You are on page 1of 9

PENDAHULUAN

Pengertian
Ilmu biomaterial adalah ilmu yang mempelajari tentang struktur, komposisi, sifat, & manipulasi
material yang berkontak dengan jaringan keras/lunak pada tubuh manusia yang berinteraksi
dengan sistem biologis untuk mengembalikan fungsi & estetik dalam sistem stomatognatik.

Struktur : susunan kristal


Komposisi: penyusun secara kimiawi
Sifat: sebelum, saat dan sesudah setting
Material adalah sesuatu yg mempunyai massa, menempati ruang, sifat dan energi.
Energi: sebagai kemampuan untuk melakukan kerja / usaha

♪Biomaterial
Substansi inert yang tidak mempengaruhi dan tidak dipengaruhi secara sistematis dan
farmakologis yang didesain untuk ditanamkan pada suatu sistem/ jaringan hidup

♪Sejarah Material KG
 600 SM : jembatan emas
 1480 : tumpatan dr emas
 1500 : model malam
 1728 : Gigi tiruan porselin
 1800 : gigi tiruan dr gading
 1826 : perak & air raksapasta tumpatan
 1839: American Journal of Dental Science
 1844 : obat pati rasa nitrous oksida/gas ketawa pencabutan gigi
 1879 : Zn fosfat semen
 1880 : semen silikat
 1895 : studi sifat m. Amalgam
 1907 : inlai coran emas
 1950 : resin akrilik
 1955 : teknik etsa asam
 1970 : Resin komposit
 1976 : Semen ionomer kaca (A. Wilson)
 1978 : RK aktivasi sinar
 1985 : Perkembangan agen pengikat dentin

♪Syarat Material KG
1. Pengaruh material dengan lingkungan
2. Sifat antar muka (adhesi)
antara permukaan material dengan jaringan rongga mulut
3. Pengaruh lingkungan dengan material (sifat kimia dan mekanis); misalnya saliva tidak
melarutkan material
4. Estetis
5. Sifat fisik, berhubungan dengan thermal dan density
6. Mudah & nyaman digunakan

♪Proses pemilihan material dan evaluasinya (secara sederhana)


a. analisis masalah
b. persyaratan yang diperlukan, misalnya apakah gigi posterior/ anterior, kesesuaian warna,
tekanan saat mastikasi
c. material yang tersedia dan sifatnya (harga); dibandingkan dengan persyaratan
d. pemilihan material
♪Evaluasi material, dilakukan sebelum digunakan
1. Spesifikasi standar
FDI: Federation Dentaire Internationale ADA : American Dental Association
SII : standard Indusrti Indonesia
ISO (International Organization Standardization)
2. Evaluasi laboratoris
3. Uji klinis (biocompatibility)

♪Klasifikasi biomaterial, berdasarkan susunan atom


1. polimer
alami: protein, agar
sintesis: polimetil metakrilat (poliester), turunan metil metakrilat : uretan, dimetil
metakrilat
2. keramik: porselen, semen; manipulasi sulit karena peralatannya mahal
3. logam: emas ; digunakan untuk keperluan implant
4. komposit; merupakan gabungan lebih dari satu macam material; misalnya polimer + keramik
 resin komposit

♪Klasifikasi sifat material


1.selama penyimpanan (sebelum dipakai tidak berubah bentuk dan warna)
2.selama pencampuran:
metoda penakaran
waktu pencampuran
viskositas
sifat material selama pencampuran, manipulasi dan setting melibatkan
 sifat reologi
 cara perubahannya, sebagai fungsi waktu selama setting
pencampuran tergantung:
Afinitas komponen kimia
Viskositas
Suhu kamar
Meode penakaran
Metode pencampuran
3. selama setting
 Kecepatan set
 Waktu kerja: waktu yang tersedia untuk mencampur dan memanipulasi material
 Waktu setting: waktu yang diperukan material untuk mencapai ketegaran/ elastisitas/
kekerasan tertentu
 Kenaikkan suhu saat setting
 Perubahan dimensi
4. Material set
 Sifat mekanis
 Sifat fisis
 Sifat termal
 Sifat kimia
 Sifat biologi
fisik mekanik kimiawi

