You are on page 1of 15

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan teknologi, steganografi semakin banyak
diminati. Steganografi adalah ilmu dan seni menyembunyikan pesan rahasia
di dalam objek lain, sehingga keberadaan pesan rahasia tersebut tidak dapat
diketahui. Dengan semakin berkembangnya teknik steganografi, maka
kemungkinan penyalahgunaan teknik ini akan semakin besar. Kelebihan
steganografi adalah pesan yang disisipkan tidak menarik perhatian, hal inilah
yang membuat steganografi sering digunakan dalam melakukan komunikasi
rahasia antar teroris atau kriminal. Untuk itu, perlu juga dikembangkan ilmu
untuk mendeteksi steganografi, yaitu steganalisis. Steganalisis dilakukan
untuk mendeteksi ada tidaknya pesan tersembunyi dalam suatu objek.

1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan penulisan ini yaitu
melakukan pengkajian secara sederhana tentang teknik Steganalisis LSB
(Least Sisnificant Bits) dengan metode Visual Attack.

1.3 Batasan
Pada makalah ini akan membahas dan menganalisis tentang steganalisis
pada citra digital tidak terkompresi bitmap 24-bit dengan menggunakan
metode LSB (Least Sisnificant Bits) Visual Attack.

1.4 Manfaat
Untuk menambah pengetahuan penulis, dan untuk memberikan informasi
kepada pembaca tentang steganalisis dengan menggunakan metode LSB
(Least Sisnificant Bits) yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan data
yang disembunyikan pada citra digital bitmap

1
Seminar Pendidikan Ilmu Komputer Metode Steganalisis LSB Visual Attack
Ismaya Melaningsih 0608636
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Citra Digital


Hampir semua format arsip digital dapat digunakan untuk steganografi,
tetapi format yang paling cocok adalah format yang memiliki tingkat
redundancy tinggi. Redundancy dapat didefinisikan sebagai jumlah bit
berlebih dari suatu objek yang menghasilkan akurasi jauh lebih besar dari
yang dibutuhkan untuk penggunaan dan penampilan objek. Bit berlebih dari
suatu objek adalah bit-bit yang dapat diubah, akan tetapi menghasilkan
perubahan yang tidak dapat dideteksi dengan mudah pada objek tersebut. File
citra tidak terkompresi sangat sesuai dengan kebutuhan tersebut, sehingga
citra tidak terkompresi paling banyak digunakan dalam steganografi,
meskipun tidak menuup kemungkinan penggunaan berbagai jenis file untuk
penyembunyian pesan.
Kebanyakan aplikasi steganografi tidak menganjurkan penggunaan citra
JPEG, tetapi menganjurkan penggunaan citra tidak terkompresi 24-bit seperti
BMP. Alternatif terbaik untuk citra 24-bit adalah berwarna 256-color atau
citra grayscale.

File Header Bitmap Header Information Palet Data Bitmap


14 byte 12-64 byte 1-1024 byte N byte
Gambar 2.1, Struktur bitmap secara garis besar dibagi menjadi empat bagian,
yaitu : File Header, Bitmap Header, Information Palet, dan Data Bitmap.

Ukuran header sama untuk semua versi (14 byte)


• byte 1-2 = BmpType (tipe berkas bitmap)
• byte 3-6 = BmpSize (Ukuran berkas bitmap)
• byte 7-8 = XhotSpot (X hotspot untuk kursor)
• byte 9-10 = YhotSpot (Y hotspot untuk kursor)
• byte 11-14 = OffBits (ofset ke awal data bitmap)

2
Seminar Pendidikan Ilmu Komputer Metode Steganalisis LSB Visual Attack
Ismaya Melaningsih 0608636
Perlu diperhatikan, pada bagian File Header, Bitmap Header, dan
Information palet terdiri atas informasi-informasi yang penting untuk
menampilkan citra, apabila terjadi kehilangan data pada bagian-bagian ini,
maka hal tersebut akan mengakibatkan citra menjadi rusak atau bahkan tidak
bisa ditampilkan. Sebagai contoh, salah satu bagian dari file header adalah
bmfType yang mengandung karakter “BM” yang mengidentifikasi tipe arsip,
apabila tipe arsip ini disisipi pesan, maka tipe arsip dapat berubah menjadi
tidak dikenali sehingga citra tidak dapat ditampilkan.
Hal tersebut menunjukkan bahwa penyisipan pesan dengan teknik LSB
hanya dapat dilakukan pada bagian data Bitmap, agar citra yang
menyembunyikan pesan tidak rusak. Oleh karena itu, pendeteksian pesan
rahasia juga hanya dilakukan pada bagian data Bitmap.

