Musium Tosan Aji dengan Camat dan unit-unit kerja terkait;
j. Pengelolaan teta usaha UPT Museom;
k. Pelaksanaan tugas lain yang dibrikan oleh Kepala Dians sesuai dengan
tugas pokok dann fungsinya.
ORGANISASI MUSEUM
(1) Susunan Organisasi UPT museum terdiri dari :
a. Kepala UPT;
b. Subbagian Tata Usaha;
c. Kelompok jabatan Fungsional.
(2) Subbagian Tata Usaha sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) huruf
b dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada UPT.
(3) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana yang dimaksud pasa ayat (1)
huruf c dipimpin oleh seorang Tenaga Fungsional Senior sebagai Ketua
dan bertanggung jawab kepada Kepala UPT.
39
KEPALA UPT
KELOMPOK
JABATAN SUBBAGIAN
FUNGSIONAL TATA USAHA
PELAKSANA
40
BAB III
ANALISIS LAYANAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN PURWOREJO
A. Letak Geografis
Kabupaten Purworejo secara geografis berada pada 109o 47’ 28” Bujur
timur, 110o 08’ 20” Bujur Timur, 7o 32’ Lintang Selatan, sampai dengan 7o 54’
Lintang selatan, dengan luas wilayah 1.034,81752 km2, sebagaimana
gambar III.b.1 di sisi utara yang berbatasan dengan Kabupaten Magelang
dan Wonosobo, disebelah timur berbatasan dengan Daerah Istimewa
Jogyakarta , dataran rendah disisi barat berbatasan dengan Kabupaten
Kebumen dan sebelah selatan Samudera Indonesia, Peta Topografis daerah
Kabupaten Purworejo sebagian besar adalah dataran rendah di bagian tengah
dan selatan, meliputi Kecamatan Butuh, Grabag, Kutoarjo, Bayan, Banyuurip,
Ngombol, Purwodadi, Bagelen, Banyuurip dan Purworejo. Dataran tinggi di
sisi utara dan sisi timur meliputi Kecamatan Bruno, Bener, Kaligesing, dan
sebagian wilayah Kecamatan Pituruh, Kemiri, Gebang, Loano dan Bagelen.
Sebagaimana Gambar 8 Penggunaan Lahan yang ada di Kabupaten Purworejo
sebagian besar wilayah adalah untuk persawahan, Kebun, dan hutan.
Sedangkan bagian selatan digunakan untuk sawah tadah hujan, dan rawa,
Sebaran Pemukiman memanfaatkan lahan
41
Gambar 6. Peta Administrasi Kabupaten Purworejo
42
Gambar 7. Peta Kelerengan Kabupaten Purworejo
43
Gambar 8. Peta Penggunaan Lahan Kabupaten Purworejo
44
Tabel 2. Nama Kecamatan, Jumlah Desa, Jarak dari Ibukota Kabupaten
dan Luas Wilayah Kabupaten Purworejo
Jarak
No Kecamatan Jumlah Desa Luas wilayah ( Km2 )
(Km)
45
Pembagian wilayah administratif kecamatan sebagimana Gambar 9
B. Kondisi Demografi
Penduduk Kabupaten Purworejo pada tahun 2006 sebanyak 776.452
jiwa, berdasarkan jenis kelamin terdiri dari 382.205 jiwa laki-laki dan 394.247
jiwa perempuan. Atau dengan sex ratio sebesar 96,95% dan kepadatan rata-
46
rata 750 jiwa/km2. Sebagian besar penduduknya berdomisili di pedesaan
yaitu sejumlah 592.977 jiwa atau sekitar 76,37%, siasanya atau sebanyak
183.455 jiwa ada di perkotaan, Distribusi jumlah penduduk pada 16
Kecamatan di Kabupaten Purworejo, kepadatan tertinggi adalah di Kecamatan
Kutoarjo yaitu 1.708 jiwa/km2 dan kepadatan terendah adalah di Kecamatan
Brunorejo yaitu 406 jiwa/km2 yang merupakan kecamatan terjauh dari
ibukota kabupaten berbatasan dengan Kabupaten Wonosobo, persebaran
penduduk lebih rinci sebagaimana dalam tabel III.b.5. Laju perkembangan
penduduk cenderung fluktuatif sebagaimana tercatat dalam lima tahun
terakhir :
47
Gambar 10. Peta Persebaran Jumlah Penduduk Kabupaten Purworejo
48
Persebaran Penduduk
Menurut Kelompok Usia Sekolah
No Kecamatan
Usia 0-4 Usia 5-9 Usia 10-14 Usia 15-19
1 Grabag 1.157 1.138 2.295 1.990 1.931 3.921 2.351 2.203 4.554 2.495 2.430 4.925
2 Ngombol 732 648 1.380 1.413 1.396 2.809 1.677 1.544 3.221 1.632 1.597 3.229
3 Purwodadi 732 709 1.441 1.614 1.545 3.159 1.893 1.750 3.643 1.831 1.896 3.727
4 Bagelen 979 900 1.879 1.246 1.186 2.432 1.432 1.439 2.871 1.699 1.630 3.329
5 Kaligesing 623 541 1.164 1.299 1.275 2.574 1.448 1.470 2.918 1.575 1.491 3.066
6 Purworejo 2.090 2.052 4.142 3.472 3.370 6.842 3.778 3.696 7.474 4.141 3.920 8.061
7 Banyuurip 690 654 1.344 1.680 1.640 3.320 1.913 1.814 3.727 1.862 1.868 3.730
8 Bayan 933 988 1.921 1.868 1.865 3.733 2.151 2.183 4.334 2.268 2.213 4.481
9 Kutoarjo 984 935 1.919 2.570 2.482 5.052 2.844 2.727 5.571 2.979 2.932 5.911
10 Butuh 821 766 1.587 1.886 1.699 3.585 2.064 1.992 4.056 2.200 2.106 4.306
11 Pituruh 1.200 1.056 2.256 2.187 2.083 4.270 2.615 2.531 5.146 3.023 2.730 5.753
12 Kemiri 1.050 1.025 2.075 2.220 2.149 4.369 2.420 2.493 4.913 2.779 2.892 5.671
13 Bruno 948 1.022 1.970 2.286 2.368 4.654 2.283 2.433 4.716 2.434 2.484 4.918
14 Gebang 891 887 1.778 1.774 1.757 3.531 1.865 1.733 3.598 2.218 2.227 4.445
15 Loano 901 858 1.759 1.394 1.409 2.803 1.563 1.455 3.018 1.813 1.731 3.544
16 Bener 1.832 1.804 3.636 2.198 2.267 4.465 2.667 2.582 5.249 2.554 2.517 5.071
Total 16.563 15.983 32.546 31.097 30.422 61.519 34.964 34.045 69.009 37.503 36.664 74.167
C. Pendidikan
49
sekolah/madrasah pada wilayah masing-masing kecamatan. Analisis disusun
untuk masing-masing jenjang PAUD, SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA/SMK
dan dikelompokkan dalam tema-tema pilar pendidikan, yaitu:
SATUAN PENDIDIKAN TK
No Kecamatan 2006/2007 2007/2008 2008/2009
N S JML N S JML N S JML
1 Grabag 20 20 25 25 30 30
2 Ngombol 28 28 28 28 27 27
3 Purwodadi 26 26 27 27 27 27
4 Bagelen 21 21 21 21 21 21
5 Kaliges ing 22 22 22 22 22 22
6 Purworejo 1 46 47 1 47 48 1 47 48
7 Banyuurip 27 27 27 27 26 26
8 Bayan 1 29 30 1 29 30 1 29 30
9 Kutoarjo 38 38 39 39 39 39
10 Butuh 25 25 25 25 25 25
11 Pituruh 24 24 24 24 23 23
12 Kemiri 22 22 23 23 23 23
13 Bruno 15 15 15 15 15 15
14 Gebang 16 16 17 17 17 17
15 Loano 17 17 19 19 21 21
16 Bener 29 29 30 30 30 30
50
Jumlah lembaga PAUD formal yang tersedia belum mampu melayani
seluruh Anak Usia 4-6 tahun di Kabupaten Purworejo. Hal ini terlihat dari
angka partisipasi kasar(APK) PAUD formal lima tahun terakhir seperti terlihat
pada Tabel 6 berikut:
Angka Partisipasi Kasar PAUD formal Kabupaten yang lebih rendah dari
capaian Angka Partisipasi Kasar PAUD Nasional, sehinga aksesabilitas program
PAUD masih perlu ditingkatkan terutama untuk meningkatkan mutu
penyelenggaraan PAUD formal dalam rangka meningkatkan kesiapan anak
didik bersekolah di pendidikan dasar. Disamping itu, peningkatan akses PAUD
formal perlu ditingkatkan terutama di wilayah/kecamatan dengan Angka
Partisipasi Kasar rendah.
51
Gambar 11. Distribusi APK PAUD menurut Kecamatan di Kabupaten Purworejo Tahun
2006/2007.
52
Tabel 7. Keadaan Lembaga Satuan Pendidikan Dasar SD/MI Tahun 2006 – 2008
1 Grabag 37 0 0 0 37 37 0 0 0 37 37 0 0 0 37
2 Ngombol 31 0 0 0 31 31 0 0 0 31 31 0 0 0 31
3 Purwodadi 29 0 0 2 31 29 0 0 2 31 34 0 0 2 36
4 Bagelen 28 0 0 2 30 28 0 0 2 30 28 0 0 2 30
5 Kaligesing 31 0 0 1 32 31 0 0 1 32 30 0 0 1 31
6 Purworejo 44 6 0 2 52 44 6 0 2 52 44 9 0 2 55
7 Banyuurip 30 0 0 0 30 30 0 0 0 30 30 1 0 0 31
8 Bayan 28 0 0 2 30 28 0 0 2 30 28 0 0 2 30
9 Kutoarjo 39 4 0 2 45 39 4 0 2 45 39 4 0 2 45
10 Butuh 33 0 0 4 37 33 0 0 4 37 33 0 0 4 37
11 Pituruh 41 0 0 2 43 41 0 0 2 43 40 0 0 2 42
12 Kemiri 46 0 0 2 48 46 0 0 2 48 46 0 0 2 48
13 Bruno 28 0 0 4 32 28 0 0 4 32 28 0 0 4 32
14 Gebang 30 0 0 1 31 30 0 0 1 31 30 0 0 1 31
15 Loano 24 0 0 2 26 24 0 0 2 26 24 0 0 2 26
16 Bener 31 0 2 10 43 31 0 2 10 43 31 0 2 10 43
Perluasan akses pendidikan dapat dianalisis dari tiga aspek yaitu, kesiapan
anak-anak untuk bersekolah, partisipasi sekolah, dan angka melanjutkan ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Pertanyaan kuncinya adalah :
a) Bagaimana tingkat kesiapan murid SD/MI di Kabupaten Purworejo untuk
bersekolah.
b) Bagaimana tingkat partisipasi sekolah anak usia 7-12 tahun,
c) Angka Putus Sekolah (APTS).
d) Apakah anak-anak SD/MI di Kabupaten Purworejo dapat melanjutkan
pendidikan ke jenjang SMP/MTs.
53
yang berarti telah bergesernya anak usia SD/MI. Namun demikian, baru 9.967
anak atau 77,2% dari total murid baru berlatar belakang pendidikan TK/RA
sebelum masuk SD/MI. Kesiapan anak bersekolah juga dapat dilihat dari
tingginya angka mengulang kelas (AMK) untuk kelas 1 SD/MI yang akan
diuaraikan pada bagian peningkatan mutu.
ANGKA PARTISIPASI
No Kecamatan KASAR MURNI
2006 2007 2008 2006 2007 2008
54
Tabel 9. Sebaran Angka Putus Sekolah per kecamatan tahun 2007
1 Bagelan 0,00% 0
2 Banyuurip 0,00% 0
3 Bayan 0,00% 0
4 Bener 0,00% 0
5 Bruno 0,12% 8
6 Butuh 1,40% 55
7 Gebang 0,02% 1
8 Grabag 0,15% 8
9 Kaligesing 0,00% 0
10 Kemiri 0,03% 2
11 Kutoarjo 0,01% 1
12 Loano 0,16% 6
13 Ngombol 0,00% 0
14 Pituruh 0,04% 2
15 Purwodadi 0,03% 1
16 Purworejo 0,36% 35
Rata-rata Kab 0,15% 119
APTS memang lebih kecil dari standar pelayanan minimal (SPM) sebesar
kurang dari 1%, namun karena pendidikan dasar adalah wajib untuk semua
AUS 7-15 tahun, maka tidak boleh ada satu anakpun yang mengalami putus
sekolah dan hal tersebut perlu dirumuskan pemecahan masalah yang
strategis sehingga program waib belajar 9 tahun dapat tertuntaskan.
0.22%
0.16%
0.09% 0.09%
0.06% 0.06% 0.06% 0.05% 0.04%
ra jo li a en s ak r n
la or at du ya ga
pa re yo Bl m
an
Je r wo Bo Kl Ku De g obo
an r
Pu r G
Ka
APTS 3
55
d) Perkembangan Anak-Anak SD/MI yang melanjutkan ke Jenjang
SMP/MTs
Angka melanjutkan (AM) SD/MI ke SMP/MTs pada tahun 2007/2008
di kabupaten Purworejo cukup tinggi sebesar 93.66%, dan AM 3 kecamatan
tinggi terjadi di kecamatan Kutoarjo sebesar 162%, Purworejo sebesar 120%,
dan Banyuurip sebesar 107% sementara AM 3 kecamatan terendah terdapat
di Kecamatan Bayan sebesar 53,2 %, Kaligesing sebesar 69,98 %, dan Kemiri
sebesar 71,30 % sebagaimana dapat dilihat pada tabel 8. Rendahnya AM di
kecamatan Bayan dan Kemiri tersebut menunjukkan tingginya perpindahan
(cross border) lulusan SD/MI di wilayah tersebut ke wilayah perkotaan untuk
Kecamatan Bayan Ke Kutoarjo, Banyuurip, atau ke Purworejo. Untuk
Kecamatan Kaligesing ke Purworejo dan kecamatan Kemiri ke Kecamatan
Kutoarjo. AM ini juga menujukkan bahwa akses pendidikan SMP/MTs di
Kabupaten Purworejo cukup memadai. Lima tahun ke depan AM Kabupaten
Purworejo menjadi 100%
56
Angka melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTS Kabupaten Purworejo
apabila dibandingkan dengan kabupaten lain mitra DBE 1 Jateng, hasilnya
dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
102.20%
97.33% 96.78%
94.40% 93.66%
92.51% 91.72% 91.39%
85.18%
a
o
n
r
a
en
ak
s
i
ya
al
ej
or
ga
du
pa
m
l
at
or
an
yo
Bl
bo
Ku
Je
De
Kl
rw
Bo
ng
ro
Pu
ra
G
Ka
AM 7
Gambar 14. Kondisi Rombongan belajar kelas terhadap Rasio Ruang Kabupaten
Purworejo tahun 2007/2008
57
Sebelas sekolah yang memiliki jumlah ruang kelas kurang yang tidak
mencukupi untuk pembelajaran adalah sebagai berikut:
Tabel 11. Daftar Sekolah yang memiliki Rasio Rombel/Ruang Kelas sangat kurang
Jumlah
Jumlah
Nama Sekaloh Desa Kecamatan Ruang
Rombel
Kelas
SDN Brunosari Bruno Bruno 12 7
MI Nadhatul Uqul Cacaban Kidul Bener 6 3
SDN Gowong Gowong Bruno 11 6
MI Islamiyah Guntur Bener 6 3
SDN Gunungcondong Gunungcondong Bruno 12 6
MI Hidayatussyiban Kalitapas Bener 6 3
MI GUPPI Attaqwa Kertosari Bener 6 5
MI Imampuro Jogotamu Loano Loano 6 3
MI Ngadirejo Ngadirejo Kaligesing 6 3
SDN Kalipuring Puspo Bruno 11 6
SDN Watuduwur Watuduwur Bruno 12 6
58
Tabel 13. Persentase Ruang kelas Rusak Berat tahun 2007/2008
Jumlah
Kategori Rasio Persen
Sekolah
Tidak Terhitung 7 1,26%
1. Persentase Ruang Kelas Rusak Berat 99% ke atas 36 6,50%
2. Persentase Ruang Kelas Rusak Berat 75% s.d. 99% 9 1,62%
3. Persentase Ruang Kelas Rusak Berat 50% s.d. 75% 112 20,22%
4. Persentase Ruang Kelas Rusak Berat 25% s.d. 50% 73 13,18%
5. Persentase Ruang Kelas Rusak Berat dibawah 25% 317 57,22%
Total 554 100,00%
Data tentang ketersedian ruang belajar bagi anak SD/MI relatif cukup,
namun kondisi ruang belajar di sebagian besar sekolah masih perlu perhatian
yang serius agar pelayanan pendidikan di SD/MI menjadi lebih baik. Lima
tahun ke depan ditargetkan ruang kelas dalam kondisi rusak menjadi 0%.
Kondisi ruang kelas sekolah dasar Kabupaten Purworejo apabila dibandingkan
dengan kabupaten lain hasilnya sebagai berikut :
57.92%
55.20%
52.65%
49.10% 48.65%
45.21% 45.17%
40.97% 38.59%
a
o
n
r
a
en
ak
s
i
ya
al
ej
r
or
ga
du
pa
m
l
at
or
an
yo
Bl
bo
Ku
Je
De
Kl
rw
Bo
ng
ro
Pu
ra
G
Ka
Gambar 15. Prosentasi ruang kelas SD dengan kondisi baik apabila dibandingkan
dengan kabupaten mitra DBE1 Jateng
59
g) Kecukupan Guru Kelas
Dari aspek ketersedian guru kelas di SD data tahun 2007/2008
menunjukkan bahwa rasio guru kelas terhadap rombongan belajar sudah
cukup bahkan lebih. Tabel 14 menunjukkan bahwa 142 sekolah dasar
(26,34%) yang kelebihan guru kelas artinya jumlah guru kelas lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah rombel, dan 302 sekolah dasar (56,03%)
memiliki guru kelas yang cukup yaitu jumlah guru kelas sama dengan jumlah
rombongan belajar, sementara 95 sekolah dasar (17,62%) kekurangan guru
kelas.Guru kelas di sekolah dasar Kabupaten Purworejo sudah cukup bahkan
lebih, yang terjadi adalah tidak meratanya guru kelas, 95 SD kekurangan guru
kelas sementara 142 SD kelebihan guru kelas. Ke depan perlu dilaksanakan
program penataan guru kelas di SD.