BIOMATERIAL

LINGKUNGAN

Bahaya terhadap jaringan mulut dan


tubuh:
 toksik: sianida, fluor, merkuri
 iritasi: monomer, asam (pada etsa
asam)
 alergi: Ni (pada frame prothesa)
 karsinogenik : serat asbestos, Pb,
Sn

SIFAT MEKANIK

Mechanically stable & durable


• Sifat mekanis menentukan kemampuan M menerima beban atau gaya tanpa mengalami
kerusakan
• Kekuatan mekanis in oral : kerja otot rongga mulut gaya  tarikan & tekanan or kombinasi
 deformitas material
• Hubungan tegangan dan regangan (menunjukkan uji material)
Keterangan:
X OP: merupakan garis lurus ; material
Stress dapat kembali ke bentuk semula jika
diberi tegangan
PX: bentuk kurva. Daerah material
A P tidak dapat kembali ke bentuk asal
jika diberi tegangan. Mengalami
deformasi permanent
P: batas proporsional
O OPB: resilience
B D
elastis plastis OXD: toughness

1. STRAIN (regangan); adalah daya tahan internal dalam bentuk force per unit area dan
perbandingan antara perubahan panjang dengan panjang semula
dirumuskan: perubahan panjang : panjang semula
a. Elastic strain
elastis: beban dilepas, kembali ke bentuk semula; adalah kecenderungan suatu material
untuk kembali ke bentuk dan ukuran asal setelah mengalami penarikan/ penekanan
plastis: beban dilepas, terjadi perubahan bentuk
1. Proporsional limit (OP); batas keseimbangan
stress maksimum, stress seimbang dengan strain,
 tidak terjadi deformasi permanen
 stress < harga proportional limit  strain ireversible/permanent (PX)
2. Elastic limit (batas elastic): tekanan maksimum yang menyebabkan material dpt bertahan
tanpa terjadi suatu deformasi yang permanen
3. Resilience (OPB);  juml. energi maks. ydpt diabsorpsi o/ M tanpa mengalami perubahan
bentuk yg permanen
2
P
R = --------- J/m3
2E
P : proportional limit
E : modulus young’s
4. Modulus elastisitas/ modulus young; adalah
• Kekakuan (stiffness) relatif atau kekakuan (rigidity) material
• Rasio stress terhadap strain pada garis linier ataubagian elastis dari kurva stress-strain
• Mrp ukuran kekakuan material
• Rumus : Stress (MPa)
strain
• Gaya intermolekul atau interatomik yang bertanggung jawab terhadap sifat elastis
material
• Gaya tarik material besar  nilai E besar
• tergantung komposisi material
b. Plastic strain
Persentase elongasi/ perubahan panjang
Elongation:
Perubahan bentuk akibat aplikasi tekan/ tarik
Memberi indikasi kemampuan material dalam menjalankan fungsinya di dalam mulut
terutama untuk alloy (campuran logam)
c. Kombinasi elastik & plastic
1. Toughness
kemampuan materal untuk menyerap energi selama deformasi plastis tanpa terjadi
fraktur
Diukur dari total luas darah dibawah grafik stress-strain
diuji dengan impact
2. Yield strength
  tegangan yang terjadi pada material sebelum deformasi plastis mulai terjadi
  Suatu material mencapai titik yield (menyerah) bila terjadi peningkatan strain yang
cepat tanpa adanya keseimbangan kenaikan stress
  perubahan bentuk plastis

Creep
• Pertambahan regangan secara perlahan dengan beban yang diaplikasikan konstan
• Nilai creep penting untuk amalgam
• Pencetus keretakan pada pinggir tumpatan (tumpatan yang bersinggungan dengan email)