Byte ke- Panjang Nama Keterangan


1-4 4 HdrSize Ukuran header dalam suatu byte
5-8 4 Width Lebar Bitmap dalam satuan pixel
9-12 4 Height Tinggi Bitmap dalam satuan pixel
13-14 2 Planes Jumlah plane (umumnya 1)
15-16 2 BitCount Jumlah bit per pixel
21-24 4 ImgSize Ukuran bitmap dalam byte
25-28 4 HorzRes Resolusi Horizontal
29-32 4 VertRes Resolusi Vertikal
33-36 4 ClrUsed Jumlah warna yang digunakan
41-42 2 Units Satuan pengukuran yang dipakai
43-44 2 Reserved Field cadangan
45-46 2 Recording Algoritma perekaman
47-48 2 Rendering Algoritma Halftoning
49-52 4 Size1 Nilai ukuran 1
53-55 4 Size2 Nilai ukuran 2
57-60 4 ClrEncoding Pengkodean warna
61-64 4 Identifier Kode yang digunakan aplikasi
Gambar 2.2 bagian Bitmap Header

3
Seminar Pendidikan Ilmu Komputer Metode Steganalisis LSB Visual Attack
Ismaya Melaningsih 0608636
Jumlah baris data diketahui dari Height pada header citra, ukuran baris
data ditentukan dari Width dan BitCount pada header citra. Bagian Data
bitmap terurut dari bawah ke atas. Bitmap 24-bit menyediakan banyak ruang
untuk menyembunyikan informasi, semua variasi warna pixel untuk
merepresentasikan nilai warna. 3 byte ini dapat direpresentasikan sebagai
heksadesimal, decimal, dan nilai biner. Warna putih memiliki nilai FFFFFF.
100% merah (FF), 100% hijau (FF), dan 100% biru (FF). nilai desimalnya
255, 255, 255 dan nilai binernya adalah 11111111, 11111111, 11111111.

2.2 Steganografi
Steganografi berasal dari bahasa Yunani yaitu stegos yang berarti atap atau
tertutup dan graphia yang berarti tulisan, jadi steganografi adalah ilmu dan
seni menyembunyikan keberadaan komunikasi. Dengan menggunakan
steganografi pesan rahasia dapat disisipkan ke dalam sebuah media yang
tidak mencurigakan dan mengirimnya tanpa ada seorangpun yang mengetahui
keberadaan pesan tersebut.
Steganografi berbeda dengan kriptografi yaitu terletak pada hasil
keluarannya. Hasil dari kriptografi memiliki bentuk yang berbeda dengan
data asli, sehingga informasi yang ada pada data tersebut diketahui tetapi
tidak dimengerti karena informasi tersebut dikodekan terlebih dahulu.
Sedangkan hasil dari keluaran steganografi memiliki bentuk yang sama
dengan data aslinya, sehingga keberadaan informasi yang disembunyikan
tidak terlihat menurut persepsi indra manusia tetapi tidak oleh komputer atau
pengolah data digital lainnya. Secara umum steganografi dan kriftografi
mempunyai tujuan yang sama yaitu menyembunyikan informasi supaya tidak
dapat dibaca, dimengerti atau diketahui secara langsung. Steganografi
memanfaatkan keterbatasan yang ada pada indra manusia seperti mata dan
telinga. Dengan keterbatasan inilah maka steganografi dapat diterapkan dalam
berbagai media digital.
Kualitas dari kriptografi terletak pada informasi kunci rahasia, sedangkan
pada steganografi terletak pada ada-tidaknya pesan rahasia. Keamanan

