You are on page 1of 9

Laporan Praktikum

Nama : Arya Gamma Aditia

NPM : 0906529615

Fakultas : MIPA

Jurusan : Fisika

Grup :1

Nomor Percobaan : LR 03

Nama Percobaan : Karakteristik V I Semikonduktor

Laboratorium Fisika Dasar

UPP IPD

Universitas Indonesia
Mempelajari hubungan antara beda potensial (V) dan arus listrik (I) pada suatu semikonduktor

1. Bahan semikonduktor
2. Amperemeter
3. Voltmeter
4. Variable power supply
5. Camcorder
6. Unit PC
7. DAQ dan perangkat pengendali otomati

Semikonduktor adalah sebuah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara
insulator dan konduktor. Sebuah semikonduktor bersifat sebagai insulator pada temperatur
yang sangat rendah, namun pada temperatur ruangan besifat sebagai konduktor. Bahan
semikonduksi yang sering digunakan adalah silikon, germanium, dan gallium arsenide.
Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena konduktansinya yang dapat
diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa disebut materi doping).
Semikonduktor merupakan elemen dasar dari komponen elektronika seperti dioda,
transistor dan sebuah IC (integrated circuit). Disebut semi atau setengah konduktor, karena
bahan ini memang bukan konduktor murni. Bahan- bahan logam seperti tembaga, besi, timah
disebut sebagai konduktor yang baik sebab logam memiliki susunan atom yang sedemikian
rupa, sehingga elektronnya dapat bergerak bebas.
Sebenarnya atom tembaga dengan lambang kimia Cu memiliki inti 29 ion (+) dikelilingi
oleh 29 elektron (-). Sebanyak 28 elektron menempati orbit-orbit bagian dalam membentuk
inti yang disebut nucleus. Dibutuhkan energi yang sangat besar untuk dapat melepaskan ikatan
elektron-elektron ini. Satu buah elektron lagi yaitu elektron yang ke-29, berada pada orbit
paling luar.
Orbit terluar ini disebut pita valensi dan elektron yang berada pada pita ini dinamakan
elektron valensi. Karena hanya ada satu elektron dan jaraknya 'jauh' dari nucleus, ikatannya
tidaklah terlalu kuat. Hanya dengan energi yang sedikit saja elektron terluar ini mudah terlepas
dari ikatannya.
Gambar 1. ikatan atom tembaga
Pada suhu kamar, elektron tersebut dapat bebas bergerak atau berpindah-pindah dari
satu nucleus ke nucleus lainnya. Jika diberi tegangan potensial listrik, elektron-
elektron tersebut dengan mudah berpindah ke arah potensial yang sama. Phenomena ini yang
dinamakan sebagai arus listrik.
Isolator adalah atom yang memiliki elektron valensi sebanyak 8 buah, dan dibutuhkan
energi yang besar untuk dapat melepaskan elektron-elektron ini. Dapat ditebak, semikonduktor
adalah unsur yang susunan atomnya memiliki elektron valensi lebih dari 1 dan kurang dari 8.
Tentu saja yang paling "semikonduktor" adalah unsur yang atomnya memiliki 4 elektron
valensi.
Susunan Atom Semikonduktor
Bahan semikonduktor yang banyak dikenal contohnya adalah Silicon (Si), Germanium
(Ge) dan Galium Arsenida (GaAs). Germanium dahulu adalah bahan satu-satunya yang dikenal
untuk membuat komponen semikonduktor. Namun belakangan, silikon menjadi
popular setelah ditemukan cara mengekstrak bahan ini dari alam. Silikon merupakan bahan
terbanyak ke dua yang ada dibumi setelah oksigen (O 2). Pasir, kaca dan batu-batuan lain adalah
bahan alam yang banyak mengandung unsur silikon. Dapatkah anda menghitung jumlah pasir
dipantai.
Struktur atom kristal silikon, satu inti atom (nucleus) masing-masing memiliki 4 elektron
valensi. Ikatan inti atom yang stabil adalah jika dikelilingi oleh 8 elektron, sehingga 4 buah
elektron atom kristal tersebut membentuk ikatan kovalen dengan ion-ion atom tetangganya.
Pada suhu yang sangat rendah (0oK), struktur atom silikon divisualisasikan seperti pada gambar
berikut.