Tabel 14. Rasio Guru Kelas terhadap Rombel SD Kabupaten Purworejo tahun
2007/2008.
bentuk
sekolah
Kategori Rasio Data SD
1. Rasio Guru Kelas thd Rombel dibawah Jumlah
1/2 Sekolah 2
Persen 0.37%
2. Rasio Guru Kelas thd Rombel 1/2 s.d. Jumlah
8/9 Sekolah 93
Persen 17.25%
3. Rasio Guru Kelas thd Rombel 8/9 s.d. Jumlah
10/9 Sekolah 302
Persen 56.03%
4. Rasio Guru Kelas thd Rombel 10/9 s.d. Jumlah
3/2 Sekolah 116
Persen 21.52%
5. Rasio Guru Kelas thd Rombel 3/2 ke Jumlah
atas Sekolah 26
60
Persen 4.82%
Total Jumlah Sekolah 539
Total Persen 100.00%
bentuk sekolah
Kategori Rasio Data SD
1. Rasio Buku thd Siswa dibawah 1/2 Jumlah Sekolah 136
Persen 25.23%
2. Rasio Buku thd Siswa 1/2 s.d. 8/9 Jumlah Sekolah 263
Persen 48.79%
3. Rasio Buku thd Siswa 8/9 s.d. 10/9 Jumlah Sekolah 64
61
Persen 11.87%
4. Rasio Buku thd Siswa 10/9 s.d. 3/2 Jumlah Sekolah 38
Persen 7.05%
5. Rasio Buku thd Siswa 3/2 ke atas Jumlah Sekolah 38
Persen 7.05%
Total Jumlah Sekolah 539
Total Persen 100.00%
i) Kecukupan Buku Mata Pelajaran Pokok
Rasio buku teks terhadap murid SD untuk lima mata pelajaran pokok
dapat dilihat pada tabel 16. Rasio buku teks terhadap murid untuk mata
pelajaran matematika sudah cukup bahkan lebih, sementara untuk PPKn
hanya 0,34 artinya setiap 100 siswa hanya tersedia 34 buku PPKn, mata
pelajaran Bahasa Indonesia dan IPA dengan rasio hampir 1 : 1, sedangkan
untuk mata pelajaran IPS masih sangat kurang.
Tabel 16. Rasio Buku Teks terhadap Murid SD Per Mata Pelajaran Tahun 2007
bentuk sekolah
Data SD
Rata-rata Rasio Buku PPKN thd Siswa 0.34
Rata-rata Rasio Buku Bhs Indonesia thd Siswa 0.98
Rata-rata Rasio Buku Matematika thd Siswa 1.05
Rata-rata Rasio Buku IPA thd Siswa 0.90
Rata-rata Rasio Buku IPS thd Siswa 0.47
2) Peningkatan Mutu
62
Tingkat 3 7.27% 3.54%
Tingkat 4 6.57% 3.23%
Tingkat 5 4.52% 2.81%
Tingkat 6 0.20% 0.31%
Grand Total 7.04% 3.82%
Rata – rata AMK SD/MI Kabupaten Purworejo laki – laki 7,04%
perempuan 3,82% apabila dilihat dari persentasi memang tidak terlalu tinggi
Namur jira dilihat dari jumlah siswa maka siswa laki – laki yang mengulang
sebanyak 2951 siswa, perempuan 1465 siswa. Jumlah siswa mengulang kelas
4416 siswa, jumlah yang cukup besar. Apabila satu sekolah rata -rata jumlah
siswanya 200 anak maka ada 22 sekolah lebih yang mengulang kelas. Dari
tabel di bawah dapat dikemukakan bahwa persentasi AMK anak laki – laki
lebih tinggi dari anak perempuan. Persentasi mengulang kelas di kelas awal
(kelas 1,2, dan 3) lebih tinggi dan makin tinggi tingkatnya makin menurun
AMK nya.
Tingginya AMK kelas 1 kemungkinan disebabkan antara lain oleh
tingginya murid usia kurang dari 7 tahun yang masuk SD/MI yaitu sebesar
65%, kemungkinan yang lain siswa baru klas 1 SD/MI tidak melalui TK/RA
sebanyak 22,8%. Masalah yang perlu diatasi adalah apabila anak masuk
SD/MI tidak melalui TK/RA karena alasan sekolah di TK/RA membayar
sedangkan di SD/MI tidak membayar maka mengulang kelaspun tidak
masalah bagi orang tia siswa. Lima tahun ke depan AMK harus ditekan
sehingga inefisensi di bidang pendidikan seperti ini bisa dihindari. Jika satu
anak per tahun memperoleh dana BOS sebesar Rp 254.000; maka inefisiensi
yang terjadi per tahunnya = 254.000 X 4.416 = Rp 1.121.664.000;
63
Kategori AMK Data Total
3. AMK 2% s.d. 3% Jumlah Sekolah 48
Persen 8.39%
4. AMK 1% s.d. 2% Jumlah Sekolah 48
Persen 8.39%
5. AMK dibawah 1% Jumlah Sekolah 74
Persen 12.94%
Total Jumlah Sekolah 572
Total Persen 100.00%
Distribusi sekolah menurut AMK dapat dilihat pada Tabel 17 Tabel ini
menunjukkan bahwa 340 sekolah (59,44%) memiliki AMK di atas 4% dan 62
sekolah (10,84%) lainnya memiliki AMK antara 2% sampai dengan 3%, 48
sekolah memiliki AMK antara 1- 2% dan hanya 74 sekolah atau 12,94%
memiliki AMK lebih kecil dari 1%. Sekolah-sekolah dengan AMK tinggi perlu
penanganan khusus agar sekolah tersebut dapat berkinerja lebih baik.
64
Grabag SDN Pasaranom SD negeri 0.14
Bener SDN Sendangsari SD negeri 0.13
Bayan SDN Pogungkalangan SD negeri 0.13
Bruno SDN Brunosari SD negeri 0.13
Kutoarjo SDN Sem.Kembaran SD negeri 0.13
Grabag SDN Bendungan SD negeri 0.13
Bener MIS Infanul Ghoyi MI swasta 0.13
Bruno SDN Gowong SD negeri 0.12
Bruno SDN Kalipuring SD negeri 0.12
Kutoarjo SDN Tepuskulon SD negeri 0.12
Bruno SDN 1 Cepedak SD negeri 0.12
GEBANG SDN KEMIRI SD negeri 0.12
GEBANG SDN 1 BULUS SD negeri 0.12
Pituruh SDN Tasikmadu SD negeri 0.12
Kutoarjo SDN 1 Pacor SD negeri 0.12
Kaligesing SDN Kaliharjo SD negeri 0.12
Grabag SDN Sumberagung SD negeri 0.12
Bayan SDN Krandegan SD negeri 0.11
Kutoarjo SDN Kliwonan SD negeri 0.11
Pituruh SDN Somogede SD negeri 0.11
Kaligesing SDN Kedunggubah SD negeri 0.11
Purworejo SDN 1 Brengkelan SD negeri 0.11
Bruno SDN Kemranggen SD negeri 0.11
Pituruh SDN Kalikotes SD negeri 0.11
Loano SDN 2 Mudalrejo SD negeri 0.11
Pituruh SDN Megulunglor SD negeri 0.11
Grabag SDN Wonoenggal SD negeri 0.11
Bener SDN Jati SD negeri 0.11
Grabag SDN Tulusrejo SD negeri 0.10
Butuh SDN WIRONATAN SD negeri 0.10
Loano SDN Kalikalong SD negeri 0.10
65
Bayan SDN Tangkisan SD negeri 0.10
Kemiri SDN Purbayan SD negeri 0.10
r
a
en
ak
s
i
ya
al
ej
r
or
ga
du
pa
m
l
at
or
an
yo
Bl
bo
Ku
Je
De
Kl
rw
Bo
ng
ro
Pu
ra
G
Ka
AMK (1 - 3) 4
Gambar 16. AMK kelas 1,2,3 Kabupaten Purworejo dibanding kabupaten mitra DBE 1
Jateng
b) Tingkat Kelulusan
Tabel 20. Distribusi Sekolah Berdasarkan Persentasi Kelulusan Siswa Sekolah Dasar
66
persentasi kelulusannya sudah di atas 95% dan hanya 3,19% sekolah yang
rata – rata kelulusannya di bawah 95%. Lima tahun ke depan focusnya
adalah mempertahankan sekolah – sekolah yang persentasi kelulusannya
telah tinggi dan meningkatkan persentasi kelulusan pada sekolah – sekolah
yang belum mencapai 95%.
Tabel 21. Rata – rata nilai UASBN SD tahun 2007/2008 Kabupaten Purworejo
78.85 76.99 76.26 74.46 73.94 73.33 73.06 72.50 71.56 70.03
60.76
a
n
l
r
g
en
ak
s
i
na
ya
al
ej
r
or
ga
du
en
pa
m
l
at
or
sio
an
yo
Bl
bo
Ku
at
Je
De
Kl
rw
Bo
ng
.J
Na
ro
Pu
ra
op
G
Ka
Pr
Nilai UASBN 7
67
Gambar 17. Rata – rata nilai UASBN SD Kabupaten Purworejo dibanding
dengan kabupaten mitra DBE 1 Jateng, rata – rata Propinsi Jateng, dan
rata – rata nasional
d) Peningkatan Keimanan di SD
1. Kegiatan anak beriman dan berkepribadian untuk anak SD, kegiatan ini
telah berjalan sejak tahun 2004, baik untuk agama Islam, Hindu, Budha,
Kristen dan Katolik, kegiatan dilakukan setiap minggu sekali, dengan
kerjasama antara sekolah dengan ustadz dari pondok pesantren, namun
demikian hanya diperuntukkan untuk siswa SD kelas atas ( kelas IV, V,
dan VI SD) belum menyentuh untuk seluruh siswa SD, kondisi yang
demikian menyebabkan masih dijumpai adanya beberapa siswa SD yang
memiliki tabiat kurang terpuji. Disisi lain pelaksanaan program inipun
belum maksimal, terutama untuk agama non Islam.
e) Kondisi ideal
68
f) Kualifikasi Pendidikan Guru SD
702, 877,
16% 20%
80,
41,
2%
1%
2609,
61%
69
30.59%
27.51%
22.37% 21.30%
18.32% 17.36% 16.83% 15.73% 15.32%
11.71%
a
n
o
r
ng
ak
en
s
i
ya
al
ej
r
or
ga
du
pa
m
at
te
or
an
yo
Bl
bo
Ku
Je
De
Kl
Ja
rw
Bo
ng
ro
Pu
.
ra
op
G
Ka
Pr
Prosentase Guru yang Berkualifikasi (D4 ke atas) 4
Gambar 19. Persentasi guru SD Kab Purworejo yang telah berkualifikasi S1/D4
ke atas dibanding dengan dengan kabupaten mitra DBE1 Jateng
g) Guru SD bersertifikasi
Sampai dengan pertengahan tahun 2009 guru TK, SD, dan SDLB yang telah
bersertifikasi berjumlah 1134 guru dari 5362 guru atau sama dengan 21 %
dari seluruh jumlah guru TK, SD, dan SDLB pada tahun 2014 diharapkan 95%
guru TK, SD, SDLB telah bersertifikasi.
70
Nomor Nama Sekolah Kecamatan
3. SD N Purworejo Purworejo
4. SD N Pangen Gudang Purworejo
5. SD N Bringin Bayan
6. SD N Kutoarjo 1 Kutoarjo
7. SD N Kemiri Kemiri
8. SD N Bruno 1 Bruno
9. SD N Lugosobo 1 Gebang
10. SD N Guyangan Loano
11. SD N Kedungpucang Bener
Pada tahun 2014 harapannya sekolah dasar dengan kategori SSN menjadi 32
sekolah.
bentuk sekolah
Kategori Jumlah Siswa Data SD
1. Jumlah Siswa dibawah 72 Jumlah Sekolah 50
Persen 9.23%
2. Jumlah Siswa 72 s.d. 120 Jumlah Sekolah 177
Persen 32.66%
71
bentuk sekolah
Kategori Jumlah Siswa Data SD
3. Jumlah Siswa 120 s.d. 180 Jumlah Sekolah 197
Persen 36.35%
4. Jumlah Siswa 180 s.d. 240 Jumlah Sekolah 72
Persen 13.28%
5. Jumlah Siswa 240 ke atas Jumlah Sekolah 46
Persen 8.49%
Total Jumlah Sekolah 542
Total Persen 100.00%
72
bentuk Status jumlah
kecamatan sekolah sekolah sekolah siswa
Kutoarjo SDN Karangrejo SD negeri 42
Ngombol SDN COKROYASAN SD negeri 42
Kutoarjo SDN Kemadu SD negeri 44
Banyuurip SDN Sawit SD negeri 47
Kaligesing SDN 3 Tlogorejoguwo SD negeri 47
Bagelan SDN Semono SD negeri 47
Kutoarjo SDN Tepuswetan SD negeri 48
Kaligesing SDN Pucungroto SD negeri 48
Purwodadi SDN Guyangan SD negeri 48
Kutoarjo SDN 2 Wirun SD negeri 49
SDN
Butuh LUBANGINDANGAN SD negeri 50
Kutoarjo SDN Kaligesing SD negeri 50
Kutoarjo SDN Kuwurejo SD negeri 52
Kemiri SDN Kapiteran SD negeri 53
Kutoarjo SDN 1 Pacor SD negeri 53
Purwodadi SDN Beji SD negeri 53
Bagelan SDN Sokoagung SD negeri 55
Kutoarjo SDN Tursino SD negeri 56
Kutoarjo SDN 1 Wirun SD negeri 56
Kutoarjo SDN Tunggorono SD negeri 56
Ngombol SDN TUMENGGUNGAN SD negeri 56
Kutoarjo SDN Tepuskulon SD negeri 57
Kemiri SDN Wonosari SD negeri 58
Kaligesing SDN 1 Jatirejo SD negeri 58
Bagelan SDN Soko SD negeri 58
Bagelan SDN Kalirejo SD negeri 58
Pituruh SDN Kaligintung SD negeri 59
Ngombol SDN WERO SD negeri 59
Ngombol SDN SEBOROPASAR SD negeri 61
Kaligesing SDN 1 Tlogorejoguwo SD negeri 63
Kemiri SDN Gunungteges SD negeri 64
73
bentuk Status jumlah
kecamatan sekolah sekolah sekolah siswa
Kaligesing SDN 1 Hardimulyo SD negeri 65
Purwodadi SDN Gesing SD negeri 65
Purwodadi SDN Bongkot SD negeri 66
Ngombol SDN PIYONO SD negeri 67
Banyuurip SDN Golok SD negeri 68
Pituruh SDN Kembangkuning SD negeri 69
Loano Imampuro Jogotamu SD swasta 70
Kemiri SDN Semayu 2 SD negeri 70
Kaligesing SDN 2 Sudorogo SD negeri 70
Bagelan SDN Kaliagung SD negeri 70
Grabag SDN Trimulyo SD negeri 71
2007/2008
bentuk sekolah Data swasta negeri
SMP Jumlah Sekolah 56 42
Persen 50.00% 37.50%
MTS Jumlah Sekolah 11 3
Persen 9.82% 2.68%
Total Jumlah Sekolah 67 45
Total Persen 59.82% 40.18%
74
Angka partisipasi SMP/MTs di kabupaten Purworejo belum memadai.
Hal dapat dilihat dari indikator APK SMP/MTs kabupaten Purworejo pada
tahun pada tahun 2007/2008 sebesar 95,68%, lebih tinggi dari APK nasional
sebesar 91,75% sementara APK SMP/MTS tingkat Propinsi Jawa Tengah pada
tahun yang 2008 menetapkan sebesar 96,93% . Namun perlu dicermati
bahwa seiring dengan membaiknya akses pendidikan, semakin banyak AUS
kurang dari 12 tahun yang masuk ke jenjang SMP/MTs. Fenomena ini akan
mendorong penurunan APM SMP/MTs tetapi meningkatkan APS anak usia 13
– 15 tahun. .
105.45%
96.93% 96.18% 95.89% 95.68% 93.61% 93.18% 92.87% 92.16%
90.89%
79.31%
a
o
n
l
r
ng
a
en
ak
s
i
na
ya
al
ej
r
or
ga
du
pa
m
l
at
te
or
sio
an
yo
Bl
bo
Ku
Je
De
Kl
Ja
rw
Bo
ng
Na
ro
Pu
.
op
ra
G
Ka
Pr
APK 2
75
Tabel 27. Distribusi sekolah SMP berdasarkan jumlah siswa
tahun data
Kategori Jumlah Siswa Data 2007/2008
1. Jumlah Siswa dibawah 90 Jumlah Sekolah 33
Persen 29.46%
2. Jumlah Siswa 90 s.d. 140 Jumlah Sekolah 11
Persen 9.82%
3. Jumlah Siswa 140 s.d. 190 Jumlah Sekolah 5
Persen 4.46%
4. Jumlah Siswa 190 s.d. 240 Jumlah Sekolah 4
Persen 3.57%
5. Jumlah Siswa 240 ke atas Jumlah Sekolah 59
Persen 52.68%
Total Jumlah Sekolah 112
Total Persen 100.00%
Berdasarkan tabel 28, masih ada 33 sekolah yang memiliki jumlah
siswa kurang dari 90 siswa, sementara itu 59 sekolah atau 53% sekolah
memiliki jumlah siswa lebih dari 240 siswa.