4
Seminar Pendidikan Ilmu Komputer Metode Steganalisis LSB Visual Attack
Ismaya Melaningsih 0608636
kriptografi menjadi patah jika kunci rahasia diketahui, sedangkan tujuan
steganografi menjadi patah jika keberadaan pesan rahasia diketahui meskipun
isi pesan belum diketahui.
Menyisipkan data yang ingin disembunyikan ke dalam sebuah media
membutuhkan dua buah arsip. Pertama adalah arsip media penampung seperti
citra, suara, video dan sebagainya yang terlihat tidak mencurigakan untuk
menyimpan pesan rahasia. Arsip kedua adalah arsip pesan yang ingin
disembunyikan, dapat berupa plaintext, chipertext, citra lain, atau apapun
yang dapat disembunyikan dalam bit stream.
Terdapat beberapa istilah yang berkaitan dengan steganografi
a. Embedded message atau hiddentext : pesan rahasia yang
disembunyikan
b. Cover-object atau covertext : media yang digunakan untuk
menyembunyikan hiddentext. Media ini disebut juga media pembawa,
citra penutup, cover-image, dan cover medium.
c. Stego-object atau stegotext : media yang sudah berisi hiddentext.
Untuk media yang berupa citra sering disebut stego-image atau
stegogram.
d. Stego-key : kunci yang digunakan untuk mengacak posisi pesan pada
saat penyisipan pesan dan mengekstraksi pesan dari stego-object.
Misalnya password.
e. Steganografer : orang yang merancang metode steganografi.
f. Steganalisis : seni dan ilmu dalam mendeteksi ada-tidaknya pesan
tesembunyi dalam sebuah objek.
g. Steganalis : orang yang berusaha untuk memecahkan metode
steganografi dengan menggunakan berbagai metode steganalisis.

Kriteria yang perlu diperhatikan dalam memilih cover-image yaitu:


• Imperceptibility : tidak dapat dipersepsi oleh indera manusia.
• Fidelity : kualitas cover-image tidak Jauh berubah akibat embedded.

5
Seminar Pendidikan Ilmu Komputer Metode Steganalisis LSB Visual Attack
Ismaya Melaningsih 0608636
• Recovery : informasi yang disembunyikan harus dapat diungkapkan
kembali.

Penyisipan pesan ke dalam media covertext dinamakan encoding,


sedangkan ektraksi pesan dari stegotext dinamakan decoding. Kedua proses
ini mungkin memerlukan kunci rahasia (stego-key) agar hanya pihak yang
berhak saja yang dapat melakukan penyisipan dan ektraksi pesan. Dapat
dilihat pada Gambar 2.3

Covertext Covertext

Hiddentext Embedding Extraction Hiddentext

Key Key
Gambar 2.3 Diagram penyisipan dan ektraksi pesan

Penyisipan pesan ke dalam cover-object dapat dilakukan dengan dua teknik


yaitu :
1. Spasial
Teknik ini mengubah langsung nilai byte dari cover-object (nilai byte
dapat merepresentasikan intensitas/warna pixel, atau amplitudo). Contoh
metode teknik ini adalah metode LSB(Least Significant Bit).
2. Transform
Teknik ini memodifikasi langsung hasil transformasi frekuensi sinyal.
Contoh metode teknik ini adalah spread spectrum. Sinyal spasial diubah
ke frekuensi dengan menggunakan transformasi seperti metode : DCT
(Discrete Cosine Transform), DFT (Discrete Fourier Transorm), dan
DWT (Discrete Wavelet Transform).

6
Seminar Pendidikan Ilmu Komputer Metode Steganalisis LSB Visual Attack
Ismaya Melaningsih 0608636
2.3 Metode LSB (Least Significant Bits)
Pada media citra digital metode ini memanfaatkan keterbatasan mata
manusia dalam menemukan perbedaan antara gambar asli dengan gambar
yang sudah disisipi pesan. Gambar 2.4 menunjukkan carrier medium yang
disisipkan pesan dengan menggunakan suatu fungsi penyisipan, dalam hal ini
LSB, yang menghasilkan stego-image yang tidak memiliki perubahan yang
signifikan dari gambar aslinya.