Gambar 2. Struktur dua dimensi kristal Silikon


Ikatan kovalen menyebabkan elektron tidak dapat berpindah dari satu inti atom ke inti
atom yang lain. Pada kondisi demikian, bahan semikonduktor bersifat isolator karena tidak ada
elektron yang dapat berpindah untuk menghantarkan listrik. Pada suhu kamar, ada beberapa
ikatan kovalen yang lepas karena energi panas, sehingga memungkinkan elektron terlepas dari
ikatannya. Namun hanya beberapa jumlah kecil yang dapat terlepas, sehingga tidak
memungkinkan untuk menjadi konduktor yang baik.
Ahli-ahli fisika terutama yang menguasai fisika quantum pada masa itu mencoba
memberikan doping pada bahan semikonduktor ini. Pemberian doping dimaksudkan untuk
mendapatkan elektron valensi bebas dalam jumlah lebih banyak dan permanen,
yang diharapkan akan dapat mengahantarkan listrik.
Sebuah bahan material bila dilewati oleh arus listrik akan menimbulkan disipasi panas.
Besarnya disipasi panas adalah I2R. Panas yang dihasilkan oleh material ini akan mengakibatkan
perubahan hambatan material tersebut. Jika pada material semi konduktor , pertambahan
kalor / panas akan mengurangi nilai hambatan material tersebut. Peristiwa dispasi panas dan
perubahan resistansi bahan semi konduktor ini saling berkaitan.

Gambar 3. Rangkaian tertutup semikoduktor


Eksperimen rLab ini dilakukan dengan cara masuk ke http://sitrampil.ui.ac.id/elaboratory
kemudian masuk ke jadwal praktikum, lalu mengklik LR03 – karakteristik VI Semikonduktor
1. Memerhatikan halaman web percobaan karakteristik VI semi konduktor
2. Memberikan beda potensial dengan member tegangan V1.
3. Mengaktifkan power supply/baterai dengan mengklik radio button di sebelahnya.
4. Mengukur beda potensial dan arus yang terukur pada hambatan!
5. Mengulangi langkah 3 hingga 5 untuk beda potensial V2 hingga V8
Catatan : data yang diperoleh adalah 5 buah data terakhir jika rangkaian diberi beda potensial
tertentu ( misalkan V1) dengan interval 1 detik antara data ke satu dengan data berikutnya.

1. Perhatikan data yang saudara peroleh, apakah terjadi perubahan tegangan dan arus
untuk V1 , V2 , V3 , V4 dan V5? Bila terjadi perubahan Jelaskan secara singkat mengapa
hal tersebut terjadi (analisa dan bila tidak terjadi jelaskan pula mengapa demikian).
2. Dapatkan nilai rata-rata beda potensial yang terukur dan arus yang terukur untuk V1 ,
V2 , V3 hingga V8.
3. Buatlah grafik yang memperlihatkan hubungan V vs I untuk rata rata V dan I yang
terukur (lihat tugas 2)!
4. Bagaimanakah bentuk kurva hubungan V vs I , jelaskan mengapa bentuknya seperti itu
5. Berdasarkan berbagai kurva grafik V vs I bolehkah kita menggunakan hukum Ohm dalam
peristiwa ini?
6. Berikan kesimpulan terhadap percobaan ini
V(volt) I(mA)
0.45 3.58
0.45 3.58
0.45 3.58
0.45 3.58
0.45 3.58
0.93 7.17
0.93 7.17
0.93 7.17
0.93 7.17
0.93 7.17
1.35 10.43
1.35 10.43
1.35 10.43
1.35 10.43
1.35 10.43
1.84 14.66
1.84 14.66
1.84 14.66
1.84 14.66
1.84 14.66
2.29 18.90
2.29 18.57
2.29 18.57
2.28 19.22
2.28 18.90
2.86 24.44
2.86 24.76
2.85 25.42
2.85 25.09
2.85 25.42
3.19 27.70
3.17 29.33
3.17 29.33
3.17 29.00
3.16 29.33
3.61 33.56
3.61 33.89
3.60 34.21
3.59 34.86
3.59 35.19
Rata-rata V dengan I dari data pengamatan

