Professional Documents
Culture Documents
(RULE OF PROCEDURES)
MAJELIS UMUM
GLOBAL MODEL UNITED NATIONS
PERATURAN TATA TERTIB1
I. AGENDA
SESI REGULER
Agenda Sementara
Pasal 1
Agenda sementara untuk konferensi Global Model United Nations (GMUN) disusun
dan disiapkan oleh Sekertaris Jenderal GMUN dan dikomunikasikan ke seluruh
delegasi sekurang-kurangnya 2 (dua) bulan sebelum konferensi dibuka.
Pasal 2
Pengesahan Agenda
Pasal 3
II. DELEGASI
Komposisi
Pasal 4
Pemilihan
Pasal 5
Kecuali ditentukan lain oleh Majelis Umum GMUN, Majelis Umum GMUN memilih
seorang Presiden dan 5 (lima) wakil Presiden sekurang-kurangnya tiga bulan
sebelum pembukaan Konferensi yang harus dipimpinnya. Dalam pemilihan Presiden
Majelis Umum GMUN dan Wakil Presiden, hendaknya diambil pertimbangan untuk
mendistribusikan jabatan-jabatan ini sepanjang memungkinkan ke wilayah-wilayah
berikut untuk memastikan karakter keterwakilan Komite Umum GMUN: Afrika, Asia,
1
Peraturan Tata Tertib ini mengatur simulasi Sidang Pleno Majelis GMUN dan Panitia -Panitia
utamanya untuk konferensi Global Model United Nations (GMUN). Aturan-aturan ini diadaptasi dari Tata
Tertib Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk digunakan oleh Global Model United.
Eropa Timur, Amerika Latin dan Karibia, Eropa Barat dan Negara-negara lainnya.
Masa jabatan mulai berlaku sejak tanggal terpilih dan berakhir manakala pejabat
baru yang memimpin Majelis Umum GMUN dipilih untuk konferensi berikutnya.
Bilamana seorang anggota Panitia UmumGMUN berhenti sebelum masa jabatannya
berakhir, pemilihan sela hendaknya diselenggarakan secara terpisah untuk memilih
anggota baru untuk masa jabatan yang belum berakhir tersebut.
Pejabat Presiden
Pasal 6
Bila Presiden berpendapat bahwa yang bersangkutan perlu tidak hadir dalam suatu
rapat atau bagiannya, ia harus menunjuk salah satu Wakil Presiden untuk
menggantikan posisinya.
Pasal 7
Seorang wakil Presiden yang bertindak sebagai Presiden memiliki kewenangan dan
kewajiban yang sama dengan Presiden.
Pasal 8
Pasal 9
Presiden atau wakil presiden yang bertindak sebagai presiden, tidak boleh
memberikan suaranya, namun menunjuk anggota delegasi yang lain untuk
memberikan suaranya.
IV. Panitia Umum GMUN
Susunan
Pasal 11
Panitia Umum GMUN terdiri dari Presiden Majelis Umum GMUN, yang menjadi
ketua umum dan lima (5) wakil presiden dan Ketua dari Komite-komite Utama (yaitu
Komite Pertama, Kedua, Ketiga dan Keempat). Tidak boleh ada dua anggota Panitia
Umum GMUN berasal dari satu delegasi yang sama, dan harus ditetapkan demikian
untuk memastikan ciri/ karakter keterwakilan. Ketua dari Komite-komite lain dimana
semua Anggota memiliki hak untuk diwakili dan yang ditetapkan oleh Majelis Umum
GMUN untuk bertemu selama konferensi berhak untuk menghadiri pertemuan/ rapat
Panitia Umum GMUN dan boleh berpartisipasi dalam pertemuan tersebut tanpa hak
suara dalam diskusi.
Anggota Pengganti
Pasal 12
Bila wakil Presiden Majelis Umum GMUN merasa perlu untuk absen/ tidak hadir
dalam suatu rapat Panitia Umum GMUN, yang bersangkutan dapat menunjuk
seorang anggota delegasi untuk menggantikan posisinya. Ketua Komite Utama
dalam hal ketidakhadirannya-- harus menunjuk wakil Ketua Komite untuk
menggantikan kedudukannya. Seorang wakil ketua komite tidak boleh memiliki hak
untuk memberikan suaranya bila yang bersangkutan berasal dari delegasi yang
sama dengan anggota Panitia Umum GMUN lainnya.