Gambar 2.4 Penyisipan pesan pada gambar


Untuk menjelaskan metode ini, digunakan citra digital sebagai cover-
image. Setiap pixel dalam citra digital berukuran 1 sampai 3 byte. Pada
susunan bit dalam byte (I byte = 8 bit), terdapat bit yang paling kurang berarti
(Least Significant Bit). Misalnya pada byte 00011001, maka bit LSB-nya
adalah bit yang terletak paling kanan yaitu 1. Untuk melakukan penyisipan
pesan, bit yang paling cocok untuk diganti dengan bit pesan adalah bit LSB,
sebab pengubahan bit tersebut hanya akan mengubah nilai byte-nya menjadi
satu lebih tinggi atau satu lebih rendah .
Sebagai contoh, urutan bit berikut ini menggambarkan 3 pixel pada cover-
image 24-bit.
(00100111 11101001 11001000)
(00100111 11001000 11101001)
(11001000 00100111 11101001)

7
Seminar Pendidikan Ilmu Komputer Metode Steganalisis LSB Visual Attack
Ismaya Melaningsih 0608636
Pesan yang akan disisipkan adalah karakter “A”, yang nilai biner-nya adalah
10000001, maka akan dihasilkan stego image dengan urutan bit sebagai
berikut:

(00100111 11101000 11001000)

(00100110 11001000 11101000)

(11001000 00100111 11101001)

Bit-bit yang digaris bawahi hanya tiga perubahan secara aktual dalam 9 byte
yang digunakan. Secara rata-rata, LSB membutuhkan hanya sebagian bit
dalam suatu perubahan gambar. Kita dapat menyembunyikan data dalam least
dan second least significant bit dan mata manusia masih belum dapat
membedakannya.

Ada dua cara yang dapat digunakan pada metode LSB, yaitu penyisipan
pesan secara sekuensial dan secara acak. Sekuensial berarti pesan rahasia
disisipkan secara berurutan dari data titik pertama yang ditemukan pada file
gambar, yaitu titik pada pojok kanan bawah gambar. Sedangkan acak berarti
penyisipan pesan rahasia dilakukan secara acak pada gambar, dengan
masukan kata kunci (stego-key).
Pada gambar bitmap 24-bit, tiap pixelnya mengandung 24-bit kandungan
warna atau 8-bit untuk masing-masing warna dasar (R, G, dan B), dengan
kisaran nilai kandungan antara 0 (00000000) sampai 255 (11111111) untuk
tiap warna. Perubahan LSB ini pada gambar jenis ini hanya merubah satu
nilai dari 256 nilai, sehingga gambar hasil steganografi akan sulit dibedakan
dengan gambar yang asli. Kapasitas maksimum pesan yang ditampung adalah
panjang x lebar gambar x 3 bit. Contoh desktop umum berukuran 1.024 pixel
x 768 pixel, ukuran pesan maksimum pada gambar tersebut adalah 2.359.296
bit atau sebanyak 294.912 karakter (1 karakter = 1 byte atau 8 bit).

8
Seminar Pendidikan Ilmu Komputer Metode Steganalisis LSB Visual Attack
Ismaya Melaningsih 0608636
2.4 Steganalisis
Pengertian steganalisis mengacu pada seni dan ilmu pengetahuan dalam
mendeteksi ada-tidaknya pesan tersembunyi dalam suatu objek. Steganalisis
dibagi menjadi dua bagian yaitu: steganalisis aktif (mendeteksi pesan, setelah
pesan terdeteksi dilakukan penghancuran pesan atau ekstraksi pesan) dan
steganalisis pasif (hanya mendeteksi keberadaan pesan dalam hal ini,
steganalisis membedakan antara stego-image dan cover-image Gambar 2.5.).
Steganalisis dilakukan tanpa memerlukan pengetahuan mengenai stego-key
yang dipakai maupun algoritma steganografi untuk menyisipkan pesan.
Cover-object
Terdeteksi Pesan
Algoritma
Stego-object
Steganalisis
Cover-object Tidak
Terdeteksi Pesan