Tabel 28. Daftar sekolah SMP yang memiliki jumlah siswa kurang dari 90 anak
76
bentuk status Jumlah
kecamatan sekolah sekolah sekolah Siswa
Banyuurip
SMP Muhammadiyah
Pituruh Pituruh SMP swasta 54
Pituruh SMP Kristen Pituruh SMP swasta 50
Gebang SMPN 43 Purworejo SMP negeri 45
SMP Pancasila 2
Purworejo Purworejo SMP swasta 41
SMP Muhammadiyah
Bagelan Bagelan SMP swasta 39
Butuh SMP Muhammadiyah SMP swasta 37
Bayan SMP Grantung Bayan SMP swasta 35
Purworejo SMP PGRI Purworejo SMP swasta 31
Kaligesing SMP WR Soepratman SMP swasta 29
Kemiri SMP Terbuka Kemiri SMP swasta 26
Kutoarjo MTs Al Hikmah MTS swasta 23
Gebang SMP Bakti Karya Seren SMP swasta 21
Pituruh SMP Bhakti Karya Pituruh SMP swasta 19
Gebang SMP Bakti Karya Gebang SMP swasta 8
Loano SMP Terbuka Loano SMP swasta 0
Bener SMP Terbuka Bener SMP swasta 0
Gebang SMP Terbuka Gebang SMP swasta 0
Bruno SMP Terbuka Bruno SMP swasta 0
Loano SMP (YBK) Loano SMP swasta 0
Bagelan SMP PGRI BAGELEN SMP swasta 0
Gebang SMP BINA PUTRA SMP swasta 0
Gebang MTs Al-Iman Bulus MTS swasta 0
Kemiri SMP PGRI Kemiri SMP swasta 0
SMP Kristen Widodo
Purworejo Purworejo SMP swasta 0
77
Angka putus sekolah (APTS) SMP/MTs cukup rendah yaitu sebesar
0,17% untuk anak laki – laki dan 0,10% untuk anak perempuan , jumlah
anak yang putus sekolah pada tahun ajaran 2007/2008 sebanyak 48 anak
sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini . Akan tetapi, karena jenjang
pendidikan SMP/MTs merupakan program wajib belajar untuk semua AUS
13-15 tahun, maka tidak boleh ada AUS usia 13 – 15 tahun yang putus
sekolah.
Tabel 29. Angka Putus Sekolah SMP Menurut jenis kelamin dan tingkat
Jenis Kelamin
Tingkat Data Laki-laki Perempuan
Tingkat 1 Angka Putus Sekolah 0.22% 0.11%
Sum of Jumlah Siswa Putus 14 7
Tingkat 2 Angka Putus Sekolah 0.11% 0.14%
Sum of Jumlah Siswa Putus 7 8
Tingkat 3 Angka Putus Sekolah 0.16% 0.05%
Sum of Jumlah Siswa Putus 9 3
Total Angka Putus Sekolah 0.17% 0.10%
Total Sum of Jumlah Siswa Putus 30 18
78
100.00%
88.85% 87.85% 87.23% 83.00%
78.60%
69.80%
60.60% 60.26% 56.46%
47.79%
ra
o
l
r
a
ng
en
ak
s
na
ya
al
ej
or
ga
du
pa
m
l
at
te
or
sio
an
yo
Bl
bo
Ku
Je
De
Kl
Ja
rw
Bo
ng
Na
ro
Pu
.
op
ra
G
Ka
Pr
AM 6
Jenis Kelamin
Tingkat Data Laki-laki Perempuan
Tingkat 1 Angka Mengulang Kelas 0.55% 0.22%
Sum of Jumlah Siswa Mengulang 28 10
Tingkat 2 Angka Mengulang Kelas 0.31% 0.02%
Sum of Jumlah Siswa Mengulang 13 1
Tingkat 3 Angka Mengulang Kelas 0.62% 0.72%
Sum of Jumlah Siswa Mengulang 24 36
Total Angka Mengulang Kelas 0.49% 0.33%
Total Sum of Jumlah Siswa Mengulang 65 47
Angka mengulang kelas SMP/MTs per tingkat relatif kecil, yaitu
sebesar 0,49% untuk anak laki - laki dan 0,33 % untuk anak perempuan
tetapi apabila dilihat dari jumlah siswa yang mengulang kelas cukup banyak
yaitu 112 siswa SMP/MTs. Lima tahun ke depan angka mengulang kelas
walaupun kecil harus tetap diupayakan untuk diturunkan, hal ini sekaligus
menekan tingkat inefisiensi pendidikan.
79
a) Kondisi Ruang Kelas
Sebagian besar (894 ruang kelas atau 82,32%) ruang kelas SMP/MTs
dalam keadaan baik, sementara 138 (12,71%) SMP/MTs dalam keadaan rusak
ringan dan 54 (4,97%) dalam keadaan rusak berat. Ada 3 sekolah yang
memiliki kondisi ruang kelas rusak berat lebih dari 40% di Kabupaten
Purworejo. Lima tahun ke depan diharapkan tidak ada ruang kelas di SMP
dengan kondisi rusak ringan apalagi rusak berat.
Tabel 31. Distribusi Ruang Kelas Menurut Kondisi dan Bentuk Sekolah Tahun
2007/2008
kondisi ruang kelas
bentuk Rusak Rusak
sekolah Data Baik Ringan Berat
SMP Jumlah R. Kelas 762 138 54
Persen 70.17% 12.71% 4.97%
MTS Jumlah R. Kelas 132 0 0
Persen 12.15% 0.00% 0.00%
Total Jumlah R. Kelas 894 138 54
Total Persen 82.32% 12.71% 4.97%
97.50%
90.37% 89.14% 87.73% 87.50% 86.55% 86.16% 85.64%
79.85%
a
o
r
a
en
ak
s
i
ya
al
ej
r
or
ga
du
pa
l
at
or
an
yo
Bl
bo
Ku
Je
De
Kl
rw
Bo
ng
ro
Pu
ra
G
Ka
Gambar 21. Persentasi kondisi baik ruang kelas SMP Kabupaten Purworejo apabila
dibanding dengan kabupaten mitra DBE1 Jateng
80
b) Kecukupan Guru SMP
Data Total
Rata-rata Rasio Guru PPKN thd Rombel 0.12
Rata-rata Rasio Guru Bhs Indonesia thd Rombel 0.21
Rata-rata Rasio Guru Bhs Inggris thd Rombel 0.20
Rata-rata Rasio Guru Pendidikan Jasmani thd
Rombel 0.12
Rata-rata Rasio Guru TIK thd Rombel 0.06
Rata-rata Rasio Guru Matematika thd Rombel 0.20
Rata-rata Rasio Guru Kesenian thd Rombel 0.06
Rata-rata Rasio Guru Fisika thd Rombel 0.13
Rata-rata Rasio Guru Biologi thd Rombel 0.07
Rata-rata Rasio Guru Geografi thd Rombel 0.04
Rata-rata Rasio Guru Sejarah thd Rombel 0.04
81
Rasio Jumlah Buku dengan Jumlah Murid
Tabel 33. Rata – rata rasio buku mata pelajaran terhadap jumlah siswa SMP/MTS
Kab Purworejo
Data Total
Rata-rata Rasio Buku PPKN thd Siswa 0.28
Rata-rata Rasio Buku Bhs Indonesia thd Siswa 1.25
Rata-rata Rasio Buku Matematika thd Siswa 1.26
Rata-rata Rasio Buku Bhs Inggris thd Siswa 1.22
Rata-rata Rasio Buku Fisika thd Siswa 0.66
Rata-rata Rasio Buku Biologi thd Siswa 0.67
Rata-rata Rasio Buku Ekonomi thd Siswa 0.29
Rata-rata Rasio Buku Geografi thd Siswa 0.37
Rata-rata Rasio Buku Sejarah thd Siswa 0.11
Rata-rata Rasio Buku Kesenian thd Siswa 0.02
Rata-rata Rasio Buku TIK thd Siswa 0.07
82
c) Nilai Ujian SMP / MTS
103 98 101
120
100 61
80
60
40
20
0
Bahasa Bahasa Matematika IPA
Indonesia Inggris
Series1
Gambar 22. Distribusi jumlah sekolah berdasarkan rata – rata nilai ujian kurang dari
7 Kabupaten Purworejo
83
bentuk Status Rata-rata
kecamatan sekolah sekolah sekolah Nilai Ujian
Ngombol SMP Pembaharuan SMP swasta 5.88
Pituruh SMPN 40 Purworejo SMP negeri 5.85
Pituruh MTs Ma'arif NU Pituruh MTS swasta 5.82
Kutoarjo SMPN 13 Purworejo SMP negeri 5.82
MTs Ma'arif NU 02
Bruno Purworejo MTS swasta 5.80
Loano SMPN 29 Purworejo SMP negeri 5.80
Grabag SMPN 38 Purworejo SMP negeri 5.77
Kutoarjo SMPN 24 Purworejo SMP negeri 5.76
Banyuurip SMPN 26 Purworejo SMP negeri 5.68
Purworejo MTs N Purworejo MTS negeri 5.64
Bener SMP BK Kalijambe SMP swasta 5.62
Bayan SMP Muhamadiah Jono SMP swasta 5.60
Bagelan SMP PGRI Bagelan SMP swasta 5.59
Bayan MTs Al-Islam Jono MTS swasta 5.59
Pituruh SMP Kristen Pituruh SMP swasta 5.58
Bener SMP Barata Bener SMP swasta 5.54
SMP Muhammadiyah
Pituruh Pituruh SMP swasta 5.53
Loano MTs Negeri Loano MTS negeri 5.52
Gebang SMP Bakti Karya Gebang SMP swasta 5.51
Kutoarjo SMPN 39 Purworejo SMP negeri 5.48
Pituruh SMP Panca Marga Bhakti SMP swasta 5.46
SMP Muhammadiyah
Bagelan Bagelan SMP swasta 5.46
Grabag SMP PGRI SMP swasta 5.45
Bruno SMPN 42 Purworejo SMP negeri 5.38
Kutoarjo SMP Inst. Indonesia SMP swasta 5.37
Loano SMP SETYA BUDI LOANO SMP swasta 5.36
SMP Muhamadiyah
Kutoarjo Kutoarjo SMP swasta 5.33
Ngombol SMPN 30 Purworejo SMP negeri 5.29
84
bentuk Status Rata-rata
kecamatan sekolah sekolah sekolah Nilai Ujian
Kaligesing SMP WR Soepratman SMP swasta 5.25
Purwodadi SMP Bhakti Mulia SMP swasta 5.25
Kaligesing SMP Patmowijoyo SMP swasta 5.25
Kutoarjo MTs Imam Puro Kutoarjo MTS swasta 5.19
Bayan SMPN 35 Purworejo SMP negeri 5.19
Bener SMPN 37 Purworejo SMP negeri 5.18
Butuh SMP PGRI BUTUH SMP swasta 5.16
Purworejo SMP Sultan Agung SMP swasta 5.15
Purworejo SMP Muhmadiah Purworejo SMP swasta 5.15
Kutoarjo SMP PMB 1 SMP swasta 5.12
Kemiri SMP Bakti Karya SMP swasta 5.09
SMP BHAKTI KARYA
Loano LOANO SMP swasta 5.09
Purworejo SMP Pancasila 1 Purworejo SMP swasta 5.04
Bagelan SMP Pancasila Soka SMP swasta 5.03
Kemiri SMP Terbuka Kemiri SMP swasta 4.98
Bagelan SMP Pancasila Kemanukan SMP swasta 4.94
Gebang SMP Islam Berjan SMP swasta 4.88
Kemiri MTs Ma'arif NU Kemiri MTS swasta 4.85
Gebang SMP Bakti Karya Seren SMP swasta 4.81
Butuh MTs Imam Puro MTS swasta 4.80
Bayan SMP Grantung Bayan SMP swasta 4.78
Pituruh SMP Bhakti Karya Pituruh SMP swasta 4.73
Purworejo SMP PGRI Purworejo SMP swasta 4.69
Banyuurip SMP Diponegoro Banyuurip SMP swasta 4.67
Bener SMP Bakti Karya Bener SMP swasta 4.65
Bayan SMP Terpadu Ashiddikiah SMP swasta 4.63
Bruno SMP Islam Sudirman SMP swasta 4.44
Purworejo SMP Pancasila 2 Purworejo SMP swasta 4.37
Loano SMP Terbuka Loano SMP swasta 0.00
Bener SMP Terbuka Bener SMP swasta 0.00
Gebang SMP Terbuka Gebang SMP swasta 0.00
85
bentuk Status Rata-rata
kecamatan sekolah sekolah sekolah Nilai Ujian
Bruno SMP Terbuka Bruno SMP swasta 0.00
Loano SMP (YBK) Loano SMP swasta 0.00
Bagelan SMP PGRI BAGELEN SMP swasta 0.00
Gebang SMP BINA PUTRA SMP swasta 0.00
Gebang MTs Al-Iman Bulus MTS swasta 0.00
Kemiri SMP PGRI Kemiri SMP swasta 0.00
SMP Kristen Widodo
Purworejo Purworejo SMP swasta 0.00
Gebang SMPN 43 Purworejo SMP negeri 0.00
Kemiri SMPN 32 Purworejo SMP negeri 0.00
Butuh SMP Muhammadiyah SMP swasta 0.00
Tabel 35. Daftar sekolah dengan rata – rata nilai hasil ujian nasional antara 8 – 9.
o
l
r
ng
a
ak
en
s
i
na
ya
al
ej
r
or
ga
du
pa
l
at
te
or
sio
an
yo
Bl
bo
Ku
Je
De
Kl
Ja
rw
Bo
ng
Na
ro
Pu
.
op
ra
G
Ka
Pr
Nilai UN 5
Gambar 23. Rata – rata nilai UAN SMP Kabupaten Purworejo dibanding dengan
kabupaten lain mitra DBE1 Jateng, Propinsi Jateng, dan Nasional
86
d) Persentasi Kelulusan SMP/ MTs Kabupaten Purworejo
Jumlah peserta ujian SMP/MTs sebanyak 11 774 siswa dinyatakan lulus
sebanyak 10 071 siswa atau rata – rata kelulusan ujian siswa SMP/MTs
Kabupaten Purworejo : 85,5%.
Tabel 36. Daftar sekolah dengan persentasi kelulusan 80% ke bawah
87
bentuk status Persentase
kecamatan sekolah sekolah sekolah Kelulusan
Kutoarjo MTs Imam Puro Kutoarjo MTS swasta 0.59
Purwodadi SMP Muhammadiyah SMP swasta 0.58
SMP Pancasila 1
Purworejo Purworejo SMP swasta 0.58
Loano SMP SETYA BUDI LOANO SMP swasta 0.57
SMP Muhamadiyah
Kutoarjo Kutoarjo SMP swasta 0.55
SMP Muhammadiyah
Bagelan Bagelan SMP swasta 0.55
Bener SMP Barata Bener SMP swasta 0.50
Kaligesing SMP WR Soepratman SMP swasta 0.50
Bruno SMP Islam Sudirman SMP swasta 0.49
Bagelan SMP PGRI Bagelan SMP swasta 0.49
SMP Muhmadiah
Purworejo Purworejo SMP swasta 0.48
Purworejo SMP Sultan Agung SMP swasta 0.47
Bayan SMP Muhamadiah Jono SMP swasta 0.46
Butuh MTs Imam Puro MTS swasta 0.45
Kaligesing SMP Patmowijoyo SMP swasta 0.44
Kutoarjo SMP Pius Bhakti Utama SMP swasta 0.44
Kutoarjo SMP BK Tursino SMP swasta 0.38
Gebang SMP Bakti Karya Seren SMP swasta 0.38
Kemiri SMP Bakti Karya SMP swasta 0.33
Purworejo SMP PGRI Purworejo SMP swasta 0.24
Kemiri SMP Terbuka Kemiri SMP swasta 0.14
SMP Pancasila 2
Purworejo Purworejo SMP swasta 0.11
SMP Diponegoro
Banyuurip Banyuurip SMP swasta 0.00
88
bentuk Status Persentase
kecamatan sekolah sekolah sekolah Kelulusan
Banyuurip SMPN 9 Purworejo SMP negeri 1.45
Kemiri MTs Ma'arif NU Kemiri MTS swasta 1.00
Kemiri SMP Nurul Muttaqim SMP swasta 1.00
Kutoarjo SMP Inst. Indonesia SMP swasta 1.00
SMP Bakti Karya
Gebang Gebang SMP swasta 1.00
Purworejo SMPN 1 Purworejo SMP negeri 1.00
Purworejo SMPN 2 Purworejo SMP negeri 1.00
Purworejo SMPN 4 purworejo SMP negeri 1.00
Pituruh SMPN 20 Purworejo SMP negeri 1.00
Ngombol SMPN 11 Purworejo SMP negeri 1.00
Loano SMPN 25 Purworejo SMP negeri 1.00
Kutoarjo SMPN 3 Purworejo SMP negeri 1.00
Kutoarjo SMPN 5 Purworejo SMP negeri 0.99
Purworejo SMPN 6 Purworejo SMP negeri 0.99
Bruno SMPN 21 Purworejo SMP negeri 0.99
Grabag SMPN 7 Purworejo SMP negeri 0.98
Purwodadi SMPN 8 Purworejo SMP negeri 0.98
Bagelan SMPN 17 Purworejo SMP negeri 0.98
Purworejo SMPN 31 Purworejo SMP negeri 0.98
MTs Ma'arif NU 01
Bruno Purworejo MTS swasta 0.98
Kutoarjo SMP Darul Hikmah SMP swasta 0.97
Kutoarjo SMPN 12 Purworejo SMP negeri 0.97
SMP Barata
Bagelan Semangung SMP swasta 0.96
Kutoarjo SMPN 16 Purworejo SMP negeri 0.95
Kaligesing SMP NU Kaligesing SMP swasta 0.95
89
e) Kualifikasi pendidikan guru SMP dan sertifikasi guru SMP
Kabupaten Purworejo
Tabel 38. Kualifikasi Pendidikan Guru SMP Kabupaten Purworejo
17.78%
a
n
r
a
ng
ak
en
s
i
ya
al
ej
r
or
ga
du
pa
m
at
te
or
an
yo
Bl
bo
Ku
Je
De
Kl
Ja
rw
Bo
ng
ro
Pu
.
ra
op
G
Ka
Pr
Gambar 24. Kualifikasi guru SMP yang telah berkualifikasi S1/D4 Kabupaten
Purworejo dibandingkan dengan kabupaten lain mitra DBE 1 Jateng, propinsi, dan
nasional
90
Sampai dengan tahun 2008 guru SMP Kabupaten Purworejo yang telah
bersertifikasi sebanyak 560 orang guru atau sama dengan 26%, pada tahun
2014 diharapkan semua guru SMP telah bersertifikas (1561 orang = 74%).
91
Nama Sekolah Kecamatan
92
meraih peringkat papan tengah pada berbagai kejuaraan, lomba, dan
olimpiade tingkat Propinsi Jawa Tengah.
3. Pendidikan Menengah
Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah/Sekolah Menengah Kejuruan
Perluasan Akses dan Pemerataan Pendidikan. Jumlah lembaga pendidikan
menengah Kabupaten Purworejo sampai dengan tahun 2008.
