Professional Documents
Culture Documents
Kepercayaan
297
TUJUAN
Peserta memahami pentingnya kepercayaan dalam menyelesaikan
konflik yang terjadi dalam masyarakat.
Peserta memiliki keterampilan dalam membangun kepercayaan
antarpemangku kepentingan yang terlibat dalam konflik
POKOK BAHASAN
☺ Membangun Kepercayaan (trust building)
☺ Prinsip-prinsip Membangun Kepercayaan
☺ Strategi Membangun Kepercayaan
WAKTU
Waktu yang dibutuhkan untuk pembelajaran 3 X 40 menit
METODE
Metode yang digunakan diantaranya
☺ Curah pendapat
☺ Game
298
PROSES PEMBELAJARAN
Kegiatan 1: Membangun Kepercayaan (Trust Building)
299
Kegiatan 3: Tahapan Membangun Kepercayaan
Keterampilan dan perilaku penting yang perlu dimiliki oleh pemimpin dalam
membangun kepercayaan (trust building) menjadi modal sosial dalam
meningkatkan tingkat kepercayaan (trust level) dan jalinan hubungan antar
pemangku kepentingan lain. Melalui topik ini peserta diberikan pengetahuan
tentang konsep trust building dan bentuk perilaku yang perlu dibangun dalam diri
peserta.serta dampaknya dalam memperkuat hubungan saling percaya. Melalui
pelatihan ini, peserta diberikan kesempatan untuk menggali pengetahuan—
pengalaman dalam membangun kredibilitas sebagai pemimpin masyarakat,
menetapkan prinsip-prinsip yang mendasarinya. Melalui simulasi dan
permainan peserta dirangsang untuk mengenal lebih dalam tentang
aspek penting perilaku yang dapat meningkatkan rasa saling
percaya diantara peserta. Keterbukaan perlu dibangun diantara
peserta agar masing-masing dapat melakukan penilaian diri dan
percaya diri serta membangun kepercayaan terhadap dirinya.
Setiap peserta dapat mengkoreksi perilaku dan merumuskan
langkah-langkah praktis untuk memperbaiki tingkat kepecayaan.
300
Lembar Permainan 13.1
‘Lingkaran Kepercayaan’
Format : individu—berpasasangan
Waktu : 5 — 10 Menit
Tempat : Di dalam ruangan
Materi : Lembar Umpan Balik (Trust Feedback Template)
Peserta : 20 — 25 orang
Deskripsi
Permainan ini melatih kemampuan peserta untuk membangun rasa percaya (trust building)
antarpribadi, antarkelompok dan antarkomunitas yang berdampak pada peningkatan kualitas
hubungan. Peserta berpasang-pasangan dan duduk saling berhadapan membentuk lingkaran. Setiap
pasangan akan diberikan waktu untuk berbicara secara terbuka saling mengenal dan mengungkapkan
hal-hal yang mendorong pasangannya saling percaya. Masing-masing mencatat dan memeriksa
perilaku dan kepribadian yang mendorong orang mempercayainya dan hal-hal apa saja yang perlu
diperbaiki agar orang percaya. Masing-masing pasangan diberi waktu 1 menit untuk berdialog
kemudian fasilitator memberikan aba-aba untuk merubah pasangannya dan melakukan tahapan yang
sama sampai permainan ini selesai. Masing-masing orang akan memperoleh profil dirinya (trust
personal profile). Permainan ini memberikan refleksi—gambaran tentang proses trust building yang
dilakukan untuk menghasilkan bentuk pola hubungan dan perbaikan sikap dan tindakan saling
percaya dalam mendorong upaya dialog, keterbukaan, dan penyelesaian konflik.
Tujuan
1. Menunjukkan bahwa setiap orang—kelompok membutuhkan perilaku dan sikap saling percaya
sebagai landasan membangun hubungan yang baik.
2. Memahami bahwa sikap saling percaya yang ditunjukkan sangat mambantu dalam mencapai
situasi yang kondusif dapat diterima oleh semua pihak yang berkepentingan dalam konflik.
3. Memahami bahwa trust building dapat membantu individu, tim, kelompok, komunitas dan
para pemangku kepentingan lain dalam mendorong upaya penyelesaian konflik.
4. Melatih kemampuan menjadi seorang pemimpin yang dapat dipercaya dan kredibel dalam
berhubungan dengan pihak-pihak yang berbeda kepentingan.
301
Cara Permainan
1. Sebelum dimulai aturlah ruang belajar dengan membuat formasi kursi berpasangan dan
melingkar. Perlu dipersiapkan pula daftar katagori perilaku yang dibagikan kepada peserta.
Selanjutnya, mintalah kepada peserta mencari pasangan dan duduk saling berhadapan.
2. Berikan penjelasan umum kepada peserta tentang permainan yang akan dilakukan. Tegaskan
kepada peserta bahwa mereka perlu menggali hal-hal penting apa saja yang dianggap
penting untuk membangun kepercayaan diantara mereka.
3. Bagikan kepada masing-masing peserta lembar umpan balik “kepercayaan”. Lembar in iberisi
daftar nama dan beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada pasangannya.
4. Berikan kesempatan kepada peserta untuk mengisi dengan mengikuti aba-aba yang
disampaikan fasilitator. Setiap 1 menit peserta diinstruksikan segera menemukan pasangan
baru secara bergiliran dan meminta untuk saling menggali—mengklarifikasi dan mengisi
format yang telah disediakan.
5. Lakukan beberapa kali hitungan selama 10-15 menit. Setelah selesai berikan kesempatan
kepada peserta secara spesifik untuk mempelajari dan mengevaluasi hasil daftar isian
sebagai bahan masukan untuk memperbaiki perilaku—sikap yang mendorong upaya menjalin
hubungan dan kepercayaan.
Diskusi
1. Apa yang dapat Anda pelajari tentang kepercayaan —“trust building” ?
2. Apakah Anda mendapatkan pengalaman dan masukan (feedback) yang positif dan konsisten
dari orang lain ?
302
3. Apakah Anda berencana untuk menindaklanjuti dari masukan itu?
5. Bagaimana Anda dapat menerapkan pelatihan ini untuk peningkatkan kualitas kehidupan
pribadi Anda?
Variasi
Permainan ini dapat diperluas topiknya sesuai dengan bidang pekerjaan, organisasi, hobi,
kerjasama tim, dan lain-lain. Pada tahap awal peserta diminta untuk membuka daftar perilaku
dalam membangun kepercayaan. Selanjutnya daftar tersebut dapat dijadikan dasar dalam
membeikan umpan balik terhadap pasangannya. Pergantian pasangan dapat dilakukan secara
bersilang dengan menggunakan hitungan waktu (wiseclock) atau diiringi musik. Permainan ini
dapat melatih keterbukaan dan kesiapan mental untuk memperoleh masukan dari orang lain.
Kunci
Permainan ini memberikan pengalaman tentang bagaimana menemukan hal-hal penting yang
dibutuhkan untuk menjalin kepercayaan dengan pihak lain. Sikap terbuka dan sensitif terhadap
respon orang lain akan membantu menemukan cara yang dapat diterima oleh kedua belah pihak.
Kepercayaan diawali dengan keterbukaan dan kesediaan untuk menyatakan hal-hal pokok yang
menjadi harapan dari orang lain sehingga dapat membantu dalam meningkatkan kekuatan
hubungan dan upaya penyelesaian konflik dengan memperbaiki kembali hal-hal yang menjadi
perhatian kedua belah pihak.
303
304