Fungsi
Pasal 13
Panitia Umum GMUN, sebelum konferensi, harus membahas agenda sementara dan
membuat rekomendasi ke Majelis Umum GMUN berkenaan dengan masing-masing
butir acara yang diusulkan.
Pasal 14
Komite Umum GMUN hendaknya membantu Presiden dan Majelis Umum GMUN
dalam mempersiapkan agenda untuk masing-masing rapat pleno, dalam
menentukan prioritas butir-butir agenda dan dalam mengoordinasikan hasil dari
Komite Majelis. Komite hendaknya membantu Presiden dalam penyelenggaraan
pekerjaan Majelis Umum GMUN secara umum yang menjadi kewenangan Presiden.
Panitia UmumGMUN, meskipun demikian, tidak boleh mengambil keputusan
mengenai persoalan yang bersifat politis.
Pasal 15
Panitia Umum GMUN hendaknya bertemu untuk menelaah kemajuan Majelis Umum
GMUN dan komite-komitenya dan membuat rekomendasi untuk menindaklanjuti
kemajuan tersebut. Komite juga hendaknya bertemu di waktu-waktu lain bilamana
di pandang perlu oleh Presiden atau atas permintaan anggota-anggotanya.
Pasal 16
Panitia Umum GMUN boleh merevisi resolusi yang diadopsi oleh Majelis Umum
GMUN, mengubah formatnya, namun tidak mengubah substansi dari resolusi
tersebut. Setiap perubahan hendaknya dilaporkan ke Majelis Umum GMUN untuk
dipertimbangkan.
V. SEKRETARIAT
Pasal 17
Pasal 18
Pasal 19
Pasal 20
Pasal 21
Bahasa Inggris dan Bahasa Prancis akan menjadi bahasa resmi dan bahasa kerja
Majelis Umum GMUN dan Komite-komitenya. Pasal ini dapat diubah tergantung
pada lokasi Konferensi.
Penerjemahan lisan
Pasal 22
Pidato yang disampaikan dalam satu dari bahasa resmi Majelis Umum GMUN harus
dialihbahasakan ke bahasa resmi lainnya selama rapat Majelis Umum dan Komite
Utama.
Pasal 23
Selama sesi Majelis Umum GMUN, Journal of Global Model United Nations akan
diterbitkan dalam bahasa yang dipakai Majelis.
Pasal 24
Semua resolusi dan dokumen lain akan diterbitkan dalam bahasa yang dipakai oleh
Majelis Umum GMUN.
Pasal 25
Resolusi
Pasal 26
Resolusi yang diadopsi oleh Majelis Umum GMUN harus dikomunikasikan oleh
Sekertaris Jenderal GMUN ke delegasi yang mewakili Negara Anggota dalam waktu
lima belas (15) hari setelah ditutupnya konferensi.
VIII. RAPAT TERBUKA DAN RAPAT TERTUTUP MAJELIS UMUM, KOMITE DAN
SUBKOMITE GMUN,
Prinsip-prinsip Umum
Pasal 27
Rapat Majelis Umum GMUN hendaknya dilakukan secara terbuka kecuali badan /
organ terkait memutuskan bahwa keadaan luar biasa mempersyaratkan bahwa rapat
hendaknya dilaksanakan secara tertutup.
Rapat Tertutup
Pasal 28
Semua keputusan Majelis Umum GMUN yang diambil dalam rapat tertutup akan
diumumkan pada rapat terbuka Majelis berikutnya. Pada setiap penutupan tertutup di
setiap Komite Utama, Ketua boleh menerbitkan suatu komunike melalui Sekertaris-
Jenderal GMUN.
Pasal 29
Segera setelah pembukaan rapat pleno pertama dan sesaat sebelum penutupan
rapat pleno terakhir dari masing-masing sesi Majelis Umum GMUN, Presiden
hendaknya meminta seluruh anggota perwakilan untuk mengheningkan cipta selama
satu menit untuk berdoa atau meditasi.