93
No Angka Partisipasi Thn 2006 Thn 2007 Thn 2008
77.41%
n
l
r
ng
ak
en
s
i
na
ya
al
ej
r
or
ga
du
pa
m
l
at
te
or
sio
an
yo
Bl
bo
Ku
Je
De
Kl
Ja
rw
Bo
ng
Na
ro
Pu
.
op
ra
G
Ka
Pr
APK 2
Rasio jumlah murid SMA, MA, SMK Kabupaten Purworejo tahun 2008
94
Tabel 45. Rasio jumlah murid SMA, MA, SMK Kab. Purworejo tahun 2008
Jenis Kelamin
Tingkat Data Laki-laki Perempuan
Tingkat 1 Angka Mengulang Kelas 0.55% 0.22%
Sum of Jumlah Siswa Mengulang 28 10
Tingkat 2 Angka Mengulang Kelas 0.31% 0.02%
Sum of Jumlah Siswa Mengulang 13 1
Tingkat 3 Angka Mengulang Kelas 0.62% 0.72%
Sum of Jumlah Siswa Mengulang 24 36
Total Angka Mengulang Kelas 0.49% 0.33%
Total Sum of Jumlah Siswa Mengulang 65 47
AMK tingkat SMA/MA/SMK Kabupaten Purworejo relatit kecil tidak lebih
besar dari 1%, tetapi apabila dilihat dari jumlah siswa yang mengulang kelas
cukup besar angkanya yaitu sebanyak 112 siswa. Artinya walaupun AMK
95
persentasinya kecil harus menjadi perhatian agar angka persentasi terus
ditekan sehingga tidak mengalami kenaikkan angkanya.
Tabel 48. Rata – rata rasio buku siswa per mata pelajaran
Data Total
Rata-rata Rasio Buku PPKN thd Siswa 0.35
Rata-rata Rasio Buku Bhs Indonesia thd Siswa 0.41
Rata-rata Rasio Buku Matematika thd Siswa 0.29
Rata-rata Rasio Buku Bhs Inggris thd Siswa 0.34
Rata-rata Rasio Buku Fisika thd Siswa 0.19
Rata-rata Rasio Buku Biologi thd Siswa 0.21
Rata-rata Rasio Buku Kimia thd Siswa 0.27
96
Data Total
Rata-rata Rasio Buku Ekonomi thd Siswa 0.16
Rata-rata Rasio Buku Sejarah thd Siswa 0.05
Rata-rata Rasio Buku Sosiologi thd Siswa 0.14
Rata-rata Rasio Buku Geografi thd Siswa 0.15
Berdasarkan tabel di atas dapat dikemukakan bahwa buku semua mata
pelajaran di SMA/MA/SMK di Kabupaten Purworejo sangat kurang, buku Mata
pelajaran matematika 29 buku untuk 100 siswa, buku mata pelajaran Bahasa
Inggris 34 buku untuk 100 siswa. Untuk meningkatkan mutu pendidikan
setiap siswa wajib memiliki minimal satu buku untuk setiap mata pelajaran.
Karena itu menjadi sangat mendesak untuk Kabupaten Purworejo
mewujudkan Rasio buku mappel dengan siswa menjadi 1 : 1.
Tabel 49. Distribusi sekolah menurut rata – rata nilai ujian Kabupaten Purworejo
Kategori Rata-rata Nilai Ujian Data Total
1. Nilai Ujian Sekolah dibawah 6 Jumlah Sekolah 26
Persen 40.63%
2. Nilai Ujian Sekolah 6 s.d. 7 Jumlah Sekolah 25
Persen 39.06%
3. Nilai Ujian Sekolah 7 s.d. 8 Jumlah Sekolah 10
Persen 15.63%
4. Nilai Ujian Sekolah 8 s.d. 9 Jumlah Sekolah 2
Persen 3.13%
5. Nilai Ujian Sekolah 9 ke atas Jumlah Sekolah 1
Persen 1.56%
Total Jumlah Sekolah 64
Total Persen 100.00%
97
di atas 9. ada kesenjangan mutu atau paling tidak ada kesenjangan rata –rata
nilai ujian nasional antara sekolah yang satu dengan sekolah yang lain di
dalam satu kabupaten.
70.30 69.94
68.90
67.94 67.77
65.10
64.36
a
n
o
l
ng
ak
en
s
i
na
ya
al
ej
r
ga
or
du
pa
m
l
at
te
or
sio
an
yo
Bl
bo
Ku
Je
De
Kl
Ja
rw
Bo
ng
Na
ro
Pu
.
ra
op
G
Ka
Pr
Nilai UN 5
Gambar 26. Rata – rata nilai UAN SMA/SMK Kabupaten Purworejo tahun 2008
dibanding dengan kabupaten mitra DBE1 Jateng, Propinsi Jateng, dan Nasional
Tabel 50. Daftar sekolah dengan rata-rata nilai ujian nasional kurang dari 6
Rata
bentuk Status Nilai
kecamatan sekolah sekolah sekolah Ujian
Gebang SMK NU GEBANG SMK swasta 5.98
Kutoarjo SMK SATRIA KUTOARJO SMK swasta 5.86
Butuh SMK MAARIF BUTUH SMK swasta 5.85
Kutoarjo SMA Muhammadiyah Kutoarjo SMA swasta 5.83
Loano SMA NU Loano SMA swasta 5.8
Purworejo SMA Muhammadiyah Purworejo SMA swasta 5.78
Bruno SMA Islam Sudirman Bruno SMA swasta 5.73
Purworejo SMK TKM PURWOREJO SMK swasta 5.67
SMA MUHAMMADIYAH
Kaligesing KALIGESING SMA swasta 5.56
Gebang SMA Sultan Agung SMA swasta 5.43
Purworejo SMK KARTINI PURWOREJO SMK swasta 5.36
98
Rata
bentuk Status Nilai
kecamatan sekolah sekolah sekolah Ujian
Kutoarjo SMA Panca Marga Bhakti SMA swasta 5.31
Kutoarjo SMK PANCASILA 2 KTA SMK swasta 5.28
Kutoarjo SMK HKTI KUTOARJO SMK swasta 5.1
SMK INSTITUT INDONESIA
Kutoarjo PWR SMK swasta 5.05
Bayan SMK ASH-SHIDDIQIYYAH SMK swasta 0
SMK MUHAMMADIYAH
Purwodadi PURWODADI SMK swasta 0
Pituruh SMK PATRIOT PITURUH SMK swasta 0
Bener SMK MAARIF NU 1 BENER SMK swasta 0
Purworejo SMK HASYIM ASYARI PWR SMK swasta 0
Butuh SMA Negeri 11 Purworejo SMA negeri 0
Kutoarjo SMK Negeri 2 Purworejo SMK negeri 0
Butuh SMK Negeri 6 Purworejo SMK negeri 0
Ngombol SMK Negeri 4 Purworejo SMK negeri 0
Bagelan SMK Negeri 7 Purworejo SMK negeri 0
Banyuurip SMK Negeri 8 Purworejo SMK negeri 0
Tabel 51. Daftar SMA/MA/SMK dengan rata – rata nilai lebih dari 8 s.d 9
Rata
bentuk Status Nilai
kecamatan sekolah sekolah sekolah Ujian
Purworejo SMA NEGERI 1 PURWOREJO SMA negeri 8.08
Purworejo SMA NEGERI 7 PURWOREJO SMA negeri 8.27
Tabel 52. Daftar sekolah SMA/SMK dengan rata – rata nilai UN lebih dari 9 tahun
2008 Kabupaten Purworejo
99
Tabel 53. Distribusi sekolah berdasarkan persentasi kelulusan
100
bentuk Status Persentase
kecamatan sekolah sekolah sekolah Kelulusan
Kutoarjo SMA Darul Hikmah SMA swasta 0.58
Kutoarjo SMK PANCASILA 2 KTA SMK swasta 0.58
Gebang SMA Sultan Agung SMA swasta 0.58
Gebang SMK NU GEBANG SMK swasta 0.57
Kutoarjo SMA Panca Marga Bhakti SMA swasta 0.50
Purworejo SMK KARTINI PURWOREJO SMK swasta 0.42
SMK INSTITUT INDONESIA
Kutoarjo PWR SMK swasta 0.13
Kutoarjo MA Al Hikmah MA swasta 0.13
Kutoarjo SMK HKTI KUTOARJO SMK swasta 0.10
101
Berdasarkan tabel di atas dapat dikemukakan bahwa guru SMA yang
telah berkualifikasi S1/D4 sebanyak 88% atau sama dengan 752 guru sisanya
98 guru atau sama dengan 12% guru belum berkualifikasi S1/D4. Pada
lembaga SMK guru yang telah berkualifikasi S1/D4 sebanyak 926 guru atau
sama dengan 78%, sedangkan yang belum berkualifikasi S1/D4 berjumlah
263 guru atau sama dengan 22%. Diharapkan sampai dengan tahun 2014
semua guru SMA dan SMK Kabupaten Purworejo telah berkualifikasi S1/D4.
96.78%
94.70%
93.69% 93.62%
92.00%
84.00%
81.20%
Boyolali Karanganyar Grobogan Blora Demak Klaten Purworejo Jepara Prop. Jateng Kudus
Gambar 27. Kualifikasi guru SMA / SMK yang telah berkualifikasi Kabupaten
Purworejo dibanding dengan kabupaten mitra DBE1 Jateng
102
No Nama Sekolah Kecamatan
4 SMA Negeri 5 Purworejo Loano
5 SMA Negeri 6 Purworejo Banyuurip
6 SMA Negeri 8 Purworejo Grabag
7 SMA Widya Kutoarjo Kutoarjo
103
4. Pendidikan Non Formal dan Informal
Buta Aksara
Tabel 60. Warga belajar buta aksara yang digarap pada tahun 2007
Tabel 61. Warga belajar buta aksara dengan tingkat pembinaannya thn 2008
Program Kesetaraan
Tabel 62. Jumlah kelompok Belajar dan Warga Belajar Program Kesetaraan
104
Program APBN APBD Swadana
Paket A 80 20 45
Paket B 720 600 400
Paket C - 20 1 119
Pendidikan Masyarakat
105
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Non Formal
Tabel 63. Jumlah lembaga Kelompok Bermain dan Jumlah anak per kecamatan se
Purworejo
No Kecamatan Jumlah KB Jumlah anak
1. 1 30
Bagelan
2. 3 141
Banyuurip
3. 9 224
Bayan
4. 6 155
Bener
5. 3 83
Bruno
6. 6 119
Butuh
7. 6 172
Gebang
8. 6 244
Grabag
9. 17 422
Kaligesing
10. 9 398
Kemiri
11. 6 124
Kutoarjo
12. 6 136
Loano
13. 8 243
Ngombol
14. 5 133
Pituruh
15. 7 90
Purwodadi
16. 14 273
Purworejo
114 3233
Grand Total
Tabel 64. Jumlah lembaga Taman Penitipan Anak dan jamlah peserta didiknya per
kecamatan
106
Tabel 65. Jumlah Satuan PAUD Sejenis dan Jumlah Peserta Didiknya
APK PAUD Non Formal 6,72% lima tahun ke depan APK PAUD Non Formal
menjadi 10% atau sama dengan 7000 anak berada di lembaga PAUN Non
Formal.
107
5. Bidang Kebudayaan
108
6. Kabupaten Purworejo memiliki 16 benda cagar budaya. Benda – benda
cagar budaya memerlukan pemeliharaan secara kontinyu termasuk
pelestarian fisik dan kandungan bahan pustakanya karena itu diperlukan
8 orang Juru Pelihara Situs Benda Cagar Budaya
109
13. Belum dimilikinya gedung kesenian sebagai tempat para seniman dan
budayawan berekspresi dan berkreasi secara baik.
14. Pentas masal seni Tari Dolalak dalam rangka memeriahkan dan
memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, salah
satu jenis kesenian unggulan Kabupaten Purworejo dan kebanggaan
masyarakat Kabupaten Purworejo.
16. Belum dimilikinya sarana prasarana kesenian seperti busana tari klasik /
kostum tari klasik sebagai koleksi bidang kebudayaan.
20. Festival kebudayaan daerah dan pementasan seni dan budaya daerah
(Kelompok/grup dari berbagai cabang seni yang merupakan utusan dari
16 Kecamatan).
110
22. Apresiasi guru dalam bidang seni budaya relatif masih rendah, karena itu
diperlukan kegiatan lokakarya dan/ atau work shop cabang seni dan
budaya bagi guru.
23. Masih minimnya apresiasi seni dan budaya di kalangan pelajar maka
diperlukan pembinaan seni budaya untuk pelajar.
3. Kegiatan lomba sekolah sehat , dokter kecil, dan KKR belum pernah
memperoleh juara di tingkat propinsi
4. Kegiatan olah raga rutin(olah raga pendidikan dan olah raga rekreasi)
belum berjalan optimal, kecuali olah raga pendidikan
111
D. Isu – isu Strategis Dinas P & K Kabupaten Purworejo
5. Persentasi Kondisi ruang kelas SD/MI dalam kondisi rusak ringan dan
rusak berat masih tinggi, sehingga PBM tidak efektif.
8. Rata – rata nilai UASBN untuk beberapa mata pelajaran SD/MI perlu
ditingkatkan.
12. Rata – rata nilai mata pelajaran ujian nasional SMP perlu ditingkatkan
dalam meningkatkan daya saing lulusan.
13. Rata – rata Persentasi kelulusan siswa SMP masih perlu ditingkatkan.
112
14. Rasio buku mapel dengan siswa kurang adari 1 : 1 sehingga
pelaksanaan proses pembelajaran menjadi tidak optimal.
16. Masih ada siswa SMA/MA/SMK yang putus sekolah, kualitas SDM usia
produktif rendah dan tidak memiliki keterampilan.
17. Rasio buku mata pelajaran dibanding siswa SMA/SMK sangat kurang
untuk semua mata pelajaran, menyebabkan proses pembelajaran yang
menggunakan sumber belajar tidak optimal.
18. Kesenjangan rata – rata nilai dan persentasi kelulusan siswa antar SD,
SMP, SMA, dan SMK Kabupaten Purworejo ; masih cukup tajam
menyebabkan daya saing sebagian lulusan dan sekolah menjadi rendah.
20. Terbatasnya tenaga kependidikan di SMP, SMA, dan SMK serta belum
adanya tenaga kependidikan di SD – SD (besar) menyebabkan siswa
tidak memperoleh pelayanan selain pembelajaraa dengan baik, bahkan
sering tugas – tugas administrasi dilakukan oleh guru.
21. Guru TK, SD, SMP, SMA, dan SMK yang berkualifikasi S1/D4 ke atas
sesuai dengan Undang – Undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru
dan dosen masih relatif kecil persentasinya, sehingga menyebabkan
proses pembelajaran menjadi kurang berkualitas.
22. Masih terbatasnya ruang pendidikan lain (RPL) yang dimiliki lembaga –
lembaga SD, SMP, dan SMA serta SMK sehingga proses pembelajaran
belum berjalan optimal.
113
23. Prestasi hasil lomba, kejuaraan, dan olimpiade yang diikuti siswa –
siswa SD,SMP, dan SMA / SMK pada berbagai tingkat belum
memuaskan.
24. Angka Partisipasi Kasar PAUD non formal masih sangat rendah.
26. Masih terbatasnya akses pendidikan non formal (PKBM, TBM, lembaga
kursus, Kelompok Belajar), masyarakat terkendala mengakses
pendidikan non formal.
29. Frekuensi dan kualitas pembinaan berbagai cabang olah raga dan seni
pelajar belum dilaksanakan secara optimal.
33. Kemampuan teknis dan manajerial para pelaku seni dan kebudayaan
yang masih rendah.
34. Kualitas keimanan dan ketaqwaan peserta didik masih perlu terus
ditingkatkan.
114
BAB IV
115
Selanjutnya misi untuk mendukung tercapainya visi sebagai berikut :
B. Tata Nilai
116
Tata Nilai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo
PEGAWAI
DINAS PEMERATAAN &
KEPEMIMPINAN &
PENDIDIKAN DAN PENYELENGGARAAN
MANAJEMEN YANG
KEBUDAYAAN PENDIDIKAN YANG
PRIMA
KABUPATEN BERMUTU
PURWOREJO
117
Nilai-nilai masukan (input values), yakni nilai-nilai yang dibutuhkan
dalam diri setiap pegawai Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten
Purworejo, dalam rangka mencapai keunggulan, dapat dijabarkan:
• Kreatif Memiliki pola pikir, cara pandang, dan pendekatan yang variatif
terhadap setiap permasalahan
• Disiplin Taat kepada tata tertib dan aturan yang ada serta mampu
mengajak orang lain untuk bersikap yang sama
118
• Mengilhami (Inspiring) Memberikan inspirasi dan memberikan
dorongan agar pihak lain tergerak untuk menghasilkan karya terbaiknya
119
• Antisipatif dan Inovatif Mampu memprediksi dan tanggap terhadap
perubahan yang akan terjadi, serta menghasilkan gagasan dan
pengembangan baru
Tata nilai ini penting untuk dijadikan pedoman seluruh aparatur dinas dalam
mewujudkan visi dan misi sekaligus sebagai upaya mewujudkan tata kelola
dan pencitraan publik di sektor pendidikan
C. Tujuan
Oleh sebab itu, rumusan tujuan harus dapat memberi arahan pada
perumusan sasaran, satu rumusan tujuan (bersifat kualitatif) dapat dicapai
dengan beberapa sasaran (bersifat kuantitatif). Sehingga tujuan yang hendak
dicapai SKPD Dinas P & K Kabupaten Purworejo dirumuskan sebagai berikut:
120
2. Mewujudkan peningkatan pengelolaan dan pembinaan TK, SD, SMP, SMA
dan SMK melalui pemberdayaan dan pengembangan sarana prasarana
serta tenaga kependidikan :
a) Menurunnya Angka Mengulang Kelas pada jenjang pendidikan SD,
SMP, SMA, SMK.
b)Menurunnya Angka Putus Sekolah pada jenjang pendidikan SD, SMP,
SMA, SMK.
c) Meningkatnya mutu pendidikan melalui peningkatan rata – rata nilai
ujian dan persentasi kelulusan pada jenjang pendidikan SD, SMP,
SMA, SMK.
d)Meningkatnya rasio buku terhadap siswa pada jenjang pendidikan SD,
SMP, SMA, SMK.
e) Peningkatan kondisi ruang kelas terutama di SD.
f) Meningkatkan rasio ruang kelas terhadap rombel terutama di SD.
g)Mencukupi kebutuhan guru kelas untuk sekolah – sekolah yang
kekurangan guru, serta meningkatkan jumlah tenaga kependidikan
pada sekolah – sekolah SD, SMP, SMA, dan SMK.
h)Meningkatkan jumlah guru TK ,SD. SMP, SMA, SMK yang berkualifikasi
S1/D4
i) Meningkatkan jumlah guru yang bersertifikasi.
j) Meningkatkan prestasi berbagai hasil lomba dan kejuaraan.