2. STRESS (tegangan); adalah respon material terhadap force atau reaksi internal yang
intensitasnya sama & berlawanan arah dengan gaya eksternal yang diterima
a. Tension/Tensile stress ( tarik); adalah
tekanan maksimal, material tahan sebelum patah
 kekuatan yang timbul untuk mempertahankan diri terhadap deformasi karena force atau
load yang mempunyai kecenderungan untuk menarik atau menambah panjang material
yang ditimpanya
dua bahan bergabung  ikatan oleh karena gaya tarik menarik kekuatan perlekatan uji
tarik
Kohesi : tarik menarik antara molekul yang sama
Adhesi : tarik menarik antara molekul yang berlainan
alat : universal testing machine
UTS=Ultimate Tensille Strength
1. Tensile test
2. Diametral compression test
Rumus: 2 P (N/m2)
dt
P : beban utk mematahkan material
d : diameter spesimen
t : tebal specimen
Sebab kegagalan uji tarik krn :
1. Ikatan adesif
2. Ikatan adesif oleh karena tarikan
3. Ikatan aderen oleh karena tarikan
(1) Tear strength;
• Resistensi material terhadap kekuatan robekan
• Tgt nilai beban oleh karena sifat viskoelastisitas material
• Dental polimer
• Flexible impression material
• Soft liners untuk denture
(2) Bond strength
(3) Transverse strength
(4) Impact strength
(5) Fatigue strength
b. Compression stress (tekanan )
 internal resistance yang mempertahan kan material tiaka terjadi deformasi terhadap
load/ force yang bersifat menekan atau mengarah kepada pemendekan material
 Stress maksimum, tanpa terjadi fraktur
c. Shear stress (gesek )
• stress internal yang berusaha menahan material agar tidak bergeser atau berputar dalam
menerima load dari luar
• membagi gaya dengan area paralel terhadap arah gaya
• misalnya pada bracket ortho
• bisa dihitung dengan biomechanical
d. Complex stress
1. Torsion ( putar); internal stress dalam menghadapi load/force yang bersifat berbelok-
belok atau membelit (twisting)
2. Bending ( pembengkokan ); internal stress dalam menghadapi load pada waktu proses
menekuk melipat
Strength (tarik)
 suatu stress yg diperlukan u/ menyebabkan fraktur or deformasi plastis

Relaksasi tegangan
Ukuran penurunan tegangan pada regangan yang konstan
Melibatkan penerapan dengan regangan yang konstan

Stress di dalam rongga mulut


Kombinasi tensile-kompresi-gsr
Gaya in gigi  gaya gigit :
1. Gaya tekan geraham
Titik tumpu berimpit sumbu gigi
2. Geser
Titik tumpu tidak berimpit sumbu gigi
3. Torsi  wkt mengunyah

3. KEKERASAN
Indikasi terhadap penetrasi diindentasi (lekukan) oleh benda keras  indikasi ketahanan
abrasi material
 Nilai kekerasan : Angka kekerasan
Berhubungan dengan yield strength & resistensi wear (keausan)
Tipe alat uji kekerasan
Brinnel Hardness test :
untuk mengevaluasi logam KG
Bola baja dipresskan dibawah tekanan tertentu thd permukaan materialindentasi kecil 
BHN (Brinnel Hardness Number) besar  material keras
Rockwell hardness test :
Hampir sama dengan Brinnel test
B & R tidak dapat untukmengukur material getas

4. DUCTILITY; besarnya regangan plastis sehingga terjadi patahan


logam yang ditarik menjadi panjang membentuk kawat
diukur :
1. % elongasi : uji tensile -Sp ditarik patah-disb- panjang baru
2. Reduksi luas penampang>malleability
Malleabiliity
• adalah kemampuan logam untuk ditempa dibentuk menjadi lembaran tipis tanpa pecah
atau retak
• contoh: Emas digulung & digilas menjadi lembaran tipis, silikat semen  mengiritasi
jaringan pulpa sehingga sudah ditinggalkan untuk praktik lapangan