X. RAPAT PLENO
Rujukan Komite
Pasal 30
Majelis Umum GMUN hendaknya tidak, kecuali ditentukan lain, membuat keputusan
akhir atas suatu butir dalam agenda sampai Majelis telah menerima laporan dari
suatu komite mengenai butir agenda tersebut.
Pasal 31
Pembahasan suatu laporan Komite Utama dalam rapat pleno Majelis Umum GMUN
harus berlangsung bila sekurang-kurangnya sepertiga anggota hadir dan
memberikan suara dalam rapat pleno menganggap bahwa pembahasan tersebut
penting untuk dilakukan, Setiap Usulan mengenai hal ini hendaknya tidak
diperdebatkan namun segera dilakukan Pemungutan Suara.
Kuorum
Pasal 32
Pidato
Pasal 33
Perwakilan tidak boleh menyampaikan pidato dalam Majelis Umum GMUN tanpa
mendapatkan izin dari Presiden terlebih dahulu. Presiden hendaknya
mempersilakan pembicara secara berurutan sesuai dengan urutan mereka
menyampaikan niat untuk berbicara. Presiden bisa memperingatkan pembicara bila
apa yang disampaikan tidak relevan dengan pokok permasalahan yang dibahas.
Preseden
Pasal 34
Ketua dan Pelapor Komite Utama GMUN boleh diberi preseden untuk keperluan
menjelaskan kesimpulan yang dicapai oleh komite yang dipimpinnya.
Pasal 36
Pasal 37
Majelis Umum GMUN dapat membatasi waktu yang dibolehkan bagi masing-masing
pembicara untuk berbicara dan membatasi berapa kali masing-masing perwakilan
diizinkan berbicara atau mengajukan pertanyaan. Sebelum suatu keputusan diambil,
dua perwakilan boleh berbicara untuk menyatakan mendukung, dan dua perwakilan
lainnya menentang, atas suatu usulan mengenai penetapan pembatasan tersebut.
Ketika perdebatan dibahas dan perwakilan melewati batas waktu yang ditetapkan,
Presiden bisa mengingatkan mereka untuk mematuhi tata tertib dengan segera.
Pasal 38
Penundaan Debat
Pasal 39
Penutupan Debat
Pasal 40
Perwakilan boleh mengusulkan penutupan debat mengenai butir agenda yang dalam
pembahasan, lepas apakah perwakilan yang lain telah menyatakan keinginannya
untuk berbicara atau tidak. Izin berbicara tentang penutupan debat hendaknya
diberikan hanya kepada dua pembicara yang menentang penutupan debat, dimana
setelah itu, Pemungutan Suara atas mosi tersebut segera diambil. Bila Majelis
Umum GMUN mendukung agar debat ditutup, Presiden harus menyatakan bahwa
perdebatan ditutup. Presiden bisa membatasi waktu yang diperbolehkan kepada
pembicara sesuai dengan tata tertib ini.
Pasal 41
Pasal 42
Sesuai dengan Pasal 38, mosi yang sebagaimana di bawah ini, hendaknya memiliki
preseden dalam urutan berikut atas seluruh Usulan atau mosi sebelum rapat:
Pasal 43
Pasal 44
Suatu mosi boleh ditarik kembali oleh pengusulnya kapan saja sebelum Pemungutan
Suara mengenai mosi tersebut dimulai, asalkan mosi tersebut belum diamandemen.
Suatu mosi yang ditarik kembali, oleh karena itu, dapat diajukan kembali oleh
anggota manapun.
PEMUNGUTAN SUARA
Pasal 45
Masing masing anggota Majelis Umum GMUN memiliki satu hak suara.
Pasal 48
Pasal 49
Dalam peraturan tata tertib ini, yang dimaksud dengan frase anggota yang hadir dan
memberikan suara adalah bahwa anggota memberikan suara setuju atau tidak
setuju. Anggota yang abstain dalam Pemungutan Suara dianggap tidak memberikan
suaranya.