3. Meningkatkan pengelolaan dan pembinaan pendidikan non formal,
pemuda dan olahraga serta pengembangan sarana dan prasarana dan
tenaga pembinanya
4. Meningkatkan pengelolaan dan pembinaan Seni, Budaya, sejarah dan nilai
– nilai tradisional, Kepurbakalaan serta pengembangan sarana dan
prasarana dan tenaga pembinanya
5. Meningkatkan kinerja pegawai melalui peningkatan budaya kerja dan
budaya tertib
6. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berbudi pekerti luhur
dan berdaya guna.
121
7. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik melalui kegiatan
keagamaan dan bekerja sama dengan para tokoh agama.
TK/RA
SD/MI
Perluasan akses dan pemerataan pendidikan
1. Pada tahun 2014. siswa baru kelas 1 SD / MI yang melalui TK/RA
menjadi 95 %
2. Pada tahun, 2014, APM SD / MI menjadi 95%.
3. Pada tahun 2014, angka melanjutkan dari SD / MI ke SMP / MTs
menjadi 100%
Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan
1. Pada tahun 2014 , rata - rata Angka Mengulang Kelas di SD / MI
menjadi kurang dari 1%
2. Pada tahun 2014.M rata – rata APTS di tingkat SD / MI menjadi 0,
05%
3. Pada tahun 2014, persentasi kondisi ruang kelas SD/MI dengan kondisi
baik menjadi 100%
4. Pada tahun 2914, Regrouping 43 Sekolah Dasar Negeri dapat
dilaksanakan.
5. Penataan guru kelas SD Negeri sehingga rasio guru kelas terhadap
rombel menjadi 1 : 1.
122
6. Pada tahun 2014, rasio buku mapel terhadap siswa SD/MI menjadi 1 :
1
7. Pada tahun 2014, rata – rata nilai UASBN SD/MI untuk mata pelajaran
Bhs Indonesia : 7,5; Matematika : 7,0; IPA : 7,2.
8. Pada tahun 2014, tidak ada sekolah SD/MI yang persentasi
kelulusannya kurang dari 95%
9. Sampai dengan tahun 2014 terlaksananya kegiatan – kegiatan
keagamaan terlaksana dengan baik dalam rangka mewujudkan
keimanan dan ketaqwaan siswa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
10. Pada tahun 2014, guru SD yang bekualifikasi S1/D4 menjadi 95%
123
5. Melakukan identifikasi siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu
secara ekonomi sehingga rawan putus sekolah kemudian
mengupayakan beasiswa.
124
Tata Kelola, Akuntabilitas dan Pencitraan Publik
1. Fokus pada SD – SD yang potensial untuk difasilitasi sarana dan
prasarananya menuju pada sekolah dasar berkategori SSN
2. Intensifikasi pelaksanaan berbagai lomba, kejuaraan, dan olimpiade di
tingkat kabupaten diikuti dengan pembinaan tim secara intensif
sebelum maju ke tingkat yang lebih tinggi.
3. Memfasilitasi dengan DAK untuk Rehabilitasi ruang kelas yang
mengalami kerusakan dilaksanakan secara swakelola.
E. SMP/MTS
1. Sasaran SMP/MTs
Perluasan akses dan pemerataan pendidikan
1. Pada tahun 2014, Angka Partisipasi Kasar SMP / Mts Kabupaten
Purworejo bertahan pada angka 122%
125
2. Angka melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/MA/SMK Kabupaten
Purworejo menjadi 100%
Peningkatan Mutu Pendidikan, Relevansi, dan Daya Saing
1. Pada tahun 2014 AMK tidak lebih dari 0,2%
2. Pada tahuin 2014 APTS lebih kecil dari 0,12 %
3. Pada tahun 2014 semua ruang kelas dalam kondisi baik.
4. Pada tahun 2014 rerata nilai ujian nasional minimal 6,78
2. Strategi SMP/MTS
Perluasan akses dan pemerataan pendidikan
1. Atasi hambatan biaya pendidikan untuk anak usia SMP. Tingkatkan
kesadaran orang tua murid untuk menyekolahkan anaknya sampai
lulus SMP/ M.Ts.
2. Fokus pada 30 sekolah untuk meningkatkan pengelolaan sekolah ,
memperkuat sumber daya sekolah serta proses pembel;ajaran
sehingga animo siswa masuk tersebut meningkat.
126
Peningkatan Mutu Pendidikan, Relevansi, dan Daya Saing
1. Fokus pada 11 sekolah untuk meningkatkan pengelolaan pembelajaran
yang berorientasi kepada siswa agar keberhasilan siswa dalam belajar
meningkat dalam menurunkan angka mengulang kelas di SMP .
2. Fokus pada 76 sekolah dengan rata nilai ujian < 6 untuk lebih
meningkatkan pengelolaan pembelajaran, bekerja sama dengan
lembaga bimbingan belajar untuk melakukan try out ujian nasional,
melakukan analisis hasil try out dan tindak lanjut melalui program
pengayaan kepada para siswa.
3. Fokus pada 73 dengan rata – rata persentasi kelulusan < dari 95%
untuk lebih meningkatkan pengelolaan pembelajaran terutama dalam
mempersiapkan siswa sukses ujian nasional maupun ujian sekolah.
4. Bekerja sama dengan sekolah untuk menggandakan buku sekolah
elektronik untuk meningkatkan rasio buku dengan siswa pada semua
sekolah dari 1/2 menjadi 1/1
5. Bekerja sama dengan berbagai perguruan tinggi dalam upaya
meningkatkan kualifikasi 587 guru yang belum S1 menjadi minimal S1
6. Bekerja sama dengan perguruan tinggi untuk melatih guru dalam PTK
untuk meningkatkan profesionalisme 661 guru. Yang duduk pada
pangkat dan golongan Pembinma IV a
7. Bekerja sama dengan tokoh agama dan memaksimalkan momet hari –
hari besar keagamaan serta guru agama untuk meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan siswa.
127
4. Intensifikasi pembinaan kesiswaan dalam penguasaan berbagai mata
pelajaran dan pengetahuan umum untuk memperoleh berbagai
kejuaraan mata pelajaran
3. Kebijakan SMP/MTS
1. Menyediakan dukungan finansial untuk semua sekolah dan bukan
hanya sekolah negeri.
2. Menyediakan dukungan finansial untuk menurunkan hambatan biaya
untuk memasuki SPM/MTs (biaya pendaftaran siswa baru dan
kebutuhan bersekolah bagi masyarakat miskin ditanggung
pemerintah).
3. Menyediakan dukungan bimbingan teknis dan fasilitasi sarana
prasarana sekolah kepada sekolah – sekolah swasta.
4. Menyediakan dukungan pembiayaan untuk kegiatan – kegiatan
peningkatan mutu pendidikan seperti :
a. Pelatihan guru mapel
b. Kegiatan MGMP dan MKKS
c. Penyediaan buku mapel bagi siswa
d. Model supervisi pendidikan terpadu
e. Penyediaan sarana prasarana sekolah termasuk sarana
pembelajaran
f. Peningkatan kualifikasi guru ke jenjang S1 / D4
g. Pembinaan kesiswaan melalui pembinaan bakat, minat, dan
kreativitas siswa.
F. SMA/MA/SMK
128
2. Pada tahun 2014, rasio siswa SMA dibandingkan dengan siswa SMK
dan MA menjadi 30 : 70.
3. Pada tahun 2914, optimalisasi keberadaan 13 sekolah menengah
swasta yang muridnya kurang dari 90 menjadi minimal 120
129
11. Pada tahun 2014, terwujudnya setiap program keahlian di SMK
memiliki Tempat Uji Kompetensi (TUK)
12. Lulusan SMA dan SMK memiliki kualitas keimanan dan ketaqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa secara baik.
130
Dukungan / fasilitasi kegitan bintek guru focus guru mapel yang di
ujian nasionalkan.
3. Fasilitasi Bintek pembinaan sekolah (MBS) focus untuk sekolah –
sekolah swasta dengan kinerja rendah.
4. Fasilitasi kegiatan pemberdayaan MGMP untuk meningkatkan
profesionalisme guru SMA dan SMK.
5. Fasilitasi dan koordinasi dengan MKKS dalam kegiatan TUC siswa SMA
dan SMK dalam upaya meningkatkan rata – rata nilai ujian dan
meningkatkan persentasi kelulusan.
6. Fasilitasi pengadaan buku mata pelajaran untuk siswa SMA dan SMK
focus pada sekolah – sekolah yang kekurangan buku mata pelajaran.
7. Dukungan kebijakan pada SMK berupa peningkatan bantuan biaya
operasional dalam rangka peningkatan kompetensi lulusan siswa SMK
dan melakukan kerja sama dengan DUDI untuk mewujudkan TUK.
8. Penilaian kinerja kepala sekolah dikaitkan dengan kemajuan
sekolahnya.
131
2. Dukungan kebijakan perlunya dukungan partisipasi masyarakat dan
dunia usaha serta dunia industri untuk meningkatkan mutu layanan
kepada peserta didik menuju pada peningkatan mutu pendidikan.
3. Dukungan kebijakan peningkatan profesionalisme guru melalui bintek,
MGMP, Supervisi Kelas, peningkatan kualifikasi, sertifikasi.
4. Kebijakan menuju kabupaten vokasi. Dengan memberikan lebih banyak
beasiswa kepada siswa SMK, dukungan tambahan biaya operasional
kepada SMK, dan dukungan sarana prasarana sekolah yang lebih
memadai.
132
6 Pada tahun 2014, 15 lembaga kursus yang terdiri dari 100
penyelenggara dapat melayani pendidikan vocasional skill.
7 Pada tahun 2014, Jumlah warga belajar program kesetaraan yang ikut
UAN:
a. Program Paket A : 192 warga belajar
b. Program Paket B : 960 warga belajar
c. Program Paket C :1320 warga belajar
133
3. Kebijakan Pendidikan Non Formal
1. Pencanangan dan implementasi gerakan penuntasan buta aksara
secara menyeluruh. Membangun kerja sama dengan Dinas P & K
Propinsi Jawa Tengah, Depdiknas, Perguruan Tinggi, dan masyarakat
serta stakeholder terkait untuk menuntaskan buta aksara di Kabupaten
Purworejo.
2. Kerja sama dengan fihak terkait untuk melaksanalan program
pelestarian dan program pembinaan penduduk “melek aksara” dengan
program kelompok belajar usaha.
3. Mendorong peningkatan layanan pada peserta program keaksaraan,
kesetaraan, dan program kecakapan hidup melalui peningkatan jumlah
TBM, PKBM, dan peningkatan kualitas dan kuantitas tutor dan pamong
belajar.
H. Bidang Kebudayaan
1. Sasaran Bidang Kebudayaan
1. Pelestarian nilai - nilai budaya daerah yang belum terpelihara dng
baik
2. Penerbitan buku tentang legenda daerah/ceritera rakyat Purworejo
3. Memperkuat budi pekerti luhur dengan akar budaya jawa.
4. Terdapat 11 organisasi penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME
namun belum memperoleh pembinaan secara kontinyu.
5. Pemberian penghargaan kepada seniman dan budayawan berprestasi
6. Pelestarian dan pembinaan kelompok/grup kesenian yang berjumlah
324 grup
7. Pelestarian 8 buah situs Benda Cagar Budaya
8. Pengenalan 93 lokasi sejarah local sebagai asset sejarah Kabupaten
Purworejo yang belum tersosialisasikan
9. Promosi dan publikasi Kelompok/grup/sanggar seni : 15 grup dalam
berbagai pementasan dan festival.
10. Pelestarian bukti sejarah tempat dilahirkannya WR Supratman
11. Pelestarian Museum Tosan Aji Purworejo
134
12. Kelompok seni sastra. (16 kelompok seni sastra daerah dan 8
kelompok seni sastra Indonesia)
13. Pelestarian upacara tradisi ruwatan, labuhan, dan merti desa yang
tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat jawa
14. Pembangunan gedung kesenian Kabupaten Purworejo
15. Pemasyarakatkan seni Tari Dolalak kepada 22 010 siswa SD,SMP,
SMA, dan SMK.
16. Tergali dan terdokumentasinya 5 jenis kesenian tradisional
17. Tersedianya layanan kepada masyarakat berupa sarana prasarana
kebudayaan dan kesenian
18. Penyediaan sistem informasi Sepurnitra, seni, sastra dan film : utk 3
seksi
19. Penyelenggaraan festival budaya daerah
20. Kelompok/grup kesenian : 48 grup, festival kesenian : 4 x per tahun
21. Peringatan Hari Jadi Kabupaten Purworejo sebagai wahana hiburan
dan pesta rakyat
22. Pendidikan seni budaya di sekolah.
23. Peningkatkan kompetensi guru di bidang seni dan budaya
24. Peningkatkan apresiasi dan prestasi seni bagi pelajar
25. Pengiriman pelatihan tenaga teknis dan produksi film pendidikan.
135
4. Sarasehan bersama dengan para anggota Penghayat Kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagai wujud pembinaan terhadap
organisasi penghayat kepercayaan.
5. Mengupayakan reward kepada para seniman dan budayawan
berprestasi dan berdedikasi dengan memberikan penghargaan berupa
fasilitas kesenian, sarana dan prasarana.
6. Melakukan pendekatan kepada grup – grup kesenian, melaksanakan
need assessment sebagai dasar untuk melakukan pembinaan kepada
kelompok/grup kesenian yang sejenis.
7. Mengoptimalkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi 8 orang Juru
Pelihara Situs BCB dan memberikan penghargaan yang seimbang
dengan tugas pokok dan fungsinya
8. Bekerja sama dengan sekolah, guru sejarah dan guru lainnya dalam
melestarikan lokasi sejarah dan purbakala.
9. Bekerja sama dengan stakeholder terkait dalam Memfasilitasi
permintaan duta seni dari berbagai pihak.
10. Menyelesaikan pembangunan ruman, kawasan, pengelolaan aset
kesejarahan tempat lahir WR Supratman sebagai monumen bersejarah
11. Membangun kerja sama dengan para pecinta Aset koleksi sejarah dan
kepurbakalaan benda tosan aji untuk melestarikan dan memelihara
benda – benda tersebut.
12. Bekerja sama dengan para penerbit dan perpustakaan daerah untuk
mewujudkan perpustakaan kebudayaan
13. identifikasi terhadap eksistensi kelompok seni sastra, melakukan
sarasehan bersama mencoba mengakomodasi keinginan mereka, lalu
mengupayakan memfasilitasi kebutuhan mereka.
14. Menyelenggarakan kegiatan ruwatan bersama dengan biaya yang
relatif murah
15. Memberikan pembinaan dan motivasi akan pentingnya
penyelenggaraan selamatan desa secara bersama-sama
16. Mengusulkan kepada Pemerintah Daerah untuk membangun gedung
kesenian di Kabupaten Purworejo
136
17. Bekerja sama dengan panitia peringatan hari kemerdekaan RI untuk
memfasilitasi Pentas masal seni Tari Dolalak
18. Bekerja sama dengan para ahli melakukan penggalian, rekonstruksi
dan pendokumentasian benda – benda purbakala.
19. Mengusulkan Penganggaranmelalui APBD kabupaten untuk pengadaan
sarana prasarana kesenian tradisional untuk melestarikan dan
mengembangkan kesenian daerah
20. Pengumpulan, Pengolahan dan penyajian data base dan update data
berupa hardware dan software : utk 3 seksi
21. Memfasilitasi dan mengkoordinasikan kegitan pementasan kesenian :
48 grup, festival dan pementasan kesenian tradisional serta festival
budaya daerah.
22. Pengoptimalan tugas pokok dan fungsi bidang kebudayaan dengan
melaksanakan monitoring, pelayanan konsultasi, evaluasi dan
pelaporan.
23. Bekerja sama dengan sekolah – sekolah dalam melaksanakan
pembinaan seni pelajar melalui gelar seni/festival/pameran
137
I. Bidang Pemuda Dan Olah Raga
1. Sasaran Bidang Olah Raga Dan Kepemudaan
1. Mengupayakan prestasi olahraga pelajar meningkat secara berjenjang
(prestasi Provinsi, Nasional dan Internasional)
2. Membangkitan jiwa dan semangat kebangsaan/nasionalisme dan taat
hukum terhadap siswa,guru, dan tenaga kependidikan
3. Mengupayakan terpeliharanya sarana olahraga dan terpenuhinya
fasiltas Seni dan Kepramukaan (3 kegiatan pemeliharaan dan fasilitasi
kegiatan di GOR, Padepokan Pencak Silat, Sanggar Bhakti dan Buper
serta 42 klub olahraga pelajar)
4. Meningkatkan pemahaman tentang UKS dalam upaya peningkatan
derajat kesehatan warga sekolah (200 UKS Siswa SD, SMP, SMA/SMK
dan Tim Pembina UKS di 16 Kecamatan)
138
BAB V
PROGRAM DAN KEGIATAN
Berdasarkan Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan yang telah dirumuskan pada Bab IV; maka dapat disusun Program
dan Kegiatan. Program adan kegiatan disusun belum sesuai dengan Permendagri no 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas
Permendagri no 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah tetapi program dan kegiatan yang ditampilkan
lebih mencerminkan pada bentuk kegiatan operasionalnya. Tujuannya agar para pelaksana program dan kegiatan tidak
menerjemahkan secara keliru. Program dan kegiatan yang sesuai dengan Permendagri nomor 59 tahun 2007 akan dimunculkan
ketika Rencana Kerja Dinas P & K disusun. Di bawah ini adalah program dan kegiatan Renstra yang meliputi seluruh bidang yang
ada pada Dinas P & K Kabupaten Purworejo :
A. Program dan Kegiatan serta Jadwal Pelaksanaan RENSTRA Dinas P & K Kabupaten Purworejo Bidang
Pendidikan Dasar
Tabel 67. Program dan Kegiatan serta Jadwal Pelaksanaan RENSTRA Dinas P & K Kabupaten Purworejo Bidang Pendidikan Dasar
PELAKSNAAN KETERANGAN
SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN
I II III IV V
139
PELAKSNAAN KETERANGAN
SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN
I II III IV V
140
PELAKSNAAN KETERANGAN
SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN
I II III IV V
141
PELAKSNAAN KETERANGAN
SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN
I II III IV V
142
PELAKSNAAN KETERANGAN
SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN
I II III IV V
143
B. Program dan Kegiatan serta Jadwal Pelaksanaan RENSTRA Dinas P & K Kabupaten Purworejo Bidang
SMP/MTs
Tabel 68. Program dan Kegiatan serta Jadwal Pelaksanaan RENSTRA Dinas P & K Kabupaten Purworejo Bidang SMP/MTs
144
No Pelaksanaan Program/ Kegiatan Tahun
Sasaran Program & Kegiatan Keterangan
I II III IV V
Pada tahun 2014
5 sebanyak 188 ruang Rehab ruang kelas 188
kelas yang rusak sudah
diperbaiki sehingga
semua baik.