Gambar 2.3 Skema steganalisis pasif

Steganalisis umum berarti sistem steganografi yang digunakan tidak


diketahui, sedangkan steganalisis khusus berarti system steganografi yang
digunakan diketahui. Steganalisis khusus untuk steganografi metode LSB
terdiri dari metode subjektif dan statistik. Metode subjektif melibatkan indera
penglihatan manusia untuk mengamati bagian gambar yang dicurigai disebut
visual attack. Sedangkan metode statistic menggunakan perhitungan statistik.
Penyembunyian informasi dengan menggunakan media elektronik
membutuhkan pengubahan pada sifat dari media itu sendiri. Hal ini
menyebabkan beberapa bentuk degradasi atau karakteristik yang tidak biasa
dari media yang disisipi informasi. Karakteristik seperti ini dapat menjadi
tanda bahwa terdapat penyisipan pesan sehingga tujuan dari steganografi pun
menjadi patah.
Steganalisis dapat dilakukan pada berbagai jenis media seperti : citra,
suara, dan video. Citra merupakan media yang paling banyak digunakan
untuk penyisipan pesan. Kehandalan citra dibandingkan dengan suara adalah
kualitas citra yang telah disisipi pesan rahasia hampir tidak mengalami

9
Seminar Pendidikan Ilmu Komputer Metode Steganalisis LSB Visual Attack
Ismaya Melaningsih 0608636
penurunan kualitas dibandingkan citra aslinya. Sedangkan pada media suara
kualitas cover-object lebih mudah mengalami penurunan kualitas setelah
penyisipan pesan. Pada makalah ini akan dibahas pendeteksian pesan pada
bitmap.
Cara mendeteksi adanya pesan rahasia dapat melalui inspeksi secara
visual, audible, analisis statistic, dan analisis struktural. Inspeksi secara visual
dapat dikenakan pada stego-object yang berupa gambar, inspeksi secara
audible dapat dikenakan pada stego-object yang berupa arsip suara, analisis
statistik dapat dilakukan melalui metode chi-square, dan RS-analysis. Cara
deteksi yang terakhir yaitu analisis struktur yang dapat dilakukan dengan
membandingkan stego-object dan cover-object asal. Perbandingan dapat
dilihat dari beberapa atribut seperti ukuran arsip, isi arsip, tanggal dan waktu
modifikasi. Namun analisis struktur ini tidak aplikatif karena membutuhkan
baik stego-object maupun cover-object dalam proses deteksi.

10
Seminar Pendidikan Ilmu Komputer Metode Steganalisis LSB Visual Attack
Ismaya Melaningsih 0608636
BAB 3
PEMBAHASAN

3.1 Metode Visual Attack


Visual attack merupakan serangan terhadap teknik steganografi dengan
memanfaatkan keterbatasan indera penglihatan manusia untuk
menginspeksi kerusakan-kerusakan pada gambar yang terjadi akibat
penyisipan. Ide yang mendasari teknik ini adalah menghilangkan seluruh
bagian gambar sampai hanya terlihat bagian yang mungkin disisipi pesan
yaitu bit-bit LSB-nya, sehingga akan dihasilkan suatu gambar baru yang
dapat menunjukkan adanya kejanggalan yang terlihat secara kasat mata
apabila ada data lain yang ada di dalamnya. Hal ini berarti metode
steganalisis secara visualisasi tetap membutuhkan bantuan manusia untuk
menyelesaikan prosesnya.
Pada visual attack, terdapat proses penyaringan (filtering) yang
bertujuan untuk menghilangkan bagian pesan rahasia dari stego image.
Struktur umum dari fungsi penyaringan dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Media pembawa/ Ilustrasi visual dari bit-


Steganogram diserang Ekstraksi bit-bit bit yang telah diektraksi
(Bagian yang yang berpotensi dengan posisi yang
diperkirakan mengandung menjadi bit sesuai dengan pixel
bit pesan yang tersebunyi) pesan sumbernya