Pasal 50
(a) Majelis Umum GMUN umumnya memberikan suara dengan mengangkat tangan
atau dengan berdiri, namun perwakilan dapat meminta suatu roll-call (memanggil
satu-satu untuk memberikan pernyataan). Roll-call dapat dilakukan menurut urutan
abjad bahasa Inggris dari nama anggota, mulai dengan anggota yang namanya
ditarik dari kumpulan daftar nama oleh Presiden. Nama masing-masing anggota
hendaknya dipanggil dan salah satu perwakilannya menjawab Ya, Tidak,
Abstain. Hasil dari pemungutan suara hendaknya dimasukkan dalam catatan
sesuai urutan alfabet dalam bahasa Inggris dari nama nama anggota.
Pasal 51
Pasal 52
Perwakilan boleh meneruskan bagian dari suatu Usulan atau bagian dari suatu
amandemen yang harus dilakukan pemungutan suara secara terpisah. Bila
keberatan diajukan untuk permohonan pembagian, atas mosi untuk pemisahan
(division) hendaknya dilakukan pemungutan suara. Izin untuk berbicara berkenaan
dengan pemisahan tersebut hendaknya diberikan hanya kepada dua orang
pembicara yang mendukung dan dua orang pembicara yang menentang. Bila mosi
untuk pemisahan dilaksanakan, bagian-bagian dari usulan atau bagian dari
amandemen yang disetujui hendaknya dimasukkan menjadi satu kesatuan untuk
dilakukan pemungutan suara. Bila semua bagian yang berlaku dari Usulan atau
amandemen telah ditolak, Usulan atau amandemen hendaknya dianggap telah
ditolak secara keseluruhan.
Pasal 53
Pasal 54
Bila dua usulan atau lebih terkait dengan pertanyaan yang sama, Majelis Umum
GMUN hendaknya, kecuali diputuskan sebaliknya, melakukan pemungutan suara
atas Usulan sesuai dengan urutan penyerahan Usulan tersebut. Majelis Umum
GMUN boleh, setelah masing-masing pemungutan terhadap Usulan dilakukan,
memutuskan apakah pemungutan suara untuk usulan berikutnya dilakukan. Semua
usulan hendaknya disampaikan kepada Ketua secara tertulis sebelum diumumkan
ke peserta sidang.
Pemilihan
Pasal 55
Seluruh pemilihan untuk memilih Panitia Umum GMUN dan Komite Utama
hendaknya dilakukan secara rahasia.
Pasal 56
Manakala dua posisi atau lebih dalam Panitia Umum GMUN yang harus diisi melalui
pemilihan pada saat bersamaan dan sesuai dengan persyaratan yang sama, calon-
calon hendaknya dipilih dari kandidat yang mendapatkan mayoritas yang diperlukan
dalam surat suara pertama. Bila jumlah calon yang mendapatkan mayoritas
semacam itu kurang dari jumlah orang atau anggota yang harus dipilih, maka
hendaknya ada surat suara tambahan untuk mengisi tempat/ posisi yang tersisa,
pemungutan suara dibatasi pada dua calon untuk setiap pemilihan dan calon yang
mendapatkan mayoritas kedua hendaknya dipilih.
Bila pemungutan suara terbagi seimbang untuk hal-hal di luar pemilihan, Presiden
hendaknya memutuskan apakah pemilihan kedua hendaknya diambil dan beserta
waktu pemilihannya. Bila pemungutan suara kedua dilakukan dan hasil dari
pemungutan suara kedua juga hasilnya berimbang, usulan tersebut hendaknya
dianggap ditolak.
XI. KOMITE
Kategori bidang
Pasal 58
Butir-butir agenda yang berkaitan dengan kategori bidang yang sama hendaknya
dirujuk ke Komite atau Komite-komite yang berurusan dengan kategori bidang
tersebut. Komite hendaknya tidak memasukkan butir agenda dalam prakarsanya
sendiri.
Komite Utama
Pasal 59
Komite Utama dalam Majelis Umum GMUN Global Model UN adalah sebagai
berikut:
Pasal 60
(a) Seluruh Komite Utama hendaknya, dalam waktu selambat-lambatnya tiga bulan
sebelum pembukaan sesi, memilih Ketua, Wakil ketua dan seorang pelapor. Petugas
petugas ini hendaknya dipilih berdasarkan kompetensi pribadi, pengalaman dan
penyebaran geografis yang adil. Selain itu, setiap upaya hendaknya dilakukan untuk
memastikan bahwa petugas secara gender seimbang. Masa jabaran petugas akan
mulai berlaku pada tanggal mereka terpilih dan akan berakhir petugas baru terpilih
untuk konferensi berikutnya. Bila seorang anggota dalam suatu komite berhenti
sebelum masa jabatannya habis, calon yang mendapatkan suara kedua tertinggi
akan ditunjuk untuk mengisi posisi itu.