6 Pelatihan kompetensi guru 1 1 1 1 1 Mata pelajaran
Pada tahun 2014 rerata
Latihan Ujian Nasional 4 4 4 4 4 Sekolah
nilai ujian minimal 6 ,78
Pemberdayaan MGMP 4 4 4 4 4 Sekolah
7 Pelatihan kompetensi guru 1 1 1 1 1
Pada tahun 2014
prosentase kelulusan Latihan Ujian Nasional 4 4 4 4 4
minimal 95 % ( 73 Sek)
Pemberdayaan MGMP 4 4 4 4 4
Pada tahun 2014 rasio
8 buku dengan siswa Pengadaan buku wajib( Fisika,
menjadi 1/1 (72 sek) Biologi, Ek, Geo, Sej, PPKn) 19183 25204 20798 30972 25000
Pada tahun 2014 semua FasilitasiPendidikan lanjutan
9 guru SMP minimal memenuhi kualifikasi 187 100 100 100 100
memil;iki kualifikasi
S1.(587 guru) Pemberian bea siswa kualifikasi 187 100 100 100 100
145
No Pelaksanaan Program/ Kegiatan Tahun
Sasaran Program & Kegiatan Keterangan
I II III IV V
Pada tahun 2014
sejumlah 40 % (260)dari
guru yang duduk pada Pelatihan dan Pembimbingan
11
Gol IV a mampu penulisan KTI.
membuat karya tulis
ilmiah
50 50 50 50 60
Pemberian bantuan sekolah
Pada tahun 2014 ada 22 pontensial dalam upaya
12 SMP yang berstandar pemenuhan 8 SNP 2 2 2 2 2
nasional ( setiap tahun
bertambah 2) Penyediaan dana pendamping
untuk sekolah standar nasional. 14 16 18 20 22
13 Penyediaan lahan untuk
Pada tahun 2014 memenuhi kecukupan lahan 1 1 1 1
terdapat 4 SMP RSBI Pemberian dana pendamping
untuk pengembangan RSBI 2 2 3 3 4
Pemenuhan sarana dan
Pada Tahun 2014 prasarana 2 2 2 2 2
14 memeiliki 2 sekolah
berwawasan keunggulan Peningkatan kompetensi tenaga
lokal yang unggul pendidik dan kependidikan.
2 2 2 2 2
146
No Pelaksanaan Program/ Kegiatan Tahun
Sasaran Program & Kegiatan Keterangan
I II III IV V
nasional lomba
perpustakaan sekolah
Penggalaan penggunaan SIM
perpustakaan 1 1 1 1 1
Penyelenggaraan lomba
perpustakaan sekolah 1 1 1 1 1
17 Pada tahun 2014 Penyelenggaraan lomba siswa
mendapatkan juara I berprestasi 1 1 1 1 1
lomba siswa berprestasi Penyediaan beasiswa prestasi 6 6 6 6 6
Pada tahun 2014
18 mendapatkan juara I Penyelenggaraan lomba guru
Nasional lomba guru berprestasi
berprestasi 1 1 1 1 1
19 Pada Tahun 2014 Penyelanggaraan lomba kepala
mendapatkan juara I sekolah prestasi
Provinsi lomba kepala
sekolah berprestasi 1 1 1 1 1
Pada tahun 2014 Penyelenggaraan lomba mata
20 mendapatkan juara I pelajaran 1 1 1 1 1
lomba mata peljaran Tk.
Provinsi. Penyediaan beasiswa prestasi 12 12 12 12 12
Pada tahun 2014
21 mendapatkan juara I Penyelenggaraan lomba cerdas
lomba cerdas cermat cermat 1 1 1 1 1
tingkat provinsi. Penyediaan beasiswa prestasi 9 9 9 9 9
22 Pada tahun 2014 Menyelenggarakan lomba story
mendapatkan juara I Telling 1 1 1 1 1
147
No Pelaksanaan Program/ Kegiatan Tahun
Sasaran Program & Kegiatan Keterangan
I II III IV V
lomba story telling Tk.
Provinsi.
Penyediaan bea siswa prestasi 3 3 3 3 3
C. Program dan Kegiatan serta Jadwal Pelaksanaan RENSTRA Dinas P & K Kabupaten Purworejo Bidang
Pendidikan Menengah (SMA/MA/SMK).
Tabel 69. Program dan Kegiatan serta Jadwal Pelaksanaan RENSTRA Dinas P & K Kabupaten Purworejo Bidang Pendidikan Menengah
(SMA/MA/SMK).
Pelaksanaan Program/ Kegiatan Tahun
Sasaran Program & Kegiatan
I II III IV V
148
Pelaksanaan Program/ Kegiatan Tahun
Sasaran Program & Kegiatan
I II III IV V
Menurunkan AMK klas 3 menjadi
0.50% dan tidak ada sekolah
yang memiliki AMK lebih besar Monitoring, evaluasi dan pelaporan 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg
dari 1% sampai dengan tahun
2014.
60% lulusan SMP melanjutkan Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai
1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg
ke SMK informasi pendidikan menengah
APTS pada masing - masing klas
tidak lebih besar dari 0.50% dan
Beasiswa miskin 150 150 150 150 150
tidak ada sekolah yang memiliki
APTS lebih besar dari 1%.
4 RK 4 RK 4 RK 4 RK 4 RK
Rehabilitasi 4 ruang kelas rusak Pemeliharaan rutin/berkala ruang kelas
rusak rusak rusak rusak rusak
ringan di SMA tiap tahun sekolah
ringan ringan ringan ringan ringan
Meningkatkan rata-rata nilai
ujian nasional di 24 sekolah
yang masih < 6 dan Penyediaan bantuan operasional 4
5 sekolah 5 sekolah 5 sekolah 5 sekolah
mempertahankan sekolah yang manajemen mutu (BOMM) sekolah
telah mencapai rata-rata ujian
nasional > 6.
Meningkatkan angka kelulusan
6
di 38 sekolah yang masih di Pelatihan penyusunan kurikulum 8 sekolah 8 sekolah 8 sekolah 8 sekolah
sekolah
bawah 95%
SMA yang berpotensi mencapai Pengembangan materi belajar mengajar
2
standar SKM sebanyak 25 dengan menggunakan teknologi informasi 2 sekolah 2 sekolah 2 sekolah 2 sekolah
sekolah
sekolah dan komunikasi
149
Pelaksanaan Program/ Kegiatan Tahun
Sasaran Program & Kegiatan
I II III IV V
SMA/SMK berpotensi RSBI dan
1 RSBI 1 RSBI 1 RSBI 1 RSBI 1 RSBI
ISO masing-masing sebanyak 5 Pendampingan RSBI dan ISO SMA/SMK
1 ISO 1 ISO 1 ISO 1 ISO 1 ISO
sekolah
1 kls 1 kls 1 kls 1 kls 1 kls
Memiliki 5 kelas akselerasi dan aksel aksel aksel aksel aksel
Pengadaan alat praktek dan peraga siswa
10 kelas imersi. 2 kls 2 kls 2 kls 2 kls 2 kls
imersi imersi imersi imersi imersi
150
Pelaksanaan Program/ Kegiatan Tahun
Sasaran Program & Kegiatan
I II III IV V
Ada 1 (satu) tempat uji Pendampingan Tempat Uji Kompetensi 5 TUK 6 TUK 7 TUK 8 TUK 9 TUK
kompetensi (TUK) dan 1 (satu)
program keahlian
Pengiriman Asesor Uji Kompetensi 2 org 4 org 6 org 8 org 10 org
Pemberdayaan MGMP SMA/SMK Pemberdayaan MGMP SMA/SMK 66 sek 66 sek 66 sek 66 sek 66 sek
151
D. Program dan Kegiatan sertaJadwal Pelaksanaan RENSTRA Dinas P & K Kabupaten Purworejo Bidang
Pendidikan Non Formal
Tabel 70. Program dan Kegiatan serta Jadwal Pelaksanaan RENSTRA Dinas P & K Kabupaten Purworejo Bidang Pendidikan Non Formal
152
SASARAN PROGRAM KEGIATAN I II III IV V VI
kesetaraan 2. Sembilan
220 WB (6,5 kel) lulus Tahun
kesetraan Kejar Paket 1.01.01.16 Program 68 2. pemberian block
A (KPA) Wajib grant pada
3. 80 WB yang telah Belajar penyelenggara KPA
lulus KPA lulus KPB Pendidikan (awal)
4. 140 WB lulus KPA Dasar
mengikuti KPB Sembilan
5. 920 WB peserta KPB Tahun
lulus KPB
6. 860 WB (43 kel) 2 2 2 2 2
yang telah lulus KPB 3. pemberian block
lulus KPC 1.01.01.18 Program grant pada
7. 140 WB (7 kel) lulus Pendidikan penyelenggara KPA
KPC Non formal (lanjutan) 4.5 2 2 2 2
4. pemberian bantuan
penyelenggara ujian
KPA (gagal UN) 1 1 1 1 1
153
SASARAN PROGRAM KEGIATAN I II III IV V VI
grant pada
penyelenggara KPA
(persiapan UNPK)
1. Bantuan
Penyelenggaan KPB
(awal) secara
swadaya 0 5 5 5 6
5. pemberian block
grant pada
penyelenggara KPB
(awal) 8 6 6 6 6
9. Penyelenggaan
KPB (lanjutan) secara
swadaya 1 0 3 3 3
6. pemberian block
grant pada
penyelenggara KPB
(lanjutan) 19 8 8 8 8
4. pemberian bantuan
penyelenggara ujian 1 1 1 1 1
154
SASARAN PROGRAM KEGIATAN I II III IV V VI
KPB (gagal UN)
7. pemberian block
grant pada
penyelenggara KPB
(persiapan UNPK) 14 19 8 8 8
2. Penyelenggaan
bantuan KPC (awal)
secara swadaya 1 1 1
8. pemberian block
grant pada
penyelenggara KPC
(awal) 1 1 1 1 1
155
SASARAN PROGRAM KEGIATAN I II III IV V VI
SOSIALISASI UJIAN
NASIONAL PAKET
63 10. pemberian block
grant pada
penyelenggara KPC
(persiapan UNPK) 0 1 4 2 2 2
03 1. Pelatihan 0 17 2 2 2 2
penyelenggara PKBM
2. Sosialisasi 0 16 16 16 16 16
pendirian PKBM
3. Pemberian bantuan 12 17 19 21 23 25
1.01.01.18 Program block grant pada
Pendidikan PKBM
Non formal
Jumlah PKBM setiap 4. Pelatihan 1 1 1 1 1 1
kecamatan berjumlah peningkatan
1-2 lembaga sehingga 1.01.01.18 Program manajeman PKBM
jumlah seluruhnya Pendidikan 14 1. Sosialisasi 0 16 16 16 16 16
menjadi 25 PKBM. Non formal pendirian TBM dan
budaya baca
156
SASARAN PROGRAM KEGIATAN I II III IV V VI
2. Pelatihan pengelola 0 24 2 2 2 2
TBM (termasuk
pelatihan penyusunan
proposal block grant)
3. Pemberian bantuan 0 1 1 1 1 1
bahan bacaan
4. Lomba TBM 1 1 1 1 1 1
(terintegrasi dengan
lomba PLS)
Jumlah TBM di setiap
5. Block grant bagi 3 3 3 3 3 3
kecamatan menjadi 2
TBM
TBM sehingga jumlah
03 1. DIKLAT
seluruhnya menjadi 32
2. PENGELOLAAN -
TBM.
SOP 3.
REKRUTMEN
PENILIK DENGAN
STANDAR
KOMPETENSI.
1. Sosialisasi PAUD 0 16 16 16 16 16
non formal pada
157
SASARAN PROGRAM KEGIATAN I II III IV V VI
masyarakat
Program 2. Pemberian block 4 4 4 4 4 4
1.01.01.18 Pendidikan grant rintisan KB
Non formal
2. Pemberian block 14 14 14 14 14 14
1.01.01.16 Program grant KB lama
1. Jumlah tutor Wajib
terpenuhi 1 tutor per Belajar
mapel per kel (KPA: 7 Pendidikan
mapel, KPB: 8 mapel Dasar
dan KPC 11 mapel: Sembilan
(kurang 51 tutor) Tahun
158
SASARAN PROGRAM KEGIATAN I II III IV V VI
formal menjadi sekitar sosial SPS (satuan
7000 anak) pendidikan sejenis)
2. Pemberian bantuan 15 15 15 15 15 15
APE tunai (satuan
pendidikan sejenis)
2. Pemberian fasilitasi 7 7 7 7 7 7
POS PAUD tunai SPS
(satuan pendidikan
sejenis)
Bantuan tunai KB 1 1 1 1 1 1
unggulan tingkat
kecamatan
Bantuan POS PAUD 1 1 1 1 1 1
daerah terpencil
Bantuan sosial Hari 1 1 1 1 1 1
Anak Nasional
3. Orientasi teknis 2 2 2 2 2 2
penyelenggara PAUN
NF
4. Orientasi teknis 6 6 6 6 6 6
159
SASARAN PROGRAM KEGIATAN I II III IV V VI
kader (tenaga
pendidik dan non
kependidikan)
5. Penyediaan 4 4 4 4 4 4
sarapras dan APE
(termasuk
penyusunan proposal
APE)
6, Penyediaan menu 2 4 4 4 4 4
generik dan bahan
bacaan
79 1. Pemberian bantuan 7 7 7 7 7 7
modal usaha
2. pelatihan dan 0 1 1 1 1 1
pendampingan
kewirausahaan,
manajemen dan
pemasaran bagi
pengelola KBU
160
SASARAN PROGRAM KEGIATAN I II III IV V VI
3. Sosialisasi 0 16 16 16 16 16
pendirian KBU
Jumlah Kelompok 70
Belajar Usaha disetiap 1.01.01.18 Program 05 Pengembangan 3 3 3 3 3
Kecamatan 1 KBU = Pendidikan Pendidikan Kecakapan
16 KBU Non formal Hidup
07 Pengembangan data 3 3 3 3 3
dan informasi
Pendidikan Nonformal
Pembinaan Lembaga 1 1 1 1 1 1
Kursus( Pelatihan
Pengelolaan Kursus )
Jumlah peserta didik 1.01.01.18 Program Pemberian bantuan 10 10 10 10 10
pendidikan kecakapan Pendidikan Beasiswa kursus
hidup: 16 KWK Non formal keluarga miskin.
1.01.01.18 Program Akreditasi lembaga 10 11 11 11 11
Pendidikan kursus
Non formal
16 SMK memiliki Uji Kompetensi 1 1 1 1 1
Pendidikan Kecakapan peserta kursus
161
SASARAN PROGRAM KEGIATAN I II III IV V VI
hidul
Masyarakat usia
produktif yang belum
memiliki mata
pencaharian ( Lulusan
Kejar paket B,C)
E. Program dan Kegiatan Jadwal Pelaksanaan RENSTRA Dinas P & K Kabupaten Purworejo Bidang Kebudayaan
Tabel 71. . Program dan Kegiatan Jadwal Pelaksanaan RENSTRA Dinas P & K Kabupaten Purworejo Bidang Kebudayaan
PELAKSANAAN KETERANGAN
NO SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN
I II III IV V
162
PELAKSANAAN KETERANGAN
NO SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN
I II III IV V
163
PELAKSANAAN KETERANGAN
NO SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN
I II III IV V
kuno
93 lokasi aset di Kabupaten
Pelatihan dan kujungan lokasi
8 Purworejo yang belum 160 160 160 160 160
sejarah dan purbakala.
tersosialisasikan
Pementasan kesenian daerah rata- Memfasilitasi permintaan duta seni
9 15 15 15 15 15
rata 15 kali. dari berbagai pihak.
Menyelesaikan pembangunan
Belum tertatanya secara tuntas rumah, kawasan, pengelolaan aset
10 Bangunan Sejarah tempat lahir kesejarahan tempat lahir WR 1 0 0 0 0
WR Supratman Supratman sebagai monumen
bersejarah
Pengelolaan dan operasional Dukungan pengelolaan museum
11 1 1 1 1 1
Museum Tosan Aji dan taman budaya di daerah
Belum tersedianya perpustakaan
Pengadaan fasilitas perpustakaan
12 kebudayaan di dinas Pendidikan 1 1 1 1 1
kebudayaan
dan Kebudayaan
Mengadakan pembinaan kelompok
13 Sanggar seni sastra daerah 1 1 1 1 1
seni sastra melalui pelatihan
164
PELAKSANAAN KETERANGAN
NO SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN
I II III IV V
165
PELAKSANAAN KETERANGAN
NO SASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN
I II III IV V
166
F. Program dan Kegiatan serta Jadwal Pelaksanaan RENSTRA Dinas P & K Kabupaten Purworejo Kelompok
Pemuda dan Olah Raga.
Tabel 72. Program dan Kegiatan serta Jadwal Pelaksanaan RENSTRA Dinas P & K Kabupaten Purworejo Kelompok Pemuda dan Olah Raga.
PELAKSANAAN TAHUN
PROGRAM DAN KEGIATAN
2010 2011 2012 2013 2014
1. Subsidi Sarana Olahraga Sekolah 1 1 1 1 1
Pemeliharaan GOR/Stadion WR.
2.
Supratman 1 1 1 1 1
Pengiriman Atlit/Artis Berprestasi Tingkat
3.
Propinsi/Nasional :
POPDA dan Pekan Seni Pelajar SD, SMP,
3.1.