5. FRICTION
merupakan resistensi terhadap gerakan suatu body material terhadap yang lain

6. FLEXIBILITY
Dalam restorasi, diperlukan nilai tinggi elastisitas material oleh karena struktur tersebut
diharapkan kembali ke bentuk semula setelah mendapat tekanan
Wear
Suatu kehilangan material akibat dari removal and relocation melalui kontak dengan dua atau
lebih material
Menyebabkan respon inflamasi (pembeng-kakan yang terjadi sebelum abses) & perubahan
bentuk

SIFAT REOLOGI
• adalah studi tentang aliran atau deformasi material
• material padat atau cair pada kondisi padat atau elastomer
• Teori elastisitas, viskoelastisitas, laju geser dan waktu
• material dengan viskositas rendah  tegangan kecil  kecepatan aliran tinggi
• material dengan viskositas tinggi  tegangan kecil  kecepatan aliran rendah
• Newtonian Fluid (Aliran Newtonian); tegangan geser berbanding secara langsung dengan laju
geser dan viskositas material konstan tidak tergantung laju geser
a)material pseudoplastik
Nilai indeks aliran lebih kecil dibanding dengan satuan, maka kenaikan laju geser
menghasilkan tegangan geser lebih kecil dari proporsional
Viskositas menurun dengan peningkatan laju geser
b) material dilatan
Nilai indeks aliran lebih besar dari satuan, maka kenaikan laju geser menghas ilkan
kenaikan tegangan geser yang lebih tinggi dari proporsional
 sehingga viskositas menurun dengan laju geser
Ketergantungan viskositas waktu (waktu kerja dan waktu setting) :
• dua material komponen  dicampur  inisiasi reaksi kimiawi  perubahan material cair 
padat  tegar atau elastomer
• contoh: pengukuran kekerasan gips  jarum Gilmore

SIFAT FISIK
Dasar  mekanika, akustik, radiasi, optik, termodinamika, kelistrikan, magnet, struktur
atom, atau gejala nuklir
Dalil optik
adalah ilmu yang berhubungan dengan fenomena cahaya, visi dan penglihatan
meliputi corak, nilai, kroma, translusensi
Dalil termodinamika  Konduktivitas termal, koefisien ekspansi termal
Macam Sifat fisik
Density, boiling & melting points, vapor pressure, Thermal conductivity, Heat capacity, heat of
fusion & vaporization, coefficient of thermal expansion, Electrical conductivity, viscosity,
hardness, durometer, Abrasion resistance, Solubility, water absorption, color, interaction
materials with x-rays
♪Abrasi
 Kekerasan adalah kemamp uan material untuk menahan abrasi atau pengikisan
 Abrasi  mekanisme komplek in mulut mencakup sejumlah faktor kekerasan sbg
prediktor ketahanan abrasi terbatas  untuk membandingkan material klasifikasi
tertentu
 Merk berbeda tapi jenis campuran sama, tdk bisa jika logam dengan resin akrilik
♪Creep & aliran
♪Warna
Faktor-faktor yang mempengaruhi keausan permukaan email:
1.Kekerasan material
2.Tekanan gigitan
3.Frekuensi pengunyahan
4.Sifat abrasif makanan
5.Komposisi cairan
6.Perubahan suhu
7.Kekersan setiap permukaan
8.Sifat fisik material
9.Ketidakteraturan permukaan gigi seperti adanya alur (groove), ceruk (pit), lingir(ridge),

KEKENTALAN
Sifat material dari cair  padat
material berbentuk cair struktur padat di luar mulut  semen, material cetak, gipsum,
logam tuang
M amorf  malam, resin, cairan yang didinginkan dibawah titik normal
Cairan tidak menahan tekanan geser
Cairan bergerak  menahan gaya beban
Ketahan untuk bergerak  viskositas/ kekentalan dikendalikan gaya friksi internal dalam
cairan
Kekentalan adalah ukuran konsistensi cairan yang tidak mampu mengalir
Cairan kental  visko ≫  mengalir lambat
Rumus: tekanan geser
tegangan geser
Cairan Newtonian  cairan ideal : tekanan geser sebanding tegangan  garis lurus
regangan dengan kekentalan analog modulus elastisitas
Geseran cairan antara 2 lempeng
Cairan berada antara 2 lempeng A & B
Jarak A-B = d
A bergerak, B tidak bergerak
A  digerakkan dgn kecepatan tertentu =V
Gaya = F diperlukan untuk mengatasi tarikan friksi (viskositas)cairan
Tekanan geser – r = F/A
Besar tegangan geser atau perubahan bentuk :
 E = V/d
untuk perbedaan F  nilai baru untuk V  kurva gaya vs kecepatan analog beban vs. kurva
perpindahan yg bersal dr pengukuran statis pada benda padat