(b). Masing-masing Komite Utama hendaknya mengadopsi prioritas masing-masing
dan bertemu kapan saja dipandang perlu untuk menyelesaikan pembahasan butir-
butir agenda yang dirujuk kepada komisi tersebut.
Keterwakilan Anggota
Pasal 61
Masing-masing anggota bisa diwakili oleh satu orang pada masing-masing Komite
Utama.
Pasal 62
Ketua Komite hendaknya tidak memberikan suara, namun anggota delegasi yang
lain boleh memberikan suara dalam posisinya.
Absennya Staf
Pasal 63
Bila ketua merasa perlu untuk absen/ tidak hadir dalam suatu rapat atau di sebagian
waktu rapat, ia hendaknya menugaskan Wakil Ketua untuk menggantikan
kedudukannya. Wakil ketua yang bertindak sebagai ketua hendaknya memiliki tugas
dan kewenangan yang sama sebagai Ketua. Bila tidak ada satu pun staf dalam
komite Yang dapat melaksanakan fungsinya, seorang petugas baru hendaknya
dipilih selama masa konferensi.
Fungsi Ketua
Pasal 64
Kuorum
Pasal 66
Ketua boleh menyatakan suatu rapat dibuka dan mengizinkan perdebatan untuk
berlangsung ketika sekurang-kurangnya seperempat anggota komite telah hadir.
Kehadiran mayoritas anggota hendaknya dijadikan syarat untuk setiap keputusan
yang diambil.
Pidato
Pasal 67
Perwakilan tidak boleh menyampaikan pidato dalam komite tanpa mendapatkan izin
dari Ketua terlebih dahulu. Ketua hendaknya mempersilakan pembicara secara
berurutan sesuai dengan urutan mereka menyampaikan niat untuk berbicara. Ketua
bisa memperingatkan pembicara bila apa yang disampaikan tidak relevan dengan
pokok permasalahan yang dibahas.
Preseden
Pasal 68
Ketua dan Pelapor Komite bisa diberi preseden untuk keperluan menjelaskan
kesimpulan yang dicapai oleh komite yang dipimpinnya.
Pasal 70
Pasal 71
Pasal 72
Penundaan Debat
Pasal 73
Penutupan Debat
Pasal 74
Perwakilan boleh mengusulkan penutupan debat mengenai butir agenda yang dalam
pembahasan, lepas apakah perwakilan yang lain telah menyatakan keinginannya
untuk berbicara atau tidak. Izin berbicara tentang penutupan debat hendaknya
diberikan hanya kepada dua pembicara yang menentang penutupan debat , dimana
setelah itu, Pemungutan Suara atas mosi tersebut segera diambil. Bila Komite
mendukung agar debat ditutup, Ketua harus menyatakan bahwa perdebatan ditutup.
Komite bisa membatasi waktu yang diperbolehkan kepada pembicara sesuai dengan
tata tertib ini,
Pasal 75
Selama pembahasan suatu butir agenda, seorang perwakilan dapat mengusulkan
penghentian atau penundaaan rapat. Mosi semacam itu hendaknya tidak
diperdebatkan namun dengan segara dilakukan Pemungutan Suara. Ketua boleh
membatasi waktu yang diizinkan kepada seorang pembicara yang mengajukan
penghentian atau penundaaan rapat.
Pasal 76
Mosi yang sebagaimana di bawah ini hendaknya memiliki preseden dalam urutan
berikut atas seluruh Usulan atau mosi sebelum rapat:
Pasal 77
Pasal 78
Suatu mosi boleh ditarik kembali oleh pengusulnya kapan saja sebelum Pemungutan
Suara mengenai mosi tersebut dimulai, asalkan mosi tersebut belum diamandemen,
Suatu mosi yang ditarik kembali, oleh karena itu, dapat diajukan kembali oleh
anggota manapun.
PEMUNGUTAN SUARA
Pasal 79
Keputusan Komite hendaknya dibuat berdasar mayoritas anggota yang hadir dan
memberikan suara.