Gambar 3.1 Struktur bagian penyaringan


Salah satu metode visual attack, adalah metode enhanced LSB yang
dikemukakan oleh Andreas Westfeld, proses utama metode ini adalah
sebagai berikut : Pendeteksian dilakukan pada bagian data bitmap. Setiap
pixel memiliki tiga buah komponen warna yaitu red, green, blue. Setiap
komponen direpresentasikan oleh satu byte, setiap byte memiliki sebuah
bit LSB. Apabila bit LSB tersebut adalah 1, maka semua bit pada byte
tersebut diganti dengan bit 1 sehingga nilai byte tersebut adalah 11111111
(biner) atau 255 (desimal). Sedangkan, apabila bit LSB tersebut adalah 0,

11
Seminar Pendidikan Ilmu Komputer Metode Steganalisis LSB Visual Attack
Ismaya Melaningsih 0608636
maka semua bit pada byte tersebut diganti dengan bit 0 sehingga nilai byte
tersebut adalah 00000000 (biner) atau 0 (desimal). Misalnya terdapat
sebuah pixel dengan komposisi byte sebagai berikut :

BLUE GREEN RED


10100101 10011100 11100111
Maka setelah mengalami enhanced LSB byte-byte diatas akan menjadi :
BLUE GREEN RED
11111111 00000000 11111111

Setelah melalui proses penyaringan, maka citra pada bagian gambar


yang tidak disisipi pesan akan mendekati bagian gambar semula.
Sedangkan bagian gambar yang mengandung pesan rahasia setelah
disaring akan menjadi ”rusak” atau akan terlihat titik-titik yang tidak
seharusnya ada pada citra. Dengan demikian, dari gambar yang dihasilkan
setelah penyaringan, mata manusia dapat dengan mudah membedakan
apakah pada gambar tersebut terdapat pesan rahasia atau tidak. Enhanced
LSB merupakan algoritma yang cukup sederhana untuk
diimplementasikan.

Misalnya (Stego):
00000000 00000001 00000001 00000001 00000000 00000000 00000001 00000001
00000000 00000001 00000001 00000000 00000000 00000001 00000000 00000001
00000000 00000001 00000001 00000000 00000000 00000000 00000001 00000001
00000000 00000001 00000011 00000011 00000010 00000010 00000011 00000010
00000000 00000001 00000011 00000010 00000010 00000010 00000011 00000011
00000000 00000001 00000011 00000011 00000010 00000011 00000010 00000010

Hasil enhanced LSB


00000000 11111111 11111111 11111111 00000000 00000000 11111111 11111111
00000000 11111111 11111111 00000000 00000000 11111111 00000000 11111111
00000000 11111111 11111111 00000000 00000000 00000000 11111111 11111111
00000000 11111111 11111111 11111111 00000000 00000000 11111111 00000000
00000000 11111111 11111111 00000000 00000000 00000000 11111111 11111111
00000000 11111111 11111111 11111111 00000000 11111111 00000000 00000000

12
Seminar Pendidikan Ilmu Komputer Metode Steganalisis LSB Visual Attack
Ismaya Melaningsih 0608636
3.2 Implementasi Visual Attack

Andreas Westfeld dalam eksperimennya membuat aplikasi java


untuk mematahkan steganografi metode EzStego.
EzStego. Sebagai contoh
perhatikan Gambar
ambar 3.3.

Gambar 3.2 Kincir angin sebagai media pembawa (kiri) dan


steganogram (kanan)

Gambar 3.3 EzStego; penyaringan dari gambar 3.22: tanpa


embedded (kiri), 50% kapasitas dari pembawa digunakan untuk
embedding (kanan).
Metode ini dipengaruhi olek kekontrasan citra, semakin
emakin tinggi
kontras citra maka semakin mudah untuk mendeteksi pesan, sebaliknya
semakin rendah kontras citra maka semakin sulit
su untuk mendeteksi
deteksi pesan.
pesan
Gambar 3.7

13
Seminar Pendidikan Ilmu Komputer Metode Steganalisis LSB Visual Attack
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Pengertian steganalisis mengacu pada seni dan ilmu pengetahuan


dalam mendeteksi ada-tidaknya pesan tersembunyi dalam suatu objek.
Steganalisis dibagi menjadi dua bagian yaitu : steganalisis aktif (melakukan
peghancuran pesan) dan pasif (hanya mendeteksi keberadaan pesan).