SIFAT TERMOFISIKA

Konduktivitas termal [KT]


Pengukuran termofisika mengenai penya- luran panas melalui senyawa padat  konduksi
Besarnya aliran panas dalam kalori per detik yang melewati benda setebal 1 cm, luas 1 cm2
dengan perbedaan suhu antara permukaan tegak lurus benda dengan aliran panas adalah 1
o
C
Panas yang disalurkan melalui suatu bahan dengan aliran konduksi
Konduksi panas  interaksi getaran ruang geometrik & dengan gerakan elektron serta
interaksinya dengan atom
Konduktor  bahan yang memiliki KT tinggi
Isolator  bahan yang memiliki KT rendah
Unit sistem internasional (SI) : watt/mK
KT ≫  kemampuan mengalirkan energi termal ≫
KT logam < KT resan komposit : jika air dingin berkontak dengan restorasi logam  panas
disalurkan lebih cepat menjauhi gigi, olrh karena KT ≫  sensitivitas pulpa gigi ≫  rasa
tidak nyaman

Difusi termal [DT]


Nilai difusi termal bahan mengendlikan besarnya waktu perubahan suhu saat panas melalui
bahan
Akar pangkat dua DT : proporsi tidak langsung dari kemampuan isolator
Ketebalan basis semen : langsung berhubungan dengan kemampuan sebagai isolator
Ketebalan lurus ( Linier ) lebih penting daripada DT
DT – KT : K
h = ---------
Cp P
h : difusi termal
K : konduktivitas termal
Cp : Suhu tergantung kapasitas panas
P : suhu tergantung kepadatan
Kapasitas panas (panas spesifik); DT disebut juga persamaan numerik
Unit SI : m2/detik
Pasien tumpatan Ag  minum air es  reduksi panas spesifik Ag & tingginya KT , DT yang
lebih tinggi  syok termal > daripada gigi asli yang terkena air es
KT <  mencegah syok termal yang merusak pulpa
Bahan resto logam  elektron bebas  konduktor logam
aplikasi lain: gigi tiruan resin akrilik lebih nyata jka digunakan pada rahang atas
GTS  resin akrilik  konduktor termal jelek mencegah pertukaran panas antara jar.
Lunak pendukung & rongga mulut 
Pasien merasakan kehilangan sebagian sensasi panas & dingin ketika makan/minum
Bagaimana jika menggunakan basis gigi tiruan dari logam ? logam adalah KT yang baik
shingga mendukung konduksi jaringan rongga mulut  pasien merasakan sensasi panas dan
dingin

Koefisien Ekspansi Termal


Peubahan panjang per unit panjang asal benda bila suhu dinaikkan 1oC
Restorasi gigi  perubahan suhu  ekspansi atau kontraksi jika ≫ gigi asli  perubahan
dimensi hingga 4,4 kali > email restorasi bocor atau terlepas ikatannya dari gigi
Koefisien Ekspansi Malam inlai
• KE tinggi rentan thd perubahan suhu
• Afdruk gigi yang telah dipreparsi  diangkat dari gigi atau die suasana panas disimpan pada
suhu yang lebih dingin  berkontraksi  perubahan dimensi
• Keadaan sama pd :
restorasi tuang dengan model malam
elemen gigi gigi tiruan yang disusun pada basis gigi tiruan dipindahkan ke ruang yang lebih
dingin sebelum proses
pada crown & bridge, coran logam  dari suhu kamar ke AC  kontraksi malam

You might also like