Dalam peraturan tata tertib ini, yang dimaksud dengan frase anggota yang hadir dan
memberikan suara adalah bahwa anggota memberikan suara setuju atau tidak
setuju. Anggota yang abstain dalam Pemungutan Suara dianggap tidak memberikan
suaranya.
Pasal 82
(a) Komite umumnya memberikan suara dengan mengangkat tangan atau dengan
berdiri, namun perwakilan dapat meminta dilakukan roll-call (memanggil satu-
satu untuk memberikan pernyataan). Roll-call dapat dilakukan menurut urutan
abjad bahasa Inggris dari nama anggota, mulai dengan anggota yang namanya
ditarik dari kumpulan daftar nama oleh Ketua. Nama masing-masing anggota
hendaknya dipanggil dan salah satu perwakilannya menjawab Ya, Tidak,
Abstain. Hasil dari pemungutan suara hendaknya dimasukkan dalam catatan
sesuai urutan alfabet dalam bahasa Inggris dari nama nama anggota.
(b) Manakala komite melakukan pemungutan suara dengan perangkat mekanis
(mesin pemungutan suara), pemungutan suara yang non-rekam akan
menggantikan suatu pemungutan suara dengan mengacungkan tangan atau
berdiri dan pemungutan suara terekam hendaknya menggantikan pemungutan
suara roll-call. Perwakilan boleh mengajukan permintaan untuk melakukan
pemungutan suara terekam. Dalam hal pemungutan suara terekam, komite
hendaknya, kecuali perwakilan mengajukan sebaliknya, mengesampingkan
prosedur pemungutan suara roll-call. Kendatipun demikian, hasil pemungutan
suara hendaknya dimasukkan dalam dokumen atau rekaman dengan cara tang
sama dengan pemungutan suara secara roll-call
Pasal 83
Pasal 84
Perwakilan boleh meneruskan bagian dari suatu Usulan atau bagian dari suatu
amandemen yang harus dilakukan pemungutan suara secara terpisah. Bila
keberatan diajukan untuk permohonan pembagian, atas mosi untuk pemisahan
(division) hendaknya dilakukan pemungutan suara. Izin untuk berbicara berkenaan
dengan pemisahan tersebut hendaknya diberikan hanya kepada dua orang
pembicara yang mendukung dan dua orang pembicara yang menentang. Bila mosi
untuk pemisahan dilaksanakan, bagian-bagian dari usulan atau bagian dari
amandemen yang disetujui hendaknya dimasukkan menjadi satu kesatuan untuk
dilakukan pemungutan suara. Bila semua bagian yang berlaku dari Usulan atau
amandemen telah ditolak, Usulan atau amandemen hendaknya dianggap telah
ditolak secara keseluruhan.
Pasal 85
Pasal 86
Bila dua usulan atau lebih terkait dengan pertanyaan yang sama, Komite hendaknya,
kecuali diputuskan sebaliknya, melakukan pemungutan suara atas Usulan sesuai
dengan urutan penyerahan Usulan tersebut. Komite boleh, setelah masing-masing
pemungutan terhadap Usulan dilakukan, memutuskan apakah pemungutan suara
untuk usulan berikutnya dilakukan.
Pemilihan
Pasal 87
Bila suatu pemungutan suara mengenai hal-hal lain di luar pemilihan menghasilkan
suara yang seimbang, usulan hendaknya dianggap ditolak.
SEKRETARIS-JENDERAL GMUN
Pasal 88
KETENTUAN UMUM
Pasal 89
Pasal 90
Penunjukan
Pasal 91
Susunan
Pasal 92
Tidak boleh ada dua orang yang Kebangsaannya sama boleh dipilih berdasarkan
representasi geografis yang luas, kualifikasi perorangan dan pengalaman untuk
menjadi Anggota Komite Pengawas Keuangan dan Administrasi. Majelis Umum
GMUN hendaknya menunjuk anggota Komite Pengawas pada hari pertama
konferensi.
Tugas/ Fungsi
Pasal 93
Metode Amandemen
Pasal 94
Peraturan tata tertib ini boleh diamandemen dengan keputusan Komite Eksekutif
GMUN.