Metode steganalisis LSB ada dua yaitu: subjektif dan statistic. Salah satu
metode subjektif adalan metode Visual Attack yang melakukan penyaringan
terhadap steganogram seperti mengubah nilai bit pixel berdasarkan LSB-nya
yang menghasilkan gambar hitam-putih yang bisa disimpulkan hasilnya
dengan pandangan subjektif (melalui penglihatan manusia). Metode ini
mampu mendeteksi steganografi acak ataupun sekuensial. Metode ini
dipengaruhi olek kekontrasan citra, semakin tinggi kontras citra maka
semakin mudah untuk mendeteksi pesan, sebaliknya semakin rendah kontras
citra maka semakin sulit untuk mendeteksi pesan. Kehandalan metode ini
masih dipertanyakan

4.2 Saran

Steganalisis LSB bukan hanya metode Visual Attack, masih banyak


metode-metode steganalisis lain yang bisa diekplorasi, steganalisis statistic
Chi-square, RS-Analysis, Pair Analysis dan lain sebagainya.

14
Seminar Pendidikan Ilmu Komputer Metode Steganalisis LSB Visual Attack
Ismaya Melaningsih 0608636
DAFTAR PUSTAKA

Andreas Westfeld, Andreas Pfitzmann, “Attacks on Steganographic Systems”,


Dresden University of Technology, Department of Computer Science, D-01062
Dresden, Germany tersedia di
http://www.ece.cmu.edu/~adrian/487-s06/westfeld-pfitzmann-ihw99.pdf
Maria Helena (2007). Steganalisis Khusus dengan Pendekatan Subjektif dan
Statistik pada Stego Image. Diunduh pada tanggal 24-12-09 dari
http://www.informatika.org/~rinaldi/Kriptografi/2006-2007/Makalah1/Makalah1-
030.pdf
Paul Gunawan. (2007). Studi dan Analisis Mengenai Teknik Steganalisis
Terhadap Pengubahan LSB Pada Gambar: Enhanced LSB dan Chi-square.
http://www.informatika.org/~rinaldi/Kriptografi/2007-
2008/Makalah1/MakalahIF5054-2007-A-012.pdf (19-10-09)
Yosep Kurniawaan (2007). Studi Metode Steganalisis Pada Stegoimage. Diunduh
tanggal 19-10-2009 dari http://www.informatika.org/~rinaldi/Kriptografi/2006-
2007/Makalah1/Makalah1-031.pdf
Yulie Anneria.(2007). Program Steganalisis Metode LSB pada Citra dengan
Enhanced LSB, Uji Chi-Square, dan RS-Analysis. Diunduh 19-10-2009 dari
http://www.informatika.org/~rinaldi/TA/Makalah_TA%20Yulie%20Anneria.pdf
http://digilib.itb.ac.id.
Yusrian (2007). Audio Steganografi. Didapat pada tanggal 19-10-2009 dari
http://iwayan.info/FileMahasiswa/SkirpsiYus_AudioSteganografi_2007.pdf
http://andreastjong.wordpress.com/2008/10/16/steganografi-steganalisis-visual-
attack
http://elista.akprind.ac.id/staff/catur/Sistem%20Multimedia/12Keamanan%20Mul
timedia.pdf
http://www.cert.or.id%2F~budi%2Fcourses%2Fec7010%2Fdikmenjur-
2004%2Fsuyono-report.doc
http://www.scribd.com/doc/7482545/bab-3-pcd?autodown=pdf

15
Seminar Pendidikan Ilmu Komputer Metode Steganalisis LSB Visual Attack
Ismaya Melaningsih 0608636

You might also like