SLTA/Sederajat 1 1 1 1 1
3.2. Panca Lomba 1 1 1 1 1
3.3. Pengiriman Peserta Training Camp 1 1 1 1 1
3.4. POSPEDA 1 1 1 1 1
4. Pelatihan Wasit Olahraga dan Seni Pelajar 1 1 1 1 1
5. Senam Minggu Pagi Massal 1 1 1 1 1
6. HAORNAS 1 1 1 1 1
7. Pelatihan Jangka Panjang (PJP) 1 1 1 1 1
8. Kompetisi Olahraga Pelajar Tingkat Kabupaten 1 1 1 1 1
167
PELAKSANAAN TAHUN
PROGRAM DAN KEGIATAN
2010 2011 2012 2013 2014
9. Kegiatan Olahraga SKB 1 1 1 1 1
10. Tri Lomba Juang 1 1 1 1 1
168
BAB VI
RENCANA PEMBIAYAAN DAN PENDANAAN
RENSTRA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN PURWOREJO
A. Strategi Pembiayaan
169
B. Menyusun Estimasi Biaya Pelaksanaan Program Dan Kegiatan
Penghitungan biaya pelaksanaan masing – masing program dan kegiatan -
kegiatannya di dalam Renstra belum disusun secara terinci. Dalam menghitung
estimasi biaya, harga satuan dibutuhkan pada tingkat agregat. Peranan Dokumen
Pelaksanaan Anggaran tahun 2008 dan tahun 2009 sangat penting untuk menghitung
harga satuan suatu kegiatan, agar harga satuan realistis maka perlu diperhitungkan
besarnya inflasi pada tahun berikutnya. Dinas P dan K Kabupaten Purworejo
memperkirakan besarnya inflasi setiap tahun sebesar 5%. Apabila harga satuan sudah
diperoleh maka langkah berikutnya adalah memasukkan volume kegiatan sesuai
dengan hasil pendistribusian di dalam rencana jadwal pelaksanaan program dan
kegiatan. Jika harga satuan sudah diperoleh dan volume sudah ditetapkan maka akan
dapat diperoleh hasil estimasi pembiayaan suatu kegiatan.
Pengelompokan penyusunan rencana biaya lebih didasarkan kepada tugas
pokok dan fungsi (Tupoksi) dari masing - masing anggota Tim, sehingga
pengelompokkannya terdiri dari Kelompok Sekretariat dengan biaya operasionalnya,
Kelompok SD/MI, Kelompok SMP/MTs, Kelompok SMA/MA/SMK, Kelompok
Kebudayaan, Kelompok Pendidikan Nonformal, Kelompok Pembinaan Olah raga dan
Kepemudaan. Penghitungan biaya operasional Dinas P dan K Kabupaten Purworejo
tidak memasukkan komponen gaji pegawai.
Karena rencana strategic disusun belum merupakan dokumen operasional
anggaran dan bersifat multi tahun, maka estimasi biaya pelaksanaan masing – masing
program di dalam Renstra tidak perlu dibuat terlalu rinci. Berikut ini rekapitulasi hasil
penghitungan estimasi pembiayaan untuk masing – masing bidang :
Tabel 73. Hasil penghitungan estimasi pembiayaan Renstra Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Kabupaten Purworejo tahun 2010 – 2014
NO BIDANG/BAGIAN JML 2010 JML 2011 JML2012 JML2013 JML 2014 TOTAL
BIAYA
1
OPERASIONAL 7,907,645 8,075,528 8,631,389 9,441,005 9,913,055 43,968,622
2 SD/MI
42,692,507 43,166,319 44,555,994 45,591,924 48,581,757 224,588,501
170
NO BIDANG/BAGIAN JML 2010 JML 2011 JML2012 JML2013 JML 2014 TOTAL
171
146,370,642
150000000
138,999,091
145000000
133,235,694 133,734,435
131,340,623
140000000
135000000
130000000
125000000
120000000
thn 2010 thn 2011 thn 2012 thn 2013 thn 2014
Series1 Series2
Gambar 28. Hasil penghitungan estimasi pembiayaan Renstra Dinas P dan K Kabupaten
Purworejo tahun 2010 – 2014
328,021,355 ,
224,588,501 ,
48%
33%
48,843,790 ,
7%
43,968,622 ,
6%
7,136,353 ,
10,775,856 , 20,346,009 , 1%
2% 3%
BIAYA OPERASIONAL SD/MI SMP/MTS
SMA/MA/SMK PEMUDA & OLAH RAGA PNFI
KEBUDAYAAN
Gambar 29. Hasil Penghitungan Estimasi Pembiayaan Renstra Dinas P dan K Kabupaten
Purworejo masing - masing bidang / bagian.
172
Besarnya jumlah estimasi pembiayaan Renstra untuk jenjang SMP
disebabkan dana BOS yang berasal dari APBN dihitung sebagai estimasi pembiayaan
Renstra. Besarnya estimasi pembiayaan dana BOS Rp. 296.962.165.000,00
TAHUN 2010
TOTAL SUMBER PENDANAAN
NO
RENCANA SUMBER
BIDANG / BAGIAN BIAYA DANA APBD KAB APBD PROP APBN DLL
BIAYA
1 7,907,645
OPERASIONAL 7,907,645 7,907,645
JUMLAH PER
131,340,623 131,340,631
TAHUN 51,731,681 10,684,859 68,924,091
173
Tabel 75. Rekapitulasi Hasil Penghitungan Proyeksi Ketersediaan Pendanaan Renstra Dinas P
dan K Kabupaten Purworejo Tahun 2011
TAHUN 2011
3 SMP/MTS 65,238,083
65,238,077 7,605,750 926,907 56,705,426 -
Tabel 76. Rekapitulasi Hasil Penghitungan Proyeksi Ketersediaan Pendanaan Renstra Dinas P
dan K Kabupaten Purworejo Tahun 2012
TAHUN 2012
3 SMP/MTS 63,454,605
63,454,606 2,966,127 947,781 59,540,697 -
174
TAHUN 2012
Tabel 77. Rekapitulasi Hasil Penghitungan Proyeksi Ketersediaan Pendanaan Renstra Dinas P
dan K Kabupaten Purworejo Tahun 2013
TAHUN 2013
TOTAL SUMBER PENDANAAN
NO
RENCANA SUMBER
BIDANG / BAGIAN BIAYA DANA APBD KAB APBD PROP APBN DLL
BIAYA
1 9,441,005
OPERASIONAL 9,441,005 9,441,005
3 SMP/MTS 66,151,585
66,151,583 2,664,155 969,697 62,517,733 -
Tabel 78. Rekapitulasi Hasil Penghitungan Proyeksi Ketersediaan Pendanaan Renstra Dinas P
dan K Kabupaten Purworejo Tahun 2014
TAHUN 2014
TOTAL SUMBER PENDANAAN
NO
BIDANG / RENCANA SUMBER
BAGIAN BIAYA DANA APBD KAB APBD PROP APBN DLL
BIAYA
1 9,913,055
OPERASIONAL 9,913,055 9,913,055
2 SD/MI 48,581,757 48,581,716 28,438,417 4,130,188 16,013,111 0
175
3 SMP/MTS 70,153,782
70,153,783 3,594,029 916,134 65,643,619 -
4 SMA/MA/SMK 9,987,541 9,987,541 2,221,751 2,451,992 5,313,798 0
PEMUDA & OLAH
5 1,569,826
RAGA 1,569,826 1,569,826
6 PNFI 3,692,604 3,692,605 567,519 3,020,782 104,304
7 KEBUDAYAAN 2,472,075 2,472,073 1,970,495 501,578
Tabel 79. Rekapitulasi Hasil Penghitungan Proyeksi Ketersediaan Pendanaan Renstra Dinas P
dan K Kabupaten Purworejo total 5 tahun
TOTAL 5 TAHUN
TOTAL SUMBER PENDANAAN
NO
BIDANG / RENCANA SUMBER
BAGIAN BIAYA DANA APBD KAB APBD PROP APBN DLL
BIAYA
1 43,968,622 43,968,622 0 0 0
OPERASIONAL 43,968,622
176
387,693,963 , 57%
242,327,671 , 35%
53,657,672 , 8%
Gambar 30. Komposisi Proyeksi Sumber Pendanaan Renstra Dinas P dan K Kabupaten
Purworejo tahun 2010 – 2014
51,731,681
49,617,331
52000000
51000000
48,275,092
50000000 47,053,815
49000000 45,649,753
48000000
47000000
46000000
45000000
44000000
43000000
42000000
thn 2010 thn 2011 thn 2012 thn 2013 thn 2014
Gambar 31. Proyeksi Ketersediaan Sumber Pendanaan Renstra Dinas P dan K Kabupaten
Purworejo Sumber Dana APBD Kabupaten Purworejo
177
D. Asumsi Ketersediaan Dana Sektor Pendidikan dari Sumber APBD
Kabupaten Purworejo.
Agar dapat membuat asumsi ketersediaan dana pendidikan dari APBD
Kabupaten Purworejo maka diperlukan data tentang : Porsi belanja sector pendidikan
dalam APBD kabupaten tahun anggaran 2008 dan tahun 2009. Data yang dimaksud :
1. Total belanja APBD Kabupaten Purworejo.
2. Total belanja sector pendidikan termasuk gaji.
3. Belanja Gaji.
4. Total belanja sector pendidikan di luar gaji.
Berdasarkan hasil Analisis Keuangan Pendidikan Kabupaten (AKPK) Purworejo dana
sector pendidikan dari APBD Kabupaten Purworejo tahun 2008 dan 2009 dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
Tabel 80. Asumsi Ketersediaan Dana Sektor Pendidikan Dari APBD Kabupaten Purworejo Porsi
Belanja Sektor Pendidikan Dalam APBD Kabupaten Purworejo - Tahun 2008 – 2009
178
1. Total belanja APBD Purworejo diasumsikan pada tahun 2010 tidak akan
mengalami kenaikan demikian pula tahun berikutnya sampai dengan tahun
2014, diasumsikan tidak mengalami kenaikkan.
2. Total Belanja Sektor Pendidikan termasuk gaji diasumsikan pada tahun 2010
diasumsikan akan turun dari 51% dari total belanja APBD Kabupaten Purworejo
akan menjadi 46% dari total belanja APBD. Demikian pula tahun – tahun
berikutnya sampai dengan tahun 2014, persentasi belanja sector pendidikan
stabil 46% terhadap total belanja APBD Kabupaten Purworejo.
3. Sementara Belanja gaji sector pendidikan diasumsikan dari tahun 2010 sampai
dengan tahun 2014 persentasinya terhadap belanja sector pendidikan stabil
dengan persentasi 87%.
4. Total belanja sektor pendidikan di luar gaji diasumsikan dari tahun 2010
sampai dengan tahun 2014 persentasinya terhadap belanja sector pendidikan
stabil dengan persentasi 13%.
Berdasarkan asumsi – asumsi di atas , maka dapat dihasilkan tabel proyeksi
sumber pendanaan APBD Kabupaten Purworejo sebagai berikut :
Tabel 81. Proyeksi Belanja Sektor Pendidikan Dalam APBD Kabupaten Purworejo Tahun 2010 s/d 2014
Tahun : 2010 Tahun : 2011 Tahun : 2012 Tahun : 2013 Tahun : 2014
Uraian
Rp % Rp % Rp % Rp % Rp %
Total
Belanja
754,721,967,980 100% 754,721,967,980 100% 754,721,967,980 100% 754,721,967,980 100% 754,721,967,980 100%
APBD
Kab/Kota
Total
Belanja
Sektor
347,172,105,271 46% 347,172,105,271 46% 347,172,105,271 46% 347,172,105,271 46% 347,172,105,271 46%
Pendidikan
(termasuk
gaji)
Belanja
302,039,731,586 87% 302,039,731,586 87% 302,039,731,586 87% 302,039,731,586 87% 302,039,731,586 87%
Gaji
Total
Belanja
Sektor
45,132,373,685 13% 45,132,373,685 13% 45,132,373,685 13% 45,132,373,685 13% 45,132,373,685 13%
Pendidikan
(di luar
gaji)
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa total belanja sector pendidikan
termasuk gaji rasionya terhadap total APBD kabupaten stabil sebesar 46%,
sementara belanja gaji sector pendidikan tidak mengalami kenaikan, persentasinya
terhadap belanja sector pendidikan sebesar 46% stabil sampai dengan tahun 2014.
179
Karena itu, belanja non gaji sector pendidikan persentasinya terhadap belanja sector
pendidikan stabil sebesar 13%
E. Perbandingan Total Belanja Sektor Pendidikan non gaji antara asumsi
ketersediaan dana yang bersumber dari APBD kabupaten dengan Proyeksi
ketersediaan dana Renstra dari APBD kabupaten.
Berdasarkan hasil penghitungan proyeksi sumber pendanaan Renstra yang
bersumber dari belanja APBD Kabupaten Purworejo dibandingkan dengan hasil
penghitungan asumsi ketersediaan dana dari APBD untuk Total Belanja Sektor
Pendidikan non gaji dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini :
Tabel 82. Perbandingan belanja non gaji dengan sumber APBD kabupaten antara Proyeksi
ketersediaan dana Renstra dengan Asumsi ketersediaan dana
Belanja non Gaji
sumber dana APBD thn 2010 thn 2011 thn 2012 thn 2013 thn 2014 Total
Kab.
Proyeksi
ketersediaan dana
APBD Kab. 51,731,681 49,617,331 45,649,753 47,053,815 48,275,092 242,327,671
Asumsi
Ketersediaan dana
APBD Kab. 45,132,374 45,132,374 45,132,374 45,132,374 45,132,374 225,661,870
Berdasarkan tabel perbandingan di atas dapat digambarkan melalui grafik di bawah
ini :
5 1,7 3 1,6 8 1
4 9 ,6 17 ,3 3 1
4 8 ,2 7 5 ,0 9 2
4 5 ,6 4 9 ,7 5 3 4 7 ,0 5 3 ,8 15
4 5 ,13 2 ,3 7 4
thn 2010 thn 2011 thn 2012 thn 2013 thn 2014
Gambar 32. Perbandingan antara proyeksi ketersediaan dana APBD kabupaten dengan Asumsi
ketersediaan dana APBD kabupaten
180
Berdasarkan tabel dan diagram di atas dapat dikemukakan bahwa pada tahun
2010 sampai dengan 2014 proyeksi ketersediaan dana non gaji di dalam Renstra yang
bersumber dari APBD Kabupaten Purworejo lebih tinggi dibandingkan dengan asumsi
ketersediaan dana non gaji yang bersumber dari APBD kabupaten yang sama.
Adapun selisih kedua hasil penghitungan tersebut sbb :
Tabel 83. Selisih belanja non gaji dengan sumber dana APBD kabupaten antara hasil
penghitungan proyeksi ketersediaan dana dengan asumsi ketersediaan dana
Belanja non Gaji
sumber dana APBD thn 2010 thn 2011 thn 2012 thn 2013 thn 2014 Total
Kab.
Proyeksi ketersediaan
dana APBD Kab. 51,731,681 49,617,331 45,649,753 47,053,815 48,275,092 242,327,671
Asumsi Ketersediaan
dana APBD Kab. 45,132,374 45,132,374 45,132,374 45,132,374 45,132,374 225,661,870
181
Persoalannya adalah bagaimanakah mengatasi perencanaan pembiayaan dan
pendanaan yang defisit :
1. Menurunkan Volume sasaran kegiatan setiap tahunnya, sehingga capaian
sasaran tahunnya menjadi lebih panjang, mungkin dari 5 tahun menjadi 6
atau 7 tahun.
2. Menunda program dan kegiatan yang skala prioritasnya rendah ke tahun –
tahun berikutnya.
Berkaitan dengan defisit belanja dokumen Renstra khususnya rencana pembiayaan
dan pendanaan tidak perlu direvisi, penyesuaian itu dilakukan pada saat penyusunan
rencana kerja tahunan atau rencana operasional berdasarkan hasil monitoring dan
evaluasi Renja tahun sebelumnya.
F. Asumsi Ketersediaan Dana Sektor Pendidikan dari Sumber APBD Provinsi
Jawa Tengah.
Berdasarkan hasil analisis keuangan pendidikan kabupaten (AKPK) bahwa porsi
belanja APBD Propinsi Jawa Tengah untuk sector pendidikan Kabupaten Purworejo
seperti terlihat pada tabel berikut ini :
Tabel 84. Porsi Belanja APBD Propinsi Jawa Tengah untuk sector pendidikan Kabupaten
Purworejo tahun 2008
Tahun : 2008
Uraian
Rp %
Total Program Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar
102,500,000 0.73%
Sembilan Tahun
182
Berdasarkan tabel di atas kemudian diperhitungkan asumsi untuk tahun 2010
sampai dengan tahun 2014. Apabila diasumsikan bahwa dana dari APBD Propinsi
Jawa Tengah untuk sector pendidikan Kabupaten Purworejo tidak mengalami
kenaikan atau dengan kenaikkan 0% dibandingan dengan rekapitulasi hasil
penghitungan proyeksi ketersediaan dana Renstra serta hasil selisih kedua variable
tersebut maka hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 85. Asumsi Ketersediaan dana dari APBD Prop Jateng dibandingkan dengan Proyeksi
Ketersediaan dana dari APBD Prop Jateng serta selisih kedua variable tersebut.
Uraian thn 2010 thn 2011 thn 2012 thn 2013 thn 2014 Total
Asumsi
Ketersediaan
dana dari APBD
Prop Jateng 13,993,956 13,993,956 13,993,956 13,993,956 13,993,956 69,969,780
Proyeksi
Ketersediaan
dana dari APBD
Prop Jateng 10,500,909 10,279,534 10,495,651 10,543,555 10,783,680 52,603,330
183
G. Asumsi Ketersediaan Dana Sektor Pendidikan dari Sumber Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
Berdasarkan hasil analisis keuangan pendidikan kabupaten (AKPK) bahwa porsi
belanja APBN melalui dana dekosentrasi untuk sector pendidikan Kabupaten
Purworejo seperti terlihat pada tabel berikut ini :
Tabel 86. Porsi Belanja APBN melalui dana dekosentrasi untuk sector pendidikan Kabupaten
Purworejo tahun 2008
Tahun : 2008
Uraian
Rp %
Program Pendidikan Anak Usia Dini 20,000,000 0.15%
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun 8,323,122,000 61.11%
Program Pendidikan Menengah 5,275,855,000 38.74%
Total Dana 13,618,977,000 100.00%
Berbeda dengan dana yang berasal dari Propinsi Jawa Tengah ketersediaan
dana yang berasal dari APBN atau dana dekosentrasi diasumsikan mengalami
kenaikan, hal ini disebabkan antara lain oleh pernyataan Mendiknas bahwa dana
sector pendidikan akan naik 20 trilyun rupiah yang berarti semakin kuatnya komitmen
pemerintah pusat untuk memenuhi amanat undang – undang. Apabila diasumsikan
bahwa mulai tahun 2010 dana dari APBN atau dana dekosentrasi untuk sector
pendidikan Kabupaten Purworejo naik 2% demikian pula untuk tahun –tahun
berikutnya kemudian dibandingan dengan rekapitulasi hasil penghitungan proyeksi
ketersediaan dana Renstra setelah dikurangi dana BOS serta hasil selisih kedua
variable tersebut maka hasilnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 87. Asumsi Ketersediaan dana dari APBN atau dana dekosentrasi dibandingkan dengan
Proyeksi Ketersediaan dana dari APBN atau dana dekosentrasi serta selisih kedua variable
tersebut.