V(volt) I(mA)
0,45 3,58
0,93 7,17
1,35 10,43
1,84 14,66
2,286 18,832
2,854 25,092
3,172 28,938
3,6 34,342

Rata-rata tegangan keseluruhan :

: 2,06 V

Rata-rata arus keseluruhan :

: 17,9 A

Grafik hubungan tegangan (V) dengan arus (I)

Grafik Hubungan V dengan I


40
35 y = 9,7246x - 2,1546
30 R² = 0,991
25
I(mA)

20
Series1
15
Linear (Series1)
10
5
0
0 1 2 3 4
V(volt)
Bentuk Kurva Hubungan V dan I
Dari data hasil percobaan, kurva hubungan antara beda potensial ( V ) dan kuat arus ( I )
berbentuk linear. Grafik ini menunjukkan bahwa tegangan dengan arus berbanding lurus, jika
tegangan semakin besar, maka arus yang dihasilkan pada rangkaian tersebut semakin besar
juga.

Nilai Hambatan berdasarkan Kurva Grafik V dengan I


Nilai hambatan berdasarkan kurva grafik V dengan I dapat dilkukan dengan menhggunakan
persamaan hukum ohm.

V = Beda Potensial ( Volt )


I = Arus Listrik ( Ampere )
R = Hambatan ( Ohm )

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, nilai Vrata-rata dan I rata-rata dari
delapan buah percobaan tersebut adalah :
Vrata-rata = 2,06 Volt
I rata-rata = 17,9 Ampere
Maka hambatannya adalah :

0,12 Ω

Percobaan yang karakteristik V I semikonduktor ini dilakukan dengan RLab, yaitu dengan
melakukan praktikum dengan menggunakan komputer yang dapat mengakses RLab. Praktikan
dapat melakukan praktikum tanpa harus datang ke laboratorium, praktikan dapat melakukan
percobaan dimana saja asalkan dapat terhubung dengan internet. Praktikanpun dapat melihat
alat yang digunakan dengan webcam yang dipasang mengarah ke alat.
Percobaan ini menggunakan delapan nilai tegangan yang berbeda-beda dari yang kecil
hingga yang besar. Bervariasinya nilai tegangan yang digunakan untuk mendapatkan nilai arus
yang berbeda-beda dan agar praktikan dapat melihat hubungan antara V dengan I yang
berbeda-beda. Lalu saya mendapat delapan data nilai besar kuat arus yang didapat dari delapan
besar tegangan yang berbeda-beda. Dari data yang saya peroleh menunjukkan bahwa semakin
besar nilai tegangan maka akan semakin besar pula nilai arusnya. Hal ini dibuktikan dengan
grafik yang selalu naik seiring dengan bertambahnya besaran tegangan. Ini membuktikan
bahwa persamaan terbukti bahwa nilai V dan I selalu berbanding lurus. Semakin besar
nilai tegangan(V) maka semakin besar pula nilai arus (I).
Untuk menhitung nilai hambatan pada semi konduktor tersebut, saya menggunakan hukum
ohm yang umum digunakan, yaitu V = IR karena semikonduktor adalah bahan yang dapat
bersifat baik isolator maupun konduktor. Hambatan di semi konduktor tidak dipengaruhi oleh
temperatur pada semi konduktor. Temperatur pada semikonduktor berpengaruh pada
perhitungan konsentrasi dari electron bebas atau hole yang terdapat didalamnya apabila dialiri
arus listrik.

Semakin besar nilai tegangan maka semakin besar pula nilai arusnya.
Semikonduktor merupakan bahan yang dapat bersifat baik isolator maupun konduktor.

Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Enginers, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000.
Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John
Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005

http://sitrampil7.ui.ac.id/lr03

You might also like