Uraian thn 2010 thn 2011 thn 2012 thn 2013 thn 2014 Total
Asumsi Ketersediaan
dana dari APBN 13,891,357 14,169,184 14,452,568 14,741,619 15,036,452 72,291,180
Proyeksi Ketersediaan
184
Uraian thn 2010 thn 2011 thn 2012 thn 2013 thn 2014 Total
dana dari APBN 14,534,098 16,036,199 17,385,816 18,187,886 20,937,930 87,081,929
185
BAB VII
SISTEM PEMANTAUAN DAN EVALUASI
RENSTRA DINAS P dan K KABUPATEN PURWOREJO
186
B. Siklus Pemantauan dan Evaluasi
Siklus mekanisme implementasi (pelaksanaan) perencanaan dengan
pemantauan dan evaluasi Renstra dapat dilukiskan seperti pada gambar
berikut ini.
3.
Pemantaua
nI
2. Implementasi Renstra Tahun Berjalan
7. Pemutakhiran
Renstra
1. Renstra
6. Evaluasi
5.
Pemantaua
n II
Gambar 33. Siklus Perencanaan, Implementasi,
Pemantauan, dan Evaluasi Renstra
187
Data dan informasi hasil pemantauan selanjutnya dapat dianalisis
untuk bahan evaluasi pada akhir tahun, yaitu untuk melihat apakah
program/kegiatan yang dijalankan tersebut efisien dan efektif, atau dengan
kata lain untuk melihat bagaimana perubahan yang terkait dengan hasil dan
dampak program. Pada evaluasi akhir tahun, apabila ada rencana program
dan kegiatan yang belum memenuhi hasil dan dampak program, maka akan
dilakukan pemutakhiran Renstra untuk dilaksanakan pada tahun berikutnya.
Laporan evaluasi, selain melaporkan kendala-kendala yang dihadapi
dalam pencapaikan sasaran secara kuantitatif, juga mendokumentasikan
keberhasilan-keberhasilan program yang melampaui sasaran. Dokumentasi
keberhasilan ini dijadikan sebagai good practices agar dapat dipelajari dan
dilanjutkan pada periode perencanaan berikutnya.
C. Indikator Kinerja
Program pada hakekatnya adalah intervensi yang dilakukan untuk
mengubah dari satu ”situasi yang tidak diharapkan” menuju ke ”situasi yang
diharapkan”. Perubahan situasi yang dipantau dan dievaluasi dari waktu ke
waktu, diukur melalui sejumlah indikator. Perubahan ini memerlukan waktu
dan sifat perubahan bertahap, mulai perubahan awal pada tingkat ”input” dan
”proses” (kegiatan program), perubahan pada tingkat ”output” (cakupan
program), tingkatan ”outcome” (biasanya pengetahuan dan perilaku
kelompok sasaran), dan sampai perubahan lanjut di tingkat ”dampak”.
Penetapan indikator kinerja yang akan digunakan untuk mengukur
keberhasilan program merupakan hal penting yang harus dilakukan dengan
tepat. Mengacu pada 3 (tiga) pilar kebijakan pembangunan pendidikan
Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), maka indikator kinerja yang
digunakan dalam Pemantauan dan Evaluasi mencakup 3 (tiga) aspek berikut
ini:
Pemerataan dan perluasan akses pendidikan
Peningkatan mutu, relevansi, dan daya saing
Penguatan tata kelola, akuntabilitas, dan citra publik
188
Untuk setiap pilar kebijakan tersebut selanjutnya diuraikan menjadi sejumlah
indikator kinerja kunci, disebut dengan “indikator kunci”, sebagai dasar
pengukuran keberhasilan dalam mencapai sasaran Renstra. Rincian indikator
kunci Renstra untuk setiap pilar kebijakan pendidikan dapat dilihat pada tiga
tabel berikut ini.
Tabel 88. Indikator Kunci Pilar Pemerataan dan Perluasan Akses Pendidikan Dinas P
dan K Kabupaten Purworejo
Kondisi
Indiator Kunci 2009 Target Tahun
2010 2011 2012 2013 2014
6,72% 7% 7,5% 8% 9% 10%
1. APK Kelompok Bermain
35% 42% 45% 49% 55% 61%
2. APK TK/RA
101% 101% 101% 102% 102% 102%
3. APK SD/MI/Paket A
85% 87% 89% 91% 93% 95%
4. APM SD/MI/Paket A
95,68% 96% 97% 98% 99% 100%
5. APK SMP/MTs/Paket B
6. APK 62% 65% 68% 72% 76% 85%
SMA/MA/SMK/PaketC
7. Angka Melanjutkan dari 93% 95% 96% 97% 99% 100%
SD/MI ke SMP/MTs
8. Angka Melanjutkan dari 88,85% 90% 91% 93% 94% 95%
SMP/MTS ke SMA/MA/SMK
Tabel 89. Indikator Kunci Pilar Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Daya Saing Dinas P
dan K Kabupaten Purworejo
Kondisi Target
Indikator Kunci 2009 2010 2011 2012 2013 2014
1. Rata-rata Nilai
UASBN SD/MI 72,50 73,00 73,50 74,00 74,50 75,00
2. Rata-rata Nilai
UN SMP/MTs 60,08 62,00 64,00 66,00 67,00 67,80
3. Distribusi sekolah
berdasar rerata nilai UN 26 20 15 10 5 0
SMA/MA/SMK < 6 sekolah sekolah Sekolah sekolah sekolah sekolah
4. Rata-rata Nilai
UN SMK
5. Kualifikasi Guru
yang berpendidikan
S1/D-IV 51,5% 60,0% 65.00% 70.00% 80.00% 95.00%
189
Kondisi Target
Indikator Kunci 2009 2010 2011 2012 2013 2014
6. Guru yang telah
memperoleh sertifikasi
profesi 912 2600 3400 4400 5400 7000
7. Rasio buku
pelajaran terhadap
siswa
SD/MI 0,96 1,0 1,00 1,00 1,00 1,00
SMP/MTs 0,63 0,70 0,80 0,88 0,95 1:1
SMA/MA/SMK 0,23 0,40 0,60 0,75 0,90 1;1
8. Rasio rombel
terhadap siswa
SD/MI 0,99 1,00 1,00 1,00 1,00 1,00
SMP/MTs 1,20 1,21 1,22 1,23 1,24 1,25
SMA/MA/SMK 1,04 1,05 1,06 1,07 1,08 1,09
9. Jumlah sekolah
rintisan berstandar
nasional (SSN) / SKM
SD/MI 11 14 17 21 24 32
SMP/MTs 12 14 16 18 20 22
SMA SKM 7 8 8 9 9 10
SMK ISO 1 2 2 3 4 5
SMA RSBI 2 3 3 4 4 5
10. AMK SD/MI 7,92% 6% 4% 2% 1% 0,75%
1. Jumlah
sekolah/madrasah yang
memanfaatkan
teknologi informasi dan
komunisasi (TIK) untuk
mendukung
pengembangan sistem,
metode, dan materi
pembelajaran
SD/MI 11 14 17 21 24 32
SMP/MTs
SMA/MA
SMK
2. Jumlah sekolah
yang terakreditasi
SD/MI 582 582 582 582 582 582
SMP/MTs 106 106 106 106 106 106
SMA/MA 27 27 27 27 27 27
SMK 34 34 34 34 34 34
190
Tabel 90. Indikator Kunci Bidang Kebudayaan Dinas P & K Purworejo
KONDISI TARGET
NO INDIKATOR KUNCI
2009 2010 2011 2012 2013 2014
1 Pelatihan 0 80 80 80 80 80
Lomba 0 1 1 1 1 1
Kerjasama dengan
pihak lain untuk
2 menerbitkan cerita 0 11000 11000 12000 12000 11000
rakyat dan
mendistribusikan
Lomba Telling Story 0 1 1 1 1 1
Pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan
4 program 1 1 1 1 1 1
pengembangan nilai
budaya
Memberikan
penghargaan berupa
5 0 2 2 2 2 2
fasilitas kesenian,
sarana dan prasarana.
Pembinaan dan
pelatihan
6 12 12 12 13 13 13
grup/kelompok
kesenian yang sejenis
191
KONDISI TARGET
NO INDIKATOR KUNCI
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Pelatihan dan
8 kunjungan lokasi 0 160 160 160 160 160
sejarah dan purbakala.
Memfasilitasi
9 permintaan duta seni 5 15 15 15 15 15
dari berbagai pihak.
Menyelesaikan
pembangunan rumah,
kawasan, pengelolaan
10 aset kesejarahan 0 1 1 1 1 1
tempat lahir WR
Supratman sebagai
monumen bersejarah
Dukungan pengelolaan
11 museum dan taman 0 1 1 1 1 1
budaya di daerah
Pengadaan fasilitas
12 perpustakaan 0 1 1 1 1 1
kebudayaan
Mengadakan
pembinaan kelompok
13 0 1 1 1 1 1
seni sastra melalui
pelatihan
Pembangunan gedung
kesenian sebagai Pusat
15 0 1 1 1 1 1
kesenian dan
kebudayaan
192
KONDISI TARGET
NO INDIKATOR KUNCI
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Fasilitasi penulisan
karya ilmiah dengan
17 proses penggalian, 0 1 1 1 1 2
rekonstruksi dan
pendokumentasian.
Pengadaan sarana
18 parasarana kebudayaan 0 1 1 1 1 1
dan kesenian
Mengadakan pelatihan
19 0 70 70 70 70 70
pelaku seni
Lomba 0 1 1 1 1 1
Pengumpulan,
Pengolahan dan
penyajian data base
20 0 1 1 1 1 1
dan update data
berupa hardware dan
software : utk 3 seksi
Mengadakan
pementasan kesenian :
21 0 1 1 1 1 1
48 grup, festival
kesenian tradisional
Fasilitasi
22 penyelenggaraan 0 1 1 1 1 1
festival budaya daerah
23 Parade Budaya 1 1 1 1 1 1
Monitoring, pelayanan
24 konsultasi, evaluasi dan 0 1 1 1 1 1
pelaporan.
193
KONDISI TARGET
NO INDIKATOR KUNCI
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Fasilitasi
penyelenggaraan
25 workshop semua 0 1 1 1 1 1
cabang seni budaya
bagi guru.
Fasilitasi
penyelenggaraan gelar
26 0 1 1 1 1 1
seni/pameran seni
pelajar.
Mengadakan kunjungan
27 ke kabupaten / kota 0 1 1 1 1 1
lain.
1. Penyelenggaraan
pemberantasan buta aksara
(calistung) (Keaksaran
dasar)
278 322
2. Penyelenggaraan
pembinaan buta aksara
(Lanjutan usaha mandiri)
165 278 322 322 322
3. Penyelenggaraan
pelestarian (lanjutan usaha
mandiri)
1. Pendataan warga belajar 16 16 16 16 16
Kejar paket (A,B dan C)
194
Kondisi Target Tahun
Indikator Kunci thn
2009 2010 2011 2012 2013 2014
4. pemberian bantuan
penyelenggara ujian KPA
(gagal UN)
1 1 1 1 1
6. pemberian block grant
pada penyelenggara KPA
(persiapan UNPK)
2 4.5 2 2 2
1. Bantuan Penyelenggaan
KPB (awal) secara swadaya
0 5 5 5 6
5. pemberian block grant
pada penyelenggara KPB
(awal)
8 6 6 6 6
9. Penyelenggaan KPB
(lanjutan) secara swadaya
1 0 3 3 3
6. pemberian block grant
pada penyelenggara KPB
(lanjutan)
19 8 8 8 8
4. pemberian bantuan
penyelenggara ujian KPB
(gagal UN)
1 1 1 1 1
7. pemberian block grant
pada penyelenggara KPB
(persiapan UNPK) 14 19 8 8 8
2. Penyelenggaan bantuan
KPC (awal) secara swadaya
1 1 1
8. pemberian block grant
pada penyelenggara KPC
(awal)
1 1 1 1 1
10. pemberian block grant
pada penyelenggara KPC
(lanjutan)
5 5 2 2 2
4. pemberian bantuan
penyelenggara ujian KPC
(gagal UN)
1 1 1 1 1
SOSIALISASI UJIAN
NASIONAL PAKET
195
Kondisi Target Tahun
Indikator Kunci thn
2009 2010 2011 2012 2013 2014
1. Pelatihan penyelenggara 0 17 2 2 2 2
PKBM
1. DIKLAT
2. PENGELOLAAN - SOP
3. REKRUTMEN PENILIK
DENGAN STANDAR
KOMPETENSI.
196
Kondisi Target Tahun
Indikator Kunci thn
2009 2010 2011 2012 2013 2014
2. Pemberian bantuan sosial 15 15 15 15 15 15
SPS (satuan pendidikan
sejenis)
2. Pemberian bantuan APE 15 15 15 15 15 15
tunai (satuan pendidikan
sejenis)
2. Pemberian fasilitasi POS 7 7 7 7 7 7
PAUD tunai SPS (satuan
pendidikan sejenis)
Bantuan tunai KB unggulan 1 1 1 1 1 1
tingkat kecamatan
3. Orientasi teknis 2 2 2 2 2 2
penyelenggara PAUN NF
4. Orientasi teknis kader 6 6 6 6 6 6
(tenaga pendidik dan non
kependidikan)
5. Penyediaan sarapras dan 4 4 4 4 4 4
APE (termasuk penyusunan
proposal APE)
6, Penyediaan menu generik 2 4 4 4 4 4
dan bahan bacaan
2. pelatihan dan 0 1 1 1 1 1
pendampingan
kewirausahaan, manajemen
dan pemasaran bagi
pengelola KBU
Pengembangan Pendidikan 3 3 3 3 3
Kecakapan Hidup
197
Kondisi Target Tahun
Indikator Kunci thn
2009 2010 2011 2012 2013 2014
Pengembangan data dan 3 3 3 3 3
informasi Pendidikan
Nonformal
Subsidi Sarana
1.
Olahraga Sekolah 1 1 1 1 1
Pemeliharaan
2. GOR/Stadion WR.
Supratman . 1 1 1 1 1
Pengiriman
Atlit/Artis
3. Berprestasi
Tingkat
Propinsi/Nasional :
POPDA dan Pekan Seni
3.1. Pelajar SD, SMP,
SLTA/Sederajat 1 1 1 1 1
3.2. Panca Lomba 1 1 1 1 1
Pengiriman Peserta
3.3.
Training Camp 1 1 1 1 1
3.4. POSPEDA 1 1 1 1 1
4. Pelatihan Wasit Olahraga dan Seni Pelajar 1 1 1 1 1
5. Senam Minggu Pagi Massal 1 1 1 1 1
6. HAORNAS 1 1 1 1 1
7. Pelatihan Jangka Panjang (PJP) 1 1 1 1 1
8. Kompetisi Olahraga Pelajar Tingkat Kabupaten 1 1 1 1 1
9. Kegiatan Olahraga SKB 1 1 1 1 1
10. Tri Lomba Juang 1 1 1 1 1
198
1. Pemberdayaan OSIS dan Generasi Muda :
1.1. LBB/TUB SLTP/SLTA 1 1 1 1 1
1.2. Paskibra Kabupaten 1 1 1 1 1
1.3. Penataran OSIS SLTP/SLTA 1 1 1 1 1
Sweeping Pelajar
1.4.
SLTP/SLTA 1 1 1 1 1
1.5. Penyuluhan Narkoba 1 1 1 1 1
1.6 LSS dan Dokter Kecil 1 1 1 1 1
Drumband/Festival Band
1.7
Pelajar 1 1 1 1 1
Tabel 93. Indikator Kunci Penguatan Tata kelola, Akuntabilitas, dan Citra publik
Kondisi Target
Indikator Kunci
2008 2009 2010
SD/MI
SMP/MTs
SMA/MA
SMK
199
Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)
UPTD pada Dinas P dan K Kabupaten Purworejo meliputi Kantor
Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan (KCD) dan Sanggar Kegiatan Belajar
(SKB). Kedua UPTD ini memiliki fungsi monitoring dan evaluasi sesuai
dengan ruang lingkup tugas dan kewenangan. Untuk KCD ruang lingkup
tugas dan kewenangannya adalah Sekolah Dasar di wilayah kecamatan
bersangkutan. Sedangkan untuk SKB berkaitan dengan kegiatan – kegiatan
pendidikan nonformal yang diselenggarakan di lembaga tersebut.
200
Data dan informasi hasil monitoring yang berupa capaian kinerja
selanjutnya dianalisis untuk bahan evaluasi, yaitu untuk melihat apakah
program / kegiatan yang dijalankan efektif dan efisien. Hasil analisis yang
berupa laporan evaluasi selain melaporkan kendala – kendala yang dihadapi
juga mendokumentasikan keberhasilan – keberhasilan program yang
melampaui sasaran . Dokumentasi keberhasilan ini dijadikan good practices
agar dapat dipelajari dan dilanjutkan pada pereode perencanaan berikutnya.
201
BAB VIII
PENUTUP
202
Lampiran 1. Tim Penyiapan Renstra Dinas Pendidikan Dan
Kebudayaan Kabupaten Purworejo
203
Lampiran 2. Rencana Biaya dan Pendanaan Sekretariat Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Purworejo
204
205
206
207
Lampiran 3. Rencana Biaya dan Pendanaan Bidang TK dan SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo
208
209
210
211
Lampiran 4. Rencana Biaya dan Pendanaan Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo
212
213
214
215
216
217
Lampiran 5. Rencana Biaya dan Pendanaan Bidang SLTA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo
218
219
Lampiran 6. Rencana Biaya dan Pendanaan Bidang PNF Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo
220
221
222
223
Lampiran 7. Rencana Biaya dan Pendanaan Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo
224
225
226
227
Lampiran 8. Rencana Biaya dan Pendanaan Bidang Pemuda dan Olahraga Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo
228
229